Anda di halaman 1dari 7

3.

1 Kegiatan Permasalahan/Program Fokus PBL 3


Kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL) 3 dilaksanakan di area konstruksi, yaitu pada
proyek pembangunan apartemen green cleosa yang pastinya memiliki banyak risiko
kecelakaan kerja yang akan terjadi, salah satunya adalah pada pekerjaan pemasangan
bekisting. Bekisting merupakan salah satu dari kegiatan konstruksi di proyek pembangunan
apartemen green cleosa dengan fungsi untuk memberikan bentuk pada suatu konstruksi
beton sehingga dapat diperoleh struktur permukaan yang diharapkan serta untuk memikul
beton agar konstruksi tersebut dapat berdiri dengan kuat. Dalam pekerjaan pemasangan
bekisting, banyak sekali risiko yang terjadi. Karena pada proses pekerjaan pemasangan
bekisting, pekerja diharuskan bekerja di ketinggian, dsb. Pekerja yang melakukan pekerjaan
di tempat tinggi memiliki banyak sekali risiko yang dapat mengancam keselamatan pekerja
jika tidak waspada. Oleh karena itu diperlukan adanya program SMK3 yaitu metode
HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) untuk melakukan
analisis risiko agar dapat meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi.

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) merupakan proses
mendefinisikan atau menggambarkan bahaya dengan mengkarakterisasi probabilitas,
frekuensi, dan tingkat keparahannya serta mengevaluasi konsekuensi yang merugikan,
termasuk potensi kerugian dan cedera. Penilaian risiko yang memberikan dasar faktual untuk
kegiatan yang diusulkan dalam strategi untuk mengurangi kerugian dari bahaya yang
diidentifikasi. Lalu diberikannya saran pengendalian disetiap risiko yang ada. HIRARC
merupakan salah satu metode yang diharapkan oleh pekerja, karena dapat memberikan
penilaian disetiap risiko dari bahaya yang ada, sehingga kemungkinan risiko tersebut untuk
terjadi dapat diminimalisir.

Perancanaan

Pengorganisasian

Pelaksanaan

Monitoring dan Evaluasi


Hasil dari pembuatan HIRARC pada pemasangan bekisting akan di sosialisasikan kepada
setiap tenaga kerja yang melakukan aktivitas pekerjaan tersebut. Dalam memonitoring dan
evaluasi, supervisor di area tersebut ikut berkomitmen atau bertanggung jawab dengan HIRARC
yang sudah ditetapkan dan memastikan pengendalian benar-benar dilakukan. Output dari
implementasi HIRARC pada pemasangan bekisting yaitu diharapkan dapat mencegah atau
mengurangi risiko kecelakaan pada pekerja pemasangan bekisting.

Dalam melakukan analisis risiko pada pekerjaan pemasangan bekisting akan dimonitor
secara terus menerus oleh supervisor maupun SHE. Hal-hal yang dimonitor adalah :

1. Kedisiplinan pekerja terhadap penggunaan APD (alat pelindung diri)


2. Sarana yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung untuk mencegah terjadinya cidera
maupun kecelakaan pada pekerja (safety deck).
3. General Cleaning.

Monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara periodik tetap akan menjamin bahwa
masih terdapat kondisi yang belum siap dan juga membantu mengurangi kecelakaan dan cedera.
Walaupun pekerjaan tidak berubah namun, sumber bahaya yang baru mungkin ditemukan pada
saat pemeriksaan ulang. Maka dari itu, sebaiknya dilakukannya monitoring berkala setiap
minggunya untuk memantau apakah pekerja berkomitmen pada ijin kerja yang telah dibuatkan
oleh mandornya dengan cara mematuhi pengendalian yang telah disarankan atau tidak.
BAB 4

PEMBAHASAN

Perencanaan

Pengorganisasian

Pelaksanaan

HIRARC telah dibuat sejak pekerjaan konstruksi tersebut dimulai, dan telah diterapkan hingga
saat ini. SHE merupakan penanggung jawab dalam melakukan pembuatan HIRARC.
Perencanaan HIRARC pada pemasangan bekisting di proyek pembangunan Apartemen Green
Cleosa adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Jenis Pekerjaan/Proses/Kegiatan

Salah satu pekerjaan di proyek pembangunan apartement green cleosa yang akan dianalisis
risiko bahayanya adalah pada pekerjaan bagian pemasangan bekisting.

2. Membuat Potensi Bahaya & Risikonya

No. Urutan Pekerjaan Jenis Pekerjaan Potensi Bahaya Risiko


(R/NR)

1. Penempatan Material R Material berantakan Luka

Sling TC putus Luka, Cidera, Kematian

2. Pemasangan Perancah R Perancah tidak kokoh Terjatuh dari ketinggian,


patah tulang, luka, cidera,
kematian
berdiri dipinggiran untuk Terjatuh dari ketinggian,
melakukan pemasangan patah tulang, luka, cidera,
perancah, kematian

Sling TC putus Cidera, Kematian


3. Pemasangan plat lantai R Lantai licin Terpeleset

Rigger yang tidak Terjepit, luka


berpengalaman

sling TC putus Luka, Cidera, Kematian


4. Pembongkaran R Berdiri di ketinggian Terjatuh dari ketinggian,
Bekisting untuk melakukan patah tulang, cidera,
pembongkaran bekisting kematian

sling TC putus Luka, cidera, kematian


5. House Keeping R Sisa material Tersandung material

debu sesak napas

3. Memberikan Penilaian Berdasarkan Kemungkinan Terjadi dan Tingkat Keparahannya

No. Urutan Pekerjaan Jenis Potensi Bahaya Risiko Tingkat Tingkat


Pekerjaan Kemungkinan Keparahan
(R/NR)
1. Penempatan R Material Luka 4 1
Material berantakan

Sling TC putus Luka, Cidera, 3 5


Kematian

2. Pemasangan R Perancah tidak Terjatuh dari 3 5


Perancah kokoh ketinggian, patah
tulang, luka,
cidera, kematian

berdiri dipinggiran Terjatuh dari 4 5


untuk melakukan ketinggian, patah
pemasangan tulang, luka,
perancah, cidera, kematian

Sling TC putus Cidera, Kematian 3 5

3. Pemasangan plat R Lantai licin Terpeleset 3 2


lantai
Rigger yang tidak Terjepit, luka 2 2
berpengalaman

sling TC putus Luka, Cidera, 3 5


Kematian

4. Pembongkaran R Berdiri di Terjatuh dari 4 5


Bekisting ketinggian untuk ketinggian, patah
melakukan tulang, cidera,
pembongkaran kematian
bekisting

sling TC putus Luka, cidera, 3 5


kematian

5. House Keeping R Sisa material Tersandung 1 1


material

debu sesak napas 4 2


4. Membuat Pemetaan Risiko atau Matriks

No. Urutan Jenis Potensi Bahaya Risiko Tingkat Tingkat Tingkat


Pekerjaan Pekerjaan Kemungkinan Keparahan Risiko
(R/NR)

1. Penempatan R Material Luka 4 1 4


Material berantakan

Sling TC putus Luka, Cidera, 3 5 15


Kematian

2. Pemasangan R Perancah tidak Terjatuh dari 3 5 15


Perancah kokoh ketinggian,
patah tulang,
luka, cidera,
kematian

berdiri Terjatuh dari 4 5 20


dipinggiran ketinggian,
untuk melakukan patah tulang,
pemasangan luka, cidera,
perancah, kematian

Sling TC putus Cidera, 3 5 15


Kematian

3. Pemasangan plat R Lantai licin Terpeleset 3 2 6


lantai
Rigger yang Terjepit, luka 2 2 4
tidak
berpengalaman

sling TC putus Luka, Cidera, 3 5 15


Kematian

4. Pembongkaran R Berdiri di Terjatuh dari 4 5 20


Bekisting ketinggian untuk ketinggian,
melakukan patah tulang,
pembongkaran cidera,
bekisting kematian

sling TC putus Luka, cidera, 3 5 15


kematian
5. House Keeping R Sisa material Tersandung 4 1 4
material

debu sesak napas 4 2 8

5. Membuat Pengendalian Risiko

N Urutan Potensi Risiko Tingkat Tingkat Tingkat Pengendalian


o. Pekerjaan (R/NR) Bahaya Kemungkina Keparahan Risiko
n

1. Penempatan R Material Luka 4 1 4 Penempatan


Material berantakan Material tertata rapi

Sling TC Luka, 3 5 15 Inspeksi sling awal,


putus Cidera, inspeksi sling
Kematian berjangka, sertifikat
yang masih berlaku,
penggunaan APD
(helm).

2. Pemasangan R Perancah Terjatuh 3 5 15 Melakukan


Perancah tidak kokoh dari checklist kelurusan
ketinggian, perancah
patah
tulang,
luka,
cidera,
kematian

berdiri Terjatuh 4 5 20 Menggunakan APD


dipinggiran dari (Saftey belt/Full
untuk ketinggian, Body Harness,
melakukan patah helm)
pemasangan tulang,
perancah, luka,
cidera,
kematian

Sling TC Cidera, 3 5 15 Inspeksi sling awal,


putus Kematian inspeksi sling
berjangka, sertifikat
yang masih berlaku,
penggunaan APD
(helm).

3. Pemasangan R Lantai licin Terpeleset 3 2 6 Menggunakan APD


plat lantai (Safety
Shoes/Safety
Boots)

Rigger yang Terjepit, 2 2 4 Rigger memiliki


tidak luka sertifikasi dan telah
berpengalam berpengalaman
an

sling TC Luka, 3 5 15 Inspeksi sling awal,


putus Cidera, inspeksi sling
Kematian berjangka, sertifikat
yang masih berlaku,
penggunaan APD
(helm).

4. Pembongkaran R Berdiri di Terjatuh 4 5 20 Menggunakan APD


Bekisting ketinggian dari (Saftey belt/Full
untuk ketinggian, Body Harness,
melakukan patah helm)
pembongkar tulang,
an bekisting cidera,
kematian

sling TC Luka, 3 5 15 Inspeksi sling awal,


putus cidera, inspeksi sling
kematian berjangka, sertifikat
yang masih berlaku,
penggunaan APD
(helm).

5. House R Sisa material Tersandun 4 1 4 Menggunakan APD


Keeping g material (safety shoes dan
safety hand gloves),
penyediaan tempat
pembuangan
sampah sementara

debu sesak 4 2 8 Menggunakan APD


napas (Masker)

Anda mungkin juga menyukai