Anda di halaman 1dari 13

Masalah Manajemen Keperawatan di Ruang Wisanggeni

1. Potensial pelaksanaan timbang terima (operan)

2. Potensial keselamatan pasien/ patient safety (set get, pemberian obat)

3. Potensial pelaksaan cuci tangan / five moment

4. Potensial pelaksaan komunikasi terapeutik

5. Potensial rencana harian

6. Pelaksanaan Meeting morning

7. Potensial pelaksanaan orientasi pasien baru

8. Potensial SPO dan SAK

9. Dischart planning

10. Potensial pendelegasian tugas

11. Visi Misi Ruangan Wisanggeni

12. Potensial metode penugasan


No. Identifikasi Masalah Keterangan

1. Potensial pelaksanaan timbang terima Belum terlaksana secara optimal

(operan)

2. Potensial keselamatan pasien/ patient safety Sudah terlaksana, tetapi belum optimal

(set get, pemberian obat)

3. Potensial pelaksaan cuci tangan / five moment belum semua petugas melaksanakan

hand hygiene dan five moment dengan

benar. Di depan kamar pasien belum

tersedianya handscrub.

4. Potensial pelaksaan komunikasi terapeutik dalam pelaksanaan komunikasi

terapeutik belum sepenuhnya

dilaksanakan dengan baik

5. Potensial rencana harian belum terlaksana secara optimal, baik

kepala ruang ataupun katim

6. Pelaksanaan Meeting morning selama observasi belum pernah

dilaksanakan meeting morning

7. Potensial pelaksanaan orientasi pasien baru selama observasi ………

8. Potensial SPO dan SAK sudah terdapat SOP dan SAK namun

terdapat bebrapa tindakan yang belum

sesuai dengan SOP

9. Dischart planning Selama observasi belum ditemukan

dischart planning atau rencana

pemulangan pasien
10. Potensial pendelegasian tugas dalam kegiatan pendelegasian belum

terlaksana secara optimal

11. Visi Misi Ruangan Wisanggeni belum terdapat visi misi ruangan

wisanggeni

12. Potensial metode penugasan


Analisa masalah

A. Komunikasi

Kajian data

1. Strategi komunikasi

a. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18 Mei

2019 dengan melakukan observasi timbang terima/operan didapatkan hasil

bahwa pelaksanaan operan atau timbang terima sudah dilakukan tetapi belum

optimal sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan.

Masalah : Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

timbang terima atau operan belum dilakukan secara optimal di ruang

Wisanggeni RSJD Surakarta seperti :

1) Serah terima tidak didahului dengan do’a bersama (2)

2) Komunikasi antar pemberi tanggung jawab dan penerima tanggung jawab

dilakukan didepan pintu dengan suara pelan atau tidak ribut (4)

3) Menginformasikan pendidikan kesehatan yang telah diberiakan (3)

4) Menginformasikan info kepada pasien atau keluarga nama perawat dan

pada shift berikutnya pada setiap akhir tugas (2)

5) Memberi salam kepada pasien dan keluarga atau mengobservasi keadaan

pasien, menanyakan keluhan pasien (dalam rangka klarifikasi) (2)


b. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18 Mei

2019 dengan melakukan observasi pre dan post conference didapatkan hasil

bahwa pelaksanaan pre dan post conference sudah dilakukan tetapi belum

optimal sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan.

Masalah : Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pre dan post conference belum dilakukan secara optimal di ruang Wisanggeni

RSJD Surakarta seperti :

Pre conference :

1) Tidak memperkenalkan diri (5)

2) Tidak menjelaskan tujuan (5)

3) Disetiap pelaksanaan pre conference tidak dilakukan salam pembuka yang

dilimpahkan dari karu (3)

4) Katim tidak menjelaskan tujuan kegiatan (4)

5) Katim tidak memberikan reinforcement (4)

Post conference :

1) Ketua tim tidak menanyakan kendala dalam asuhan yang diberikan (4)

2) Ketua tim tidak menanyakan kepada setiap PJ apa yang menjadi kendala

dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien (2)

3) Ketua tim tidak menanyakan kepada perawat penanggung jawab apa yang

harus dioperkan pada perawat selanjutnya (1)

4) Ketua tim tidak mengevaluasi keefektifan dan keefesienan tindakan yang

akan diberikan selanjutnya (2)

5) Ketua tim tidak memberikan simpulan post conference (4)


6) Ketua tim tidak menanyakan apakah ada pertanyaan atau saran kepada

setiap penanggung jawab (3)

c. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18 Mei

2019 dengan melakukan observasi terhadap komunikasi terapeutik

penerimaan pasien baru didapatkan hasil bahwa pelaksanaan komunikasi

terapeutik penerimaan pasien baru sudah dilakukan tetapi belum optimal

sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan.

Masalah : Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

komunikasi terapeutik penerimaan pasien baru belum dilakukan secara

optimal di ruang Wisanggeni RSJD Surakarta seperti :

1) Perawat tidak memberi salam dan tersenyum kepada pasien saat

penerimaan pasien baru

2) Perawat tidak memperkenalkan diri

3) Perawat tidak menanyakan perasaan pasien

4) Perawat tidak menjelaskan perannya sebagai perawat

5) Perawat tidak menjelaskan kegiatan atau orientasi yang akan dilakukan

6) Perawat tidak memberikan kesempatan pasien untuk bertanya

7) Perawat tidak mengorientasikan fasilitas yang ada di ruangan seperti

kamar mandi, ruang tunggu, ruang konsultasi, ruang perawat, mushola, dll

8) Serta tidak mengorientasikan tentang cara penggunaan fasilitas tersebut

9) Perawat tidak mengorientasikan tata tertib penggunaan fasilitas ruang

tunggu
10) Perawat tidak memberikan pujian positif kepada pasien

11) Perawat tidak melakukan kontrak selanjutnya

12) Perawat tidak mengakhiri mengakhiri pertemuan dengan baik dan tidak

tersenyum

d. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18 Mei

2019 dengan melakukan observasi terhadap komunikasi terapeutik didapatkan

hasil bahwa pelaksanaan komunikasi terapeutik sudah dilakukan tetapi belum

optimal sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan.

Masalah : Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

komunikasi terapeutik belum dilakukan secara optimal di ruang Wisanggeni

RSJD Surakarta seperti :

Komunikasi terapeutik ketika melakukan tindakan pemasangan infus :

1) Perawat tidak melakukan cuci tangan

2) Perawat tidak validasi dan memperkenalkan diri

3) Perawat tidak memberi salam dan tersenyum pada pasien

4) Perawat tidak menjelaskan tanggung jawab perawat

5) Perawat tidak menjelaskna peran perawat

6) Perawat tidak menjelaskan tujuan pemasangan infus

7) Perawat tidak menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan

8) Menjelaskan kerahasiaan

9) Perawat tidak memberikan kesempatan klien untuk bertanya

10) Perawat tidak menyampaikan hasil kegiatan

11) Perawat tidak memberikan reinforcement positif


12) Perawat tidak membuat kontrak pertemuan selanjutnya

Tindakan pemasangan restrain

1) Kurangnya penyiapan alat

2) Tidak melaukan cuci tangan

3) Tidak melaakukan perkenalan

4) Tidak melakukan kontrak waktu dengan pasien

5) Tidak melakukan reinforment positif

6) Tidak melakukan kontrak selanjutnya dengan pasien

Pemberian obat injeksi (IV)

1) Perawat tidak mencuci tangan

2) Perawat tidak melakukan validasi dengan memeperkenalkan nama

perawat

3) Perawat tidak menanyakan nama panggilan kesukaan pasien

4) Perawat tidak menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan

5) Perawat tidak membuat kontrak pertemuan selanjutnya

Pemberian obat oral

1) Perawat tidak mencuci tangan

2) Perawat tidak melakukan validasi dengan memeperkenalkan nama

perawat

3) Perawat tidak menjelaskan tanggung jawab perawat

4) Perawat tidak menjelaskan peran perawat

5) Perawat tidak menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan

6) Perawat tidak menjelaskan tujuan


7) Perawat tidak menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan

8) Perawat tidak menjelaskan kerahasiaan

9) Perawat tidak memberikan kesempatan klien untuk bertanya

10) Perawat tidak menyampaikan hasil kegiatan

11) Perawat tidak membuat kontrak selanjutnya

e. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18 Mei

2019 dengan melakukan observasi didapatkan hasil bahwa pelaksanaan

pencegahan pasien safety sudah dilakukan tetapi belum optimal sesuai

dengan SOP yang sudah ditentukan.

Masalah : Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa pencegahan

pasien safety belum dilakukan secara optimal di ruang Wisanggeni RSJD

Surakarta seperti :

1) Ketepatan identifikasi pasien (nama, tanggal lahir, No. RM)

2) Penggunaan komunikasi yang efektif

3) Pelabelan obat dengan kewaspadaan tinggi (high alert medication)

4) Tindakan pemasangan restrain pada pasien yang risiko jatuh

5) Hand hygiene
f. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18 Mei

2019 dengan melakukan observasi didapatkan hasil bahwa pelaksanaan hand

hygiene sudah dilakukan tetapi belum optimal sesuai dengan SOP yang sudah

ditentukan.

Masalah : Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

hand hagiene belum dilakukan secara optimal di ruang Wisanggeni RSJD

Surakarta seperti :

1) Segera setelah tiba di rumah sakit (dari 7 kuesioner terdapat 6 poin yang

tidak di lakukan)

2) Sebelum masuk dan tinggalakan ruangan pasien (dari 7 kuesioner terdapat

5 poin yang tidak di lakukan)

3) Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien atau benda yang

terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien (dari 7 kuesioner terdapat 3

poin yang tidak di lakukan)

4) Diantara kontak pasien satu dengan yang lain (dari 7 kuesioner terdapat 6

poin yang tidak di lakukan)

5) Sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien (dari 7 kuesioner

terdapat 1poin yang tidak di lakukan)

6) Sebelum meninggalkan rumah sakit (dari 7 kuesioner terdapat 3poin yang

tidak di lakukan)
g. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18 Mei

2019 dengan melakukan observasi didapatkan hasil bahwa pelaksanaan

pemasangan infus sudah dilakukan tetapi belum optimal sesuai dengan SOP

yang sudah ditentukan.

Masalah : Dari hasil observasi diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pemasangan infus belum dilakukan secara optimal di ruang Wisanggeni

RSJD Surakarta seperti :

1) Tidak mengucapkan salam pembuka

2) Tidak melakukan identifikasi pasien

3) Tidak melakukan cucitangan

4) Tidak memasang pengalas pad lokasi yang akan di infus

5) Tidak menggunakan sarung tangan

h. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18

Mei 2019 dengan kepala ruang didapatkan hasil bahwa Pelaksanaan Rencana

harian kapala ruang sudah dilakukan tetapi belum optimal sesuai dengan SOP

yang sudah ditentukan.

Masalah : Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

rencana harian Kepala Ruang belum dilakukan secara optimal di ruang

Wisanggeni RSJD Surakarta seperti :

1) Kepala ruang belum melakukan meeting morning secara ruting

2) Belum membagi tugas kepada

3) ketua tim dan perawat pelaksana setiap hari


4) Tidak adanya pembahasan dari kepala ruang dan kepala tim terkait dengan

kasus yang menarik

5) Tidak adanya penyampaian dari katua tim terkait pelimpahan tugas dari

kepala ruang saat operan jaga malam ke pagi

i. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18

Mei 2019 dengan kepala ruang didapatkan hasil bahwa Pelaksanaan meeting

morning sudah dilakukan tetapi belum optimal sesuai dengan SOP yang sudah

ditentukan.

Masalah : Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

meeting morning belum dilakukan secara optimal di ruang Wisanggeni RSJD

Surakarta.

j. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18

Mei 2019 dengan kepala ruang didapatkan hasil bahwa belum terdapat visi

dan misi di ruangan wisanggeni, dimana visi misi tersebut bisa menjadi

sebuah acuan bagi seluruh kariawan/pegawai staf khususnya di ruang

wisanggeni.

Masalah : Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa visi dan misi

belum di rancang khususnya di ruang Wisanggeni RSJD Surakarta.


k. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2019-18

Mei 2019 didapatkan hasil bahwa metode penugasan sudah dilakukan tetapi

belum optimal sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan.

Masalah : Dari hasil wawawncara diatas dapat disimpulkan bahwa metode

penugasan belum dilakukan secara optimal di ruang Wisanggeni RSJD

Surakarta seperti :

1) Metode penugasan yang dijalankan belum optimal

2) Tugas yang diberikan tidak dilakukan dengan metode tim, contoh: jika

salah satu dari tim ada yang berhalangan maka tugas dilimpahkan pada

tim yang lain.

Anda mungkin juga menyukai