KELAS XI IPA 1
Tahun Pembelajaran 2018/2019
MAN 2 SAMARINDA
Daftar Isi
x
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena hanya dengan
berkat-Nya kami dapat menyelesaikan naskah teater ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw. yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang, dari zaman Jahiliyah menuju zaman
Ukhuwah Islamiyah. Dan juga kami ucapkan kepada Ibu Ratri yang telah membimbing kami hingga naskah
ini selesai.
Kami menyusun naskah ini dengan sungguh-sungguh dan semampu-mampu nya. Kami
berharap dengan adanya naskah ini dapat memberikan pelajaran yang terkandung di dalamnya
bagi yang menyaksikan teater kami.
Naskah ini dibuat sebagai salah satu tugas praktik Seni Budaya kelas XI. Naskah ini kami
buat satu jilid yang berjudul “Kukejar Hingga Saatnya Tiba”.
Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan naskah ini, jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, sekiranya jika ada kata yang kurang berkenan, pembaca dapat
memaafkan kami. Terima kasih.
xi
Daftar Lagu
xii
Anggota Teater Kelas XI IPA 1
1. Aulia Hamdani : Tokoh utama 1 (pedendam, keras kepala,murah senyum)
2. Ahmad Reza Zamzami : Tokoh utama 2 (cengengesan,selalu buat masalah,pinter
ngerayu)
3. Khairunnisa Wahyudi : Tokoh utama 3 (alim, pendiam, gak suka sama Naela)
4. Amirul Alam : Teman Reza (selalu menenangkan Doni dan gamers)
5. Ahmad Zaki Sajidan R : Teman Doni (pendiam, peduli terhadap sesama)
6. Effendi Fajrul Fallah : Teman Reza (tukang ngadu, suka update status)
7. Khairul : Kepala Sekolah Molekul (penyabar, tegas, peduli)
8. Putri Rahmawati : Ibu Putri (guru baik hati, penyabar)
9. Jumria : Guru BK I (murah senyum, tegas, suka mengamati murid-murid)
10. Ma’rif Nur Fathu : Guru BK II (sinis, suka nge-gas, peduli terhadap murid-murid)
11. Rizsla Azmii Fauziyyah : Ibu nya Reza (murah senyum, penyabar)
12. Sayidah Fatmatuz Z : Ibu nya Doni (murah senyum,penyabar)
13. Alfina Nur Aulia : Teman Nisa I (heboh, suka main gadget)
14. Dewi Fitriana : Teman Nisa II (kalem, sinis, alim, gak nyantai)
15. Fitria Hidayah : Teman Nisa III (kalem, alim)
16. Indah Setiya Ningrum : Teman Nisa IV (heboh, temen kajian Nisa, alim)
17. Tazkia Aulia Rifqah : Teman Nisa V (kalem, murah senyum)
18. Siti Nurhayati : Haya (murid disiplin, peduli, dan suka menegur)
19. Firda Widya Sari : Teman Haya I (alim, suka nyinyir, sinis)
20. Larasati Arning Putri : Teman Haya II (murah senyum, kadang ngomong nya garing)
21. Naela Fatannabilah : Teman Haya III (suka nyinyir, gak suka sama Pendi, tukang
jajan)
22. Raihana Lutfiah Nabila : Teman Haya IV (suka nonton film, suka ngemil)
23. Alya Puspita Zahra : Narator I
24. Syawalia Nur Firmansyah: Narator II
xiii
- Tata Rias dan Busana : Rani Marlina Agani dan Muhammad Aldi Saputra
Adegan 1
Set : Di dalam kelas XII Molekul
Musik : Bel Masuk Sekolah
Satu persatu siswa mulai memasuki kelas XII Molekul dan disana ada Nisa yang tengah
asik membaca buku. Ketika Murid XII Molekul sudah berada dikelas semua, selang
berapa menit Ibu Guru memasuki kelas. Siswa-siswi bergegas menyiapkan buku mata
pelajaran Matematika Wajib.
Ibu Guru : Assalamu’alaikum (sambil menenangkan situasi kelas) apakah sudah berdoa anak-
anak ?
Seluruh siswa menjawab salam kemudian menjawab belum
Zidan : Istidadan
Doni : Istidadan, istri berdandan. (seisi kelas tertawa dan Pendi mencairkan suasana)
Pendi : Yang serius weh, gimana nanti mau masuk ilmu nya kalau dari awal berdoa udah
main-main.
Doni : Diajak bercanda gak bisa, datar aja terus hidupnya. Awas, cepet tua.
Siswi-siswi tertawa pelan.
Alam : Istidadan, Berdoa di dalam hati dimulai. (ketika berdoa di dalam hati nya udah
selesai Alam memberi instruksi kepada teman-temannya untuk mengucapkan
salam)
Alam : Berdiri, beri salam,
Seluruh siswa memberi salam
Putri : Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, silakan duduk nak. Oh ya, kita
sekarang masuk ke Bab 203.
Rei : Halaman berapa bu ?
1
Naela : Ketahuan gak pernah baca buku nih, makanya buku itu dibaca bukan dipajang.
Haya : Hati-hati, Rei. Nanti di akhirat diminta pertanggungjawaban gara-gara itu buku
didiemin doang.
Rei : Aku mah beda, bukan aku yang baca buku tapi buku yang baca aku.
Pino : L.O.L Surprise, hahaha.
Doni : Diem weh,diem.
Putri : Sudah anak-anak, sekarang kita bahas tabel Trigonometri. (Ibu guru menulis tabel
di papan tulis dan keadaan kelas semakin ribut)
Ibu guru menjelaskan tentang bab trigonometri. Namun, ada saja siswa yang tidak
memperhatikan justru ia malah tertidur pulas di atas kertas. Niat iseng nya Reza ia
menumpahkan air ke muka Doni.
Doni : Woi, gila. Siapa yang udah siram muka ku pake air. (sambil memukul meja dan
menghamburkannya) Orang tanya dijawab.
Rei : Bisa santai gak, gak liat apa ada guru di depan.
Doni : Cewe kalau gak tau, diem aja gak usah banyak omong (menunjuk ke arah Rei)
Jawab siapa yang nyiram air.
Reza : Aku, kenapa ? Hah?! Makanya kalau tidur jangan diatas meja, Don. Hahaha
Doni : (menghampiri Reza dan mendorong hingga kuat) Kamu kira gak masuk ke hidung
apa? Sakit tau gak, pala ku jadi pusing.
Pendi : Eh, Don. Udah … nanti lagi kita selesein di luar jam sekolah.
Alam membantu Reza untuk berdiri.
Putri : Ada apa itu ribut-ribut di belakang. Sekarang, tulis yang ada di papan tulis.
Beberapa menit kemudian
Putri : (melihat jam tangan) Kayaknya waktu nya gak cukup untuk mengerjakan latihan
soal nak. Jadi, ibu kasih PR yaa, ada di halaman 206 dari A-F.
Fitri : Bisa dikurangin gak bu, anak IPA banyak tugas bu.
Nisa : Astaghfirullah, Fitri. Kalau dikasih tugas guru kita harus bilang Alhamdulillah.
Naela : Sok alim nya eh anak satu ini.
Ting Tung Ting Ting … Ting Tung Ting Tung! (jam istirahat berbunyi)
Putri : Karena waktu istirahat sudah bunyi, ibu akhiri pelajaran hari ini. Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Seluruh siswa menjawab salam ibu guru
Doni : Yes istirahat. Pendi kantin kuy, awas kamu gak ke kantin kuhajar kamu, hahaha
(tertawa)
Pendi :Kuy sebentar, pakai parfum dulu (menyemprotkan parfum ke tubuh). Yok!
2
Adegan 2
Set : Kantin Matahari
Datanglah Doni dan Pendi di kantin untuk makan siang bersama. Namun apa jadinya
jika si Reza juga datang untuk makan siang di kantin.
Setelah Doni dan Pendi datang menemui Reza, suasana kantin menjadi panas
Doni : Apa maksudmu nyiram aku tadi, kelahi kah kita, hah?! Miang sudah palaku nih
(sambil mendorong Reza)
Reza : Kenapa? Niatku kan baik buat bangunkan kamu. Lagian santai aja lah, tadi kamu
bilang ke Pendi, Diajak bercanda gak bisa, datar aja terus hidupnya,sekarang yang
gak bisa diajak bercanda siapa? Bilangin orang tapi sendiri gak bisa diajak bercanda
juga
Doni : Candaanmu gak lucu, airnya masuk ke hidungku. Kamu ngelawan ya? Duel maut
sudah kita sekarang (sambil menonjok Reza)
Pendi : Ikut bantuin atau gak ya, nanti kalau kena masalah masuk BK lagi aku. Hmmm gak
apa dah, kan si Reza salah, bercandaan tapi menyebabkan kecelakaan. Jadi kalau
aku bantu Doni ya dapat pahala. (dalam hati)
Backsound kelahi main
3
Lalu mereka berdua menggebuki Reza, akan tetapi dilerai dengan teman perempuan
sekelas mereka yang juga baru datang di kantin.
Siswi XII Molekul terkecuali Nisa karena tidak ikut, mereka membantu meleraikan
mereka bertiga.
Mereka semua pun makan, si Reza makan sendiri dan yang lainnya makan bersama-
sama. Setelah Reza selesai makan ia pergi ke kelas untuk mencari Nisa.
Adegan 3
Set : Kelas XII Molekul
Saat Reza telah datang di kelas, ternyata ia tidak melihat Nisa di kelas, akhirya ia
4
langsung duduk di tempatnya.
Reza : Mana ya Nisa, kok dia gak ada di kelas? Oh mungkin dia lagi panggil (batin Reza)
(sambil menuju ke tempat duduk)
Doni : Awas kamu lihatin aja pulangan.
Reza hanya menatap Hamdani
Di kelas, ada beberapa siswa yang asik bermain games, ada juga yang sedang menonton
drama, update status di Instostories, dan juga ada yang membaca novel remaja di jam
kosong sampai waktu bel pulangan berbunyi.
Ting Tung Ting Ting … Ting Tung Ting Tung! (bel pulang berbunyi)
Adegan 4
Set : Koridor Sekolah
Saat semuanya sudah pulang, geng perempuan ingin merencanakan untuk jalan-jalan ke
sebuah kafe untuk menghilangkan rasa jenuh belajar di sekolah.
Rei : Eh woi, kalian gak pada pulang ?(sambil melihat keadaan kelas)
Dewi keluar kelas sambil membawa totebag dan juga helm.
Pino : Jaman kah, betungguan? Eh, Dew nongki dulu yuuk?
Dewi : Enggak deh kayanya Pin, aku mau jalan sama Fitri bentar.
Pino : Mau jalan kemana, aku mau ikut juga.
Fitri : Ke Starbox, ngopi-ngopi bentar.
Haya : Hari gene, ke Starbox. Engga banget deh.
Rei : Makanya, palingan yaa kalau ga naik taksi online, naik motor.
Laras : Beli dong tokonya, gitu aja kok ribet sih.
Kia : Udah-udah kalau ke Starbox gak berkelas ke Starpop aja.
Adegan 5
Set : Cafetaria
Dewi, Tazkia, Fitri, dan Alfina pergi ke Starpop disana ia membahas seputar SBMPTN
dan SNMPTN dengan lantunan musik di Cafetaria. Sekitar 10 menit mereka ngobrol, Nisa
dan Indah datang memakai gamis Ia telah berganti pakaian untuk datang pada malam
hari ke Tausiah Ust. Ahmad Nur Chesta Ton Son.
5
Reza dan Zidan merasa kebingungan dan Ia tetap di Cafetaria itu sambil menikmati
Starcoff nya yang di pesan Zidan tadi.
Adegan 6
Set : Kelas XII Molekul
Keesokan harinya ... Naela memasuki ruangan kelas, tapi didalam kelas tersebut belum
ada orang yang datang ke dalam kelas .
Naela : Wadoooo ... kemanaan nih syaithan-syaithan kelas? Udah jam segini aje belum pade
datangan. Ya udeh main hp aja ah
Beberapa menit kemudian datang Haya
Haya : Assalamua’alaikum gaes … Lho masih sepi? Kirain sudah rame
Naela : Wa’alaikumsalam … Lho Haya baru datang? Mending gak usah aja turun, sudah
jam berapa ini (melihat jam tangan)? Kayak gak niat sekolah
Haya : Sans ae Nae, baru juga pagi-pagi dah marah-marah (menuju tempat duduk).
Naela : Woi Ya sini dulu sebentar!
Haya : Ada apa gerangan wahai putri? (menuju tempat duduk Naela)
Naela : Eh bagaimana kalau kita laporin mereka ke Kepsek?
Haya : Mereka siapa?
7
Naela : Itu tuh siapa lagi, buhan Doni sama buhan Reza
Haya : Yakin kamu? Ntar kalau ketahuan kita banpol kayak apa?
Naela : Sstttt, gapapa. Dijamin kita aman sejahtera. Toh palingan buannya pada setuju aja
kalau kita laporin kan ini juga biar mereka bisa berubah udah kelas 12 coi, masa
belum berubah,
Haya : Kuy dah … Bismillah
Adegan 7
Set : Ruang Kepala Sekolah
Adegan 8
Set : Ruangan Bimbingan Konseling dan Kelas XII Molekul
Mendengar kabar tersebut Bapak Khairul tidak diam saja ia langsung menyampaikan
masalah anak muridnya ke Guru BK agar diselesaikan dengan cepat. Mengingat, mereka
sudah kelas XII supaya tidak ada cap perilaku buruk dan segera merubah perilakunya.
Ibu Ma’rif menelepon kedua orangtua Hamdani dan Reza. Orangtuanya mengatakan
bahwa mereka akan datang ke sekolah hari itu juga. Sedangkan, Ibu Jum memanggil Doni
9
dan Reza untuk ke ruangan BK dengan pengeras suara.
Siswa-siswi kaget mendengar kalau Doni dan Reza dipanggil BK. Mereka kebingungan,
karena sampai saat ini salah satu diantara mereka belum ada yang tahu kalau yang
melaporkan Naela dan Haya.
10
tidak baik, mengingat mereka sudah kelas 12.
Lala : Memang, anak saya kenapa bu ? Apakah ia bolos ?
Ma’rif : Bukan bu, kemarin mereka habis berantem dan saya juga kurang paham
penyebab masalahnya apa. Nanti, yang kami takutkan mereka malah lanjut di
luar jam sekolah dan itu sangat membahayakan bagi diri mereka.
Jum : Reza dulu deh, Ibu mau tau kenapa kalian bisa berantem gini ? Orang temen
kelas juga masa terpecahkan hanya karena 2 orang.
Reza : (mengangkat kepala) Itu bu... Pas lagi jam pelajaran Ibu Putri, Ibu nya kan lagi
jelaskan, terus si Doni tidur bu. Makanya saya bangunkan dia pakai air.
Doni : Iyaa bu. Air nya masuk ke hidung saya lagi.
Jum : Ya ampun, Doni. Disekolah kan seharusnya tempat menuntut ilmu. Bukan
untuk tidur. Maaf bu sebelumnya, Doni kenapa bisa sampai tidur di kelas.
Sai : Saya kurang tau juga ya bu, karena kalau jam 9 malam saya lihat kamarnya ia
sudah tertidur. Saya juga kaget anak saya tidur di kelas, padahal saya sangat
melarangnya untuk tidur di kelas.
Ma’rif : Reza juga, seharusnya kamu jangan menyiram dengan air. Kan bisa badan nya
digoyangkan pasti dia langsung bangun.
Lala : Kalau Reza emang dirumah suka usil gitu bu, tapi untuk masalah ini saya
serahkan ke pihak sekolah biar Reza jera.
Sai : Iya, Bu. Saya sebagai orangtua hanya bisa mengawasi di rumah. Kalau
disekolah saya serahkan Bapak dan Ibu Guru untuk membimbing dan
mengawasi anak saya. Saya terserah saja anak saya mau dihukum seperti apa
asal mereka tidak mengulangi kesalahannya.
Jum : Kami tidak menghukum, karena mereka baru membuat ulah satu kali. Dan
kenapa saya memanggil Ibu karena kami dari pihak sekolah menginginkan
anak kami agar diawasi di rumah mengingat mereka sudah kelas XII.
Ma’rif : Iya.. kami tidak akan mnghukum mereka. Hanya saja, kami memberi
peringatan kalau salah satu dari mereka atau mungkin salah dua dari mereka
membuat ulah maka kami tidak akan memberikan ijazah kepada mereka.
Jum : Ibu mau nanya ke kekalian. Kalian mau berubah gak? Kasian orangtua kalian
dirumah memasak dan bekerja kalian disekolah kerjaan nya berantem.
Reza & Doni : Iya bu, kami ingin berubah.
Ma’rif : Kalau mau berubah, harus bisa nahan emosi jangan dikeluarkan begitu aja kan
bisa diselesaikan dengan baik-baik.
Reza : Iyaa, Bu. Maafkan saya. (mengajak Doni untuk bersalaman) Don maafin aku
yaa.
Doni : (menjabat tangan Reza) Iyaa, maafin aku juga yaa.
Reza dan Doni berpelukan.
Ma’rif : Saya kira, cukup. Semoga kita bisa lebih menjaga anak-anak kita.
11
Lala : (berdiri dan bersalaman dengan guru BK) Terimakasih banyak yaa bu.
Sai : (berdiri dan bersalaman dengan guru BK) Terimakasih yaa bu.
Reza dan Doni dan kedua ornagtuanya di luar ruangan guru BK.
Sai : Udah, yaa. Kalian disekolah ini hanya terhitung bulan. Jangan buat ulah lagi.
Lala : Iyaa, Reza jangan kamu usil lagi sama teman mu.
Reza & Doni : Iya bu.
Sai : Sampun, Ibu tak muleh se’ nak.
Ibu Sai dan Ibu Lala pergi meninggalkan Doni dan Reza. Mereka berdua pergi ke kelas.
Zidan : Ngapain tadi Za?
Doni : Hahaha kepo lu, banyak omong (sambil cengingisan)
Alam : Apasih Don? Pernah waras kayaknya
Reza : Kami disuruh baikan
Zidan : Paling geng cewek-ceweknya yang ngelaporin ... (sambil melihat ke cewek-
ceweknya, kemudian memberi sorakan ke mereka) Huuuuuuu ... banpol ..
banpol heh! Kuy VV lagi!
Reza : Gak ah, malas (sambil merenung)
Doni : Kuy main main main main! (berbahagia)
Ting Tung Ting Ting ... Ting Tung Ting Tung (bel pulang berbunyi)
Adegan 9
Set : Jalan pulang dan masjid
Saat Reza sedang di jalan menuju rumah, ia tiba-tiba melihat Nisa dari kejauhan yang
sedang berjalan menuju masjid. Reza sangat tersentuh hatinya, dan ingin tahu Nisa sedang
ingin melakukan apa. Tanpa berpikir panjang, Reza pun mengikuti Nisa.
Reza : Yaa Allah, kenapa hambamu ini? Maafkanlah Yaa Allah, berikanlah hidayahmu
kepadaku Yaa Allah (dalam hati) (sambil menendang-nendang batu kerikil).
Tidak lama kemudian, Reza melihat Nisa
Reza : (sambil melihat Nisa) Sepertinya ... itu ... Nisa? Lagi ngapain dia, pakai jilbab
sama bawa mukenah ke masjid? Aku penasaran, ikutin aja lah (dalam hati)
Setelah itu, Reza mengikutin Nisa
Nisa masuk masjid kemudian mengambil Qur’an dan membacanya
Reza : (sambil melihat Nisa) MasyaAllah, muslimah sekali dirinya Yaa Allah.
12
Jadikanlah ia sebagai istri hamba Yaa Allah suatu hari nanti (dalam hati)
(terkagum-kagum)
Adzan berbunyi
Reza tetap melamun
Pemeran Figuran masuk
Peran Figuran : (sambil menepuk pundak Reza) Astaghfirullah al-adzim ... Adzan sudah
berkumandang wahai pemuda, kenapa malah melamun melihatin akhwat nya.
Ayo wudhu sudah, terus shalat.
Reza kaget saat ditepuk pundaknya
Reza : Hehehe, iya pak (tersipu malu)
Kemudian, Reza mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat Dzuhur. Setelah selesai
shalat, Reza berdoa kepada Allah sambil meneteskan air mata.
Setelah shalat, Reza keluar dari masjid dan bertemu dengan Nisa. Saat itulah, Reza
mengungkapkan rasanya.
Beberapa tahun lamanya, semenjak kejadian di waktu lalu, mereka pun ditakdirkan
untuk ditemukan kembali di tempat yang sama, saat Reza telah menjadi seorang ustadz
Nisa : Itu ustadznya siapa ya, kayak pernah lihat dulu??? (dalam hati) (sambil
melihat Reza) Hmmm mbak maaf, itu nama ustadznya siapa ya? (bertanya
sama orang sebelahnya)
Pemeran Figuran : Oh, itu namanya ustadz William Reza. Kenapa mbak? Gantengkan ustadznya,
abistu berseri-seri lagi wajahnya. Masyaallah
Nisa : Hehehe, gak kenapa-kenapa kok mbak. Hah, William Reza??? Jangan-
jangan, si Reza dulu teman sekelasku yang pernah nembak aku, tapi kutolak
karena gak mau pacaran (dalam hati)
Saat majelis telah usai, Reza dan Nisa bertemu di teras masjid. Saat itulah, Reza ingin
ta’aruf dengan Nisa.
Setelah Reza meminta ingin berta’aruf dengan Nisa, tiga bulan kemudian, mereka
dipertemukan dengan sebuah ikatan suci, yang tak akan bisa dipisahkan, karena mahar
suci surah ar-Rahman dan menikah karena Allah Swt.
S E LE SAI
14