Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA

“KKN TEMATIK ATAMBUA (PERBATASAN RI-TIMOR LESTE)”


GELOMBANG 102

POSKO 2
DESA SILAWAN
KEC. TASIFETO TIMUR
KAB. BELU

Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa NIM


1. MUH. ANUGRAH ARIANSYAH H12115505
2. ILMI AL-FITRA B11116098
3. LATHIFA RAHMANIA F31116501
4. LEONNY MUSTIKA RAHAYU L11116004
5. ANDI WAIS ANUGRAH E13115515
6. GURKA PARLINDUNGAN GURNING L11116310
7. MIFTAHUL JANNAH I1116577
8. AFDANIA A11116027

PUSAT PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. GAMBARAN UMUM DESA SILAWAN

BAB III. IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA

BAB IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB V. PENUTUP

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

Mahasiswa memiliki peran terhadap perubahan yang lebih signifikan dan

progresif, khususnya dalam upaya mengembangkan masyarakat yang sejahtera,

adil dan makmur, dengan menggunakan wawasan intelektual yang disertai dengan

kegiatan yang nyata. Dalam sejarahnya, pergerakan mahasiswa telah melakukan

banyak perubahan dalam berbagai sektor kehidupan salah satu diantaranya adalah

fenomena tumbangnya orde baru di mana pergerakan mahasiswa memiliki peran

strategis dalam prosesnya. Sampai detik ini gerakan mahasiswa terus berada di

garis terdepan untuk mengawal perubahan baik dalam masalah ekonomi, sosial,

politik pemerintahan, pendidikan, dan semacamnya. Pergerakan semisal meneliti,

mengkritisi, menuntut, menentang, bahkan menolak kebijakan-kebijakan yang

dilihat tidak sesuai dengan nurani masyarakat atau menyimpang dari undang-

undang yang berlaku telah menjadi ritual wajib bagi mahasiswa, hal ini

membuktikan peran mahasiswa yang sangat strategis yaitu sebagai Agent of

change dan Agent of control social.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan yang

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah

masyarakat di luar kampus. Sekaligus sebagai proses pembelajaran serta

mengabdi kepada masyarakat yang sedang membangun dan secara langsung

mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang sedang

dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan

misi dan bobot pendidikan pada mahasiswa untuk mendapat nilai tambah yang

lebih besar pada pendidikan tinggi.


KKN dilaksanakan bersama masyarakat diluar kampus dengan maksud

meningkatakan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan

masyarakat akan ilmu pengetahuan. Teknologi, agama, serta seni untuk

melaksanakan pembangunan yang makin meningkat serta meningkatkan persepsi

mahasiswa tentang relevansi antara landasan teori yang diperoleh dibangku

perkuliahan untuk diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat secara nyata. Bagi

mahasiswa, kegiatan KKN merupakan pengalaman belajar baru yang tidak akan

diperoleh didalam kampus. Dengan selesainya KKN mahasiswa memiliki

pengetahuan , kemampuan dan kesadaran baru tentang bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

Secara sosiologis dalam kemandirian manusia, interaksi sosial adalah

kebutuhan yang paling mendasar dalam menjalankan proses hidup. Interaksi

sosial ini terbangun sebagai konsekuensi logis dari kesadaran manusia bahwa

kebutuhan pada sisi–sisi tertentu kemanusiannya tidak dapat tercapai tanpa

interaksi dengan sesamanya. Artinya manusiapun harus cerdas untuk menemukan

model komunikasi yang mampu menjawab segala kebutuhan-kebutuhan tersebut

tanpa ada diskriminasi atau dengan kata lain komunikasi yang terbangun harus

mampu mengakomodir semua kepentingan, menyatukan dan mensinergiskan

gerakan segala elemen masyarakat dalam struktur sosial yang sangat kompleks
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI DESA SILAWAN

A. Kondisi Desa

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa Desa Silawan adalah salah satu

desa yang berada di wilayah Kecamatan Tasifeto Timur yang berbatasan

langsung dengan wilayah Negara Timor Leste. Untuk mengetahui secara

singkat tentang kondisi desa Silawan dapat dilihat antara lain pada tiga unsur

di bawah yaitu :

1. Keadaan Geografis

Secara geografis Desa Silawan merupakan bagian dari wilayah Kecamatan

Tasifeto Timur serta salah satu Desa yang berbatasan langsung dengan

Negara Timor Leste dimana batas administrasi dari yuridis teritorial /

wilayah Desa Silawan yaitu :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Timor

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tulakadi

- Sebelah Timur berbatasan dengan Negara Timor Leste

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kenebibi dan jenilu

Sedangkan keadaan topografi Desa Silawan disamping terdiri dari

dataran, tanah berbukit dengan jenis Tanah gromosol dan sebagian tanah

padang rumput yang diselingi dengan semak belukar, juga wilayah desa

Silawan berada 2-75 meter di atas ketinggian permukaan air laut. Dalam

pada itu kondisi iklim dan curah hujan Desa Silawan beriklim tropis

dengan temperatur suhu rata-rata 30-35OC; sebagaimana iklim dan curah

hujan yang terjadi di sebagian besar wilayah pulau Timor yaitu iklim
tropis dengan dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan, musim

hujan terjadi antara bulan Nopember- Maret, serta kelembaban udara 86

% dan curah hujan rata-rata 1893.9 mm / tahun dengan hari hujan rata-rata

90 hari /tahun. Musim kemarau terjadi pada bulan April – bulan Oktober.

Dan Akibat musim kemarau yang panjang sering kali menyulitkan

masyarakat Desa Silawan dalam memperoleh air bersih. Musim hujan

yang kurang juga turut mempengaruhi olah bertani dari sebagian

masyarakat Desa Silawan.

2. Gambaran Umum Demografi

Untuk melihat secara umum menyangkut keadaan demografi dari wilayah

Desa Silawan dapat digambarkan secara singkat keadaan penduduk dan

pendidikan.

a. Keadaan Penduduk

Penduduk desa Silawan berjumlah 977 Kepala Keluarga (3.893 jiwa)

sebagian besar penduduk desa Silawan terdiri dari suku Tetun dan

sedikit Suku Bekaes dan Suku Kemak serta suku lainnya. Sebagian

pendatang termasuk eksodus dari Timor Leste yang dalam kehidupan

keseharian mereka telah menjalin hubungan yang baik akibat

terjadinya adaptasi diantara mereka sehingga terlihat ada kerukunan

keseharian diantara mereka. Untuk mengetahui secara jelas tentang

keadaan penduduk desa Silawan maka dapat kami sampaikan bahwa :


N0 Dusun Laki-laki Perempuan Jumlah KK

1 Webenahi 330 311 641 169

2 Nanaeklot 164 191 355 99

3 Adubitin 175 169 344 97

4 Maninu 111 108 219 60

5 Halimuti 173 156 329 78

6 Beilaka 203 227 430 102

7 Motaain 310 246 556 139

8 Halibada 89 73 162 37

9 Motabenar 228 243 471 95

10 Aisik Aiseban 172 214 386 101

Jumlah 1955 1938 3.893 977

b. Keadaan Pendidikan

Jika kita berbicara tentang pendidikan maka hal itu mempunyai

hubungan erat dengan sumber daya manusia; sebab melaui pendidikan

manusia terbentuk kemampuan intelektualnya agar kreatif, inovatif dan

mampu dalam membangun dalam dirinya dan lingkungan sekitarnya.

Realita menggambarkan bahwa sebagian besar penduduk desa Silawan

berpendidikan rendah. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.


Tabel 3. Klasifikasi Penduduk Desa Silawan menurut Pendidikan yang

ditamatkan

No Klasifikasi Pendidikan yang dicapai / ditamatkan Jumlah Prosentase

1 Buta Aksara / Buta Huruf / Tidak pernah sekolah 155

2 Belum sekolah 246

3 Tidak tamat SD 385

4 Tamat SD / Sederajat 687

5 Tamat SMTP / Sederajat 246

6 Tamat SMTA / Sederajat 205

7 Tamat Perguruan Tinggi / Akademi 56

Total

Dari tabel tersebut di atas memberikan kejelasan kepada kita bahwa

masih begitu banyak penduduk desa Silawan yang hanya menamatkan

pendidikannya di tingkat SD dan buta aksara serta berpendidikan

rendah disebabkan karena kurangnya pemahan masyarakat tentang

pentingnya Pendidikan.

c. Kondisi Ekonomi

Jika Penduduk Desa Silawan diklasifikasikan menurut mata

pencaharian menunjukkan bahwa orang atau 75 % dari jumlah

angkatan kerja /usia produktif (19-59) tahun adalah bermata

pencaharian sebagai petani (termasuk peternak). Sedangkan sisanya

sebagai Nelayan dan sektor riel. Sangat disayangkan bahwa lapangan

pencarian masih dikelola secara tradisional dan bersifat


musiman,sehinga hasil panen masyarakat setiap tahun mengalami

kekurangan stok pangan, sedangkan bagi peternak masih difokuskan

pada ternak sapi,babi dan kambing sehingga membutuhkan waktu yang

lama untuk berproduksi. Begitupun dengan para petani yang tidak

berbeda jauh yaitu mereka yang lebih banyak menggantungkan diri

pada musim hujan sehingga hasil yang didapat lebih diutamakan untuk

memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga mereka sendiri. Begitupun

dengan para nelayan yang belum memiliki peralatan yang memadai

dan juga belum memiliki keterampilan khusus terkaitan dengan sistem

penangkapan ikan yang profesional sehingga berpengaruh pada

rendahnya tingakat pendapatan masyarakat Melihat akan kehidupan

para petani, peternak dan Nelayan di desa Silawan turut mempengaruhi

tingkat pendapatan perkapita penduduk yang pada akhirnya turut

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di desa Silawan yang secara riil

masih jauh berada di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi daerah,

regional maupun nasional . Keadaan Penduduk Desa Silawan menurut

Mata Pencaharian dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4. Data Struktur Penduduk Desa Silawan menurut mata

Pencaharian.

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (orang) Prosentase (%)

1 Petani / Peternak/Nelayan 825

2 Tukang kayu 10

3 Tukang batu 28

4 Pedagang kaki lima -


5 TNI / Polri 4

6 PNS 49

7 Pensiunan 58

Dari tabel tersebut di atas menggambarkan secara jelas jenis lapangan

pekerjaan yang dimiliki oleh penduduk Desa Silawan adalah sebagai

petani ,peternak dan Nelayan; yang jika tidak ditaati oleh pemerintah

desa atau pun pemerintah tingkat atas dan masyarakat desa Silawan

sendiri dengan menciptakan lapangan pekerjaan maka pertumbuhan

ekonomi penduduk Desa Silawan tak akan berjalan maju.


BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA

A Identifikasi Masalah

Sebelum memulai kegiatan KKN dan merumuskan program kerja, yang

perlu dilakukan terlebih dahulu adalah mengidentifikasi masalah. Dalam hal ini

kita perlu turun langsung untuk survey ke masyarakat mengumpulkan data.

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data atau aspirasi masyarakat

dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Dalam hal ini, yang

pertama kami temui adalah perangkat-perangkat Desa untuk mengambil data

jumlah Kepala Keluarga, batas-batas Dusun, dan fasilitas-fasilitas yang ada di

Desa Silawan untuk lebih memudahkan pengambilan data dan identifikasi

masalah ke masyarakat. Setelah memahami dan mengetahui permasalahan

yang terjadi, tim KKN kemudian mulai menyusun program kerja berdasarkan

permasalahan yang ingin diselesaikan. Adapun program kerja yang dilakukan,

akan menghasilkan produk dan rekomendasi yang akan ditindaklanjuti oleh

pemerintah desa untuk dapat dirasakan masyarakat. Apabila hasil/rekomendasi

perlu di sesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan jaman, maka fungsi

evaluatif akan berjalan untuk kemudian di tindak lanjuti oleh pemerintah dan

dirasakan oleh masyarakat. Peran mahasiswa dalam hal ini adalah sebagai

problem solver yang bertugas menyeimbangkan antara aspirasi masyarakat,

kebijakan pemerintah atas suatu permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini

program kerja harus dapat menyentuh pemerintah desa dan masyarakat.


Dari hasil yang telah kami lakukan, terdapat beberapa kendala atau

hambatan yang terdapat di Desa Silawan, adapun kendala atau hambatan

yang dirasakan adalah sebagai berikut:

a. Belum adanya Tapal Dusun pembatas antar Dusun dan atau RT/RW.

b. Masih kurangnya skill siswa SMP dalam mengoperasikan komputer.

c. Tidak mampunya masyarakat menjaga hewan ternak dan masih kurangnya

pengetahuan tentang memelihara ternak.

d. Masih kurangnya pemahaman tentang bahaya menggunakan sosial media.

e. Masih kurangnya kemampuan membaca, menulis dan menggunakan

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

f. Masih kurangnya kesadaran tentang pola hidup bersih.

g. Masih kurangnya jumlah tenaga pengajar yang mumpuni.


BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PROGRAM DAN KEGIATAN

Tabel Pelaksanaan Program Kerja

RENCANA SUMBER WAKTU


MAKSUD PENANGGUN
NO PROGRAM LOKASI LAIN- PELAKSAN
KEGIATAN SWADAYA G JAWAB
LAIN AAN
1 2 3 5 7 8 9

Pengenalan dan
peningkatan
Pelatihan pengetahuan
Pengoprasi mengenai Minggu II
Desa Muh. Anugrah
1 an pengoprasian 30 70 – Minggu
Silawan Ariansyah
Software software untuk IV
masyarakat serta
peserta didik
khususnya.
Peningkatan
pengetahuan
mengenai
penggunaan
teknologi,
Edukasi manfaat
Berbasis teknologi, SMKN 2
2 80 20 Minggu II Ilmi Al-fitra
Teknologi dampak BELU
penggunaan
sosial media,
serta aturan
terkait sosial
media.

Pendidikan Untuk Lathifa


Minggu III
Luar memberikan Desa Rahmaniah
3 80 20 – Minggu
Sekolah pelajaran Silawan
IV
(PLS) tambahan kepada Andi Wais
anak-anak Anugrah
dengan metode Pratama
bermain.

Untuk
menumbuhkan
kesadaran dan
Sosialisasi
meningkatkan
mengenai
pemahaman anak
Kelestarian Desa Gurka P.
4 sekolah mengenai 80 20 Minggu II
Lingkunga Silawan Gurning
pentingnya
n
menjaga
kelestarian
lingkungan

Pelatihan kepada
ibu rumah
tangga, membuat
Pelatihan dan
pembuatan memanfaatkan
Nugget dan bahan yang dapat Desa Miftahul
5 80 20 Minggu II
olahan menunjang Silawan Jannah
Rumahan perekonomian
masyarakat
khususnya desa
Silawan.

- Membantu
mengajar di
Mengajar sekolah
di sekolah - Sebagai wadah Desa Minggu II-
6 70 30 Afdania
dasar berbagi ilmu Silawan IV
sekaligus sebagai
sarana umtuk
lebih dekat
dengan anak
desa.

Untuk
memberikan
pemahaman serta
Sosialisasi meningkatkan
Perilaku kesadaran dalam
Leonny
Hidup mencegah Desa Minggu II-
7. 70 30 Mustika
Bersih dan penyakit, dan Silawan IV
Rahayu
Sehat berperan aktif
dalam
mewujudkan
lingkungan yang
bersih dan sehat
Untuk
mengetahui
Tapal Desa Minggu II-
8. batas-batas dusun 70 30 Bersama
Batas Silawan IV
pada setiap dusun
di Desa Silawan
Pengemba
ngan Agar dapat
Desa Minggu II-
9. Wisata menambah daya 70 30 Bersama
Silawan IV
Mangrove tarik wisata

- Sosialisas
i dan
edukasi
bahaya
sampah
Ecobrick
plastik
& Edukasi untuk Desa Minggu II-
10. lingkung 70 30 Bersama
Sampah Silawan IV
an,
- Pengelola
an dan
pemanfaa
tan
sampah
plastik
menjadi
hiasan
rumah
dan
prabot
rumah
tangga,
- Penguran
gan
pengguna
an
sampah
plastik.

Agar wisatawan
lebih dapat
Clean Up Desa Minggu II-
11. menikmati 70 30 Bersama
Silawan IV
pesona wisata
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Atambua (Perbatasan RI-Timor

Leste), KKN yang sudah ada yang merupakan bentuk kerjasama

Universitas Hasanuddin dengan Pemerintah Kabupaten Belu, dalam bidang

pendidikan. KKN tahun 2019 ini merupakan angkatan pertama dari

Universitas Hasanuddin dengan jumlah peserta sebanyak 35 orang, semua

peserta KKN ditempatkan di dua kecamatan, yang terbagi menjadi Tiga

desa dan empat posko. Kegiatan yang kami laksanakan berdasarkan atas

hasil survei yang kami lakukan di Desa Silawan Kecamatan Tasifeto

Timur.

B. SARAN

Saran yang bisa diberikan penulis adalah agar pemerintah desa bisa

menjaga dan mengimplementasikan serta melanjutkan program kerja yang

kami canangkan selama mengabdi di desa Silawan Kabupaten Belu, hal ini

dimaksudkan agar dapat menjadi pengelolaan jangka panjang serta bisa

menjadikan Balansiku sebagai Desa percontohan untuk Desa yang lainnya.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

STRUKTUR POSKO 2 KKN TEMATIK ATAMBUA

GELOMBANG 102

UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2019


Lampiran 2

BERSAMA PEMERINTAH DESA SILAWAN


Lampiran 3

FOTO KEGIATAN PROGRAM KEGIATAN

ECO BRICK DAN EDUKASI SAMPAH

PENGEMBANGAN WISATA MANGROVE

SILAWAN CLEAN UP DAY


PELATIHAN PENGOPRASIAN SOFTWARE

EDUKASI BERBASIS TEKNOLOGI

PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)


PLS (PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH)

MENGAJAR DISEKOLAH DASAR

PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET DAN OLAHAN RUMAHAN


SOSIALISASI KELESTARIAN LINGKUNGAN

TAPAL BATAS DUSUN

Anda mungkin juga menyukai