Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

HIV Dan AIDS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu :

Hj. Zainab, S.SiT, M.Kes

OLEH :

Melianti

NIM. P07120118083

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARBARU

2020
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menurunkan
kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya
kekebalan tubuh karena infeksi virus HIV. Virus HIV merupakan virus menular
tetapi tidak mudah ditularkan karena cara penularannya terbatas, sebab virus HIV
hanya dapat ditularkan melalui darah, cairan sperma, cairan vagina, proses
persalinan dari ibu ke bayi dan dari air susu ibu. Berikut orang-orang yang
beresiko tertular HIV dan AIDS:
1. Remaja resiko tinggi
2. Pelanggan pekerja seks dan pasangannya
3. Pengguna narkoba suntik
4. Wanita pekerja seks
5. Waria
6. Pelanggan waria dan pasangannya
7. Gay
8. Warga binaan pemasyarakatan
9. ODHA dan OHIDHA
Prinsip penularan HIV adalah sebagai berikut:
1. E = Exit (virus harus keluar dari tubuh orang yang terinfeksi)
2. S = Survive (virus harus bertahan hiudp diluar tubuh)\
3. S = Sufficient (jumlah virus harus cukup untuk dapat menginfeksi)
4. E = Enter (virus masuk ke tubuh orang lain melalui darah)
Berdasarkan prinsip, media dan cara penularan HIV, maka HIV tidak dapat
ditularkan melalui berjabat tangan, duduk bersama, makan bersama, maupun
gigitan nyamuk/serangga.
Perkembangan dari HIV menjadi AIDS yaitu:
1. Periode jendela (3-6 bulan), pada periode ini tes HIV masih negatif, HIV sudah
ada namun belum terbentuk antibody yang cukup di dalam tubuh. Namun
penderita sudah mmapu menularkan HIV ke orang lain.
2. HIV positif (3-10 tahun),
3. AIDS (1-2 tahun)
Fase dan gejala AIDS:
1. Fase I (0-5 tahun terinfeksi), pada fase ini tidak terdapat gejala
2. Fase II (5-7 tahun terinfeksi). Pada fase ini muncul gejala minor seperti
hilangnya selera makan, tubuh menjadi lemah, keringat berlebihan di malam
hari, pembengkakan kelenjar getah bening, diare terus menerus dan flu yang
tidak sembuh-sembuh.
3. Fase III ( ≥7 tahun), pada fase ini kekebalan tubuh sudah mulai menurun, dan
muncul infeksi oportunistik seperti TBC, radang paru, hingga kaner kulit.

Stadium klinis HIV dewasa menurut WHO tahun 2006, yaitu:


1. Stadium klinis 1, pada stadium ini tidak ada gejala namun terjadi pembesaran
limfe menetap.
2. Stadium klinis 2, pada stadium ini berat badan sudah mulai menurun dan
terjadi infeksi saluran napas berulang, herpes zoster, cheilitis angularis,ulkus
orang yang berulang, papular pruritic eruption, dermatitis seboroika, infeksi
jamur kuku.
3. Stadium klinis 3, pada stadium ini terjadi diare kronis lebih dari 1 bulan yang
tidak diketahui penyebabnya, demam persisten tanpa penyebab yang jelas,
kandidiasis oral, oral hairy persisten, TB paru, infeksi bakteri berat, stomatitis
ulseratif necrotizing akut, anemi, netropeni, dan trombositopeni kronis yang
tidak diketahui penyebabnya.
4. Stadium klinis 4, pada stadium ini terjadi HIV wasting syndrome, pneumonia
pneumocystis, pneumonia bakteri berat yang berulang, infeksi herpes simpleks
kronis, kandidiasis esofagus, TB ekstra paru, sarcoma Kaposi, infeksi
cytomegalovirus (CMV) (retinitis atau organ lain), toksoplasmosis SSP,
ensefalopati HIV, Kriptokokus ekstra pulmoner termasuk meningitis, dan lain-
lain.
Gejala klinis pada stadium AIDS yaitu dengan gejala utamanya adalah
demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan, diare kronis lebih dari 1 bulan, dan
penurunan berat badan dalam 3 bulan. Sedangkan gejala minornya adalah batuk
kronis selam lebih dari 1 bulan, infeksi pada mulut dan tenggorokan,
pembengkakan pada kelenjar getah bening dan munculnya herpes berulang
bercak-bercak gatal di seluruh tubuh.
Tes HIV (VCT) biasanya mencari antibody yang tergantung pada masa
jendela dengan menggunkana jenis tes ELISA/EIA, western blot, maupun tes
cepat. Tes VCT harus dilengkapi dengan konseling pra dan pascates yang
dilakukan tanpa paksaan untuk menjelaskan informasi, pengetahuan sumber serta
akses pelayanan dan pengobatan kepada klien serta memberi dukungan kepada
klien, informed consent, dan asas kerahasiaan.
Pemeriksaan diagnose tes HIV saat ini bisa dilakukan secara sukarela untuk
semua masyarakat, tes HIV Mandatori terutama bagi TNI/POLRI serta wacana tes
HIV bagi calon pengantin.
Upaya pencegahan HIV dan AIDS, yaitu dengan:
1. A : Abstinence, namun dalam tantangannya pergaulan remaja yang semakin
bebas dengan kemajuan teknologi.
2. B : Be Faithfull, namun dalam tantangannya nilai-nilai kepercayaan dengan
pasangan resmi dapat mulai luntur.
3. C : Condom, namun dalam tantangannya penggunaan kondom masih banyak
pro dan kontra
4. D : No Drugs, namun dalam tantangannya saat ini makin marak perdagangan
dan penggunaan narkoba suntik.
5. E : Education, namun dalam tantangannya sekarang ini upaya penyuluhan
masih belum massive repetitive intensive persisten.
Salah satu faktor penularan dan penyebaran HIV dan AIDS saat ini
dipengaruhi oleh perilku/gaya hidup yang tidak baik seprti berganti-ganti
pasangan seks dan perilaku menggunakan jarum suntik. Selain itu juga faktor
mobilisasi penduduk yang tinggi seperti Man Money Mobile yaitu laki-laki yang
punya uang dan suka berpergian.

Anda mungkin juga menyukai