Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PERTEMUAN
BERKALA KELOMPOK KERJA OPERASIONAL
(POKJANAL)
DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
TINGKAT PROVINSI TAHUN 2015

PEKANBARU, TANGGAL 8 DESEMBER 2015

SEKSI PROMKES DAN PSM

SEKSI PROMOSI KESEHATAN


BIDANG PROMKES DAN KESGA
1
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
DINKES PROVINSI RIAU

KATA PENGANTAR

Salah satu misi Kementerian Kesehatan RI adalah meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani. Untuk mewujudkan misi
tersebut promosi kesehatan sebagai unit yang bertanggungjawab
dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi
kesehatan, berupaya agar memudahkan individu, keluarga, dan
masyarakat untuk ber-PHBS. Salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap
pencapaian kinerja dari kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan
Promosi Kesehatan adalah Adanya Koordinasi Kelompok Kerja
Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

Tujuan dari dilaksanakannya pertemuan Koordinasi Kelompok Kerja


Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat
Provinsi Riau ini adalah sebagai peningkatan komitmen koordinasi
dan pembinaan desa dan kelurahan siaga aktif tingkat Provinsi
Riau. Dengan adanya pertemuan ini diharapkan dapat membantu
percepatan pencapaian target pelaksanaan dan sustainibilitas Desa
dan Kelurahan Siaga Aktif di Provinsi Riau

Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, namun kami berharap


hendaknya dapat membantu bagi semua pihak yang dalam melihat
sejauh mana kontribusi kegiatan pertemuan ini dalam memberikan
komitmen, kerjasama sebagai pemangku kepentingan dalam
pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif di tingkat Provinsi
Riau. Demikian, terima kasih.
2
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
Ketua Panitia

drg. Yustina Duma Ida


RS
NIP. 19580305 198303
2 003
LAPORAN PELAKSANAAN
BERKALA KELOMPOK KERJA OPERASIONAL
(POKJANAL) DESA DAN KELURAHAN SIAGA
AKTIF
TINGKAT PROVINSI TAHUN 2015

A. PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Desa dan Kelurahan siaga aktif memberikan kemudahan bagi
penduduknya untuk mengakses pelayanan kesehatan dasar
setiap hari melalui Puskesmas, Poskesdes, Pustu atau sarana
kesehatan lainnya. Dengan kemudahan akses tersebut
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan dengan
baik sehingga ketika ada masalah kesehatan dapat segera

3
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
diatasi. Warga tidak lagi kesulitan untuk berobat karena sudah
ada fasilitas kesehatan yang mudah di akses.

Desa dan Kelurahan siaga aktif dapat menumbuhkan


kemandirian masyarakat melalui peran serta aktif dan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dalam
mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM). Posyandu merupakan salah satu UKBM yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu
oleh petugas kesehatan. Fokus kegiatan Posyandu adalah
kesehatan ibu dan anak, salah satu kegiatannya adalah
penimbangan bayi setiap bulan untuk memantau pertumbuhan
dan perkembagan bayi tersebut, dan masalah-masalah
kesehatan yang mungkin terjadi seperti kurang gizi dan lain-lain.

Tujuan dibentuknya desa dan kelurahan siaga aktif adalah untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya,
masyarakat Sehat dan Mandiri yang sadar, mau dan mampu
untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap
kesehatan masyarakat. Misalnya, kurang gizi, penyakit menular
dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa
(KLB), kejadian bencana, kecelakaan dan lain-lain, dengan
memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong. Desa
dan kelurahan siaga aktif mendorong meningkatkan kesehatan
warga di pedesaan, sehingga sangat penting terus
dikembangkan.

Dalam desa dan kelurahan siaga aktif, Peran aktif masyarakat


sangat diperlukan dalam kedaruratan kesehatan, seperti adanya
ambulan desa yaitu mobil yang secara sukarela disiagakan untuk

4
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
membantu ibu hamil yang telah tiba masa persalinannya atau
ibu hamil yang diharuskan untuk memeriksakan diri ke fasilitas
yang lebih memadai. Sehingga ibu dapat melahirkan dengan
selamat dengan bantuan tenaga kesehatan. Dengan begitu
dapat mengurangi angka kematian bayi dan ibu. Ambulan desa
adalah salah satu bentuk semangat gotong royong dan saling
peduli sesama warga desa.

Untuk mewujudkan desa dan kelurahan siaga aktif, ada delapan


kriteria yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Kepedulian Pemerintahan Desa atau Kelurahan dan pemuka


masyarakat terhadap Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang
tercermin dari keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan
Kelurahan.

2. Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader


kesehatan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

3. Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan


dasar yang memberikan pelayanan setiap hari.

4. Keberadaan UKBM dan melaksanakan penanggulangan


bencana dan kedaruratan kesehatan, survailans berbasis
masyarakat, dan penyehatan lingkungan.

5. Tercakupnya pendanaan untuk pengembangan Desa dan


Kelurahan Siaga Aktif dalam anggaran pembangunan desa
atau kelurahan serta dari masyarakat dan Dunia Usaha.

6. Peran serta aktif masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan


dalam kegiatan kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.

5
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
7. Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan
mengatur tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif

8. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga.

Proses pengembangan Desa/Kelurahan siaga aktif menganut


konsep pemberdayaan masyarakat, menuju kemandirian
khususnya bidang kesehatan dimana memerlukan proses yang
harus dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan mendapat
fasilitas dari berbagai pihak baik Pemerintah, Pemerintah daerah,
Pemerintah Desa/Kelurahan, organisasi masyarakat, lembaga
kemasyarakatan maupun unsur masyarakat luas termasuk dunia
usaha/swasta.

Gerakan pengembangan dan pembinaan desa siaga sudah mulai


dilaksanakan sejak tahun 2006, namun banyak diantaranya yang
belum berhasil mewujudkan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. Hal
ini karena pengembangan dan pembinaan Desa dan kelurahan
Siaga memerlukan proses pemberdayaan masyarakat yang
cukup panjang.

Pokjanal Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga Aktif adalah kelompok


kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam
pembinaan penyelenggaraan/pengelolaan Desa / Kelurahan
Siaga Aktif yang berkedudukan di Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota. Peningkatan koordinasi Pokjanal Desa/Kelurahan
Siaga Aktif di setiap jenjang administrasi pemerintahan
sangatlah penting, sebab Pokjanal & Forum diharapkan dapat
menjadi tulang punggung dalam pengembangan Desa/Kelurahan
siaga aktif. Oleh karena itu, rencana aksi Pokjanal
6
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
Desa/Kelurahan siaga aktif tingkat Provinsi penting untuk segera
dirumuskan agar Rencana Aksi Pokjanal tingkat Provinsi Riau
mudah di akselerasi. Sasaran operasional 80% Desa/Kelurahan
yang ada di Indonesia telah menjadi Desa/Kelurahan Siaga Aktif
pada tahun 2015.

Perlu kerja keras dan upaya yang sungguh-sungguh untuk


mencapai target tersebut. Dinas Kesehatan Provinsi Riau
bersama pihak lintas sektor sudah membentuk Kelompok Kerja
Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat
Provinsi Riau.

Dengan pembentukan Kelompok kerja Operasional


Desa/Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Kabupaten, diharapkan dapat
ditindaklanjuti dengan pembentukan Kelompok kerja Operasional
desa/Kelurahan siaga Aktif di Tingkat Kecamatan serta
mengaktifkan peran serta masing-masing bidangnya sesuai
tugas dan fungsinya masing-masing. Ditingkat desa dan
kelurahan juga diharapkan akan ditindaklajuti dengan
membentuk forum desa dan kelurahan siaga aktif di tingkat desa
dan kelurahan.

Desa dan kelurahan siaga aktif merupakan harapan kita semua


untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, namun itu semua tidak akan tercapai tanpa kontribusi
dan dukungan dari berbagai pihak untuk ikut berperan dalam
Pengembangan desa dan kelurahan Siaga Aktif. Desa dan
kelurahan siaga aktif: Masyarakatnya Peduli, Tanggap dan
Mampu Hidup Bersih dan Sehat.

7
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
Untuk meningkatkan komitmen dan kinerja Pokjanal
tersebut,perlu diadakan Pertemuan Koordinasi Pokjanal Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi Riau sehingga masalah
kesehatan di tengah masyarakat dapat ditanggulangi.

II. TUJUAN

Tujuan Umum :
Peserta pertemuan mampu untuk meningkatkan koordinasi
pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan dan evaluasi yang
yang berkaitan dengan fungsi Desa dan Kelurahan Siaga Aktif serta
membantu percepatan pencapaian target pelaksanaan dan
sustainibilitas Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Provinsi Riau

Tujuan Khusus :

1. Meningkatkan komitmen dan kerja sama Tim


Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2. Meningkatkan ketersediaan sumber daya
manusia, dana maupun sumber daya lainnya yang berasal
dari pemerintah, masyarakat dan dunia usaha/swasta.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif kepada masyarakat.
4. Meningkatkan pengembangan kemitraan dan
pembinaan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif

8
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
B. PESERTA KEGIATAN

Pertemuan dilaksanakan di Hotel D’Lira dengan peserta pertemuan


10 orang yang terdiri dari Lintas Sektor dan Lintas Program.

NO NAMA INSTANSI
1 Dra. Devi Rusanti, MM Kasubbag. Perlindungan dan
NIP. 19660704 199401 Pemberdayaan Perempuan
2 001 Sekretariat Daerah Provinsi Riau
2 Sylvayanti, SH Kasubag Umum dan Kepegawaian
NIP. 19670615 198908 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
2 001 (BPBD) Provinsi Riau
3 Dra. Made Sayuni Kasubbid PKHP BP3AKB
NIP. 19630603 198903 Provinsi Riau
2 003
4 Kamaruzaman Kabid P&K Badan Penanggulangan Bencana
NIP. 19670529 198903 Daerah (BPBD) Provinsi Riau
1 003
5 Drh. Rondang Nayati, Pokja IV TP.PKK Provinsi Riau
MM

6 Sekaryeni, SIP Staf Bidang Sosial Budaya Bappeda


NIP. 19900710 201010 Provinsi Riau
2 001
7 Dra. Hj. Elita, M.Si Kasubbid PUG
NIP. 19600615 199003 Badan Pemberdayaan Perempuan
2 002 Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
Prov. Riau
8 Afnayanti Staf Bidang PAUD dan Pendidikan Dasar
NIP. 19671222 199103 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
2 004 Riau
9 Happy Rosalina. Spi. Kasubbag Perencanaaqn Program
M.Si Dinas PerikanaN DAN Kelautan Provinsi
NIP. 19671127 199103 Riau
2 010

10 Nova Mayasari, SKM Staf Promkes Dinas Kesehatan Provinsi


9
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
NIP. 19851130 201001 Riau
2 007

C. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

1. ADMINISTRASI
Pertemuan ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau
khususnya bagian seksi Promosi Kesehatan di Kota Pekanbaru.
Adapun proses berlangsungnya Pertemuan tersebut mencakup :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Hasil

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang dilaksanakan adalah :

1. Menyusun kerangka acuan petemuan (terlampir).


2. Menyusun jadwal kegiatan Pertemuan (jadwal terlampir).
3. Menyelenggarakan pertemuan persiapan dan pertemuan lain
dalam rangka mengkoordinasikan penyelenggaran Pertemuan.
4. Menyiapkan/mengirim surat seperti surat pemanggilan peserta,
surat pemanggilan narasumber dan lain-lain.

10
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
5. Menghubungi para narasumber yang terlibat dalam
penyelenggaraan Pertemuan.
6. Menyiapkan bahan-bahan baik berupa ATK maupun bahan
lainnya.
7. Menyiapkan dan menggandakan bahan-bahan/makalah yang
diperlukan untuk kegiatan pembelajaran.
8. Menyiapkan/menghubungi tempat pertemuan
9. Memantau perkembangan dan kepastian kehadiran peserta
Pertemuan.

II. TEKNIS
Rapat-rapat persiapan Pertemuan dilaksanakan di Dinas Kesehatan
Provinsi Riau, dihadiri oleh panitia pertemuan dan Narasumber.
Materi yang dibicarakan dalam rapat persiapan antara lain materi
pertemuan, proses pertemuan, metode pertemuan dan sebagainya.
Dari rapat-rapat tersebut dihasilkan:

1. Kerangka Acuan
2. Jadwal Pelatihan
3. Materi Pertemuan
4. Bahan dan Peralatan yang diperlukan dalam proses pertemuan

D. KELUARAN
(OUTPUT)
Sebagai output dari kegiatan ini adalah terbentuknya SK Kelompok
Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat
Provinsi Riau tahun 2015, pembagian peran, tugas dan
tanggungjawab anggota dan sekretariat Pokjanal, dan adanya
rencana kerja Pokjanal tahun 2016.
11
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
E. WAKTU DAN TEMPAT
PELAKSANAAN KEGIATAN

Pertemuan ini dilaksanakan di hotel D’Lira Jl. Pepaya No.73


Pekanbaru. Pertemuan dilaksanakan selama 1 hari, yaitu pada
tanggal 08 Desember 2015.

F. PEMBIAYAAN

Pelaksanaan kegiatan ini dibiayai dari DPA-SKPD


1.02.1.02.01.19.11.5.2 Program Promosi Kesehatan Dinas
Kesehatan Propinsi Riau Tahun 2015.

G. PERMASALAHAN

Adapun permasalahan yang muncul dalam pertemuan ini sebagai


berikut :
Masih rendahnya tingkat kepedulian para peserta pertemuan
untuk
menghadiri kegiatan dimaksud.
Kurangnya informasi peserta terhadap pentingnya pertemuan
berkala pokjanal desa/kelurahan siaga aktif.

12
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015
H. TINDAK LANJUT

Hasil Kesepakatan Pertemuan Berkala Kelompok Kerja Operasional


Desa Dan Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Propinsi Riau Tahun 2015,
sebagai berikut :

13
Laporan Berkala Pokjanal Desa & Kelurahan Siaga Aktif Tingkat Provinsi
2015

Anda mungkin juga menyukai