Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


NUTRISI DI RUANG ANAK
RSUD BRIGJEND. H. HASAN BASRY KANDANGAN

Oleh :
Melianti
P07120118083

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARMASIN

2019
LEMBARAN PENGESAHAN

Nama : Melianti

NIM : P07120118083

Judul : Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan


Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi di Ruang Anak RSUD
Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Hj. Zainab, S.SiT, M.Kes

Kepala Ruangan

LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. Konsep Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


1. Pengertian Kebutuhan Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gisi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makananatau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung,
aksi,reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit (Tarwoto,Wartonah, 2006 :26)
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai elemen yang dibutuhkan untuk
proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai
nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral
(Potter and Perry, 2010 :275)
Menurut Tarwoto, Wartonah (2006), Elemen nutrisi/zat gizi terdiri atas:
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin
5. Mineral
6. Air
Zat gizi tersebut berfungsi untuk:
1. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
2. Sebagai bahan dasar pembentukan dan perbaikan jaringan.
3. Sebagai pelindung dan pengatur.

2. Anatomi Fisiologi
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau sisa proses tersebut dari
tubuh.
a. Mulut
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus
bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan
dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim
(misalnyalisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri
secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut
secara otomatis.

b. Esofagus
Esofagus berfungsi sebagai saluran penghubung antara rongga
mulut dan lambung. Didalam kerongkongan, makanan didorong kearah
lambung dengan gerak peristaltik, yaitu gerak memijit dan mendorong
ke satu arah. Selain itu, di kerongkongan, makanan juga dibungkus oleh
cairan yang disebut mulkus. Mulkus berfungsi seperti pelumas yang
melicinkan saluran kerongkongan.

c. Lambung
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot
berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam
keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung
kedalam kerongkongan. Lambung berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dan enzim-enzim.

Enzim-enzim yang ada di dalam lambung ialah sebagai berikut:


1) Renin : berfungsi mengubah susu menjadi kasein
2) Pepsinogen : diaktifkan menjadi pepsin oleh HCI,
i. pepsin berfungsi mengubah protein
menjadi pepton
3) As.klorida (HCl) : berfungsi membunuh kuman yang masuk
bersama makanan, membantu melunakkan
makanan yang keras, dan mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin
d. Usus Halus
Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui venaporta. Dinding usus melepaskan lendir
(yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-
pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein,gula dan lemak. Usus
halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), danusus penyerapan (ileum).
e. Usus Besar (Kolon)
Fungsi utama dari organ ini adalah menyerap air (kuramg lebih
90%) elektrolit, vitamin dan sedikit glukosa. Kapasitas absorbsi air
kurang lebih 5000 cc/hari. Flora yang terdapat pada usus besar
berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B serta memungkinkan
pembusukan sisa- sisa makanan.(AAA.Hidayat.2006;54)
f. Anus
Anus bertugas mengeluarkan feses yang sebelumnya
telahdikumpulkan di rektum. Proses ini sering disebut proses defikasi.
Anus bekerja ditopang oleh otot polos yang berada di dalam anus dan
otot lurikyang terletak di luar anus. Otot lurik akan terpicu ketika feses
menyentuhdinding rektum. Pada kondisi ini otot polos mengendur
hingga feses akankeluar tubuh. (Sarwadi & Erwanto. 2014; 37)

Proses Pencernaan:
Dalam sistem pencernaan, terjadi proses pencernaan untuk menyediakan
nutrisitubuh. Proses tersebut meliputi ingesti, digesti, absorbsi,
metabolisme, dan eksresi.(Asmadi.2008; 74)
a. Ingesti
Ingesti adalah proses masuknya makanan dan cairan dari
lingkungan kedalam tubuh melalui proses menealn baik melalui
koordinasi gerakan volunterdan involunter.
b. Digesti
Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada
makanan yangdibaea ke dalam lambung dan usus halus. Pada proses
digesti ini terjadi penyederhanaan ukuran makanan sampai dapat
diabsorbsi oleh intestinal. Organ pencernaan yang berperan pada proses
ini diantaranya adalah mulut, faring,esofagus, lambung, usus halus, dan
kolon. (Asmadi.2008; 75)
c. Absorbsi
Absorbsi merupakan proses penyerapan melalui saluran darah dan getah
bening mneuju hepar. Secara spesifik, absorbs yang terjadi di usus halus
ialah menyerap vitamin yang larut air, asam lemak dan gliserol,
natrium, kalsium, Fe, klorida, mmonosakarida, asam amino, garam
empedu, dan vitamin B12.
d. Metabolisme
Metabolisme adalah proses akhir penggunaan makanan dalam
tubuh yang meliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan
sejak diserap olehtubuh hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah.
Proses metabolisme terjadi berbeda-beda berdasarkan jenis nutrien.
(Asmadi.2008; 78)
Metabolisme zat nutrisi terdiri atas tiga proses utama, yaitu:
1) Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida, dan
air(glikogenolisis).
2) Anabolisme glukosa menjadi glikogen yang akan disimpan
(glikogenesis).
3) Katabolisme asam amino dan gliserol menjadi glukosa untuk
energi(glukoneogenesis). (Potter & Perry.2010; 281)
e. Eksresi
Ekskresi yaitu proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam
tubuh untuk menjaga homeostatis. Caranya melalui defekasi, miksi,
diaforesis,ekspirasi. Defekasi ialah mengekskresi sisa metabolisme
berupa fese melaluisaluran cerna. Miksi membuang sisa metabolisme
dalam bentuk urin yangdikeluarkan oleh urogenitalia. Diaforesis
merupakan mengeluarkan air dan karbondioksida. (Asmadi.2008; 78)

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang nutrisi dan mamfaatnya akan
mempengaruhi pola konsumsi makanan pada setiap orang.
b. Prangsangka
Prangsangka dapat mempengaruhi pola makan seseorang.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap
makanan tertentu juga dapat berpengaruh terhadap status gizi
seseorang.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan
dapatmengakibatkan kurang variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
(AAA.Hidayat.2006;69)
e. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi
karena penyediaanmakanan bergizi membutuhkan pendanaan yang
tidak sedikit.(AAA.Hidayat.2006;70)
f. Kebudayaan dan Keyakinan (agama)
Kebudayaan dan keyakinan (agama) yang dianut menyebabkan
seseorang harus mengikuti perintah dan larangan yang diatur dalam
kebudayaan dan keyakinan tersebut.
g. Faktor psikologi
h. Peningkatan basal metabolism rate
i. Aktivitas tubuh
j. Faktor usia
k. Suhu lingkungan
l. Penyakit atau status kesehatan. (Tartowo.Wartonah.2006; 30

4. Patofisiologi
Proses pencernaan mulai dengan aktivitas mengunyah dimana
makanan dipecah ke dalam partikel kecil yang dapat ditelan dan dicampur
dengan enzim-enzim pencernaan makan, atau bahkan melihat, mencium
dan mencicipi makanan dapat menyebabkan reflex salivasi. Saliva adalah
sekresi pertama kontak dengan makanan. Saliva disekresi dalam mulut
melalui kelenjar saliva pada kecepatan kira-kira 1,5 L setiap hari. Saliva
juga mengandung mukus yang membantu melumasi makanan saat
dikunyah, sehingga memudahkan untuk menelan.
Faktor-faktor yang mengurangi pasokan darah dan penghantar
oksigen ke medulla (renjatan, oklusi vascular, peningkatan tekanan
intracranial). Dapat menginduksi emesis. Obat-obat emerik menghasilkan
efeknya melalui stimulasi sentral langsung atau dengan iritasi mukosa
lambung. Pola muntah mendadak sering kali tanpa didahului mual, sangat
kuat menunjukkan penyebab sentral. Konsekuensi muntah metabolic,
dengan muntah hebat terjadi hipovolemia dan alkalosis metabolic serta
deplesi natrium total (Linda Chandranata, 2000)
5. Masalah Kebutuhan Nutrisi
Alimul, Aziz (2015) menuliskan secara umum, gangguan
kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas,
malnutrisi, diabetes militus, hipertensi, jantung coroner, kanker, dan
anoreksia nervosa.
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) atau risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolism.
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang yangmempunyai risiko peningkatan berat badan akibat
asupan kebutuhan metabolismesecara berlebih.
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih dari20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah
melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan
penurunan dalam penggunaan kalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi padatingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah
asupan zat gizi yang tidaksesuai dengan kebutuhan tubuh.
e. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan seperti penyebab dari
obesitas, serta asupankalsium, natrium dan gaya hidup yang
berlebihan.
g. Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup
yang tidak sehat, obesitas, danlain-lain.
h. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan
oleh konsumsi lemak secara berlebihan.
i. Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa merupakan penurunan berat badan secara
mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi,
pembengkakan badan, nyeria bdomen, kedinginan, letargi, dan
kelebihan energi

6. Tanda dan Gejala


a. Defisit Nutrisi
1) Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
2) Cepat kenyang setelah makan
3) Kram/nyeri abdomen
4) Nafsu makan menurun
5) Bising usus hiperaktif
6) Otot pengunyah lemah
7) Otot menelan lemah
8) Membrane mukosa pucat
9) Sariawan
10) Serum albumin turun
11) Rambut rontok berlebihan
12) Diare

b. Berat Badan Lebih


1) IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan panjang badan lebih
dari presentil 95 (pada anak 2-18 tahun)

7. Penatalaksanaan
a. Perbaikan gizi
b. Pengobatan tergantung faktor yang berperan dalam menimbulkan gejala
c. Kolaborasi dengan medis
d. Pemberian cairan parenteral
e. Pemberian obat-obatan peroral maupun parenteral
f. Pengaturan diet terprogram sesuai saran ahli gizi
g. Penyuluhan tentang penyimpangan dan penyajian makanan

8. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
1) Glukosa darah
2) Pemeriksaan Fisik Klinik
a) TTV :
- Keadaan umum
- Tekanan darah
- Denyut nadi
- Pernafasan
- Suhu tubuh
- Status dehidrasi
3) Pemeriksaan Tambahan
a) EKG
4) Diagnosis gizi
5) Manajemen Klinis
a) Rencana pengaturan diet

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan dan Diet
1) Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan.
2) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
3) Apakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama
periode waktunya?
4) Apakah status fisik pasien yang dapat meningkatakan diet seperti
luka bakar dan demam?
5) Apakah toleransi makanan/minumam tertentu?
b. Faktor yang Mempengaruhi Diet
1) Status kesehatan
2) Kultur dan kepercayaan
3) Status sosial ekonomi.
4) Faktor psikologis.
5) Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
c. Keluhan Utama
1) Tidak nafsu makan
2) Makan hanya sedikit atau kurang dari porsi yang disediakan
3) Kelemahan fisik
4) Penurunan berat badan
5) Kesulitan menelan
d. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan fisik: apatis, lesu
2) Berat badan : obesitas, kurus
3) Otot : flaksia, tonus kurang, tidak mampu bekerja.
4) Sistem saraf: bigung, rasa terbakar, reflek menurun.
5) Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran
liver.
6) Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama
abnormal, tekanan darah rendah/tinggi.
7) Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-
patah.
8) Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
9) Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane
mukosa pucat.
10) Gusi: perdarahan, peradangan.
11) Lidah: edema, hiperemasis.
12) Gigi: karies, nyeri, kotor.
13) Mata: konjungtiva pucat,kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
14) Kuku: mudah patah.
15) Pengukuran antopometri:
- Berat badan ideal: (TB- 100)*10%
- Lingkar pergelangan tangan
- Lingkar lengan atas (MAC) :
Nilai normal
Wanita :28,5c
Pria :28,3 cm
- Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal
Wanita : 16,5-18 cm
Pria :12,5-16,5 cm
e. Laboratorium
1) Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
2) Transferin (N:170-25 mg/100 ml)
3) Hb (N: 12 mg%)
4) BUN (N:10-20 mg/100ml)
5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki: 0,6-1,3 mg/100
ml, wanita: 0,5-1,0 mg/100 ml)

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin terjadi pada masalah kebutuhan
nutrisi, sebagaimana menurut SDKI adalah sebagai berikut:
a. Berat badan lebih
Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai
dengan usia dan jenis kelamin.
1) Etiologi:
- Kurang aktivitas fisik harian
- Kelebihan konsumsi gula
- Gangguan kebiasaan makan
- Gangguan persepsi makan
- Sering mengemil
- Sering makan makanan yang berminyak
- Makanan sebagai sumber utama pada usia <5 bulan

2) Gejala dan tanda:


- IMT 25-27 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan panjnag badan
lebih dari persentil 95 (pada anak-anak <2 tahun) atau IMT pada
peresntil ke 85-95 (pada anak 2-18 tahun)
- Tebal lipatan kulit trisep >25 mm

3) Kondisi klinis terkait:


- Gangguan genetic
- Faktor keturunan
- Hipotiroid
- Diabetes melitus maternal

b. Defisit nutrisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.
1) Etiologi:
- Kurangnya asupan makanan
- Ketidakmampuan menelan makanan
- Ketidakmampuan mencerna makanan
- Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
- Peningkatan kebutuhan metabolism
- Faktor ekonomi
- Faktor psikologis
2) Tanda dan gejala:
- Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
- Cepat kenyang setelah makan
- Krem/nyeri abdomen
- Nafsu makan menuurun
- Bising usus hiperaktif
- Otot menelan lemah
- Diare
- Sariawan
- Otot pengunyah lemah
3) Kondisi klinis terkait:
- Stroke
- Luka bakar
- AIDS
- Infeksi
- Kanker
- Parkinson

3. Rencana Asuhan Keperawatan


a. Berat badan lebih

Intervensi Rasional
1.Kaji faktor yang mungkin 1. Banyak faktor yang
menjadi penyebab kelebihan mempengaruhi kelebihan
nutrisi nutrisi sehingga identifikasi
faktor penyebab menajdi
penting
2. Data untuk perencanaan
2. Tanyakan kebiasaan makan,
makan pasien
pantangan makan, alergi dan jenis
makanan yang disukai
3.Menentukan status nutrisi
3. Lakukan pemeriksaan fisik
pasien
seperti sklera, konjungtiva, kulit
dan tonus otot
4.Berat badan merupakan
4. Timbang berat badan setiap hari
salah satu indikator status
jika memungkinkan
nutrisi
5.Ketidakseimbangan nutrisi
5. Kaji intake makan pasien yang
penyebab utama adalah
disediakan kelebihan asupan makanan
6.Merencanakan jenis, jumlah
6. Kolaborasi dengan ahli gizi kalori dan diet yang sesuai
untuk menentukan diet yang sesuai kebutuhan pasien
7.Mengurangi peningkatkan
9. Anjurkan pasien makan dengan asupan nutrisi.
porsi kecil

b. Defisit Nutrisi

Intervensi Rasional
1.Kaji faktor yang mungkin 1. Banyak faktor yang
menjadi penyebab kekurangan mempengaruhi kekurangan
nutrisi nutrisi sehingga identifikasi
faktor penyebab menajdi
penting
2. Data untuk perencanaan
2. Tanyakan kebiasaan makan,
makan pasien
pantangan makan, alergi dan jenis
makanan yang disukai
3.Menentukan status nutrisi
3. Lakukan pemeriksaan fisik
pasien
seperti sklera, konjungtiva, kulit
dan tonus otot
4.Berat badan merupakan
4. Timbang berat badan setiap hari
salah satu indikator status
jika memungkinkan
nutrisi
5.Ketidakseimbangan nutrisi
5. Kaji intake makan pasien yang
penyebab utama adalah
disediakan
kurangnya asupan makanan
6. Sajikan makanan dalam keadaan 6.Meningkatkan selera makan
hangat dan kemasan yang menarik
7. Kolaborasi dengan ahli gizi 7.Merencanakan jenis, jumlah
untuk menentukan diet yang sesuai kalori dan diet yang sesuai
kebutuhan pasien
8. Jaga kebersihan lingkungan 8.Lingkungan yang bersih dan
pasien nyaman dapat meningkatkan
selera makan
9. Jaga kebersihan badan dan 9.Meningkatkan selera makan
mulut pasien
10. Anjurkan pasien makan dengan 10.Mengurangi rasa mual dan
porsi kecil tetapi sering sesuai meningkatkan asupan nutrisi.
dengan diet yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan
Aplikasidalam Praktik . Jakarta: EGC

Potter & Perry. 2010. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan, Buku


3 Edisi7 .Jakarta: Elsevier

Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.


Jakarta:Salemba Medika

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
definisi danindikator diagnostik . Jakarta Selatan : DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai