Anda di halaman 1dari 255

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA


PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS
(TGT) DI KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:

Longinus Tito Hertiandito

NIM : 081414055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA


PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS
(TGT) DI KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:

Longinus Tito Hertiandito

NIM : 081414055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Hargailah cinta yang anda terima melebihi segalanya.

Ia akan bertahan lama setelah kekayaan dan kesehatan anda sirna.

(Og. Mandino)

Orang yang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan,

orang yang optimis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.

(Sir Winston Churcill)

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa mendampingi langkahku

Santo Longinus dan Santo Robertus Bellarminus pelindungku

kedua orang tuaku Bapak A. Haryanto Dwiatmoko dan Ibu G. Tatiek Sutjahjokartiko

adikku Tantiana Hertiantika

Sahabat-sahabatku

dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Longinus Tito Hertiandito. 2012. Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Di Kelas VIII C SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi Program Studi Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT), (2) hasil belajar
siswa, dan (3) motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif campuran. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 pertemuan. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun
ajaran 2012 / 2013.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dalam berbagai
cara. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT diukur dengan
menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan RPP. Hasil belajar siswa diukur
dengan menggunakan Tes Hasil Belajar (THB) yang dibandingkan dengan Tes
Kemampuan Awal (TKA), juga dilihat hasilnya berdasarkan kriteria menurut
skala Likert 3. Motivasi siswa diukur menggunakan angket motivasi yang dilihat
berdasarkan skala Likert 3.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran
kooperatif tipe TGT yang diterapkan di kelas VIII C telah berjalan baik dan dapat
dilihat pada tingkat keterlaksanaan RPP pada lembar pengamatan di semua
pertemuan yang mencapai 90,06 %, (2) hasil belajar yang diperoleh cukup baik,
sebanyak 24 siswa dari 29 siswa tergolong sedang dan tinggi pada hasil belajarnya
dengan rata-rata nilai THB 74,86 dan standar deviasi 14,17, (3) motivasi belajar
siswa cukup baik dengan jumlah siswa yang memiliki motivasi sedang dan tinggi
mencapai 68,96 %. Hasil ini didukung dengan rata-rata skor angket motivasi 70
dan standar deviasi 5,81.

Kata kunci : pembelajaran kooperatif, Teams Games Tournaments (TGT), hasil


belajar, dan motivasi belajar

vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

Longinus Tito Hertiandito. 2012. Student’s Learning Achievement and


Learning Motivation in Learning Mathematics Using Cooperative Learning
Type Teams Games Tournaments (TGT) in Class VIII C SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta. Thesis. Mathematics Education Study Program,
Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University,
Yogyakarta.
This research aims to find out (1) implementation of cooperative learning
type Teams Games Tournaments (TGT) in learning mathematics, (2) student’s
learning achievement, and (3) student’s learning motivation. This is a mixed
deskriptive research (qualitative-quantitative). This research was conducted in 6
lesson meeting. The subject of this research is class VIII C SMP Pangudi Luhur 1
academic year 2012/2013.
Data required was collected in several ways. Implementation of mentioned
learning model were measured using implementation of lesson plan (RPP)
observation sheet. Student’s learning achievement were measured using
Evaluation Test (THB) compared to Based Competence Test (TKA), and also
classified by Likert scale 3. Student’s learning motivation were measured using
questionnaire to be Likert scale 3.
The results of this study indicate that (1) cooperative learning type Teams
Games Tournaments (TGT) that applied in class VIII C is good and can be seen at
the level of implementation of lesson plan (RPP) in observation sheet at all
meetings reached 90,06%, (2) student’s learning achievement obtained good
results, 24 students out of 29 students classified as medium and high on the results
of their study with mean value of THB which reached 74,86, the highest value is
78, and standart deviation was 14,17, (3) student’s motivation gained well with
students who have high and medium motivation reached 68,96%, these results are
supported by mean score of motivation questionnaire was 70, the highest value is
70, and standart deviation is 5,81.

Keywords : cooperative learning, Teams Games Tournaments (TGT), student’s


learning achievement, and the motivation.

vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hasil

Belajar dan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments

(TGT) di Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta” ini dengan baik.

Skripsi ini dapat tersusun berkat dorongan, bantuan, dan bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih pada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menuntun dan

melindungiku dalam proses pembuatan skripsi ini

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Matematika

3. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada

penulis dengan sabar. Terima kasih atas saran, motivasi, dan kritik selama

penyusunan skripsi ini

4. Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, S.Si., M.Si. selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan bagi penulis dalam menyempurnakan skripsi ini

5. Ibu Veronika Fitri Rianasari, S.Pd., M.Sc. selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan bagi penulis dalam menyempurnakan skripsi ini

6. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7. Br. Valentinus Naryo, M.Pd., FIC selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian di SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

8. Ibu C. Peni Suryaningtyas, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran

matematika kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran

2012 / 2013 yang telah membimbing dan membantu penulis dalam

pengambilan data penelitian

9. Siswa-siswi kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran

2012 / 2013 yang telah membantu penulis dalam perolehan data penelitian

10. Papa, mama, adik, dan saudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan

doa, dukungan, dan cinta kasih selama penyusunan skripsi ini dan selama

masa belajar di Universitas Sanata Dharma

11. Teman-teman misdinar ‘Angelus Domini’, khususnya Audra, Dhea, Ferry,

Wawan, Retha, mas Roni, dan Ingrid yang selalu memberikan doa dan

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini

12. Teman-teman KKN Reguler Angkatan XLIII Kelompok 2 ‘JambuLovers’ :

Ari, Ani, Lusi, Lana, Sepsi, Nofa, Baskoro, dan Widi yang telah memberikan

semangat dan kehebohan saat awal penyusunan skripsi ini

13. Semua teman-teman kost, khususnya Bravo, mas Adit, dan mas Sigit, yang

selalu memberikan dukungan, bantuan, dan hiburan selama penyusunan

skripsi ini

x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14. Teman-teman seperjuangan prodi Pendidikan Matematika angkatan 2008,

khususnya William, Zita, Sisca, Ana, Tya, Yulia, dan Ayu yang telah

berjuang bersama, semoga kita semua sukses selalu

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada

skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun guna perbaikan di masa mendatang. Akhirnya, penulis

mengharapkan agar skripsi ini dapat berguna bagi banyak pihak.

Penulis

xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………..……. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………...…... ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………..... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………….. v

ABSTRAK ...................................................................................... vi

ABSTRACT ...................................................................................... vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...... viii

KATA PENGANTAR……………………………………….......... ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………... xii

DAFTAR TABEL ………………………………………………... xvii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………....... xix

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………... xx

BAB I PENDAHULUAN............……………………………….... 1

A. Latar Belakang……………………………………............ 1

B. Identifikasi Masalah.....………………………………...... 3

C. Pembatasan Masalah ......................................................... 3

D. Rumusan Masalah ............................................................. 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................... 4

xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F. Batasan Istilah ................................................................... 5

G. Manfaat Hasil Penelitian ................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ......................………....................... 8

A. Belajar dan Pembelajaran ..…………………………........ 8

B. Pembelajaran Kooperatif…………………….................... 9

1. Definisi Pembelajaran Kooperatif ................................ 9

2. Teori Pembelajaran Kooperatif ..................................... 10

3. Unsur Pembelajaran Kooperatif ................................... 13

4. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif ............................... 16

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournaments (TGT) ........…………………………........... 19

1. Pengertian Teams Games Tournaments (TGT) ............ 19

2. Komponen Teams Games Tournaments (TGT) ........... 19

3. Kelebihan dan Kelemahan Teams Games

Tournaments (TGT) ...................................................... 23

D. Motivasi Belajar Siswa ….................................................. 24

1. Pengertian Motivasi Belajar ......................................... 24

2. Macam-macam Motivasi .............................................. 25

3. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar .......................... 28

4. Pendekatan Umum Motivasi ......................................... 30

5. Ciri-ciri Siswa yang Memiliki Motivasi ....................... 31

xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

E. Hasil Belajar Siswa……………………………................. 31

F. Materi Relasi dan Fungsi …………………………........... 32

1. Pengertian Relasi .......................................................... 32

2. Cara Menyatakan Relasi ............................................... 33

3. Pengertian Fungsi ......................................................... 34

4. Korespondensi Satu-satu / Perkawanan Satu-satu ........ 35

G. Kerangka Berpikir ……..................................................... 36

H. Hipotesis ............................................................................ 37

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………...... 38

A. Jenis Penelitian ……………………….............................. 38

B. Waktu dan Tempat …………………………………….... 38

C. Subyek dan Obyek Penelitian………………………......... 39

D. Variabel Penelitian ……………………………................ 39

1. Variabel Bebas ………………………………….......... 39

2. Variabel Terikat……………………………................. 39

E. Instrumen Penelitian ……………………………............. 39

1. Tes Kemanpuan Awal (TKA)………………................ 40

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)……........... 41

3. Lembar Ketercapaian Pelaksanaan RPP ……………... 41

4. Soal Permainan………….............................................. 41

5. Soal Turnamen ………………….................................. 42

xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Tes Hasil Belajar (THB) ............................................... 43

7. Angket ........................................................................... 44

8. Pertanyaan Wawancara ................................................. 45

F. Validitas dan Reliabilitas…………………….................... 45

1. Validitas dan Reliabilitas Tes Kemampuan Awal ........ 45

2. Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar ................. 45

3. Validitas Angket Motivasi ............................................ 47

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 47

1. Angket ........................................................................... 48

2. Tes ................................................................................. 48

3. Wawancara ................................................................... 48

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PEMBAHASAN,

DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN…………........... 49

A. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian………………................ 49

1. Observasi ...................................................................... 49

2. Validitas dan Reliabilitas……………........................... 49

3. Pengambilan Data ......................................................... 51

B. Penyajian Data.................................................................... 60

1. Keterlaksanaan RPP…………………........................... 61

2. Motivasi Belajar……..................................................... 63

3. Hasil Belajar.................................................................. 64

xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. Analisis Hasil Penelitian .................................................... 71

1. Keterlaksanaan RPP ...................................................... 71

2. Motivasi Belajar ............................................................ 79

3. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournaments (TGT) terhadap

Hasil Belajar ................................................................. 83

4. Penghargaan Kelompok ................................................ 88

5. Korelasi Antara Hasil Belajar dan Motivasi Belajar .... 89

6. Wawancara ................................................................... 92

BAB V PENUTUP…………………………................................... 96

A. Kesimpulan …………………………………………….... 96

B. Saran …………………………………………………...... 98

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...…... 99

LAMPIRAN …………………………………………………..….. 101

xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kriteria Penghargaan Kelompok…………………….............. 22

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal (TKA) .................................. 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar (THB) ........................................... 43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Motivasi ........................................................ 44

Tabel 4.1 Skoring Keterlaksanaan RPP Pertemuan 2 .............................. 61

Tabel 4.2 Skoring Keterlaksanaan RPP Pertemuan 3 .............................. 62

Tabel 4.3 Skoring Keterlaksanaan RPP Pertemuan 4 .............................. 62

Tabel 4.4 Skoring Keterlaksanaan RPP Pertemuan 5............................... 63

Tabel 4.5 Skor Angket Motivasi Siswa Kelas VIII C .............................. 64

Tabel 4.6 Hasil TKA Siswa Kelas VIII C ................................................ 65

Tabel 4.7 Nilai Games 1 Siswa Kelas VIII C .......................................... 66

Tabel 4.8 Nilai Games 2 Siswa Kelas VIII C .......................................... 67

Tabel 4.9 Nilai Turnamen Siswa Kelas VIII C ........................................ 68

Tabel 4.10 Nilai THB Siswa Kelas VIII C ................................................ 70

Tabel 4.11 Penggolongan Skor Angket Motivasi Siswa Kelas VIII C

menurut Skala Likert 3 ............................................................ 81

Tabel 4.12 Perbandingan Nilai TKA dan THB ......................................... 83

Tabel 4.13 Penggolongan Nilai THB Siswa Kelas VIII C menurut Skala

Likert 3 ..................................................................................... 86

xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 4.14 Nilai Turnamen dan Kelompok Juara ...................................... 88

Tabel 4.15 Korelasi Hasil Belajar Siswa dengan Motivasi Belajar ........... 90

xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Contoh Diagram Panah .................................................... 33

Gambar 2.2 Contoh Diagram Cartesius ............................................... 33

Gambar 2.3 Fungsi ‘Rasa’ ....................................................... 35

Gambar 4.1 Beberapa Kelompok Diskusi pada Games 1 .................... 53

Gambar 4.2 Siswa Mengerjakan Soal Games 1 dalam Kelompok ...... 54

Gambar 4.3 Siswa Berdiskusi dalam Kelompok ................................. 54

Gambar 4.4 Peneliti Menjelaskan Materi ............................................ 55

Gambar 4.5 Penggunaan viewer dalam Pembelajaran Pertemuan

Keempat ........................................................................... 57

Gambar 4.6 Siswa Mengerjakan Soal Latihan dalam Games 2 ........... 57

Gambar 4.7 Kelompok-kelompok dalam Sesi Turnamen ................... 58

Gambar 4.8 Siswa Mengerjakan Soal Latihan dalam Turnamen ........ 59

Gambar 4.9 Salah Satu Siswa Mengerjakan Soal THB ....................... 60

Gambar 4.10 Histogram Jumlah siswa pada Setiap Kriteria Skor

Angket Motivasi .............................................................. 82

Gambar 4.11 Histogram Jumlah Siswa pada Setiap Kriteria Nilai THB 87

xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................. 101

Lampiran A.2 Modul 1 RELASI .......................................................... 109

Lampiran A.3 Modul 2 FUNGS ........................................................... 111

Lampiran A.4 Kisi-kisi Angket Motivasi ............................................. 116

Lampiran A.5 Angket Motivasi ............................................................ 117

Lampiran A.6 Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal ................................... 119

Lampiran A.7 Soal TKA ....................................................................... 120

Lampiran A.8 Kunci Jawaban TKA ..................................................... 121

Lampiran A.9 Soal Games 1 ................................................................. 123

Lampiran A.10 Soal Games 2 ................................................................. 124

Lampiran A.11 Soal Turnamen 1 ............................................................ 126

Lampiran A.12 Soal Turnamen 2 ............................................................ 127

Lampiran A.13 Soal Turnamen 3 ............................................................ 128

Lampiran A.14 Soal Turnamen 4 ............................................................ 129

Lampiran A.15 Soal Turnamen 5 ............................................................ 130

Lampiran A.16 Kisi-kisi THB ................................................................ 131

Lampiran A.17 Soal THB ....................................................................... 132

Lampiran A.18 Kunci Jawaban THB ...................................................... 133

xx
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran B.1 Tabel Hasil Validitas THB ............................................ 135

Lampiran B.2 Perhitungan Validitas THB ........................................... 137

Lampiran B.3 Tabel Hasil Reliabilitas THB ........................................ 139

Lampiran B.4 Perhitungan Reliabilitas THB ........................................ 141

Lampiran B.5 Tabel Hasil Validitas Angket ........................................ 143

Lampiran B.6 Tabel Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan

SPSS .............................................................................. 145

Lampiran C.1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII C .................................. 146

Lampiran C.2 Daftar Kelompok Diskusi .............................................. 147

Lampiran C.3 Daftar Kelompok Turnamen .......................................... 148

Lampiran C.4 Sertifikat Penghargaan Kelompok ................................. 149

Lampiran D.1 Lembar Jawab Siswa – uji Validitas THB .................... 150

Lampiran D.2 Lembar Jawab Siswa – TKA ......................................... 156

Lampiran D.3 Lembar Jawaban Games 1 ............................................. 159

Lampiran D.4 Lembar Jawaban Games 2 ............................................. 161

Lampiran D.5 Lembar Jawaban Turnamen .......................................... 164

Lampiran D.6 Lembar Jawaban THB ................................................... 173

Lampiran D.7 Lembar Jawaban Angket Motivasi ................................ 179

Lampiran E.1 Tabel Pengamatan Pembelajaran Pertemuan 2 .............. 185

Lampiran E.2 Tabel Pengamatan Pembelajaran Pertemuan 3 .............. 191

Lampiran E.3 Tabel Pengamatan Pembelajaran Pertemuan 4 .............. 199

xxi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran E.4 Tabel Pengamatan Pembelajaran Pertemuan 5 .............. 207

Lampiran F.1 Transkrip Wawancara Siswa 1 ...................................... 213

Lampiran F.2 Transkrip Wawancara Siswa 2 ...................................... 215

Lampiran F.3 Transkrip Wawancara Siswa 3 ...................................... 217

Lampiran F.4 Transkrip Wawancara Siswa 4 ...................................... 219

Lampiran F.5 Transkrip Wawancara Siswa 5 ...................................... 221

Lampiran G.1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian ............................... 223

Lampiran G.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........ 224

xxii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan sejak

pendidikan dasar hingga menengah atas. Matematika yang diartikan sebagai

ilmu mengenai kuantitas oleh Herman Hudojo (1988) tidak dapat dipungkiri

memaksa para siswa untuk dapat menguasainya. Keharusan tersebut bukan

tanpa alasan. Pertama, karena matematika merupakan salah satu mata pelajaran

yang diujikan dalam Ujian Nasional dan dapat mempengaruhi kelulusan siswa.

Alasan kedua karena keberadaan matematika sangat berhubungan dengan

kehidupan manusia sehari-hari.

Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan observasi,

peneliti melihat terdapat siswa yang kesulitan mempelajari matematika.

Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab siswa sulit mempelajari

matematika adalah mungkin materi yang dipelajari merupakan materi yang

baru ditemui siswa, mungkin cara belajar siswa yang kurang efektif, dan

kemungkinan lain adalah siswa yang tidak memperhatikan guru saat

memberikan penjelasan atau ceramah. Terdapat kemungkinan siswa merasa

bosan karena dalam belajar matematika di kelas siswa banyak diberi penjelasan

oleh guru, diberikan contoh, dan dilanjutkan dengan latihan soal.

Agar siswa selalu ingin memperhatikan penjelasan guru kiranya guru

dapat mencoba menggunakan model atau cara mengajar yang dapat melibatkan

1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

siswa. Dengan cara mengajar yang melibatkan siswa, siswa akan lebih

memiliki keinginan untuk belajar karena saat siswa dilibatkan bersama teman

sebayanya, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.

Sebenarnya banyak model atau cara mengajar yang dapat melibatkan

siswa yang telah dikembangkan oleh para ahli. Salah satu model pembelajaran

yang dapat melibatkan siswa adalah model pembelajaran kooperatif

(cooperative learning). Model pembelajaran ini lebih banyak mengajak siswa

untuk belajar bersama-sama dalam kelompok kecil dengan kemampuan yang

heterogen dan bahkan jika memungkinkan tiap anggota kelompok berasal dari

ras, suku, budaya, dan jenis kelamin yang berbeda. Cooperative learning

mencakupi suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk

menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan

sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya (Erman Suherman, 2001).

Pada pembelajaran kooperatif ada beberapa tipe pembelajaran salah

satunya adalah tipe Teams Games Tournaments (TGT) (Robert E. Slavin,

1995). Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)

menurut Nur dan Wikandari (2000) yang ditulis oleh Trianto (2009) dapat

digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran dari ilmu-ilmu eksak, ilmu-

ilmu sosial maupun bahasa dari jenjang pendidikan dasar (SD, SMP) hingga

perguruan tinggi. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT) sangat cocok untuk mengajar tujuan pembelajaran yang

dirumuskan dengan tajam dengan satu jawaban benar. Meski demikian model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) ini juga dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

diadaptasi untuk digunakan dengan tujuan yang dirumuskan dengan kurang

tajam dengan menggunakan penilaian yang bersifat terbuka, misalnya esai atau

kinerja.

Penulis melihat bahwa matematika amat diperlukan oleh para siswa

maka penulis memandang perlunya penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) sebagai salah satu alternatif

yang mungkin dapat digunakan oleh guru pada pembelajaran matematika. Pada

penelitian ini penulis akan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournaments (TGT) pada proses belajar mengajar matematika di

kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, tampaknya :

1. Siswa mengalami kesulitan saat mempelajari matematika.

2. Siswa tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi.

3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran matematika saat guru

memberikan penjelasan atau ceramah.

C. Pembatasan Masalah

Dari sekian masalah yang telah diidentifikasi, karena keterbatasan

waktu, tenaga, dan biaya, maka penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

(TGT) dalam pembelajaran matematika untuk siswa kelas VIII C SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012 / 2013 dengan materi relasi dan fungsi.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT) pada pembelajaran matematika ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT) ?

3. Bagaimanakah motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT) ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments

(TGT) pada pembelajaran matematika.

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT).

3. Motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

F. Batasan Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam perumusan masalah didefinisikan

sebagai berikut :

1. Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan–

perubahan dalam pengetahuan–pemahaman, ketrampilan, dan sikap– sikap.

(WS. Winkel, 1984)

2. Pembelajaran

Menurut Pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Udin S. Winatapura, 2008).

3. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah suatu proses yang dilakukan individu

dengan teori logika deduktif yang berkenaan dengan hubungan – hubungan

yang bebas dari isi materi hal –hal yang ditelaah sehingga terjadi perubahan

perilaku dari tidak bisa menjadi bisa, tidak tahu menjadi tahu tentang

matematika (Herman Hudojo, 1988).

4. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya

belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1999).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan (Agus Suprijono, 2009).

6. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberi

kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa

dalam tugas-tugas yang terstruktur (Tukiran Taniredja dkk, 2011).

7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT)

Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) adalah

teknik pembelajaran yag dikembangkan secara asli oleh David De Vries

dan Keith Edward (1995). Pada model ini siswa memainkan permainan

dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk

skor tim mereka (Trianto, 2009)

G. Manfaat Hasil Penelitian

1. Bagi peneliti

Sebagai calon guru peneliti dapat menggunakan model kooperatif tipe

Teams Games Tournaments (TGT) sebagai alternatif model mengajar di

kelas.

2. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif model

pembelajaran yang dapat digunakan guru-guru di sekolah saat mengajar.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

3. Bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan studi dalam hal model

pembelajaran kooperatif khususnya tipe Teams Games Tournaments

(TGT).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

yang melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 2008).

Pembelajaran menurut Mohamad Surya (2004) diartikan sebagai suatu

proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan

perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu

itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Mohamad Surya (2004) juga menjelaskan tentang proses

pembelajaran. Yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah proses

individu mengubah perilaku dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Hal ini

mengandung arti bahwa individu akan melakukan kegiatan belajar apabila ia

menghadapi suatu kebutuhan. Namun menurut Mohamad tidak setiap saat

proses pembelajaran dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan. Jika kebutuhan

itu dipenuhi dengan kebiasaan maka proses pembelajaran tidak lagi diperlukan.

Adanya kebutuhan akan mendorong individu untuk mengkaji perilaku yang

ada dalam dirinya. Secara lanjut Mohamad menjelaskan bahwa pembelajaran

terdiri dari beberapa rangkaian aktivitas berikut : individu merasakan adanya

kebutuhan dan melihat tujuan yang ingin dicapai, kesiapan (readiness) individu

untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, pemahaman situasi,

menafsirkan situasi yaitu bagaimana individu melihat kaitan berbagai aspek

8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

yang terdapat dalam situasi, tindak balas (respon), dan akibat atau hasil

pembelajaran.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat penulis simpulkan

bahwa belajar dan pembelajaran adalah suatu proses perubahan tingkah laku

seseorang yang lebih baik dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

B. Pembelajaran Kooperatif

1. Definisi Pembelajaran Kooperatif

Robert E. Slavin (1995) dalam bukunya menjelaskan pembelajaran

kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana para siswa bekerja

dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam mempelajari materi

pelajaran. Slavin juga mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif

adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4–6 orang secara

kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya bertanggung jawab pada

pembelajarannya sendiri tetapi juga bertanggung jawab terhadap teman satu

timnya dalam mempelajari suatu materi pelajaran sehingga keberhasilan

tim dapat dicapai.

Menurut Anita Lie (2008), pembelajaran kooperatif tidak sama

dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur – unsur dasar

pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan

pembagian kelompok yang asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

cooperative learning dengan benar-benar akan memungkinkan pendidik

mengelola kelas dengan lebih efektif. Anita Lie (2008) menyebut

cooperative learning dengan sistem pengajaran gotong royong.

Berdasarkan definisi pembelajaran kooperatif yang telah disebutkan

para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang banyak melibatkan

para siswa untuk bekerja dalam kelompok yang heterogen. Peran serta

setiap siswa dalam kelompok akan membantu dalam memahami materi

pelajaran.

2. Teori Pembelajaran Kooperatif

a. Teori Motivasi

Dalam teori motivasi disebutkan bahwa struktur tujuan

kooperatif menciptakan sebuah situasi di mana satu-satunya cara

anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi mereka adalah jika

kelompok mereka bisa sukses. Oleh karena itu, untuk meraih tujuan

personal mereka, anggota kelompok harus membantu teman satu

timnya untuk melakukan apapun guna membuat kelompok mereka

berhasil, dan mungkin yang lebih penting mendorong anggota

kelompoknya untuk melakukan usaha maksimal (Slavin, 1995). Jadi

dalam pembelajaran kooperatif tiap siswa dalam kelompok diminta

untuk terdorong atau termotivasi melakukan usaha yang terbaik agar

kelompok mereka pun dapat menjadi yang terbaik.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

b. Teori Kognitif

Teori Kognitif dibedakan menjadi dua kategori utama yakni

Teori Pembangunan dan Teori Elaborasi Kognitif.

1. Teori Pembangunan

Teori pembangunan ini berpendapat bahwa interaksi di antara

para siswa berkaitan dengan tugas-tugas yang sesuai meningkatkan

penguasaan mereka terhadap konsep kritik (Damon, 1984 dan

Murray, 1982 dalam Slavin, 1995). Vygotsky (1978) dalam Slavin

(1995) mendefinisikan wilayah pembangunan paling dekat sebagai

“jarak antara level pembangunan aktual seperti yang ditentukan

oleh penyelesaian masalah secara independen dan level

pembangunan potensial seperti yang ditentukan melalui

penyelesaian masalah dengan bantuan dari orang dewasa atau dalam

kolaborasi dengan teman yang lebih mampu.”

Banyak penganut paham Piaget yang menyerukan untuk

penggunaan aktivitas kooperatif di sekolah. Mereka beralasan

bahwa interaksi diantara siswa dalam tugas-tugas pembelajaran

akan terjadi dengan sendirinya untuk mengembangkan pencapaian

prestasi siswa. Para siswa akan saling belajar satu sama lain karena

dalam diskusi mereka mengenai konten materi, konflik kognitif,

akan timbul, alasan yang kurang pas juga akan keluar, dan

pemahaman dengan kualitas yang lebih tinggi akan muncul (Slavin,

1995).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

2. Teori Elaborasi Kognitif

Wittlock (1987) dalam Slavin (1995) menyebutkan bahwa

penelitian dalam bidang psikologi kognitif telah menemukan bahwa

jika informasi ingin dipertahankan di dalam memori dan

berhubungan dengan informasi yang sudah ada di dalam memori,

orang yang belajar harus terlibat dalam semacam pengaturan

kembali kognitif, atau elaborasi, dan materi.

Salah satu cara elaborasi yang paling efektif adalah

menjelaskan materinya kepada orang lain. Penelitian terhadap

pengajaran oleh teman lama menemukan adanya keuntungan

pencapaian yang diterima oleh pengajar maupun yang diajar

(Devin-Sheehan, Feldman, dan Allen, 1976 dalam Slavin, 1995).

Dansereau telah menemukan bahwa pada saat pembaca

maupun pendengar bisa belajar lebih banyak daripada mereka

belajar sendiri, si pembaca telah belajar lebih banyak (Slavin,

1995).

Dalam proses belajar kelompok siswa perlu diberi

kesempatan untuk menerangkan materi pelajaran yang dipahaminya

pada siswa lain. Pada satu sisi siswa yang menjelaskan akan lebih

memahami materi dan siswa yang diberi penjelasan akan menjadi

paham. Jadi model pembelajaran kooperatif dibentuk dengan

berlandaskan berbagai teori yakni yang pertama adalah teori

motivasi yang mengatakan bahwa keberhasilan individu ditentukan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

oleh keberhasilan kelompok, yang kedua adalah teori pembangunan

yang mengatakan bahwa interaksi siswa dengan tugas-tugasnya

akan meningkatkan penguasaan mereka terhadap materi yang

dipelajari, dan yang ketiga adalah teori elaborasi kognitif yang

mengatakan bahwa dalam belajar siswa diminta untuk dapat

membagi pengalaman belajar atau menerangkan materi yang

dikuasainya pada siswa lain agar mendapatkan hasil yang

maksimal.

3. Unsur Pembelajaran Kooperatif

Roger dan David Johnson dalam mengemukakan bahwa tidak semua

kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning (Anita Lie, 2008).

Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran

gotong royong (pembelajaran kooperatif) harus diterapkan. Adapun kelima

unsur tersebut adalah :

a. Saling ketergantungan positif

Yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif adalah

adanya hubungan yang saling membutuhkan antar siswa dalam

kelompok belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, setiap anggota

kelompok diminta untuk bertanggung jawab tidak hanya bertanggung

jawab terhadap kinerjanya secara individu, namun juga bertanggung

jawab secara kelompok. Atau dengan kata lain setiap anggota diminta

untuk memberikan sumbangan bagi kelompoknya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

Anita Lie (2008) menyebutkan bahwa beberapa siswa yang

kurang mampu tidak akan merasa minder terhadap rekan-rekan mereka

karena mereka juga memberikan sumbangan. Malahan mereka akan

merasa terpacu untuk meningkatkan usaha mereka dan dengan

demikian menaikkan nilai mereka (kelompok). Sebaliknya siswa yang

lebih pandai juga tidak akan merasa dirugikan karena rekannnya yang

kurang mampu juga telah memberikan bagian sumbangan mereka.

b. Tanggung jawab perseorangan

Unsur kedua ini merupakan akibat yang dihasilkan dari unsur

saling ketergantungan positif. Dengan para siswa saling bergantung

pada rekannya, maka akan timbul rasa tanggung jawab secara personal

untuk memberikan yang terbaik bagi kelompoknya.

c. Tatap muka

Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu

muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para

pembelajar (siswa) untuk membentuk sinergi yang menguntungkan

semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan,

memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.

Setiap anggota kelompok memiliki latar belakang pengalaman,

keluarga, dan sosial ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses saling

memperkaya antaranggota kelompok. Para anggota kelompok perlu


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain

dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi (Anita Lie, 2008).

d. Komunikasi antar anggota

Dalam suatu kelompok diperlukan kesediaan para anggotanya

untuk berkomunikasi menyampaikan pendapatnya. Namun tidak semua

siswa memiliki keahlian berbicara dan mendengarkan dengan baik. Ada

saat dimana siswa harus diajari terlebih dahulu bagaimana cara

menyanggah pendapat siswa lain tanpa menyinggung perasaan siswa

tersebut. Ketrampilan berkomunikasi dalam kelompok seperti ini

merupakan proses yang panjang dan tidak langsung dalam sekejap

dapat diterapkan. Walaupun ketrampilan berkomunikasi ini

membutuhkan proses yang panjang, sesungguhnya ketrampilan ini

merupakan ketrampilan yang bermanfaat karena dapat memperkaya

pengalaman belajar siswa dan dapat menjadi salah satu alternatif

pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.

e. Evaluasi proses kelompok

Setelah proses panjang dalam kelompok dilalui, perlu adanya

evaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini

tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa

diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar

(siswa) terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning

(Anita Lie, 2008).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

Jadi tidak semua kerja kelompok dapat dianggap sebagai cooperative

learning. Suatu kerja kelompok dapat dikatakan sebagai bentuk

cooperative learning jika dalam kelompok terjadi ketergantungan positif

antar anggotanya, ada tanggung jawab yang dimiliki setiap anggota

kelompok, ada kesempatan tatap muka setiap anggota kelompok, ada

komunikasi yang dijalin setiap anggota kelompok dengan anggota lain,

serta adanya evaluasi kerja kelompok agar kerja kelompok selanjutnya

lebih efektif.

4. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

Berikut ini beberapa tipe pembelajaran kooperatif yang

dikembangkan oleh Robert E. Slavin (1995):

a. Student Teams Achievement Division (STAD)

Dalam penggunaan model pembelajaran STAD siswa dibagi

dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari empat atau lima

anggota yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja

akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Pengelompokan ini

berfungsi untuk memastikan semua anggota tim benar-benar belajar,

dan lebih khusus lagi untuk mempersiapkan anggotanya untuk dapat

mengerjakan kuis dengan baik. Langkah dalam pembelajaran kooperatif

tipe STAD adalah pertama guru mempresentasikan materi pelajaran

kemudian siswa bekerja dalam kelompok untuk memastikan bahwa

setiap anggotanya benar-benar menguasai materi dengan baik.

Kemudian siswa diberikan kuis mengenai bahan ajar yang sedang


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

dipelajari. Nilai atau skor kuis individu digunakan untuk menentukan

poin perbaikan skor siswa dengan skor yang telah lalu. Sedangkan nilai

kelompok diperoleh dari penjumlahan nilai masing-masing anggota.

Kelompok yang memiliki rata-rata skor kelompok yang memenuhi

kriteria dapat diberi penghargaan.

b. Teams Games Tournaments (TGT)

Pada dasarnya TGT hampir sama dengan pola pembelajaran

tipe STAD. Poin penting yang membedakan keduanya adalah TGT

menggunakan turnamen akademik, menggunakan kuis-kuis, dan sistem

skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil

tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya

setara seperti mereka. Dari turnamen ini setiap anggota kelompok akan

mendapatkan skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya.

Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan nilai

kelompok. Kelompok yang mendapatkan nilai kelompok yang

memenuhi kriteria akan mendapatkan penghargaan kelompok.

c. Jigsaw

Sama seperti kedua tipe kooperatif sebelumnya, pada tipe

jigsaw juga diberlakukan pembagian kelompok secara heterogen.

Masing-masing anggota kelompok diberi tugas untuk mempelajari satu

bagian materi. Mereka memiliki tugas menjadi ‘guru’ topik yang

mereka pelajari. Pada tipe jigsaw, siswa yang menjadi ‘guru’ di topik

yang sama akan dipertemukan dengan anggota kelompok lain. Para


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

‘guru’ di setiap topik ini diberi kesempatan untuk berdiskusi membahas

topik yang mereka terima hingga mereka dapat menguasai topik

tersebut. Setelah mereka dirasa cukup menguasai topik yang menjadi

bagian mereka, mereka diminta untuk kembali ke kelompok asal untuk

membagikan dan mengajarkan hasil diskusi mereka pada teman lain.

Terakhir adalah adanya pemberian kuis atau penilaian yang mencakup

seluruh topik. Penilaian dan penghargaan kelompok didasarkan pada

peningkatan nilai individu.

d. Teams Accelerated Instruction (TAI)

Dalam model pembelajaran TAI, para anggota kelompok

bekerja dalam unit pelajaran yang berbeda. Teman satu tim bertugas

memeriksa hasil kerja masing-masing menggunakan lembar jawaban

dan saling membantu menyelesaikan masalah. Tahap terakhir adalah

pemberian tes yang dikerjakan tanpa bantuan teman satu timnya. Skor

tes dihitung dengan melihat atau memonitor siswa. Setiap minggu guru

menjumlahkan skor tiap unit yang telah diselesaikan oleh anggota tim

dan memberikan penghargaan.

e. Cooperative Integreted Reading and Composition (CIRC)

CIRC merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan

pada pembelajaran membaca dan menulis di sekolah. Dalam CIRC,

siswa dibagi ke dalam kelompok yang diukur berdasarkan tingkat

kecepatan membacanya. Dalam kelompok itu mereka saling bertukar

informasi atas apa yang mereka baca, memprediksi bagian akhir cerita
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

naratif, menuliskan respon mengenai bacaan, dan sebagainya. Melalui

belajar kelompok, siswa dilatih untuk menguasai ide utama bahan

bacaan yang mereka baca.

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT)

1. Pengertian Teams Games Tournaments (TGT)

Model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah

satu model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert E.

Slavin. Secara umum TGT tidak jauh berbeda dengan STAD kecuali dalam

satu hal, yakni TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan

kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba

sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik

sebelumnya setara seperti mereka. TGT sangat sering digunakan dengan

dikombinasikan dengan STAD, dengan menambahkan turnamen tertentu

pada struktur STAD yang biasanya.

2. Komponen Teams Games Tournaments (TGT)

Adapun komponen dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournaments (TGT) adalah :

a. Presentasi di kelas

Dalam memulai pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe TGT, guru terlebih dahulu menjelaskan pada siswa

materi yang akan dipelajari lebih lanjut. Presentasi di kelas ini

merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga

memasukkan presentasi audio visual. Dalam cara ini, para siswa akan

menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh,

karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan

kuis-kuis, dan skor kuis akan menentukan skor tim mereka (Robert E.

Slavin, 1995).

b. Tim (Kelompok)

Sebuah tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili

seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin,

ras, dan etnisitas atau dengan kata lain kelompok dibentuk secara

heterogen. Kehadiran tim ini berfungsi untuk memastikan bahwa semua

anggota tim benar-benar belajar. Dalam kelompok ini masing-masing

anggota kelompok harus berusaha memahami materi dan membantu

teman lain dalam menguasai materi pelajaran.

Tim atau kelompok ini dirasa penting karena setiap anggota

kelompok akan berjuang demi kelompoknya dan kelompok pun akan

berjuang untuk membantu tiap anggotanya. Agar keberadaan tim atau

kelompok semakin efektif, maka sebelum memulai berkelompok guru

dapat menjelaskan sikap yang perlu diterapkan dalam bekerja

kelompok. Sikap tersebut antara lain : tidak membuat suara gaduh saat

pelaksanaan kerja kelompok, mendiskusikan jawaban bersama-sama

teman sekelompok, dan sebelum bertanya kepada guru sebaiknya siswa

terlebih dahulu bertanya pada teman dalam kelompoknya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

c. Game (Permainan)

Pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT, permainan

yang dimaksudkan adalah permainan yang terdiri atas pertanyaan-

pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji

pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi kelas dan

pelaksanaan kerja tim atau kelompok.

Jalannya permainan pada model pembelajaran kooperatif tipe

TGT adalah :

1. Sebelum pertandingan pertanyaan dinomori pada selembar kertas.

2. Setiap siswa mengambil nomor undian dan menjawab pertanyaan

sesuai dengan nomor undian.

3. Jawaban yang benar dari setiap pertanyaan dapat dicocokkan

dengan siswa lain yang berada pada meja pertandingan yang sama.

Siswa dari meja pertandiangan lain diberi kesempatan untuk

menanggapi jawaban siswa yang bermain.

d. Turnamen

Turnamen adalah sebuah struktur di mana game atau

permainan berlangsung. Turnamen ini biasanya dilangsingkan pada

akhir minggu atau pada akhir unit, setelah guru memberikan presentasi

di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

Jalannya turnamen pada model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournaments (TGT) adalah :

1. Setiap siswa yang telah menempati meja turnamen bergantian

mengambil nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati.

2. Siswa dipersilakan untuk membacakan dan menjawab soal sesuai

dengan nomor undiannya.

3. Soal yang tidak terjawab dilemparkan kepada siswa di sebelah

kirinya.

4. Siswa yang menjawab soal dengan benar berhak menyimpan kartu

yang akan dijadikan poin untuk kemudian diakumulasikan menjadi

penghargaan kelompok.

e. Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan lain

apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa

dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari

peringkat mereka. Kriteria penghargaan kelompok dinyatakan dalam

tabel berikut.

Tabel 2.1 Kriteria Penghargaan Kelompok

Skor Kelompok Kriteria Penghargaan


≤ 40 Good Team
41 – 45 Great Team
≥ 45 Super Team
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

3. Kelebihan dan Kelemahan Teams Games Tournaments (TGT)

Kelebihan dan kelemahan Teams Games Tournaments (TGT) yang

dapat penulis rangkum setelah membaca beberapa sumber karangan Robert

E. Slavin (1995), Sugiyanto (2009) dan Trianto (2009) adalah :

a. Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh

teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka

dari pada siswa yang ada di kelas tradisional.

b. Meningkatkan perasaan atau persepsi siwa bahwa hasil yang mereka

peroleh tergantung dari kinerja dan bukan pada keberuntungan.

c. TGT memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,

keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.

d. TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama

verbal dan non verbal, kompetisi yang lebih sedikit).

e. Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi

menggunakan waktu yang lebih banyak.

f. TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja

dengan gangguan emosional lebih sedikit yang menerima skors atau

perlakuan lain.

g. TGT dapat meningkatkan rasa saling percaya.

h. TGT meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang

dirasakan lebih baik.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

i. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan

kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial,

agama, dan orientasi tugas.

j. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan

komitmen.

D. Motivasi Belajar Siswa

1. Pengertian Motivasi Belajar

Kata motivasi menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (2008)

adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau

tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu; usaha-usaha yang

menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu

karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki. Sedangkan Herman

Hudojo (1988) berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan pendorong

yang ada di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

untuk mencapai suatu tujuan.

Winkel (1984) menyatakan motif dapat dikatakan sebagai daya

penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif merupakan kondisi

intern atau disposisi (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif maka

motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, bila kebutuhan untuk mencapai

tujuan sangat dirasakan. Motivasi belajar adalah daya penggerak di dalam


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar mengajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar, dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa akan tercapai.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis, yang bersifat non intelektual.

Peranannya yang sangat khas adalah dalam hal gairah / semangat belajar,

siswa yang bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk

melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian motivasi belajar adalah suatu dorongan atau kemauan seseorang

untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan motivasi belajar matematika

adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas-

aktivitas yang berhubungan dengan pelajaran matematika dalam rangka

memenuhi kebutuhan belajar matematika demi mencapai suatu tujuan

dalam pembelajaran matematika.

2. Macam-macam Motivasi

Ada beberapa macam motivasi dilihat dari berbagai sudut pandang.

Macam-macam motivasi di bawah ini adalah macam-macam motivasi yang

dituliskan oleh Sardiman (1986) :

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

i. Motif-motif bawaan

Motif bawaan yaitu motif yang dibawa sejak lahir, tanpa

dipelajari. Sebagai contohnya adalah : dorongan untuk makan,


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, dorongan untuk

beristirahat, dan sebagainya.

ii. Motif-motif yang dipelajari

Motif-motif yang dipelajari maksudnya adalah motivasi

yang timbul karena dipelajari. Sebagai contohnya adalah dorongan

untuk mengajar di tengah masyarakat, dorongan untuk belajar suatu

cabang ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Motif-motif seperti ini

disebut motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.

b. Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

i. Motif atau kebutuhan organis

Motivasi ini muncul karena adanya kebutuhan organis

untuk hidup. Misalkan : dorongan untuk makan, dorongan untuk

minum, dorongan untuk bernafas, dan sebagainya.

ii. Motif-motif darurat

Motivasi ini muncul karena adanya rangsangan dari luar.

Misalkan : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk

membalas, dan sebagainya.

iii. Motif-motif obyektif

Motivasi ini muncul karena dorongan untuk dapat

menghadapi duni luar secara efektif. Misalkan : menaruh minat,

melakukan manipulasi, dan sebagainya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

c. Motivasi Jasmaniah dan Motivasi Rohaniah

Yang termasuk dalam motivasi jasmaniah misalnya refleks,

insting otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk dalam motivasi

rohaniah adalah kemauan.

d. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman,

1986). Anita Woolfolk (2009) menjelaskan bahwa motivasi intrinsik

adalah kecenderungan alamiah untuk mencari dan menaklukkan

tantangan selama kita berusaha mengejar interest pribadi dan

menerapkan kapabilitas, motivasi untuk melakukan sesuatu ketika kita

tidak harus melakukan.

Sedangkan motivasi ekstrinsik menurut Sardiman adalah motif-

motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar

(1986). Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang didasarkan pada

faktor-faktor yang berhubungan dengan kegiatan itu sendiri, motivasi

yang diciptakan oleh faktor-faktor eksternal seperti reward dan

hukuman (Anita Woolfolk, 2009).

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat penulis

simpulkan bahwa motivasi intrinsik berasal dari dalam diri sendiri

sedangkan motivasi ekstrinsik berasal dari faktor luar yang turut

mempengaruhi suatu kemauan kita terhadap sesuatu.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

3. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar

Sardiman (1986) dalam bukunya menunjukkan beberapa bentuk

dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah. Cara – cara tersebut adalah :

a. Memberikan angka

Angka dalam hal ini adalah simbol dari nilai kegiatan belajar

siswa. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka /

nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai

ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik. Angka-angka

baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah

demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan

menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk

suatu pekerjaan tersebut.

c. Saingan / kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi

untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual

maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

d. Ego – involvment

Menumbuhkan kesadaran pada para siswa agar merasakan

betapa pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29

bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai

bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan

segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga

harga dirinya.

e. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar jika mengetahui akan ada

ulangan. Oleh karena itu memberikan ulangan juga merupakan sarana

motivasi.

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi

pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus

meningkat.

g. Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcment yang positif dan sekaligus

merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat akan

memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah

belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

h. Hukuman

Hukuman sebagi reinforcment yang negatif tetapi jika diberikan

secara tepat dan bijak dapat menjadi alat motivasi.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30

i. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud

untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang

ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan baik.

j. Minat

Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi

muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat merupakan alat

motivasi yang pokok.

k. Tujuan yang diakui

Rumusan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan

merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami

tujuan yang harus dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan,

maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

4. Pendekatan Umum Motivasi

a. Pendekatan Behavioral

Kaum behavioris cenderung menekankan motivasi ekstrinsik

yang disebabkan oleh insentif, reward, dan hukuman (Anita Woolfolk,

2009).

b. Pendekatan Humanistik

Pandangan humanistik menekankan motivasi intrinsik yang

tercipta oleh kebutuhan akan pertumbuhan pribadi , fulfillment, dan

self-determination (Anita Woolfolk, 2009).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31

c. Pendekatan Kognitif

Pandangan kognitif menekankan para pencari makna,

pemahaman, kompetensi, kekuatan atribusi, dan interpretasi individual

(Anita Woolfolk, 2009).

d. Pendekatan Sosiokultural

Pandangan sosiokultural menekankan legatimate periperal

participation dan identitas dalam masyarakat (Anita Woolfolk, 2009).

5. Ciri-ciri Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (1986), ada beberapa ciri-ciri yang

menunjukkan siswa memiliki motivasi belajar. Ciri-ciri tersebut adalah :

a. Tekun menghadapi tugas

b. Ulet menghadapi kesulitan

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

d. Lebih senang bekerja mandiri

e. Cepat bosan pada tugas – tugas yang rutin.

E. Hasil Belajar

Hasil belajar pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan (Suprijono, 2009). Hasil belajar ini

dapat dilihat dari hasil tes prestasi dan dalam pengukuran hasilnya digunakan

simbol angka atau skor. Suprijono (2009) juga menuliskan hasil belajar

menurut beberapa pakar yaitu Gagne dan Bloom. Hasil belajar menurut Gagne
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32

yang dituliskan oleh Suprijono (2009) yaitu berupa informasi verbal,

keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.

Sementara hasil belajar menurut Bloom mencakup kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge,

comprehension, application, analysis, synthesis, dan evaluation. Domain

afektif adalah receiving, responding, valuing, organization, dan

characterization. Domain psikomotorik meliputi initiatory, pre-routine, dan

rountinized (Suprijono, 2009).

F. Materi Relasi dan Fungsi

1. Pengertian relasi

Definisi dari relasi menurut Marsigit (2009) adalah relasi dari himpunan M

ke himpunan N adalah suatu aturan yang memasangkan anggota - anggota

himpunan M ke anggota - anggota himpunan N. Misalkan terdapat dua

himpunan yakni himpunan M = {Adi Bella, Cinta, Deni, dan Edi} dan

himpunan N = {musik, tari, teater}. Adi menyukai tari, Bella menyukai

teater, Cinta menyukai musik, Deni menyukai tari, dan Edi menyukai

musik. Antar anggota himpunan M dan himpunan N terdapat suatu

hubungan yang dinamakan relasi.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33

2. Cara menyatakan relasi

a. Diagram panah

Diagram panah merupakan cara paling mudah dalam menyatakan suatu

relasi. Materi mengenai diagram panah telah dipelajari pada uraian-

uraian sebelumnya.

Contoh diagram panah :

Gambar 2.1 Contoh Diagram Panah

b. Diagram Cartesius

Selain dengan diagram panah, relasi dapat juga dinyatakan dalam

bentuk diagram cartesius. Penempatan sumbu-sumbu pada diagram

cartesius diatur sebagai berikut: sumbu horisontal digunakan untuk

himpunan pertama sedangkan sumbu vertikal digunakan untuk

himpunan kedua. Contoh diagram cartesius :

Gambar 2.2 Contoh Diagram Cartesius


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34

c. Himpunan pasangan berurutan

Cara menyatakan relasi yang ketiga adalah dengan himpunan pasangan

berurutan. Himpunan pasangan berurutan didefinisikan sebagai berikut:

Suatu relasi antar dua himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari

A dan B. A × B merupakan himpunan pasangan berurutan (a, b) dengan

a ∈ A dan b ∈ B. (Marsigit, 2009)

3. Pengertian fungsi

Misalkan himpunan A = {Jakarta, Kuala Lumpur, Paris, Teheran, Tokyo}

dan himpunan B = {Indonesia, Iran, Jepang, Malaysia, Perancis}. Dari

kedua himpunan tersebut, dapat dibuat suatu relasi ‘ibukota’. Dengan relasi

tersebut, terlihat bahwa relasi tersebut memiliki sifat-sifat setiap anggota

himpunan A memiliki kawan anggota himpunan B. Selai itu juga tidak ada

anggota A yang memiliki kawan lebih dari satu di himpunan B. Suatu relasi

yang memiliki kedua sifat tersebut merupakan relasi khusus yang disebut

fungsi. Fungsi didefinisikan sebagai: fungsi atau pemetaan dari himpunan

A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota

A dengan tepat satu anggota B. (Marsigit, 2009)

a. Domain, kodomain, dan range

Pada fungsi dikenal beberapa istilah yakni daerah asal (domain), daerah

kawan (kodomain), dan daerah hasil (range).


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35

b. Menyatakan fungsi / pemetaan

Pada dasarnya fungsi juga merupakan relasi, maka dalam menyatakan

fungsi juga dapat dinyatakan dalam 3 cara yakni dengan menggunakan

diagram panah, diagram cartesius, dan himpunan pasangan berurutan.

c. Banyak pemetaan dari dua himpunan

Cara untuk menentukan banyaknya pemetaan dari dua himpunan

menurut buku karangan Marsigit (2009) adalah sebagai berikut :

Jika banyaknya anggota himpunan P adalah n(P) dan banyak anggota

himpunan Q adalah n(Q) maka :

Banyak pemetaan dari P ke Q adalah {n(Q)}n(P)

Banyak pemetaan dari Q ke P adalah {n(P)}n(Q)

4. Korespondensi satu-satu / Perkawanan satu-satu

a. Pengertian korespondensi satu-satu

Misalkan terdapat suatu fungsi “Rasa”.

Gambar 2.3 : Fungsi “Rasa”

Setiap anggota pada himpunan A hanya dapat dipasangkan dengan

tepat satu anggota himpunan B. Demikian juga dengan setiap anggota B

yang dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan A. Fungsi

dengan sifat seperti itu dinamakan sebagai korespondensi satu-satu.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36

Definisi korespondensi satu-satu: jika setiap anggota himpunan A

dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan B dan setiap anggota

himpunan B dipasangkan dengan tepat satu anggota himunan A maka

dikatakan bahwa himpunan A berkorespondensi satu-satu dengan

himpunan B. Jadi, n(A) harus sama dengan n(B). (Marsigit, 2009)

b. Banyak korespondensi satu-satu dari dua himpunan

Cara untuk menemukan banyaknya korespondensi satu-satu yang

mungkin terjadi pada 2 himpunan yang banyak anggotanya telah

diketahui menurut buku yang ditulis Marsigit (2009) adalah : Jika n(A)

= n(B) = n maka banyaknya korespondensi satu-satu antara A dan B

adalah n × (n – 1) × (n – 2) × ... × 3 × 2 × 1.

G. Kerangka Berpikir

Siswa pasti ingin mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

Pencapaian hasil yang memuaskan tersebut dipengaruhi beberapa faktor, salah

satunya ialah motivasi siswa dalam belajar. Motivasi yang dimaksud adalah

dorongan siswa untuk belajar. Dari sekian banyak macam motivasi, motivasi

ekstrinsiklah yang dapat didongkrak secara siginifikan karena motivasi

ekstrinsik lahir dari lingkungan sekitar seperti persaingan dengan teman

sebaya, dukungan keluarga, dan bahkan cara guru menyampaikan materi di

kelas.

Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah proses

pembelajaran dalam kelas. Pemilihan model dan metode pembelajaran di kelas


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37

sangat mempengaruhi minat dan motivasi siswa dalam belajar. Model

pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan pada penelitian ini

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan model

pembelajaran ini siswa dibantu oleh teman sebayanya dalam satu kelompok

diskusi. Selain itu dengan adanya rasa bersaing saat melaksanakan turnamen

akan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

H. Hipotesis

Hipotesis yang peneliti kemukakan berdasarkan landasan teori dan kerangka

berpikir di atas adalah :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)

yang peneliti terapkan di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

pada materi relasi dan fungsi akan berjalan dengan baik.

2. Hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada

pembelajaran matematika pada materi relasi dan fungsi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT) akan mencapai nilai yang baik.

3. Motivasi belajar yang dimiliki siswa kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta pada pembelajaran matematika pada materi relasi dan fungsi

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT) akan tinggi.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif (kualitatif-kuantitatif). Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk

penelitian yang paling dasar. Jenis penelitian ini ditujukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik

fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini

mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan

perbedaannya dengan fenomena lain. Penelitian deskriptif tidak memberikan

perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi

menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa

individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka (Nana S.

Sukmadinata, 2005).

B. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran 2012 / 2013

yakni pada bulan Agustus-September 2012 bertempat di SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta.

38
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39

C. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII C SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 39 siswa.

Obyek pada penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran matematika

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT).

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif

dengan tipe Teams Games Tournaments (TGT).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dan motivasi

belajar siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu peneliti dalam kegiatan penelitian (Mustafa,

2009). Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua macam instrumen yakni

instrumen perencanaan pembelajaran dan instrumen untuk mengumpulkan

data. Instrumen perencanaan pembelajaran meliputi Tes Kemampuan Awal

(TKA), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar ketercapaian

pelaksanaan RPP, soal permainan, dan soal turnamen. Sedangkan instrumen


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40

untuk mengumpulkan data terdiri dari Tes Hasil Belajar (THB), angket, dan

pertanyaan wawancara untuk siswa.

1. Tes Kemampuan Awal (TKA)

TKA adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa

sekaligus untuk membagi siswa dalam beberapa kelompok diskusi. Materi

yang digunakan untuk TKA adalah materi kelas VII. Sebelum diujikan

pada para siswa, terlebih dahulu kisi-kisi TKA dan soal TKA

dikonsultasikan pada dosen dan guru.

Tabel 3.1 : Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal (TKA)

Tingkat Jumlah
Kompetensi Indikator Kognitif Butir
Dasar
C1 C2 C3 Soal
1. Melakukan operasi Siswa dapat menentukan operasi
hitung bilangan hitung bilangan pecahan (%)
1 1
pecahan. yang dikaitkan dengan kejadian
sehari-hari.
2. Melakukan operasi Siswa dapat menentukan jumlah
1 1
pada bentuk aljabar. dari dua bentuk aljabar.
3. Menggunakan Siswa dapat menggunakan
perbandingan untuk prinsip perbandingan dua
1 1
pemecahan masalah. besaran yang sejenis dalam
menyelesaikan masalah.
4. Menggunakan Siswa dapat menyatakan suatu
konsep himpunan himpunan dengan mendaftar
1 1
dalam pemecahan anggota-anggotanya jika
masalah. diketahui sebuah diagram venn.
5. Menentukan Siswa dapat menentukan nilai
hubungan dua garis, suatu sudut jika diketahui dua
1 1
besar, dan jenis sudut yang saling berpelurus.
sudut.
Jumlah 1 2 2 5
Keterangan :

C1 : Mengingat

C2: Memahami

C3 : Menerapkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41

2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RPP adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan pada

penelitian. RPP mencakup hal-hal berikut: tujuan pembelajaran, materi

ajar, metode pembelajaran, langkah kegiatan, alat dan bahan, dan penilaian

(terlampir).

3. Lembar Ketercapaian Pelaksanaan RPP

Lembar ketercapaian pelaksanaan RPP digunakan untuk menilai

pelaksanaan peneliti dalam mengajar, apakah sesuai dengan RPP yang telah

dibuat atau tidak (terlampir).

4. Soal Permainan

Soal permainan dalam penelitian ini adalah soal latihan pada sesi

permainan (games) pada pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Pada penelitian ini ada dua permainan,

maka ada dua macam soal permainan yang dibuat. Pada permainan

pertama, soal disajikan dalam bentuk essay dan setiap siswa mengerjakan

satu nomor soal (terlampir). Pada permainan kedua, soal disajikan dalam

bentuk pilihan ganda (terlampir).

Contoh soal dalam permainan 1 :

Hasil ulangan Matematika Shinta, William, Ferry, Fanny, dan Dhea

bertturut-turut adalah 8, 7, 6, 9, dan 8. Tuliskanlah :

a. Anggota-anggota himpunan N (nama siswa) dan himpunan L (nilai

ulangan matematika).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42

b. Himpunan pasangan berurutan antara himpunan nama dan himpunan

nilai.

Contoh soal dalam permainan kedua :

Diketahui A = {b, u, i} dan B = {r, o, t, i}. Banyak pemetaan yang

mungkin terjadi dari A ke B adalah ... .

a. 36 c. 81

b. 64 d. 12

5. Soal Turnamen

Soal turnamen dalam penelitian ini adalah soal latihan pada sesi turnamen

yang diadakan setelah melaksanakan permainan atau games. Dalam

turnamen ini terdapat lima kelompok yang masing-masing memiliki tingkat

akademis berbeda-beda yakni tinggi, sedang, dan rendah. Soal turnamen

dibuat menjadi lima macam soal dengan tingkat kesulitan yang berlainan.

Hal ini bertujuan agar pada kelompok turnamen yang memiliki tingkat

akademis tinggi mendapatkan soal dengan tingkat kesulitan yang tinggi

pula. Demikian berlaku pula untuk kelompok-kelompok lain yang memiliki

tingkat akademis masing-masing (terlampir).

Contoh soal turnamen :

Diketahui himpunan A = {1, 8, 27, 64, 125} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}

membentuk relasi ‘pangkat tiga’ dari A ke B. Nyatakanlah relasi tersebut

dalam bentuk :

a. Himpunan pasangan berurutan.

b. Diagram panah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43

6. Tes Hasil Belajar (THB)

THB adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah

dilakukan penelitian.

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

Tingkat Jumlah
Kompetensi
Indikator Kognitif Butir
Dasar
C1 C2 C3 Soal
Memahami relasi Siswa dapat menyebutkan anggota dua
1
dan fungsi himpunan dari suatu relasi.
2
Siswa dapat memberi nama pada suatu
1
relasi.
Siswa dapat menyatakan suatu relasi
1 1
dalam bentuk diagram cartesius.
Siswa dapat menyebutkan domain,
kodomain, dan range dari diagram panah 1
suatu fungsi.
2
Siswa dapat menyatakan diagram panah
suatu fungsi dalam himpunan pasangan 1
berurutan.
Siswa dapat menyebutkan jumlah
pemetaan yang mungkin terjadi bila 1 1
diketahui dua himpunan.
Siswa dapat menyebutkan banyaknya
korespondensi satu-satu yang terjadi 1
antara dua himpunan.
2
Siswa dapat menggambarkan suatu
korespondensi satu-satu dalam bentuk 1
diagram panah.
Jumlah 3 2 3 8
Keterangan :

C1 : Mengingat

C2: Memahami

C3 : Menerapkan

7. Angket
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44

Angket digunakan untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa. Sebelum

membuat pernyataan angket, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi angket yang

mencakup 9 indikator yaitu : rajin dalam belajar, keinginan untuk menggali

pengetahuan lebih dalam, mengerti tujuan belajar suatu materi tertentu,

keinginan untuk menjadi yang terbaik, keberanian untuk tampil di depan

kelas, cara mengajar guru di kelas, pergaulan dengan teman, pengaruh guru

dalam belajar, pengaruh orang tua dalam belajar. Masing-masing indikator

dibagi dalam dua macam pernyataan yaitu pernyataan positif dan

pernyataan negatif. Secara keseluruhan angket ini berisi 25 butir pernyataan

tertutup yang harus diisi siswa setelah semua proses pembelajaran selesai

dilangsungkan.

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Angket Motivasi

Pernyataan
No. Indikator Butir Butir
Positif Negatif
Pernyataan Pernyataan
1. Rajin dalam belajar 4 1, 7, 17, 22 1 24
2. Keinginan untuk menggali 2 2, 9 1 6
pengetahuan lebih dalam.
3. Mengetahui tujuan belajar suatu 1 3 1 21
materi tertentu.
4. Keinginan untuk menjadi yang 2 5, 25 1 14
terbaik.
5. Keberanian untuk tampil di depan 1 15 1 4
kelas.
6. Cara mengajar guru di kelas. 2 18, 20 1 8
7. Pergaulan dengan teman 2 11, 16 1 13
8. Pengaruh guru dalam belajar 1 12 1 23
9. Pengaruh orang tua dalam belajar 1 19 1 10

8. Pertanyaan Wawancara
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45

Pertanyaan wawancara digunakan untuk mencari informasi lebih mendalam

pada siswa-siswi yang korelasi antar hasil belajar dan motivasi belajarnya

diskonkordan atau tidak berkorelasi positif.

F. Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu

peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas. Perhitungan validitas dan

reliabilitas ini dilakukan agar instrumen benar-benar valid dan dipercaya

(reliabel) untuk digunakan.

1. Validitas dan Reliabilitas Tes Kemampuan Awal (TKA)

Uji validitas dan reliabilitas pada tes kemampuan awal hanya berupa

pertimbangan dari para pakar. Pakar dalam penelitian ini adalah dosen dan

guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VIII C. Dosen dan guru

pengampu mata pelajaran matematika kelas VIII C menilai kesesuaian kisi-

kisi TKA dengan setiap butir soal TKA dan menilai setiap butir soal TKA

berdasarkan tingkat kesulitan dan kemampuan siswa kelas VIII C.

2. Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil belajar (THB)

Validitas dan reliabilitas Tes Hasil Belajar (THB) diukur dengan

perhitungan statistik dan dilanjutkan dengan pertimbangan dari pakar.

Perhitungan validitas butir ini menggunakan perhitungan korelasi Product

Moment dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Rumus korelasi Product

Moment :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46

𝑛𝑛 ∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 𝑌𝑌𝑖𝑖 − (∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 )(∑ 𝑌𝑌𝑖𝑖 )


𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥 =
�(𝑛𝑛 ∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 2 − (∑ 𝑋𝑋𝑖𝑖 )2 ) . (𝑛𝑛 ∑ 𝑌𝑌𝑖𝑖 2 − (∑ 𝑌𝑌𝑖𝑖 )2 )

Keterangan :

rxy = koefisien validitas butir antara variabel X dan variabel y

n = jumlah siswa uji coba

x = skor tiap butir soal untuk setiap individu

y = jumlah skor tiap siswa uji coba

Dalam perhitungan validitas butir soal ini, suatu butir soal dinyatakan valid

bila hasil perhitungan validitas butir ≥ r tabel.

Sedangkan perhitungan reliabilitas THB dihitung menggunakan

rumusan Cronbach Alpha yaitu :

𝑟𝑟 𝑁𝑁 ∑𝜎𝜎 2
11= � ��1− 2𝑖𝑖 �
𝑁𝑁−1 𝜎𝜎𝑡𝑡

dengan,

(∑ 𝑋𝑋 )2
∑ 𝑋𝑋 𝑖𝑖 2 −
𝜎𝜎𝑖𝑖 2 = 𝑛𝑛
, untuk varians tiap butir soal
𝑛𝑛

(∑ 𝑌𝑌)2
∑ 𝑌𝑌 2 −
2
𝜎𝜎𝑡𝑡 = 𝑛𝑛
, untuk varians total
𝑛𝑛

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen.

∑ 𝜎𝜎𝑖𝑖 2 = jumlah varians skor tiap-tiap item.

𝜎𝜎𝑡𝑡2 = varians total

𝑁𝑁 = banyak soal.

n = jumlah siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47

Adapun suatu soal dikatakan sebagai soal yang reliabel bila hasil

perhitungan Alpha≥ 0,5. Reliabilitas suatu soal juga dikelompokkan

menjadi 5 kriteria sebagai berikut :

Sangat Tinggi : 0,81 < r ≤ 1,00

Tinggi : 0,61 < r ≤ 0,80

Cukup : 0,41 < r ≤ 0,60

Rendah : 0,21 < r ≤ 0,40

Sangat Rendah : 0,00 < r ≤ 0,20

3. Validitas Angket Motivasi

Perhitungan validitas angket motivasi dilakukan dengan menghitung

nilai korelasi (r) antara skor yang diperoleh siswa tiap butirnya (x) dengan

skor total (y). Nilai korelasi ini dihitung menggunakan kalkulator. Pada

perhitungan ini suatu butir pernyataan angket dinyatakan valid bila nilai

korelasi (r) pada kalkulator ≥ 0,3. Selanjutnya angket motivasi dinilai

berdasarkan pertimbangan pakar yaitu dosen.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

ada tiga macam, yaitu : angket, tes, dan wawancara.

1. Angket
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48

Dalam pengumpulan data tentang motivasi belajar siswa digunakan angket

motivasi belajar yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan

dengan motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik.

2. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Tes Kemampuan Awal

(TKA) dan Tes Hasil Belajar (THB). TKA diberikan di awal pertemuan

sebelum pengambilan data dilangsungkan dengan bahan materi kelas

sebelumnya yakni kelas VII. Tujuan diberikannya TKA adalah untuk

mengukur kemampuan siswa pada pokok bahasan yang menjadi prasyarat

materi fungsi sekaligus menjadi sarana untuk menentukan kelompok

diskusi. Sedangkan THB diberikan di akhir pertemuan setelah pengambilan

data dilangsungkan dengan bahan materi relasi dan fungsi.

3. Wawancara

Metode ini digunakan untuk mengetahui informasi yang lebih jelas tentang

hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Pemilihan subyek wawancara

dilakukan secara acak pada siswa yang memiliki korelasi hasil dan motivasi

belajar negatif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN ANALISIS

HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

1. Observasi

Observasi dilaksanakan dengan melihat pembelajaran di kelas VII A

dan VII B pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 dan melihat

pembelajaran di kelas VIII C pada awal semester gasal tahun ajaran 2012 /

2013. Observasi ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti mengenal calon-

calon subyek yang akan diteliti dan menemukan permasalahan yang

terdapat dalam pembelajaran di kelas. Pada kegiatan observasi ini peneliti

mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas.

2. Validitas dan Reliabilitas

Perhitungan validitas dan reliabilitas dilakukan agar seluruh

instrumen terutama yang berkaitan dengan pengukuran data dapat

dinyatakan valid dan reliabel serta dapat digunakan dalam kegiatan

penelitian. Sebelum dilaksanakan perhitungan validitas dan reliabilitas

intrumen, terlebih dahulu peneliti menguji coba instrumen yang akan

peneliti gunakan yakni Tes Hasil Belajar dan Angket Motivasi Belajar. Uji

coba Tes Hasil belajar (THB) dilaksanakan di kelas IX C pada hari Kamis,

30 Agustus 2012. Sedangkan uji coba angket motivasi belajar dilaksanakan

di kelas VIII A pada hari Selasa, 4 September 2012.

49
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50

a. Validitas THB

Ada dua macam pengujian yang dilakukan dalam menguji Tes

Hasil Belajar (THB) yakni validitas butir dan validitas isi. Penilaian

validitas isi dilakukan oleh para pakar yakni dosen pembimbing dan

guru mata pelajaran matematika. Sedangkan validitas butir THB diukur

dengan rxy rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Terdapat 5

butir soal yang diuji validitasnya dengan menggunakan rumus korelasi

Product Moment. Soal – soal tersebut dinilai cukup valid jika

perhitungan rxy tiap butirnya lebih dari r tabel. R tabel dilihat

berdasarkan nilai n, dimana n adalah jumlah siswa dan taraf signifikansi

yang diambil. Dengan nilai n = 39 dan taraf signifikansi 5% didapatkan

nilai r tabel adalah 0,319. Pada perhitungan ini kelima soal yang diuji

bernilai valid. Tabel perhitungan validitas butir THB dapat dilihat pada

lampiran.

b. Reliabilitas THB

Reliabilitas THB diukur dengan menggunakan r11 rumus

Koefisien Cronbach Alpha. Terdapat 5 butir soal yang diuji

reliabilitasnya. Kelima soal tersebut dinilai cukup reliabel jika hasil

pengukuran r11 atau α kelima soal yang diuji lebih dari 0,5. Pada

perhitungan ini kelima soal dinilai cukup reliabel dengan nilai r11 =

0,696. Tabel perhitungan reliabilitas THB dapat dilihat pada lampiran.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51

c. Validitas Angket Motivasi

Pengujian angket motivasi dilaksanakan pada hari Selasa, 4

September 2012 di kelas VIII A. Pada pengujian angket tersebut,

terdapat 25 butir pernyataan yang diujicobakan. Setelah pengujian

angket selesai dilaksanakan, peneliti melanjutkan dengan melakukan

perhitungan validitas angket motivasi untuk memastikan bahwa angket

motivasi tersebut mudah dipahami dan tidak menimbulkan makna yang

berbeda. Perhitungan validitas angket motivasi dilakukan dengan

menghitung korelasi (r) antara skor yang diperoleh siswa tiap butirnya

(x) dengan skor total (y). Perhitungan ini dilakukan menggunakan

kalkulator. Butir angket dinyatakan valid jika hasil perhitungannya

korelasinya (r) lebih dari atau sama dengan 0,3.

Setelah dilakukan perhitungan validitas, didapatkan beberapa

butir pernyataan angket yang dinilai tidak valid. Beberapa butir

pernyataan angket yang tidak valid berdasarkan perhitungan korelasi (r)

diganti pernyataannya dengan isi atau maksud yang tetap sama.

Penggantian kalimat butir pernyataan angket ini dilakukan berdasarkan

pertimbangan pakar yakni dosen pembimbing. Tabel perhitungan

validitas angket motivasi dapat dilihat pada lampiran.

3. Pengambilan Data

Kegiatan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus sampai

September 2012 selama 6 pertemuan di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta. Adapun banyak siswa di kelas VIII C adalah 19 siswa laki-laki


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52

dan 20 siswa perempuan. Pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa jam

ke-7, Kamis jam ke-1 dan 2, Jumat jam ke-1 dan 2, dan Sabtu jam ke-1.

Pada pembelajaran ini peneliti lebih banyak bertindak sebagai

fasilitator. Peneliti lebih banyak menggunakan waktu dalam pembelajaran

untuk diskusi kelompok dan latihan soal baik dalam bentuk games maupun

turnamen.

a. Pembelajaran Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama dilaksanakan tes kemampuan awal

(TKA) bagi para siswa kelas VIII C. Pemberian TKA di kelas VIII C

dilaksanakan pada Jumat, 31 Agustus 2012. Pengerjaan TKA di kelas

VIII C ini dilaksanakan pada jam pertama yakni pukul 07.00 sampai

dengan 07.55. Pemberian TKA ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

akademis siswa pada materi di tingkat sebelumnya yakni di kelas VII

sekaligus untuk membantu peneliti dalam membagi dalam kelompok

diskusi yang akan digunakan pada pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Pada saat pemberian TKA ini ada 5 siswa yang tidak masuk karena

sakit maupun ijin.

b. Pembelajaran Pertemuan 2

Pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 1

September 2012 pada jam ke-1 dan 2 yakni pada pukul 07.00-08.35.

Pada pertemuan kedua ini pembelajaran mulai dilaksanakan dalam

kelompok-kelompok diskusi yang telah dibagi oleh peneliti dan

diberitahukan sebelumnya pada para siswa kelas VIII C. Terdapat 7


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53

kelompok diskusi yang membagi para siswa. Karena jumlah siswa

seluruhnya 39 siswa, maka dalam pembagian kelompok tidak semua

kelompok memiliki jumlah anggota yang sama. Ada kelompok yang

beranggotakan 6 siswa. Ada pula kelompok yang hanya beranggotakan

5 siswa. Pada pertemuan kedua ini ada 3 siswa yang tidak masuk

sekolah karena sakit dan ijin, maka sedikit menghambat

berlangsungnya pembelajaran karena ada membuat beberapa kelompok

memiliki anggota yang tidak lengkap.

Gambar 4.1 : Beberapa kelompok diskusi pada Games 1

Pada pertemuan kedua ini peneliti memulai dengan menjelaskan

materi relasi dengan menggunakan media kertas yang lebar untuk

memudahkan siswa melihat gambar diagram panah dan diagram

cartesius. Peneliti juga membagikan modul sebagai panduan bagi para

siswa saat peneliti mengajar. Modul tersebut tidak hanya berupa

rangkuman materi yang sudah tersaji, namun ada sebagian jawaban atau

materi yang peneliti kosongkan sebagai bahan latihan bagi para siswa.

Setelah peneliti mengajarkan materi relasi pada para siswa,

kemudian peneliti memberikan latihan yang dikemas dalam bentuk


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54

Games ‘Berbaris dalam Relasi’. Sebelum memulai permainan, peneliti

menjelaskan aturan main yang dalam permainan pertama. Kemudian

peneliti membagikan satu amplop yang berisi soal mengenai relasi pada

masing-masing kelompok. Setiap siswa dalam kelompok mengerjakan

satu soal dalam amplop kelompoknya. Pada saat siswa mengerjakan

soal latihan dalam Games ini, peneliti memotivasi siswa untuk

mengerjakan dengan sebaik-baiknya.

Gambar 4.2 : Siswa mengerjakan soal Games 1 dalam kelompok

Gambar 4.3 : Siswa berdiskusi dalam kelompok

Di akhir pembelajaran, peneliti meminta siswa untuk mempelajari

materi fungsi sampai dengan korespondensi satu-satu dari buku modul

dan BKS.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55

c. Pembelajaran Pertemuan 3

Pembelajaran pada pertemuan ketiga dilangsungkan pada Kamis,

6 September 2012 pukul 07.00 – 08.35. Pertemuan ketiga ini diikuti

oleh 36 siswa karena ada 3 siswa yang tidak mengikuti pelajaran. Pada

pertemuan ketiga peneliti menjelaskan materi tentang pengertian fungsi

hingga banyak korespondensi satu-satu yang dapat terjadi bila diketahui

dua himpunan.

Gambar 4.4 : Peneliti menjelaskan materi

Pada pertemuan yang berlangsung selama 95 menit ini tidak

diadakan latihan berupa Games seperti pada pertemuan kedua karena

materi yang cukup banyak sehingga seluruh pembelajaran hanya

difokuskan pada pemberian materi saja. Pada pertemuan ini peneliti

juga memberikan modul yang dapat diisi oleh siswa.

d. Pembelajaran Pertemuan 4

Pelaksanaan pembelajaran keempat dilaksanakan pada Sabtu, 8

September 2012. Pertemuan kali ini dilaksanakan bukan di kelas namun

di Laboratorium Biologi karena memerlukan viewer / LCD sebagai alat

dalam Games kedua. Setelah pada pertemuan ketiga pembelajaran


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56

hanya difokuskan pada pemberian materi fungsi sampai dengan banyak

korespondensi satu-satu, maka pada pembelajaran keempat ini

pembelajaran dikhususkan untuk latihan soal dalam bentuk Games yang

diberi nama ‘Tebak Fungsi dan Korespondensi’.

Pembelajaran yang berlangsung selama 80 menit ini juga

dilakukan dengan berkelompok. Kelompok diskusi masih tetap sama

dengan kelompok diskusi sebelumnya, namun pada pertemuan kali ini

beberapa kelompok memiliki anggota yang tidak lengkap karena 7

orang siswa tidak mengikuti pelajaran. Pada permainan kedua, soal

latihan diberikan dalam bentuk pilihan ganda dan ditampilkan dengan

menggunakan media Microsoft Power Point. Sebelum memulai

pengerjaan soal, terlebih dahulu peneliti mengulang kembali materi

tentang fungsi sampai dengan korespondensi satu-satu. Kemudian siswa

diminta mengerjakan sepuluh nomor soal latihan yang ditampilkan

dengan durasi waktu pengerjaan 3 menit untuk setiap soal. Soal

dikerjakan secara individu namun siswa diberi kesempatan untuk

berdiskusi dengan teman – teman dalam satu kelompoknya. Setelah 30

menit pengerjaan soal, peneliti melanjutkan dengan membahas soal.

Dan di akhir pembelajaran peneliti mengingatkan para siswa

untuk mempersiapkan turnamen yang akan dilangsungkan pada

pertemuan selanjutnya. Persiapan dapat dilakukan dengan mempelajari

kembali materi relasi sampai dengan banyak korespondensi satu – satu

dari modul –modul dan BKS (Buku Kerja Siswa) yang dimiliki siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57

Gambar 4.5 : Penggunaan viewer dalam pembelajaran keempat

Gambar 4.6 : Siswa mengerjakan soal latihan dalam Games 2

e. Pembelajaran Pertemuan 5

Pembelajaran pertemuan kelima dilangsungkan pada hari Selasa,

11 September 2012. Pada pertemuan kelima ini diadakan turnamen

untuk mengadu kemampuan siswa dengan kemampuan yang setara.

Turnamen dilaksanakan tetap dalam kelompok. Dengan pembagian

kelompok baru berdasarkan tingkat akademik yang setara, didapatkan 5

kelompok dengan jumlah anggota 6 atau 7 orang pada setiap

kelompoknya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58

Gambar 4.7 : Kelompok –kelompok dalam sesi turnamen

Pada pembelajaran yang berlangsung pada pukul 11.45 – 12.25

peneliti terlebih dahulu memberikan aturan dalam pengerjaan turnamen

yakni pengerjaan soal secara individu walaupun duduk bersama dalam

satu kelompok. Peneliti juga memberikan nama pada kelompok-

kelompok turnamen, nama-nama tersebut adalah Doraemon untuk

kelompok dengan siswa berkemampuan akademis tinggi, Nobita untuk

kelompok dengan siswa berkemampuan akademis sedang, Shizuka

untuk kelompok dengan siswa berkemampuan akademis sedang, Suneo

untuk kelompok dengan siswa berkemampuan akademis sedang, dan

Giant untuk kelompok dengan siswa berkemampuan akademis rendah.

Setelah menjelaskan aturan dalam turnamen, peneliti memberikan satu

buah amplop besar yang berisi soal-soal turnamen untuk masing-

masing kelompok. Dengan waktu pengerjaan selama 30 menit siswa

diminta untuk mengerjakan soal-soal turnamen.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59

Gambar 4.8 : Siswa mengerjakan soal latihan dalam turnamen

Setelah siswa selesai mengerjakan soal turnamen, siswa

memasukkan lembar jawaban mereka ke dalam amplop semula dan

menyerahkannya pada peneliti. Di akhir pembelajaran, peneliti

mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi relasi sampai

dengan korespondensi satu-satu sekaligus mengingatkan siswa bahwa

pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan (THB) tentang

relasi sampai dengan korespondensi satu-satu.

f. Pembelajaran Pertemuan 6

Pada pembelajaran pertemuan keenam ini peneliti memberikan

tes untuk menguji kemampuan siswa tentang materi relasi, memberikan

angket motivasi, dan memberikan penghargaan pada kelompok terbaik.

Pembelajaran pertemuan keenam ini dilaksanakan pada Kamis, 13

September 2012 pada pukul 07.00 – 07.50. Pada pertemuan yang

diikuti oleh seluruh siswa ini, peneliti dibantu oleh guru pengampu

mata pelajaran matematika dalam membagi soal THB dan mengawasi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60

para siswa dalam mengerjakan ulangan THB. Pada pertemuan ini

semua siswa masuk dan mengikuti THB.

Gambar 4.9 : Salah satu siswa mengerjakan soal latihan ulangan THB

Setelah siswa selesai mengerjakan soal ulangan THB, kemudian

peneliti dan guru pengampu mata pelajaran matematika membagikan

lembar angket motivasi. Proses ini berlangsung 40 menit dan sisa waktu

yang tersedia peneliti manfaatkan untuk memberikan penghargaan

kelompok diskusi terbaik. Dari ketujuh kelompok diskusi yang

dibentuk pada awal pertemuan pertama, didapatkan pemenang tim

terbaik adalah kelompok 5. Di akhir pembelajaran peneliti

mengucapkan terima kasih pada para siswa dan meminta bantuan para

siswa untuk peneliti wawancarai.

B. Penyajian Data

Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan beberapa data yang

dianalisis. Data-data tersebut adalah :


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61

1. Keterlaksanaan RPP

Berikut data daftar keterlaksanaan RPP selama 6 pertemuan :

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama peneliti hanya memberikan tes

kemampuan awal pada para siswa. Pengajaran tetap dilaksanakan oleh

guru bidang studi sehingga tidak ada RPP yang peneliti persiapkan

karena RPP yang dipakai adalah RPP milik guru bidang studi.

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, peneliti memberikan / mengajarkan

materi tentang relasi sampai dengan himpunan pasangan berurutan dan

dilanjutkan dengan games pertama. Pada pertemuan ini peneliti dibantu

oleh 3 observer yang bertugas untuk mengamati proses pembelajaran di

kelas. Adapun rangkuman skor pencapaian keterlaksanaan RPP yang

diamati oleh ketiga observer tersebut adalah :

Tabel 4.1 Tabel Skoring Keterlaksanaan RPP Pertemuan 2

Total Poin Pengamatan Terlaksana Tidak Terlaksana


Observer 1 13 11 2
Observer 2 13 11 2
Observer 3 13 11 2

c. Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga, peneliti mengajarkan materi fungsi

sampai dengan korespondensi satu-satu. Pada pertemuan ini peneliti

dibantu oleh 4 observer yang bertugas untuk mengamati proses

pembelajaran di kelas. Adapun rangkuman skor pencapaian


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62

keterlaksanaan RPP yang diamati oleh keempat observer tersebut

adalah :

Tabel 4.2 Tabel Skoring Keterlaksanaan RPP Pertemuan 3

Total Poin Pengamatan Terlaksana Tidak Terlaksana


Observer 1 11 9 2
Observer 2 11 9 2
Observer 3 11 10 1
Observer 4 11 10 1

d. Pertemuan Keempat

Pada pertemuan keempat, peneliti memberikan games yang

kedua. Pada pertemuan ini peneliti dibantu oleh 4 observer yang

bertugas untuk mengamati proses pembelajaran di laboratorium, tempat

pembelajaran dilaksanakan. Adapun rangkuman skor pencapaian

keterlaksanaan RPP yang diamati oleh keempat observer tersebut

adalah :

Tabel 4.3 Tabel Skoring Keterlaksanaan RPP Pertemuan 4

Total Poin Pengamatan Terlaksana Tidak Terlaksana


Observer 1 13 12 1
Observer 2 13 12 1
Observer 3 13 11 2
Observer 4 13 12 1

e. Pertemuan Kelima

Pada pertemuan kelima, peneliti memberikan soal-soal latihan

yang dikemas dalam turnamen. Pada pertemuan ini peneliti dibantu

oleh 3 observer yang bertugas untuk mengamati proses pembelajaran di

kelas. Adapun rangkuman skor pencapaian keterlaksanaan RPP yang

diamati oleh ketiga observer tersebut adalah :


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63

Tabel 4.4 Tabel Skoring Keterlaksanaan RPP Pertemuan 5

Total Poin Keterlaksanaan Terlaksana Tidak Terlaksana


Observer 1 12 12 0
Observer 2 12 12 0
Observer 3 12 12 0

f. Pertemuan Keenam

Pada pertemuan keenam peneliti memberikan tes hasil belajar

dan angket motivasi. Pada pertemuan ini tidak ada kegiatan mengajar

yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti hanya mengikuti proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan tambahan pemberian

THB dan angket motivasi. Maka, peneliti tidak memiliki suatu RPP

tersendiri dalam pertemuan keenam.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar siswa adalah daya pendorong pada diri siswa baik

dari dalam maupun dari luar. Motivasi atau daya pendorong ini diukur

dengan menggunakan angket motivasi yang terdiri atas dua macam

pernyataan yakni pernyataan bernilai positif dan bernilai negatif.

Pernyataan – pernyataan ini dibuat berdasarkan 2 macam motivasi yakni

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Pembuatan pernyataan –

pernyataan yang berjumlah 25 butir ini didasarkan atas 9 indikator yang

telah dibuat sebelumnya. Adapun hasil skor angket motivasi para siswa

kelas VIII C adalah sebagai berikut :


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64

Tabel 4.5 Hasil Skor Angket Motivasi Siswa kelas VIII C

No. Urutan Siswa Total Skor Angket motivasi


1 Siswa 1 69
2 Siswa 2 74
3 Siswa 3 76
4 Siswa 4 61
5 Siswa 5 65
6 Siswa 6 65
7 Siswa 7 76
8 Siswa 8 70
9 Siswa 9 81
10 Siswa 10 61
11 Siswa 11 70
12 Siswa 12 73
13 Siswa 13 66
14 Siswa 14 83
15 Siswa 15 71
16 Siswa 16 70
17 Siswa 17 65
18 Siswa 18 72
19 Siswa 19 61
20 Siswa 20 70
21 Siswa 21 70
22 Siswa 22 73
23 Siswa 23 62
24 Siswa 24 67
25 Siswa 25 77
26 Siswa 26 71
27 Siswa 27 69
28 Siswa 28 62
29 Siswa 29 74
30 Siswa 30 73
31 Siswa 31 77
32 Siswa 32 72
33 Siswa 33 81
34 Siswa 34 73
35 Siswa 35 65
36 Siswa 36 73
37 Siswa 37 76
38 Siswa 38 71
39 Siswa 39 74

3. Hasil Belajar

a. Tes Kemampuan Awal

Tes Kemampuan Awal (TKA) adalah tes yang menguji

kemampuan siswa dalam memahami materi prasyarat materi relasi dan


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65

fungsi. Soal TKA ini dibuat berdasarkan indikator – indikator yang

telah ditentukan sebelumnya. Dari indikator tersebut dihasilkan

beberapa butir soal TKA. Adapun skor dan nilai yang diperoleh siswa

kelas VIII C pada TKA ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil TKA Siswa kelas VIII C

No. Urutan Siswa Nilai TKA Siswa kelas VIII C


1 Siswa 1 94
2 Siswa 2 100
3 Siswa 3 Tidak masuk
4 Siswa 4 84
5 Siswa 5 100
6 Siswa 6 100
7 Siswa 7 100
8 Siswa 8 28
9 Siswa 9 92
10 Siswa 10 58
11 Siswa 11 86
12 Siswa 12 Tidak masuk
13 Siswa 13 100
14 Siswa 14 100
15 Siswa 15 100
16 Siswa 16 100
17 Siswa 17 85
18 Siswa 18 100
19 Siswa 19 84
20 Siswa 20 72
21 Siswa 21 80
22 Siswa 22 100
23 Siswa 23 100
24 Siswa 24 100
25 Siswa 25 100
26 Siswa 26 95
27 Siswa 27 100
28 Siswa 28 100
29 Siswa 29 45
30 Siswa 30 Tidak masuk
31 Siswa 31 100
32 Siswa 32 100
33 Siswa 33 85
34 Siswa 34 100
35 Siswa 35 Tidak masuk
36 Siswa 36 100
37 Siswa 37 Tidak masuk
38 Siswa 38 100
39 Siswa 39 100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66

b. Games 1

Games pertama adalah salah satu latihan dalam rangkaian proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournaments (TGT). Pada penelitian ini, games

pertama adalah latihan dengan materi relasi sampai dengan himpunan

pasangan berurutan. Adapun nilai games 1 yang diperoleh siswa kelas

VIII C adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7 Nilai Games 1 siswa kelas VIII C

No. Urutan Siswa Nilai Games 1 Siswa kelas VIII C


1 Siswa 1 100
2 Siswa 2 70
3 Siswa 3 100
4 Siswa 4 70
5 Siswa 5 65
6 Siswa 6 95
7 Siswa 7 100
8 Siswa 8 95
9 Siswa 9 70
10 Siswa 10 50
11 Siswa 11 70
12 Siswa 12 Tidak masuk
13 Siswa 13 Tidak masuk
14 Siswa 14 100
15 Siswa 15 100
16 Siswa 16 95
17 Siswa 17 100
18 Siswa 18 70
19 Siswa 19 100
20 Siswa 20 100
21 Siswa 21 20
22 Siswa 22 95
23 Siswa 23 50
24 Siswa 24 70
25 Siswa 25 70
26 Siswa 26 100
27 Siswa 27 100
28 Siswa 28 70
29 Siswa 29 70
30 Siswa 30 70
31 Siswa 31 100
32 Siswa 32 100
33 Siswa 33 100
34 Siswa 34 70
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67

No. Urutan Siswa Nilai Games 1 Siswa kelas VIII C


35 Siswa 35 100
36 Siswa 36 70
37 Siswa 37 Tidak masuk
38 Siswa 38 70
39 Siswa 39 95

c. Games 2

Latihan pada games kedua merupakan kelanjutan dari rangkaian

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). Pada games kedua

ini, materi yang diberikan untuk latihan adalah pengertian fungsi hingga

korespondensi satu-satu. Adapun nilai yang diperoleh siswa kelas VIII

C pada latihan games kedua ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Nilai games 2 siswa kelas VIII C

No. Urutan Siswa Nilai Games 2 Siswa kelas VIII C


1 Siswa 1 90
2 Siswa 2 100
3 Siswa 3 Tidak masuk
4 Siswa 4 90
5 Siswa 5 70
6 Siswa 6 70
7 Siswa 7 90
8 Siswa 8 90
9 Siswa 9 Tidak masuk
10 Siswa 10 100
11 Siswa 11 100
12 Siswa 12 Tidak masuk
13 Siswa 13 100
14 Siswa 14 100
15 Siswa 15 100
16 Siswa 16 95
17 Siswa 17 80
18 Siswa 18 Tidak masuk
19 Siswa 19 100
20 Siswa 20 80
21 Siswa 21 80
22 Siswa 22 Tidak masuk
23 Siswa 23 100
24 Siswa 24 100
25 Siswa 25 90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68

No. Urutan Siswa Nilai Games 2 Siswa kelas VIII C


26 Siswa 26 100
27 Siswa 27 100
28 Siswa 28 100
29 Siswa 29 100
30 Siswa 30 Tidak masuk
31 Siswa 31 80
32 Siswa 32 60
33 Siswa 33 100
34 Siswa 34 Tidak masuk
35 Siswa 35 Tidak masuk
36 Siswa 36 100
37 Siswa 37 100
38 Siswa 38 100
39 Siswa 39 90

d. Turnamen

Turnamen adalah suatu latihan yang digunakan dalam proses

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournaments (TGT). Turnamen dalam penelitian ini

merupakan latihan yang mencakup materi relasi sampai dengan

korespondensi satu-satu. Dalam turnamen, setiap siswa diminta untuk

bersaing dengan teman-temannya karena nilai turnamen ini akan

mempengaruhi nilai kelompok diskusi mereka masing-masing. Dan

nilai yang diperoleh oleh siswa VIII C pada latihan sesi turnamen ini

adalah :

Tabel 4.9 Nilai turnamen siswa kelas VIII C

No. Urutan Siswa Nilai Turnamen Siswa kelas VIII C


1 Siswa 1 100
2 Siswa 2 100
3 Siswa 3 100
4 Siswa 4 83
5 Siswa 5 73
6 Siswa 6 90
7 Siswa 7 64
8 Siswa 8 86
9 Siswa 9 Tidak masuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69

No. Urutan Siswa Nilai Turnamen Siswa kelas VIII C


10 Siswa 10 90
11 Siswa 11 100
12 Siswa 12 90
13 Siswa 13 96
14 Siswa 14 90
15 Siswa 15 82
16 Siswa 16 100
17 Siswa 17 92
18 Siswa 18 100
19 Siswa 19 88
20 Siswa 20 90
21 Siswa 21 90
22 Siswa 22 92
23 Siswa 23 100
24 Siswa 24 90
25 Siswa 25 100
26 Siswa 26 96
27 Siswa 27 88
28 Siswa 28 100
29 Siswa 29 100
30 Siswa 30 100
31 Siswa 31 100
32 Siswa 32 100
33 Siswa 33 80
34 Siswa 34 98
35 Siswa 35 96
36 Siswa 36 95
37 Siswa 37 82
38 Siswa 38 100
39 Siswa 39 100

e. Tes Hasil Belajar

Tes Hasil Belajar (THB) adalah tes yang menguji kemampuan

siswa setelah menjalankan proses pembelajaran materi relasi sampai

dengan korespondensi satu-satu dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT). THB

ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII C. Adapun nilai yang mereka

dapatkan pada THB ini adalah sebagai berikut :


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70

Tabel 4.10 Nilai THB siswa kelas VIII C

No. Urutan Siswa Nilai THB Siswa kelas VIII C


1 Siswa 1 72
2 Siswa 2 84
3 Siswa 3 92
4 Siswa 4 78
5 Siswa 5 86
6 Siswa 6 88
7 Siswa 7 60
8 Siswa 8 51
9 Siswa 9 82
10 Siswa 10 40
11 Siswa 11 92
12 Siswa 12 74
13 Siswa 13 92
14 Siswa 14 78
15 Siswa 15 54
16 Siswa 16 84
17 Siswa 17 82
18 Siswa 18 46
19 Siswa 19 80
20 Siswa 20 78
21 Siswa 21 70
22 Siswa 22 92
23 Siswa 23 54
24 Siswa 24 90
25 Siswa 25 62
26 Siswa 26 64
27 Siswa 27 82
28 Siswa 28 72
29 Siswa 29 96
30 Siswa 30 100
31 Siswa 31 74
32 Siswa 32 74
33 Siswa 33 64
34 Siswa 34 86
35 Siswa 35 100
36 Siswa 36 100
37 Siswa 37 58
38 Siswa 38 80
39 Siswa 39 82
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Keterlaksanaan RPP

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, tidak ada RPP yang peneliti buat

karena peneliti hanya memberikan TKA dan mengikuti proses

pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru bidang studi. Karena

tidak adanya RPP, maka tidak terdapat data yang harus dianalisis.

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, peneliti dibantu oleh 3 orang observer

untuk mengamati proses pembelajaran yang peneliti lakukan. Analisis

data keterlaksanaan RPP ini dilaksanakan dengan menggunakan

rumusan presentase karena peneliti ingin melihat seberapa besar

kegiatan pembelajaran telah terlaksana dengan baik. Pembelajaran yang

didasarkan RPP dikatakan baik jika proses yang terlaksanaa ≥ 80%.

Analisis ketiga data pengamatan dari ketiga observer tersebut adalah :

i. Observer 1

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 1 pada

pertemuan kedua didapatkan 11 kegiatan yang terlaksana dari total

13 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎 11


× 100% = × 100 % = 84,61 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 13

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 84,61 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72

pada pertemuan kedua menurut pengamatan observer 1 telah

berjalan dengan baik.

ii. Observer 2

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 2 pada

pertemuan kedua didapatkan 11 kegiatan yang terlaksana dari total

13 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 11


× 100% = × 100 % = 84,61 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 13

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 84,61 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan kedua menurut pengamatan observer 2 telah

berjalan dengan baik.

iii. Observer 3

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 3 pada

pertemuan kedua didapatkan 11 kegiatan yang terlaksana dari total

13 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 11


× 100% = × 100 % = 84,61 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 13

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 84,61 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan kedua menurut pengamatan observer 3 telah

berjalan dengan baik.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73

c. Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga, peneliti dibantu oleh 4 observer dalam

mengamati proses pembelajaran dalam kelas. Perhitungan yang

digunakan tetap berupa rumusan presentase dengan batas minimal

pencapaian adalah 80%. Analisis data ketercapaian tersebut adalah

sebagai berikut :

i. Observer 1

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 1 pada

pertemuan ketiga didapatkan 9 kegiatan yang terlaksana dari total 11

kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 9


× 100% = × 100 % = 81,82 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 11

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 81,82 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan ketiga menurut pengamatan observer 1 telah

berjalan dengan baik.

ii. Observer 2

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 2 pada

pertemuan ketiga didapatkan 9 kegiatan yang terlaksana dari total 11

kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 9


× 100% = × 100 % = 81,82 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 11

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 81,82 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74

pada pertemuan ketiga menurut pengamatan observer 2 telah

berjalan dengan baik.

iii. Observer 3

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 3 pada

pertemuan ketiga didapatkan 10 kegiatan yang terlaksana dari total

11 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 10


× 100% = × 100 % = 90,91 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 11

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 90,91 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan ketiga menurut pengamatan observer 3 telah

berjalan dengan baik.

iv. Observer 4

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 4 pada

pertemuan ketiga didapatkan 10 kegiatan yang terlaksana dari total

11 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑎𝑎𝑎𝑎 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 10


× 100% = × 100 % = 90,91 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 11

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 90,91 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan ketiga menurut pengamatan observer 4 telah

berjalan dengan baik.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75

d. Pertemuan Keempat

Pada pertemuan keempat, peneliti dibantu oleh 4 observer dalam

mengamati proses pembelajaran dalam kelas. Perhitungan yang

digunakan tetap berupa rumusan presentase dengan batas minimal

pencapaian adalah 80%. Analisis data ketercapaian tersebut adalah

sebagai berikut :

i. Observer 1

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 1 pada

pertemuan keempat didapatkan 12 kegiatan yang terlaksana dari total

13 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 12


× 100% = × 100 % = 92,30 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 13

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 92,30 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan keempat menurut pengamatan observer 1 telah

berjalan dengan baik.

ii. Observer 2

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 2 pada

pertemuan keempat didapatkan 12 kegiatan yang terlaksana dari total

13 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 12


× 100% = × 100 % = 92,30 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 13

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 92,30 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76

pada pertemuan keempat menurut pengamatan observer 2 telah

berjalan dengan baik.

iii. Observer 3

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 3 pada

pertemuan keempat didapatkan 11 kegiatan yang terlaksana dari total

13 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 11


× 100% = × 100 % = 84,61 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 13

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 84,61 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan keempat menurut pengamatan observer 3 telah

berjalan dengan baik.

iv. Observer 4

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 4 pada

pertemuan keempat didapatkan 12 kegiatan yang terlaksana dari total

13 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 12


× 100% = × 100 % = 92,30 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 13

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 92,30 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan keempat menurut pengamatan observer 4 telah

berjalan dengan baik.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77

e. Pertemuan Kelima

Pada pertemuan kelima, peneliti dibantu oleh 3 observer dalam

mengamati proses pembelajaran dalam kelas. Perhitungan yang

digunakan tetap berupa rumusan presentase dengan batas minimal

pencapaian adalah 80%. Analisis data ketercapaian tersebut adalah

sebagai berikut :

i. Observer 1

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 1 pada

pertemuan kelima didapatkan 12 kegiatan yang terlaksana dari total

12 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 12


× 100% = × 100 % = 100 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 12

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 100 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan kelima menurut pengamatan observer 1 telah

berjalan dengan baik.

ii. Observer 2

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 2 pada

pertemuan kelima didapatkan 12 kegiatan yang terlaksana dari total

12 kegiatan.

𝑘𝑘𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 12


× 100% = × 100 % = 100 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 12

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 100 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78

pada pertemuan kelima menurut pengamatan observer 2 telah

berjalan dengan baik.

iii. Observer 3

Pada pengamatan yang dilakukan oleh observer 3 pada

pertemuan kelima didapatkan 12 kegiatan yang terlaksana dari total

12 kegiatan.

𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 12


× 100% = × 100 % = 100 %
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 12

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan hasil 100 %

kegiatan telah terlaksana, maka dapat dikatakan proses pembelajaran

pada pertemuan kelima menurut pengamatan observer 3 telah

berjalan dengan baik.

f. Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam peneliti gunakan untuk memberikan THB

dan angket motivasi belajar siswa. Pemberian THB dan angket tanpa

disertai pengajaran terlebih dahulu dan peneliti hanya mengikuti

pembelajaran yang telah direncanakan oleh guru. Karena tidak adanya

proses mengajar yang peneliti lakukan, maka tidak terdapat pula data

pengajaran yang dapat dianalisis lebih lanjut.

Secara keseluruhan presentase ketercapaian pelaksanaan RPP

selama 6 pertemuan dinyatakan dalam rata-rata berikut :


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79

𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (%)


𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 =
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜

1260,8 %
= = 90,057 %
14

Ketercapaian pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT) di kelas VIII C menurut pandangan 14 observer yang

telah mengamati pembelajaran selama 6 pertemuan sebesar 90,057 %.

Berdasarkan presentase ini, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT) di kelas VIII C tahun ajaran 2012 / 2013 telah

berjalan dengan baik karena telah ≥ 80 %.

2. Motivasi Belajar

Analisis mengenai motivasi belajar peneliti lakukan dengan

membuat kriteria – kriteria berdasarkan skor angket motivasi belajar siswa

yang telah didapatkan sebelumnya. Pada analisis ini peneliti hanya

mengambil 29 data siswa dari keseluruhan data karena ada beberapa data

yang tidak dapat peneliti cantumkan. Pengurangan data yang peneliti

lakukan disebabkan karena adanya kumpulan data yang tidak lengkap

(siswa tidak masuk sehingga tidak memiliki nilai pada suatu sesi atau

bagian) selama proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)

dilaksanakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80

Skor angket motivasi para siswa terentang dari nilai 25 hingga 100

dengan skor tertinggi 83 dan skor terendah 61. Kemudian skor angket

motivasi digolongkan menjadi 3 kriteria yakni rendah, sedang, dan tinggi.

Perhitungan pembagian tiga kriteria tersebut mengacu pada penggolongan

‘Likert 3’. Adapun rumusan perhitungannya adalah sebagai berikut :

A = nilai maksimal / nilai tertinggi = 83

B = nilai minimal / nilai terendah = 61

C = selisih antara A dan B

= 83 – 61

= 22

Karena akan dibagi menjadi tiga kriteria, maka gunakan :

𝐶𝐶 22
= = 7,33
banyak kriteria yang diambil 3

Penentuan Rentang kriteria :


1
Rendah = B < x ≤ B + 3 C

= 61 < x ≤ 61 + 7,33

= 61 < x ≤ 68,33
1 2
Sedang = B + 3 C < x ≤ B + 3 C

= 61 + 7,33 < x ≤ 61 + 14,66

= 68,33 < x ≤ 75,66


2 3
Tinggi = B + 3 C < x ≤ B + 3 C

2
=B+3C<x≤B+C

2
=B+3C<x≤A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81

= 61 + 14,66 < x ≤ 83

= 75,66 < x ≤ 83

Keterangan : x adalah skor angket motivasi yang diperoleh siswa.

Berdasarkan penggolongan menurut skala Likert 3 tersebut, maka dapat

nilai THB siswa kelas VIII C dapat digolongkan sebagai berikut :

Tabel 4.11 Penggolongan skor angket motivasi siswa kelas VIII C menurut

skala Likert 3

No.
Skor Angket Motivasi Kriteria
Siswa
1 69 Sedang
2 74 Sedang
4 61 Rendah
5 65 Rendah
6 65 Rendah
7 76 Tinggi
8 70 Sedang
10 61 Rendah
11 70 Sedang
14 83 Tinggi
15 71 Sedang
16 70 Sedang
17 65 Rendah
19 61 Rendah
20 70 Sedang
21 70 Sedang
23 62 Rendah
24 67 Rendah
25 77 Tinggi
26 71 Sedang
27 69 Sedang
28 62 Rendah
29 74 Sedang
31 77 Tinggi
32 72 Sedang
33 81 Tinggi
36 73 Sedang
38 71 Sedang
39 74 Sedang

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat diketahui jumlah dari masing-masing

kriteria yang disajikan dalam histogram berikut :


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82

16

14

12

10
Jumllah Siswa

Rendah
8
Sedang
6 Tinggi

0
61 68,33 75,66 83
Rentang Skor Angket

Gambar 4.10 : Histogram jumlah siswa pada setiap kriteria skor angket

motivasi

Dengan melihat skor angket dalam tabel 4. 11 dan gambar 4.10 di atas,

dapat ditentukan banyak siswa pada tiap kategori :


9
Rendah = 29 × 100% = 31,03 %

15
Sedang = 29 × 100% = 51,72 %

5
Tinggi = 29 × 100% = 17,24 %

Selain dapat melihat banyak siswa pada setiap kategori, berdasarkan tabel

4.11 kita dapat melihat beberapa nilai sebagai berikut :

Mean = 70, 034

Median = 70

Modus = 70

Nilai Tertinggi = 83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83

Nilai Terendah = 61

Standar Deviasi = 5, 8094

3. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games Tournaments (TGT) terhadap Hasil Belajar

Analisis data hasil belajar untuk melihat pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) peneliti

lakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Membandingkan nilai Tes Hasil Belajar (THB) dan nilai Tes

Kemampuan Awal (TKA) siswa kelas VIII C

Pada perbandingan nilai Tes Hasil Belajar (THB) dan nilai Tes

Kemampuan Awal (TKA), peneliti hanya menggunakan nilai dari 29

siswa karena ada 10 siswa yang tidak mengikuti proses pengambilan

data secara keseluruhan.

Tabel 4.12 Perbandingan Nilai TKA dan Nilai THB

No.
Nilai TKA Nilai THB
Siswa
1 94 72
2 100 84
4 84 78
5 100 86
6 100 88
7 100 60
8 28 51
10 58 40
11 86 92
14 100 78
15 100 54
16 100 84
17 85 82
19 84 80
20 72 78
21 80 70
23 100 54
24 100 90
25 100 62
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84

No.
Nilai TKA Nilai THB
Siswa
26 95 64
27 100 82
28 100 72
29 45 96
31 100 74
32 100 74
33 85 64
36 100 100
38 100 80
39 100 82
Jumlah 2596 2171
Rata-Rata 89,52 74,86

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat dilihat rata – rata nilai

TKA dan rata – rata nilai THB. Rata – rata nilai TKA lebih tinggi

daripada rata – rata nilai THB. Terjadi penurunan rata – rata nilai TKA

ke rata – rata THB sebesar 14,66 poin.

b. Pencapaian hasil belajar siswa kelas VIII C

Nilai-nilai THB para siswa terentang dari nilai 10 hingga 100

dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40. Kemudian nilai THB

digolongkan menjadi 3 kriteria yakni rendah, sedang, dan tinggi.

Perhitungan pembagian tiga kriteria tersebut mengacu pada skala Likert

3. Adapun rumusan perhitungannya adalah sebagai berikut :

A = nilai maksimal / nilai tertinggi = 100

B = nilai minimal / nilai terendah = 40

C = selisih antara A dan B

= 100 – 40

= 60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85

Karena akan dibagi menjadi tiga kriteria, maka gunakan :

𝐶𝐶 60
= = 20
banyak kriteria yang diambil 3

Penentuan Rentang kriteria :


1
Rendah =B<x≤B+3C

= 40 < x ≤ 40 + 20

= 40 < x ≤ 60
1 2
Sedang =B+3C<x≤B+3C

= 40 + 20 < x ≤ 40 + 40

= 60 < x ≤ 80
2 3
Tinggi =B+3C<x≤B+3C

2
=B+3C<x≤B+C

2
=B+3C<x≤A

= 40 + 40 < x ≤ 100

= 80 < x ≤ 100

Keterangan : X adalah nilai THB yang diperoleh siswa.

Berdasarkan penggolongan menurut skala Likert tersebut, maka dapat

nilai THB siswa kelas VIII C dapat digolongkan sebagai berikut:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86

Tabel 4.13 Penggolongan nilai THB siswa kelas VIII C menurut skala

Likert 3

No.
Nilai THB Kriteria
Siswa
1 72 Sedang
2 84 Tinggi
4 78 Sedang
5 86 Tinggi
6 88 Tinggi
7 60 Rendah
8 51 Rendah
10 40 Rendah
11 92 Tinggi
14 78 Sedang
15 54 Rendah
16 84 Tinggi
17 82 Tinggi
19 80 Sedang
20 78 Sedang
21 70 Sedang
23 54 Rendah
24 90 Tinggi
25 62 Sedang
26 64 Sedang
27 82 Tinggi
28 72 Sedang
29 96 Tinggi
31 74 Sedang
32 74 Sedang
33 64 Sedang
36 100 Tinggi
38 80 Sedang
39 82 Tinggi

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat diketahui jumlah dari masing-

masing kriteria yang disajikan dalam diagram batang berikut :


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87

Gambar 4.11 : Histogram jumlah siswa pada setiap kriteria THB

Dengan melihat skor angket dalam tabel 4. 13 dan gambar 4.11 di atas,

dapat ditentukan banyak siswa pada tiap kategori :

5
Rendah = 29 × 100% = 17,24 %

13
Sedang = 29 × 100% = 44,82 %

11
Tinggi = 29 × 100% = 37,93 %

Selain dapat melihat banyak siswa pada setiap kategori, berdasarkan tabel

4.13 kita dapat melihat beberapa nilai sebagai berikut :

Mean = 74,86

Median = 78

Modus = 78

Nilai Tertinggi = 100

Nilai Terendah = 40

Standar Deviasi =14,17


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88

4. Penghargaan Kelompok

Penghargaan kelompok diberikan setelah peneliti melakukan

pengambilan data selama 4 kali. Penghargaan kelompok diberikan pada

kelompok diskusi yang memiliki rata – rata nilai turnamen tertinggi.

Adapun perolehan nilai turnamen di setiap kelompok adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.14 : Nilai Turnamen dan Kelompok Juara

Kelompok Nilai Jumlah Rata – rata


Absensi
Diskusi Turnamen Nilai Turnamen Nilai Turnamen
2 100
12 90
19 88
1 562 93,67
26 96
27 88
28 100
1 100
5 73
18 100
2 563 93,83
21 90
30 100
31 100
6 90
9 0
20 90
3 468 78,00
22 92
32 100
35 96
10 90
11 100
15 82
4 554 92,33
23 100
37 82
38 100
3 100
13 96
17 5 92 473 94,60
24 90
36 95
8 86
14 90
25 6 100 454 90,80
33 80
34 98
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89

Kelompok Nilai Jumlah Rata – rata


Absensi
Diskusi Turnamen Nilai Turnamen Nilai Turnamen
4 7 83 447 89,40
7 64
16 100
29 100
39 100

Melihat rata – rata nilai turnamen di setiap kelompok diskusi, dapat

diputuskan bahwa pemenang atau penerima penghargaan kelompok adalah

kelompok 5 dengan rata – rata nilai turnamen 94,60.

5. Korelasi Antara Hasil Belajar dan Motivasi Belajar

Sebelum dilakukan uji korelasi antara motivasi belajar dan hasil

belajar, keduanya diuji normalitas terlebih dahulu. Pengujian normalitas

dilakukan dengan menggunakan perhitungan uji normalitas Kolmogorov –

Smirnov. Setelah dilakukan perhitungan uji normalitas Kolmogorov –

Smirnov (detail perhitungan terdapat pada lampiran), data hasil belajar dan

data motivasi belajar dinyatakan berdistribusi normal.

Setelah kedua data dinyatakan berdistribusi normal, pengujian

korelasi dilanjutkan dengan melihat kriteria pencapaian siswa pada nilai

THB dan skor angket motivasi. Pada pengujian ini, peneliti kembali hanya

menganalisis nilai THB dan skor angket 29 siswa yang memiliki nilai

lengkap pada semua proses pengambilan data. Melihat kriteria hasil belajar

dan motivasi belajar siswa kelas VIII C yang dihitung dengan aturan Likert

3, masing – masing kriteria diberi skor sendiri – sendiri. Untuk kriteria

tinggi diberi skor 3, untuk kriteria sedang diberi skor 2, dan untuk kriteria

rendah diberi skor 1. Pengujian korelasi antara hasil belajar dan motivasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90

belajar siswa dapat dicari dengan menggunakan korelasi jenjang yang

disajikan pada tabel 4. 15 berikut ini :

Tabel 4.15 : Korelasi Hasil Belajar siswa dengan Motivasi Belajar

Nomor Urut Siswa Skor Kriteria Angket Skor Kriteria THB


1 2 2
2 2 3
4 1 2
5 1 3
6 1 3
7 3 1
8 2 1
10 1 1
11 2 3
14 3 2
15 2 1
16 2 3
17 1 3
19 1 2
20 2 2
21 2 2
23 1 1
24 1 3
25 3 2
26 2 2
27 2 3
28 1 2
29 2 3
31 3 2
32 2 2
33 3 2
36 2 3
38 2 2
39 2 3

Setelah masing – masing kriteria diubah dalam bentuk skor 1

hingga 3, maka dapat dilakukan uji statistik untuk menentukan korelasi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91

antara hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Perhitungan korelasi

dilakukan dengan menggunakan rrank dan uji statistik t untuk rrank. Rrank

digunakan karena data hasil belajar dan motivasi belajar adalah data yang

berupa data berjenjang.

6 .(36)
rrank = 1 −
29 . 28

216
= 1 − 812

149
= 203

= 0,734

dengan 𝜗𝜗 (derajat kebebasan / degree of freedom) = n – 2

= 29 – 2

= 27

Hasil dari rrank digunakan untuk menghitung statistik uji t untuk

rrank. Perhitungan statistik uji t untuk rrank untuk mengetahui seberapa besar

korelasi antara hasil belajar dan motivasi belajar. Adapun perhitungannya

adalah sebagai berikut :

(0,734) . (27)
t =
�1−(0,734)2

19,818
=
√1−0,539

19,818
=
√0,461

19,818
= 0,679

= 29,18
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92

Setelah didapatkan hasil uji korelasi t untuk rrank, kemudian

bandingkan hasil tersebut dengan nilai statistik uji t untuk rrank yang

terdapat pada tabel korelasi t. Dengan 𝜗𝜗 = 27 dan α = 0,05 didapatkan

harga statistik uji t pada tabel = 2,052. Karena nilai hitung statistik uji t

untuk rrank (29,18) ≥ nilai statistik uji t untuk rrank pada tabel (2,052), maka

dapat disimpulkan bahwa antara hasil belajar dan motivasi belajar

berkorelasi positif secara signifikan.

6. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi yang mendalam

mengenai hasil belajar dan motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa yang

hasil belajar dan motivasi belajarnya tergolong diskonkordan atau tidak

berkorelasi positif. Penggolongan diskonkordan didasarkan atas pencapaian

siswa dalam hasil belajar maupun motivasi belajarnya. Terdapat 3

golongan atau kriteria yang diniliai sebagai hubungan yang diskonkordan,

yaitu siswa yang memiliki hasil belajar rendah tetapi motivasi belajarnya

sedang, siswa yang hasil belajarnya sedang tetapi motivasi belajarnya

tinggi, dan siswa yang memiliki hasil belajar tinggi tetapi motivasi

belajarnya tergolong sedang. Masing-masing kategori akan diambil 2

sampel untuk diwawancarai, namun untuk kategori pertama yakni kategori

siswa yang hasil belajarnya rendah namun motivasi belajarnya sedang

hanya didapatkan satu orang saja.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93

a. Siswa 1 (siswa dengan hasil belajar rendah, motivasi belajar sedang)

Berdasarkan analisis wawancara yang dilakukan dengan siswa

pertama, dapat disimpulkan bahwa siswa 1 senang dalam mengikuti

pelajaran di kelas meskipun tidak secara maksimal. Namun siswa 1

cenderung malas dalam belajar, misalkan mengerjakan soal,

mengerjakan tugas, dan mengulangi kembali materi pelajaran yang

telah diiajarkan oleh guru. Siswa 1 yang lebih senang bekerja dalam

kelompok agaknya kurang dapat memprioritaskan kegiatan belajarnya

sewaktu berada dalam kelompok dan lebih senang untuk

mengandalkan teman lain.

b. Siswa 2 (siswa dengan hasil belajar sedang, motivasi belajar tinggi)

Siswa 2 yang memiliki hasil belajar sedang dan motivasi belajar

yang tinggi lebih senang bekerja dalam kelompok karena menurutnya

di dalam kelompok dapat saling membantu satu sama lain. Akan tetapi,

karena kurangnya fasilitas dan kurangnya usaha yang dilakukan oleh

siswa 2 menyebabkan siswa 2 mengalami kesulitan dalam belajar

sehingga siswa 2 memperoleh hasil yang tidak maksimal.

c. Siswa 3 (siswa dengan hasil belajar sedang, motivasi belajar tinggi)

Siswa 3 mengalami kasus yang sama dengan siswa 2 yakni

memiliki hasil belajar yang sedang namun motivasi belajarnya tinggi.

Siswa 3 memiliki keinginan kuat untuk belajar dan motivasi untuk

mempelajari materi pelajaran, namun keinginan tersebut tidak datang

setiap waktu. Siswa 3 yang lebih senang bekerja dalam kelompok


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94

bersama teman-teman cenederung malu, lebih senang menunggu dan

diperintah sehingga siswa 3 tidak mengeksplor sendiri kemampuan

yang dimilikinya.

d. Siswa 4 (siswa dengan hasil belajar tinggi, motivasi belajar sedang)

Siswa 4 lebih senang bekerja atau belajar sendiri karena cara

belajar yang telah dibiasakan. Dengan cara belajar yang telah diatur

sendiri, siswa 5 dapat belajar dengan baik dan menghasilkan hasil

belajar yang maksimal. Namun, kebiasaan belajar yang baik ini

berbanding terbalik dengan tingkat motivasi belajar yang dimiliki

siswa 5 karena siswa kurang berani salah satunya dalam hal

mengerjakan soal di depan kelas. Siswa 4 merasa takut dimarahi oleh

guru ketika salah dalam mengerjakan soal.

e. Siswa 5 (siswa dengan hasil belajar tinggi, motivasi belajar sedang)

Siswa 5 lebih senang bekerja dalam bimbingan orang lain

seperti guru les, guru kelas, dan teman sebaya. Dalam belajar pun

siswa 5 senang bekerja dalam kelompok sehingga dapat berbagi

pengetahuan yang dimiliki. Dalam mengelola waktu belajar, siswa 5

memiliki sistem / cara belajar yang tersttruktur sehingga mendukung

untuk pencapaian hasil belajarnya. Di balik baiknya hasil belajar siswa

5, siswa 5 cenderung takut salah untuk melakukan sesuatu yang baru

seperti misalnya saat siswa 5 diminta maju mengerjakan soal di depan

kelas. Ketakutan ini membuat motivasi belajar siswa 5 menurun.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95

Berdasarkan jawaban kelima siswa yang menjadi sampel dalam

wawancara di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain : ketaatan dalam

mengelola waktu belajar, keberanian dalam mengeksplor sesuatu yang

baru, dan kurangnya fasilitas pendukung belajar yang dimiliki siswa.

Sedangkan bebrapa faktor yang mempengaruhi motivasi siswa dalam

belajar antara lain : ketidaksenangan terhadap sesuatu dalam hal belajar dan

perasaan takut yang timbul saat belajar.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada bab IV dapat ditarik

kesimpulan yang dapat menjawab tujuan penelitian. Kesimpulan tersebut

adalah :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)

yang diterapkan pada pembelajaran matematika di kelas VIII C SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012 / 2013 telah berjalan dengan

baik. Hal ini ditunjukkan pada tingkat ketercapaian pelaksanaan RPP yang

telah lebih dari 80%.

2. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT) dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan

fungsi, hasil belajar siswa telah cukup baik bila dilihat dari banyaknya siswa

yang memiliki nilai Tes Hasil Belajar (THB) yang tergolong sedang dan

tinggi mencapai 24 siswa. Rata-rata nilai THB dalam satu kelas yang

mencapai 74,86 dapat menjadi acuan pula bahwa siswa kelas VIII C

memiliki hasil belajar yang cukup baik.

Namun demikian, hasil belajar ini mengalami penurunan jika dibandingkan

dengan rata-rata nilai TKA. Hal tersebut mungkin disebabkan karena pada

saat siswa mengerjakan soal TKA, siswa sangat memahami materi TKA

(materi kelas VII) sehingga mereka mendapatkan nilai rata-rata yang cukup

96
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97

tinggi di TKA yakni 89,52. Pada saat mengerjakan THB, karena materi

yang diberikan benar-benar baru, siswa kelas VIII C belum seluruhnya

memahami materi sehingga rata-rata nilai THB yang diperoleh pun lebih

rendah daripada rata-rata nilai TKA.

3. Siswa kelas VIII C secara rata-rata telah memiliki motivasi belajar yang

cukup tinggi. Dilihat dari pencapaian skor motivasi, siswa yang memiliki

motivasi sedang dan tinggi mencapai 20 orang (68,96 %). Dengan adanya

games dalam kelompok yang menyenangkan membuat siswa lebih

termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Di samping beberapa kesimpulan di atas, berdasarkan pengamatan

penelitian ini juga memiliki kelebihan, antara lain :

1. Dengan bekerja sama dalam kelompok, siswa cenderung lebih aktif dalam

mengikuti pelajaran karena mereka belajar bersama teman-teman yang

sebaya.

2. Penggunaan games dan turnamen yang menyenangkan dalam pembelajaran

membuat siswa makin bersemangat dan termotivasi.

Selain memiliki kelebihan, penelitian ini juga tidak lepas dari

kekurangan dan masalah yang muncul, diantaranya :

1. Tidak mudah berkreasi dalam menyusun perencanaan / skenario

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournaments (TGT).

2. Pengawasan pada kelompok agak sulit dilaksanakan secara maksimal

karena banyaknya kelompok.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98

B. Saran

Saran yang dapat peneliti berikan agar penelitian mendatang dapat

berlangsung lebih baik adalah :

1. Perlunya persiapan yang matang dalam menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) agar dalam

pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif terlebih dalam pengaturan

/ manajemen waktu saat pembelajaran.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih kreatif dalam menyusun

perencanaan pembelajaran termasuk dalam kemungkinan-kemunginan

cara games dan turnamen yang dilakukan.

3. Dalam mempresentasikan materi, lebih baik gunakan alat peraga atau

media pengajaran agar siswa tidak cepat bosan walau presentasi yang

diberikan cukup singkat.

4. Peneliti selanjutnya dapat mengkombinasikan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan

model atau cara mengajar yang lain agar didapatkan cara-cara baru yang

lebih efektif dan efisien.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA
Adinawan M.Cholik dan Sugijono. 2005. Matematika untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta : Erlangga
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud Dikti
Irianto, Agus. 2004. Statistik : Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : Prenada Media
Group
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning – Mempraktekkan Cooperative Learning
di Ruang – ruang Kelas. Jakarta : Grasindo
Marsigit. 2009. Matematika 2 SMP Kelas VIII. Jakarta : Yudhistira
Mustafa, EQ. Zainal. 2009. Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta
: Graha Ilmu
Sardiman, AM. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Bina
Aksara
Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik.
Terjemahan Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice, oleh
Narulita Yusron. Bandung : Nusa Media
Sugiyanto, M. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma
Pustaka dan FKIP UNS
Suherman, Erman, dkk. 2001. Common Text Books : Strategi Pembelajaran
Matematika Kontemporer. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta ; Pustaka Pelajar
Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung :
Pustaka Bani Quarisy
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya
Taniredja, Tukiran, dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung :
Alfabeta

99
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100

Tim Penyusun YPL. 2012. Buku Kerja Siswa Matematika SMP Kelas 8.
Semarang : Yayasan Pangudi Luhur
____________ . 2012. Modul Matematika SMP Kelas VIII. Semarang. Yayasan
Pangudi Luhur
Tim Reality. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya : Reality
Publisher
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta.
Prenada Media Group
Winatapura, Udin S, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Terbuka
Winkel, WS. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta :
Gramedia
Woolfolk, Anita. 2009. Educational Pshycology. Terjemahan Educational
Pshycology, oleh Helly Prajitno dkk. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran A :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


2. LKS / Modul 1
3. LKS / Modul 2
4. Kisi-kisi Angket Motivasi
5. Lembar Angket Motivasi
6. Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal
7. Soal Tes Kemampuan Awal
8. Kunci Jawaban Tes Kemampuan Awal
9. Soal Games 1
10. Soal Games 2
11. Soal Turnamen Kelompok 1
12. Soal Turnamen Kelompok 2
13. Soal Turnamen Kelompok 3
14. Soal Turnamen Kelompok 4
15. Soal Turnamen Kelompok 5
16. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
17. Soal Tes Hasil Belajar
18. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / Gasal
Tahun Ajaran : 2012 /2013

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Kompetensi Dasar : Memahami relasi dan fungsi

Indikator :
1. Mengetahui pengertian dan cara menyatakan suatu relasi.
2. Mengetahui pengertian fungsi dan korespondensi satu-satu.

Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran (6 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mengerti bentuk dan cara menyatakan suatu relasi.
2. Peserta didik mengerti bentuk fungsi dan bentuk korespondensi satu-satu.

B. Materi Ajar
1. Relasi
2. Fungsi dan Korespondensi satu-satu

C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournaments (TGT)

D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa dan 5 menit
memperkenalkan diri secara singkat.
2. Peneliti mengungkapkan tujuan pembelajaran.
INTI 1. Peneliti membagikan lembar Tes Kemampuan Awal 32 menit
(TKA) dan lembar angket motivasi pada para siswa.
2. Peneliti memberikan petunjuk pengerjaan TKA dan
petunjuk pengisian angket motivasi pada para siswa.
3. Para siswa diminta untuk mengerjakan TKA dan mengisi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102

angket secara individu.


4. Setelah selesai mengerjakan TKA dan mengisi angket
motivasi, para siswa diminta untuk mengumpulkan hasil
pekerjaan mereka pada peneliti.
PENUTUP 1. Peneliti mengucapkan terima kasih pada para siswa. 3 menit
2. Peneliti mengucapkan salam pada para siswa.

Pertemuan Kedua
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit
2. Peneliti mengungkapkan tujuan pembelajaran.
INTI 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk bergabung dalam 68 menit
kelompok masing-masing yang telah ditentukan
sebelumnya.
2. Peneliti membagikan LKS / modul pada para siswa.
3. Setelah siswa bergabung dalam kelompok dan menerima
LKS, peneliti mulai memberikan materi tentang
pengertian relasi sampai dengan cara menyatakan relasi
dengan menggunakan diagram cartesius. Dengan
menggunakan alat peraga berupa gambar, peneliti mulai
menjelaskan materi secara ringkas.
4. Setelah selesai dalam menyampaikan materi, peneliti
memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang
materi yang baru saja dipelajari.
5. Setelah dirasa siswa memahami materi tentang
pengertian relasi sampai dengan cara menyatakan relasi
dengan menggunakan diagram cartesius, peneliti
melanjutkan dengan memberikan latihan soal dalam
bentuk games atau permainan.
6. Pada pertemuan kedua ini para peneliti mempersiapkan
latihan soal dalam amplop. Model games atau permainan
pada pertemuan kedua ini peneliti beri nama ‘Berbaris
Dalam Relasi’.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103

Aturan main dalam permainan ‘Berbaris Dalam Relasi’


ini adalah :
a. Siswa diminta untuk membuat barisan sesuai dengan
kelompok diskusi dan setiap barisan berdiri di depan
sebuah meja.
b. Di depan meja tersebut peneliti memberikan soal
beserta lembar jawab dalam amplop tertutup.
c. Setiap siswa dimulai dari siswa yang paling depan
mengerjakan soal. Setiap siswa mengerjakan soal
dengan porsi yang sama. Saat siswa pertama
mengerjakan soal, siswa lain yang berdiri di
belakangnya membelakangi siswa pertama demikian
selanjutnya hingga semua siswa menjawab seluruh
pertanyaan yang terdapat dalam amplop.
7. Setelah selesai mengerjakan latihan soal dalam games /
permainan tadi, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan
kelompoknya masing-masing pada peneliti.
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk mempelajari materi 7 menit
selanjutnya yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya. Materi dapat dipelajari dari Modul dan Buku
Kerja Siswa Yayasan Pangudi Luhur.
2. Peneliti mengucapkan terima kasih dan salam pada para
siswa.

Pertemuan Ketiga
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 30 menit
2. Peneliti mengungkapkan tujuan pembelajaran bahwa
akan melanjutkan pembelajaran yang lalu.
3. Peneliti secara ringkas mengingatkan pada para siswa
materi relasi sampai dengan pemetaan yang telah
dipelajari (peneliti dapat mengingatkan materi pada siswa
dengan membahas latihan – games yang telah dikerjakan
pada pertemuan yang lalu).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104

4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam kelompok


yang sama seperti pada pertemuan sebelumnya.
INTI 1. Setelah mengulas materi yang telah dipelajari pada 45 menit
pertemuan sebelumnya, peneliti meminta siswa untuk
menyimak LKS dan peneliti melanjutkan materi
selanjutnya yakni tentang pengertian fungsi sampai
dengan banyak korespondensi satu-satu.
2. Peneliti melanjutkan materi secara ringkas.
3. Setelah selesai dalam menyampaikan materi, peneliti
memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang
materi yang baru saja dipelajari.
4. Setelah dirasa siswa memahami materi tentang
pengertian fungsi sampai dengan banyak korespondensi
satu-satu, peneliti melanjutkan dengan memberikan
contoh soal.
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali 5 menit
materi pengertian fungsi sampai dengan banyak
korespondensi satu-satu.
2. Peneliti memberikan pengumuman bahwa pada
pertemuan selanjutnya akan diadakan games untuk
menguji kemampuan para siswa, maka siswa diminta
untuk mempelajari materi dengan sungguh-sungguh.
3. Peneliti mengucapkan terima kasih dan salam pada para
siswa.

Pertemuan Keempat
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit
2. Peneliti mengungkapkan tujuan pembelajaran.
3. Peneliti mengingatkan pada para siswa bahwa pada
pertemuan kali ini ada games untuk menguji kemampuan
siswa.
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam kelompok
diskusi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105

INTI 1. Peneliti memulai pembelajaran dengan menjelaskan 70 menit


bahwa pada pada pertemuan keempat ini akan diadakan
games yang bernama ‘Tebak Korespondensi’. Adapun
aturan main dalam permainan ‘Tebak Korespondensi
adalah :
a. Peneliti membagikan lembar jawab pada masing-
masing siswa di tiap kelompok.
b. Kemudian peneliti meminta para siswa untuk
memperhatikan slide Power Point yang diputarkan
peneliti. Slide tersebut berisi soal yang harus
dikerjakan oleh para siswa.
c. Peneliti memutarkan slide demi slide soal hingga
semua pertanyaan telah dijawab oleh masing-masing
siswa.
2. Setelah siswa selesai mengerjakan soal dalam permainan
yang kedua, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya
pada peneliti.
3. Kemudian peneliti bersama para siswa membahas hasil
pekerjaan siswa pada permainan kedua.
PENUTUP 1. Setelah selesai membahas latihan soal, peneliti 5 menit
mengingatkan pada para siswa bahwa pada pertemuan
selanjutnya akan ada sebuah tournament yang akan
menguji kemampuan siswa. Peneliti mengingatkan
bahwa tournament ini bersifat saling mengalahkan dan
mempertaruhkan nilai kelompok diskusi.
2. Peneliti mengingatkan agar siswa mempelajari materi
yang telah peneliti ajarkan mulai dari relasi sampai
dengan banyak korespondensi satu-satu.
3. Peneliti memberikan daftar nama kelompok turnamen
pada siswa.
4. Peneliti mengucapkan terima kasih dan mengucapkan
salam pada para siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106

Pertemuan Kelima
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 4 menit
2. Peneliti mengungkapkan tujuan pembelajaran.
3. Peneliti mengingatkan bahwa pada pertemuan kali ini ada
sebuah turnamen yang akan mengadu tiap-tiap anggota
kelompok diskusi.
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam kelompok
turnamen yang telah diberitahukan sebelumnya.
INTI 1. Peneliti memberitahukan aturan main dalam turnamen 33 menit
kali ini.
2. Setelah siswa berkumpul dalam kelompok turnamen,
mereka diberikan soal beserta lembar jawab untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan turnamen.
3. Setiap kelompok turnamen mendapatkan satu set soal
yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemampuan
akademis mereka.
a. Kelompok turnamen 1 diisi oleh siswa yang memiliki
kemampuan akademis tinggi diberi soal dengan
tingkat kesulitan yang tinggi.
b. Kelompok turnamen 2 diisi oleh siswa yang memiliki
kemampuan akademis sedang diberi soal dengan
tingkat kesulitan sedang.
c. Kelompok turnamen 3 diisi oleh siswa yang memiliki
kemampuan akademis rendah diberi soal dengan
tingkat kesulitan rendah. Dan demikian seterusnya.
Jumlah kelompok turnamen mengikuti jumlah siswa
dalam setiap diskusi dengan menyesuaikan tingkat
akademisnya.
4. Setelah seluruh pertanyaan turnamen diberikan dan telah
dijawab oleh para siswa, hasil jawaban diberikan pada
peneliti.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107

PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan pada para siswa bahwa pada 3 menit


pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan dengan
materi mulai relasi sampai dengan banyak korespondensi
satu-satu. Peneliti meminta siswa untuk mempelajari
materi dengan sungguh-sungguh.
2. Peneliti mengucapkan terima kasih mengucapkan salam
pada para siswa.

Pertemuan Keenam
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit
2. Peneliti mengungkapkan tujuan pembelajaran.
3. Peneliti menyampaikan bahwa pada pertemuan terakhir
akan diberikan Tes Hasil Belajar.
INTI 1. Peneliti membagikan lembar Tes Hasil Belajar (THB) 25 menit
beserta angket motivasi pada para siswa.
2. Peneliti memberikan petunjuk pengerjaan THB dan
angket motivasi pada para siswa.
3. Para siswa diminta untuk mengerjakan THB dan mengisi
angket motivasi secara individu.
4. Setelah selesai mengerjakan THB dan mengisi angket
motivasi, para siswa diminta untuk mengumpulkan hasil
pekerjaan mereka pada peneliti.
PENUTUP 1. Peneliti memberikan penghargaan kelompok pada 10 menit
kelompok diskusi yang memiliki poin tertinggi.
2. Peneliti mengucapkan terima kasih pada para siswa.
3. Peneliti mengucapkan salam pada para siswa.

E. Alat dan Sumber Belajar


Alat :
1. Viewer
2. Laptop
3. Alat peraga berupa gambar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108

Sumber belajar :
1. Buku Matematika SMP Kelas VIII karangan Marsigit, penerbit Yudhistira
2. Buku Matematika 2A untuk SMP Kelas VIII karangan M. Cholik Adinawan dan
Sugijono, penerbit Erlangga
3. Modul Matematika SMP Kelas VIII Tim Penyusun YPL, penerbit Yayasan Pangudi
Luhur Pusat
4. Buku Kerja Siswa (BKS) Matematika SMP Kelas VIII Tim Penyusun YPL, penerbit
Yayasan Pangudi Luhur Pusat
5. LKS / Modul buatan peneliti

F. Penilaian
Teknik : Tes Kemampuan Awal (TKA), tugas kelompok, tugas individu, Tes
Hasil Belajar (THB)
Bentuk Instrumen : uraian singkat dan uraian obyektif
Contoh Instrumen :
1. Diketahui himpunan A = {2, 3, 4, 5} dan B = {4, 5}.Bentuklah relasi satu kurangnya
dari himpunan A ke himpunan B !
2. Relasi dari himpunan P ke himpunan Q dinyatakan dalam bentuk himpunan pasangan
berurutan {(1, 1), (4, 2), (9, 3), (16, 4), (25, 5), (36, 6)}. Tentukanlah anggota-anggota
himpunan P dan himpunan Q. Kemudian, tentukan pula relasi dari himpunan P ke
himpunan Q tersebut !
3. Diketahui A = {2, 6, 10, 14, 18} dan B = {1, 2, 3, 5, 7, 8, 9}. Fungsi dari A ke B
ditentukan oleh relasi dua kalinya dari.
a. Tentukan fungsi tersebut dalam bentuk diagram panah, himpunan pasangan
berurutan, dan diagram cartesius.
b. Tentukan domain, kodomain, dan range dari fungsi teresebut.
4. Tuliskan dua contoh korespondensi satu-satu dalam kehidupan sehari-hari.

Yogyakarta, 17 Agustus 2012


Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Matematika Peneliti

Ibu C Peni Suryaningtyas Longinus Tito Hertiandito


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109

Nama :
Kelas / No. :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Materi : RELASI
1. Pengertian Relasi

Perhatikan gambar di atas kemudian lengkapilah kalimat di bawah ini.


Toni adalah _________ dari Jono Lia adalah _________ dari Dewi
Bagus adalah _________dari Sari Sinta adalah __________ dari Andi
Dimas adalah _________ dari Indah Budi adalah __________ dari Toni
Kelima kalimat di atas menyatakan suatu hubungan _________ dan _________
Hubungan tersebut dapat dikatakan sebagai relasi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa relasi adalah ... .

Dapatkah kalian menyebutkan contoh relasi lainnya ?


a.
b.
c.
Relasi dalam matematika dinyatakan sebagai ... .

2. Cara Menyatakan Relasi


Relasi dalam matematika dapat dinyatakan dalam :
a. Diagram Panah
Misalkan dalam suatu kelas terdapat lima orang siswa yang mesing-masing memiliki
hobi. Anes hobi melukis dan renang, Hardani hobi renang, Bravo hobi memasak, Dito
hobi melukis, dan Frans hobi memasak.

Modul_1 / Matematika VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110

Dari keterangan di atas dapat dibentuk dua himpunan, yaitu :


Himpunan anak = A = {………. , ………. , ………. , ………. , ……….}
Himpunan hobi = B = {………. , ………. , ………..}
Relasi tersebut dapat kita gambarkan dalam diagram panah sebagai berikut :
A Hobi B

Anes Melukis
Hardani
Bravo Renang
Dito
Frans Memasak

Adakah orang yang memiliki hobi lebih dari satu ? Ada atau tidak ?

Contoh :
Lengkapilah diagram panah yang menunjukkan relasi ‘setengah dari’ dari himpunan A
ke himpunan B.
P Setengah dari Q

1 2
2 4
3 6
5 8
10

b. Himpunan Pasangan Berurutan


Berdasarkan contoh diagram panah dengan relasi ‘hobi’ di atas, dapat kita buat menjadi
suatu himpunan pasangan berurutan yaitu : {(Anes, ……….., renang), (Hardani,
……….), (Bravo, memasak), (………, melukis), (Frans, memasak)}
Contoh :
Berdasarkan contoh relasi ‘setengah dari’ di atas, bentuklah menjadi suatu himpuana
pasangan berurutan yakni : {(…, …), (…, …), (…, …), (…, …)}
c. Diagram Cartesius
Relasi antara himpunan A dan himpunan B dapat dinyatakan dengan diagram cartesius
dengan anggota A sebagai himpunan pertama berada pada sumbu mendatar dan
anggota himpunan B sebagai himpunan kedua berada pada sumbu tegak.

Modul_1 / Matematika VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111

Nama :
Kelas / No. :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Materi : FUNGSI
A. Fungsi atau Pemetaan
1. Pengertian Fungsi atau Pemetaan
Perhatikanlah diagram panah di bawah ini.
P lahir di Q

Maria Denpasar
Shinta
Berta Sanggau
Tito
Okto Bangka

Dari relasi ‘lahir di’ di atas, dapat diperhatikan :


a. Adakah anak yang tidak memiliki tempat kelahiran ?
Jawab : …….
b. Adakah anak yang memiliki lebih dari satu tempat kelahiran ?
Jawab : ……
Dari jawaban di atas, dapat disimpulkan bahwa ………
Dengan demikian setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu anggota
himpunan B.
Relasi seperti itu merupakan relasi khusus yang disebut Fungsi atau Pemetaan.
Bisakah kamu simpulkan ?
Jadi, Fungsi atau Pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah …

Contoh : Dari keenam relasi di bawah ini, manakah yang termasuk dalam fungsi ?
P Q P Q P Q

a x a x a x
b y b y b y
c z c z c z

1. ……. 2. ……. 3. …….

Modul_2 / Matematika VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112

P Q P Q P Q

a x a x a x
b y b y b y
c z c z c z

4. ……. 5. ……. 6. …….


Adakah contoh fungsi yang lain ?
Jawab : …………

Kita dapat menyatakan suatu fungsi dengan huruf kecil f, g, … atau dengan
menggunakan huruf besar F, G, … .
Jika suatu fungsi memetakan setiap anggota x dari himpunan A ke anggota y dari
himpunan B, maka dapat kita tuliskan x → y, dibaca “x dipetakan ke y” dan y
dinamakan bayangan dari x.
Pada dasarnya,
FUNGSI atau PEMETAAN merupakan RELASI,
namun suatu RELASI belum tentu FUNGSI.

2. Domain, Kodomain, dan Range


P Ukuran baju Q

Robert S
Tanti M
Ana L Kodomain
Tika XL
Andi XXL

Domain

Domain = Daerah asal


Kodomain = Daerah kawan
Range = Daerah hasil
Berdasarkan contoh fungsi ‘ukuran baju’ di atas, dapat kita lihat :
domain : ……… , ……… , ……… , ……… , ………
kodomain : …… , …… , …… , …… , ……

Modul_2 / Matematika VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113

range : …… , …… , ……
Contoh :
Diketahui sebuah fungsi yang dihadirkan dalam diagram Cartesius.

Tentukanlah domain, kodomain, dan range dari fungsi di atas.


domain :
kodomain :
range :

3. Banyaknya Pemetaan dari dua himpunan


Cara untuk menentukan banyaknya pemetaan dari dua himpunan adalah :
Jika banyak anggota himpunan P adalah n(P),
dan banyak anggota himpunan Q adalah n(Q), maka :
• Banyak pemetaan / fungsi yang terjadi dari P ke Q adalah {n(Q)n(P)}

• Banyak pemetaan / fungsi yang terjadi dari Q ke P adalah {n(P)n(Q)}


Contoh :
Himpunan F = {1, 2} dan himpunan G = {x, y, z}.
Tentukan banyaknya pemetaan yang mungkin dari :
a. F ke G
Jawab : banyak anggota himpunan F = n(F) = ….
banyak anggota himpunan G = n(G) = ….
maka banyak pemetaan dari F ke G = n(G)n(F) = (….) …. = …..
b. G ke F.
Jawab : maka banyak pemetaan dari G ke F = n(F)n(G) = (….) …. = …..
Kita dapat menggambarkan pemetaan-pemetaan dari himpunan F ke G dalam diagram
panah sebagai berikut :

Modul_2 / Matematika VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114

F G F G F G

1 x 1 x 1 x
y y y
2 z 2 z 2 z

F G F G F G

1 x 1 x 1 x
y y y
2 z 2 z 2 z

F G F G F G

1 x 1 x 1 x
y y y
2 z 2 z 2 z

B. Korespondensi Satu-satu
1. Pengertian Korespondensi Satu-satu
Perhatikan gambar fungsi di bawah ini.
P ibukota negara Q

Jakarta Indonesia
London Inggris
Bangkok Thailand
Manila Filipina
Singapura Singapura

Dari fungsi atau pemetaan ‘ibukota negara’ di atas, apakah ada negara yang memiliki
lebih dari satu ibukota ? Jawab : …..
Pada pemetaan tersebut, masing-masing negara memiliki satu ibukota dan masin-
masing kota merupakan ibukota dari satu negara.
atau : setiap anggota himpunan P (himpunan ibukota) dipasangkan dengan satu
anggota himpunan Q (himpunan negara) dan setiap anggota himpunan Q dipasangkan
dengan satu anggota himpunan P.

Modul_2 / Matematika VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115

Contoh 2 :
A rasa dari B

manis gula aren


asam mangga muda
asin garam
pahit jamu

Perhatikan diagram panah di atas.


Ternyata setiap anggota himpunan B hanya dapat dipasangkan dengan tepat satu
anggota A. Fungsi atau Pemetaan yang demikian kita sebut ‘Korespondensi Satu-satu’
Jadi, himpunan A dikatakan berkorespondensi satu-satu dengan himpunan B jika
setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu anggota B dan setiap
anggota himpunan B dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan A.
dengan demikian : n(A) = n(B)

2. Banyaknya korespondensi satu-satu


Untuk menentukan banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin terjadi antara
dua himpunan caranya :
Jika n(A) = n(B) = n, maka banyaknya korespondensi satu-satu antara A dan B :
𝒏𝒏 × (𝒏𝒏 − 𝟏𝟏) × (𝒏𝒏 − 𝟐𝟐) × … × 𝟑𝟑 × 𝟐𝟐 × 𝟏𝟏
Contoh :
Diketahui himpunan A = {1, 4, 6, 7} dan B = {b, c, d, e}. Tentukan banyak
korespondensi satu-satu yang mungkin terjadi antara himpunan A dan B.
Jawab : n(A) = n (B) = 4
Banyak korespondensi satu-satu yang mungkin terjadi = 4 × 3 × 2 × 1 = 24

Modul_2 / Matematika VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KISI – KISI ANGKET MOTIVASI

Pernyataan
No. Indikator
Positif Butir Pernyataan Negatif Butir Pernyataan

1. Rajin dalam belajar 4 1, 7, 17, 22 1 24

2. Keinginan untuk menggali pengetahuan lebih dalam 2 2, 9 1 6

3. Mengerti tujuan belajar suatu materi tertentu 1 3 1 21

4. Keinginan untuk menjadi yang terbaik 2 5, 25 1 14

5. Keberanian untuk tampil di depan kelas 1 15 1 4

6. Cara mengajar guru di kelas 2 18, 20 1 8

7. Pergaulan dengan teman 2 11, 16 1 13

8. Pengaruh guru dalam belajar 1 12 1 23

9. Pengaruh orang tua dalam belajar 1 19 1 10

116
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117

ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Nama : ____________________________ Kelas / Nomor : _____ / ____

Hari / Tanggal : ___________________

Petunjuk :

1. Isilah angket ini sesuai dengan kebiasaan anda sebenarnya. Angket ini tidak ada
jawaban benar atau salah dan apapun jawaban anda tidak terkait dengan nilai
matematika.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat, kemudian berilah tanda (√) pada kolom
yang sesuai dengan kebiasaan anda.
Sl : Selalu Jr : Jarang
Sr : Sering TP : Tidak Pernah

No. Pernyataan Sl Sr Jr TP
1. Saya tetap belajar walaupun tidak diberi tugas oleh guru.
Saya bertanya pada guru atau teman bila ada materi yang
2.
belum saya pahami.
3. Saya mengerti tujuan mempelajari suatu materi matematika.
4. Saya takut bila diminta mengerjakan soal di depan kelas.
Saya berusaha untuk mendapatkan nilai yang baik dalam
5.
setiap ulangan.
Saya memendam rasa penasaran saya terhadap suatu materi
6.
yang belum saya mengerti.
Saya tetap belajar walaupun sudah mendapatkan nilai yang
7.
baik.
8. Ceramah guru membuat saya bosan.
Saya mempelajari materi dari sumber lain sebagai tambahan
9.
informasi.
10. Orang tua mengatur cara belajar saya di rumah.
Saya tertantang ketika ada teman yang mendapatkan nilai
11.
lebih baik.
12. Guru memuji saya ketika dapat menjawab pertanyaan.
13. Saya mengerjakan sesuatu secara individu.
14. Saya merasa puas walau tidak melakukan yang maksimal.
15. Saya percaya diri saat mengerjakan soal di depan kelas.
Saya mengerjakan tugas bersama teman-teman dengan cara
16.
belajar kelompok.
17. Dalam sehari saya meluangkan waktu untuk belajar.
18. Guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.
Orang tua mendukung kegiatan belajar positif yang saya
19.
lakukan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118

No. Pernyataan Sl Sr Jr TP
20. Guru menggunakan alat peraga ketika menjelaskan materi.
Saya tidak mengerti tujuan belajar saya saat mata pelajaran
21.
matematika.
22. Saya mengulang kembali materi yang telah diajarkan guru.
Guru mengancam saat saya tidak dapat melakukan apa yang
23.
diperintahkan.
24. Saya jenuh belajar matematika.
25. Saya tetap bersemangat ketika mendapatkan nilai buruk.

~~ Selamat mengisi, Semoga sukses ~~


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KISI-KISI TES KEMAMPUAN AWAL
Tingkat Kognitif Jumlah
Kompetensi Dasar Indikator
Mengingat Memahami Menerapkan Butir Soal
Bilangan
1. Melakukan operasi hitung Siswa dapat menentukan operasi hitung bilangan 1 1
bilangan pecahan. pecahan (%) yang dikaitkan dengan kejadian sehari-
hari.
Aljabar
2. Melakukan operasi pada Siswa dapat menentukan jumlah dari dua bentuk 2 (a dan b) 1
bentuk aljabar. aljabar.
Perbandingan
3. Menggunakan Siswa dapat menggunakan prinsip perbandingan dua 1 1
perbandingan untuk besaran yang sejenis dalam memecahkan masalah.
pemecahan masalah.
Himpunan
4. Menggunakan konsep Siswa dapat menyatakan suatu himpunan dengan 1 1
himpunan dalam mendaftar anggota-anggotanya jika diketahui sebuah
pemecahan masalah. diagram venn.
Geometri
5. Menentukan hubungan Siswa dapat menentukan nilai suatu sudut jika 1 1
antara dua garis, besar, diketahui dua sudut yang saling berpelurus.
dan jenis sudut.
Jumlah 2 2 2 5

119
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120

Nama : _____________________ Nilai :


Kelas No. Absen : ______/______
___________________________________________________________________________
TES KEMAMPUAN AWAL

Petunjuk : Kerjakanlah dengan jelas dan benar (lengkap dengan caranya) !


1. Gaji seorang pegawai Rp 90.000 per bulan. Jika gaji pegawai itu mendapat kenaikan 15 %,
maka berapakah gaji yang diterimanya sekarang ?
2. Tentukanlah jumlah dari :
a. 3a – 4ab dan 3a + 4ab
b. 5x – 2xy + 6y dan –4x + 3xy – 5y
3. Jumlah uang Inu, Andi, dan Dito adalah Rp 60.000. Jika perbandingan uang Inu, Andi,
dan Dito berturut-turut adalah 5 : 4 : 3, tentukanlah besar uang masing-masing !
4. Dengan menggunakan diagram Venn di samping,
nyatakanlah himpunan A dan himpunan B dengan
mendaftar anggota-anggotanya !

5. C Gambar di samping adalah gambar 2 sudut berpelurus


Tentukanlah besar ∠AOC !
5a0 + 600 3a0
A O B

~~ Selamat Mengerjakan, Semoga Sukses ~~


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121

Lembar Jawab Tes Kemampuan Awal (TKA) VIII C


SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

1. Diketahui : Gaji per bulan = Rp 90.000


Kenaikan = 15%
Ditanyakan : gaji yang diterima sekarang ------------------------------------------------------- 2
15
Jawab : Kenaikan gaji = x Rp 90.000 = Rp 13.500 -------------------------------- 6
100
Gaji yang diterima sekarang = Gaji per bulan + Kenaikan gaji -------------- 4
= Rp 90.000 + Rp 13.500 ---------------------- 4
= Rp 103.500 ------------------------------------ 4
Jadi, gaji yang diterima sekarang = Rp 103.500_______________________________ 20

2. a. (3a – 4ab) + (3a + 4ab) = (3a + 3a) + (– 4ab + 4ab) --------------------------------------- 5


= 6a + 0 ----------------------------------------------- 3
=6a ------------------------------------------------------------------- 2
b. (5x – 2xy + 6y) + (–4x + 3xy – 5y) = (5x + (–4x)) + (– 2xy + 3xy) + (6y + (– 5y)) ----- 5
= (x) + (xy) + (y) ------------- 3
= x + xy + y ---------------------------------------------- 2
________________________________________ 20

3. Diketahui : Jumlah uang Inu, Andi, dan Dito Rp 60.000


Uang Inu : uang Andi : uang : Dito = 5 : 4 : 3
Ditanya : besar uang masing-masing. ------------------------------------------------------- 2
5
Jawab : uang Inu = 5 + 4 + 3 x Rp 60.000
5
= 12 x Rp 60.000

= Rp 25.000 -------------------------------------------------------------- 6
4
uang Andi = 5 + 4 + 3 x Rp 60.000
4
= 12 x Rp 60.000

= Rp 20.000 ------------------------------------------------------------ 6
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122

3
uang Dito = 5 + 4 + 3 x Rp 60.000
3
= 12 x Rp 60.000

= Rp 15.000 ------------------------------------------------------------ 6
__________________________________________________ 20
4. Diketahui :

Ditanyakan : anggota himpunan A dan himpunan B ----------------------------------------- 2


Jawab : A = {1, 2, 3, 4, 5} -------------------------------------------------------------------- 9
B = {2, 4, 6, 8, 10} ------------------------------------------------------------------- 9
____________________________________________________________ 20

5. Diketahui : ∠AOC = 5a0 + 600


∠BOC = 3a0
Ditanyakan : besar ∠AOC
Jawab : ∠AOC dan ∠BOC adalah dua sudut yang saling berpelurus ----------------------- 2
Maka : ∠AOC + ∠BOC = 1800 ------------------------------------------------------------------ 2
(5a0 + 600) + (3a0) = 1800 ----------------------------------------------------------------- 2
8a0 + 600 = 1800 ----------------------------------------------------------------- 2
8a0 = 1200 ---------------------------------------------------------------- 2
a = 150 ------------------------------------------------------------------ 2
Dengan nilai a = 150, didapatkan :
besar ∠AOC = 5a0 + 600 -------------------------------------------------------------------------- 2
= 5 x (150) + 600 --------------------------------------------------------------------- 2
= 750 + 600 ---------------------------------------------------------------------------- 2
= 1350 --------------------------------------------------------------------------------- 2
Jadi, besar ∠AOC = 1350 ________________________________________________ 20
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
123

Kumpulan Soal GAMES 1

1. Hasil ulangan matematika Shinta, Ferry, William, Fanny, dan Dhea berturut-turut adalah
8, 7, 6, 9, dan 8. Tuliskanlah :
a. Anggota-anggota himpunan N (nama siswa) dan himpunan L (nilai ulangan
matematika).
b. Himpunan pasangan berurutan antara himpunan nama dan himpunan nilai.
2. Diketahui himpunan M = {Malioboro, Lawang Sewu, Pantai Kuta, Ancol, Gedung Sate}
dan himpunan N = {Yogyakarta, Semarang, Bali, Jakarta, Bandung}.
a. Sebutkan nama relasi yang mungkin dari himpunan M ke himpunan N.
b. Buatlah diagram panah yang menunjukkan relasi antara himpunan M dan himpunan N.
3. Relasi dari himpunan A ke himpunan B dinyatakan dalam bentuk himpunan pasangan
berurutan {(2, 1), (4, 2), (6, 3), (8, 4), (10, 5)}.
Buatlah diagram cartesius dari relasi di atas.
4. Buatlah diagram panah yang menunjukkan hubungan antara himpunan A = {0, 1, 2, 3, 4,
5, 6} dan himpunan B = {2, 4, 5, 6, 8, 10} dengan relasi-relasi sebagai berikut :
a. dua kali dari
b. setengah dari
5. Buatlah diagram cartesius dari relasi himpunan P = {2, 4, 6} dan Q = {1, 2, 3, 4} dengan
relasi ‘kelipatan dari’.
6. Diketahui :

a. Sebutkanlah anggota himpunan B.


b. Buatlah himpunan pasangan berurutan dari relasi ‘berat badan’ di atas.
7. Diketahui empat orang siswa di suatu kelas bernama Retha, Ana, Roni, dan Wawan.
Mereka memiliki kegemaran masing-masing. Retha gemar bermain Voli, Ana gemar
bermain Voli dan Basket, Roni gemar bermain Voli, Basket, dan Tenis, sedangkan Wawan
gemar bermain Tenis dan Voli.
Berdasarkan informasi di atas, buatlah diagram panah yang menunjukkan relasi
‘kegemaran bermain’.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
124

Soal GAMES 2

1. Diketahui : A = {b, u, i} dan B = {r, o, t, i}


Banyak pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah … .
a. 36 c. 81
b. 64 d. 12

2. Relasi –relasi dari himpunan P = {0, 2, 4, 6} ke himpunan


Q = {p, q, r, s} dinyatakan dengan himpunan-himpunan berikut :
(i) {(0, p), (2, q), (4, r), (6, s)}
(ii) {(0, p), (2, p), (4, p), (4, q)}
(iii) {(0, q), (2, q), (4, q), (6, q)}
(iv) {(0, p), (2, q), (2, r), (6, s)}
Di antara relasi di atas, yang merupakan fungsi adalah …
a. (i) dan (ii) c. (i) dan (iii)
b. (ii) dan (iii) d. (iii) dan (iv)

3. Suatu pemetaan / fungsi dinyatakan dengan :


a → b, b → c, c → d dan d → c.
Daerah hasil / range dari pemetaan di atas adalah … .
a. {b, c, d} c. {a, b, c, d}
b. {c, d} d. {a, b, d}

4.

Daerah hasil dari fungsi yang ditunjukkan oleh diagram panah di atas adalah ...
a. {b, d} c. {a, b, c, d}
b. {a, c, e} d. {a, b, e}

5.

Dari diagram panah di atas yang merupakan fungsi adalah ... .


a. a dan b c. b dan d
b. c dan d d. a dan c
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
125

6.

Domain dari pemetaan dalam diagram cartesius di atas adalah ... .


a. {Eva, Roni, Tia, Dani} c. {Eva, Roni, Tia}
b. {merah, hitam, biru} d. {merah, hitam}

7. Dari himpunan pasangan berurutan berikut :


(i) {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (a, 4)}
(ii) {(a, 2), (a, 2), (a, 2), (a, 2)}
(iii) {(a, 1), (b, 2), (c, 1), (d, 2)}
(iv) {(a, 1), (b, 2), (c, 3), (d, 4)}
Yang merupakan korespondensi satu-satu adalah …
a. (i) c. (iii)
b. (ii) d. (iv)

8. Banyaknya pemetaan yang terjadi dari himpunan


A = {a, b, f, r, t} ke himpunan B = {2, 3, 5} adalah …
a. 125 c. 75
b. 243 d. 135

9.

Gambar diagram panah di atas yang merupakan korespondensi satu-satu adalah … .


a. (i) dan (ii) c. (iii) dan (iv)
b. (ii) dan (iii) d. hanya (iv)

10. Banyaknya korespondensi satu-satu yang dapat dibuatdari himpunan K = {huruf vokal}
dan L = {bilangan cacah antara o dan 6 } adalah …
a. 25 c. 75
b. 120 d. 125
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
126

Nama : ___________________________ Soal Turnamen : A


Kelas / No : ______ / ______

Petunjuk : Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara yang jelas dan benar.
1. Diketahui himpunan A = {1, 8, 27, 64, 125} dan B = {1, 2, 3, 4, 5} membentuk relasi
‘pangkat tiga’ dari A ke B. Nyatakanlah relasi tersebut dalam bentuk :
a. Himpunan pasangan berurutan.
b. Diagram Panah
2. Diketahui : X = {c, a, m, p, u, r} dan Y = {a, d, u, k}
Tentukan banyak pemetaan / fungsi yang mungkin :
a. dari X ke Y
b. dari Y ke X
3. Diketahui suatu fungsi yang dinyatakan dengan diagram panah berikut :
P Q

Toba Jawa
Singkarak Sumatera
Poso Sulawesi
Towuti

Tentukanlah :
a. Domain, Kodomain, dan Range dari fungsi di atas.
b. Buatlah himpunan pasangan berurutan fungsi tersebut.
4. Diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5} dan T = {huruf vokal}. Tentukanlah
a. n(S) dan n(T)
b. Banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin terjadi antara P dengan Q.
5. Dari keempat relasi di bawah ini, untuk masing-masing point, tuliskanlah apakah
merupakan fungsi atau bukan fungsi.
P Q P Q P Q P Q

a 1 a 1 a 1 a 1
b 2 b 2 b 2 b 2
c 3 c 3 c 3 c 3
d 4 d 4 d 4 d 4

a……. b……. c……. d…….


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
127

Nama : ___________________________ Soal Turnamen : B


Kelas / No : ______ / ______

Petunjuk : Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara yang jelas dan benar.
1. Diketahui himpunan A = {4, 9, 16, 25, 36} dan B = {2, 3, 4, 5, 6} membentuk relasi
‘pangkat dua’ dari A ke B. Nyatakanlah relasi tersebut dalam bentuk :
a. Himpunan pasangan berurutan.
b. Diagram Panah
2. Diketahui : X = {c, a, m, p, u, r} dan Y = {a, d, u, k}
Tentukan banyak pemetaan / fungsi yang mungkin :
a. dari X ke Y
b. dari Y ke X
3. Diketahui suatu fungsi yang dinyatakan dengan diagram panah berikut :
P Q

Bravo Matematika
Adit Fisika
Ryo Kimia
Theo
Biologi

Tentukanlah :
a. Domain, Kodomain, dan Range dari fungsi di atas.
b. Buatlah himpunan pasangan berurutan fungsi tersebut.
4. Diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5} dan T = {huruf vokal}. Tentukanlah
a. n(S) dan n(T)
b. Banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin terjadi antara P dengan Q.
5. Dari keempat relasi di bawah ini, untuk masing-masing point, tuliskanlah apakah
merupakan fungsi atau bukan fungsi.
P Q P Q P Q P Q

a 1 a 1 a 1 a 1
b 2 b 2 b 2 b 2
c 3 c 3 c 3 c 3
d 4 d 4 d 4 d 4

a. ……. b. ……. c. ……. d. …….


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
128

Nama : ___________________________ Soal Turnamen : C


Kelas / No : ______ / ______

Petunjuk : Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara yang jelas dan benar.
1. Diketahui himpunan A = {6, 12, 18, 24, 30} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6} membentuk relasi
‘enam kalinya’ dari A ke B. Nyatakanlah relasi tersebut dalam bentuk :
a. Himpunan pasangan berurutan.
b. Diagram Panah
2. Diketahui : X = {k, e, r, a, s} dan Y = {t, i, g, a}
Tentukan banyak pemetaan / fungsi yang mungkin :
a. dari X ke Y
b. dari Y ke X
3. Diketahui suatu fungsi yang dinyatakan dengan diagram panah berikut :
A B

2 2
4
3 6

Tentukanlah :
a. Domain, Kodomain, dan Range dari fungsi di atas.
b. Buatlah himpunan pasangan berurutan fungsi tersebut.
4. Diketahui S = {4, 7, 3, 5, 9} dan T = {c, i, d, u, k}. Tentukanlah
a. n(S) dan n(T)
b. Banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin terjadi antara P dengan Q.
5. Dari keempat relasi di bawah ini, untuk masing-masing point, tuliskanlah apakah
merupakan fungsi atau bukan fungsi.
P Q P Q P Q P Q

a 1 a 1 a 1 a 1
b 2 b 2 b 2 b 2
c 3 c 3 c 3 c 3

a. ……. b. ……. c. ……. d. …….


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
129

Nama : ___________________________ Soal Turnamen : D


Kelas / No : ______ / ______

Petunjuk : Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara yang jelas dan benar.
1. Diketahui himpunan A = {9, 18, 12, 21} dan B = {3, 6, 4, 7} membentuk relasi
‘tiga kalinya’ dari A ke B. Nyatakanlah relasi tersebut dalam bentuk :
a. Himpunan pasangan berurutan.
b. Diagram Panah
2. Diketahui : X = {r, a, t, u} dan Y = {h, o, i}
Tentukan banyak pemetaan / fungsi yang mungkin :
a. dari X ke Y
b. dari Y ke X
3. Diketahui suatu fungsi yang dinyatakan dengan diagram panah berikut :
P Q

a 1
b 2
c 3
d
Tentukanlah :
a. Domain, Kodomain, dan Range dari fungsi di atas.
b. Buatlah himpunan pasangan berurutan fungsi tersebut.
4. Diketahui S = {1, 9, 5} dan T = {m, e, i}. Tentukanlah
a. n(S) dan n(T)
b. Banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin terjadi antara P dengan Q.
5. Dari keempat relasi di bawah ini, untuk masing-masing point, tuliskanlah apakah
merupakan fungsi atau bukan fungsi.
P Q P Q P Q P Q

a 1 a 1 a 1 a 1
b 2 b 2 b 2 b 2
c 3 c 3 c 3 c 3

a. ……. b. ……. c. ……. d. …….


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
130

Nama : ___________________________ Soal Turnamen : E


Kelas / No : ______ / ______

Petunjuk : Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara yang jelas dan benar.
1. Diketahui himpunan A = {7, 6, 3, 10} dan B = {5, 3, 1, 8} membentuk relasi
‘dua lebihnya’ dari A ke B. Nyatakanlah relasi tersebut dalam bentuk :
a. Himpunan pasangan berurutan.
b. Diagram Panah
2. Diketahui : X = {r, o, y} dan Y = {d, i}
Tentukan banyak pemetaan / fungsi yang mungkin :
a. dari X ke Y
b. dari Y ke X
3. Diketahui suatu fungsi yang dinyatakan dengan diagram panah berikut :

Rian Bakso
Arni Pizza
Rina Bakmi
Irna

Tentukanlah :
a. Domain, Kodomain, dan Range dari fungsi di atas.
b. Buatlah himpunan pasangan berurutan fungsi tersebut.
4. Diketahui S = {4, 2, 8} dan T = {p, u, n}. Tentukanlah
a. n(S) dan n(T)
b. Banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin terjadi antara P dengan Q.
5. Dari keempat relasi di bawah ini, untuk masing-masing point, tuliskanlah apakah
merupakan fungsi atau bukan fungsi.
P Q P Q P Q P Q

a 1 a 1 a 1 a 1
b 2 b 2 b 2 b 2
c 3 c 3 c 3 c 3
d 4 d 4 d 4 d 4

a……. b……. c……. d…….


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KISI-KISI TES HASIL BELAJAR
Tingkat Kognitif Jumlah
Kompetensi Dasar Indikator
Mengingat Memahami Menerapkan Butir Soal
Fungsi
Memahami relasi dan fungsi. Siswa dapat menyebutkan anggota dua himpunan dari 1 2
suatu relasi
Siswa dapat memberi nama pada suatu relasi. 1

Siswa dapat menyatakan suatu relasi dalam bentuk 1 1


diagram cartesius.

Siswa dapat menyebutkan domain, kodomain, dan 1 2


range dari diagram panah suatu fungsi.
Siswa dapat menyatakan diagram panah suatu fungsi 1
dalam himpunan pasangan berurutan.

Siswa dapat menyebutkan jumlah pemetaan yang 1 1


mungkin terjadi bila diketahui dua himpunan.

Siswa dapat menyebutkan banyaknya korespondensi 1 2


satu-satu yang terjadi antara dua himpunan.
Siswa dapat menggambarkan suatu korespondensi
satu-satu dalam bentuk diagram panah. 1
Jumlah 3 2 3 8

131
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132

Nama : _____________________ Nilai :


Kelas No. Absen : ______/______
___________________________________________________________________________
TES HASIL BELAJAR

Petunjuk : Kerjakanlah dengan jelas dan benar (lengkap dengan caranya) !

1. Suatu relasi dari himpunan X ke himpunan Y dinyatakan dengan himpunan pasangan


berurutan : {(4, 2), (1, 1), (9, 3), (16, 4), (25, 5)}.
a. Sebutkanlah anggota-anggota himpunan X dan himpunan Y.
b. Sebutkan nama relasi yang mungkin terjadi dari himpunan X ke himpunan Y.
2. Diketahui A = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 9} dan B = {1, 2, 3, 4}. Tentukanlah relasi dari himpunan A
ke himpunan B sebagai relasi “dua kalinya” dalam bentuk diagram Cartesius.
3. Perhatikan diagram panah dari fungsi berikut.
a. Tentukanlah domain, kodomain, dan range dari fungsi
tersebut.
b. Buatlah himpunan pasangan berurutan fungsi tersebut.

4. a. Tentukanlah banyaknya pemetaan yang mungkin dari P ke Q jika diketahui :


P = {1, 2, 3} dan Q = {a, b}
b. Tentukanlah banyaknya korespondensi satu-satu antara A = {x, y} dan B {7, 8}
dan gambarkanlah semua diagram panahnya.
5. Manakah yang merupakan fungsi / pemetaan dan manakah yang bukan fungsi ?

P Q P Q P Q P Q

a x a x a x a x
b y b y b y b y
c z c z c z c z

a. ……. b. ……. c. ……. d. …….

~~ selamat mengerjakan, semoga sukses ~~


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133

Lembar Jawab Tes Hasil Belajar (THB) VIII C

1. Diketahui : himpunan pasangan berurutan {(-2, 4), (-1, 1), (3, 9), (4, 16), (5, 25)}
Ditanyakan : a. Anggota himpunan X dan anggota himpunan Y.
b. nama relasi yang mungkin dari himpunan X ke himpunan Y.
Jawab : a. X = {-2, -1, 3, 4, 5} ------------------------------------------------------------------------------- 3
Y = {4, 1, 9, 16, 25} ------------------------------------------------------------------------------ 3
b. nama relasi yang mungkin adalah “kuadrat dari”. ------------------------------------------- 4
______________________________________________________________________ 10

2. Diketahui : A = {1, 2, 3, 4, 6, 8, 9}
B = {1, 2, 3, 4}
Ditanyakan : menentukan relasi dari himpunan A ke himpunan B sebagai relasi dua kalinya dari dalam
diagram cartesius.
Jawab : 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9
(sumbu X dan sumbu Y = 2, Masing-masing titik = 2) Total = 10

3. Diketahui :

Ditanyakan : a. Domain, Kodomain, dan Range dari fungsi berat badan di atas.
b. himpunan pasangan berurutan fungsi berat badan di atas.
Jawab :
a. D = {Anik, Andre, Gita, Bayu, Asep, Dewi} ----------------------------------------------------------------- 2
K = {30, 31, 32, 33, 34, 35} ------------------------------------------------------------------------------------ 2
R = {30, 32, 33, 34, 35} ----------------------------------------------------------------------------------------- 2
b. Himpunan Pasangan berurutan = {(Anik, 35), (Andre, 34), (Gita, 30), (Bayu, 35), (Asep, 33), (Dewi,
32)} ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
______________________________________________________________________________ 10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
134

4. Diketahui : P = {1, 2, 3} dan Q = {a, b}


A = {x,y} dan B = {7, 8}
Ditanyakan : a. Banyak pemetaan yang mungkin dari P ke Q
b. Banyak korespondensi satu-satu antara A dan B dan gambar diagram panahnya.
Jawab :
a. Banyak pemetaan yang mungkin dari P ke Q = {n(Q)}n(P) = 22 =4 --------------------------------------- 5
b. Banyak korespondensi satu-satu antara A dan B = 2 x 1 = 2 ----------------------------------------------- 5
Gambar : A B A B

x 7 x 7

y 8 y 8

_______________________________________________________________________________ 10

5. a. P Q
merupakan FUNGSI karena setiap elemen himpunan P berpasangan dengan
a x
tepat satu anggota himpunan Q. ------------------------------------------------ 2,5
b y
c z

b. P Q

a x BUKAN FUNGSI karena ada anggota himpunan P yaitu ‘b’ yang

b y berpasangan dengan dua anggota himpunan Q yakni ‘x’ dan ‘y’ ----------- 2,5
c z

c. P Q

BUKAN FUNGSI karena ada anggota himpunan P yaitu ‘a’ yang


a x
b y berpasangan dengan dua anggota himpunan Q yakni ‘x’ dan ‘y’ dan anggota
c z himpunan P yaitu ‘b’ yang berpasangan dengan dua anggota himpunan Q
yakni ‘x’ dan ‘z’ ------------------------------------------------------------------- 2,5
d. P Q
merupakan FUNGSI karena setiap elemen himpunan P berpasangan dengan
a x
tepat satu anggota himpunan Q. ------------------------------------------------- 2,5
b y
c z

___________________________________________________________________________________ 10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran B :

1. Tabel Hasil Validitas THB


2. Perhitungan Validitas THB
3. Tabel Hasil Reliabilitas THB
4. Perhitungan Reliabilitas THB
5. Tabel Hasil Validitas Angket
6. Tabel Uji Normalitas dengan SPSS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Hasil Validitas Tes Hasil Belajar (THB)

x1 * x2 * x3 * x4 * x5 *
No.Siswa x1 x2 x3 x4 x5 Y y*y X1 Y X2 Y X3 Y X4 Y X5 Y
x1 x2 x3 x4 x5
1 10 0 4 5 2,5 21,5 100 0 16 25 6,25 462,25 215 0 86 107,5 53,75
2 6 10 4 5 5 30 36 100 16 25 25 900 180 300 120 150 150
3 10 10 10 5 5 40 100 100 100 25 25 1600 400 400 400 200 200
4 10 10 10 4 5 39 100 100 100 16 25 1521 390 390 390 156 195
5 10 0 4 0 0 14 100 0 16 0 0 196 140 0 56 0 0
6 0 2 0 0 0 2 0 4 0 0 0 4 0 4 0 0 0
7 6 2 8 3 2,5 21,5 36 4 64 9 6,25 462,25 129 43 172 64,5 53,75
8 6 10 10 8 10 44 36 100 100 64 100 1936 264 440 440 352 440
9 6 0 0 0 7,5 13,5 36 0 0 0 56,25 182,25 81 0 0 0 101,25
10 6 0 2 0 10 18 36 0 4 0 100 324 108 0 36 0 180
11 6 0 8 8 2,5 24,5 36 0 64 64 6,25 600,25 147 0 196 196 61,25
12 10 0 4 0 0 14 100 0 16 0 0 196 140 0 56 0 0
13 10 2 6 5 2,5 25,5 100 4 36 25 6,25 650,25 255 51 153 127,5 63,75
14 6 9 4 0 0 19 36 81 16 0 0 361 114 171 76 0 0
15 6 0 6 10 7,5 29,5 36 0 36 100 56,25 870,25 177 0 177 295 221,25
16 10 0 4 0 2,5 16,5 100 0 16 0 6,25 272,25 165 0 66 0 41,25
17 10 8 8 0 5 31 100 64 64 0 25 961 310 248 248 0 155
18 10 10 6 3 5 34 100 100 36 9 25 1156 340 340 204 102 170
19 6 2 8 3 5 24 36 4 64 9 25 576 144 48 192 72 120
20 4 2 6 5 2,5 19,5 16 4 36 25 6,25 380,25 78 39 117 97,5 48,75
21 6 9 6 0 0 21 36 81 36 0 0 441 126 189 126 0 0
22 6 10 10 10 0 36 36 100 100 100 0 1296 216 360 360 360 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 10 4 4 5 10 33 100 16 16 25 100 1089 330 132 132 165 330

135
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25 4 0 8 10 3 25 16 0 64 100 9 625 100 0 200 250 75


26 10 10 4 5 0 29 100 100 16 25 0 841 290 290 116 145 0
27 6 8 10 5 0 29 36 64 100 25 0 841 174 232 290 145 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 6 0 1 0 0 7 36 0 1 0 0 49 42 0 7 0 0
30 6 2 4 3 0 15 36 4 16 9 0 225 90 30 60 45 0
31 6 8 4 0 5 23 36 64 16 0 25 529 138 184 92 0 115
32 6 10 10 10 2,5 38,5 36 100 100 100 6,25 1482,3 231 385 385 385 96,25
33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 6 0 0 0 5 11 36 0 0 0 25 121 66 0 0 0 55
35 10 10 6 5 5 36 100 100 36 25 25 1296 360 360 216 180 180
36 6 2 4 3 4 19 36 4 16 9 16 361 114 38 76 57 76
37 0 0 4 0 0 4 0 0 16 0 0 16 0 0 16 0 0
38 10 0 10 5 2,5 27,5 100 0 100 25 6,25 756,25 275 0 275 137,5 68,75
39 10 2 4 5 7,5 28,5 100 4 16 25 56,25 812,25 285 57 114 142,5 213,75
40 6 0 2 4 5 17 36 0 4 16 25 289 102 0 34 68 85
41 6 2 10 0 0 18 36 4 100 0 0 324 108 36 180 0 0
42 5 0 6 0 2,5 13,5 25 0 36 0 6,25 182,25 67,5 0 81 0 33,75
43 4 2 4 5 5 20 16 4 16 25 25 400 80 40 80 100 100
44 6 6 10 10 10 42 36 36 100 100 100 1764 252 252 420 420 420
∑ 283 162 233 149 147 974 2229 1346 1705 1005 925 27351 7223,5 5059 6445 4520 4103,5

136
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137

Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar (THB)

1. Soal nomor 1
44 × 7223,5 − 283 × (974)
𝑟𝑥𝑦 =
44 × 2229 − 283 2 × (44 × 27351 − 974 2 )
317.834−275.642
=
17.987 ×254.768
42.192
= 67.694,25

= 0,62327 ≈ 0,623
Soal 1 Valid karena nilai 0,623 ≥ 0,319

2. Soal nomor 2
44 × 5059 − 162 × (974)
𝑟𝑥𝑦 =
44 × 1346 − 162 2 × (44 × 27351 − 974 2 )
222.596−157788
=
32.980 × 254.768
64.808
= 91.664

= 0,70701 ≈ 0,71
Soal 2 Valid karena nilai 0,71 ≥ 0,319

3. Soal nomor 3
44 × 6445 − 233 × (974)
𝑟𝑥𝑦 =
44 × 1705 − 233 2 × (44 × 27351 − 974 2 )
283.580−226.942
=
20.731 ×254.768
56.638
= 72.675

= 0,7793 ≈ 0,780
Soal 3 Valid karena nilai 0,780 ≥ 0,319
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138

4. Soal nomor 4
44 × 4520 − 149 × (974)
𝑟𝑥𝑦 =
44 × 2229 − 149 2 × (44 × 27351 − 974 2 )
198.880−145.126
=
75.8765 ×254.768
53.754
= 74.898

= 0,7177 ≈ 0,718
Soal 4 Valid karena nilai 0,718 ≥ 0,319

5. Soal nomor 5
44 × 4.103,5 − 147 × (974)
𝑟𝑥𝑦 =
44 × 1.005 − 147 2 × (44 × 27351 − 974 2 )
180.554−143.178
=
23.051 × 254.768
37.376
= 69.741

= 0,5359 ≈ 0,536
Soal 5 Valid karena nilai 0,536 ≥ 0,319
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Hasil Reliabilitas Tes Hasil Belajar (THB)

No. x1 * x x2 * x3 * x4 * x5 *
x1 x2 x3 x4 x5 Y y*y
Siswa 1 x2 x3 x4 x5
1 10 0 4 5 2,5 21,5 100 0 16 25 6,25 462,25
2 6 10 4 5 5 30 36 100 16 25 25 900
3 10 10 10 5 5 40 100 100 100 25 25 1600
4 10 10 10 4 5 39 100 100 100 16 25 1521
5 10 0 4 0 0 14 100 0 16 0 0 196
6 0 2 0 0 0 2 0 4 0 0 0 4
7 6 2 8 3 2,5 21,5 36 4 64 9 6,25 462,25
8 6 10 10 8 10 44 36 100 100 64 100 1936
9 6 0 0 0 7,5 13,5 36 0 0 0 56,25 182,25
10 6 0 2 0 10 18 36 0 4 0 100 324
11 6 0 8 8 2,5 24,5 36 0 64 64 6,25 600,25
12 10 0 4 0 0 14 100 0 16 0 0 196
13 10 2 6 5 2,5 25,5 100 4 36 25 6,25 650,25
14 6 9 4 0 0 19 36 81 16 0 0 361
15 6 0 6 10 7,5 29,5 36 0 36 100 56,25 870,25
16 10 0 4 0 2,5 16,5 100 0 16 0 6,25 272,25
17 10 8 8 0 5 31 100 64 64 0 25 961
18 10 10 6 3 5 34 100 100 36 9 25 1156
19 6 2 8 3 5 24 36 4 64 9 25 576
20 4 2 6 5 2,5 19,5 16 4 36 25 6,25 380,25
21 6 9 6 0 0 21 36 81 36 0 0 441
22 6 10 10 10 0 36 36 100 100 100 0 1296
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 10 4 4 5 10 33 100 16 16 25 100 1089

139
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25 4 0 8 10 3 25 16 0 64 100 9 625
26 10 10 4 5 0 29 100 100 16 25 0 841
27 6 8 10 5 0 29 36 64 100 25 0 841
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 6 0 1 0 0 7 36 0 1 0 0 49
30 6 2 4 3 0 15 36 4 16 9 0 225
31 6 8 4 0 5 23 36 64 16 0 25 529
32 6 10 10 10 2,5 38,5 36 100 100 100 6,25 1482,3
33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 6 0 0 0 5 11 36 0 0 0 25 121
35 10 10 6 5 5 36 100 100 36 25 25 1296
36 6 2 4 3 4 19 36 4 16 9 16 361
37 0 0 4 0 0 4 0 0 16 0 0 16
38 10 0 10 5 2,5 27,5 100 0 100 25 6,25 756,25
39 10 2 4 5 7,5 28,5 100 4 16 25 56,25 812,25
40 6 0 2 4 5 17 36 0 4 16 25 289
41 6 2 10 0 0 18 36 4 100 0 0 324
42 5 0 6 0 2,5 13,5 25 0 36 0 6,25 182,25
43 4 2 4 5 5 20 16 4 16 25 25 400
44 6 6 10 10 10 42 36 36 100 100 100 1764
∑ 283 162 233 149 147 974 2229 1346 1705 1005 925 27351

140
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141

Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar (THB)

Varians Soal Nomor 1


80.089
2229 − 44
2
𝜎𝜎1 =
44
408,795
=
44
= 9,2908

Varians Soal Nomor 2


26.244
1346 −
2
𝜎𝜎2 = 44
44
749,545
=
44
= 17,035

Varians Soal Nomor 3


54.289
1705 −
2
𝜎𝜎3 = 44
44
1.233,84
=
44
= 10,708

Varians Soal Nomor 4


22.201
1005 − 44
2
𝜎𝜎4 =
44
500,431
=
44
= 11,373
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142

Varians Soal Nomor 5


21.609
925 − 44
2
𝜎𝜎5 =
44
433,886
=
44
= 9,8611

Varians Total
948.676
27.351 − 44
2
𝜎𝜎𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 =
44
5.790,18
=
44
= 131,595

Reliabilitas THB

5 9,2908 + 17,035 + 10,078 + 11,373 + 9,8611


𝑟𝑟11 = � � × (1 − )
4 131,595
5 58,2656
= � � × (1 − )
4 131,595
5
= � � × (1 − 0,443)
4
5
= � � × (0,557)
4
= 0,696
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
143

Hasil Validitas Angket Motivasi

No. No. Soal


Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 2 4 3 2 4 2 4 3 2 4 3 2 3
2 2 3 3 2 4 1 2 2 2 4 3 3 3
3 2 3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 2
4 3 2 3 3 4 2 3 2 3 1 3 2 3
5 2 2 4 4 4 4 2 4 4 1 4 1 2
6 2 2 2 1 4 4 2 1 2 4 1 2 3
7 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3
8 2 2 2 2 4 2 4 2 3 3 4 2 3
9 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2
10 2 4 2 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3
11 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 2 3
12 1 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 1 3
13 2 2 2 1 4 4 2 1 2 4 2 2 3
14 2 3 2 3 4 2 2 2 2 4 4 3 2
15 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 3
16 2 2 3 4 4 1 4 3 3 3 4 3 2
17 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3
18 1 4 4 4 4 2 1 4 2 4 4 3 2
19 1 2 4 4 4 2 3 1 2 4 4 1 2
20 2 2 3 2 4 2 3 3 4 4 3 2 3
21 2 2 3 3 4 1 3 3 2 2 3 1 3
22 2 2 4 2 4 3 2 1 3 3 4 4 3
23 3 4 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 2
24 2 3 4 2 4 2 3 1 3 3 4 2 2
25 2 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3
26 2 3 3 2 4 3 3 1 2 3 3 2 3
27 3 4 4 3 4 2 4 3 3 2 3 3 2
28 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2
29 2 3 3 3 4 2 4 3 2 1 3 2 2
30 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 3 1 3
31 1 3 2 2 4 3 1 4 1 4 1 1 3
32 2 2 3 3 4 2 2 3 3 1 3 3 2
33 2 4 4 4 4 3 2 1 3 4 4 2 2
34 2 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3
35 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3
36 3 3 2 2 4 2 4 3 2 4 4 3 3
37 2 4 3 3 4 1 2 2 3 3 4 2 2
38 2 2 3 1 4 1 3 4 3 4 3 2 2

R 0,431 0,239 0,447 0,638 0,288 0,004 0,51 0,505 0,372 -0,09 0,561 0,326 -0,41
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
144

No. No. Soal Jml


Siswa 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 (Y)
1 4 2 1 4 3 3 1 4 4 4 2 4 75
2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 69
3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 76
4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 2 1 72
5 1 4 4 2 2 4 2 4 3 4 3 3 79
6 3 2 2 1 2 2 1 4 1 4 1 4 63
7 3 3 3 2 2 4 2 4 2 3 2 3 74
8 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 73
9 3 2 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 88
10 2 2 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 79
11 2 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 77
12 3 4 1 2 2 4 2 4 2 3 2 3 81
13 2 1 2 2 2 3 1 3 2 3 1 3 69
14 3 3 2 2 3 4 2 4 1 4 3 2 82
15 2 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 98
16 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 95
17 1 2 2 2 2 4 2 3 3 3 1 3 80
18 4 2 2 1 4 3 4 4 1 4 3 3 92
19 3 3 2 2 2 3 2 3 2 4 4 4 87
20 2 2 2 4 3 4 2 4 3 4 3 3 93
21 4 2 2 3 2 4 1 4 3 4 3 4 89
22 3 2 2 2 2 4 1 4 2 4 4 4 93
23 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 95
24 4 2 2 2 3 4 2 3 2 3 4 3 93
25 1 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 104
26 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 90
27 3 3 2 3 2 4 1 4 3 4 3 4 103
28 1 3 1 3 4 4 4 4 3 4 2 3 105
29 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 2 98
30 3 1 2 2 2 4 1 4 2 4 3 2 86
31 2 2 4 1 2 4 1 2 2 3 2 4 90
32 2 3 2 3 3 4 2 4 2 4 2 3 99
33 1 4 4 2 4 4 1 4 2 4 3 4 109
34 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 1 101
35 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 2 2 108
36 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 111
37 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 4 106
38 3 1 4 2 3 4 2 4 2 3 3 2 105

R -0,11 0,601 0,022 0,488 0,564 0,246 0,439 0,299 0,527 0,438 0,415 0,274
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
145

Tabel Hasil Uji Normalitas ‘Kolmogorov-Smirnov’ Nilai THB dan Skor Angket
Menggunakan Software SPSS 16.00

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Nilai THB 29 74.86 14.167 40 100

Nilai Angket 29 70.03 5.809 61 83

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai THB Nilai Angket

N 29 29
a
Normal Parameters Mean 74.86 70.03

Std. Deviation 14.167 5.809

Most Extreme Differences Absolute .139 .119

Positive .068 .089

Negative -.139 -.119

Kolmogorov-Smirnov Z .751 .641

Asymp. Sig. (2-tailed) .626 .806


a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran C :

1. Daftar Nama Siswa Kelas VIII C


2. Daftar Kelompok Diskusi
3. Daftar Kelompok Turnamen
4. Sertifikat Rekognisi Tim
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
146

DAFTAR NAMA DAN NILAI SISWA KELAS VIII C

No. Nama TKA Games 1 Games 2 Turnamen THB


1 Agustine Tryas 94 100 90 100 72
2 Alexander Patrick 100 70 100 100 84
3 Alfonsus Ivan 0 100 0 100 92
4 Aloisius Ardika 84 70 90 83 78
5 Augusto Edytama 100 65 70 73 86
6 Bernadetta Hera 100 95 70 90 88
7 Bernadetha Novenia 100 100 90 64 60
8 Cassimirus Satrio 28 95 90 86 51
9 Daniel Dipta 92 70 0 0 82
10 Emmanuela Bungasmara 58 50 100 90 40
11 Engelberta Sekar 86 70 100 100 92
12 Felicia Nafirstya 0 0 0 90 74
13 Flaviana Sekar 100 0 100 96 92
14 Florentina Mega 100 100 100 90 78
15 Giovanni Rolando 100 100 100 82 54
16 Gisella Prida 100 95 95 100 84
17 Grahandah Titan 85 100 80 92 82
18 Helidorus Juan 100 70 0 100 46
19 I Gusti Ngurah David 84 100 100 88 80
20 Ignatius Steven 72 100 80 90 78
21 Ivan Sebastian 80 20 80 90 70
22 Martha Eliza 100 95 0 92 92
23 Monica Cherlyn 100 50 100 100 54
24 Olivia Benedicta 100 70 100 90 90
25 Patricia Paramitha 100 70 90 100 62
26 Priska Devi 95 100 100 96 64
27 Rifandy Agung 100 100 100 88 82
28 Silviana Tyas 100 70 100 100 72
29 Teodosia Dwi 45 70 100 100 96
30 Theresia Ristia 0 70 0 100 100
31 Veronica Sendy 100 100 80 100 74
32 Victoria Lady 100 100 60 100 74
33 Viktor Angga 85 100 100 80 64
34 Yacinta Rhea 100 70 0 98 86
35 Yoel Pradipta 0 100 0 96 100
36 Yohanes Krisnalta 100 70 100 95 100
37 Yoseph Arya 0 0 100 82 58
38 Zefanya Natanael 100 70 100 100 80
39 Robertus Bellarmino Yordan 100 95 90 100 82
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
147

DAFTAR KELOMPOK DISKUSI

Kelompok Absensi Nama


2 Alexander Patrick
27 Rifandy Agung
28 Silviana Tyas
1
26 Priska Devi
19 I Gusti Ngurah David
12 Felicia Nafirstya
5 Augusto Aditama
18 Helidorus Juan
31 Veronica Sendy
2
1 Agustine Tryas
21 Ivan Sebastian
30 Theresia Ristia
6 Bernadetta Herra
22 Martha Eliza
32 Victoria Lady
3
9 Daniel Dipta
20 Ignatius Steven
35 Yoel Pradipta
15 Giovanni Rolando
23 Monica Cherlyn
38 Zefanya Natanael
4
11 Engelberta Sekar
10 Emmanuela Bungasmara
37 Yoseph Arya Dewa
13 Flaviana Sekar
24 Olivia Benedicta
5 36 Yohanes Krisnalta
17 Grahandah Titan
3 Alfonsus Ivan
14 Florentina Mega
25 Patricia Paramitha
6 34 Yacinta Rhea
33 Victor Angga
8 Cassimirus Satrio
7 Bernadetha Novenia
16 Gisella Prida
7 39 Robertus Bellarminus Yordan
4 Aloisius Ardika
29 Teodosia Dwi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
148

DAFTAR KELOMPOK TURNAMEN

No. Absen Nama Siswa Nama Kelompok


2 Alexander Patrick
6 Bernadetta Hera
7 Bernadetha Novenia
13 Flaviana Sekar Doraemon
14 Florentina Mega
15 Giovanni Rolando
32 Victoria Lady
9 Daniel Dipta
16 Gisella Prida
18 Helidorus Juan
22 Martha Eliza
Nobita
23 Monica Cherlyn
24 Olivia Benedicta
25 Patricia Paramitha
27 Rifandy Agung
5 Augusto Edytama
28 Silviana Tyas
31 Veronica Sendy
33 Viktor Angga
Shizuka
34 Yacinta Rhea
36 Yohanes Krisnalta
38 Zefanya Natanael
39 Robertus Bellarmino Yordan
3 Alfonsus Ivan
4 Aloisius Ardika
8 Cassimirus Satrio
10 Emmanuela Bungasmara
12 Felicia Nafirstya Suneo
19 I Gusti Ngurah David
20 Ignatius Steven
21 Ivan Sebastian
29 Teodosia Dwi
1 Agustine Tryas
11 Engelberta Sekar
17 Grahandah Titan
26 Priska Devi Giant
30 Theresia Ristia
35 Yoel Pradipta
37 Yoseph Arya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
149

Congratulations to a

“ GREAT TEAM “
In recognition of successsfull effort!

Kelompok 5 :
Alfonsus Ivan Suryodanindro
Flaviana Sekar Atyarista
Grahandah Titan Satria Caesarrio
Olivia Benedicta Endwin
Yohanes Krisnalta Anom
A Successful Cooperative Learning
(TGT) Team
– Materi : RELASI & FUNGSI –
Yogyakarta, 13th September 2012
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran D :

1. Lembar Jawaban Siswa - Uji Validitas THB


2. Lembar Jawaban Siswa - TKA
3. Lembar Jawaban Siswa - Games 1
4. Lembar Jawaban Siswa - Games 2
5. Lembar Jawaban Siswa - Turnamen
6. Lembar Jawaban Siswa - THB
7. Lembar Angket Motivasi Siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
150
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
151
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
152
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
153
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
154
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
155
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
156
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
157
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
158
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
159

Lembar Jawaban Games 1


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
160
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
161

Lembar Jawaban Games 2


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
162
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
163
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
164
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
165
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
166
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
167
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
168
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
169
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
170
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
171
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
172
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
173
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
174
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
175
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
176
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
177
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
178
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
179
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
180
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
181
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
182
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
183
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
184
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran E :

1. Tabel Pengamatan Pembelajaran Pertemuan 2


2. Tabel Pengamatan Pembelajaran Pertemuan 3
3. Tabel Pengamatan Pembelajaran Pertemuan 4
4. Tabel Pengamatan Pembelajaran Pertemuan 5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
185

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Sabtu, 1 September 2012
Nama Observer : Shinta

Pertemuan Kedua
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan
pembelajaran. √
INTI 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 68 menit
bergabung dalam kelompok masing-masing √
yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Peneliti membagikan LKS / modul pada √
para siswa.
3. Setelah siswa bergabung dalam kelompok
dan menerima LKS, peneliti mulai
memberikan materi tentang pengertian
relasi sampai dengan cara menyatakan relasi √
dengan menggunakan diagram cartesius.
Dengan menggunakan gambar, peneliti
mulai menjelaskan materi secara ringkas.
4. Setelah selesai dalam menyampaikan √
materi, peneliti memberi kesempatan siswa
untuk bertanya tentang materi yang baru
saja dipelajari.
5. Setelah dirasa siswa memahami materi √
tentang pengertian relasi sampai dengan
cara menyatakan relasi dengan
menggunakan diagram cartesius, peneliti
melanjutkan dengan memberikan latihan
soal dalam bentuk games atau permainan.
6. Pada pertemuan kedua ini peneliti
mempersiapkan latihan soal dalam amplop.
Model games atau permainan pada
pertemuan kedua ini peneliti beri nama
‘Berbaris Dalam Relasi’.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
186

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


Aturan main dalam permainan ‘Berbaris
Dalam Relasi’ ini adalah :
a. Siswa diminta untuk membuat barisan √
sesuai dengan kelompok diskusi dan
setiap barisan mengelilingi sebuah
meja.
b. Di meja guru peneliti memberikan soal √
beserta lembar jawab dalam amplop
tertutup.
c. Setiap siswa mengerjakan soal dengan
porsi yang sama. Saat siswa pertama √
mengerjakan soal, siswa lain menunggu
siswa pertama mengerjakan soal,
demikian selanjutnya hingga semua
siswa menjawab mendapatkan bagian
untuk mengerjakan soal.
7. Setelah selesai mengerjakan latihan soal
dalam games / permainan tadi, siswa √
mengumpulkan hasil pekerjaan
kelompoknya masing-masing pada peneliti.

PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 7 menit √


mempelajari materi selanjutnya yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya. Materi
dapat dipelajari dari Modul dan Buku Kerja
Siswa Yayasan Pangudi Luhur.
2. Peneliti mengucapkan terima kasih dan
salam pada para siswa. √
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
187

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Sabtu, 1 September 2012
Nama Observer : William

Pertemuan Kedua
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan
pembelajaran. √
INTI 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 68 menit
bergabung dalam kelompok masing-masing √
yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Peneliti membagikan LKS / modul pada
para siswa. √
3. Setelah siswa bergabung dalam kelompok
dan menerima LKS, peneliti mulai
memberikan materi tentang pengertian √
relasi sampai dengan cara menyatakan relasi
dengan menggunakan diagram cartesius.
Dengan menggunakan gambar, peneliti
mulai menjelaskan materi secara ringkas.
4. Setelah selesai dalam menyampaikan
materi, peneliti memberi kesempatan siswa
untuk bertanya tentang materi yang baru √
saja dipelajari.
5. Setelah dirasa siswa memahami materi
tentang pengertian relasi sampai dengan
cara menyatakan relasi dengan √
menggunakan diagram cartesius, peneliti
melanjutkan dengan memberikan latihan
soal dalam bentuk games atau permainan.
6. Pada pertemuan kedua ini peneliti
mempersiapkan latihan soal dalam amplop.
Model games atau permainan pada
pertemuan kedua ini peneliti beri nama
‘Berbaris Dalam Relasi’.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
188

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


Aturan main dalam permainan ‘Berbaris
Dalam Relasi’ ini adalah :
a. Siswa diminta untuk membuat barisan
sesuai dengan kelompok diskusi dan √
setiap barisan mengelilingi sebuah
meja.
b. Di meja guru peneliti memberikan soal √
beserta lembar jawab dalam amplop
tertutup.
c. Setiap siswa mengerjakan soal dengan
porsi yang sama. Saat siswa pertama √
mengerjakan soal, siswa lain menunggu
siswa pertama mengerjakan soal,
demikian selanjutnya hingga semua
siswa menjawab mendapatkan bagian
untuk mengerjakan soal.
7. Setelah selesai mengerjakan latihan soal
dalam games / permainan tadi, siswa
mengumpulkan hasil pekerjaan √
kelompoknya masing-masing pada peneliti.

PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 7 menit


mempelajari materi selanjutnya yang akan √
dibahas pada pertemuan selanjutnya. Materi
dapat dipelajari dari Modul dan Buku Kerja
Siswa Yayasan Pangudi Luhur.
2. Peneliti mengucapkan terima kasih dan
salam pada para siswa. √
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
189

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Sabtu, 1 September 2012
Nama Observer : Dhea

Pertemuan Kedua
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan
pembelajaran. √
INTI 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 68 menit √
bergabung dalam kelompok masing-masing
yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Peneliti membagikan LKS / modul pada
para siswa. √
3. Setelah siswa bergabung dalam kelompok
dan menerima LKS, peneliti mulai
memberikan materi tentang pengertian √
relasi sampai dengan cara menyatakan relasi
dengan menggunakan diagram cartesius.
Dengan menggunakan gambar, peneliti
mulai menjelaskan materi secara ringkas.
4. Setelah selesai dalam menyampaikan
materi, peneliti memberi kesempatan siswa √
untuk bertanya tentang materi yang baru
saja dipelajari.
5. Setelah dirasa siswa memahami materi
tentang pengertian relasi sampai dengan √
cara menyatakan relasi dengan
menggunakan diagram cartesius, peneliti
melanjutkan dengan memberikan latihan
soal dalam bentuk games atau permainan.
6. Pada pertemuan kedua ini peneliti
mempersiapkan latihan soal dalam amplop.
Model games atau permainan pada
pertemuan kedua ini peneliti beri nama
‘Berbaris Dalam Relasi’.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
190

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


Aturan main dalam permainan ‘Berbaris
Dalam Relasi’ ini adalah :
a. Siswa diminta untuk membuat barisan
sesuai dengan kelompok diskusi dan √
setiap barisan mengelilingi sebuah
meja.
b. Di meja guru peneliti memberikan soal
beserta lembar jawab dalam amplop √
tertutup.
c. Setiap siswa mengerjakan soal dengan
porsi yang sama. Saat siswa pertama √
mengerjakan soal, siswa lain menunggu
siswa pertama mengerjakan soal,
demikian selanjutnya hingga semua
siswa menjawab mendapatkan bagian
untuk mengerjakan soal.
7. Setelah selesai mengerjakan latihan soal √
dalam games / permainan tadi, siswa
mengumpulkan hasil pekerjaan
kelompoknya masing-masing pada peneliti
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 7 menit
mempelajari materi selanjutnya yang akan √
dibahas pada pertemuan selanjutnya. Materi
dapat dipelajari dari Modul dan Buku Kerja
Siswa Yayasan Pangudi Luhur.
2. Peneliti mengucapkan terima kasih dan
salam pada para siswa. √
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
191

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Kamis, 6 September 2012
Nama Observer : Regina

Pertemuan Ketiga
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 30 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan
pembelajaran bahwa akan melanjutkan √
pembelajaran yang lalu.
3. Peneliti secara ringkas mengingatkan pada
para siswa materi relasi sampai dengan √
pemetaan yang telah dipelajari (peneliti
dapat mengingatkan materi pada siswa
dengan membahas latihan – games yang
telah dikerjakan pada pertemuan yang lalu).
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam

kelompok yang sama seperti pada
pertemuan sebelumnya.
INTI 1. Setelah mengulas materi yang telah 45 menit
dipelajari pada pertemuan sebelumnya,
peneliti meminta siswa untuk menyimak
LKS dan peneliti melanjutkan materi √
selanjutnya yakni tentang pengertian fungsi
sampai dengan banyak korespondensi satu-
satu.
2. Dengan menggunakan alat peraga berupa

gambar, peneliti melanjutkan materi secara
ringkas.
3. Setelah selesai dalam menyampaikan
materi, peneliti memberi kesempatan siswa √
untuk bertanya tentang materi yang baru
saja dipelajari.
4. Setelah dirasa siswa memahami materi
tentang pengertian fungsi sampai dengan √
banyak korespondensi satu-satu, peneliti
melanjutkan dengan memberikan contoh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
192

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


soal.
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 5 menit √
mempelajari kembali materi pengertian
fungsi sampai dengan banyak
korespondensi satu-satu.
2. Peneliti memberikan pengumuman bahwa

pada pertemuan selanjutnya akan diadakan
games untuk menguji kemampuan para
siswa, maka siswa diminta untuk
mempelajari materi dengan sungguh-
sungguh.
3. Peneliti mengucapkan terima kasih dan √
salam pada para siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
193

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Kamis, 6 September 2012
Nama Observer : Fanny

Pertemuan Ketiga
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 30 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan √
pembelajaran bahwa akan melanjutkan
pembelajaran yang lalu.
3. Peneliti secara ringkas mengingatkan pada
para siswa materi relasi sampai dengan

pemetaan yang telah dipelajari (peneliti
dapat mengingatkan materi pada siswa
dengan membahas latihan – games yang
telah dikerjakan pada pertemuan yang lalu).
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam
kelompok yang sama seperti pada √
pertemuan sebelumnya.
INTI 1. Setelah mengulas materi yang telah 45 menit √
dipelajari pada pertemuan sebelumnya,
peneliti meminta siswa untuk menyimak
LKS dan peneliti melanjutkan materi
selanjutnya yakni tentang pengertian fungsi
sampai dengan banyak korespondensi satu-
satu.
2. Dengan menggunakan alat peraga berupa
gambar, peneliti melanjutkan materi secara

ringkas.
3. Setelah selesai dalam menyampaikan
materi, peneliti memberi kesempatan siswa √
untuk bertanya tentang materi yang baru
saja dipelajari.
4. Setelah dirasa siswa memahami materi √
tentang pengertian fungsi sampai dengan
banyak korespondensi satu-satu, peneliti
melanjutkan dengan memberikan contoh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
194

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


soal.
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 5 menit
mempelajari kembali materi pengertian √
fungsi sampai dengan banyak
korespondensi satu-satu.
2. Peneliti memberikan pengumuman bahwa
pada pertemuan selanjutnya akan diadakan

games untuk menguji kemampuan para
siswa, maka siswa diminta untuk
mempelajari materi dengan sungguh-
sungguh.
3. Peneliti mengucapkan terima kasih dan √
salam pada para siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
195

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Kamis, 6 September 2012
Nama Observer : Shinta

Pertemuan Ketiga
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 30 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan
pembelajaran bahwa akan melanjutkan √
pembelajaran yang lalu.
3. Peneliti secara ringkas mengingatkan pada √
para siswa materi relasi sampai dengan
pemetaan yang telah dipelajari (peneliti
dapat mengingatkan materi pada siswa
dengan membahas latihan – games yang
telah dikerjakan pada pertemuan yang lalu).
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam √
kelompok yang sama seperti pada
pertemuan sebelumnya.
INTI 1. Setelah mengulas materi yang telah 45 menit √
dipelajari pada pertemuan sebelumnya,
peneliti meminta siswa untuk menyimak
LKS dan peneliti melanjutkan materi
selanjutnya yakni tentang pengertian fungsi
sampai dengan banyak korespondensi satu-
satu.
2. Dengan menggunakan alat peraga berupa √
gambar, peneliti melanjutkan materi secara
ringkas.
3. Setelah selesai dalam menyampaikan √
materi, peneliti memberi kesempatan siswa
untuk bertanya tentang materi yang baru
saja dipelajari.
4. Setelah dirasa siswa memahami materi √
tentang pengertian fungsi sampai dengan
banyak korespondensi satu-satu, peneliti
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
196

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


melanjutkan dengan memberikan contoh
soal.
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 5 menit √
mempelajari kembali materi pengertian
fungsi sampai dengan banyak
korespondensi satu-satu.
2. Peneliti memberikan pengumuman bahwa

pada pertemuan selanjutnya akan diadakan
games untuk menguji kemampuan para
siswa, maka siswa diminta untuk
mempelajari materi dengan sungguh-
sungguh.
3. Peneliti mengucapkan terima kasih dan
salam pada para siswa. √
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
197

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Kamis, 6 September 2012
Nama Observer : Cicil

Pertemuan Ketiga
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 30 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan √
pembelajaran bahwa akan melanjutkan
pembelajaran yang lalu.
3. Peneliti secara ringkas mengingatkan pada

para siswa materi relasi sampai dengan
pemetaan yang telah dipelajari (peneliti
dapat mengingatkan materi pada siswa
dengan membahas latihan – games yang
telah dikerjakan pada pertemuan yang lalu).
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam
kelompok yang sama seperti pada √
pertemuan sebelumnya.
INTI 1. Setelah mengulas materi yang telah 45 menit √
dipelajari pada pertemuan sebelumnya,
peneliti meminta siswa untuk menyimak
LKS dan peneliti melanjutkan materi
selanjutnya yakni tentang pengertian fungsi
sampai dengan banyak korespondensi satu-
satu.
2. Dengan menggunakan alat peraga berupa
gambar, peneliti melanjutkan materi secara

ringkas.
3. Setelah selesai dalam menyampaikan
materi, peneliti memberi kesempatan siswa √
untuk bertanya tentang materi yang baru
saja dipelajari.
4. Setelah dirasa siswa memahami materi √
tentang pengertian fungsi sampai dengan
banyak korespondensi satu-satu, peneliti
melanjutkan dengan memberikan contoh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
198

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


soal.
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan siswa untuk 5 menit √
mempelajari kembali materi pengertian
fungsi sampai dengan banyak
korespondensi satu-satu.
2. Peneliti memberikan pengumuman bahwa

pada pertemuan selanjutnya akan diadakan
games untuk menguji kemampuan para
siswa, maka siswa diminta untuk
mempelajari materi dengan sungguh-
sungguh.
3. Peneliti mengucapkan terima kasih dan √
salam pada para siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
199

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Sabtu, 8 September 2012
Nama Observer : Retha
Pertemuan Keempat
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan √
pembelajaran.
3. Peneliti mengingatkan pada para siswa

bahwa pada pertemuan kali ini ada games
untuk menguji kemampuan siswa.
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam

kelompok diskusi.
INTI 1. Peneliti memulai pembelajaran dengan 70 menit √
menjelaskan bahwa pada pada pertemuan
keempat ini akan diadakan games yang
bernama ‘Tebak Fungsi dan
Korespondensi’. Adapun aturan main dalam
permainan ‘Tebak Korespondensi adalah :
a. Peneliti membagikan lembar jawab

pada masing-masing siswa di tiap
kelompok.
b. Kemudian peneliti meminta para siswa
untuk memperhatikan slide Power Point √
yang diputarkan peneliti. Slide tersebut
berisi pertanyaan review materi dan soal
yang harus dikerjakan oleh para siswa.
c. Peneliti memutarkan slide demi slide
materi dan soal hingga semua

pertanyaan telah dijawab oleh masing-
masing siswa.
2. Setelah siswa selesai mengerjakan soal
dalam permainan yang kedua, siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya pada

peneliti.
3. Kemudian peneliti bersama para siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
200

membahas hasil pekerjaan siswa pada √


permainan kedua.
PENUTUP 1. Setelah selesai membahas latihan soal, 5 menit √
peneliti mengingatkan pada para siswa
bahwa pada pertemuan selanjutnya akan ada
sebuah tournament yang akan menguji
kemampuan siswa. Peneliti mengingatkan
bahwa tournament ini bersifat saling
mengalahkan dan mempertaruhkan nilai
kelompok diskusi.
2. Peneliti mengingatkan agar siswa
mempelajari materi yang telah peneliti
ajarkan mulai dari relasi sampai dengan √
banyak korespondensi satu-satu.
3. Peneliti memberikan daftar nama kelompok
turnamen pada siswa. √
4. Peneliti mengucapkan terima kasih dan √
mengucapkan salam pada para siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
201

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Sabtu, 8 September 2012
Nama Observer : Dhea
Pertemuan Keempat
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan √
pembelajaran.
3. Peneliti mengingatkan pada para siswa

bahwa pada pertemuan kali ini ada games
untuk menguji kemampuan siswa.
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam

kelompok diskusi.
INTI 1. Peneliti memulai pembelajaran dengan 70 menit √
menjelaskan bahwa pada pada pertemuan
keempat ini akan diadakan games yang
bernama ‘Tebak Fungsi dan
Korespondensi’. Adapun aturan main dalam
permainan ‘Tebak Korespondensi adalah :
a. Peneliti membagikan lembar jawab

pada masing-masing siswa di tiap
kelompok.
b. Kemudian peneliti meminta para siswa
untuk memperhatikan slide Power Point √
yang diputarkan peneliti. Slide tersebut
berisi pertanyaan review materi dan soal
yang harus dikerjakan oleh para siswa.
c. Peneliti memutarkan slide demi slide
materi dan soal hingga semua

pertanyaan telah dijawab oleh masing-
masing siswa.
2. Setelah siswa selesai mengerjakan soal
dalam permainan yang kedua, siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya pada

peneliti.
3. Kemudian peneliti bersama para siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
202

membahas hasil pekerjaan siswa pada √


permainan kedua.
PENUTUP 1. Setelah selesai membahas latihan soal, 5 menit √
peneliti mengingatkan pada para siswa
bahwa pada pertemuan selanjutnya akan ada
sebuah tournament yang akan menguji
kemampuan siswa. Peneliti mengingatkan
bahwa tournament ini bersifat saling
mengalahkan dan mempertaruhkan nilai
kelompok diskusi.
2. Peneliti mengingatkan agar siswa
mempelajari materi yang telah peneliti
ajarkan mulai dari relasi sampai dengan √
banyak korespondensi satu-satu.
3. Peneliti memberikan daftar nama kelompok
turnamen pada siswa. √
4. Peneliti mengucapkan terima kasih dan √
mengucapkan salam pada para siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
203

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Sabtu, 8 September 2012
Nama Observer : Wawan
Pertemuan Keempat
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan √
pembelajaran.
3. Peneliti mengingatkan pada para siswa

bahwa pada pertemuan kali ini ada games
untuk menguji kemampuan siswa.
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam

kelompok diskusi.
INTI 1. Peneliti memulai pembelajaran dengan 70 menit √
menjelaskan bahwa pada pada pertemuan
keempat ini akan diadakan games yang
bernama ‘Tebak Fungsi dan
Korespondensi’. Adapun aturan main dalam
permainan ‘Tebak Korespondensi adalah :
a. Peneliti membagikan lembar jawab

pada masing-masing siswa di tiap
kelompok.
b. Kemudian peneliti meminta para siswa
untuk memperhatikan slide Power Point √
yang diputarkan peneliti. Slide tersebut
berisi pertanyaan review materi dan soal
yang harus dikerjakan oleh para siswa.
c. Peneliti memutarkan slide demi slide
materi dan soal hingga semua

pertanyaan telah dijawab oleh masing-
masing siswa.
2. Setelah siswa selesai mengerjakan soal
dalam permainan yang kedua, siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya pada

peneliti.
3. Kemudian peneliti bersama para siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
204

membahas hasil pekerjaan siswa pada √


permainan kedua.
PENUTUP 1. Setelah selesai membahas latihan soal, 5 menit √
peneliti mengingatkan pada para siswa
bahwa pada pertemuan selanjutnya akan ada
sebuah tournament yang akan menguji
kemampuan siswa. Peneliti mengingatkan
bahwa tournament ini bersifat saling
mengalahkan dan mempertaruhkan nilai
kelompok diskusi.
2. Peneliti mengingatkan agar siswa
mempelajari materi yang telah peneliti
ajarkan mulai dari relasi sampai dengan √
banyak korespondensi satu-satu.
3. Peneliti memberikan daftar nama kelompok
turnamen pada siswa. √
4. Peneliti mengucapkan terima kasih dan √
mengucapkan salam pada para siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
205

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Sabtu, 8 September 2012
Nama Observer : Shinta
Pertemuan Keempat
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 5 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan √
pembelajaran.
3. Peneliti mengingatkan pada para siswa

bahwa pada pertemuan kali ini ada games
untuk menguji kemampuan siswa.
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam

kelompok diskusi.
INTI 1. Peneliti memulai pembelajaran dengan 70 menit √
menjelaskan bahwa pada pada pertemuan
keempat ini akan diadakan games yang
bernama ‘Tebak Fungsi dan
Korespondensi’. Adapun aturan main dalam
permainan ‘Tebak Korespondensi adalah :
a. Peneliti membagikan lembar jawab

pada masing-masing siswa di tiap
kelompok.
b. Kemudian peneliti meminta para siswa
untuk memperhatikan slide Power Point √
yang diputarkan peneliti. Slide tersebut
berisi pertanyaan review materi dan soal
yang harus dikerjakan oleh para siswa.
c. Peneliti memutarkan slide demi slide
materi dan soal hingga semua

pertanyaan telah dijawab oleh masing-
masing siswa.
2. Setelah siswa selesai mengerjakan soal
dalam permainan yang kedua, siswa
mengumpulkan hasil pekerjaannya pada

peneliti.
3. Kemudian peneliti bersama para siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
206

membahas hasil pekerjaan siswa pada √


permainan kedua.
PENUTUP 1. Setelah selesai membahas latihan soal, 5 menit √
peneliti mengingatkan pada para siswa
bahwa pada pertemuan selanjutnya akan ada
sebuah tournament yang akan menguji
kemampuan siswa. Peneliti mengingatkan
bahwa tournament ini bersifat saling
mengalahkan dan mempertaruhkan nilai
kelompok diskusi.
2. Peneliti mengingatkan agar siswa
mempelajari materi yang telah peneliti
ajarkan mulai dari relasi sampai dengan √
banyak korespondensi satu-satu.
3. Peneliti memberikan daftar nama kelompok
turnamen pada siswa. √
4. Peneliti mengucapkan terima kasih dan √
mengucapkan salam pada para siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
207

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Selasa, 11 September 2012
Nama Observer : Yulia

Pertemuan Kelima
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 4 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan √
pembelajaran.
3. Peneliti mengingatkan bahwa pada

pertemuan kali ini ada sebuah turnamen
yang akan mengadu tiap-tiap anggota
kelompok diskusi.
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam
kelompok turnamen yang telah
diberitahukan sebelumnya. √
INTI 1. Peneliti memberitahukan aturan main dalam 33 menit √
turnamen kali ini.
2. Setelah siswa berkumpul dalam kelompok √
turnamen, mereka diberikan soal dan
diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan
turnamen.
3. Setiap kelompok turnamen mendapatkan
satu set soal yang berbeda-beda sesuai
dengan tingkat kemampuan akademis
mereka.
a. Kelompok turnamen 1 (Doraemon) diisi
oleh siswa yang memiliki kemampuan √
akademis tinggi diberi soal dengan
tingkat kesulitan yang tinggi.
b. Kelompok turnamen 2 (Nobita) diisi √
oleh siswa yang memiliki kemampuan
akademis sedang diberi soal dengan
tingkat kesulitan sedang.
c. Kelompok turnamen 3 (Shizuka) diisi

oleh siswa yang memiliki kemampuan
akademis rendah diberi soal dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
208

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


tingkat kesulitan rendah. Dan demikian
seterusnya sampai lima kelompok
(Suneo dan Giant). Jumlah kelompok
turnamen mengikuti jumlah siswa
dalam setiap diskusi dengan
menyesuaikan tingkat akademisnya.
4. Setelah seluruh pertanyaan turnamen

diberikan dan telah dijawab oleh para siswa,
hasil jawaban diberikan pada peneliti.
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan pada para siswa 3 menit √
bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
diadakan ulangan dengan materi mulai
relasi sampai dengan banyak korespondensi
satu-satu. Peneliti meminta siswa untuk
mempelajari materi dengan sungguh-
sungguh.
2. Peneliti mengucapkan terima kasih
mengucapkan salam pada para siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
209

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Selasa, 11 September 2012
Nama Observer : Marcel

Pertemuan Kelima
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 4 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan √
pembelajaran.
3. Peneliti mengingatkan bahwa pada

pertemuan kali ini ada sebuah turnamen
yang akan mengadu tiap-tiap anggota
kelompok diskusi.
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam
kelompok turnamen yang telah
diberitahukan sebelumnya. √
INTI 1. Peneliti memberitahukan aturan main dalam 33 menit √
turnamen kali ini.
2. Setelah siswa berkumpul dalam kelompok √
turnamen, mereka diberikan soal dan
diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan
turnamen.
3. Setiap kelompok turnamen mendapatkan
satu set soal yang berbeda-beda sesuai
dengan tingkat kemampuan akademis
mereka.
a. Kelompok turnamen 1 (Doraemon) diisi
oleh siswa yang memiliki kemampuan √
akademis tinggi diberi soal dengan
tingkat kesulitan yang tinggi.
b. Kelompok turnamen 2 (Nobita) diisi √
oleh siswa yang memiliki kemampuan
akademis sedang diberi soal dengan
tingkat kesulitan sedang.
c. Kelompok turnamen 3 (Shizuka) diisi

oleh siswa yang memiliki kemampuan
akademis rendah diberi soal dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
210

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


tingkat kesulitan rendah. Dan demikian
seterusnya sampai lima kelompok
(Suneo dan Giant). Jumlah kelompok
turnamen mengikuti jumlah siswa
dalam setiap diskusi dengan
menyesuaikan tingkat akademisnya.
4. Setelah seluruh pertanyaan turnamen

diberikan dan telah dijawab oleh para siswa,
hasil jawaban diberikan pada peneliti.
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan pada para siswa 3 menit √
bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
diadakan ulangan dengan materi mulai
relasi sampai dengan banyak korespondensi
satu-satu. Peneliti meminta siswa untuk
mempelajari materi dengan sungguh-
sungguh.
2. Peneliti mengucapkan terima kasih
mengucapkan salam pada para siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
211

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN RPP


Hari / Tanggal Pengamatan : Selasa, 11 September 2012
Nama Observer : Gustin

Pertemuan Kelima
PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak
AWAL 1. Peneliti memberikan salam pada para siswa. 4 menit √
2. Peneliti mengungkapkan tujuan √
pembelajaran.
3. Peneliti mengingatkan bahwa pada

pertemuan kali ini ada sebuah turnamen
yang akan mengadu tiap-tiap anggota
kelompok diskusi.
4. Peneliti meminta siswa untuk masuk dalam
kelompok turnamen yang telah
diberitahukan sebelumnya. √
INTI 1. Peneliti memberitahukan aturan main dalam 33 menit √
turnamen kali ini.
2. Setelah siswa berkumpul dalam kelompok √
turnamen, mereka diberikan soal dan
diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan
turnamen.
3. Setiap kelompok turnamen mendapatkan
satu set soal yang berbeda-beda sesuai
dengan tingkat kemampuan akademis
mereka.
a. Kelompok turnamen 1 (Doraemon) diisi
oleh siswa yang memiliki kemampuan √
akademis tinggi diberi soal dengan
tingkat kesulitan yang tinggi.
b. Kelompok turnamen 2 (Nobita) diisi √
oleh siswa yang memiliki kemampuan
akademis sedang diberi soal dengan
tingkat kesulitan sedang.
c. Kelompok turnamen 3 (Shizuka) diisi

oleh siswa yang memiliki kemampuan
akademis rendah diberi soal dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
212

PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Ya Tidak


tingkat kesulitan rendah. Dan demikian
seterusnya sampai lima kelompok
(Suneo dan Giant). Jumlah kelompok
turnamen mengikuti jumlah siswa
dalam setiap diskusi dengan
menyesuaikan tingkat akademisnya.
4. Setelah seluruh pertanyaan turnamen

diberikan dan telah dijawab oleh para siswa,
hasil jawaban diberikan pada peneliti.
PENUTUP 1. Peneliti mengingatkan pada para siswa 3 menit √
bahwa pada pertemuan selanjutnya akan
diadakan ulangan dengan materi mulai
relasi sampai dengan banyak korespondensi
satu-satu. Peneliti meminta siswa untuk
mempelajari materi dengan sungguh-
sungguh.
2. Peneliti mengucapkan terima kasih
mengucapkan salam pada para siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran F :

1. Transkrip Wawancara Siswa 1


2. Transkrip Wawancara Siswa 2
3. Transkrip Wawancara Siswa 3
4. Transkrip Wawancara Siswa 4
5. Transkrip Wawancara Siswa 5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
213

TRANSKRIP WAWANCARA dengan SISWA 1


(Siswa dengan hasil belajar rendah – motivasi tinggi)
Peneliti : “ Dik, berapa lama sih kamu belajar di rumah ?”
Siswa 1 : “Nggak pernah sih, jarang, jarang banget belajar ”
Peneliti : “Apakah kamu merasa kesulitan belajar matematika ? “
Siswa 1 : “ Iya ”
Peneliti : “ Lalu apa kesulitanmu dalam mempelajari matematika ? “
Siswa 1 : “ Kesulitannya itu kadang masih biarpun ndak tau rumus, tetep kayak
udah usaha tapi tetep nggak bisa gitu terus putus asa. “
Peneliti : “ Nah, lalu apa yang kamu lakukan jika ada materi yang sulit bagimu ?
Kamu akan bertanya sama temen atau ke guru ? “
Siswa 1 : “ Tergantung sih, kadang kalo udah males beneran ya bodoh amat,
kalau pengen tahu beneran ya tanya sama bu Peni. “
Peneliti : “ Kamu sering diskusi sama temen-temen ? “
Siswa 1 : “ Nggak pernah “
Peneliti : “ Di rumah ada jadwal belajar yang teratur ? “
Siswa 1 : “ Gak ada mas “
Peneliti : “ Lalu, selain BKS dan Modul dari sekolah, ada gak buku yang kamu
beli sendiri ? Inisiatif ingin punya sendiri atau dari orang tua ? “
Siswa 1 : “ Ada mas, ada dua buku, inisiatif sendiri sih “
Peneliti : “ Kalau di rumah masih mengulang pelajaran yang sudah diajarkan di
sekolah gak ? “
Siswa 1 : “ Kadang-kadang mengulang, kadang – kadang enggak. Tergantung
mood. Sepengennya aja. “
Peneliti : “ Misalkan ada materi yang belum diajarkan oleh guru, apa kamu
belajar terlebih dulu sebelum diajarkan sama bu guru ? “
Siswa 1 : “ Enggak “
Peneliti : “ Kamu sendiri seneng gak belajar matematika ? “
Siswa 1 : “ Waktu kelas 7 benci banget, kelas 8 waktu awal seneng, terus karena
sulit jadi benci lagi. “
Peneliti : “ Kalau di rumah ikut les gak ? Ikut les apa aja ? “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
214

Siswa 1 : “ Ikut mas, ada les matematika, IPA “


Peneliti : “ Itu kemauan kamu sendiri atau tuntutan orang tua ? “
Siswa 1 : “ Kemauan orang tua “
Peneliti : “ Kalau di kelas, kamu diminta maju mengerjakan soal di depan kelas,
gimana perasaanmu ? Antusias langsung maju atau disuruh guru ? “
Siswa 1 : “ Ya tergantung, kalo soalnya gampang sih langsung maju, tapi kalo
soalnya susah ya males, ngelak-ngelak biar gak usah maju. “
Peneliti : “ Kalo dari orang tua selalu mendukung kegiatanmu gak ? “
Siswa 1 : “ Ndukung, tapi biasa aja sih.. orang tua suka ngatur belajar gitu. “
Peneliti : “ Ehm, kalo di kelas, menurutmu bu guru lebih banyak pake ceramah
atau berkelompok ? “
Siswa 1 : “ Lebih sering ceramah “
Peneliti : “ Kalo kamu sendiri lebih senang dengan menggunakan ceramah atau
berkelompok ? “
Siswa 1 : “ Diimbangin aja, yg pasti kalo banyak ceramah bosenin, kalo
kelompok aku malah gak belajar, karena nyuruh yang lain dan cuma
nyatet, kalo games aja malah materinya gak masuk. “
Peneliti : “ Oh gitu, nah kalo berkelompok, lebih senang kelompoknya dipilih
guru atau pilih sendiri ? “
Siswa 1 : “ Mending dipilihin, karena kalo pilih sendiri yg bodoh-bodoh jadi satu,
kalo dipilihkan guru kan bisa campur sama yang pinter. “
Peneliti : “ Oke, sudah selesai dik. Terima kasih ya. “
Siswa 1 : “ Sip, sama-sama mas “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
215

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA 2


(Siswa dengan hasil belajar sedang – motivasi tinggi)

Peneliti : “ Dik, berapa lama kamu belajar di rumah ? “


Siswa 2 : “ 2 jam mas “
Peneliti : “ Waktu belajar matematika merasa kesulitan gak ? “
Siswa 2 : “ Agak, soalnya gak ada yang ngajarin, yang ngajarin paling cuma
kakak aja. “
Peneliti : Oh, ada kakak ya, nah, kalau ada materi yang sulit, kamu akan berusaha
tanya atau cuma membiarkan ? “
Siswa 2 : “ Aku berusaha tanya. Kadang sama bu Peni, tapi lebih sering tanya ke
temen-temen. “
Peneliti : “ Kalo jadwal belajar di rumah teratur gak ? “
Siswa 2 : “ Gak sih, kalo lagi pengen belajar ya serius belajar, kalo gak ya udah. “
Peneliti : “ Selain buku BKS dan modul yang dari sekolah, ada buku lain yang
kamu beli sendiri gak ? Untuk tambahan gitu. “
Siswa 2 : “ Gak ada “
Peneliti : “ Kalo udah dapet materi di sekolah, di rumah diulang lagi gak ? “
Siswa 2 : “ Kadang diulang lagi. Kadang kalo kurang tahu baru diulang. “
Peneliti : “ Kalo belajar di rumah, kamu belajar materi yang sudah diajarkan guru
atau pernah belajar materi yang belum diajari guru ? Seperti
mendahului guru gitu. “
Siswa 2 : “ Belajar yang udah diajarin bu Peni aja. “
Peneliti : “ Ehm, kamu seneng gak belajar matematika ? “
Siswa 2 : “ Agak seneng “
Peneliti : “ Cuma agak seneng ya, terus kamu ikut les gak ? “
Siswa 2 : “ Iya mas, disuruh les sih tapi belum dapet gurunya “
Peneliti : “ Kemauan buat les itu atas inisiatif sendiri atau suruhan orang tua ? “
Siswa 2 : “ Ada inisiatif sendiri tapi juga suruhan orang tua “
Peneliti : “ Kalau kamu disuruh maju mengerjakan soal di depan kelas, lebih
merasa takut, atau bagaimana perasaanmu ? “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
216

Siswa 2 : “ Biasa aja mas “


Peneliti : “ Oh, lalu kalau di rumah, orang tua atau keluaga mengatur waktu
belajarmu gak ? “
Siswa 2 : “ Ya ngatur, kalo waktunya belajar ya orang tua nyuruh belajar. “
Peneliti : “ Hem, misalkan kamu diminta memilih, mending ngerjain tugas sendiri
atau berkelompok ? “
Siswa 2 : “ Mending berkelompok sama temen-temen yang ngerti karena bisa
saling membantu “
Peneliti : “ Nah, kalau di kelas, bu guru banyak pake ceramah atau kelompok ? “
Siswa 2 : “ Seringnya pake kelompok “
Peneliti : “ Kalau kamu sendiri senang berkelompok atau kerja sendiri ? “
Siswa 2 : “ Enak berkelompok karena kalo gak tahu bisa dibantu sama temen “
Peneliti : “ Oke, sudah cukup. Terima kasih ya “
Siswa 2 : “ Iya mas, sama-sama “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
217

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA 3


(Siswa dengan hasil belajar sedang – motivasi tinggi)
Peneliti : “ Dik, mas mau tanya, kalo di rumah, berapa lama waktu belajarmu ? “
Siswa 3 : “ 2 sampai 3 jam, mas “
Peneliti : “ Ehm, terus kamu merasa kesulitan gak belajar matematika ? “
Siswa 3 : “ Kadang kesulitan, kadang-kadang suka gak dong sama apa yang
diterangin guru “
Peneliti : “ Nah, kalau ada yang gak jelas, langsung tanya atau kamu menunda ?
Udah deh gak usah tanya aja “
Siswa 3 : “ Langsung tanya ke bu Peni, mas “
Peneliti : “ Lebih seneng mana tanya bu guru atau temen ? “
Siswa 3 : “ Lebih senang tanya bu Peni biar langsung dari sumbernya, biar gak
sesat gitu mas “
Peneliti : “ Oh, oke, lalu kamu jam belajarmu teratur? Siapa yang menentukan ? “
Siswa 3 : “ Ada, ada jadwal teratur. Saya sendiri yang menentukan “
Peneliti : “ Nah dik, kamu punya buku lain selain buku BKS dan modul yang
kamu beli sendiri ? “
Siswa 3 : “ Enggak ada, cuma yang dari sekolah aja “
Peneliti : “ Lalu, kalau di sekolah sudah diberi penjelasan materi, di rumah
diulangi lagi gak ? “
Siswa 3 : “ Enggak, males, tapi kalo belum dong minta diajarin sama saudara di
rumah “
Peneliti : “ Kalo ada materi baru yang belum diajarkan bu guru, kamu belajar
dulu di rumah, atau nunggu sampai materinya sudah dijelaskan ? “
Siswa 3 : “ Nunggu sampe materinya dijelasin guru “
Peneliti : “ Oke, kamu kalau kamu sendiri seneng gak sama pelajaran
matematika? “
Siswa 3 : “ Kalo pas dong ya seneng, tapi kalo gak jelas ya gak suka “
Peneliti : “ Kamu dirumah ikut les gak dik ? “
Siswa 3 : “ Enggak mas “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
218

Peneliti : “Oh, nah misalkan kamu diminta mengerjakan soal di depan kelas,
gimana perasaanmu ? Apa kamu langsung maju atau lebih banyak
ditunjuk guru ? “
Siswa 3 : “ Perasanku biasa aja. Tapi lebih banyak ditunjuk sama guru “
Peneliti : “ Kalau di rumah ada yang selalu mengingatkan untuk belajar ? “
Siswa 3 : “ Enggak ada “
Peneliti : “ Seandainya ada tugas, kamu lebih senang mengerjakannya sendiri
atau bareng temen ? “
Siswa 3 : “ Mending bareng temen-temen dekat. Biar bisa saling membantu. “
Peneliti : “ Menurutmu, bu guru di kelas lebih sering menerangkan dengan
ceramah atau kelompok ? “
Siswa 3 : “ Lebih ke ceramah. “
Peneliti : “ Kamu sendiri lebih suka kerja sendiri atau kerja kelompok ? “
Siswa 3 : “ Kerja kelompok “
Peneliti : “ Nah, kan kamu bilang mending kerja kelompok, lebih suka
kelompoknya menentukan sendiri atau ditentukan guru ? “
Siswa 3 : “Mendingan nentukan sendiri, karena kalau gak cocok dengan temen
yang dipilihin malah gak selesai-selesai “
Peneliti : “ Oke dik, sudah selesai wawancaranya. Terima kasih ya “
Siswa 3 : “ Ya mas, sama-sama “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
219

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA 4


(Siswa dengan hasil belajar tinggi – motivasi sedang)
Peneliti : “ Halo dik, mas mau tanya. Kalau di rumah berapa lama belajarnya ? “
Siswa 4 : “ Gak tentu mas karena aku menentukan sendiri “
Peneliti : “ Waktu kamu belajar matematika, kamu merasa kesulitan gak ? “
Siswa 4 : “ Ya tergantung materinnya, susah apa gampang “
Peneliti : “ Dari mana kamu tahu materi itu sukar atau gampang ? “
Siswa 4 : “ Setelah dipelajari di kelas “
Peneliti : “ Oh, nah misalkan kamu merasa kesulitan dalam belajar, lebih sering
tanya ke siapa ? “
Siswa 4 : “ Kalo di kelas tanya sama bu Peni, kalo di luar kelas tanya ke temen “
Peneliti : “ Kamu punya jadwal belajar yang teratur gak ? “
Siswa 4 : “ Enggak ada sih mas, tergantung mood aja mau belajar atau enggak. “
Peneliti : “ Di sekolah kan sudah ada buku BKS sama modul, ada buku lain yang
kamu punya selain itu gak ? “
Siswa 4 : “ Enggak ada “
Peneliti : “Dik, kalau ada materi yang sudah dijelaskan guru, apakah kamu
mengulangi di rumah ? “
Siswa 4 : “ Ya pas belajar, pasti mengulang materi yang sudah diajarkan guru. “
Peneliti : “ kalau ada materi baru yang belum diajarkan sama guru, kamu
mempelajari dulu gak ? “
Siswa 4 : “ Sedikit,paling baca-baca dulu “
Peneliti : “ Kamu sendiri senang gak mempelajari matematika ?
Siswa 4 : “ Seneng, karena matematika itu menantang mas “
Peneliti : “Wah, menantang ya, ehm, kamu di rumah ikut les atau bimbel ? “
Siswa 4 : “ Enggak mas “
Peneliti : “Dik, misalkan kamu di kelas diminta mengerjakan soal di depan,
gimana perasaanmu ? “
Siswa 4 : “ Lumayan takut. Takut dimarahi kalo salah. “
Peneliti : “ Kalo ada tugas, kamu lebih suka mengerjakan sendiri atau kerja
kelompok ? “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
220

Siswa 4 : “Aku lebih senang mengerjakan sendiri karena kalo kerja kelompok
bareng temen malah banyak ngobrolnya. “
Peneliti : “ Nah, kalo di kelas bu guru lebih sering menerangkan menggunakan
ceramah atau kelompok ? ”
Siswa 4 : “ Ceramah “
Peneliti : “ Kamu sendiri lebih senang diajar menggunakan ceramah atau
berkelompok ? “
Siswa 4 : “ Ceramah, karena lebih jelas, penjelasannya kan dari guru langsung. “
Peneliti : “ Yap, sudah selesai dik. Terima kasih banyak ya “
Siswa 4 : “ Ya mas, sama – sama “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
221

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA 5


(Siswa dengan hasil belajar tinggi – motivasi sedang)
Peneliti : “ Dik, berapa lama kamu belajar di rumah ? “
Siswa 5 : “ Kira-kira 2 jam mas “
Peneliti : “ Wah, lama ya, kamu merasa kesulitan gak belajar matematika ? “
Siswa 5 : “ Kesulitan sih kalo belajar sendiri, tapi kalo ada pembimbing gak
kesulitan “
Peneliti : “ Nah, menurutmu apa kesulitanmu ketika belajar matematika ? “
Siswa 5 : “ Karena materinya sulit mas, soalnya juga kadang sulit. “
Peneliti : “ Kalo kamu merasa kesulitan kamu banyak bertanya atau membairkan
aja ? “
Siswa 5 : “ Lebih banyak bertanya. “
Peneliti : “ Lalu biasanya kamu tanya ke siapa ? “
Siswa 5 : “ Guru les “
Peneliti : “ Di rumah apakah kamu punya jadwal belajar yang teratur ? “
Siswa 5 : “ Ada “
Peneliti : “ Dik, di sekolah kan disediakan buku BKS dan modul, adakah buku
yang kamu beli sendiri selain kedua buku itu ? “
Siswa 5 : “ Gag ada “
Peneliti : “ Nah, kalo materi sudah diajarkan guru di sekolah, diulang dirumah
lagi gak ? “
Siswa 5 : “ Diulang lagi mas, saat belajar “
Peneliti : “ Dik, misalkan ada materi baru yang belum diajarkan bu guru, kamu
mempelajari dulu apa nunggu diajarin guru dulu ? “
Siswa 5 : “ Biasanya belajar dulu mas. “
Peneliti : “ Kamu sendiri seneng gak belajar matematika ? “
Siswa 5 : “ Seneng, karena seru. Kalau bisa mengerjakan soal ada keseruan
tesendiri. “
Peneliti : “ Kamu kan ikut les dik, ikut les apa aja ? “
Siswa 5 : “ Ikut les matematika sama bahasa Inggirs, mas. “
Peneliti : “ Itu dorongan orang tua atau kemauan sendiri ? “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
222

Siswa 5 : “ Atas kemauan, dorongan orang tua. “


Peneliti : “ Nah, misalkan di kelas kamu diminta maju mengerjakan soal, gimana
perasaanmu ? “
Siswa 5 : “ Takut salah “
Peneliti : “ Oh, lalu kalau di rumah ada yang selalu mengingatkan belajar ? “
Siswa 5 : “ Ada, selalu diingatkan orang tua. “
Peneliti : “ Dik, kalau kamu mengerjakan tugas lebih suka mengerjakan sendiri
atau kerja kelompok ? “
Siswa 5 : “ Kalo gak bisa mending sama temen, tapi kalo udah bisa mendingan
kerja sendiri, biar bisa konsentrasi “
Peneliti : “ Lalu, bu guru kalau di kelas banyak menerangkan menggunakan
ceramah atau kerja kelompok ? “
Siswa 5 : “ Kerja kelompok “
Peneliti : “ Kalo kamu sendiri mending diajar pakai ceramah atau dalam
kelompok ? “
Siswa 5 : “ Lebih suka kerja kelompok karena bisa membantu atau tanya temen. “
Peneliti : “ Ehm, kelompknya mending milih sendiri atau dipilihin guru ? “
Siswa 5 : “ Mending dipilihin guru mas, biar adil. “
Peneliti : “ Oke, sudah selesai dik, terima kasih banyak ya “
Siswa 5 : “ Ya mas, sama-sama “
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran G :

1. Surat Ijin Melaksanakan Penelitian


2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
223
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
224

Anda mungkin juga menyukai