Anda di halaman 1dari 2

MENGUKUR BERAT BADAN PADA PASIEN

DEWASA

No. Dokumen : 445/ /7.2.1.3/PKM-BMS/2017

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 2017

Halaman : 1/2

UPT
Anwar Musadat, SKM, MSi
PUSKESMAS NIP 197505101997031003
BUNGAMAS
Mengukur berat badan pada pasien dewasa merupakan cara untuk
1. Pengertian
mengetahui berat badan pasien untuk menentukan status gizi pasien.

Sebagai acuan bagi petugas dalam mengukur berat badan pada pasien
2. Tujuan
dewasa dengan benar dan akurat.

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bungamas


3. Kebijakan
No. 445/ /SK/PKM-BMS/2017 tentang Pelayanan Medis.

1. Permenkes RI No.1483 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan


Kedokteran.
4. Referensi 2. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2005. Keadaan Gizi dalam:
Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Alat dan Bahan:


1. ATK dan buku register poli
5. Prosedur
2. Rekam Medis
3. Timbangan

1. Petugas menjelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan


dilakukan.
2. Petugas memastikan jarum penunjuk timbangan pada angka nol.
3. Jika jarum penunjuk tidak pada angka nol, maka petugas
mengkalibrasi sehingga pemindah jarum ke angka nol.
4. Petugas meminta pasien melepas jaket, alas kaki dan tas.
6. Langkah- 5. Petugas mempersilahkan pasien untuk berdiri di atas timbangan.
langkah 6. Petugas melihat jarum penunjuk skala.
7. Petugas menilai berat badan pasien sesuai dengan tempat
berhentinya jarum.
8. Petugas mempersilahkan pasien turun dari timbangan.
9. Petugas menentukan status gizi pasien.
10. Petugas mendokumentasikan hasil pengukuran berat badan dan status
gizi pada rekam medis.
Status gizi dihitung berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT = BB (kg)/TB2 (m2)

7. Hal-hal BB kurang < 18,5


yang perlu BB normal 18,5 – 22,9
BB lebih ≥ 23,0
diperhatikan - Dengan risiko 23,0 – 24,9
- Obesitas I 25,0 – 29,9
- Obesitas II ≥ 30

8. Unit terkait Poli umum

Anda mungkin juga menyukai