Analisis crosstab adalah suatu metode analisis berbentuk tabel, dimana menampilkan tabulasi silang
atau tabel kontingensi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apakah ada korelasi atau
hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Singkatnya, analisis crosstab merupakan
metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Tabel yang
dianalisis di sini adalah hubungan antara variabel dalam baris dengan variabel dalam kolom.
Crosstabs (Tabulasi Silang) merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda
ke dalam suatu matriks. Hasil tabulasi silang disajikan ke dalam suatu tabel dengan variabel yang
tersusun sebagai kolom dan baris. Crosstabs ini mudah dipahami karena menyilangkan dua variabel
dalam satu tabel.
Crosstabs dilihat dari beberapa metode uji yang digunakan yaitu berupa
· uji chi-squre test untuk mengetahui hubungan antara baris dan kolom
· Uji contingency tatistict untuk mengetahui koefisien kontingensi korelasi antar dua variabel.
· Uji lambda Berfungsi merefleksikan reduksi pada error bilamana value-value dari suatu variabel
digunakan untuk memprediksi value-value dari variabel lain.
· Uji Phi dan Cramer’s V: Untuk menghitung koefisien phi dan varian cramer.
· Uji Goodman dan Kruskal tau Digunakan untuk membandingkan probabilitas error dari dua situasi.
Secara umum, dalam analisis crosstab variabel-variabel dipaparkan dalam satu tabel dan berguna untuk
:
d. Untuk mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu sehingga dapat dianalisis ada tidaknya
hubungan.
Analisis crosstab ini juga diperlukan dalam hal perencanaan wilayah dan kota. Yaitu secara umum adalah
untuk mengetahui hubungan sebab – akibat dari suatu peristiwa yang terjadi. Misalnya untuk mencari
apakah berpengaruh atau tidak suatu kepadatan penduduk dengan jumlah sarana atau prasarana yang
ada di suatu kota. Untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh tersebut, dapat digunakan analisis
crosstab (tabulasi silang). Atau untuk menganalisis masalah kependudukan. Sebagai contoh, pendapatan
masyarakat dengan kecenderungan masyarakat tersebut berbelanja, dan sebagainya.
Berikut adalah data yang akan diangkat sebagai contoh kasus dalam analisis crosstab. Yaitu data
mengenai kepadatan penduduk kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, dengan fasilitas kesehatan yang
tersedia di kecamatan tersebut pada tahun 2010. Jadi di sini, akan dicari keterkaitan antara kepadatan
penduduk, apakah akan berpengaruh pada jumlah fasilitas kesehatan yang ada di daerah tersebut.
Fasilitas kesehatan yang akan diambil sebagai contoh kasus adalah jumlah puskesmas dan apotek.
Kecamatan
Kepadatan
Jumlah Puskesmas
Jumlah Apotek
Susukan
Tidak Padat
Klampok
Padat
Mandiraja
Cukup Padat
Purwonegoro
Cukup Padat
Bawang
Cukup Padat
Banjarnegara
Padat
11
Pagedongan
Tidak Padat
Sigaluh
Cukup Padat
2
Madukara
Cukup Padat
Banjarmang
Cukup Padat
Wanadadi
Cukup Padat
Rakit
Padat
Punggelan
Padat
Karangkobar
Padat
1
1
Pagentan
Cukup Padat
Pejawaran
Tidak Padat
Batur
Cukup Padat
Wanayasa
Tidak Padat
Kalibening
Tidak Padat
Pandanarum
Tidak Padat
0
Data – data di atas agar menjadi informasi yang dapat membantu perencanaan ke depannya, maka
diperlukan analisis data sesuai dengan kebutuhan. Di sini, akan dicari keterkaitan antara kepadatan
penduduk dengan jumlah fasilitas, sehingga analisis yang digunakan adalah analisis crosstab. Berikut
adalah tahapan – tahapan analisis crosstab.
4. Tahapan Analisis
3. Masukkan data ke dalam data view sesuai dengan data yang telah tersedia yang akan dianalisis.
5. Pilih variabel yang akan dianalisis. Kelompokkan dalam kotak row dan kotak column. Perbedaan
antara kotak row dan kotak column adalah isi dari data tersebut. Data yang dimasukkan dalam row
adalah data yang varibelnya sebagai penyebab, dan column yang variabelnya sebagai akibat. Jadi,
misalnya kepadatan penduduk diletakkan dalam row, dan jumlah fasilitas kesehatan (puskesmas dan
apotek) dikategorikan dalam column.
6. Setelah itu klik statistic, lalu beri tanda cek untuk opsion yang akan keluar pada output. Pilih chi-
square, alu pada nominal, pilih semua (Contingensy coefficient, Phi and Cramer’s V, Lambda, an
Uncertainty coefficient) klik continue, lalu OK.
Pada output akan dihasilkan keluaran dari apa yang kita pilih untuk analisis. sehingga muncul beberapa
kotak. Dari setiap tabel dapat ditarik kesimpulannya masing – masing sesuai dengan jenis analisisnya.
Setelah itu kemudian dilakukan pengembilan keputusan. Pengembilan keputusan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu :
Berdasarkan perbandingan nilai Chi Square (X2) dengan nilai X2 pada tabel, yaitu dengan kategori
sebagai berikut :
Jika nilai Chi Square hitung lebih dari nilai Chi Square tabel maka Ho diterima, yang berarti tidak ada
hubungan antara dua variabel yang diteliti.
Jika nilai Chi Square hitung lebih kecil dari nilai Chi Square tabel maka H0 ditolak atau dengan kata lain
berarti ada hubungan antara dua variabel yang diteliti.