Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENELITIAN

ALGA HIJAU (ULVA)

DISUSUN OLEH :

1. ANISA MARINI
2. DELVIA AISYAH PUTRI
3. NURISMA DIANA AGRESTA

PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PATRIA HUSADA BLITAR

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia tumbuhan alga termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan
talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas. Alga ada
yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk Alga
(jamak Algae) juga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak
memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat
dianggap tidak memiliki “organ” seperti yang dimiliki tumbuhan (akar,
batang, daun, dan sebagainya).

Alga bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri). Hampir


semua alga bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-
tempat yang lembab.

Beberapa tumbuhan laut dan Ganggang hidup dengan satu sel yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Kebanyakan ganggang laut tersusun dari
banyak sel, karena itu dapat dilihat langsung dengan mata kita.

Saat ini, alga hijau dimasukkan ke dalam kelompok (klad) yang lebih
berdekatan dengan semua tumbuhan fotosintetik (membentuk klad
Viridiplantae).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam praktikum ini adalah :
1. Apa pengertian alga hijau?
2. Apa saja ciri-cri alga hijau?
3. Apa saja jenis alga hijau?
4. Bagaimana perkembangbiakan alga hijau?
5. Bagaimana susuan tubuh alga hijau?
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah:
1. Agar mengetahui pengertian alga hijau
2. Dapat mengetahui ciri-ciri alga hijau
3. Agar dapat menetahui jenis alga hijau
4. Mengetahui bagaimana perkembang biakan alga hijau
5. Mengetahui susunan tubuh alga hiajau

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Alga Hijau
Alga hijau (Chlorophyta) dinamai berdasarkan kloroplasnya yang
berwarna hijau. Alga hijau / Chlorohyta adalah salah satu klas dari alga
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Sel-sel alga hijau bersifat
eukariotik (materi inti dibungkus oleh membran inti). pigmen lain yang
dimiliki adalah karotena dan xantofil. Komposisi ini juga dimiliki oleh sel-sel
tumbuhan modern.
Klorofil dalam pigmen lain terdapat dalam kloroplas yang bentuknya
bermacam-macam antara lain mangkuk, gelang, pita spiral, jala dan bintang.
Di dalam kloroplas terdapat butiran padat yang disebut pirenoid yang
berfungsi untuk pembentukan tepung. Alga hijau merupakan golongan
terbesar di antara alga dan kebanyakan hidup di air tawar. Sebagian lagi hidup
di darat, di tempat yang lembap, di atas batang pohon, dan di laut.
Alga hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak
berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau
yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang
menetap.
Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga. Alga hijau
berbeda dengan devisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti
tumbuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b
lebih dominan dibandingkan karoten dan xantofit.
Alga berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga
yang hidup bebas di air terutama tubuhnya yang bersel satu dan dapat
berperan aktif merupakan penyusun fitoplankton. sebagaian besar
fitoplankton adalah anggota alga hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya
efektif melakukan fotosintesis sehingga alga hijau merupakan produsen
utama dalam ekosistem perairan.
Beberapa genus dari alga hijau mempunyai alat gerak berupa flagel dan
bintik mata (stigma).

B. Ciri-ciri Alga Hijau


1. Adapun ciri-ciri dari alga ini adalah :
2. Reproduksi mempunyai stadia berbuluk cambuk, seksual dan aseksual.
3. Mengandung khlorofil a dan b, beta, gamma karoten dan santhofil.
4. Berwarna hijau
5. Persediaan (cadangan) makanan berupa kanji dan lemak.
6. Dalam dinding selnya terdapat selulosa, sylan dan mannan.
7. Memiliki thilakoid
8. Dalam plastiada terdapat pirenoid sebagai tempat penyimpanan produk
hasil sintesis.
9. Thalli satu sel, berbentuk pita, berupa membaran, tubulat, dan kantong
atau bentuk lain.

C. Jenis-jenis Alga Hijau


Jenis alga ini hampir 90 % hidup di air tawar dan 10 % hidup di laut sebagai
plankton, menempel pada batuan atau tumbuhan lain. Jenis-jenis alga hijau
dikelompokkan menjadi:
1. Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak
a) Chlorella

 Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar.

 Ukuran tubuh mikroskopis, bersel satu

 Bentuk tubuhnya bulat

 Mempunyai khloroplast untuk fotosintesis dan kloroplastnya


menyerupai mangkuk atau lonceng

 berkembangbiak dengan pembelahan sel, tiap sel membentuk 4 sel


anakan

 Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam


penyelidikan metabolisme di laboratorium sebagai SCP(Single Cell
Protein)atau Protein Sel Tunggal untuk penyedia protein masa depan
Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik
dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan
dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan
dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di
kolam-kolam (contohnya di Pasuruan)
b) Chlorococcum
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar, bentuk bulat telur, setiap
sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi secara
vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.

2. Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak


a) Chlamydomonas
Chlamydomonas merupakan alga hijau uniseluler yang berflagela.
Berukuran antara 3 – 30 mikrometer, sering ditemukan di air tawar
yang tergenang. Selnya berbentuk menyerupai bola agak lonjong
dengan dinding sel dari bahan selulosa. Dua flagela muncul dari ujung
depan sel. Mempunyai kloroplas tunggal berbentuk mangkuk yang
hampir mengisi seluruh ruangan di dalam sel. Satu atau beberapa butir
pirenoid ditemukan di dalam sitoplasma. Chlamydomonas mempunyai
bintik mata yang mengandung pigmen kemerahan terletak di pangkal
flagela yang disebut stigma. Bintik mata ini peka terhadap cahaya.
Vakuola kontraktil terletak di dekat flagela yang berguna untuk
mengeluarkan kelebihan air guna menjaga kestabilan tekanan osmotis
sel. Chlamydomonas bereproduksi secara aseksual dengan membelah
diri dan secara seksual dengan isogami. Ketika akan membelah diri,
flagela menghilang dan terbentuk kembali setelah sel anak dilepaskan
dari sel induk.

b) Euglena viridis
Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah flagel,
klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglena ada
juga mengelompokkannya ke dalam protozoa.
3. Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
a) Volvox
Sel-sel dalam koloni Volvox berjumlah antara 500 sampai sekitar
20.000 sel. Sel-sel tersebut tersusun dalam selaput tipis yang berfungsi
sebagai kulit suatu bola berlubang. Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet. Volvox dapat
berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Reproduksi aseksual
dengan membentuk beberapa koloni kecil di dalam bola. Koloni ini
berkembang dengan serangkaian pembelahan sel yang bergerak bebas di
dalam koloni induk. Reproduksi seksual Volvox bersifat oogami.
Beberapa sel dalam koloni membesar dan menghasilkan telur-telur yang
tak bergerak. Beberapa sel yang lain menghasilkan banyak sperma motil
yang akan membuahi sel telur.

4. Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak


a) Hydrodictyon
Hydrodictyon banyak ditemukan didalam air tawar dan koloninya
berbentuk seperti jala. Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan
mata telanjang. Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.
Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan
membentuk koloni baru. sedangkan reproduksi generatif dengan
konjugasi.

5. Chlorophyta berbentuk benang


a) Spyrogyra
Spyrogyra didapatkan diperairan. bentuk tubuh seperti benang,
dalam tiap sel terdapat kloroplas berbentuk spiral dan sebuah inti.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual
dengan konjugasi.

b) Oedogonium
Berbentuk benang, ditemukan di air atawar dan melekat di dasar
perairan. reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan
sebuah zoospora yang flagela banyak. Reproduksi generatif adalah salah
satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan
menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada benang yang lain
membentuk alat kelamin betina yang disebut oogonium. Oogonium akan
menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan
terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
6. Chlorophyta berbentuk lembaran atau tumbuhan tinggi
a) Ulva
Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar,
bentuk seperti lembaran daun. berkembang bial secara vegetatif dengan
menghasilkan spora dan spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid.
Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina.
pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n).
Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit.
Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami
meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit
haploid.
b) Chara
Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan.
Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-
ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil. Pada ruasnya terdapat
nukula dan globula. Di dalam nukula terdapat arkegonium dan
menghasilkan ovum. Di dalam globula terdapat anterodium yang
memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan
menghasilkan zigospora yang berdinding sel. Pada reproduksi secara
vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi.
D. Perkembangbiakan
Perkembangbiakan pada chlorophyta terjadi dengan 3 cara yaitu:
1. Secara vegetative
Perkembanganbiakan vegetatif pada chlorophyta dengan fragmentasi
tubuhnya dan pebelahan sel.

2. Secara seksual
1. Melalui konjugasi yaitu perkembangbiakan secara kawin contohnya
spirogyra.
2. Isogami yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama.
3. Anisogami yaitu peleburan dua gamet yang ukurannya tidak sama.
4. Oogami yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan bergerak (sebagai
sperma) yang lain besar tidak bergerak (sebagai sel telur)

Beberapa contoh dari reproduksi seksual:

1. Isogami : Chlorococcum, Chlamydomonos, Hydrodictyon


2. Anisogami : Chlamydomonas, Ulva
3. Oogami : Chlamydomonas, Valva, Spirogya, Aedogonium

3. Secara aseksual
Perkembangbiakan dengan cara membentuk sel khusus yang mampu
berkembang menjadi individu baru tanpa terjadinya peleburan sel kelamin.
Pada umumnya terjadi dengan perantara spora, oleh karena itu sering
disebut perkembangbiakan secara sporik.
Zoospora dibentuk oleh sel vegetative, tetapi beberapa tumbuhan
terbentuk dalam sel khusus disebut sporangin. Zoospora setelah periode
berenang beberapa waktu berhenti pada substrat yang sesuai. Umumnya
dengan ujung anterior. Flagella dilepaskan dan terbentuk dinding, selama
poses ini alga mensekresikan lendir yang berperan untuk mempertahankan
diri.
Perkembangan aseksual dilaukan dengan cara :
1. Zoospora yaitu sel berflagel 2 contohnya Chlamydomonos.
2. Aplanospora yaitu spora yang tidak bergerak contohnya Chlorococcum.
3. Autospora yaitu aplanospora yang mirip dengan sel induk contohnya
Chlorella.

E. Susunan Tubuh
Alga hijau mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam
ukuran maupun dalam bentuk dan susunanya. Ada Chlorophyta yang
terdiri dari sel-sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang
bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang membentuk koloni yang
menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Dari banyaknya variasi
tersebut alga hijau dikelompokan sebagai berikut:

1. Sel tunggal (uniseluler) dan motil, contoh: Chlamidomonas


2. Sel Tunggal dan non motil, contoh: Chlorella

3. Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu


sehingga mempunyai bentuk yang relatif tetap, contoh: Volvox, Pandorina.

4. Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora

5. Berbentuk - filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium

Filamen bercabang, contoh: Chladhopora, Pithopora

1. Hetemtrikus, yaitu filamen bercabang yang bentuknya terbagi menjadi


bagian yang rebah (prostrate) dan bagian yang tegak, contoh:
Stigeoclonium
2. Foliaceus atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan sel
vegetatisnya terjadi lebih dari satu bidang, contoh: Ulva

3. Tubular, yaitu talus yang memilik banyak inti tanpa sekat melintang,
contoh: Caulerpa
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum pada hari Selasa ,
tanggal 22 Oktober 2019, Pukul 14.30-15.30 WIB, dan bertempat di pantai
Pasetran Gondo Mayit.

B. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum biomedik tentang alga adalah :
1. Sarung tangan plastik
2. Botol plastik
3. Baskom
C. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum biomedik tentang Anatomi alga hijau
1. Alga hijau

D. Skema Kerja
1. Siapkan alat
2. Ambil alga dan masukkan ke dalam botol plastik
3. Letakkan di tempat yang terang
4. Ambil alga tai dan taruh di baskom
5. Amati bentuk dan tekstur ala tersebut
6. foto bentuk alga tersebut
7. Bersihkan alat

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil
Pada percobaan pengamatan salah satu alga hijau diperoleh hasil yaitu
sebagai berikut. Bahwa alga yang kami amati tersebut adalah alga hijau
(ULVA), alga tersebut menempel d batu, ia berwarna hijau ke hijau gelap. Alga
inii berbentuk lembaran seperti selada. Alga ini sangat subur di area dimana
ada banyak nutrisi tersedia. Dan praktikum yang dilakukan adalah benar sesuai
dengan literature, ULVA dapat hidup di air payau, air asin, atau menempel pada
kayu- kayu danbatu-batu sepanjang pantai. Ulva bereproduksi secara aseksual
ditandai dengan beratunya sel kelamin jantan dan betina memebentuk zigot,
zigot akan berkembang menjadi Ulva yang diploid. Manfaat dari ulva bisa
dibuat untuk bahan pangan misalnya di daerah Britania Raya ulva dijadikan
sebagai sub dan salad, dikarenakan ulva mengandung serat sehingga memakan
ulva dalam jumlah yang besar dapat membantu memperlancar orangyang
memakannya.

B. Pembahasan
Dalam pengamatan lga hijau disini kami menemukan bentuk alga
hiaju tersebut menyerupai selada sayur dan berwarna hijau tua

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alga hijau (Chlorophyta) dinamai berdasarkan kloroplasnya yang
berwarna hijau. Alga hijau / Chlorohyta adalah salah satu klas dari alga
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Alga hijau merupakan golongan
terbesar di antara alga dan kebanyakan hidup di air tawar. Sebagian lagi hidup
di darat, di tempat yang lembap, di atas batang pohon, dan di laut.
Alga hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak
berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau
yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang
menetap.
Alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga. Alga hijau
berbeda dengan devisi lainnya karena memiliki warna hijau yang jelas seperti
tumbuhan tingkat tinggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b
lebih dominan dibandingkan karoten dan xantofit.
Ada banyak jenis alga yang ada diperairan ini salah satunya adalah alga
hijau ULVA yang juga bermanfaat bagi kehidupan manusia

B. Saran
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di
persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan
untuk para praktikan agar mempersiapkan diri agar dalam kegiatan praktikum
tidak terhambat.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai