Oleh :
Melianti
P07120118083
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARMASIN
2019
LEMBARAN PENGESAHAN
Nama : Melianti
NIM : P07120118083
Mengetahui,
Kepala Ruangan
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
2. Anatomi Fisiologi
Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau sisa proses tersebut dari
tubuh.
a. Mulut
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus
bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan
dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim
(misalnyalisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri
secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut
secara otomatis.
b. Esofagus
Esofagus berfungsi sebagai saluran penghubung antara rongga
mulut dan lambung. Didalam kerongkongan, makanan didorong kearah
lambung dengan gerak peristaltik, yaitu gerak memijit dan mendorong
ke satu arah. Selain itu, di kerongkongan, makanan juga dibungkus oleh
cairan yang disebut mulkus. Mulkus berfungsi seperti pelumas yang
melicinkan saluran kerongkongan.
c. Lambung
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot
berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam
keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung
kedalam kerongkongan. Lambung berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dan enzim-enzim.
Proses Pencernaan:
Dalam sistem pencernaan, terjadi proses pencernaan untuk menyediakan
nutrisitubuh. Proses tersebut meliputi ingesti, digesti, absorbsi,
metabolisme, dan eksresi.(Asmadi.2008; 74)
a. Ingesti
Ingesti adalah proses masuknya makanan dan cairan dari
lingkungan kedalam tubuh melalui proses menealn baik melalui
koordinasi gerakan volunterdan involunter.
b. Digesti
Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada
makanan yangdibaea ke dalam lambung dan usus halus. Pada proses
digesti ini terjadi penyederhanaan ukuran makanan sampai dapat
diabsorbsi oleh intestinal. Organ pencernaan yang berperan pada proses
ini diantaranya adalah mulut, faring,esofagus, lambung, usus halus, dan
kolon. (Asmadi.2008; 75)
c. Absorbsi
Absorbsi merupakan proses penyerapan melalui saluran darah dan getah
bening mneuju hepar. Secara spesifik, absorbs yang terjadi di usus halus
ialah menyerap vitamin yang larut air, asam lemak dan gliserol,
natrium, kalsium, Fe, klorida, mmonosakarida, asam amino, garam
empedu, dan vitamin B12.
d. Metabolisme
Metabolisme adalah proses akhir penggunaan makanan dalam
tubuh yang meliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan
sejak diserap olehtubuh hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah.
Proses metabolisme terjadi berbeda-beda berdasarkan jenis nutrien.
(Asmadi.2008; 78)
Metabolisme zat nutrisi terdiri atas tiga proses utama, yaitu:
1) Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida, dan
air(glikogenolisis).
2) Anabolisme glukosa menjadi glikogen yang akan disimpan
(glikogenesis).
3) Katabolisme asam amino dan gliserol menjadi glukosa untuk
energi(glukoneogenesis). (Potter & Perry.2010; 281)
e. Eksresi
Ekskresi yaitu proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam
tubuh untuk menjaga homeostatis. Caranya melalui defekasi, miksi,
diaforesis,ekspirasi. Defekasi ialah mengekskresi sisa metabolisme
berupa fese melaluisaluran cerna. Miksi membuang sisa metabolisme
dalam bentuk urin yangdikeluarkan oleh urogenitalia. Diaforesis
merupakan mengeluarkan air dan karbondioksida. (Asmadi.2008; 78)
4. Patofisiologi
Proses pencernaan mulai dengan aktivitas mengunyah dimana
makanan dipecah ke dalam partikel kecil yang dapat ditelan dan dicampur
dengan enzim-enzim pencernaan makan, atau bahkan melihat, mencium
dan mencicipi makanan dapat menyebabkan reflex salivasi. Saliva adalah
sekresi pertama kontak dengan makanan. Saliva disekresi dalam mulut
melalui kelenjar saliva pada kecepatan kira-kira 1,5 L setiap hari. Saliva
juga mengandung mukus yang membantu melumasi makanan saat
dikunyah, sehingga memudahkan untuk menelan.
Faktor-faktor yang mengurangi pasokan darah dan penghantar
oksigen ke medulla (renjatan, oklusi vascular, peningkatan tekanan
intracranial). Dapat menginduksi emesis. Obat-obat emerik menghasilkan
efeknya melalui stimulasi sentral langsung atau dengan iritasi mukosa
lambung. Pola muntah mendadak sering kali tanpa didahului mual, sangat
kuat menunjukkan penyebab sentral. Konsekuensi muntah metabolic,
dengan muntah hebat terjadi hipovolemia dan alkalosis metabolic serta
deplesi natrium total (Linda Chandranata, 2000)
5. Masalah Kebutuhan Nutrisi
Alimul, Aziz (2015) menuliskan secara umum, gangguan
kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas,
malnutrisi, diabetes militus, hipertensi, jantung coroner, kanker, dan
anoreksia nervosa.
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa
(normal) atau risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolism.
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang yangmempunyai risiko peningkatan berat badan akibat
asupan kebutuhan metabolismesecara berlebih.
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih dari20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah
melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan
penurunan dalam penggunaan kalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi padatingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah
asupan zat gizi yang tidaksesuai dengan kebutuhan tubuh.
e. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan seperti penyebab dari
obesitas, serta asupankalsium, natrium dan gaya hidup yang
berlebihan.
g. Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup
yang tidak sehat, obesitas, danlain-lain.
h. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan
oleh konsumsi lemak secara berlebihan.
i. Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa merupakan penurunan berat badan secara
mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi,
pembengkakan badan, nyeria bdomen, kedinginan, letargi, dan
kelebihan energi
7. Penatalaksanaan
a. Perbaikan gizi
b. Pengobatan tergantung faktor yang berperan dalam menimbulkan gejala
c. Kolaborasi dengan medis
d. Pemberian cairan parenteral
e. Pemberian obat-obatan peroral maupun parenteral
f. Pengaturan diet terprogram sesuai saran ahli gizi
g. Penyuluhan tentang penyimpangan dan penyajian makanan
8. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
1) Glukosa darah
2) Pemeriksaan Fisik Klinik
a) TTV :
- Keadaan umum
- Tekanan darah
- Denyut nadi
- Pernafasan
- Suhu tubuh
- Status dehidrasi
3) Pemeriksaan Tambahan
a) EKG
4) Diagnosis gizi
5) Manajemen Klinis
a) Rencana pengaturan diet
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin terjadi pada masalah kebutuhan
nutrisi, sebagaimana menurut SDKI adalah sebagai berikut:
a. Berat badan lebih
Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai
dengan usia dan jenis kelamin.
1) Etiologi:
- Kurang aktivitas fisik harian
- Kelebihan konsumsi gula
- Gangguan kebiasaan makan
- Gangguan persepsi makan
- Sering mengemil
- Sering makan makanan yang berminyak
- Makanan sebagai sumber utama pada usia <5 bulan
b. Defisit nutrisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.
1) Etiologi:
- Kurangnya asupan makanan
- Ketidakmampuan menelan makanan
- Ketidakmampuan mencerna makanan
- Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
- Peningkatan kebutuhan metabolism
- Faktor ekonomi
- Faktor psikologis
2) Tanda dan gejala:
- Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
- Cepat kenyang setelah makan
- Krem/nyeri abdomen
- Nafsu makan menuurun
- Bising usus hiperaktif
- Otot menelan lemah
- Diare
- Sariawan
- Otot pengunyah lemah
3) Kondisi klinis terkait:
- Stroke
- Luka bakar
- AIDS
- Infeksi
- Kanker
- Parkinson
Intervensi Rasional
1.Kaji faktor yang mungkin 1. Banyak faktor yang
menjadi penyebab kelebihan mempengaruhi kelebihan
nutrisi nutrisi sehingga identifikasi
faktor penyebab menajdi
penting
2. Data untuk perencanaan
2. Tanyakan kebiasaan makan,
makan pasien
pantangan makan, alergi dan jenis
makanan yang disukai
3.Menentukan status nutrisi
3. Lakukan pemeriksaan fisik
pasien
seperti sklera, konjungtiva, kulit
dan tonus otot
4.Berat badan merupakan
4. Timbang berat badan setiap hari
salah satu indikator status
jika memungkinkan
nutrisi
5.Ketidakseimbangan nutrisi
5. Kaji intake makan pasien yang
penyebab utama adalah
disediakan kelebihan asupan makanan
6.Merencanakan jenis, jumlah
6. Kolaborasi dengan ahli gizi kalori dan diet yang sesuai
untuk menentukan diet yang sesuai kebutuhan pasien
7.Mengurangi peningkatkan
9. Anjurkan pasien makan dengan asupan nutrisi.
porsi kecil
b. Defisit Nutrisi
Intervensi Rasional
1.Kaji faktor yang mungkin 1. Banyak faktor yang
menjadi penyebab kekurangan mempengaruhi kekurangan
nutrisi nutrisi sehingga identifikasi
faktor penyebab menajdi
penting
2. Data untuk perencanaan
2. Tanyakan kebiasaan makan,
makan pasien
pantangan makan, alergi dan jenis
makanan yang disukai
3.Menentukan status nutrisi
3. Lakukan pemeriksaan fisik
pasien
seperti sklera, konjungtiva, kulit
dan tonus otot
4.Berat badan merupakan
4. Timbang berat badan setiap hari
salah satu indikator status
jika memungkinkan
nutrisi
5.Ketidakseimbangan nutrisi
5. Kaji intake makan pasien yang
penyebab utama adalah
disediakan
kurangnya asupan makanan
6. Sajikan makanan dalam keadaan 6.Meningkatkan selera makan
hangat dan kemasan yang menarik
7. Kolaborasi dengan ahli gizi 7.Merencanakan jenis, jumlah
untuk menentukan diet yang sesuai kalori dan diet yang sesuai
kebutuhan pasien
8. Jaga kebersihan lingkungan 8.Lingkungan yang bersih dan
pasien nyaman dapat meningkatkan
selera makan
9. Jaga kebersihan badan dan 9.Meningkatkan selera makan
mulut pasien
10. Anjurkan pasien makan dengan 10.Mengurangi rasa mual dan
porsi kecil tetapi sering sesuai meningkatkan asupan nutrisi.
dengan diet yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan
Aplikasidalam Praktik . Jakarta: EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
definisi danindikator diagnostik . Jakarta Selatan : DPP PPNI