Tanggal Terbit : Halaman :1/3 Pemerintah Kabupaten Bima H. Abdul Salam, S.Kep Puskesmas NIP.197202062006014014 Parado
1. Pengertian Menghitung IMT merupakan alat sederhana untuk memantau
status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah menghitung IMT
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Parado Nomor
Tentang Standart Pelayanan Klinis.
4. Referensi 1. Penilaian status gizi. Jakarta : EGC 5. Prosedur 1. Persiapan Alat : a. alat tulis, b. timbangan c. microtoise 2. Bahan : a. Rekam medis. 6. Langkah- 1. Petugas melakukan penimbangan berat badan langkah 2. Petugas melakukan pengukuran tinggi badan; 3. Petugas menghitung IMT dengan rumus yang ada; IMT = BB / TB (meter ² ) 4. Petugas mengklasifikan hasil IMT yang di dapat a. Kurus - Kekurangan berat badan tingkat berat < 17, 0 - Kekurangan berat badan tingkat ringan b. Normal > 18,5-25,0 c. Gemuk - Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,0-27,0 - Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0; 5. Petugas membacakan hasil perhitungan IMT dan memberi tahukan klasifikasinya.
Bagan Alir Petugas menimbang BB
Petugas mengukur TB
Petugas menghitung IMT dengan rumus
Petugaa mengklasifikasikan hasil
IMT
Petugas membacakan hasil
perhitungan IMT dan memberitahukan klasifikasi
8. Hal-hal 1. Posisi kepala, punggung, pantat, betis dan tumit yang
benar, pandangan lurus kedepan yang perlu 2. Keterbatasan microtoise adalah memerlukan tempat diperhatika dengan permukaan lantai dan dinding yang rata, serta tegak lurus tanpa tonjolan atau lengkungan di dinding n 3. Bila tidak ditemukan dinding yang rata tegak lurus setinggi 2 meter, cari tiang rumah atau papan yang dapat digunakan untuk menempelkan microtoise
9. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Umum
Poli KIA/KB Poli Kesehatan Anak dan Imunisasi Ruang Konseling Terpadu IGD Pengelola PTM Pengelola Lansia Bidan Desa Kader 10. Dokumen Rekam medis terkait 11. Rekaman Isi Tgl.mulai Historis No Yang dirubah Perubahan diberlakukan Perubahan