Anda di halaman 1dari 2

MERITA NUR ANDINI, NINING ASRININGTYAS. 2017. LAPORAN TUGAS AKHIR.

“Pembuatan Masker Wajah Gel Peel Off dari Ekstrak Kulit Buah Naga sebagai Sumber

Antioksidan” Program Studi Diploma III Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Produktivitas buah naga di Indonesia cukup melimpah. Salah satunya

produktivitas buah naga di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan mencapai 11,5

ton/hektar/tahun dengan luas total areal tanaman buah naga yaitu 77,5 hektar. Hal ini

dikarenakan konsumsi buah naga di Indonesia yang cukup besar. Dalam pemanfaatannya, kulit

buah naga yang mempunyai berat 30% -35% dari berat buah belum dimanfaatkan dan hanya

dibuang. Kulit buah naga mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid dan

flavonoid yang merupakan sumber antioksidan. Pemilihan tipe masker gel peel-off adalah

masker dapat digunakan langsung pada kulit wajah dan dapat dibersihkan dengan cara

melepaskan lapisan film dari kulit wajah sehingga lebih praktis dalam pemakaian. Penambahan

ekstrak kulit buah naga yang kaya akan antioksidan (vitamin c) pada masker gel peel off

bertujuan untuk mencerahkan kulit wajah, mencegah penuaan dini, dan menangkal radikal bebas.

Pembuatan masker gel peel off diawali dengan ekstraksi kulit buah naga menggunakan metode

soxhletasi dengan perbandingan kulit buah naga dan pelarut aquades adalah 1:2. Selanjutnya

pembuatan basis gel yang terbentuk dari pencampuran massa 1, massa 2, dan massa 3. Massa 1

yaitu PVA yang dilarutkan dengan aquades pada suhu 100oC. Massa 2 yaitu metil paraben yang

dilarutkan dengan aquades panas pada suhu 80oC. Massa 3 yaitu HPMC yang dilarutkan dengan

air dingin (10oC). Basis gel yang sudah terbentuk kemudian ditambah dengan gliserin, ekstrak

kulit buah naga dan pengaroma. Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat 50 kg masker gel

peel off yaitu 6,9 kg PVA; 1,1 kg HPMC; 2,7 kg gliserin; 71 mL pengaroma; 71,4 liter aquades;

7,1 liter ekstrak kulit buah naga. Masker gel peel off yang sudah jadi selanjutnya dilakukan
pengujian secara fisika yang meliputi uji pH dengan menggunakan kertas pH, uji daya sebar, uji

kecepatan waktu pengeringan, dan uji viskositas menggunakan viskometer ostwald. Pengujian

secara kimia yaitu menguji kandungan vitamin C dengan metode Spektrofotometri dan uji

mikrobiologi dengan analisa Total Plate Count, setelah itu dilakukan uji organoleptik kepada 30

responden. Hasil pengujian masker secara fisika didapatkan pH sebesar 6 (standar 4,5- 6,5); uji

daya sebar diperoleh diameter 6 cm (standar 5-7 cm), uji waktu mengering diperoleh 20 menit

(standar 15-30 menit). Hasil pengujian secara kimia, untuk uji kandungan vitamin C diperoleh

135,72 mg/100g-wb. Kemudian uji angka lempeng total diperoleh 90 cfu/g. Hasil uji

organoleptik dari 30 responden, menyatakan suka terhadap tekstur, warna dan aromanya dengan

presentase berturut-turut 86,67 %, 93,33 %, dan 96,67%.

Anda mungkin juga menyukai