Anda di halaman 1dari 2

Rayah Travel & Arabic Center:

*LDRan dan Long Distance Revolution*

@AbangHandsome1453

LDR merupakan kepanjangan dari Long Distance Relationship. LDR adalah suatu hubungan jarak jauh
yang memisahkan dua sejoli di tempat yang berbeda. Biasanya berhubungan dengan cinta. Yang dibahas
disini bukan LDR yang terlarang seperti LDR antar pacar, TTM (Teman Tapi Mesra) atau anak gadis orang.

Tetapi LDRan yang Islami. LDRan yang halal. Antar pasangan yang baru menikah, bisa juga kena LDRan.
Misalnya, karna suami istri bekerja di salahsatu kantor atau perusahaan yang terpisah jauh berefek pada
perjumpaan via telepon, pesan suara (audio message), atau panggilan video (video call).

Maklumlah baru menikah alias pengantin baru sudah ditinggal jauh hanya menambah beban rindu ingin
segera bertemu. Bahkan di suatu keluarga pendakwah bisa juga terkena LDRan level akut. Karna
keterbatasan fasilitas persalinan sang suami mengantar istrinya ke Kota kebesaran istrinya. Perjalanan
jauh ditempuh. Kata orang-orang *langgar laut*, *langgar provinsi*.

Setelah itu, suami harus balik ke provinsi asalnya, meninggalkan istri yang telah hamil 8 bulan. Ia
berdakwah di daerah yang penuh dengan tantangan, godaan dan cobaan.

Hari demi hari dilalui, dipersekusi oleh rasa rindu yang semakin menggebu-gebu. Awalnya senang lihat
pesan WA namun lama-kelamaan rasa kangen ini semakin menggelisahkan. Apalagi tak sengaja dengar
lagu RAN jauh di mata namun dekat di hati. Semakin menambah kerinduan. Pingin cepat bertemu
namun agenda kerja dan dakwah yang sangat banyak memaksa pertemuan untuk ditunda

Tiket pesawat mahal sungguh sayang bila dibeli jika tanda-tanda kelahiran bayi belum tiba. Kalaupun
sudah lahir bayi tidak bisa langsung diboyong karna harus beradaptasi dengan lingkungan dan minimal 3
bulan baru aman naik pesawat. Sang suami kadang berimajinasi andai dia bisa ilmu teleportasi. Ala
Hokage keempat. Dan istrinya pun berimajinasi andai punya pintu ajaib ala Doraemon. Yang tujuannya
ingin segera bertemu dan berdakwah bersama-sama dalam ikatan keluarga.
Begitulah rasa LDRan, berat. Namun sebagai aktivis dakwah, yang mencari ridho ilahi. Setiap detik
penantian adalah detik pahala. Setiap kegelisahan adalah gelombang pahala. Apalagi dialihkan ke acara-
acara dakwah semakin berlipatganda pahalanya.

Lalu, apa hubungannya dengan LDRan jenis kedua. Yang disebut oleh penulis sebagai Long Distance
Revolution. Intinya ada kemiripan. Kaum Muslimin sekarang mau menapaki fase ke lima. Dimana
kerinduan terhadap bisyarah Rasulullah SAW (kabar gembira) semakin menjadi-jadi. Fase dimana
Khilafah ala minhajin nubuwwah (seperti pada masa nya Nabi SAW) dulu kala akan tercopas kembali.
Bagi para millineals, Gen X, Y, Z & Alpha, berada pada fase kelima adalah dambaan semuanya. Ingin
menjadi penegak Khilafah yang tercatat dalam sejarah dunia akhirat sama kualitasnya dengan Nabi SAW
dan Para Sahabatnya.

Namun, sejak 14 abad yang lalu, Beliau SAW telah mengingatkan kita semua. Bahwa kerinduan akan
kejayaan umat ini akan dipersekusi ibarat buah simalakama. Agama itu seperti bara api sabda Nabi nan
mulia. Apabila digenggam terbakar tangan, bila dilepas padam lah kobarannya.

Penantian ini akan diselingi oleh berbagai macam intimidasi. Difitnah dan dituduh. Dizhalimi. Adalah
takdir cinta bagi para pendakwah. Sehingga fase kelima yang kelihatan dekat di hati namun terasa jauh di
mata.

Menanti Khilafah seperti menanti kekasih. Rindu-rindu berat. Ada upaya maksimal dengan segala macam
cara Syar'i untuk mempersingkat perjumpaan. Umat sudah rindu untuk dibebaskan dari segala belenggu
kezhaliman dan hidup dalam kehidupan Islam.

Namun, tak mengapa, jika Allah telah berkehendak kemenangan akan segera tiba. Jarak tak kan berarti
karna memandang langit yang sama (jika meminjam syair RAN), memandang cita-cita yang sama. Bisa
saja karna salahsatu kejadian dakwah Khilafah bisa ada.

Bukankah kepakan sayap kupu-kupu di Brazil bisa mengakibatkan badai tornado di Amerika? Bukankah
dengan janji Allah SWT dan dibarengi ikhtiar dakwah, persatuan kaum Muslimin bisa dimulai di salah
satu negeri kaum Muslimin lalu merembes ke

Anda mungkin juga menyukai