Anda di halaman 1dari 27

Arsitek Modern dan Post-Modern

Sejarah dan Teori Arsitektur II

Norman Foster dan Mario Botta

Disusun oleh:
Adela D. T. P. (170406111)
Cyndi Hutabarat (170406110)

Departemen Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara
N O R M A N R O B E R T F O S T E R
(M O D E R N A R C H I T E C T)

BIOGRAFI

Seorang arsitek Inggris yang perusahaannya, Foster & Partners, mengutamakan praktik desain
internasional yang dikenal karena ber-arsitektur teknologi tinggi. Dilahirkan pada tahun 1935 di
Manchester, Inggris. Ia adalah Presiden Yayasan Norman Foster. Sir Norman Foster adalah
seorang arsitek Inggris yang terkemuka dan produktif yang dikenal karena desain strukturalnya
yang inovatif dan bergaya, seperti terlihat pada bangunan-bangunan seperti Reichstag Berlin,
Menara Hearst Kota New York dan Balai Kota London. Sir Norman Foster adalah arsitek Inggris
pemenang penghargaan dan terkenal karena desain baja dan kaca yang ramping dan modern
dengan inovasi dalam kontur dan pengelolaan ruang dalam. Dia adalah bagian dari kelompok
arsitektur Tim 4 sebelum bercabang sendiri untuk membentuk apa yang akhirnya dikenal sebagai
Foster & Partners. Foster mendapat pujian untuk desain markas Willis Faber & Dumas di awal 70-
an dan kemudian bertanggung jawab untuk Reichstag yang diperbarui di Berlin setelah penyatuan
kembali Jerman serta Menara Hearst di New York City. Praktik desainnya telah mengawasi
berbagai struktur yang digembar-gemborkan di seluruh dunia.

Kehidupan pribadi

Foster menikahi istri pertamanya dan mitra bisnisnya Wendy pada tahun 1964. Dia meninggal
karena kanker pada tahun 1989, dan Foster kemudian menikahi Sabiha Rumani Malik pada tahun
1991. Keduanya bercerai pada 1995, dan Foster menikahi istri ketiganya, profesor dan penerbit
dan sampai saat ini, Elena Ochoa, pada tahun 1996. Dia memiliki beberapa anak.

Foster didiagnosis menderita kanker usus pada usia 60-an dan menerima perawatan kemoterapi
untuk melawan penyakit tersebut. Dia juga menderita serangan jantung yang agak membatasi
aktivitasnya.

Foster & Partners

Saat berada di Yale, Foster bertemu Richard Rogers, dengan keduanya akhirnya menjadi bagian
dari elit dunia arsitektur. Pada tahun 1963, Foster, bersama dengan Richard dan Su Rogers, calon
istrinya, Wendy Cheesman dan saudara perempuannya, Georgina Wolton, membentuk organisasi
arsitektur Tim 4. Foster memutuskan sendiri pada tahun 1967 untuk membentuk Foster Associates,
yang nantinya menjadi Foster & Partners.

Pada awal 1970-an, Foster mendapatkan terobosan besar dengan desain kantor pusat Willis Faber
& Dumas di Ipswich, sebuah gedung perkantoran bertingkat rendah yang inovatif untuk
penggunaan eskalator, fasad yang berkontur, dan interior yang berorientasi alam yang indah. Pada
akhir 70-an dan awal hingga pertengahan 1980-an melihat Foster dan timnya bekerja di kantor
pusat Hong Kong dan Shanghai Banking Corporation, sebuah bangunan tiga menara modern,
sementara tahun 90-an melihat arsitek menuju pembaruan Reichstag di Berlin, membangun
kembali kubah kaca lambang setelah penyatuan Jerman Timur dan Barat. Pada awal 2000-an,
Foster juga berkontribusi pada cakrawala kota New York yang ikonik dengan desain Menara
Hearst, gedung pencakar langit 44 lantai dengan fasad triangulasi di atas fondasi Art Deco.

Struktur rancangan Foster terkenal lainnya termasuk,


Pusat Sainsbury untuk Seni Visual di Norwich,

Menara Troika Kuala Lumpur,

Frankfurt Commerzbank,

Bandara Internasional Hong Kong,


Balai Kota London,

dan Jembatan Millennium

Struktur terakhir, yang menggunakan teknik suspensi lateral, menjalani perbaikan beberapa hari setelah
pelantikannya oleh Ratu Elizabeth, untuk memperbaiki kegoyahan yang disebabkan oleh lalu lintas kaki yang padat.
Millennium Bridge adalah jembatan pejalan kaki khusus pertama di London dan telah menjadi tengara baru abad ke-
21.
Foster & Partners adalah entitas internasional yang memiliki lebih dari 1.000 karyawan dan terus
menangani proyek-proyek dengan anggaran blockbuster di berbagai negara. Foster sendiri telah
menjadi kurang ahli juru gambar dan lebih dari seorang manajer global yang bertujuan untuk
menciptakan waktu sebanyak mungkin untuk fokus pada desain. Foster dianugerahi gelar
bangsawan pada tahun 1990 dan menerima gelar kebangsawanan hidup sembilan tahun kemudian.
Dia telah menerima serangkaian penghargaan tambahan yang mencakup Medali Emas Royal 1983
untuk Arsitektur dan Hadiah Pritzker 1999.

KONSEP DASAR DESAIN NORMAN FOSTER

Konsep dasar Norman Foster yang diterapkan pada hampir semua karya-karyanya dan sangat
dijiwainya. Banyak pertimbangan yang menjadi dasar pemikiran bagaimana Foster harus bersikap
terhadap tantangan-tantangan desain yang dihadapinya, namun disisi lain Foster tetap memegang
suatu konsep dasar yang menjadi denyut nadi dari arsitekturnya. Melihat dari hasil analisa terhadap
karya-karya Norman Foster, tidak dapat disangka lagi bahwa perkembangan teknologi sangat
mempengaruhi arsitekturnya, teknologi yang selalu berkembang ini akan selalu menghasilkan
sesuatu yang baru pula. Disamping pernyataannya yang mengatakan bahwa arsitektur merupakan
segala sesuatu mengenai 'manusia dan kualitas hidupnya' Foster memilih perkembangan teknologi
menjadi landasan dalam desaindesainnya, karena hal tersebut bersangkutan dengan penampilan
karya itu sendiri dan juga pertimbangan efisiensi, waktu beserta biaya. Bahan-bahan bangunan
yang digunakan dipilih sendiri dan pembuatan dari desain-desain strukturnya diserahkan pada
pabrik yang khusus, maka pada tahap konstruksi akan menghemat waktu karena tinggal memasang
komponenkomponen struktur yang telah jadi yang kebanyakan menggunakan bahan dari logam
dan kaca. Penggunaan elemen-elemen logam dan kaca yang dihasilkan dari perusahaan rekanan
yang dapat menghasilkan detail-detail konstruksi sesuai dengan keinginan Foster. Untuk
menghasilkan karya arsitektur yang berestetika tinggi, dalam setiap karyanya, ia selalu mendesain
bangunan secara mendetail, terutama pada detail-detail interior bangunan sehingga bangunan
dapat berfungsi dengan baik. Penggunaan elemen logam dan kaca yang menjadi konstruksi utama
pada hampir setiap pembangunan desain-desainnya menjadi baru dalam dunia arsitektur. Norman
Foster banyak merekrut orangorang yang kompoten pada bidang tertentu, badan usaha atau pabrik
yang menghasilkan bahanbahan bangunan khusus, dan jasa konsultan keuangan yang memberikan
masukan tentang segala hal yang berkaitan dengan pembiayaan suatu proyek, menjadi rekan
kerjanya. Hal ini menunjukkan bahwa Norman Foster dapat berbisnis dengan orang maupun badan
usaha lain untuk dapat menghasilkan suatu karya arsitektur yang tidak lepas dari beberapa unsur-
unsur yang terkait. Sesuai dengan berjalannya waktu, harga dari suatu energi selalu bertambah
mahal, dan hal ini menjadi pertimbangan khusus untuk menyikapi keadaan yang kontekstual. Head
Office, Proyek yang menghadirkan beberapa penghargaan dan respon positif. Proyek ini
terselesaikan dengan biaya yang sama dengan yang direncanakan untuk bangunan sementara dan
penyelesaiannya lebih cepat dari yang direncanakan. Dan mengenai masalah seni atau keindahan,
bangunan ini cukup menampilkan sesuatu yang indah dengan pengeksposan struktur (yang
menggunakan modul-modul pabrik) dan interior sehingga menampilkan bangunan transparan
yang menarik. Namun salah satu karya Norman Foster juga memiliki reputasi sebagai bangunan
dengan biaya yang sangat mahal, yaitu Hongkong Bank yang kemudian disangkal sendiri oleh
Norman Foster bahwa halnya bangunan tersebut juga dipengaruhi dari letak bangunan tersebut
yang berada dipusat kota dengan distrik bisnis yang sangat padat. Tetapi tidak dapat dipungkiri
lagi bahwa bangunan tersebut menawarkan keindahan tersendiri dengan pengeksposan
strukturnya. Dalam hal penanganan biaya memiliki peranan yang sangat penting pada setiap
proyek karena biaya mempengaruhi segala aspek desain. Setiap proyek dibangun dengan
memperhatikan masalah biaya dan terkadang dengan penekanan perhatian pada biaya itu sendiri,
bekerja sama dengan konsultan yang menangani pembiayaan pada awal desain, dan diteruskan
pada pengawasan mengenai biaya serta membuat pernyataan mengenai biaya tadi.

Dua Unsur Dominan

Norman Foster dalam mendesain ada unsur material yang selalu muncul dalam setiap karyanya
yang identik dengan perkembangan teknologi, disamping itu kedua unsur tersebut dalam
penggunaannya sangat tepat untuk efisiensi waktu dan biaya. Bagaimana ia memanfaatkan kedua
unsur material tersebut yang berupa logam dan kaca menjadi suatu hasil karya berteknologi tinggi,
karena kedua unsur tersebut tidak hanya dipakai pada desaindesainnya tetapi juga banyak
digunakan pada karya arsitek-arsitek lain. Walaupun logam dan kaca merupakan bahan-bahan
bangunan yang biasa digunakan dalam karya arsitektur, namun ia mampu memanfaatkannya
menjadi suatu tampilan yang mempunyai nilai tinggi menjadi denyut nadi dari arsitekturnya.
Melihat dari hasil analisa terhadap karyakarya Norman Foster, tidak dapat disangka lagi bahwa
perkembangan teknologi sangat mempengaruhi arsitekturnya, teknologi yang selalu berkembang
ini akan selalu menghasilkan sesuatu yang baru pula. Disamping pernyataannya yang mengatakan
bahwa arsitektur merupakan segala sesuatu mengenai 'manusia dan kualitas hidupnya' Foster
memilih perkembangan teknologi menjadi landasan dalam desain-desainnya, karena hal tersebut
bersangkutan dengan penampilan karya itu sendiri dan juga pertimbangan efisiensi, waktu beserta
biaya. Bahan-bahan bangunan yang digunakan dipilih sendiri dan pembuatan dari desain-desain
strukturnya diserahkan pada yang khusus, maka pada tahap konstruksi akan menghemat waktu
karena tinggal memasang komponen-komponen struktur yang telah jadi yang kebanyakan
menggunakan bahan dari logam dan kaca. Penggunaan elemen-elemen logam dan kaca yang
dihasilkan dari perusahaan rekanan yang dapat menghasilkan detail-detail konstruksi sesuai
dengan keinginan Foster. Untuk menghasilkan karya arsitektur yang berestetika tinggi, dalam
setiap karyanya, ia selalu Melimpahnya energi alam terutama energi yang dihasilkan dari panas
sinar matahari, angin maupun hal-hal lainnya menggugah minat Norman Foster untuk
memanfaatkannya. Dalam melakukan pendekatan desain terhadap penyelesaian-penyelesaian
karya awalnya Creek Vean House, Feock, Cornwall, UK; 1964-1966 (bersama Richard Rogers
dalam team 4), Foster menawarkan suatu view yang memperlihatkan teluk dan sebuah lembah
yang ada di lingkungan tersebut. Pendekatan seperti ini juga muncul kembali pada karyanya Willis
Faber & Dumas Office, Ipswich, Sulfolk, UK; 1973-1975, dengan bentuk yang melengkung dari
bangunan merupakan menyesuaikan dengan kontur jalan yang tidak seperti jalan pada umumnya.
Tahun 1980 Norman Foster merancang sebuah Heliport, City of London, pada penyelesaian desain
ini Foster meletakkan Heliport di atas lintasan sungai, penampilan site ini dengan pertimbangan
bahwa tempat tersebut merupakan tempat aman bagi pengaturan lalu lintas udara, dan juga
penyelesaian dari beberapa tuntutan desain lainnya. Tuntutan dan penyelesaian desain lainnya
yang lebih kompleks dapat dilihat pada karya masterpiece HongKong and Shanghai Banking
Corporation Headquarters, HongKong; 1981-1986, merupakan suatu bangunan yang kompleks
dengan penekanan desain pada pengantisipasian penuh ruang terbuka/publik, semi publik dan
private, yang juga menjadi perhatian bagi lingkungannya. Pada era tahun 90-an, Norman Foster
lebih banyak menerapkan penghematan energi secara optimal. Era ini Foster juga tetap melakukan
renovasi bangunan kuno untuk lebih memberdayakan kembali bangunan tersebut. Dengan tetap
memanfaatkan konsep-konsep mendesainnya dalam tantangan renovasi bangunan kuno.

Antara Bisnis dan Seni

Norman Foster menginginkan antara bisnis dan seni tidak terpisah dalam konsep arsitekturnya,
Karena apabila dipisahkan menyebabkan semua pengaruh menjadi fungsi ganda. Dalam sudut
pandang bisnis waktu sangat mempengaruhi dalam penentuan anggaran. Sedangkan seni itu
sendiri lebih cenderung untuk pemenuhan kebutuhan dan kepuasan jiwa dengan pengekspresian
diri. Dilihat dalam sistem kerjanya memang kedua hal ini terlihat sangat kontras, namun dengan
kecerdasannya Norman Foster memaduklan kedua hal tersebut untuk mengikuti perkembangan
zaman, dengan latar belakang arsitektur ia berusaha menghasilkan sebuah karya arsitektur yang
dalam prosesnya mem perhitungkan waktu yang singkat, anggaran biaya yang murah, kualitas
bangunan yang mampu bertahan lama sesuai dengan aturan bisnis yang diharapkan, namun tidak
lepas dengan menghadirkan karya arsitektur yang berestetika tinggi dan kepuasan tersendiri bagi
orang yang 34 menikmatinya. Oleh karena itu ia berupaya menghadirkan teknologi tinggi dalam
karyanya untuk cederung ke arti tujuan sosialnya, untuk itu bangunan harus fleksibel, berubah dan
berkembang tanpa meninggalkan arti dari bisnis dan arti dari seni. Jadi ia berusaha mendesain
suatu bangunan dalam waktu yang singkat, anggaran yang murah dan tahan lama tanpa
menghilangkan penampilan dari bangunan itu sendiri yang sesuai dengan kaidah arsitektur, baik
itu fungsi, bentuk dan estetikanya. Pada konteks ini Norman Foster menyelesaikan desainnya
dengan baik pada proyek IBM Pilot mendesain bangunan secara mendetail, terutama pada detail-
detail interior bangunan sehingga bangunan dapat berfungsi dengan baik. Penggunaan elemen
logam dan kaca yang menjadi konstruksi utama pada hampir setiap pembangunan desain-
desainnya menjadi baru dalam dunia arsitektur. Norman Foster banyak merekrut orangorang yang
kompoten pada bidang tertentu, badan usaha atau pabrik yang menghasilkan bahanbahan
bangunan khusus, dan jasa konsultan keuangan yang memberikan masukan tentang segala hal
yang berkaitan dengan pembiayaan suatu proyek, menjadi rekan kerjanya. Hal ini menunjukkan
bahwa Norman Foster dapat berbisnis dengan orang maupun badan usaha lain untuk dapat
menghasilkan suatu karya arsitektur yang tidak lepas dari beberapa unsur-unsur yang terkait.
Sesuai dengan berjalannya waktu, harga dari suatu energi selalu bertambah mahal, dan hal ini
menjadi pertimbangan khusus untuk menyikapi keadaan yang kontekstual. Melimpahnya energi
alam terutama energi yang dihasilkan dari panas sinar matahari, angin maupun hal-hal lainnya
menggugah minat Norman Foster untuk memanfaatkannya.Dalam melakukan pendekatan desain
terhadap penyelesaian-penyelesaian karya awalnya Creek Vean House, Feock, Cornwall, UK;
1964-1966 (bersama Richard Rogers dalam Team 4), Foster menawarkan suatu view yang
memperlihatkan teluk dan sebuah lembah yang ada di lingkungan tersebut. Pendekatan seperti ini
juga muncul kembali pada karyanya Willis Faber & Dumas Office, Ipswich, Sulfolk, UK; 1973-
1975, dengan bentuk yang melengkung dari bangunan merupakan menyesuaikan dengan kontur
jalan yang tidak seperti jalan pada umumnya. Pada beberapa karya Foster muncul penggunaan
unsur kaca yang dominan. Willis Faber & Dumas Office menggunakan material kaca yang
menyelimutinya, memilki unsur filosofi yang lebih dari sekedar bangunan yang membosankan,
Willis Faber & Dumas Office sangat hidup dimalam hari dengan penampilan interior, justru karena
perlakuan material kaca yang menyelimutinya. Bahkan gedung Foster Associates sendiri
menggunakan material kaca guna memanfaatkan view kawasan yaitu tepi sungai Thames. Pada
sisi lain Foster dengan jeli memanfaatkannya sebagai sesuatu yang dapat menghadirkan nilai lebih,
penghematan energi atau pengkondisian udara. ITN Headquarters, dengan sebagian atap dari kaca
transparan dapat memasukkan cahaya matahari kepusat dari bangunan yang justru
menghubungkan antar lantai-lantainya menjadi kesatuan yang lebih intim. London Milennium
Tower dan Shinagawa Mixed-Use Development memanfaatkannya sebagai selimut yang dapat
membantu pengkondisian suhu. Tidak diragukan lagi bahwa pemanfaatan unsur material ini sangat
dominan, bahkan memegang peran yang sangat penting pada keseluruhan proyek Micro-
Electronic Park, terutama pada hall iklimnya. Namun hall iklim ini justru sangat bertentangan
dengan pendapat Foster mengenai penghematan biaya. Memang pada akhir konstruksinya hall
iklim ini tidak jadi dibangun dan mengalami perubahan menjadi sesuatu yang lebih sederhana.
Renault Distribution Centre berhasil menampilkan kedominan unsur logam-dalam proyek ini-baja
beserta kabel menjadi komposisi bentuk yang indah dan unik. Beberapa masterpiece Foster juga
memanfaatkan unsur material ini. Sainsbury Centre for Visual Art, memanfaatkannya guna
permintaan kebutuhan ruang bangunan dengan bentang lebar. Stansted Airport juga didomonasi
oleh unsur material ini, bahkan Foster menganalogikan sebagai struktur pohon. Stansted Airport
ini juga memiliki keistimewaan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan biaya pembuatan
airport sejenis pada umumnya.

Arsitektur, Interior, dan Tapak

Desain-desain Norman Foster selalu mengutamakan penampilan bangunan dan interior bangunan
itu sendiri, hal ini menunjukkan kepercayaan bahwa arsitektur dan desain interior merupakan
sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, yang pada akhirnya ia mendesain semua detail interior
bangunan. Hal ini menunjukkan bahwa ia sangat memperhatikan penyelesaian desain secara
mendetail. Pemecahan desain bangunan terhadap tapak dapat diselesaikan melalui
pendekatanpendekatan yang berkaitan dengan kondisi tapak itu sendiri. Unsur-unsur yang telah
ada pada tapak tidak dibuang begitu saja tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan desain yang
menghasilkan suatu karya arsitektur yang mampu beradaptasi dengan lingkungan melalui
pemasukan unsur-unsur alami, dan menjadi bagian dari interior bagunan. Agar hal tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik, Norman Foster hampir selalu menggunakan dinding transparant
sehingga seseorang yang berada didalam bangunan dapat menikmati view yang ada pada tapak.
Pengaruh lain yang sangat menonjol dari dinding transparan yaitu apabila aktifitas bangunan juga
berlansung pada malam hari. Aktifitas yang sedang berlansung tersebut dapat dilihat dari luar
bangunan yang juga mampu mengekspos struktur, utilitas dan interior bangunan, suatu pemecahan
unik tentunya dengan adanya penggabungan unsur-unsur interior bangunan dan unsur-unsur alam
diluar bangunan menimbulkan timbal balik yang selaras. Penempatan bangunan pada tapak yang
mampu memecahkan masalah kompleks yang ada disekitar tapak, misalnya saja mengenai
masalah kemacetan lalu-lintas, dan masalah kontur jalan yang tidak seperti pada umumnya. Karya
awal Foster (yang saat itu masih tergabung dengan team 4) Creek Vean House sangat
memperhatikan desain bangunan secara keseluruhan dan pengaruhnya pada interior bagunan
terutama pada penempatan atap kaca transparan miring di atas galeri. Konsep ini juga diadaptasi
kembali pada proyek Cranfield Institute Library.

Desain Secara Mendetail

Suatu langkah terobosan baru yang 36 dilakukan Norman Foster dengan bekerja sama sebuah
pabrik material sebagai mitra kerja/pabrik rekanannya. Desain-desain Norman Foster yang
bernuansa menggunakan bahan-bahan bangunan yang memiliki konstruksi tidak seperti biasanya,
bahan-bahan bangunan tersebut dan penyelesaian detail-detail konstruksi berteknologi tinggi
dihasilkan dari pabrik itu dengan kualitas yang tinggi. Pemecahan penggunaan struktur dan
konstruksi secara detail-detailnya selalu dibicarakan bersama dan dengan terinci, hal seperti inilah
yang mampu membawanya menjadi arsitek kelas dunia tersendiri. Proyek Heliport mengharuskan
Foster untuk memperhatikan keramaian lingkungan dengan kemudahan pencapaian dan juga arus
sirkulasi lalu-lintas udara, bahkan ada tuntutan untuk memecahkan permasalahan diantara
ketiganya, namun selain telah menyelesaikan masalah yang ada Foster juga menambahkan
keterkaitan desain dengan lingkungannya yaitu sebuah jembatan yang berada didekatnya.
Anjungan penikmat juga ditempatkan dibawahnya dari viewyang ada. Metro Railway System pada
saat telah merampungkan tahap konstruksinya, satu hal yang menarik dari terselesaikan proyek ini
adalah menggunakan material transparan sebagai gerbang masuk yang berada disisi jalan. Gerbang
ini cukup menarik perhatian dan mudah ditemukan karena warnanya yang sangat menyala pada
malam hari, hal ini sangat diperlukan karena mengingat letaknya yang kurang memungkinkan
sebagai daya tarik yang menonjol dan kebutuhannya sebagai suatu sarana trasnsportasi. Tanpa
lupa mengikutsertakan EDF Regional Headquarters sebagai bangunan yang memiliki konsep
pewarnaan pada interior dan eksterior bangunannya, juga pemilihan bahan-bahan bangunannya.
Masa Lalu dan Sekarang

Banyak dari proyek Foster yang merupakan renovasi atau penambahan dari bangunan kuno,
sebagian besar diantaranya merupakan proyek yang besar dan sangat berpengaruh bagi
perkembangan arsitektur Norman Foster. King's Cross terminal mengambil site antara dua
bangunan yang terkenal St Pancras king's Cross, menghadirkan bangunan yang modern dengan
atap shell sebagai bangunan penunjang dari lingkungannya. Pada proyek Sackler galleris juga
mengadaptasi konsep dari King's Cross terminal. Proyek ini menggabungkan antara dua bangunan
kuno yang saling membelakangi dan menciptakan Junk Space diantara keduanya. Kedua proyek
ini memiliki niatan untuk membuat lingkungan/bangunan menjadi lebih hidup. Masterpiece jenis
ini Carreed'Art menghadirkan bangunan yang juga berpenampilan sangat modern dalam artian
pendekatan modern pada lingkungan kuno yang bersisian dengan bangunan kuno dan memperkuat
keberadaan bangunan kuno tersebut sebagai daya tarik. Lain halnya dengan proyek New German
Parliament dan British Museum Redevepment penambahan dilakukan pada bangunan itu sendiri ,
meskipun sangat terlihat sebagai “tambahan” namun bermanfaat untuk menambah fungsi dari
bangunan itu sendiri. Pendekatan dengan masa lalu yang sangat manis dirasakan pada penambahan
Joslyn Art Museum. Pemilihan masa bangunan sangat mempe rha tikan bangunan yang akan
ditambahkannya dan atrium transparan sebagai penghubung merupakan suatu penyelesaian yang
baik.

Penghematan Energi

Salah satu konsep desain yang banyak muncul dari arsitek Norman Foster adalah rancangan
bagunan yang memanfaatkan unsurunsur alam guna penghematan energi bagi kenyamanan
pengguna. Konsep desain ini sangat dominan pada bangunan-bangunan seperti :

– Karya pertamanya Creek Vean House, yang menggunakan atap miring dari kaca transparan guna
penerangan galeri foto, dan penghangatan ruangan pada musim panas. Galeri ini merupakan
penghubung antara ruang keluarga dan ruang tamu.
– Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Headquarters, yang menggunakan kaca-kaca
transparan dan cermin-cermin yang memantulkan cahaya keatrium pusat bangunan.

– ITN Headquarters, pada bagian pusat bangunan ini beratapkan kaca yang memasukkan sinar
matahari pada lantailantai bagian dalam dari bangunannya.
KUTIPAN

“Everything inspires me; sometimes I think I see things others don’t.”


― Norman Foster

“As an architect you design for the present, with an awareness of the past for a future which is
essentially unknown”
― Norman Foster

“If you weren't an optimist, it would be impossible to be an architect”


― Norman Foster

“As an architect, you design for the present, with an awareness of the past, for a future which is
essentially unknown.”
― Norman Foster
M A R I O B O T T A
(P O S T M O D E R N A R C H I T E C T)

BIOGRAFI

Mario Botta lahir di Mendrisio pada 1 April 1943.


Setelah magang di firma arsitektur Carloni dan
Camenisch di Lugano, ia pertama kali menempuh
pendidikan seni di Liceo Artistico (Sekolah Menengah
Seni) di Milan dan lulus di Departemen Arsitektur
IUAV University Institute of Architecture di Venice
pada tahun 1969 dengan tesis yang dibimbing oleh
Carlo Scarpa. Selama berada di Venesia, Mario Botta
bertemu Luis Kahn dan bekerja bersama Le Corbusier.
Sangat dipengaruhi oleh dua Master besar, gaya
desainnya berevolusi menjadi bentuk murni, geometris
dan mengesankan. Bata adalah bahan utama dalam
output desainnya, digunakan sebagai penutup (lapisan akhir) untuk menonjolkan kesederhanaan
dari desainnya. Dia berpegang pada filosofi determinisme historis di mana arsitektur bertindak
sebagai cermin zamannya. Dia tertarik pada sejarah dan studi tentang habitat manusia melalui
waktu. Karya-karya Botta secara khas menunjukkan rasa hormat terhadap kondisi topografi dan
kepekaan regional dan desainnya umumnya menekankan keahlian dan tatanan geometris. Semua
karyanya memiliki konotasi spiritual, di mana ia menunjukkan pentingnya arsitektur sebagai
sarana ekspresi ingatan manusia.

Karena ia berusaha untuk mendamaikan simbolisme arsitektur tradisional dengan aturan estetika
Gerakan Modern, Botta sering diidentikkan dengan kelompok neo-rasionalis Italia, Tendenaz.

Banyak proyek Botta adalah rumah keluarga tunggal. Baginya, rumah keluarga tunggal mencakup
masalah dan tujuan dari seluruh disiplin arsitektur.

Mario Botta merancang bangunan pertamanya pada usia 16 tahun, sebuah rumah dua keluarga di
Morbio Superiore di Ticino.
PERJALANAN KARIR

Pada tahun 1969, ia membuka praktik arsitekturnya sendiri di Mendrisio, Swiss dan memulai karir
yang akan membawanya menciptakan karya yang signifikan dan patut diteladani, termasuk
beberapa bangunan keagamaan.

Aktivitas profesionalnya dimulai pada tahun 1970 di Lugano. Dia membangun rumah keluarga
tunggal pertamanya di Kanton Ticino dan kemudian di seluruh dunia termasuk juga (1)vila-vila di
Riva San Vitale (1971-1973) sebagian digali di lereng bukit, vila ini juga ditandai dengan tema
yang sangat disukai Botta dan yang telah dieksplorasi di Riva San Vitale; perbedaan bersih antara
padatan dan lubang, yang terakhir tampaknya telah digali dari gedung, (2)Ligornetto (1975-1976)
dan (3)Morbio Superiore (1982-1983), di mana Botta memperlakukan tema rumah sebagai tempat
perlindungan, yang melindungi dan meyakinkan penghuninya. Ini adalah bangunan dengan
karakter yang ironis dan, dalam arti tertentu, monumental, diperoleh misalnya (dalam kasus
Morbio) melalui komposisi simetris yang ketat dan penggunaan khusus blok beton mentah yang
diatur dalam pola linier dan berganti-ganti dengan strip batu bata perak yang, sebaliknya, diatur
pada 45 derajat.

Tahun 1970-an juga merupakan awal dari karier mengajar dan karya penelitiannya, dengan
konferensi, seminar dan kursus di Italia dan luar negeri. Dia adalah dosen yang berkunjung di
Ecole Polytechnique Fédérale EPFL, Lausanne dan Yale School of Architecture, New Haven,
Connecticut, dan seorang profesor di Swiss Federal Institute of Technology (EPFL), Lausanne.
Ketika Universitas Swiss dibuka di Italia pada 1996, Marion Botta merancang program baru untuk
Mendrisio-Ticino Architecture Academy, dan mengajar di sana sebelum menjadi dekan.
(1)
Riva San Vitale

(2)
Villa di Ligornetto

(3)
Morbio Superiore
Antara 1980 dan 1990, Botta berhubungan dengan seniman dan intelektual dari semua lapisan
masyarakat dan melakukan banyak perjalanan panjang ke luar negeri. Bersama dengan Gabriele
Basilico dan Edoardo Sanguinetti, ia menerbitkan "La Casa Rotonda", dan ia berteman dengan
Max Huber, Nicki de Saint Phalle, Dante Isella, Harld Szeemann, Robert Frank dan Alberto
Flammer.

Dari tahun 1980-an, Mario Botta juga bekerja sebagai perancang/desainer, membuat meja dan
kursi untuk Alias, dan pencahayaan untuk Artemide. Selain itu, ia merancang pemandangan untuk
Opera House dan Kunsthaus, Zurich dan Stadttheater, Basel.

Pada tahun 1986, MoMA di New York mendedikasikan pameran tunggal untuk karyanya, dan
arsitek Swiss menerima kontrak pertamanya untuk bangunan publik dan dari luar negeri, memulai
debutnya dengan Pusat Kebudayaan di Chambéry (1984-1987). Karya-karya ini diikuti oleh karya-
karya lain seperti (4)Maison du Livre de l'Image et du Son di Villeurbanne (1984-1988), (5)gereja
(6)
San Giovanni Battista di Mogno (1986-1996), galeri seni Watari-um di Tokyo (1985-1990),
(7)
San Francisco MoMA (1989-1995), dan (8)Katedral di Évry (1995).

(6)
Di Jepang, di atas tanah segitiga yang menantang, hanya seratus enam puluh meter persegi,
sebuah ruang yang tersisa dari pembukaan jalan raya baru, Botta membangun sebuah bangunan
kecil yang, dengan kejelasan dan kekuatan gambarnya, berusaha menonjol di di tengah kekacauan
yang mengelilinginya, berkat tirai batu tebal yang terangkat pada fasad utama, di mana lempengan
marmer abu-abu disilangkan dengan celah horisontal yang mengikis sudut dan membatalkan
persepsi jumlah lantai yang membentuk museum. Dia selalu berkomitmen dalam penelitian
arsitektur yang intens dan sejak tahun 1996 dia terlibat sebagai pencipta dan pendiri akademi
arsitektur baru di Ticino.

(9)
Ia juga merancang Europa-Park Dome, yang memiliki banyak acara besar di resort taman
(10)
hiburan Europa-Park di Jerman. Karya keagamaan oleh Mario Botta, termasuk Cymbalista
Synagogue dan Jewish Heritage Center ditampilkan di London di Royal Institute of British
Architects dalam sebuah pameran yang berjudul Architetture del Sacro: salat di Stone. "Sebuah
gereja adalah tempat, par excellence, dari arsitektur," katanya dalam sebuah wawancara dengan
sejarawan arsitektur Judith Dupré. "Ketika Anda memasuki gereja, Anda sudah menjadi bagian
dari apa yang telah terjadi dan akan terjadi di sana. Gereja adalah rumah yang menempatkan
orang beriman dalam dimensi di mana ia adalah protagonis. Yang sakral secara langsung hidup
di kolektif. Manusia menjadi partisipan dalam sebuah gereja, meskipun dia tidak pernah
mengatakan apapun."
(4)
Maison du Livre de l'Image et du Son de Villeurbanne

(5)
Gereja San Giovanni Battista di Mogno

(6)
galeri seni Watari-um di Tokyo
(7)
San Francisco Museum of Modern Art

(8)
Katedral Évry

(9)
Europa-Park Dome
(10)
Cymbalista Synagogue

PRINSIP DESAIN

Prinsip yang ditegaskan secara terbuka di mana ia


mendasarkan desain arsitekturnya termasuk pentingnya
tapak/wilayah, karena "wilayah ini merupakan bagian
integral dari proyek dan tidak pernah menjadi elemen
insidental". Cahaya, terutama, harus diperhitungkan
dalam lingkungan individu karena "menghasilkan
ruang, memberikan penekanan dan irama,
mendefinisikan ruang dan menciptakan keseimbangan
dalam struktur", tetapi di atas semua itu membuat
ruang dan arsitektur dilihat dan lengkap. Selain itu,
preferensinya adalah menggunakan bahan alami dan
desain geometris, sederhana, bentuk utama yang bila
dikombinasikan, mengarah ke urutan yang tepat,
dikenali simetris, segera dirasakan dan dipahami. Kemudian nilai terkait dengan memori,
sehubungan dengan etika di masa lalu dan akhirnya dalam arsitektur, yang tujuannya adalah untuk
"menawarkan nilai hidup berkualitas baik dibandingkan dengan hanya gambar estetika.
Pencarian untuk kualitas hidup yang lebih baik sedang berlangsung melalui pencarian untuk
ruang yang lebih baik untuk hidup."

• Stratifikasi Kota dan Sejarah


Kota (terutama yang Eropa) adalah model yang luar biasa agregasi, ekspresi tertinggi
kehidupan kolektif. Stratifikasi milenial membuatnya menjadi benteng kualitas terhadap
anonimitas yang disebabkan oleh globalisasi.
• Cahaya
Cahaya adalah apa yang menghasilkan ruang. Ini menekankan, memberikan irama,
ketepatan ruang dan membawa keseimbangan dalam struktur: tanpa itu tidak dapat ada
persepsi ruang, atau arsitektur. Cahaya adalah elemen yang melengkapi desain arsitektural,
jadi perlu untuk mempelajarinya pada waktu desain untuk menentukan karakteristik apa
yang akan harus diasumsikan menjadi elemen mendasar bagi pemahaman dan kegunaan
dari pekerjaan Dibangun.
• Gravitasi
Gravitasi adalah kekuatan yang mengikat karya arsitektur ke bumi, itu adalah alasan untuk
menjadi prinsip konstruktif dalam mencari keseimbangan untuk mengirimkan beban ke
tanah.
• Geometri, Simetri, Urutan
Predileksi untuk bentuk geometris sederhana dan primer dikombinasikan untuk mencapai
urutan simetris yang tepat. Geometri ini memungkinkan Anda untuk mengontrol
keseimbangan ruang dengan menawarkan membaca segera dan dikenali.
• Bahan Alami
Bahan alami dicirikan oleh kekuatan dan daya tahan yang lebih besar, dan fleksibilitas
yang besar, yaitu kemampuan untuk memodifikasi, dalam ruang dan waktu, penampilan
mereka, struktur mereka dan karena itu juga gambar mereka.
• Wilayah Memori, Menghormati Masa Lalu yang Besar
Dalam rangka menciptakan hubungan yang berbeda dan lebih berkelanjutan dengan
lingkungan, perlu untuk menempatkan di pusat keberlanjutan wilayah memori yang
nilainya berbanding lurus dengan nilai yang kita atribut ke masa lalu. Hidup berarti
menempati ruang, yang selalu membawa kenangan. Memberikan penting kepada wilayah
memori mengharuskan kita untuk memperbarui, dan karena itu membuat kita sendiri, ide-
gagasan besar dari masa lalu.
• Nilai Etis Arsitektur
Arsitektur harus memiliki etika daripada tujuan estetika. Tujuan dari fakta arsitektural
adalah untuk menawarkan nilai hidup yang berkualitas dibandingkan dengan murni gambar
estetika. Pencarian untuk kualitas hidup yang lebih baik melewati pencarian untuk kualitas
yang lebih baik dari ruang hidup.

Mario Botta berada pada posisi berkarya di antara kebutuhan dan pengaruh yang kuat:
"Modernisme" dan "Historisme" khususnya dalam konteks warisan prinsip seni bangunan
Palladian. Representasi yang kuat dari yang terakhir ini dipelopori oleh Bruno Reichlin dan Fabio
Reinhart ; yang merupakan kolega dekat Mario Botta dalam apa yang kemudian dikenal sebagai
Aliran Tessin. Corak bangunan Palladian memiliki kontinuitas yang kuat di Italia Utara termasuk
Swiss; dari Palladio akhir Abad 16, dilanjutkan oleh Scamozi pada awal abad 17, kemudian Lord
Burlington di Inggris pertengahan Abad ke 18, hingga puncaknya pada Durand di awal Abad ke
19.

ALIRAN TESSIN

Di dalam konteks seni bangunan kontemporer dunia dan khususnya Eropa, Mario Botta sendiri
merupakan suatu pribadi yang kuat; tercermin dalam rancang bangunnya dengan gubahan variasi
volume dan bidang geometrik . Kekuatan rancangan bangunan Botta cenderung pada permainan
bidang dan kekuatan volume bentuk dan ruang yang pernah dieksploitasi oleh Le Corbusier, Louis
I Khan dan Luigi Snozzi. Hal ini tidak mengherankan mengingat mereka pernah bertemu dan
magang singkat. Pada le Corbusier, Botta pernah magang untuk membangun sebuah Rumah Sakit
di Venezia . Pengaruh Corbusier nampak kuat pada penggunaan volume kantilever hanya nampak
pada awal-awal kariernya; khususnya pada Rumah Tinggal di Stabio. Sementara pengaruh Kahn
mempengaruhi banyak karyanya. Echo dari Gedung Parlemen Kahn di Dacca, Bangladesh terlihat
pula pada Rumah Tinggal di Cadenazzo ; bukaan lingkaran besar yang kuat menjadi kharakter
tersendiri yang memperkuat komposisi bentuk volumenya. Snozzi bersama dengan Ivano Gianola,
Livio Vacchini, Bruno Reichlin, Fabio Reinhart dan Michael Adler dikenal sebagai tokoh-tokoh
Tecinese School (l'Ecole tessinoise). Dalam geografi seni bangunan Eropa, Aliran ini kuat
memperagakan rancangan kontekstual dengan citra rasa kesejarahan setempat. Morphologi kota
dan tipologi bangunan menjadi bagian penting dari theori urbanism Aliran Tesini ini.

Di Eropa pada khususnya dan dunia pada umumnya, Mario Botta adalah arsitek ujung tombak dari
Swiss yang membawa citra budaya bangunan dengan estetika klasik yang enerjik. Pengalaman
estetik yang ditawarkan oleh karya-karya Mario Botta kaya dengan informasi dan semacam
"hubungan" ke karya-karya seni bangunan klasik seperti Alberti, Serlio dan Paladio. Sekalipun
demikian, karya-karya Botta tidak terjebak pada repetisi klise. Sebaliknya, kekuatan rancang
bangunan Botta berbicara mengenai re-definisi sejarah lebih melalui variasi bentuk geometri yang
kuat dengan pengulangan pola tebal pada bidang-bidangnya. Semua merujuk
pada keutuhan komposisi antara keras-lembut, padat-transparan dst.
KARYA

• Architecture Theatre, Mendrisio (Swiss), 2017


• Biara Rasul Suci Peter dan Andrew, Lviv (Ukraina), 2014
• Granate Chapel, Penkenjoch, Zillertal (Austria), 2013
• Museum fosil Gunung St. George dari Meride, Mendrisio (Swiss), 2012
• Hotel Twelve di Hengshan, Shanghai (China), 2012
• Perpustakaan Universitas Tsinghua, Beijing (Cina), 2011
• New Spa, Baderquartier Baden (Swiss), 2009
• Perusahaan Asuransi Nasional "Ethniki", Athena (Yunani), 2006
• Pusat Kesehatan Bergoase, Arosa (Swiss), 2006
• Paroki Baru Santo Volto, Turin (Italia), 2006
• New Casino, Juara Italia (Italia), 2006
• Renovasi Teater La Scala, Milan (Italia), 2004
• Gereja, Seriate (Italia), 2004
• Kyobo Tower, Seoul (Korea Selatan), 2003
• MART-Museum seni modern dan kontemporer Trento dan Rovereto (Italia), 2002
• Pilotta Garden, pembangunan kembali daerah Pilotta, Parma (Italia), 2001
• Noé's Ark Sculpture Park, Yerusalem (Israel), 2001
• Perkantoran dan kediaman The Fortress, Maastricht (Belanda), 1999
• Dortmund Municipal Library, (1999)
• Sinagoga Cymbalista dan pusat warisan Yahudi, Tel Aviv (Israel), 1998
• Gereja St. Yohanes Pembaptis, Mogno (Swiss), 1998
• Museum Jean Tinguely, Basel (Swiss), 1996
• Adegan untuk Opernhaus, Zurich (Swiss), 1993 dan Stadttheater, Basel (Swiss), 1995
• SFMOMA Modern Art Museum, San Francisco (AS), 1995
• UBS Bank, Basel (Swiss), 1995
• Katedral Evry , (1995)
• Blessed Church Odoric, Pordenone (Italia), 1992
• Gotthard Bank, Lugano (Swiss), 1988
• State Bank, Freiburg (Swiss), 1982
• Cappuccini Convent Library di Lugano (Swiss), 1979
• Rumah keluarga tunggal di Kanton Ticino (Swiss), sejak 1965
Proyek baru-baru ini termasuk (11)Teater Arsitektur, Mendrisio (2017) yang mengesankan. Denah
lantai melingkar, dengan 3 lantai di atas tanah dan 2 di bawahnya, menampilkan area pusat besar
yang kosong untuk pameran dan atap bergaya tenda.

Rancangan bangunan Mario Botta membuka bidang-bidang dinding melalui bentuk dasar geometri
yang kuat. Salah satunya, dia mengolah bukaan-bukaan yang dramatik dan kuat.
Dalam merancang tidak menampakkan lelah bereksperimen dengan bahan bahan yang sangat
dikuasainya dengan baik : "pola batu bata". Kekayaan pengalaman estetik yang dihasilkan oleh
karya-karya Mario Botta terbangun oleh kekuatan pribadi rancangan yang tidak kompromistik.
Dinding yang tegas tak berjendela atau bukaan yang dramatik oleh komposisi bidang yang kontras
merupakan contoh-contoh bagaimana pernyataan rancangan bangunan tampil ke publik. Karya
Mario Botta juga tak lepas dari kritik. Diantaranya (yang paling keras) berasal dari Nold Egenter,
seorang antropolog Swiss yang dengan sengit mengkritik Museum San Francisco Museum of
Modern Art; karena berskala gigantik dan tidak ramah mengakomodasi ruang publik untuk
masyarakat.

(11)
Teater Arsitektur, Mendrisio

PENGHARGAAN

Dia adalah anggota kehormatan dari berbagai lembaga arsitektur dan akademi, termasuk: BDA-
Bund Deutscher Architekten, AIA-American Institute of Architects, Accademia di Belle Arti di
Brera, Milan, RIBA (Royal Institute of British Architects), London dan the International Academy
of Architecture, Sofia. Beberapa universitas telah menganugerahinya gelar kehormatan. Dia telah
menerima penghargaan yang signifikan dan pengakuan selama bertahun-tahun termasuk Chicago
Architecture Award (1986), CICA, Komite Internasional Kritik Arsitektur, Internasional Biennial
of Architecture, Buenos Aires (1989 dan 1993), Penghargaan Eropa untuk budaya, Karlsruhe
(1995), Swiss Award 2003 dan "Urbanpromo " di Milan Triennale 2015.
Pada 1998, ia merancang Stasiun Bus baru untuk Vimercate (dekat Milan), sebuah bangunan bata
merah yang dihubungkan dengan berbagai fasilitas, menggarisbawahi perkembangan baru kota
ini. Dia bekerja di renovasi Teater La Scala, yang terbukti kontroversial karena para pengawet
takut bahwa rincian sejarah akan hilang.

(12)
Pada 2004, ia merancang Museum satu dari Leeum, Museum Seni Samsung di Seoul, Korea
Selatan. pada tanggal 1 Januari 2006 ia menerima penghargaan Grand Officer dari Presiden
Republik Italia Carlo Azeglio Ciampi. Pada 2006, ia merancang (13)spa pertamanya, Bergoase Spa
di Arosa, Swiss. Spa dibuka pada bulan Desember 2006 dan biaya sekitar CHF 35.000.000. Mario
Botta berpartisipasi dalam bursa saham Visions project pada 2007. Ia menjadi anggota juri
penghargaan Holcim global pada 2012. Pada 2014, ia dianugerahi penghargaan Javier Carvajal
oleh Universidad de Navarra.

(12)
Museum Seni Samsung di Seoul, Korea

(13)
Bergoase Spa di Arosa, Swiss
KUTIPAN

“Bangunan itu sendiri adalah tindakan sakral, itu adalah tindakan yang mengubah kondisi alam
menjadi kondisi budaya; sejarah arsitektur adalah kisah transformasi ini. Kebutuhan yang
mendorong manusia untuk menghadapi dimensi ketidakterbatasan adalah kebutuhan primordial
dalam mencari keindahan yang selalu menemani manusia dalam membangun ruang hidupnya
sendiri. ”(Mario Botta)

Anda mungkin juga menyukai