Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KASUS
INFEKSI NEONATORUM ( ICD 10: P 39)
1. Pengertian (Definisi) Infeksi neonatorum adalah sindrom klinis penyakit sistemik, disebabkan oleh
mikroorganisme atau produknya yang terjadi pada masa neonatus.
Klasifikasi:
1. Early onset (awitan dini):
Terjadi pada 72 jam pertama kelahiran dengan manifestasi klinis yang
mendukung, dengan gejala sistemik yang berat
Faktor risiko :
- BBLR < 2500 gram atau prematur.
- Ibu dengan demam atau terbukti infeksi dalam 2 minggu sebelum
persalinan.
- Cairan ketuban bercampur mekonium atau berbau.
- Pecah ketuban lebih dari 24 jam.
- Pemeriksaan vagina lebih dari 3 kali yang steril atau 1 kali yang tidak
bersih selama persalinan.
- Persalinan tidak maju (kala 1 dan kala 2 lebih dari 24 jam)
- Asfiksia perinatal (Apgar skor <4 pada menit pertama).
2. Late Onset (awitan lambat): timbul setelah usia 72 jam dengan manifestasi
klinis sistemik yang berat.
Faktor risiko:
- Berat badan lahir rendah
- Prematuritas
- Perawatan Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
- Penggunaan ventilasi mekanik
- Prosedur invasif
- Pemberian cairan parenteral.
Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang terjadi pada neonatus yang timbul setelah
48 jam dirawat di rumah sakit.
2. Anamnesis Faktor risiko
1. Maternal:
Ibu dengan toksemia, demam, KPD > 18 jam, ketuban bau.
2. Intrapartum
Trauma kulit dan pembuluh darah selama persalinan, atau tindakan obstetric
yang invasif.
3. Postnatal:
Asfiksia, tindakan invasif seperti insersi instrumen dan durasinya (misalnya
pemasangan selang nasogastrik, selang endotrakea, ventilasi mekanik,
transfusi darah, penggunaan medikasi bersamaan seperti nutrisi parenteral.
3. Pemeriksaan fisik Gejala tidak spesifik :
- Instabilitas suhu
- Letargi, sulit menyusu, menangis lemah.
- Perfusi buruk, memanjangnya CRT
- Hipotonus, hilangnya refleks neonatal
- Bradikardi atau takikardi
- Gawat nafas, apnea, gasping
- Hipoglikemia atau hiperglikemia
- Asidosis metabolic
Gejala spesifik:
- SSP : fontanela anterior membonjol, tangis melengking, iritabel, stupor atau koma,
kejang, tatapan kosong, dan leher kaku. Diperimbangkan meningitis.
- Sistem kardiovaskular : hipotensi, perfusi buruk, syok.
- Sistem gastrointestinal : intoleransi buruk, muntah, diare, distensi abdomen, ileus
paralitik, NEC.
- Hepatik : hepatomegali, hiperbilirubinemia direk.
- Ginjal : gagal ginjal akut.
- Hematologi : perdarahan, petekie, purpura.
- Perubahan kulit : pustula multiple, abses, sklerema, mottling, kemerahan dan
sekret di sekitar umbilikal.
4. Pemeriksaan penunjang - Rasio imatur/ total (rasio I/T) (ICD 9 CM: 90.5)
- Hitung total neutrofil (Absolute Neutrophil Count) (ICD 9 CM: 90.5)
- Rasio Imatur/ matur (rasio I/M) (ICD 9 CM: 90.5)
- Jumlah leukosit (ICD 9 CM: 90.5)
- Jumlah trombosit (ICD 9 CM: 90.5)
5. Kriteria diagnosis Berdasarkan klinis (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang)
FIRS (Fetal inflammatory response syndrome/ Sindroma respon inflamasi
janin)
- Laju napas > 60 x/ menit atau <30 x/ menit atau apnea dengan atau tanpa
retraksi dan desaturasi oksigen.
- Suhu tubuh tidak stabil (<36⁰C atau >37,5⁰C)
- Waktu pengisian kapiler >3 detik
- Hitung leukosit < 4.000 x 10⁹/ L atau > 34.000 x 10⁹/ L
Bila ditemukan dua atau lebih keadaan tersebut di atas disebut FIRS.
Terduga / Suspek infeksi neonatus
Adanya satu atau lebih kriteria FIRS disertai gejala klinis infeksi (letargis, apnea,
bradikardi, takikardi, tidak mau menyusu)
Terbukti/ proven infeksi neonatus
Ada satu atau lebih kriteria FIRS disertai bakteremia/ kultur darah positif
Laboratorium:
- Leukositosis (>34.000 x 10⁹/L)
- Leukopenia (< 4.000 x 10⁹/ L)
- Netrofil muda (Stab >10%)
- Perbandingan netrofil immatur (stab) dibanding total (stab+segmen) atau I/T
rasio > 0,2.
- Trombositopenia < 100.000 x 10⁹/ L
6. Diagnosis Kerja Infeksi neonatus (ICD 10: P39)
7. Diagnosis Banding Infeksi virus kongenital (ICD 10: P35)
8. Tatalaksana - Pasang jalur intravena dan berikan cairan dengan dosis yang sesuai
- Lakukan pemeriksaan foto thorak jika didapatkan tanda distress respirasi.
- Bila kadar haemoglobin kurang 12 g/dl (hematokrit < 36%) beri tansfusi PRC.
- Bila terdapat hipoglikemia lakukan manajemen hipoglikemia
- Bila terdapat ketidakseimbangan elektrolit lakukan koreksi elektrolit sesuai
pedoman yang ada.
- Anjurkan bayi untuk menyusu setelah 12 jam pengobatan dengan antibiotika
atau bila bayi menunjukkan perbaikan. Bila bayi tidak dapat menyusu beri ASI
perah dengan menggunakan salah satu cara alternatif pemberian minum.
- Antibiotika sesuai pola kuman di rumah sakit masing-masing
9. Edukasi - Kenali tanda dan gejala infeksi pada neonatus.
- Lakukan cuci tangan secara efektif.
- Tatalaksana dengan komprehensif.
10. Prognosis Ad vitam : dubia malam
Ad sanationam : dubia malam
Ad fungsionam : dubia malam
11. Penelaah Kritis KSM Anak
12. Indikator outcome - Diagnosis klinis infeksi neonatus ditegakkan 24 jam pertama.
- Tidak didapatkan tanda klinis infeksi setelah antibiotika dihentikan.
- Bayi dapat minum dengan baik serta tidak dijumpai masalah lain yang
memerlukan perawatan di rumah sakit
13. Kepustakaan Brady M, Polin R. Prevention and Management of Infants With Suspected or Proven
Neonatal Sepsis. Pediatrics. 2012;132(1):166-8
Rohsiswatmo R, Nisa S. Manajemen Komprehensif dan Terapi Antibiotik pada Sepsis
Neonatorum. Dalam: Update on Management of Neonatal Infection. 2017;pp:33-42
Wandita S. Problem Infeksi pada Neonatus di Indonesia. Dalam: Update on
Management Neonatal Infection. 2017;pp:1-16
Lusyati S, Sauer P. Sepsis Neonatal di NICU RSAB Harapan Kita Jakarta. Sari
Pediatri. 2017;9(3):173-7
Mustarim. Faktor Risiko dan Pencegahan Komplikasi Sepsis Neonatal. 2017;pp:134-
42
Shane A, Sanchez P,Stoll J. Neonatal Sepsis. Journal of inf.2017;(17):1-11

Anda mungkin juga menyukai