Anda di halaman 1dari 21

Perhatikan situasi yang diberi warna

TUGAS SENI TEATER


Kukejar Hingga Saatnya Tiba

KELAS XI IPA 1
Tahun Pembelajaran 2018/2019
MAN 2 SAMARINDA
Daftar Isi

Daftar Isi ......................................................................................................................................x


Kata Pengantar.............................................................................................................................. xi
Daftar Lagu .................................................................................................................................. xii
Anggota Pemain ..........................................................................................................................xiii
Prolog ........................................................................................................................................... 1
Adegan 1 ...................................................................................................................................... 1
Adegan 2 ...................................................................................................................................... 3
Adegan 3 ...................................................................................................................................... 4
Adegan 4 ...................................................................................................................................... 5
Adegan 5 ...................................................................................................................................... 5
Adegan 6 ...................................................................................................................................... 7
Adegan 7 ...................................................................................................................................... 8
Adegan 8 ...................................................................................................................................... 9
Adegan 9 ...................................................................................................................................... 12
Adegan 10 ....................................................................................................................................14

x
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena hanya dengan
berkat-Nya kami dapat menyelesaikan naskah teater ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw. yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang, dari zaman Jahiliyah menuju zaman
Ukhuwah Islamiyah. Dan juga kami ucapkan kepada Ibu Ratri yang telah membimbing kami hingga naskah
ini selesai.
Kami menyusun naskah ini dengan sungguh-sungguh dan semampu-mampu nya. Kami
berharap dengan adanya naskah ini dapat memberikan pelajaran yang terkandung di dalamnya
bagi yang menyaksikan teater kami.
Naskah ini dibuat sebagai salah satu tugas praktik Seni Budaya kelas XI. Naskah ini kami
buat satu jilid yang berjudul “Kukejar Hingga Saatnya Tiba”.
Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan naskah ini, jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, sekiranya jika ada kata yang kurang berkenan, pembaca dapat
memaafkan kami. Terima kasih.

Samarinda, 12 Oktober 2018

Inc. Scone (XI-IPA 1)

xi
Daftar Lagu

1. Audio Jungle (Grand Opening Instrument)


2. Backsound kelahi ............................................................................................................4
3. iKon-Love Scenario ........................................................................................................6
4. Instrumen ....................................................................................................................... 6
5. Adzan ............................................................................................................................. 13
6. Opick-Taubat ................................................................................................................. 14
7. Maher Zain-Sepanjang Hidup ........................................................................................15

xii
Anggota Teater Kelas XI IPA 1
1. Aulia Hamdani : Tokoh utama 1 (pedendam, keras kepala,murah senyum)
2. Ahmad Reza Zamzami : Tokoh utama 2 (cengengesan,selalu buat masalah,pinter
ngerayu)
3. Khairunnisa Wahyudi : Tokoh utama 3 (alim, pendiam, gak suka sama Naela)
4. Amirul Alam : Teman Reza (selalu menenangkan Doni dan gamers)
5. Ahmad Zaki Sajidan R : Teman Doni (pendiam, peduli terhadap sesama)

6. Effendi Fajrul Fallah : Teman Reza (tukang ngadu, suka update status)
7. Khairul : Kepala Sekolah Molekul (penyabar, tegas, peduli)
8. Putri Rahmawati : Ibu Putri (guru baik hati, penyabar)
9. Jumria : Guru BK I (murah senyum, tegas, suka mengamati murid-murid)
10. Ma’rif Nur Fathu : Guru BK II (sinis, suka nge-gas, peduli terhadap murid-murid)
11. Rizsla Azmii Fauziyyah : Ibu nya Reza (murah senyum, penyabar)
12. Sayidah Fatmatuz Z : Ibu nya Doni (murah senyum,penyabar)
13. Alfina Nur Aulia : Teman Nisa I (heboh, suka main gadget)
14. Dewi Fitriana : Teman Nisa II (kalem, sinis, alim, gak nyantai)
15. Fitria Hidayah : Teman Nisa III (kalem, alim)
16. Indah Setiya Ningrum : Teman Nisa IV (heboh, temen kajian Nisa, alim)
17. Tazkia Aulia Rifqah : Teman Nisa V (kalem, murah senyum)
18. Siti Nurhayati : Haya (murid disiplin, peduli, dan suka menegur)
19. Firda Widya Sari : Teman Haya I (alim, suka nyinyir, sinis)
20. Larasati Arning Putri : Teman Haya II (murah senyum, kadang ngomong nya garing)
21. Naela Fatannabilah : Teman Haya III (suka nyinyir, gak suka sama Pendi, tukang
jajan)
22. Raihana Lutfiah Nabila : Teman Haya IV (suka nonton film, suka ngemil)
23. Alya Puspita Zahra : Narator I
24. Syawalia Nur Firmansyah: Narator II
xiii

- Sutradara : Muhammad Abdul Aziz Hafidhuddin

- Asisten Sutradara : Kamal Maulana Alfi dan Difa Alfyana Sholehah

- Penyusun Naskah : Raihana Lutfiah Nabila dan Effendi Fajrul Fallah

- Tata Rias dan Busana : Rani Marlina Agani dan Muhammad Aldi Saputra

- Tata Panggung : Divani Rahma Fitri dan Yasyfa Anisa Rumaisa

- Properti : Ahmad Rizky Kesuma, Muhammad Ikhwan, Rahmat Wahyu


Madani, dan Rudi Harsulambek

- Tata Musik : Rizqi Fakhrial Husain


Prolog :
Di sekolah, ada beberapa kelompok siswa. Ada kelompok orang yang rajin dan cerdas
seperti mereka yang selalu juara kelas dan mereka yang selalu mengikuti berbagai
perlombaan. Ada kelompok orang yang cerdas namun tidak terlalu ingin mengikuti hiruk
pikuk kegiatan sekolah. Mereka biasanya lebih suka bermain game dengan laptop nya atau
hanya sekedar bergaul dengan teman-temannya.
Reza adalah orang yang bisa dikatakan “jahil”, ada saja ide yang selalu membuatnya
usil untuk mengganggu temannya. Entah itu hal sepele maupun yang bertele-tele. Kali ini,
ia mengganggu Doni yang sedang tertidur pulas manakala Ibu Putri sedang menjelaskan.

Oke.. Mari kita saksikan hasil dari kerja nyata XI IPA 1

Adegan 1
Set : Di dalam kelas XII Molekul
Musik : Bel Masuk Sekolah

Satu persatu siswa mulai memasuki kelas XII Molekul dan disana ada Nisa yang tengah
asik membaca buku. Ketika Murid XII Molekul sudah berada dikelas semua, selang
berapa menit Ibu Guru memasuki kelas. Siswa-siswi bergegas menyiapkan buku mata
pelajaran Matematika Wajib.

Ibu Guru : Assalamu’alaikum (sambil menenangkan situasi kelas) apakah sudah berdoa anak-
anak ?
Seluruh siswa menjawab salam kemudian menjawab belum
Zidan : Istidadan
Doni : Istidadan, istri berdandan. (seisi kelas tertawa dan Pendi mencairkan suasana)
Pendi : Yang serius weh, gimana nanti mau masuk ilmu nya kalau dari awal berdoa udah
main-main.
Doni : Diajak bercanda gak bisa, datar aja terus hidupnya. Awas, cepet tua.
Siswi-siswi tertawa pelan.
Alam : Istidadan, Berdoa di dalam hati dimulai. (ketika berdoa di dalam hati nya udah
selesai Alam memberi instruksi kepada teman-temannya untuk mengucapkan
salam)
Alam : Berdiri, beri salam,
Seluruh siswa memberi salam
Putri : Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, silakan duduk nak. Oh ya, kita
sekarang masuk ke Bab 203.
Rei : Halaman berapa bu ?
1
Naela : Ketahuan gak pernah baca buku nih, makanya buku itu dibaca bukan dipajang.
Haya : Hati-hati, Rei. Nanti di akhirat diminta pertanggungjawaban gara-gara itu buku
didiemin doang.
Rei : Aku mah beda, bukan aku yang baca buku tapi buku yang baca aku.
Pino : L.O.L Surprise, hahaha.
Doni : Diem weh,diem.
Putri : Sudah anak-anak, sekarang kita bahas tabel Trigonometri. (Ibu guru menulis tabel
di papan tulis dan keadaan kelas semakin ribut)

Ibu guru menjelaskan tentang bab trigonometri. Namun, ada saja siswa yang tidak
memperhatikan justru ia malah tertidur pulas di atas kertas. Niat iseng nya Reza ia
menumpahkan air ke muka Doni.

Doni : Woi, gila. Siapa yang udah siram muka ku pake air. (sambil memukul meja dan
menghamburkannya) Orang tanya dijawab.
Rei : Bisa santai gak, gak liat apa ada guru di depan.
Doni : Cewe kalau gak tau, diem aja gak usah banyak omong (menunjuk ke arah Rei)
Jawab siapa yang nyiram air.
Reza : Aku, kenapa ? Hah?! Makanya kalau tidur jangan diatas meja, Don. Hahaha
Doni : (menghampiri Reza dan mendorong hingga kuat) Kamu kira gak masuk ke hidung
apa? Sakit tau gak, pala ku jadi pusing.
Pendi : Eh, Don. Udah … nanti lagi kita selesein di luar jam sekolah.
Alam membantu Reza untuk berdiri.
Putri : Ada apa itu ribut-ribut di belakang. Sekarang, tulis yang ada di papan tulis.
Beberapa menit kemudian
Putri : (melihat jam tangan) Kayaknya waktu nya gak cukup untuk mengerjakan latihan
soal nak. Jadi, ibu kasih PR yaa, ada di halaman 206 dari A-F.
Fitri : Bisa dikurangin gak bu, anak IPA banyak tugas bu.
Nisa : Astaghfirullah, Fitri. Kalau dikasih tugas guru kita harus bilang Alhamdulillah.
Naela : Sok alim nya eh anak satu ini.
Ting Tung Ting Ting … Ting Tung Ting Tung! (jam istirahat berbunyi)
Putri : Karena waktu istirahat sudah bunyi, ibu akhiri pelajaran hari ini. Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Seluruh siswa menjawab salam ibu guru
Doni : Yes istirahat. Pendi kantin kuy, awas kamu gak ke kantin kuhajar kamu, hahaha
(tertawa)
Pendi :Kuy sebentar, pakai parfum dulu (menyemprotkan parfum ke tubuh). Yok!
2

Adegan 2
Set : Kantin Matahari

Datanglah Doni dan Pendi di kantin untuk makan siang bersama. Namun apa jadinya
jika si Reza juga datang untuk makan siang di kantin.

Pendi : Makan apa kamu?


Doni : Makan beling … ya makan nasi lah emang mau makan apa hah?!
Pendi : Ya nanya aja apa salahnya

Kemudian mereka makan bersama-sama, tak lama kemudian datanglah Reza.

Pendi : Don don


Doni : Hah kenapa?
Pendi : Tuh ada Reza di sana mau makan dia
Doni : (sambil menaikkan sesuap nasi ke mulut tapi tidak jadi karena kaget ada Reza di
kantin) Hah, dimana dia?!
Pendi : Itu nah yang lagi bawa piring
Doni : Mana?!
Pendi : (sambil menunjuk ke arah Reza) Itu nah ... makanya lihatin betul-betul
Doni : (sambil melihat ke arah Reza) Mana dia?! Oh itu dia di sana (sambil mendatangi
Reza)
Pendi : Weh tunggu aku (menyusul Doni berjalan ke arah Reza)

Setelah Doni dan Pendi datang menemui Reza, suasana kantin menjadi panas

Doni : Apa maksudmu nyiram aku tadi, kelahi kah kita, hah?! Miang sudah palaku nih
(sambil mendorong Reza)
Reza : Kenapa? Niatku kan baik buat bangunkan kamu. Lagian santai aja lah, tadi kamu
bilang ke Pendi, Diajak bercanda gak bisa, datar aja terus hidupnya,sekarang yang
gak bisa diajak bercanda siapa? Bilangin orang tapi sendiri gak bisa diajak bercanda
juga
Doni : Candaanmu gak lucu, airnya masuk ke hidungku. Kamu ngelawan ya? Duel maut
sudah kita sekarang (sambil menonjok Reza)
Pendi : Ikut bantuin atau gak ya, nanti kalau kena masalah masuk BK lagi aku. Hmmm gak
apa dah, kan si Reza salah, bercandaan tapi menyebabkan kecelakaan. Jadi kalau
aku bantu Doni ya dapat pahala. (dalam hati)
Backsound kelahi main
3

Lalu mereka berdua menggebuki Reza, akan tetapi dilerai dengan teman perempuan
sekelas mereka yang juga baru datang di kantin.

Nael : Eh guys, lihat tuh mereka berkelahi


Haya : Siapa Nael?
Nael : Itu si Doni sama si … Pendi mukulin Reza.
Haya : Hah, Pendi. Apa?! Ada Pendi juga, bisa juga kah dia kelahi.

Siswi XII Molekul terkecuali Nisa karena tidak ikut, mereka membantu meleraikan
mereka bertiga.

Laras : Weh weh sudah, jangan berkelahi! (sambil teriak)


Rei : Kalian tuh ngapain sih segala sampai berkelahi di sini, ini kantin tempat makan
bukan tempat adu kekuatan, pikrr coba. Gak lama gue depak juga kalian pakai
sepatu gue.
Teman-teman yang lain membantu mengangkat Reza
Doni : Argghhh, gak asiknya heh diganggu setannya XII Molekul. Yok balik Pen ke kelas,
nafsu makan ku hilang sudah
Laras : Wah emang yaa kurangajar kite dibilang setan.
Pendi : Weh makanannya …(kemudian menyusul Doni ke kelas)
Doni : Biarin aja!
Sementara di kantin
Fitri : Kamu gak apa kan Reza?
Reza : Gak apa kok. Makasih yo sudah tolongin aku
Firda : Kasihan tuh kamu, makanannya tumpah. Kami belikan yang baru ya?
Reza : Gak usah gak apa, biar aku beli lagi aja masih banyak sanguku
Firda : Oh gitukah, ya sudah kalau gitu
Reza : Si Nisa kayaknya gak ada, kemana dia
Pino : Oh si Nisa kah? Dia di kelas tadi
Reza : Oh ya sudah, makasih

Mereka semua pun makan, si Reza makan sendiri dan yang lainnya makan bersama-
sama. Setelah Reza selesai makan ia pergi ke kelas untuk mencari Nisa.

Adegan 3
Set : Kelas XII Molekul

Saat Reza telah datang di kelas, ternyata ia tidak melihat Nisa di kelas, akhirya ia
4
langsung duduk di tempatnya.

Reza : Mana ya Nisa, kok dia gak ada di kelas? Oh mungkin dia lagi panggil (batin Reza)
(sambil menuju ke tempat duduk)
Doni : Awas kamu lihatin aja pulangan.
Reza hanya menatap Hamdani

Di kelas, ada beberapa siswa yang asik bermain games, ada juga yang sedang menonton
drama, update status di Instostories, dan juga ada yang membaca novel remaja di jam
kosong sampai waktu bel pulangan berbunyi.

Ting Tung Ting Ting … Ting Tung Ting Tung! (bel pulang berbunyi)

Adegan 4
Set : Koridor Sekolah

Saat semuanya sudah pulang, geng perempuan ingin merencanakan untuk jalan-jalan ke
sebuah kafe untuk menghilangkan rasa jenuh belajar di sekolah.

Rei : Eh woi, kalian gak pada pulang ?(sambil melihat keadaan kelas)
Dewi keluar kelas sambil membawa totebag dan juga helm.
Pino : Jaman kah, betungguan? Eh, Dew nongki dulu yuuk?
Dewi : Enggak deh kayanya Pin, aku mau jalan sama Fitri bentar.
Pino : Mau jalan kemana, aku mau ikut juga.
Fitri : Ke Starbox, ngopi-ngopi bentar.
Haya : Hari gene, ke Starbox. Engga banget deh.
Rei : Makanya, palingan yaa kalau ga naik taksi online, naik motor.
Laras : Beli dong tokonya, gitu aja kok ribet sih.
Kia : Udah-udah kalau ke Starbox gak berkelas ke Starpop aja.

Adegan 5
Set : Cafetaria

Dewi, Tazkia, Fitri, dan Alfina pergi ke Starpop disana ia membahas seputar SBMPTN
dan SNMPTN dengan lantunan musik di Cafetaria. Sekitar 10 menit mereka ngobrol, Nisa
dan Indah datang memakai gamis Ia telah berganti pakaian untuk datang pada malam
hari ke Tausiah Ust. Ahmad Nur Chesta Ton Son.
5

Lagu iKon-Love Scenario, instrumen-instrumen main


Pino : Eh, denger-denger yang ku baca di Len Today kalau tahun depan udah gak ada lagi
SBMPTN.
Kia : Kalau nanti gak ada SBMPTN, berarti masuk perguruan tinggi nya pake nilai murni
dong ?
Fitri : Enggak juga kok. Kan sebelum SBMPTN ada SNMPTN atau mungkin kita masuk
nanti lewat Ujian Mandiri. Dan itu susah banget.
Tak lama kemudian Nisa dan Indah datang.
Nisa : Assalamua’alaikum, wahai ukhtiku. Tidakkah kalian pulang, mamak kalian sudah
mencari kalian dan memasak demi sesuap nasi hanya untuk kalian
Pino : Wa’alaikumussalam, wahai nisabyan. Tak apa aku disini, yang penting aku punya
lebih banyak waktu bersama kalian sebelum lulus SMA.
Indah : Sudahlah temang-temang ku. (sambil menyeruput es teh yang ada didepannya)
Dewi : Eh, kalian berdua mau kemana.
Indah : Kajian kekinian dungs.
Fitri : Kajian kemana ? Bukannya hari ini gak ada kajian.
Nisa : Adaaaa... makanya lihat di Instostories.
Pino : Berita apaan, ada nya berita supporter bola mati.
Nisa : (sambil menunjukkan gambar di layar HP nya ke Fitri dan Pino) Ust. Ahmad Nur
Chesta Ton Son ke Samarinda, kapan lagi coba denger suara halus nya itu di
telinga kita langsung berasa live gitu laah.
Fitri : Mau juga nonton, tapi kayanya aku gak di bolehin deh. Soalnya, kemarin aku udah
pergi ke Rumah Jabatan Walikota buat nonton Syakir Daulay sama Ameer sharing-
sharing.
Indah : Ihh, sayang banget. Yaudah gapapa, nanti kita ceritain aja tentang kajiannya.
Pino melihat Reza di ujung sana, Ia merasakan ada yang aneh pada dirinya, mengapa Ia
tiba-tiba ada di tempat ini. Nisa, Fitri, dan Indah tengah asik berbicara perihal kedatangan
Syakir Daulay dan Ameer.
Dewi : Ide bagus. (sambil melihat kearah Pino) Eh, kenapa Pin siapa yang kamu lihat.
Pino : (Sambil berbisik kearah Dewi) Aku liat Reza disana, tapi gak biasanya dia pergi
ke kafe ini sendiri, Eh, bentar kok ada Zidan tadi gak ada horrornya kafe ini.
Dewi : Khusnuzzan aja siapa tau dia ke wc tadi.
Nisa : Ndah, ayoo eh kita langsung pergi wae. Udah jam segini, nanti telat lagi.
Indah : Ayook laah, eh temen-temen kalau mau join langsung dateng aja ke tempatnya
kan udah di tunjukkin Nisa tadi. (salaman ke Fitri, Dewi, dan Pino)
Datanglah Reza dan Zidan mengenakan kemeja dan sneakers nya. Mereka menghampiri
meja teman-teman Nisa.
Dewi : Loh za, ngapain kesini.
Reza : Kagak, numpang nanya doang.
6
Zidan : Biasalah modus-modus buaya.
Pino : Tau sudah aku ini. Saya mencium bau-bau yang sangat sangat ... menghangatkan
Fitri : Bau apaan Pin, kayanya bau kamu belum mandi ini ... bau sapi dekat rumahku.
Pino : Sembarangan, bukan itu yang aku maksud. Si Reza nii kayakny suka sama Nisa.
Zidan : Nah, betul lagi si Pino. Makanya dia kesini berasa mata-matain si Nisa aja lagi.
Dewi : Dasar.. dasar.. Yang kuat aja kamu Za, buat luluhin si Nisa, agak susah dia itu orang
nya.
Reza : Eh duduk yeek di sini, ngomong-ngomong susah kenapa. Eh salah, yang mau ku
tanyakan tuu bukan yang itu, tapi itu tentang Nisa yang pergi duluan. Kenapa dia
pergi duluan sama Indah lagi terus tadi yang kalau aku gak salah liat dia pake jilbab
panjang mau kemana dia.
Fitri : Ikut kajian Ust. Ton Son.
Pino : Eh, ayolah besok tuu pake baju batik kan udah lah pulang aja udah sore. (sambil
membereskan barang-barang yang ada di meja Pino pun bergegas untuk pergi)
Pulang duluan lah. Bye.
Dewi : Tungguin aku Pin.
Fitri : Eh,main tinggal aja. Tungguin woi.

Reza dan Zidan merasa kebingungan dan Ia tetap di Cafetaria itu sambil menikmati
Starcoff nya yang di pesan Zidan tadi.

Adegan 6
Set : Kelas XII Molekul

Keesokan harinya ... Naela memasuki ruangan kelas, tapi didalam kelas tersebut belum
ada orang yang datang ke dalam kelas .

Naela : Wadoooo ... kemanaan nih syaithan-syaithan kelas? Udah jam segini aje belum pade
datangan. Ya udeh main hp aja ah
Beberapa menit kemudian datang Haya
Haya : Assalamua’alaikum gaes … Lho masih sepi? Kirain sudah rame
Naela : Wa’alaikumsalam … Lho Haya baru datang? Mending gak usah aja turun, sudah
jam berapa ini (melihat jam tangan)? Kayak gak niat sekolah
Haya : Sans ae Nae, baru juga pagi-pagi dah marah-marah (menuju tempat duduk).
Naela : Woi Ya sini dulu sebentar!
Haya : Ada apa gerangan wahai putri? (menuju tempat duduk Naela)
Naela : Eh bagaimana kalau kita laporin mereka ke Kepsek?
Haya : Mereka siapa?
7
Naela : Itu tuh siapa lagi, buhan Doni sama buhan Reza
Haya : Yakin kamu? Ntar kalau ketahuan kita banpol kayak apa?
Naela : Sstttt, gapapa. Dijamin kita aman sejahtera. Toh palingan buannya pada setuju aja
kalau kita laporin kan ini juga biar mereka bisa berubah udah kelas 12 coi, masa
belum berubah,
Haya : Kuy dah … Bismillah

Akhirnya mereka menekatkan tekad untuk melaporkannya ke Kepala Sekolah

Adegan 7
Set : Ruang Kepala Sekolah

Setelah sampai di ruang kepala sekolah, mereka memberitahukan semua kejadian-


kejadian buruk yang dialami di kelasnya.

Naela : (Mengetuk pintu) Assalamua’alaikum


Khairul : (Membuka pintu) Wa’alaikumsalam
Naela dan Haya salim
Khairul : Ada apa nak?
Haya : Ini pak ada yang mau dibicarakan sebentar masalah teman kami
Khairul : Oh masuk masuk ke ruang bapak
Haya : Iya iya pak, terima kasih
Pergi menuju kursi tamu dan duduk sambil berbincang-bincang kepada bapak kepala sekolah.
Naela : Jadi gini, Pak. Kami bukan bermaksud ingin menyudutkan teman kami sendiri, cuman
Hanya saja teman kami ‘mungkin’ ya pak butuh nasihat dan bimbingan dari sekolah
Ini
Khairul : Maksud kalian, temen kalian ingin ikut lomba olimpiade? Kalau masalah itu Kami
dari pihak sekolah akan mengadakan seleksi, nak.
Haya : Bukan itu pak (tangannya sambil menolak jawaban Bapak Kepsek) maksud kami,
Mungkin bahasa kasarnya kami ingin melaporkan teman kami, karena mereka
kemarin habis berkelahi di kantin, Pak.
Naela : Nah, iya Pak. Maksud saya begitu. Kita gak mau aja gitu Pak masa sekolah Molekul
dapet info kalau anak murid nya berantem gara-gara hal sepele. Kami ingin mereka
bisa bersatu lagi Pak.
Khairul : Oh, kalau begitu. Kalian bukan lapor ke Bapak dong, kalian harus sampaikan berita ini
ke Guru BK, kalau Guru BK tidak dapat menyelesaikan ... bapak yang segera turun
tangan. Oh iya, nama teman kamu yang berantem siapa?
8
Haya : Oh.. gitu yaa Pak (menggaruk-garukkan kepala) Kami kira kalau masalah berantem
langsung lapor ke Bapak. Karena, saya mikir nya kalau BK buat curcol aja Pak. Temen
saya namanya, Reza dan Doni, Pak.
Khairul : Hahaha (ketawa halus) ada-ada saja bahasa anak muda. Yaudah nanti biar Bapak saja
yang menyampaikan hal ini ke guru BK. Kalian bisa balik ke kelas.
Naela & Haya : Makasih sebelumnya ya, Pak.
Naela dan Haya pergi meninggalkan ruangan Kepala Sekolah

Adegan 8
Set : Ruangan Bimbingan Konseling dan Kelas XII Molekul

Mendengar kabar tersebut Bapak Khairul tidak diam saja ia langsung menyampaikan
masalah anak muridnya ke Guru BK agar diselesaikan dengan cepat. Mengingat, mereka
sudah kelas XII supaya tidak ada cap perilaku buruk dan segera merubah perilakunya.

Bapak Khairul memasuk ruangan BK dan langsung duduk di kursi tamu


Khairul : Assalamu’alaikum
Jum & Ma’rif : Wa’alaikumussalam. (Ibu Jum bingung, kedatangannya Bapak Kepsek)
Jum : Maaf sebelumnya, Pak. Ada apa yaa..
Khairul : Begini, Bu. Tadi, ada salah dua dari siswa yang datang ke ruangan saya,
menyampaikan siswa yang berantem di kantin. Apakah ibu sudah mengetahui
hal ini ?
Ma’rif : Kami belum ada mendengar berita nya, Pak.
Khairul : Oh gitu ya bu. Jadi, gini Bu. Aada siswa yang bernama Hamdani dan Reza ia
berkelahi di kantin, tadi saya lupa juga untuk menanyakan apa penyebabnya.
Mungkin, untuk lebih lanjut nya Ibu bisa menyelesaikannya agar anak-anak
kita tidak berantem karena hal sepele.
Jum : Oke Pak. Kami akan segera memanggil orangtua nya agar mereka tahu
kelakuan anak-anak nya disekolah. Disamping itu, orangtua bisa mengawasi
anak-anaknya di rumah.
Khairul : Baiklah kalau begitu, saya balik ke ruangan. Masih ada kerjaan yang belum
selesai.
Bapak Khairul meninggalkan ruangan BK.
Jum : Bu, kita bagi tugas aja. Saya yang memanggil anaknya, Ibu yang menelepon
kedua orangtuanya.
Ma’rif : Iya, Bu. Saya akan menelepon kedua orangtuanya. (mengambil HP)

Ibu Ma’rif menelepon kedua orangtua Hamdani dan Reza. Orangtuanya mengatakan
bahwa mereka akan datang ke sekolah hari itu juga. Sedangkan, Ibu Jum memanggil Doni
9
dan Reza untuk ke ruangan BK dengan pengeras suara.

Ibu Jum mengambil microphone


Jum : Panggilan kepada siswa yang bernama Doni Stephen dan William Reza
kelas XII Molekul agar segera ke ruangan BK sekarang.

Siswa-siswi kaget mendengar kalau Doni dan Reza dipanggil BK. Mereka kebingungan,
karena sampai saat ini salah satu diantara mereka belum ada yang tahu kalau yang
melaporkan Naela dan Haya.

Zidan : Eh, Don, Za. Denger gak pengumumannya tadi.


Reza : Denger siih. Tapi, siapa yang udah laporin?
Alam : Gak tau juga Za. Ada aja cewe-cewenya banpol. Cewe itu diam-diam dia
menghanyutkan kita kan gak tau mereka di luar sana ngapain.
Doni : Eleleh, BK lagi BK lagi.
Fendi : Udah sana, nanti Ibunya manggilin kalian lagi.
Reza lebih dulu pergi ke ruangan BK, disusul dengan Doni.
Reza : Assalamualaikum. (melepas sepasang sepatunya)
Jum : Masuk.. masuk..
Ma’rif : Mana teman mu satu lagi, nak.
Reza : Tadi ada bu, gak tau sekarang kemana.
Doni masuk ke ruangan BK sambil cengengesan
Doni : (menghampiri Reza dan mrangkul pundak Reza) Weh bro, apa kabs.
Reza : (di dalam hati) Kemarin nge hajar orang, sekarang giliran ke BK gue nya
yang dibaik-baikin. Gak ngerti gue sama ini anak.
Jum : Duduk-duduk. Kalian tau gak kenapa kalian dipanggil kesini ?
Reza : (menundukkan kepala) Tidak bu.
Doni : Kalau saya mah tau bu (sambil cengengesan)
Ma’rif : Jangan ketawa-ketawa.
Doni : Iya, Bu. Maaf, Bu.
Tak lama kemudian, orangtua Reza dan Doni memasuki ruangan BK.
Lala : Misi, bu. Saya orangtua nya Reza. Ada apa yaa bu .
Jum : Oh silakan duduk, Bu. (menunjuk dengan jempol ke arah Ibu Sai) Ibu orang
tuanya nak Doni ya ?
Sai : Iya bu, ada apa ya bu anak saya sampai dipanggil ke BK.
Ma’rif : Duduk aja dulu bu, nanti kami jelaskan.
Jum : Jadi, gini Bu. Kami memanggil orang tua dari Doni dan Reza karena ada
masalah yang harus diselesaikan, memang masalah ini tidak terlalu
besar. Tapi, kami dari pihak sekolah tidak ingin anak murid kami memiliki cap
perilaku

10
tidak baik, mengingat mereka sudah kelas 12.
Lala : Memang, anak saya kenapa bu ? Apakah ia bolos ?
Ma’rif : Bukan bu, kemarin mereka habis berantem dan saya juga kurang paham
penyebab masalahnya apa. Nanti, yang kami takutkan mereka malah lanjut di
luar jam sekolah dan itu sangat membahayakan bagi diri mereka.
Jum : Reza dulu deh, Ibu mau tau kenapa kalian bisa berantem gini ? Orang temen
kelas juga masa terpecahkan hanya karena 2 orang.
Reza : (mengangkat kepala) Itu bu... Pas lagi jam pelajaran Ibu Putri, Ibu nya kan lagi
jelaskan, terus si Doni tidur bu. Makanya saya bangunkan dia pakai air.
Doni : Iyaa bu. Air nya masuk ke hidung saya lagi.
Jum : Ya ampun, Doni. Disekolah kan seharusnya tempat menuntut ilmu. Bukan
untuk tidur. Maaf bu sebelumnya, Doni kenapa bisa sampai tidur di kelas.
Sai : Saya kurang tau juga ya bu, karena kalau jam 9 malam saya lihat kamarnya ia
sudah tertidur. Saya juga kaget anak saya tidur di kelas, padahal saya sangat
melarangnya untuk tidur di kelas.
Ma’rif : Reza juga, seharusnya kamu jangan menyiram dengan air. Kan bisa badan nya
digoyangkan pasti dia langsung bangun.
Lala : Kalau Reza emang dirumah suka usil gitu bu, tapi untuk masalah ini saya
serahkan ke pihak sekolah biar Reza jera.
Sai : Iya, Bu. Saya sebagai orangtua hanya bisa mengawasi di rumah. Kalau
disekolah saya serahkan Bapak dan Ibu Guru untuk membimbing dan
mengawasi anak saya. Saya terserah saja anak saya mau dihukum seperti apa
asal mereka tidak mengulangi kesalahannya.
Jum : Kami tidak menghukum, karena mereka baru membuat ulah satu kali. Dan
kenapa saya memanggil Ibu karena kami dari pihak sekolah menginginkan
anak kami agar diawasi di rumah mengingat mereka sudah kelas XII.
Ma’rif : Iya.. kami tidak akan mnghukum mereka. Hanya saja, kami memberi
peringatan kalau salah satu dari mereka atau mungkin salah dua dari mereka
membuat ulah maka kami tidak akan memberikan ijazah kepada mereka.
Jum : Ibu mau nanya ke kekalian. Kalian mau berubah gak? Kasian orangtua kalian
dirumah memasak dan bekerja kalian disekolah kerjaan nya berantem.
Reza & Doni : Iya bu, kami ingin berubah.
Ma’rif : Kalau mau berubah, harus bisa nahan emosi jangan dikeluarkan begitu aja kan
bisa diselesaikan dengan baik-baik.
Reza : Iyaa, Bu. Maafkan saya. (mengajak Doni untuk bersalaman) Don maafin aku
yaa.
Doni : (menjabat tangan Reza) Iyaa, maafin aku juga yaa.
Reza dan Doni berpelukan.
Ma’rif : Saya kira, cukup. Semoga kita bisa lebih menjaga anak-anak kita.

11
Lala : (berdiri dan bersalaman dengan guru BK) Terimakasih banyak yaa bu.
Sai : (berdiri dan bersalaman dengan guru BK) Terimakasih yaa bu.
Reza dan Doni dan kedua ornagtuanya di luar ruangan guru BK.
Sai : Udah, yaa. Kalian disekolah ini hanya terhitung bulan. Jangan buat ulah lagi.
Lala : Iyaa, Reza jangan kamu usil lagi sama teman mu.
Reza & Doni : Iya bu.
Sai : Sampun, Ibu tak muleh se’ nak.
Ibu Sai dan Ibu Lala pergi meninggalkan Doni dan Reza. Mereka berdua pergi ke kelas.
Zidan : Ngapain tadi Za?
Doni : Hahaha kepo lu, banyak omong (sambil cengingisan)
Alam : Apasih Don? Pernah waras kayaknya
Reza : Kami disuruh baikan
Zidan : Paling geng cewek-ceweknya yang ngelaporin ... (sambil melihat ke cewek-
ceweknya, kemudian memberi sorakan ke mereka) Huuuuuuu ... banpol ..
banpol heh! Kuy VV lagi!
Reza : Gak ah, malas (sambil merenung)
Doni : Kuy main main main main! (berbahagia)

Kemudian Zidan dan kawan-kawannya bermain, sedangkan Reza duduk di tempatnya,


dan merenungkan semua kesalahan yang ia perbuat sendiri hingga bel pulangan berbunyi.

Ting Tung Ting Ting ... Ting Tung Ting Tung (bel pulang berbunyi)

Adegan 9
Set : Jalan pulang dan masjid

Saat Reza sedang di jalan menuju rumah, ia tiba-tiba melihat Nisa dari kejauhan yang
sedang berjalan menuju masjid. Reza sangat tersentuh hatinya, dan ingin tahu Nisa sedang
ingin melakukan apa. Tanpa berpikir panjang, Reza pun mengikuti Nisa.

Reza : Yaa Allah, kenapa hambamu ini? Maafkanlah Yaa Allah, berikanlah hidayahmu
kepadaku Yaa Allah (dalam hati) (sambil menendang-nendang batu kerikil).
Tidak lama kemudian, Reza melihat Nisa
Reza : (sambil melihat Nisa) Sepertinya ... itu ... Nisa? Lagi ngapain dia, pakai jilbab
sama bawa mukenah ke masjid? Aku penasaran, ikutin aja lah (dalam hati)
Setelah itu, Reza mengikutin Nisa
Nisa masuk masjid kemudian mengambil Qur’an dan membacanya
Reza : (sambil melihat Nisa) MasyaAllah, muslimah sekali dirinya Yaa Allah.

12
Jadikanlah ia sebagai istri hamba Yaa Allah suatu hari nanti (dalam hati)
(terkagum-kagum)
Adzan berbunyi
Reza tetap melamun
Pemeran Figuran masuk
Peran Figuran : (sambil menepuk pundak Reza) Astaghfirullah al-adzim ... Adzan sudah
berkumandang wahai pemuda, kenapa malah melamun melihatin akhwat nya.
Ayo wudhu sudah, terus shalat.
Reza kaget saat ditepuk pundaknya
Reza : Hehehe, iya pak (tersipu malu)

Kemudian, Reza mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat Dzuhur. Setelah selesai
shalat, Reza berdoa kepada Allah sambil meneteskan air mata.

Saat berdoa, lagu Opick-Taubat main


Reza : Yaa Allah, betapa bodohnya hamba, hamba telah melakukan hal-hal yang tidak
berguna. Hamba menyesal Yaa Rabb, banyak sekali dosa yang telah hamba perbuat. Hamba
bertaubat Yaa Rabb kepadamu, terimalah Yaa Rabb taubat hambamu (dalam hati) (meneteskan
air mata)

Setelah shalat, Reza keluar dari masjid dan bertemu dengan Nisa. Saat itulah, Reza
mengungkapkan rasanya.

Reza : (sambil mendatangi Nisa) Assalamu’alaikum Nis


Nisa : Wa’alaikumsalam. Wah kita ketemu lagi ya, hahaha (tertawa)
Reza : (canggung) Hehe ... iya. Hmmmm Nis, ada yang mau ku omongin sebentar, bisa
kah?
Nisa : Bisa-bisa. Kenapa?
Reza : (gugup) Hmmmmm, sebenarnya ... setelah aku melihatmu, kamu itu ... wanita
yang shalehah ya, sering ke masjid, sering datangin pengajian ... gak tau kenapa,
aku tiba-tiba kayak ada rasa suka sama kamu karena keshalehan mu. Kalau aku
jadi ... pacarmu boleh gak?
Nisa : (mikir keras) Hmmmm gimana ya? Dalam agama Islam itukan dilarang pacaran,
jadi ... aku gak mau pacaran dulu ya. Tapi kalau sekadar teman, boleh-boleh saja.
Maaf ya
Reza : Oh jadi begitu. Ok, akan kutunggu kamu hingga saatnya tiba. Iya sudah, jaga diri
baik-baik ya ... Assalamu’alaikum
Nisa : Wa’alaikumsalam

Setelah itu Reza kembali ke rumah


13
Adegan 10
Set : Masjid

Beberapa tahun lamanya, semenjak kejadian di waktu lalu, mereka pun ditakdirkan
untuk ditemukan kembali di tempat yang sama, saat Reza telah menjadi seorang ustadz

Reza sambil berceramah dalam majelis

Nisa : Itu ustadznya siapa ya, kayak pernah lihat dulu??? (dalam hati) (sambil
melihat Reza) Hmmm mbak maaf, itu nama ustadznya siapa ya? (bertanya
sama orang sebelahnya)
Pemeran Figuran : Oh, itu namanya ustadz William Reza. Kenapa mbak? Gantengkan ustadznya,
abistu berseri-seri lagi wajahnya. Masyaallah
Nisa : Hehehe, gak kenapa-kenapa kok mbak. Hah, William Reza??? Jangan-
jangan, si Reza dulu teman sekelasku yang pernah nembak aku, tapi kutolak
karena gak mau pacaran (dalam hati)

Saat majelis telah usai, Reza dan Nisa bertemu di teras masjid. Saat itulah, Reza ingin
ta’aruf dengan Nisa.

Reza : Assalamua’alaikum, apa kabar ?


Nisa : Wa’alaikumussalam, Alhamdulillah baik. Waah, kamu hebat ya sekarang udah
jadi ustadz.
Reza : Alhamdulillah, hehehe.. Oh iya, Nis. Masih jomblo nih,apa udah punya calon?
Nisa : Belum (senyum sambil tertunduk malu)
Reza : Syukurlah, hehehe. (memainkan tangan ke tulang leher). Hmmm ... Nis, kalau
aku mau berta’aruf denganmu mau kah kamu?
Nisa : Hmmmm ... karena kamu sudah berubah menjadi orang yang terbaik bagiku
dan terbaik bagimu kedepannya ... aku terima ta’aruf mu (tertunduk malu)

Lagu Maher Zain-Sepanjang Hidup main

Setelah Reza meminta ingin berta’aruf dengan Nisa, tiga bulan kemudian, mereka
dipertemukan dengan sebuah ikatan suci, yang tak akan bisa dipisahkan, karena mahar
suci surah ar-Rahman dan menikah karena Allah Swt.
S E LE SAI

14

Anda mungkin juga menyukai