Anda di halaman 1dari 3

Praktikum Genetika (Modul 1) - 2019 1

SIKLUS HIDUP LALAT BUAH (Drosophila melanogaster )


Imaduddien Raihan Budiyanto 53

 Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung


Jalan Ganesha 10, Bandung 40132 Indonesia
e-mail: raihan.b@sith.itb.ac.id (9)

Abstrak lalat buah memegang peranan penting pada


perkembangan keilmuan biologi terutama pada studi
Drosophila melanogaster atau yang biasa disebut lalat genetika.
buah adalah organisme dari kelas insecta. Drosophila
melanogaster mengalami metamorfosis sempurna yang Drosophila melanogaster jantan memiliki tubuh yang
terdiri dari telur, larva instar 1, larva instar 2, larva cenderung lebih pendek daripada betinanya, ciri lain
instar 3, pupa, dan imago. yang mudah diamati adalah adanya bagian hitam pada
abdomennya [4].
Kata kunci
Lalat buah memiliki rentang hidup rata-rata 8-15 hari,
Drosophila melanogaster, siklus hidup siklus hidupnya sangat dipengaruhi oleh faktor
disekitarnya [5]. Suhu menjadi faktor utama yang dapat
mempengaruhi lamanya hidup lalat buah, ketika suhu
Pendahuluan lebih tinggi dari biasanya lalat buah cenderung memiliki
waktu hidup yang lebih lama. Selain itu faktor lain yang
Drosophila melanogaster atau yang memiliki nama dapat mempengaruhi seperti cahaya ketika
komersil lalat adalah spesies lalatyang memiliki ordo intensitasnya semakin tinggi maka masa perkembangan
Diptera. Pada tahun 1905 W.E. Castle dan T.H. Morgan saat telur akan lambat sebaliknya ketika intensitas nya
memperkenalkan Drosophila sebagai subjek percobaan rendah maka masa perkembangan saat larva cenderung
dalam mempelajari genetika sejak saat itu Drosophila lambat , viskositas medium , kepadatan apabila terlalu
melanogaster menjadi subjek yang paling sering padat maka lalat sulit berkembang, dan tentunya nutrisi
digunakan dalam studi genetika , dan dengan yang menyokong kehidupan lalat buah.
penemuannya tentang Drosophila melanogaster ia Lalat buah mengalami metamorfosis sempurna, fase
berhasil meraih penghargaan nobel [1]. Sejak itu hidupnya dibagi menjadi 6 fase. Lalat buah betina dapat
Drosophila melanogaster menjadi organisme yang dapat menghasilkan 400-500 telur dalam satu kali
sangat erat dengan perkembangan di bidang genetika. meletakkan telurnya. Setelah melewati fasa telur lalat
buah akan mengalami 3 fasa larva yaitu larva instar 1,
Alasan penggunaan Drosophila melanogaster sebagai larva instar 2, dan larva instar 3. Selanjutnya fase pupa
bahan studi genetika didasari berbagai faktor, pertama akan dialami oleh lalat, pada fase ini lalat akan
kromosom yang dimiliki hanya 4 pasang (3 pasang membungkus dirinya selama 3-4 hari lalu akhirnya
autosom dan 2 pasang gonosom), kedua lalat buah menjadi lalat dewasa [6].
memiliki siklus hidup yang realtif pendek dan akan
memiliki anakan yang banyak. Selain itu kromsom pada Tujuan
salivanya merupakan kromosom raksasa, dan Drosophila
melanogaster memiliki varian mutan yang sangat Tujuan pada praktikum kali ini adalah menentukan siklus
banyak mulai dari ukuran tubuh, bentuk sayap, warna hidup Drosophila melanogaster dan menentukan
mata, dan masih banyak lagi [2][3]. karakter morfologis setiap tahapan di silkus hidupnya.
Spesies Drosophila melanogaster termasuk dalam Materi dan Metode
kindom animalia, filum arthropda, kelas insecta, dan
genus Drosophila. Drosophila melanogaster memiliki Pada praktikum ini digunakan botol medium yang
peranan sebagai agen pengurai pada buah-buahan dilengkapi sumbat busa. sebagai tempat lalat diamati
selain itu seperti yang sudah dicantumkan sebelumnya dan kantong kresek sebagai perangkap lalat buah. Cara

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::


2 Praktikum Genetika (Modul 1) - 2019

kerja yang dilakukan pada praktikum ini dibagi menjadi dibutuhkan pupa untuk berubah menjadi imago adalah
tiga bagian. Sedangkan bahan yang digunakan antara 3-4 hari. Hal ini menandakan lingkungan saat itu optimal.
lanin pisang, gula aren, alkohol, ragi, dan buah busuk
sebagai perangkap. Pada bagian pertama botol medium Ketika diamati Drosophila melanogaster mengalami
disiapkan lalu dicampurkan 50ml bahan-bahan media enam fase. Fase yang pertama adalah telur, morfologi
(pisang, gula aren, ragi, dan alkohol). Setelah itu di dalam telurnya adalah lonjong dengan ukuran ± 0,5 mm dan
botol media diberi kertas tisu agar menyerap cairan yang berwarna putih susu dengan bagian menyerupai sendok
lebih, jika sudah botol ditutup dengan sumbat busa. pada ujung anteriornya yang digunakan sebagai alat
bantu agar telur tidak tenggelam ketika di air. Setelah ±
Setelah botol medium siap maka dilakukan bagian kedua 24 jam telur akan menetas menjadi larva instar 1,
yaitu menangkap lalat buah. Digunakan plastik kresek morfologinya berupa bentuk lonjong pipih dengan
dan buah busuk. Perangkap diletakkan di tempat yang ukuran ±1 mm berwarna putih dan cenderung
memungkinkan adanya lalat buah lalu ditinggalkan motil/aktif bergerak fase ini juga berlangsung ±24 jam.
sekitar 1 jam agar lalat buah masuk perangkap. Setelah Fase selanjutnya adalah larva instar 2 paada fase ini
masuk perangkap lalat buah dipindahkan ke dalam botol ukurannya bertambah besar menjadi sekitar 2-3 m,
medium. memiliki segmen, dan dilengkapi dengan spirakel
anterior sebagai alat pernapasan dan mouthooks untuk
Bagian ketiga pada langkah kerja adalah proses makan. Fase larva terakhir adalah fase larva instar 3
pengamatan lalat buah yang ada pada botol medium. dimana larva memiliki ukuran ±4-5 mm dengan bagian
Tempat, tanggal, jam penangkapan, dan jumlah lalat anteriornya meruncing dan posteriornya melebar.
dicatat. Lalu lalat diamati tiap hari dan didoumentasikan Setelah beberapa hari setelahnya larva akan menempel
di setiap fasanya. Setelah pengamatan selesai lalat buah pada dinding botol medium dengan cairan lengket yang
dikembalikan ke habitatnya lagi. dihasilkan lewat kelenjar ludah. Setelah menempel larva
akan mengalami masa prepupa, motilitasnya akan
Hasil dan Pembahasan berkurang drastis dan kutikulanya akan mengeras.
Setelah itu prepupa akan mengalami molting, bagian
Hasil pengamatan terlampir pada Tabel 1 pada bagian luarnya akan dilingkupi puparium. Masa pupa akan
lampiran. selama berlangsung selama 3-4 hari setelah itu lalat akan
keluar dari bagian anterior pupa, setelah 3-4 hari lalat
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, lalat buah akan menjadi dewasa dan siap kawin [6].
bertelur setelah 25 jam setelah parental dimasukkan.
Berdasarkan literatur, betina akan bertelur hari kedua Kontaminasi pada medium dapat terjadi karena
setelah menjadi imago setelah 1-2 hari. 28 jam setelah beberapa sebab. Medium bisa saja bocor atau tidak
telur diletakkan, telur menetas dan menghasilkan larva sengaja terbuka, akibatnya pengaruh udara luar dapat
instar-1. Apabila dibandingkan dengan literatur, telur masuk dan organisme lain juga dapat mengontaminasi
menetas setelah kurang lebih 24 jam. Telur lambat medium. Pengaruh dari kontaminasi pada medium akan
menetas karena lingkungan di sekitar botol medium membuat perkembangan lalat buah terganggu. Misalnya
lebih dingin dari biasanya. Selanjutnya larva instar 1 tumbuh jamur, maka akan terjadi kompetisi
berubah menjadi larva instar 2 membutuhkan waktu 25 memperebutkan nutrisi yang terdapat pada medium
jam. Menurut literatur, larva instar 1 berubah menjadi tersebut. Bisa juga kontaminasi berupa air yang masuk,
larva instar 2 membutuhkan waktu kira-kira 24 jam. ini dapat menyebabkan viskositas medium menjadi
Selanjutnya jika dibandingkan dengan literatur, larva menurun sehingga lalat buah akan sulit berkembang.
instar 2 berubah menjadi larva instar 3 membutuhkan Untuk penanganan yang dapat dilakukan bisa dengan,
waktu kira-kira 24 jam.Pada pegamatan dibutuhkan menutup medium rapat-rapat namun tidak sampai
waktu 22 jam. Perkembangan larva menjadi lebih cepat kedap udara, menaruhnya di tempat yang cenderung
karena lingkungan saat itu lebih hangat. Kemudian pada bersih, atau menambahkan anti jamur seperti nipagihn
perubahan larva instar 3 menjadi pupa dibutuhkan dan asam sorbat.
waktu 46 jam. Menurut literatur, perubahan larva instar
3 menjadi pupa membutuhkan waktu 2-3 hari. Komposisi medium yang digunakan pada praktikum kali
Perubahan larva menjadi pupa sedikit lebih cepat karena ini adalah buah pisang, gula aren dan ragi beperan
keadaan lingkungan lebih hangat . sebagai sumber nutrisi untuk lalat buah. Pisang akan
Terakhir, pupa berubah menjadi imago membutuhkan menjadi sumber makanan, sedangkan gula aren akan
waktu 3 hari 1 jam. Menurut literatur, waktu yang dipecah menjadi etanol. Selain itu ada agar-agar sebagai
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::
Praktikum Genetika (Modul 1) - 2019 3

pengeras medium,niphagin sebagai anti jamur serta Drosophila melanogaster in response to


aquades sebagai pelarut medium. temperature. Evolution, 48(4), 1269-1276.
[5] Linford NJ, Bilgir C, Ro J, Pletcher SD . 2013.
Measurement of lifespan in Drosophila melanogaster.
Kesimpulan
Journal of Visualized Experiments (71)
[6] Ashburner, M. (2006). The laboratory culture of
Lalat buah mengalami meamorfosis sempurna, oleh Drosophila. Current Biology, 16(22), R941-R943
karena itu fase hidupnya terbagi atas telur, larva, pupa,
dan imago. Telur dihasilkan setelah 2 hari lalat betina
menjadi imago. Morfologinya berbentuk lonjong dengan
ujung anterior terdapat bagian seperti sendok, ukuran
telur ±0,5 mm dan berwarna putih. 24 jam setelahnya
telur menetas dan menjadi larva instar 1 yang berbentuk
lonjong putih berukuran ±1mm.Selanjutnya dalam 24
jam larva instar 1 akan berkembang lagi menjadi larva
instar 2. Cirinya masih mirip hanya bertambah ukuran
dan terbentuknya spirakel dan mouthooks. Tahap larva
instar 2 berlangsung selama 24 jam, setelah itu larva
akan berkembang lebih panjang lagi dan lebih motil lagi
menjadi larva instar 3 ukurannya ±4-5mm. Untuk
menjadi pupa dibutuhkan waktu 48-56 jam. Morfologi
pupa berupa bentuk lonjong berwarna kecoklatan
berukuran ±3-4mm. setelah 3-4 hari membungkus
dirinya dalam pupa, lalat buah imago akan keluar dan
hidup bebas.
Pada percobaan ini praktikan melakukan kesalahan
seperti kontaminasi medium dan peletakan medium di
tempat yang kurang mendukung. Agar pertumbuhan
dan perkembangan lalat buah lebih optimal seharusnya
medium dijaga dari kontaminasi dan diletakkan di
lingkungan yang cenderung hangat dengan intensitas
cahaya yang cukup.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih saya haturkan kepada Allah SWT yang telah


memberi saya kekuatan dalam melembur laporan ini,
ayah dan ibu yang senantiasa memberi doa dan
dukungan, asisten praktikum yang telah banyak
membimbing, serta keluargaku biologi 2018 yang
senantiasa kuat dan tabah dalam mengahadapi pasang
surut perkuliahan. Panjang umur perjuangan.

Daftar Pustaka

[1] Keller, A. 2007. Drosophila melanogaster's history as a


human commensal. Current Biology, 17(3), R77-R81.
[2] Clancy, S. (2008). RNA splicing: introns, exons and
spliceosome. Nature Education, 1 (1), 31.
[3] Sang JH (2001). Drosophila melanogaster: The Fruit Fly.
In Reeve EC (ed.). Encyclopedia of genetics. USA: Fitzroy
Dearborn Publishers
[4] Partridge, L., Barrie, B., Fowler, K., & French, V. 1994.
Evolution and development of body size and cell size in

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::

Anda mungkin juga menyukai