OLEH
NIM : 010215A051
FAKULTAS KEPERAWATAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan limpahan
nikmat-Nyalah Laporan Pendahuluan tentang komunitas kelompok remaja ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Meskipun masih banyak kekurangan baik dari isi, sistematika,
maupun cara penyajiannya.
Laporan Pendahuluan ini adalah sebagai pemenuhan tugas Praktik Klinik Keperawatan
II stase Keperawatan Komunitas bagi semester 3 Program Studi Keperawatan di Universitas
Ngudi Waluyo. Penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Komunitas, Pengasuh Panti Asuhan, serta semua pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari
materi tentang komunitas khususnya pada kelompok remaja. Semoga dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja sebagai calon penerus bangsa, aset bangsa. Tahap perkembangan yang
rawan. Masalah yang paling banyak ditemukan : kehamilan, penyalahgunaan obat dan
alkohol, kecelakaan, bunuh diri, penyakit karena hubungan seks.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih
membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa
khususnya pada remaja. Salah satunya dampak negatif, banyak para pelajar di kalangan
remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri,
minum-minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan.
Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai
oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan,
walaupun mengalami dampak yang negatif dan menimbulkan gangguan fungsi sehari-
hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja
b. Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang ada
c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja
d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas pada remaja
e. Mampu melakukan implementasi asuhan keperawatan komunitas pada remaja
f. Mampu menyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada
remaja yang bermasalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Remaja
Masa remaja ialah periode waktu individual beralih dari fase anak ke fase dewasa
(Bobak, Lowdermik dan Jensen, 2004).
Masa remaja adalah masa peralihan dimana terjadi perubahan secara fisik dan
psikologis dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Hurlock, 2003). Perubahan
psikologis yang terjadi pada remaja meliputi intelektual, kehidupan emosi, dan
kehidupan sosial. Perubahan fisik mencakup organ seksual yaitu alat-alat reproduksi
sudah mencapai kematangan dan mulai berfungsi dengan baik (Sarwono, 2006).
Kecemasan adalah perasaan yang paling dominan dialami remaja yang sedang
berada dalam status moratorium yang disebabkan oleh persoalan yang tidak terpecahkan.
Mereka berjuang dalam dunia yang penuh pertentangan antara nilai-nilai dan pilihan-
pilihan dan terus menerus dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang kontradiktif dan
tak terduga. Sedangkan remaja yang berada pada status foreclosure mengalami
kecemasan yang paling ringan karena mereka lebih dapat menerima otoritas manusia.
Namun demikian mereka cenderung kurang memiliki perasaan harga diri dibandingkan
dengan mereka yang berada dalam status moratotium. Diffussion status sering dialami
oleh remaja yang ditolak dan tidak mendapat perhatian. Mereka cenderung akan
melakukan hal-hal yang tidak dapat di terima oleh masyarakat, seperti mabuk-mabukan,
penyalahgunaan obat, sebagai cara untuk menghindari tanggung jawab. Dibandingkan
dengan remaja dalam status moratorium, foreclosure, maupun diffussion, maka remaja
yang berada dalam status identy achievement lebih memiliki perasaan stabil karena
mereka telah menemukan identitasnya. Remaja yang berada dalam status identy
achievement akan bertambah seiring dengan pertambahan usianya. Remaja pada usia
awal maupun pertengahan pada umumnya berada dalam status diffussion maupun
foreclosure, namun demikian status identitas ini dapat bervariasi dalam aspek kehidupan.
Siswa sekolah menengah mungkin berada dalam foreclosure status dalam hal peran
sesuai jenis kelaminnya, atau moratorium status dalam hal memilih pekerjaan maupun
keyakinan agamanya dan diffussion status dalam politik.
1) Peningkatan koping
a) Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang tepat
b) Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan
c) Kenali latar belakang budaya/spiritual
d) Dukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat
2) Dukungan pengambilan keputusan
a) Tentukan apakah terdapat perbedaan antara pandangan pasien dan
pandangan penyedia perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien
b) Informasikan mengenai pandangan-pandangan atau solusi alternatif
dengan cara yang jelas dan mendukung
c) Bantu dalam mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari setiap
alternatif pilihan
d) Bangun komunikasi sedini mungkin
3) Latihan kontrol impuls
a) Pilih strategi pemecahan masalah yang tepat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan fungsi kognitif
b) Berikan dukungan positif
c. Resiko ketidakefektifan pola seksualitas berhubungan dengan kurangnya
informasi.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan remaja terhindar
dari perilaku terhadap penyimpangan seksual.
Kriteria hasil (NOC) :
1) Identitas seksual
2) Kesadaran diri
1) Konseling seksual
a) Bangun hubungan terapeutik, didasarkan pada kepercayaan dan rasa
hormat
b) Tetapkan lamanya hubungan konseling
c) Berikan privasi dan jaminan kerahasiaan
d) Tentukan tingkat pengetahuan dan pengertian seksualitas secara umum
e) Berikan informasi mengenai fungsi seksual, sesuai kebutuhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja ialah periode waktu individual beralih dari fase anak ke fase dewasa.
Tugas-tugas perkembangan remaja terdiri dari : menerima citra tubuh, menerima
identitas seksual, mengembangkan sistem nilai personal, membuat persiapan untuk hidup
mandiri, menjadi mandiri/bebas dari orang tua, mengembangkan keterampilan,
mengambil keputusan dan mengembangkan identitas seorang yang dewasa. Identitas
status kesehatan anak remaja terdiri dari : identitas seksual, identitas kelompok, identitas
pekerjaan, identitas moral, dan identitas kesehatan. Keluarga, sekolah, dan tetangga
merupakan aspek yang secara langsung mempengaruhi kehidupan remaja. Banyak
remaja mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi pada intercourse (senggama) yang
pertama kali atau mereka merasa bahwa dirinya tidak akan pernah terinfeksi HIV / AIDS
karena pertahanan tubuhnya cukup kuat.
DAFTAR PUSTAKA