Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENAL CARE

DI RUANG POLI RSU YARSI PONTIANAK

OLEH :
MAJADANLIPAH
822161020

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI PONTINAK


2018/2019
ANTENATAL CARE (ANC)

A.  DEFINISI
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan
terhadap individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya
masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan
upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan presisi dan kualitas pelayanan
medis yang diberikan. Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibunya
disebut antenatal care.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu upaya
untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan memastikan
bahwa komplikasi obstetrik dideteksi sedini mungkin dan ditangani secara
memadai.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu
selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti
yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas
Puskesmas.

B.  TUJUAN
Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan
ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
agar dapat tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin

C.  ADAPTASI FISIOLOGIS ORGAN-ORGAN TUBUH SELAMA


KEHAMILAN
Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa
kehamilan adalah sebagai berikut:
1)   Trimester I (0-12 minggu)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala yang
berasal dari janin dan plasenta.
a. Adanya human chorionic gonadotropic (HCG) dalam urine
b. Masalah gastrointestinal
- Mual dan muntah (4-6 minggu)
- Morning Sickness
- Anoreksia
- Saliva berlebihan
- Tidak tahan terhadap bau–bau tertentu
c.   Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi
d.   Perubahan janin
- Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
- Pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok
- Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan
e.   Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f.   Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung
kemih sehingga didapatkan ibu sering buang air kecil
g.   Kardiovaskuler
- Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus, posisi
jantung pada bagian kiri atas
- Kardiak output
-    Denyut jantung meningkat
-    Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
-    Filtrasi ginjal meningkat
-    Transportasi oksigen meningkat
h.    Uterus
- Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc
- Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
- Ismus hipertropi, panjang, lunak
i.     Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara
j.     Vagina
- Peningkatan vaskularisasi
- Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
k.    Respirasi
- Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
- Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan
relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya carbon
dioksida dari janin ke ibu
- Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
l.    Muskuluskeletal
- Relaksasi persendian
- Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum
- Perubahan postural
- Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang belakang
- Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong kedepan
m.   Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi,
kloasma, linianigra dan strie gravidalum.
2)    Trimester II (12-28 minggu)
Perubahan fisiologis yang terjadi adalah sebagai berikut:
a.    Uterus
- Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
- Dinding uterus tipis dan lunak
- Fetus dapat di palpasi pada abdomen
- Uterus jadi bentuk ovale
- Adanya kontraksi “braxton his”
b.    Serviks
- Terus memanjang
- Adanya mucous plag
- Sel otot hipertropi
- Kelenjar serviks aktif
c.    Vagina
- Sel otot hipertropi
- Mukosa tebal
- Adanya lorchea
- PH asam : 3,5-6,0
d.    Payudara
- Duktus dan alveoli hipertropi
- Areola dan putting membesar
- Mulai ada sekresi kolostrum
e.    Sistem kardiovaskuler
- Volume darah meluas
- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah merah
- Output meningkat 30-50 %
- Stroke volume meningkat
- Tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
f.     Sistem respiratory
- Oksigen dalam darah meningkat
- Pernafasan lebih dalam
- volume darah stabil
- Kebutuhan oksigen meningkat
- Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak nafas
g.    Sistem Urinary
- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
- Udema fisiologis pada kandung kemih
- Frekuensi berkemih menurun
- Dilatasi ginjal dan ureter
- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
- Aliran plasma renal meningkatEkskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan
vitamin yang larut dalam air meningkat
h.    Sistem muskuloskeletal
- Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis
fisiologis
- Kram pada kaki
i.      Sistem integumen
- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
- Adanya linianigra
- Vaskuler adanya palmar eritema
- Rambut menjadi lebih halus
- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
j.      Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gigi: Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan
- Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam
hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun.
- Liver: Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan
globulin.
- Pankreas: Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada
sel-sel beta, Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus
gestasional.
- Intestinal: Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi nutrien dan air
meningkat
k.    Sistem endokrin
- Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon,
Prolaktin meningkat.
- Tiroid: Vaskularisasi meningkat, Meningkatnya T3 dan T4, BMR
meningkat.
- Paratiroid: Hiperplasia, sekresi hormon meningkat.
- Adrenal: Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat, Level
kortisol meningkat, Level aldesteron meningkat
l.      Plasenta: Fungsi utuh dan komplek.
3)    Trimester ketiga (28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42 minggu)
a.    Sistem reproduksi
- Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis,
kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.
- Servik
Effousment, pengeluaran mukosa.
- Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea
- Payudara
Membesar, tegang, colusterum keluar.
b.    Sistem kardiovaskuler
- COP meningkat 40 %
- volume darah ibu meningkat 30 – 50 %
- HR meningkat 15 kali/menit
- Stroke volume meningkat
- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan
masalah jantung
c.    Sistem pernafasan
- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas
- Iga-iga ekspansi
- Kebutuhan oksigen meningkat
d.    Sistem perkemihan
- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat
- Frekwensi miksi meningkat
- Kosentrasi albumin plasma menurun
e.    Sistem musculoskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas
f.     Sistem integumen
- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
- Rambut tipis dan rontok
- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g.    Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif
- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
h.    Sistem endokrin
- Pituitary: Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
- Tiroid: BMR meningkat
i.      Plasenta: Fungsi maksimal

D.  PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL


Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut
George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
a.   Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata
pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron
pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi
tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan
akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi
lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga
disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik.
Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan
hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali
sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
b.   Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh
plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar),
pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin
(hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic
somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik
akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai
perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem
penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam
perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi
sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada
payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan
pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan
sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan), pembesaran
puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat
diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar
sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai
terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari
payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi
pada kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit
payudara.
c.   Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi
akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon
estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami
hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya
pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma
gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan
leher). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali
menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae
dimana area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan
menetap dan berwarna putih keperakan
d.   Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan
tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau
hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan
sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat
pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan
digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama

1.      Perubahan Fisik pada Trimester I


a.   Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai
sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning
sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya
akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat
berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b.   Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan
menyusui.
c.   Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan,
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d.   Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga
usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah
memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e.   Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga
ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri)
tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing
yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik
maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi
juga dapat menyebabkan sakit kepala.
f.    Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi
karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan
pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk
menyokong rahim.
g.   Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h.   Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang
dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen
yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang
menyebabkan tubuh menahan air

2.       Perubahan Fisik pada Trimester II


a.   Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu.
Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar
(umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita,
perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b.   Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah
biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan.
Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak
nyaman.
c.   Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan
juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna
sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d.   Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan,
seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang
tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e.   Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak
menetap.
f.    Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g.   Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan
ini akan hilang setelah melahirkan.
h.   Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari
pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut
chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk
kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang
berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit
ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya.
Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit
muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan
jerawat
i.    Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting,
dan itu adalah kelenjar kulit.
j.    Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada
posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

3.      Perubahan Fisik pada Trimester III


a.   Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang
belakang.
b.   Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c.   Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa
susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar
yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul
ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali
hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut
biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi
dibawah diafragma/tulang iga ibu.
d.   Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
e.   Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan
dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi
juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f.    Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g.   Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang
membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh
perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

E.  PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL


Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
1.   Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a.   Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b.   Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
c.   Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d.   Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama
e.   Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau
bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
a.    Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”
menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b.    Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
c.    Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
d.    Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e.    Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
f.     Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan
janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g.    Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan
mulai dapat diobservasi.
h.    Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu
mungkin menarik diri dari orang lain.
2.   Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a.  Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b.  Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c.  Merasakan gerakan anak
d.  Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e.   Libido meningkat
f.   Menuntut perhatian dan cinta
g.  Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h.  Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu
i.  Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
3.   Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a.  Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
b.  Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c.  Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e.  Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f.   Merasa kehilangan perhatian
g.  Perasaan mudah terluka (sensitif)
h.  Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan
ayah selama trimester III:
1)    Perubahan Psikologis Ibu
a.    Penerimaan terhadap janin meningkat
b.    Fantasi terhadap perubahan peran
c.    Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d.    Fokus perhatian pada persalinan
e.    Menaruh perhatian pada persalinan
2)    Perubahan Psikologis Ayah
a.   Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal
freedom, covvod sindrom berat
b.    Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
F.  JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan,
ketentuan waktu sebagai berikut:
1.    Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2.    Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3.    Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah,
keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi
pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan
prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-
3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.

G. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL


Standar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu sebagai berikut (Depkes
RI, 2009) :
1)    Timbang berat badan dan pengukuran berat badan
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan
massa tubuh (BMI: Body Mass Index) di mana metode ini untuk menentukan
pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena
merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total
pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. Adapun
tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan
yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.

2)    Pemeriksaan tekanan darah


Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar
selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk
mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg
atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi
potensi hipertensi.
3)    Ukur tinggi fundus uteri
Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan
jari, tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukuran mc
Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas
simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.
4)    Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2
kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk
yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk
memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian
imunisasi pada ibu hamil.
Imunisasi TT 0,5 cc
Interval (Selang Waktu Lama
Antigen % Perlindungan
Minimal) Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama - -

TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun 99

Keterangan :
* artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang
dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).
5)    Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6)    Tes terhadap penyakit menular seksual
Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada
kecurigaan adanya resiko IMS.
7)    Tentukan persentasi janin dan hitung DJJ
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau
tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia,
gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut
jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut
jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
Gambaran DJJ:
a.    Takikardi berat : detak jantung diatas 180x/menit
b.    Takikardi ringan : antara 160-180x/menit
c.    Normal: antara 120-160x/menit
d.    Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
e.    Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
f.     Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
8)    Tetapkan status gizi
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu cara untuk
mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi.
Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin
berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan
volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran
LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka
panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
a.    Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
meteran
b.    Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
Baca menurut tanda panah
c.    Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita
LiLA.
9)    Tatalaksana kasus
10) Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa
berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi
biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan
konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus
dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain :
a. Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan
pilihan yang tepat.
b. Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan
c. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil
rujukan
d. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
e. Memberikan asuhan antenatal
f. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan di rumah
g. Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam keluarga tentang
rencana proses kelahiran.
h. Persiapan dan biaya persalinan

H.  PEMERIKSAAN ANTENATAL


Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
a.    Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil
meliputi:
1.   Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2.   Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk
memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain
3.   Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4.   Riwayat perkawinan
5.   Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
- HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
- Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
- Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
- Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
- Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
- Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6.   Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
- Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,
persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan
dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
- Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
- Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, siapa yg menolong
- Riwayat hipertensi
- Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
- Nifas dan laktasi
- Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati,
bila mati umur berapa & penyebabnya
- Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau
HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.
8.  Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit
menular, dll
9.  Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
- Status perkawinan
- Riwayat KB
- Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
- Dukungan keluarga
- Pengambil keputusan dalam keluarga
- Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan
perhatian pada vitamin A dan zat besi
- Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum
obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
- Beban kerja & kegiatan sehari-hari
- Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan

Menentukan Taksiran Persalinan


- Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
- Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:
1.   Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2.   Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3.   Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi

b.    Pemeriksaan fisik


Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1.   Pemeriksaan Luar
a.   Pemeriksaan umum
- Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
- Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
- Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan
pernapasan
- Oedema
- TB
- BB
- Reflek
- Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,
golongan darah dan urine rutin
b.   Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
- Kepala dan leher
- Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu
(simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan
setelah usia kehamilan >28 minggu)
- Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut,
linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae
gravidarum, & bekas luka operasi
- Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan
condyloma
- Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
- Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
- Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
(Manuaba, 1998)
Leopold 1
- Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
- Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian
janin dalam fundus
- Konsistensi fundus

Leopold 2
- Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
- Menentukan letak punggung janin
- Pada letak lintang, tentukan dimana kepala
janin

Leopold 3
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah
masuk atau masih goyang

Leopold 4
- Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
- Bisa juga menentukan bagian terbawah janin
apa dan berapa jauh janin sudah mask pintu
atas panggul

Mengukur usia kehamilan dengan TFU:


TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan
3,5 cm
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin, bising
tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus

2.   Pemeriksaan Dalam


Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan
antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk
menentukan keadaan panggul

Pemeriksaan Antenatal Ulangan


Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan
pemeriksaan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan antenatal
pertama. Kunjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi kompliaksi-
komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi kegawatdaruratan,
pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil.
Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:
- Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda bahaya,
keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain
- Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk
mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin,
menghitung taksiran BB janin
- Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin,
pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi

Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil


Variabel Penilaian &
Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III Kunjungan IV
Penanganan
1.   Penilaian antenatal:
Riwayat kehamilan √ √ √ √
Riwayat kebidanan √ - - -
Riwayat kesehatan √ - - -
Riwayat sosial √ - - -
Pemeriksaan umum √ jika ada Jika ada indikasi Jika ada
indikasi √ indikasi
Pemeriksaan √ √ - √
kebidanan (luar) √ - √
Pemeriksaan Jika ada indikasi
kebidanan (dalam) √ Jika ada Cek Hb &
Pemeriksaan indikasi periksa lab lain
laboratorium jika ada
indikasi
2.   Penanganan:
Pemberian Tetanus Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan
Toksoid
Pemberian tablet 90 hari
tambah darah
Konseling umum √ Memperkuat Memperkuat Memperkuat
Jika ada Jika ada
Konseling khusus Jika ada indikasi Jika ada indikasi indikasi
indikasi - √ √
Perencanaan - √ √ √
persalinan √
Perencanaan
penanganan
komplikasi

c.    Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
- Hamil atau tidak
- Primi atau multigravida
- Usia kehamilan
- Janin hidup atau mati
- Janin tunggal atau kembar
- Letak anak
- Anak intra atau extrauterin
- Keadaan jalan lahir
- Keadaan umum penderita
d.    Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose.
Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan
lahir spontan atau sulit dan berbahaya.

e.    Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan
konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan
gizi, pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.

I.    SKOR POEDJI ROKHJATI


Skor awal ibu hamil:
1.      Terlalu muda hamil ≤16 th :2
2.      Terlalu tua hamil I ≥ 35 th :4
Terlalu lambat hamil, kawin ≥ 4 th :4
3.      Terlalu lama hamil lagi ≥ 10 th :4
4.      Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 th :4
5.      Terlalu banyak anak, 4/lebih :4
6.      Terlalu tua umur ≥ 35 th :4
7.      Terlalu pendek ≤ 145 cm :4
8.      Pernah gugur kehamilan :4
9.      Pernah melahirkan dengan:
- Tarikan tang/vakum :4
- Uri dirogoh :4
- Diberi infuse/transfuse :8
10.   Pernah operasi Caesar :4
11.   Bengkak pada muka, tungkai, hipertensi :4
12.   Hamil kembar 2/lebih :4
13.   Hamil kembar air/hidroamnion :4
14.   Penyakit pada ibu hamil
- Kurang darah :4
- Malaria :4
- TB paru :4
- Payah jantung :4
- DM/kencing manis :4
- PMS :4
15.   Bayi mati dalam kandungan :4
16.   Kehamilan lebih bulan :4
17.   Letak sungsang :8
18.   Letak lintang :8
19.   Perdarahan dalam kehamilan ini :8
20.   PEB/kejang :8
Bila skor ≥ 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OG

J. ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL


1.   Pengkajian
a. Data umum klien dan pasanan
b. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu
c. Riwayat ginekologi
d. Riwayat KB
e. Riwayat kehamilan saat ini
f. Pemeriksaan fisik
g. Persiapan persalinan
h. Obat-obatan yg dipakai saat ini
i. Hasil pemeriksaan penunjang

2.   Diagnosa Keperawatan


TRIMESTER I
a.   Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.   Ansietas
c.   Perubahan pola eliminasi urin
d.   Perubahan pola seksual
e.   Perubahan proses keluarga
f.    Koping individu tidak efektif
TRIMESTER II
a.   Gangguan citra tubuh
b.   Gangguan pola nafas
c.   Kurang pengetahuan
d.   Resiko cidera janin
TRIMESTER III
a.   Nyeri akut
b.   Perubahan eliminasi urin
c.   Gangguan pola tidur
d.   Kelebihan volume cairan
3.   Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan
nutrisi klien tercukupi
Kriteria hasil :
- Nafsu makan klien meningkat
- Klien tidak mual dan muntah
- Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal
INTERVENSI RASIONAL
Ketahui makanan kesukaan klien Meningkatkan nafsu makan klien
Pantau kandungan nutrisi dan kalori Memastikan kandungan nutrisi dan kalori pada
pada catatan asupan asupan sesuai dengan kebutuhan klien
Pantau nilai laboratorium, Menentukan kebutuhan nutrisi dan keefektifan
khususnya transferin, albumin, dan terapi
elektrolit
Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang kebutuhan diet
dan asupan nutrisi
Ajarkan keluarga tentang makanan Keluarga dapat membantu pemenuhan nutrisi
bergizi dan tidak mahal klien
Ciptakan suasana yang Meningkatkan nafsu makan
menyenangkan untuk makan
Kolaborasi dengan dokter untuk Untuk mengontrol mual dan muntah
pemberian antiemetic
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat dan
menentukan jumlah kalori dan jenis sesuai kebutuhan akan dapat menyeimbangkan
zat gizi yang dibutuhkan klien nutrisi klien

TRIMESTER II
Gangguan pola nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien
menunjukkan keefektifan pola nafas
Kriteria hasil :
- Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas
- Ekspansi dada simetris
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
- Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
- RR dalam batas normal (16-20x/menit)
- Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah
INTERVENSI RASIONAL
Pantau kecepatan, irama, kedalaman Mengetahui perkembangan kondisi
dan usaha respirasi klien
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan Mengetahui adanya kelainan dalam
area penurunan/tidak adanya pernafasan klien
ventilasi dan adanya bunyi nafas
tambahan
Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasi
Informasikan kepada klien dan Agar klien dapat melakukannya di
keluarga tentang teknik relaksasi rumah
untuk meningkatkan pola
pernafasan

TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume
cairan dapat teratasi
Kriteria hasil :
- TTV klien normal
- klien terbebas dari edema kaki
- tidak ada proteinuria
INTERVENSI RASIONAL
Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD
meningkat, mengindikasikan adanya
edema
Monitor hasil lab yang sesuai dengan Menentukan penyebab edema dan
retensi cairan memudahkan untuk intervensi
selanjutnya
Monitor indikasi kelebihan cairan Mengidentifikasi adanya perubahan
(edema) edema
Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang
terjadi
Monitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema,
mengidentifikasi perubahan volume
cairan dalam tubuh
Pertahankan catatan intake dan output Mengontrol intake dan output cairan,
yang akurat intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output nutrisi,
intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Kolaborasi: Untuk mengurangi kelebihan cairan
Berikan diuretic sesuai interuksi pada tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.


Bandung: Elemen.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-
G59.pdf. Diakses tanggal 04 Mei 2018. Pukul 17.00 WIB.
Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.
George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-
online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 05 Mei
2018. Pukul 17.14 WIB.
Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk
Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 05 Mei 2018. Pukul
18.00 WIB.
Manuaba. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC
dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.
Mahasiswa

Pratiwi Wahdini Yanmiharmi

MENGETAHUI

Pembimbing Akademik Preseptor Ruangan

Ns. Yunita Dwi Anggreini, M. Kep Marsini Karni, A.Md. Keb

Anda mungkin juga menyukai