Di buat oleh
Kelompok 3
Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dapat mencapai sasaran yang
diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui upaya pencegahan risiko dan hazard pada tahap
proses keperawatan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Implementasi Asuhan Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke
status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kreteria hasil yang di
harapkan ( Gordon, 1994, dalam potter dan perry, 1997 ). Tujuan dari pelaksanaan
adalah membantu klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mencakup
peningkatan kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan
memfasilitasi koping.
Contoh upaya mencegah Hazard dan Risiko Implementasi Keperawatan :
1. Membantu dalam aktifitas sehari-hari
2. Konseling
3. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
4. Kompensasi untun reaksi yang merugikan.
5. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk
prosedur.
6. Mencapai tujuan perawatan mengawasi dan menggevaluasi kerja dari
anggota staf lain.
Tiga prinsip pedoman implementasi asuhan keperawatan :
1). Mempertahankan keamanan klien
2). Memberikan asuhan yang efektif
3). Memberikan asuhan yang seefisien mungkin
Kasus 2
Ribuan Perawat di Indonesia Tertular Hepatitis B
Jakarta, HanTer - Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan, menunjukkan sebanyak 7.000 tenaga kesehatan (Nakes)
terinfeksi hepatitis B.
Sebanyak 4.900 di antaranya disebabkan karena tertusuk jarum suntik, dan hanya
2.200 yang terinfeksi dari populasi. Hal ini menunjukkan jika tenaga kesehatan
menjadi profesi yang paling rawan tertular hepatitis B. penularan virus hepatitis B
terjadi dalam insiden ‘kecelakaan’.
Kecelakaan berupa tertusuk jarum terjadi saat Nakes mencoba menutup jarum
suntik terutama saat selesai melakukan tindakan seperti setelah selesai melakukan
pemberian obat atau pengambilan sampel darah. Dengan metode penutupan yang
salah dan kurang hati-hati, banyak Nakes yang akhirnya tertusuk jarum.
“Rata-rata empat dari tindakan menutup jarum suntik bekas pakai, satu
diantaranya tertusuk jarum,” Peneliti Hepatitis dari Universitas Indonesia, dr
Lukman Hakim Tarigan MMedSc, ScD, di Jakarta, kemarin.
Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa Indonesia bagian
barat tercatat 9,4 persen atau 1 dari 10 penduduk Indonesia mengidap hepatitis B.
“Jadi total penduduk Indonesia yang mengidap virus hepatitis B ada 22,3 juta
orang, dimana separuhnya membutuhkan pengobatan. Jika tidak diobati, maka
dalam 10 tahun ke depan akan berubah menjadi sirosis hati yang membutuhkan
transplantasi hati,” tandasnya. (Tryas).
Analisa Kasus 2
Hazard: Terinfeksi hepatitis B akibat tertusuk jarum suntik saat menutup jarum
suntik setelah digunakan dari pasien.
Upaya Pencegahan Kasus 2
Upaya pencegaham dari Rumah Sakit/ tempat kerja:
1. Memberikan imunisasi hepatitis pada semua tenaga kesehatan yang bekerja dan
belum mendapat imunisasi hepatitis sebelumnya, terlebih pada tenaga kesehatan
yang mempunyai resiko tinggi tertular. Mereka harus diberi perlindungan khusus
misalnya dengan memberikan dalam tiga dosis vaksinasi. Alasan: Dengan
memberikan imunisasi pada semua tenaga kesehatan dapat dapat menjadi
pencegahan awal / preventif agar tenaga kesehatan bebas tertular penyakit akibat
kerja seperti tertular virus hepatitis B, dan prinsip mencegah lebih baik dari pada
mengobati.
2. Rutin mengadakan konseling dan rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan
berkala kepada tenaga kesehatan, terutama tenaga kesehatan yang bergelut di
tempat beresiko terkena kecelakaan kerja. Alasan: Dengan mengadakan konseling
rutin dan pemeriksaan kesehatan berkala dapat menjadi suatu pendeteksi
kesehatan tenaga kerja, konseling dapat digunakan sebagai upaya untuk
memberikan edukasi kepada tenaga kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan berkala
dapat dilakukan sebagai upaya perlindungan kesehatan, serta pendeteksian awal
apabila terkena penularan penyakit sehingga dapat cepat tertangani / terobati.
3.Memberikan pendidikan, pengetahuan kepada seluruh tenaga kesehatan tentang
cara menutup jarum suntik yang benar , tidak membahayakan, dan sesuai dengan
prosedur. Alasan: pendidikan ini sangat penting diberikan kepada perawat agar
terhindar dari kecelakaan yang membahayakan kesehatan. Sehingga apabila
perawat mengetahui cara yang benar akan menjauhkan diri dari kecelakaan
terutama tertusuknya jarum suntik.
4. Menyediakan tempat sampah khusus jarum dan benda-benda tajam yang sesuai
dan praktis. Alasan: Dengan penyediaan tempat sampah khusus jarum dapat
mempermudah kerja perawat sehingga saat perawat lalai atau terburu-buru
perawat bisa langsung membuang jarum tersebut ke tempat sampah khusus jarum.
5. Menyediakan semua alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan yang sesuai
dengan standart keselamatan. Alasan: apabila tersedia semua alat pelindung diri
secara lengkap dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan saat kerja.
6. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Seperti kelengkapan
perlengkapan kerja dll. Alasan: Dengan lingkungan kerja yang aman dan nyama
dapat meningkatkan kinerja baik bagi tenaga kesehatan, serta tenaga kesehatan
bisa lebih focus dan berkonsentrasi saat bekerja.
Kasus 4
Rumah Sakit kepada Perawat : Cedera Anda Bukanlah Masalah Kita Terry
Cawthorn seorang perawat yang sudah bekerja selama 20 tahun di Rumah Sakit
Mission. Tetapi karena ia mengalami cidera tulang belakang yang terjadi berulang
kali, dan hal tersebut disebabkan karena mengangkat pasien, akhirnya, ia dipecat.
Cawthorn mengambil jalan hukum untuk menghadapi pihak rumah sakit dan
masih harus berjuang dalam kehidupan sehari-hari akibat cidera yang dialaminya.
Pihak rumah sakit tidak mengakui bahwa cidera yang dialami Cawthorn adalah
akibat dari pekerjaannya sebagai perawat. Mereka juga menolak bahwa perkerjaan
sehari-hari perawat berisiko menciderai perawat maupun berdampak buruk
terhadap perawat. Hampir seluruh rumah sakit di seluruh negeri memiliki
pendapat yang sama. Ia bercerita saat itu pasien yang memiliki badan cukup besar
baru saja melakukan operasi caesar, dan ia membantu memindahkannya dari
brankat ke tempat tidur. Hal tersebut bisa dilakukan ribuan kali olehnya setiap
hari, dan itu kerap kali dilakukannya seorang diri. Begitu juga dengan perawat-
perawat lainnya. Hampir setiap memidahkan pasien, secara tidak langsung ia juga
menjadi tumpuan beban bagi pasiennya tersebut. Karena ia selalu menjaga
pasiennya agar tidak terjatuh.
Analisa Kasus 4
Hazard :
Ergonomi Seorang pasien yang memiliki badan lumayan besar baru saja
melakukan operasi caesar, dan Cawthorn membantu memindahkannya dari
brankat ke tempat tidur. Hal tersebut bisa dilakukan ribuan kali olehnya setiap
hari, dan itu kerap kali dilakukannya seorang diri. Begitu juga dengan perawat-
perawat lainnya. Hampir setiap memidahkan pasien, secara tidak langsung ia juga
menjadi tumpuan beban bagi pasiennya tersebut. Karena ia selalu menjaga
pasiennya agar tidak terjatuh.
Upaya Pencegahan Kasus 4
Pihak rumah sakit meminta vendor untuk datang ke fasilitasnya dan memberikan
service atau semacam layanan singkat untuk mendemonstrasikan gambaran dan
penggunaan peralatan gunanya sebelum perawat menggunakan peralatan terhadap
pasien sebenarnya, agar dapat menjamin perawat bisa secara kompeten
menggunakan peralatan tersebut tanpa mencederai diri sendiri ataupun pasien.
Jadi, setelah pihak rumah sakit menyediakan peralatan yang canggih dalam
memudahkan perawat, mereka juga mendatangkan tenaga ahli untuk
mendemonstrasikan cara penggunaan alat tersebut kepada perawat.
https://www.scribd.com/mobile/doc/312534347/Risiko-Dan-Hazard-Kasus-
Implementasi
Yahya, A. 2009, Integrasikan Kegiatan Manajemen Risiko. Workshop
Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko Klinis. PERSI:KKP-RS