Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi ialah suatu kondisi sehat dari sistem, fungsi, dan proses alat
reproduksi yang dimiliki oleh seseorang, yang tidak semata mata bebas dari penyakit atau
kecacatan, melainkan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi
dan prosesnya. Tujuan dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk membantu
remaja agar memahami dan menyadari ilmu tersebut, sehingga memiliki sikap dan perilaku
sehat dan tentu saja bertanggung jawab kaitannya dengan masalah kehidupan reproduksi
(Widyastuti, 2009).
Alat atau organ reproduksi wanita dibagi atas dua bagian yaitu genitalia eksterna dan organ
genitalia interna. Organ genitalia eksterna terdiri dari vulva, mons pubis, labia mayora, labia
minora, klitoris, vestibulum, bulbus vestibuli, introitus vagina dan perineum. Sedangakan
organ genitalia interna yaitu uterus, tuba fallopi dan ovarium. Evaluasi terhadap fungsi alat
Organ reproduksi merupakan alat dalam tubuh yang berfungsi untuk suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya atau reproduksi.
Agar dapat menghasilkan keturunan yang sehat dibutuhkan pula kesehatan dari organ
reproduksi. Salah satu yang menjadi faktor utama terciptanya kesehatan yaitu selalu menjaga
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologi, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar
masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan
Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-terheran pada perubahan yang terjadi
itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru cepat tertarik pada lawan jenis dan
mudah terserang secara erotic. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah
berfantasi erotic.
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak
teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan mencintai diri sendiri, selain itu, ia
yang peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau
materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari Oedipus complex
(perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak) dengan mempererat
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan lima
5. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat
umum.
Menurut Program Kerja WHO ke IX (1996-2001) pada Mei 1994, masalah kesehatan
1. Praktik tradisional yang berakibat buruk semasa anak-anak (seperti : mutilasi genital,
2. Masalah kesehatan reproduksi remaja (kemungkinan besar dimulai sejak masa kanak-
kanak yang seringkali muncul dalam bentuk kehamilan remaja, kekerasan / pelecehan
3. Tidak terpenuhinya kebutuhan ber-KB, biasanya terkait dengan isu aborsi tidak aman.
4. Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak (sebagai kesatuan) selama kehamilan, persalinan,
dan masa nifas, yang diikuti dengan malnutrisi anemia, bayi berat lahir rendah.
5. Infeksi Saluran Reproduksi (ISR), yang berkaitan dengan Penyakit Menular Seksual
(PMS).
7. Sindrom pre dan post menopause (andropause), dan peningkatan resiko kanker organ
reproduksi.
8. Kekurangan hormon yang menyebabkan osteoporosis dan masalah usia lanjut lainnya.
Masa remaja sebagai titik awal proses reproduksi menunjukkan persiapan strategi
intervensi perlu dimulai jauh sebelum masa usia subur. Nilai anak perempuan dan anak laki-
laki dalam keluarga dan masyarakat, dan bagaimana perlakuan yang mereka terima merupakan
faktor penting yang turut menentukan kesehatan reproduksi mereka dimasa mendatang.
Remaja merupakan fase kehidupan manusia yang spesifik. Pada saat usia remaja terjadi
peningkatan hormon-hormon seksual. Peristiwa ini berdampak macam-macam pada fisik dan
jiwa remaja. Secara fisik akan muncul apa yang disebut sebagai tanda-tanda seks sekunder
seperti payudara membesar, bulu-bulu kemaluan tumbuh, haid pada perempuan, dan mimpi
basah pada laki-laki. Secara psikologis muncul dorongan birahi yang besar tetapi juga secara
psikologis mereka masaih dalam peralihan dari anak-anak kedewasa. Secara biologis aktivitas
organ dan fungsi reproduksi mereka meningkat pesat tetapi secara psikoloogis aktivitas organ
dan fungsi reproduksi mereka meningkat pesat tetapi secara psikologis dan sosiologis mereka
dianggap belum siap menjadi dewasa. Konflik yang terjadi antara berbagai
perkembangan tersebut membuat mereka juga beresiko mengalami masalah kesehatan seksual
menyentuh remaja perempuan juga remaja laki-laki. Masalah masalah yang dihadapi
remaja perempuan antara lain adalah payudara mengeluarkan cairan, benjolan pada
payudara, masalah seputar haid (nyeri haid yang tidak teratur), keputihan, dan infeksi
saluran reproduksi. Selain itu juga diajukan pertanyaan-pertanyaan, seputar siklus haid,
waktu terjadinya masa subur, masalah keperawanan dan masalah jerawat. Masalah-
masalah yang berkenaan dengan kesehatan alat-alat reproduksi yang dihadapi oleh remaja
laki-laki antara lain adalah masalah bentuk dan ukuran penis, jumlah testis tidak lengkap
oleh pacar, tekanan untuk melakukan hubungan seksual, pacar cemburuan, pacar
berselingkuh dan bagai mana menghadapi pacar yang pemarah. Tindakan seseorang dapat
digolongkan sebagai tindak kekerasan dalam percintaan bila salah satu pihak merasa
terpaksa, tersinggung dan disakiti dengan apa yang telah di lakukan pasangannya.
3) Masturbasi
Masturbasi atau onani adalah salah satu cara yang dilakukan jika seseorang tidak mampu
melakukan hubungan seksual, maka onani dapat dikatakan mengandung resiko yang lebih
kecil bagi pelakunya untuk menghadapi kehamilan yang tidak dikehendaki dan penularan
penyakit menular seksual. Bahaya onani adalah apabila dilakukan dengan cara tidak sehat
misalnya menggunakan alat yang bisa menyebabkan luka atau infeksi. Onani juga bisa
perasaan bersalah.
daerah sensitif, saling menggesekkan alat kelamin (petting) sampai ada pula yang
berpacaran para remaja. Hal ini dapat dilihat bahwa hal-hal yang ditabukan remaja pada
beberapa tahun yang lalu seperti berciuman dan bercumbu, kini sudah dianggap biasa.
Bahkan, ada sebagian kecil dari mereka setuju dengan free sex. Perubahan dalam nilai ini,
sebelum menikah.
Hubungan seksual sebelum menikah juga berisiko terkena penyakit menular seksual seperti
6) Aborsi
Salah satu cara menghadapi kehamilan yang tidak di inginkan adalah dengan melakukan
tindakan aborsi. Aborsi masih merupakan tindakan yang ilegal di Indonesia. Upaya sendiri
1. Wanita
Kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa bersih berarti bebas dari kotoran.
Sedangkan kala kebersihan yaitu keadaan yang menurut kepercayaan, keyakinan, akal atau
pengetahuan manusia dianggap tidak mengandung noda atau kotoran (Depdikbud, 2003).
merupakan daerah yang beriklim tropis, sehingga udara panas dan cenderung lembab
sering membuat banyak berkeringat dibagian tubuh yang tertutup dan lipatan-lipatan kulit
seperti didaerah alat kelamin. Kondisi ini menyebabkan mikroorganisme jahat terutama
jamur mudah berkembang biak, yang akhirnya bisa menimbulkan infeksi (Depkes RI,
2010).
Secara umum menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini berlaku
bagi kesehatan organ-organ seksual, termasuk vagina. berikut adalah cara menjaga hygiene
a) Secara teratur bersihkan keringat yang ada disekitar alat kelamin dengan air bersih,
lebih baik air hangat, dan sabun lembut terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan
buang air kecil. Cara membasuh alat kelamin wanita yang benar adalah dari arah depan
(vagina) ke belakang (anus). Jangan terbalik karena bakteri yang ada disekitar anis bisa
terbawa ke dalam vagina. Setelah dibersihkan gunakan handuk bersih atau tisu kering
untuk mengeringkannya.
b) Hati-hati ketika menggunakan toilet umum, apabila akan menggunkan kloset duduk
maka siramlah dahulu untuk mencegah penularan penyakit menular seksual. Bakteri,
dan jamur dapat menempel di kloset yang sebelumnya digunakan oleh penderita
c) Tidak perlu sering menggunakan sabun khusus pembersih vagina. Vagina sendiri sudah
menggunakan sabun khusus ini justru akan mematikan bakteri dan memicu
kebutuhan artinya ketika mengalami keputihan yang banyak sekali. Dan gunakan
pantyliner yang tidak berparfum untuk mencegah iritasi. Sering-sering mengganti
e) Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian
dalam. Minimal mengganti pakaian dalam dua kali sehari, untuk menjaga vagina dari
f) Bahan celana dalam yang baik harus menyerap keringat, misalnya katun. Hindari
memakai celana dalam atau celana jeans ketat karena kulit jadi susah bernafas dan
menjadi tempat berkembang biak jamur yang dapat menimbulkan iritasi. Infeksi sering
g) Haid merupakan mekanisme tubuh untuk membuang darah kotor. Waktu haid, sering
ganti pembalut karena pembalut juga menyimpan bakteri kalau lama tidak diganti. Bila
dipermukaan pembalut sudah ada segumpal darah haid meskipun sedikit, sebaiknya
segera mengganti pembalut. Gumpalan darah haid yang ada di permukaan pembalut
menjadi tempat sangat baik untuk perkembangan bakteri dan jamur. Oleh karena itu
gantilah pembalut setiap kali terasa basah atau sekitar tiga jam sekali.
dipendekkan dengan gunting atau alat cukur dan busa sabun yang lembut. Rambut di
2. Pria
organ reproduksi bagi pria. Sehingga anda diharuskan untuk selalu mencuci penis
ketika mandi dan buang air kecil, ketika anda ingin memegang penis, maka dianjurkan
Dengan menggunakan celana dalam dari bahan yang nyaman, itu akan sangat baik
untuk kesehatan organ reproduksi anda. Gunakanlah celana dalam yang mampu
memberikan sirkulasi udara yang baik pada bagian organ reproduksi anda.
Menjaga kesehatan reproduksi pria lainnya adalah dengan sering melakukan pergantian
celana dalam. Terutama ketika anda melakukan aktivitas yang mengharuskan anda
menggeluarkan keringat cukup banyak, karena celana dalam yang berkeringat bisa
menimbulkan bakteri. Ada baiknya mengganti celana dalam ketika anda sudah
Sebagai seorang pria, terkadang penis terasa gatal dan selalu ingin menggaruknya.
Padahal ini adalah hal yang salah. Rasa gatal yang timbul bisa disebabkan oleh kuman
dan bakteri yang berkembang biak dikemaluan anda. Ketika rasa gatal itu timbul,
mungkin anda ingin selalu menggaruknya, padahal menggaruk organ kemaluan hanya
terlalu panjang akan menjadi sarang bakteri. Untuk itu rutinkan untuk selalu memotong
rambut kemaluan ketika dirasa sudah cukup panjang agar tidak menjadi sarang bakteri.
Jagalah pola makan anda. Jangan sampai anda selalu memakan makanan yang sangat
alkohol. Karena meminum alkohol bisa membuat organ reproduksi anda terganggu.
g) Melakukan Sunat
Jika anda melakukan khitan atau sunat itu sangat baik dalam menjaga kesehatan anda.
Karena sunat akan membantu menghilangkan bakteri pada penis. Kuman sangat senang
hinggap di kulup penis, jika anda tidak melakukan khitan maka kuman akan
h) Berolahraga
Berolahraga pun menjadi salah satu faktor yang bisa membuat anda sehat secara fisik.
Banyak manfaat yang bisa anda dapatkan dari berolahraga. Salah satunya adalah
Jangan pernah melakukan seks bebas. Karena seks bebas hanya membuat
banyak penyakit akan bersarang pada tubuh anda. Hindari hal ini, karena sebagian
besar penyakit kelamin itu disebabkan oleh seks bebas. Untuk itu anda jangan
Melakukan pemeriksaan rutin pada organ reproduksi menjadi salah satu cara untuk
menjaga kesehatan reproduksi pria. Cobalah anda lakukan pengecekan dengan melihat
ada atau tidaknya benjolan atau hal yang tidak wajar pada penis anda. Jika anda
Pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja. Hal ini
dikarenakan dengan memiliki informasi dan pengetahuan yang benar maka remaja akan
banyak mengambil manfaat. Dampak positif dari pengetahuan yang benar mengenai kesehatan
reproduksi yaitu dapat mencegah perilaku seks pranikah serta dampaknya termasuk kehamilan
tidak di inginkan HIV/AIDS, dan IMS dapat dicegah. Remaja dapat mengambil keputusan
apakah memang dia menginginkan atau tidak dengan pikiran yang sehat, karena remaja sudah
Seringkali, dalam suatu proses berpacaran, remaja diminta oleh pasangannya untuk
melakukan hubungan seksual dengan alasan saling mencintai dan untuk membuktikan cinta
tersebut kepasangan. Remaja yang memahami informasi tentang kesehatan reproduksi dengan
baik akan mampu menolak jika dipaksa oleh pasangannya untuk melakukan hubungan seksual.
Remaja yang mempunyai pengetahuan yang benar mengenai kesehatan reproduksi dapat
berhati-hati dalam melangkah. Remaja akan dapat memberikan penilaian mengenai patut
Penilaian yang dibuat remaja tersebut dilakukan secara sadar bukan keterpaksaan.
G. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Meningkatkan Pemahaman
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat faktor yang dapat berdampak buruk pada
kesehatan reproduksi :
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktik tradisional yang berdampak buruk pada
kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rezeki, infomasi tentang fungsi
reproduksi yang membingungkan anak dan remaja kerana saling berlawanan satu sama
lain)
3. Faktor Psikologis (dampak dari keretakan orang tua pada remaja, depresi karena ketidak
seimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita terhadap pria yang membeli
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca PMS) Pengaruh dari
semua faktor diatas dapat dikurangi dengan strategi intervensi yang tepat guna, terfokus