PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peningkatan tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama).Penyakit ini adalah salah
Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 juta
di seluruh dunia terus meningkat. Di India, penderita hipertensi mencapai 60,4 juta
orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada tahun 2025. Di China,
98,5 juta orang dan bakal jadi 151,7 juta orang pada tahun 2025. Di bagian lain di Asia,
tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diperkirakan menjadi 67,4
juta orang tahun 2025. Di Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan
15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15%
pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi
sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari
dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi
2. Untuk mengetahui gejala hipertensi
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi
4. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi
5. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah
didalam arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari
jantung dan dialirkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi
(hipertensi) bukan berarti emosi yang berlebihan, walaupun emosi dan stres
terkena hipertensi tidak hanya dengan 1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih
pada waktu yang berbeda. Waktu yang paling baik saat melakukan tekanan
darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Klasifikasi
Sistolik Diastolik
Klasifikasi
(mmHg) mmHg)
Normotensi <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang dan berat >180 >105
Hipertensi sistolik terisolasi >140 <90
Hipertensi sistolik perbatasan 140-160 <90
sedangkan berdasarkan The Sixth Report Of the Joint National Committee
Sistolik Diastolik
Kategori Rekomendasi
(mmHg) (mmHg)
Normal <130 <85 Periksa ulang dalam 2 tahun
Perbatasan 130-139 85-89 Periksa ulang dalam 1 tahun
Hipertensi 140-159 90-99 Konfirmasi dalam 1/2 bulan.
tingkat 1 Anjurkan modifikasi gaya
hidup
Hipertensi 160-179 100-109 Evaluasi/rujuk dalam 1 bulan
tingkat 2
Hipertensi ≥180 ≥110 Evaluasi/rujuk segera dalam 1
tingkat 3 minggu berdasarkan kondisi
medis
kenaikan tekanan darah. Tekanan darah sistolik terus meningkat sampai usia 80
tahun, sedangkan tekanan darah diastolic terus meningkat sampai usia 55-60
K Chung, 1995 ) Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan
dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa
ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak,mata,jantung dan ginjal
Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan
koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopoti
hipertensif yang memerlukan penanganan segera.
C. Etiologi
atautransport Na.
c. Stress Lingkungan.
a. Faktor keturunan
b. Ciri perseorangan
adalah:
c. Kebiasaan hidup
adalah :
3) Stress
4) Merokok
5) Minum alkohol
2. Hipertensi Sekunder
a. Ginjal
1) Glomerulonefritis
2) Pielonefritis
4) Tumor
b. Vascular
1) Aterosklerosis
2) Hiperplasia
3) Trombosis
4) Aneurisma
5) Emboli kolestrol
6) Vaskulitis
c. Kelainan endokrin
1) DM
2) Hipertiroidisme
3) Hipotiroidisme
d. Saraf
1) Stroke
2) Ensepalitis
e. Obat – obatan
1) Kontrasepsi oral
D. Pemeriksaan Penunjang
2. Pemeriksaan retina
dan jantung
hipertensi essensial. kadang-kadang hipertensi essensial berjalan tanpa gejala dan baru
timbul gejala setelah komplikasi pada organ sasaran seperti pada ginjal, mata,otak, dan
sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, dan mata berkunang-kunang. Gejala
gangguan saraf, gagal jantung,gangguan fungsi ginjal, gangguan serebral (otak), yang
kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma, sebelum bertambah parah dan terjadi
komplikasi serius seperti gagal ginjal, serangan jantung, stroke, lakukan pencegahan
dan pengendalian hipertensi dengan merubah gaya hidup dan pola makan. beberapa
kasus hipertensi erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. seperti kurang olah raga,
juga perlu diqwaspadai. pembatasan asupan natrium (komponen utama garam), sangat
perjalannya penyakit ini termasuk penyakit kronis yang dapat menyebabkan berbagai
macam komplikasi antara lain : stroke, gagal jantung, gagal ginjal, mata. Hubungan
stroke dengan hipertensi dapat dijelaskan dengan singkat, bahwa tahanan dari pembuluh
darah memiliki batasan dalam menahan tekanan darah yang datang. Apalagi dalam otak
pembuluh darah yang ada termasuk pembuluh darah kecil yang otomatis memiliki
F. Penatalaksanaan
hipertensi meliputi :
a. Penatalaksanaan Medis
penatalaksanaan:
1) Diet
asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini
Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau
hipnosis dapat
4) Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
beredar saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi
dokter.
1) Diuretik
3) Betabloker
gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi
sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang
4) Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi
otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini
terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan
lemas.
6) Antagonis kalsium
obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang
kepala, pusing, lemas dan mual. Dengan pengobatan dan kontrol yang
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. m
Umur : 81 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Bhinawana, banjarbaru
Diagnosa Medis : HHD ( Hipertensi Heart Disease)
No. RM : 104888
Tanggal masuk RS : 13 Januari 2019 Jam 16.00
Tanggal / Waktu pengkajian : 14 Januari 2019 Jam 08.00
a. Keluhan utama
b. Keluhan tambahan
Pasien datang ke IGD pada tanggal 13 Januari 2019 jam 16.00 WIB
hipertensi.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
bercampur putih dan berbau, penyebaran rambut merata, kulit kepala kurang
b. Mata
c. Telinga
Simetris, tidak ada serumen yang keluar, tidak ada benjolan maupun lesi,
Mulut bersih, gigi berwarna agak kekuningan, tidak ada lesi dan sariawan,
terdapat karies,
e. Leher
jugularis.
f. Jantung
Pa = IC teraba di intercosta ke 5
Pe = suara redup 1/3 basal paru kanan dan kiri. Normal sonor vasikuler
Au = vesikuler
h. Abdomen
I = Tidak terdapat lesi, warna kulit merata, tidak terdapat jaringan parut,
Pe = tympani
i. Genetalia
j. Ekstremitas atas
Look = tidak terdapat lesi, tidak ada edema, warna kulit kecoklatan
Move = tidak terasa nyeri gerak, kekuatan otot tangan kanan/kiri = 5/5.
k. Ektremitas bawah
Look = tidak terdapat lesi, tidak ada edema, warna kulit kecoklatan,
Move = tidak terasa nyeri gerak, kekuatan otot kaki kanan/kiri = 5/5
4. Nutrisi dan Cairan
Ny. M mengatakan sudah 2 hari tidak nafsu makan dikarenakan mual dan
ketika habis makan pasien muntah, pasien hanya makan 2 sendok bubur, minum
air mineral 3 gelas per hari. Pasien diberikan terapi intra vena dengan cairan
ringer laktat 20 tpm. Turgor kulit normal, abdomen normal dan bibir tidak
kering.
5. Eliminasi
tidak keras dan tidak ada darah, warna feses kuning kecoklatan. Sebelum sakit
pasien BAK secara spontan ke kamar mandi 4 x sehari dengan warna urin jernih,
7. Pemeriksaan penunjang:
EKG
A. KESIMPULAN
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit yang
berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hipertensi
hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal,
B. SARAN
harganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
2. Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita. Makanlah
makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua kebutuhan tubuh kita
3. Rajin berolahraga