Disusun Oleh:
HARDIYANTO
K1314028
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala Program Studi
Pendidikan Matematika Penguji Seminar,
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama : Hardiyanto
NIM : K1314028
Program Studi : Pendidikan Matematika
Hardiyanto
NIM. K1314028
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusunan Makalah Seminar Matematika ini dapat
diselesaikan dengan baik dan meskipun dengan waktu yang terhitung mepet.
Tentunya dalam penyusunan Makalah Seminar Matematika ini melibatkan banyak
pihak, sehingga penyusunan tugas ini dapat terlaksana dengan baik. Maka dari itu
penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas ini, yaitu kepada:
1. Ibu Henny Ekana Chrisnawati, S.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Seminar Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Tahun Akademik 2018/2019 yang telah memberikan
bimbingan, dorongan, dan saran dalam penyusunan makalah ini.
2. Teman – teman Pendidikan Matematika angkatan 2014 Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan motivasi
dan saran dalam penyusunan makalah ini.
3. Kakak-kakak tingkat dan adik-adik tingkat Pendidikan Matematika yang selalu
memberikan semangat.
4. Bapak, Ibu, dan kakak yang telah memberikan cinta serta memberi dukungan,
doa serta pengorbanan baik moril maupun materil.
5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Penyusunan Makalah Seminar Matematika ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca.
Akhir kata semoga Makalah Seminar Matematika ini bermanfaat bagi kita
semua dan semoga Allah memberikan Rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pencarian rute terpendek merupakan suatu masalah yang paling banyak
dibahas dan dipelajari sejak akhir tahun 1950. Pencarian rute terpendek ini telah
diterapkan di berbagai bidang untuk mengoptimasi kinerja suatu sistem, baik untuk
meminimalkan biaya atau mempercepat jalannya suatu proses (Purwananto, 2005:
1). Kesulitan menentukan rute terpendek timbul karena terdapat banyak jalur yang
ada dari suatu alamat ke alamat lain. Kebutuhan untuk menemukan rute terpendek
dan waktu tempuh tercepat tentunya juga diperhitungkan untuk menghindari
kerugian. Contoh, bagi sebuah perusahaan penyedia jasa pengiriman barang,
kebutuhan untuk segera sampai ke tempat tujuan tepat waktu bahkan diharapkan
bisa lebih cepat sangatlah dibutuhkan, mengingat persaingan perusahaan penyedia
jasa pengiriman barang yang mementingkan kepuasan pelanggan.
Proses pendistribusian barang adalah kegiatan yang tidak pernah lepas dari
kehidupan. Jarak yang jauh serta penyebaran masyarakat yang meluas menjadi
salah satu alasan bagi masyarakat untuk menggunakan jasa pengiriman barang dari
pada mengantar sendiri barang yang akan dikirimkan. Masalah pengiriman barang
menjadi poin terpenting bagi perusahaan penyedia jasa pengiriman barang. Hal ini
sangat memerlukan pertimbangan dan perhitungan yang tepat karena berkaitan
dengan biaya transportasi yang harus dikeluarkan dalam proses pengiriman (Sari,
Dwijanto & Sugiharti, 2013: 2).
Proses pendistribusian barang merupakan proses yang sangat berpengaruh
pada keberlangsungan suatu usaha. Dengan pengoptimalan biaya pengiriman, dapat
menambah keuntungan bagi perusahaan. Pengoptimalan biaya pengiriman dapat
dilakukan dengan mencari rute pengiriman yang paling efisien. Karena dengan
diperolehnya rute yang paling efisien, dapat meminimalkan biaya pengiriman
barang. Permasalahan seperti ini termasuk kasus Travelling Salesmen Problem
(TSP).
1
2
B. Rumusan Masalah
3
4
5
diperkecil, setiap tempat hanya boleh dikunjungi satu kali dalam satu
perjalanan, serta perjalanan berakhir di tempat awal dimana seorang sales
memulai perjalanannya.
Banyak permasalahan yang dapat direpresentasikan dalam bentuk TSP.
Diantara permasalahan yang dapat direpresentasikan dengan TSP adalah
efisiensi pengiriman surat atau barang, pencarian rute bis sekolah untuk
mengantarkan siswa, pengambilan tagihan telepon, perancangan pemasangan
pipa saluran dan lain-lain.
(Buana, 2016: 14)
Ada dua jenis kasus TSP berdasarkan sifatnya, yaitu symmetric TSP dan
asymmetric TSP. Symmetric TSP adalah kasus TSP dimana jarak antar masing-
masing titik lokasinya sama dari kedua arah. Sedangkan asymmetric TSP adalah
kasus TSP dimana ada jarak antar titik lokasi yang berbeda dari kedua arah.
Jumlah kombinasi perjalanan yang dihasilkan untuk kasus asymmetric TSP
adalah (𝑛 − 1)!. Sedangkan jumlah kombinasi perjalanan yang dihasilkan
𝑛−1
untuk kasus symmetric TSP adalah ( )!.
2
e. Pada kotak Add-in available, pilih Solver Add-in, lalu klik OK.
Hasilnya, pada tab Data akan muncul menu baru di sebelah kanan, yaitu
Solver.
9
Pada bagian Subject to the Constraints, klik Add. Akan muncul tampilan
berikut:
B. Pembahasan Masalah
Pada subbab Pembahasan Masalah ini, akan dibahas mengenai contoh-
contoh penyelesaian TSP menggunakan Excel Solver.
Contoh 1. Kasus Symmetric TSP
Seorang kurir bertugas mengirimkan barang dari Kantor JNE ke enam titik
lokasi tujuan dengan keterangan sebagai berikut:
V1 = Kantor JNE Alauddin
V2 = Instalasi Penyakit Kusta Dan Penyakit Infeksi Endemic
V3 = RSIA Siti Khadijah III
V4 = PT Indolok Bakti Utama
V5 = PT Dipa Jaya Sejahtera
V6 = Mall GTC Tanjung Bunga
V7 = Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan
11
Jarak tempuh (km) dari masing-masing titik lokasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Jarak tempuh (km) dari masing-masing titik lokasi
V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7
V1 0 2,5 2,9 2,9 3,3 6,2 2,3
V2 2,5 0 0,9 1,3 1,9 6,7 2,9
V3 2,9 0,9 0 0,8 1,7 8,1 3
V4 2,9 1,3 0,8 0 1,2 5,4 2,4
V5 3,3 1,9 1,7 1,2 0 5,6 2,4
V6 6,2 6,7 8,1 5,4 5,6 0 3,4
V7 2,3 2,9 3 2,4 2,4 3,4 0
Tentukan rute terpendek yang bisa dilalui kurir tersebut untuk mengirimkan
barang dari Kantor JNE ke enam titik lokasi tujuan kemudian kembali lagi ke
Kantor JNE dengan menggunakan Excel Solver!
(Data diperoleh dari skripsinya Ernawati yang berjudul “Implementasi
Algoritma Semut untuk Optimasi Rute Terpendek” pada halaman 34-37).
Jawab:
Langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan data awal, yaitu data jarak tempuh (km) dari masing-masing titik
lokasi ke dalam lembar kerja Microsoft Excel seperti berikut:
Pada bagian Cell Reference, masukkan referensi sel untuk setiap rentang
variabel keputusan, yaitu sel J2:J8. Kemudian pada kotak kedua, pilih
dif. Secara otomatis kotak ketiga akan muncul tulisan AllDifferent
seperti berikut:
Dipa Jaya Sejahtera (V5), kemudian ke Mall GTC Tanjung Bunga (V6), kemudian
ke Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan (V7), dan yang
terakhir adalah kembali ke Kantor JNE Alauddin (V1) dengan total jarak tempuh
16,7 km.
Karena ini merupakan kasus symmetric TSP, maka terdapat rute terpendek
yang lain yang juga memiliki total jarak tempuh 16,7 km, yaitu kebalikan arah dari
rute yang pertama. Rute tersebut adalah V1-V7-V6-V5-V4-V3-V2-V1. Dengan kata
lain, kurir bisa berangkat dari Kantor JNE Alauddin (V1) menuju Kantor Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan (V7), kemudian ke Mall GTC
Tanjung Bunga (V6), kemudian ke PT Dipa Jaya Sejahtera (V5), kemudian ke PT
Indolok Bakti Utama (V4), kemudian ke RSIA Siti Khadijah III (V3), kemudian ke
Instalasi Penyakit Kusta Dan Penyakit Infeksi Endemic (V2), dan yang terakhir
adalah kembali ke Kantor JNE Alauddin (V1).
Jawaban pembanding:
Dalam kasus yang sama, Ernawati dalam skripsinya yang berjudul
“Implementasi Algoritma Semut untuk Optimasi Rute Terpendek” menyelesaikan
kasus ini menggunakan Algoritma Semut dan diperoleh rute terpendek sementara
(berhenti pada iterasi pertama) adalah V1-V5-V3-V2-V4-V7-V6-V1 dengan total jarak
tempuh 19,2 km.
Tentukan rute terpendek yang bisa dilalui dari titik yang pertama ke enam
titik yang lain kemudian kembali lagi ke titik yang pertama dengan menggunakan
Excel Solver!
(Data diperoleh dari skripsinya Wahyu Pradana Stya Budi yang berjudul
“Optimasi Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Genetika Menggunakan
Operator Partially Matched Crossover” pada halaman 35).
Jawab:
Langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan data awal, yaitu matriks jarak antar titik ke dalam lembar kerja
Microsoft Excel seperti berikut:
Pada bagian Cell Reference, masukkan referensi sel untuk setiap rentang
variabel keputusan, yaitu sel J2:J8. Kemudian pada kotak kedua, pilih
dif. Secara otomatis kotak ketiga akan muncul tulisan AllDifferent
seperti berikut:
21
Dari tampilan di atas, terlihat bahwa sel J2:J8 sudah berubah nilainya.
Artinya referensi sel untuk setiap rentang variabel keputusan yang ditetapkan di
awal bukan merupakan rute terbaik. Akibatnya sel J2:J8 sudah digantikan oleh
rentang variabel keputusan yang baru, hasil dari proses Solver dan merupakan
rute terbaik. Selain itu juga terdapat 1 sheet baru pada lembar kerja, yaitu sheet
dengan judul Answer Report 1 seperti berikut:
Perubahan yang terjadi pada sel J2:J8 juga terlihat pada tampilan
tersebut dimana kolom Original Value merupakan referensi sel untuk setiap
rentang variabel keputusan yang ditetapkan di awal dan kolom Final Value
merupakan rentang variabel keputusan yang baru, hasil dari proses Solver dan
merupakan rute terbaik.
Dari tampilan tersebut bisa diambil beberapa informasi berikut:
24
V11 V12 V13 V14 V15 V16 V17 V18 V19 V20
V1 12,7 9,7 11,8 13,2 12,5 12,1 11,6 12,4 11,8 11,9
V2 2,3 1,3 1,4 2,1 2,1 1,3 1,2 2,1 1,5 1,5
V3 1,4 0,6 1 1,7 1,5 0,6 0,75 1,3 1,1 0,7
V4 1,4 0,65 1,1 1,7 1,5 0,45 0,9 1,3 1,1 0,75
V5 0,4 0,65 0,75 1,6 0,5 0,8 0,7 0,45 0,65 0,35
V6 0,75 1,4 1,3 2,3 0,95 1,6 1,6 0,6 1,2 1,2
V7 1,5 1,4 1,7 1,2 1,3 1,5 1,6 1,9 1,7 1,2
V8 1,4 0,75 0,45 2 1,4 1,3 0,35 1,2 0,6 0,7
V9 1,3 0,45 0,95 1,5 1,2 0,4 0,75 1,1 0,9 0,55
27
Tentukan rute terpendek yang bisa dilalui kurir tersebut untuk mengirimkan
barang dari Kantor JNE ke 27 pelanggan kemudian kembali lagi ke Kantor JNE
dengan menggunakan Excel Solver!
(Data diperoleh dari skripsinya Dinar Anggit Wicaksana yang berjudul
“Solusi Travelling Salesman Problem Menggunakan Algoritma Fuzzy Evolusi”
pada halaman 89-94).
Jawab:
Langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan data awal, yaitu data jarak tempuh (km) dari masing-masing titik
lokasi ke dalam lembar kerja Microsoft Excel seperti berikut:
29
Pada bagian Cell Reference, masukkan referensi sel untuk setiap rentang
variabel keputusan, yaitu sel AE2:AE29. Kemudian pada kotak kedua,
pilih dif. Secara otomatis kotak ketiga akan muncul tulisan AllDifferent
seperti berikut:
31
Perubahan yang terjadi pada sel AE2:AE29 juga terlihat pada tampilan
tersebut dimana kolom Original Value merupakan referensi sel untuk setiap
rentang variabel keputusan yang ditetapkan di awal dan kolom Final Value
merupakan rentang variabel keputusan yang baru, hasil dari proses Solver dan
merupakan rute terbaik.
35
Jawaban pembanding:
Dalam kasus yang sama, Dinar Anggit Wicaksana dalam skripsinya yang
berjudul “Solusi Travelling Salesman Problem Menggunakan Algoritma Fuzzy
Evolusi” menyelesaikan kasus ini menggunakan Algoritma Fuzzy Evolusi dalam
bentuk program yang ia buat sendiri menggunakan bahasa pemrogaraman Matlab
dan diperoleh rute terpendek dengan total jarak tempuh 35,180 km dengan waktu
komputasi 635,698 detik. Hasilnya lebih buruk daripada hasil yang diperoleh dari
Excel Solver. Hal ini kemungkinan besar disebabkan karena masih ada kelemahan
dari program yang ia buat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Excel Solver bisa digunakan untuk menyelesaikan kasus Travelling Salesman
Problem (TSP).
2. Langkah-langkah untuk mencari rute terpendek menggunakan Excel Solver
adalah sebagai berikut:
a. Menuliskan data awal.
b. Menuliskan variabel keputusan dan fungsi tujuan.
c. Klik menu Solver pada tab Data. Akan muncul tampilan Solver Parameters
berikut:
37
38
Pada bagian Subject to the Constraints, klik Add. Akan muncul tampilan
berikut:
39