2 3 16 4 Dokumen Laporan Dan Pertanggungjawaban Keuangan PDF
2 3 16 4 Dokumen Laporan Dan Pertanggungjawaban Keuangan PDF
BAB I
PENDAHULUAN
[Type text]
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
[Type text]
4.2 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan
keuangan
[Type text]
semakin naik akan menyebabkan meningkatya unit cost layanan
kesehatan.
APBD
Kenaikan/
Tahun 2014 Tahun 2013
Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Belanja
19.566.900,00 21.480.700,00 8,9
Pegawai
Belanja
Barang dan 1.217.112,700,00 879.749.300,00 27,7
Jasa
Belanja
4.500.000,00 0,00
Modal
Jumlah 1.241.179.600.00 901.230.000,00 27,3
[Type text]
Dari tabel di atas belanja pegawai tahun 2013 sebesar Rp 21.480.700,00.
Dan Untuk belanja TA 2014 mengalami penurunan sebesar Rp
19.566.000,00 atau 8,9%
APBN (BOK)
Kenaikan/
Tahun 2014 Tahun 2013
Uraian Penurunan
(Rp) (Rp)
(%)
Belanja
0,00 0,00 0
Pegawai
Belanja
Barang dan 97.090.000,00 110.000.000,00 12.910.000,00
Jasa
Belanja
0,00 0,00 0
Modal
Jumlah 97.090.000,00 110.000.000,00 12.910.000,00
[Type text]
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
DAN
NERACA KEUANGAN PUSKESMAS MARGOYOSO
3.1.2. Belanja
Belanja Puskesmas Margoyoso Tahun Anggaran 2014, untuk
dana APBD ditetapkan sebesar Rp 1.241.179.600,00, realisasi
sampai dengan bulan Desember 2014 adalah Rp 1.189.781.497,00
atau baru 96%. Sedangkan untuk dana APBN sendiri sebesar Rp
97.090.000,00, terealisasi sebesar Rp 31.874.500,00 (33%). Berasal
dari:
[Type text]
a. Belanja Operasi
Anggaran Belanja Operasi terdiri dari belanja pegawai dan
belanja barang dan jasa dalam belanja langsung dan belanja tidak
langsung, dalam TA 2014 untuk dana APBD berupa Belanja
langsung belanja pegawai sebesar Rp 19.566.900,00 dan
realisasi sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp
19.566.900,00 atau 100%, sedangkan untuk Belanja langsung
belanja barang dan jasa sebesar Rp 1.217.112.700,00 dan
realisasi sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp
1.170.214.597,00 atau (96%). untuk dana APBN (BOK) Belanja
langsung barang dan jasa Rp 97.090.000,00, terealisasi sebesar
Rp 31.874.500,00 atau sebesar 33%.
b. Belanja Modal
Anggaran Belanja modal dalam anggaran tahun 2014 untuk
dana APBD ditetapkan sebesar Rp 4.500.000,00 dan realisasi
sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp 00,00 atau
0%.
[Type text]
Ketersediaan sumberdaya puskesmas, seperti belum adanya
petugas administrasi (akuntan), yang secara langsung berakibat
pada beban kerja petugas langsung pelayanan.
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
[Type text]
4.1.1 Basis pengeluaran yang mendasari penyusunan laporan
keuangan
1. Laporan Realisasi anggaran.
a. Pendapatan dan penerimaan pembiayaan menggunakan
asas bruto yaitu membukukan penerimaan bruto & tidak
mencatat jumlah nettonya ( setelah dikompensasi dengan
pengeluaran ).
b. Belanja menggunakan asas nilai nominal yaitu membukukan
nilai yang tertera dalam bukti, yang telah
dipertanggungjawabkan dan disahkan.
c. Surplus ( Defisit ) dicatat sebesar selisih lebih/kurang, antara
realisasi pendapatan dan Belanja selama satu periode
pelaporan.
2. Neraca.
a. K a s.
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintah Daerah.
Kas di Bendahara dinyatakan dalam nilai rupiah.
1) Kas di Bendahara Penerimaan : Mencakup seluruh Kas
baik saldo rekening di Bank maupun saldo uang tunai,
yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara
Penerimaan. Kas tersebut berasal dari pungutan yang
sudah diterima Bendahara Penerimaan yang belum
disetorkan ke Kas Daerah.
2) Kas di Bendahara Pengeluaran : merupakan kas yang
masih dikelola Bendahara Pengeluaran yang berasal
dari sisa UYHD yang belum disetorkan ke Kas Daerah
per tanggal Neraca.
b. Piutang.
Piutang merupakan hak Pemerintah untuk menerima
pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak, wajib
bayar atas kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah.
Piutang dinilai sebesar nilai nominal dan diakui pada saat
timbulnmya hak atas piutang tersebut.
c. Persediaan.
[Type text]
Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan
masyarakat.
Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventaris fisik
persediaan pada akhir periode pelaporan, Persediaan dinilai
dalam neraca dengan cara :
1) Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan
pembelian.
2) Harga Standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
3) Harga/nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. *) ditulis bila
ada.
d. Aset Tetap.
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang
bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui
pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran
dengan aset lainnya.
Aset Tetap terdiri dari :
1) Tanah.
2) Peralatan dan Mesin.
3) Gedung dan Bangunan.
4) Jalan,Irigasi dan jaringan.
5) Asset Tetap Lainnya.
Aset tetap dinyatakan dalam neraca dengan nilai historis,
yaitu harga perolehan. Apabila asset tetap dengan
menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka nilai
asset tetap didasarkan pada harga perolehan yang
diestimasikan. Dalam hal penilaian asep tetap dengan ini
histories maupun harga perolehan yang diestimasikan tidak
memungkinkan, maka asep tetap yang bersangkutan
[Type text]
dinyatakan dalam neraca dengan nilai Rp. 1,00 untuk tiap
satuan barang.
Dalam rangka penyusunan neraca awal, khusus tanah dan
bangunan dapat dinilai berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak (
NJOP) pada saat neraca disusun. Mengingat penyusutan
dalam kebijakan akuntansi belum ditetapkan dan penetapan
umur manfaat untuk tiap-tiap kelompok aset belum diputuskan,
dalam periode masa transisi penerapan Permendagri no. 13
tahun 2006 belum dilakukan penyusunan asset tetap.
e. Aset Lainnya.
Aset Lainnya adalah asset yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam asset lancar dan asset tetap.
Aset Lainnya terdiri dari :
1) Tagihan Penjualan Angsuran.
2) Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah.
3) Kemitraan Dengan Pihak Ketiga.
4) Aset tak berwujud.
5) Aset Lain – lain.
Aset Lainya yang diperoleh melalui pembelian dinilai dengan
harga perolehan. Dalam hal Tagihan Penjualan Angsuran dari
hasil penjualan asset pemerintah, harga perolehan merupakan
harga nominal dari kontrak.
f. Kewajiban Jangka Pendek.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan Kewajiban yang harus
dibayarkan kembali atau jatuh tempo dalam satu periode
akuntansi.
Kewajiban Jangka Pendek terdiri – dari :
1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga.
2) Pendapatan Diterima dimuka/Pendapatan yang
ditangguhkan.
3) Utang Jangka Pendek Lainnya.
Kewajiban Jangka Pendek dibutuhkan sebesar nilai nominal.
g. Ekuitas Dana.
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih SKPD yang merupakan
selisih antara asset dan Kewajiban pemerintah. Ekuitas Dana
[Type text]
terdiri dari Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi
dan Ekuitas Dana untuk dikonsolidasikan.
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
1. Pendapatan
0,00 0,00 0,00 0,00
Asli Daerah
2. Pendapatan Transfer:
- APBD 1.241.179.600,00 1.189.781.497,00 51.398.103,00 867.591.700,00
- APBN (BOK) 97.090.000,00 31.874.500,00 65.215.500,00 39.600.000,00
3. Lain-lain
Pendapatan 0,00 0,00 0,00 0,00
yang Sah.
Jumlah :
1.338.269.600,00 1.221.655.997,00 116.613.603,00 907.191.700,00
[Type text]
Lebih/(Kurang)
Uraian Anggaran Realisasi dari anggaran
Rp %
Retribusi Daerah
1. Karcis 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Tindakan 0,00 0,00 0,00 0,00
3. Rawat Jalan 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Obat 0,00 0,00 0,00 0,00
5. Askes PNS 0,00 0,00 0,00 0,00
6. Askeskin 0,00 0,00 0,00 0,00
7. Laboratorium 0,00 0,00 0,00 0,00
9. Ambulance 0,00 0,00 0,00 0,00
10. Jasa 0,00 0,00 0,00 0,00
Konsultasi Medik
Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00
5.1.2 Belanja
[Type text]
Belanja Anggaran 2014 Realisasi 2014 Lebih/ (Kurang) Realisasi 2013
Daerah Rp Rp Rp Rp
Belanja
19.566.900,00 19.566.900,00 0,00 20.780.700,00
Pegawai
Belanja
Barang Dan 1.217.112.700,00 1.170.214.597,00 46.898.103,00 846.811.000,00
Jasa
Belanja
4.500.000,00 0,00 4.500.000,00 0,00
Modal
Jumlah 1.241.179.600,00 1.189.781.497,00 51.398.103,00 867.591.700,00
LEBIH
Anggaran Realisasi (KURANG)
Uraian dari Anggaran
(Rp) (Rp)
Rp %
BELANJA TIDAK ,00 ,00 0,00 0
LANGSUNG
BELANJA ,00 ,00 0,00 0
PEGAWAI
GAJI dan ,00 ,00 0,00 0
TUNJANGAN PNS
GAJI NON PNS ,00 ,00 0,00 0
[Type text]
No. URAIAN ANGGARAN REALISASI %
[Type text]
5 . 2 . 2 . 01 . Belanja Alat Listrik dan Elektronik
675.000.00
03 (Lampu Pijar, Battery Kering)
5 . 2 . 2 . 01. Belanja Perangko, Materai dan Benda
1.230.000.00
04 Pos Lainnya
5 . 2 . 2 . 01 . Belanja Dekorasi, Dokumentasi dan
7.250.000.00
11 Publikasi (Iklan, spanduk, dll)
5 . 2 . 2 . 01 . Belanja Bahan Pakai Habis Non
14 Medis 66.875.000,00
c) Belanja Bahan/Material
Anggaran belanja Bahan/Material sebesar Rp 69.125.000,00
dengan realisasi sebesar Rp 69.100.000.00 terdiri dari :
KODE URAIAN REALISASI
REKENING
5 . 2 . 2 . 02 Belanja Bahan/Material 69.100.000.00
5 . 2 . 2 . 02 . Belanja Bahan Obat-obatan
49.100.000.00
04
5. 2. 2. 02. 10 Belanja Bahan Percontohan/Alat
20.000.000.00
Peraga
[Type text]
e) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
Anggaran Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor sebesar Rp
44.437.500,00 dengan realisasi sebesar Rp 41.557.500.00 terdiri
dari :
[Type text]
5 . 2 . 2 . 15 Belanja Perjalanan Dinas 308.955,000.00
5 . 2 . 2 . 15 . Belanja Perjalanan Dinas Dalam
308.955,000.00
01 Daerah
2. Belanja Modal
Belanja Modal (Belanja Langsung), dengan total anggaran
sebesar Rp 4.500.000,00 sampai dengan bulan Desember 2014
terealisasikan sebesar Rp 0,00 atau (0%) dengan rincian :
BELANJA MODAL
4.500.000,00 0,00 4.500.000,00 100
Belanja Modal
Pengadaan Instalasi 4.500.000,00 0,00 4.500.000,00 100
Listrik Dan Telepon
[Type text]
Anggaran Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan
Telepon sebesar 4.500.000.00 dengan realisasi sebesar Rp
0.00 terdiri dari
KODE
URAIAN REALISASI
REKENING
5 . 2 . 3 . 25 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik
0.00
Dan Telepon
5 . 2 . 3 . 25 . Belanja Modal Pengadaan Instalasi
0.00
01 Listrik
[Type text]
Persediaan : 2014 (Rp) 2013 (Rp)
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 yang tersaji dalam Neraca
merupakan nilai aset dalam catatan intrakomtabel dengan penjelasan
rincian per jenis aset tetap sebagai berikut:
a. Tanah
Saldo tanah per 31 Desember 2014 Rp 887.000.000,00
[Type text]
b. Peralatan dan Mesin
Saldo peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 Rp 2.861.613.359,00
dengan rincian sebagai berikut.
1) Alat Kesehatan,
Alat Kantor dan 2.032.957.259,00 0,00
Rumah Tangga
2) Alat Berat/Besar 0,00 0,00
3) Alat Angkutan 828.656.000,00 0,00
4) Alat Bengkel dan
0,00 0,00
Ukur
5) Alat Pertanian dan
0,00 0,00
Perkebunan
Jumlah : 2.861.613.359,00 0,00
1) Gedung/Bangunan
8.715.000.000,00 0,00
Tempat Kerja
2) Gedung/Bangunan
0,00 0,00
Lainnya
Jumlah : 8.715.000.000,00 0,00
[Type text]
5.2.2. KEWAJIBAN.
5.2.2.1 Kewajiban Jangka Pendek
Akun ini menggambarkan jumlah kewajiban daerah yang akan jatuh
tempo dalam waktu kurang dari satu tahun sejak tanggal 31 Desember
2014 dan 2013, yang meliputi Utang PFK, dan Utang Jangka Pendek
lainnya sebagai berikut.
[Type text]
Ekuitas Dana Lancar 2014 (Rp) 2013 (Rp)
(EDL) :
Ekuitas Dana
Investasi (EDI) : 2014 (Rp) 2013 (Rp)
1) Diinvestasikan 0,00
dalam Investasi
Jangka Panjang
2) Diinvestasikan 0,00
dalam Aset Tetap 12.463.613.359,00
3) Diinvestasikan 0,00
dalam Aset Lainnya
4) Dana yang harus 0,00
disediakan untuk
Pembayaran Utang
Jangka Panjang
Jumlah : 12.463.613.359,00 0,00
[Type text]
Aliran Kas dari : 2014 2013
Realisasi (Rp) Realisasi
(Rp)
1. Aktivitas Operasi 0,00 0,00
2. Investasi Aset Non keuangan 0,00 0,00
3. Aktivitas Pembiayaan 0,00 0,00
4. Aktivitas Non Anggaran 0.00 0,00
Kenaikan/Penurunan Kas 0,00 0,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara 0,00 0,00
Penerimaan
Saldo Akhir Kas di Bendahara 0,00 0,00
Pengeluaran
Saldo Akhir Kas 0,00 0,00
[Type text]
c. Belanja Modal 0,00 0,00
Jumlah 1.189.781.497,00 867.591.700.000
Aliran Kas Bersih dari
,00 ,00
Aktivitas Operasi
[Type text]
e. Belanja aset tetap lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Aliran Kas Bersih dari Aktivitas 0,00 0,00
Investasi Aset Non Keuangan
Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan
pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang
akan datang.
5.3.3 Aliran Kas dari Aktivitas Non Anggaran
Aliran kas bersih dari aktivitas non anggaran mencerminkan saldo
penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas non anggaran yang tidak
mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
pemerintah. Realisasi Tahun Anggaran 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut :
[Type text]
BAB VI
PENUTUP
[Type text]
Namun, kami menyadari belum sepenuhnya permasalahan yang
timbul selama Tahun 2014 dapat terselesaikan, untuk itu akan kami
upayakan perbaikan-perbaikan sehingga diperoleh solusi sebaik-baiknya.
[Type text]