Anda di halaman 1dari 3

94

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD DR.

Moewardi Surakarta dengan jumlah sampel 33 responden mengenai gambaran

tingkat pengetahuan pasien tentang radioterapi, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Karakteristik responden dalam penelitian ini didominasi oleh pasien

berusia 41-60 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang

hampir merata. Sebagain besar responden dengan pengetahuan yang baik

terdapat pada rentang usia 41-60 tahun dan kelompok responden

perempuan. Pendidikan akhir responden didominasi latar belakang

pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan sebagian besar responden bekerja

sebagai petani dan tidak bekerja. Pada aspek pendidikan dan pekerjaan ini

kelompok responden yang tidak sekolah dan berprofesi sebagai buruh

sebagian besar memiliki pengetahuan yang buruk. Tingkat keparahan

penyakit didominasi pada stadium lanjut dengan lama diagnosa 6-12 bulan

dan telah menjalani radioterapi sebanyak 1-10 kali dan 21-30 kali.

Sebagian besar responden pernah mendapat pendidikan kesehatan tentang

radioterapi dan pengetahuan yang baik sebagian besar dimiliki responden

yang pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang radioterapi.


2. Hampir seluruh responden dalam penelitian ini tahu bahwa radioterapi

merupakan pengobatan kanker dengan pemberian sinar radiasi.


95

3. Sebagian besar responden mengerti bahwa pemberian dosis radioterapi

memiliki kadar yang berbeda pada setiap stadium kanker nasofaring.


4. Sebagian besar responden tahu bahwa radioterapi bertujuan untuk

mengurangi keluhan akibat penyebaran kanker nasofaring, hampir seluruh

responden tahu bahwa radioterapi dilakukan untuk mencegah penyebaran

sel kanker, dan seluruh responden paham bahwa radioterapi dapat

mematikan sel kanker.


5. Lebih dari setengah jumlah pasien mengerti bahwa radioterapi dilakukan

sebanyak 20-35 kali dalam setiap siklus yang diberikan 5 kali dalam

seminggu tanpa jeda dan berlangsung 4 hingga 6 minggu.


6. Pengetahuan terkait efek samping radioterapi sebagian besar responden

tahu efek-efek yang dapat terjadi akibat radioterapi.


7. Sebagian besar responden mengerti terkait hal-hal yang dapat dilakukan

untuk mencegah terjadinya efek samping radioterapi.


8. Pengetahuan responden tentang manajemen efek samping radioterapi

diketahui sebagian besar responden tahu mengenai perawatan mandiri

yang dapat dilakukan pasien dalam manajemen efek samping yang timbul

akibat radioterapi.
B. Saran
1. Masyarakat
Bagi masyarakat khususnya keluarga baik pasangan maupun orang

terdekat pasien kanker nasofaring yang menjalani radioterapi dapat

memberikan dukungan kepada pasien agar pasien dapat melaksanakan

pengobatan radioterapi secara rutin dan mampu melakukan manajemen

perawatan efek samping radioterapi secara mandiri.


2. Instansi Pelayanan Kesehatan
Instansi pelayanan kesehatan diharapkan mampu mengidentifikasi tingkat

pengetahuan pasien dan memberikan pendidikan kesehatan tentang


96

radioterapi secara berkesinambungan kepada pasien. Penyampaian

informasi mengenai radioterapi tidak hanya dilakukan secara lisan saat

perencanaan radioterapi tetapi diharapkan dilakukan juga dengan

menggunakan media yaitu leaflet dan booklet sebagai panduan pasien

selama melakukan radioterapi. Dengan adanya leaflet dan booklet pasien

tidak hanya mengingat informasi yang telah diberikan tetapi juga dapat

membaca kembali informasi mengenai radioterapi terutama terkait efek

samping dan manajemennya sehingga pasien mampu melakukan

perawatan secara mandiri di rumah. Selain itu edukasi tentang radioterapi

juga dapat dilakukan secara masal dan terjadwal (misalnya 1 bulan sekali)

yang ditujukan bagi pasien kanker nasofaring.


3. Penelitian Selanjutnya
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait metode yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan tingkat pengetahuan pasien tentang radioterapi yaitu

pemberian intervensi pendidikan kesehatan menggunakan metode

ceramah, media audiovisual, dan booklet.

Anda mungkin juga menyukai