Anda di halaman 1dari 2

BENARKAH BUBBLE TEA BAHAYA BAGI KESEHATAN?

Seminggu berapa kali kamu minum bubble tea? Adanya aplikasi online untuk
membeli makanan ditambah juga ada promo-promo, makin membuat kita
mudah mengkonsumsi bubble tea. Eits.. tapi pastikan kamu tahu ya
kandungan nutrisi dan kalori dalam bubble tea, serta faktor resiko jika kamu
konsumsi rutin.

Bubble tea adalah minuman manis berasal dari asia yang sedang populer dan digemari oleh banyak
kalangan muda. Bubble atau pearl atau boba terbuat dari tepung tapioka yang dikombinasikan
dengan minuman manis dan disajikan dingin. Bubble memiliki tekstur yang kenyal saat digigit.
Minuman Bubble Tea, itu apa?
Bubble tea adalah minuman manis yang tidak berkarbonasi dan tidak beralkohol. Beberapa jenis
minuman bubble tea:
 Teh beraneka rasa
 Minuman mengandung susu atau yang berbentuk creamy
 Mengandung pemanis
 Ada tambahan bola tapioka
 Minuman memiliki rasa buah-buahan
Selain bubble, umumnya juga ada jenis lain yang ditambahkan dalam minuman seperti jeli dan
pudding telur. Selain teh, juga ada minuman lain yang ditambahkan bubble adalah jus buah, kopi
dan milk tea.
Kandungan Nutrisi dalam Bubble tea
Bahan utama bubble adalah tepung tapioka, sehingga kandungan utama dalam bubble adalah
karbohidrat. Bubble memiliki kandungan vitamin dan mineral yang sangat rendah, bahkan bubble
juga hanya mengandung sedikit serat. Konsumsi bubble terlalu banyak dapat meningkatkan resiko
terjadinya konstipasi atau sembelit.
Berikut rentang jumlah kandungan nutrisi dalam 1 wadah bubble tea:
 Kalori: 230-450 kalori
 Karbohidrat: 54-70 gram
 Gula: 30-70 gram
Jika mengkonsumsi bubble dengan menggunakan teh, maka akan ada kandungan fenol dan
polifenol dalam teh yang menguntungkan untuk kesehatan jantung. Namun, mengkonsumsi bubble
tea demi manfaat tersebut maka tidak sepadan dengan jumlah asupan pemanis pada bubble tea.
Apakah Bahaya Konsumsi Bubble tea Berlebihan?
 Peningkatan Berat Badan
Konsumsi bubble tea secara teratur atau berlebihan tanpa penyesuaian asupan kalori harian
dapat menyebabkan penambahan berat badan. Kombinasi antara sirup buah, susu dan
tapioka dapat meningkatkan jumlah kalori hingga 350-400.
 Peningkatan Resiko Sembelit
Seperti telah dijelaskan pada bagian atas, bubble tea mengandung sedikit serat. Hal ini
dapat menyebabkan sembelit jika dikonsumsi secara rutin.
 Peningkatan Resiko Diabetes
Kadar gula yang sangat tinggi dan kandungan karbohidrat dalam bubble yang tinggi maka
menyebabkan minuman ini dapat meningkatkan resiko diabetes. Dan oleh karena itu, bubble
tea perlu dihindari oleh penderita diabetes.
Berapa Asupan Gula yang Disarankan?
The American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk membatasi jumlah gula
tambahan. Bagi wanita, asupan gula yang dianjurkan adalah 100 kalori per hari atau sekitar 6
sendok teh gula. Bagi pria, asupan gula yang dianjurkan adalah 150 kalori per hari atau sekitar 9
sendok teh.
Jika Sahabat Viva memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan kirimkan melalui:

1. Layanan Tanya Jawab Kesehatan melalui SMS Hotline atau Whatsapp di nomor 0812 919
08500
2. Konsultasi Online pada hari Senin-Jumat pukul 08.00-17.00 WIB

Pertanyaan anda akan dijawab langsung oleh tenaga kesehatan kami. Kunjungi juga
akun Fanpage dan Instagram VivaHealthIndonesia untuk melihat jadwal kegiatan Viva Apotek di
kota Anda, info kesehatan dan promo menarik Viva Apotek.
Sumber:

1. Healthline. (2017, 05 Juli). What Is teh Nutritional Value of Boba. Diperoleh 17 Juni 2019
dari: https://www.healthline.com/health/food-nutrition/nutritional-value-of-boba#additives
2. Organic Facts. (2018, 24 November). 4 Proven Benefits of Bubble tea. Diperoleh 17 Juni
2019 dari: https://www.organicfacts.net/health-benefits/herbs-and-spices/bubble-tea.html
3. US National Library of Medicine. (2016, 29 Maret). Calories and Sugars in Boba Milk Tea:
Implications for Obesity Risk in Asian Pacific Islanders. Diperoleh 17 Juni 2019
dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5217910/

Anda mungkin juga menyukai