Anda di halaman 1dari 4

Disusun Oleh :

HODDY FIRMAN PUTRA

BP. 1911316040

PEMBAHASAN KASUS

1. Mutu
Dari kasus di atas, RSUD Karawang jelas telah menelantarkan pasien Ny. Titih usia
60 thn yang ingin berobat ke IGD dan akhirnya meninggal di ruang tunggu. Untuk kasus
diatas pengukuran mutu dilakukan dengan menggunakan indikator pelayanan RSUD
Karawang itu sendiri, salah satu contoh nya Indikator Keterlambatan Emergency Respon
Time Dokter >5 menit. Menurut keluarga pasien Ny. Titih setelah sampai di IGD
bertemu dengan satpam yang sedang jaga, satpam tersebut langsung mengatakan “kalau
bukan pasien melahirkan, silahkan cari rumah sakit lain, karena ruangan sudah penuh”,
setelah mengatakan hal tersebut keluarga pasien membawa pasien ke ruangan tunggu,
ternyata di ruang tunggu pasien yang dengan riwayat penyakit jantung tersebut meregang
nyawa dan akhirnya meninggal dunia. Disini saya menilai pertama telah terjadi kesalahan
komunikasi antara satpam dan keluarga pasien, dan tidak seharusnya satpam tersebut
berkata seperti itu. Untuk itu, rumah sakit membentuk komite mutu dan keselamatan
pasien sehingga kasus seperti ini tidak terjadi lagi, karena pastinya rumah sakit sudah
mempunyai SOP yang harus dijalankan oleh setiap elemen pelayanan rumah sakit. Dari
sini rumah sakit akan melakukan penilaian kembali mengenai standard pelayanan rumah
sakit yang belum tercapai yang telah ditetapkan untuk setiap indikator mutu itu sendiri.

2. Keselamatan Pasien
Untuk kasus diatas telah terjadi kejadian yang mengakibatkan harm (penyakit,
cedera, cacat, dan kematian, dll). Di Proses of Care Error telah terjadi omission ( karna
tidak berbuat ) sehingga mengakibatkan Sentinel. Kasus Ny. Titih yang meninggal
diruang tunggu, disini juga telah terjadi kesalahan di komunikasi efektif antara PPA dan
pasien.
3. Manajemen Resiko
Kasus Ny. Titih merupakan kasus yang sangat fatal dan seharusnya tidak terjadi di
unit pelayanan Rumah Sakit apalagi rumah sakit tersebut sudah diakreditasi dan dengan
tingkat paripurna pula. Perlu dipertanyakan juga kenapa RSUD Karawang bisa
mendapatkan predikat akreditasi paripurna. Kasus ini terjadi karena kesalahan
komunikasi antara perawat ke satpam dan satpam ke pasien. Sehingga untuk manajemen
resiko nya buat laporan insiden, laporan tersebut akan di analisis sehingga akan muncul
cara penanggulangan resiko sebelum terjadi kejadian lain lagi. Rumah Sakit harus
melakukan pengenalan dan pelatihan mengenai komunikasi yang baik bagi PPA maupun
petugas rumah sakit lain dalam menangani pasien.

4. Service Excellent
Untuk kasus Ny. Titih yang meninggal diruang tunggu rumah sakit seharusnya jika
ingin memberikan pelayanan prima pelanggan/ pasien harus diutamakan terlebih dahulu,
dalam kasus ini IGD pada saat itu sedang penuh, mungkin rumah sakit bisa menyiapkan
bed tambahan untuk persiapan kedatangan pasien yang melebihi kapasitas IGD, serta
tenaga tambahan dari ruangan lain saat tenaga IGD sendiri sedang kurang atau pun tidak
cukup karna pasien penuh. Dengan adanya sistem yang efektif dan efesien lebih baik cara
ini disusun dalam SOP rumah sakit untuk tujuan pelayanan prima, serta harus melayani
pasien dengan sepenuh hati dan melakukan perbaikan berkelanjutan demi pemukhtahiran
pelayanan prima rumah sakit karawang sendiri.

Anda mungkin juga menyukai