TATALAKSANA KASUS
3. Pemeriksaan Fisik
1. Demam mendadak tinggi terus menerus
(kontinyu) disertai facial flush. Muntah,
nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri
retroorbital
2. Hepatomegali
3. Perembesan plasma pada rongga pleura
dan peritoneal
4. Perdarahan dapat berupa petekiae,
ekimosis, purpura, epistaksis,
hematemesis, melena maupun hematuria
5. Fase kritis sekitar hari ke 3 hingga ke 5
perjalanan penyakit. Penurunan suhu
tubuh dapat merupakan tanda awal
penyembuhan tetapi dapat pula
merupakan awal syok pada DBD
Kriteria Laboratorium
1. Trombositopenia < atau = 100.000/dl
2. Hemokonsentrasi, peningkatan
hematokrit > 20% dibandingkan data awal
atau sesuai dengan umur
3. Demam disertai dengan dua atau lebih
manifestasi klinis, ditambah bukti
perembesan plasma dan trombositopenia
cukup untuk menegakkan diagnosis DHF
6. Diagnosis Banding
1. Dengue Fever
2. Chikungunya Fever
3. Typhoid fever
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Darah rutin : Hb, Ht, Leukosit,
Trombosit
2. Serologi : IgG dan IgM Anti Dengue
(setelah hari keempat demam, IgM
muncul lebih cepat IgG muncul lebih
lambat tetapi pada infeksi dengue
sekunder IgG muncul lebih cepat )
3. NS1 (terutama hari pertama sampai
ketiga dan umumnya menghilang pada
hari kelima demam)
4. WIDAL atau Ig M Salmonella typhi
5. SGOT/SGPT
6. Albumin darah
7. X foto Thorax (sesuai indikasi)
9. Edukasi
(Hospital Health Promotion) 1. Edukasi ttg dasar diagnosis terapi dan
perjalanan penyakit
2. Higiene lingkungan, mencegah
berkembang biaknya Aedes aegypti dalam
genangan air di lingkungan rumah,
sekolah dan tempat berkumpul manusia
lainnya
3. Edukasi mengenali tanda dini dan
komplikasi Demam Dengue/DHF dan
kapan merujuk ke fasilitas kesehatan