A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka berupa hasil
penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang berkaitan dengan
penelitian yang peneliti laksanakan laksanakan. Dalam hal ini peneliti
menemukan beberapa sumber sebagai berikut:
Pertama, Skripsi yang disusun oleh Mauudatun (NIM : 05310383)
pada tahun 2009. Mahasiswa IKIP PGRI Semarang yang berjudul
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament
(TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Dalam
Pembelajaran Matematika Standar Kompetensi Lingkaran Pada Peserta
Didik kelas VIIIA Semester II MTs Matholiul Jali Bonang Demak Tahun
Pelajaran 2008/2009. Hasil evaluasi dari siklus I menunjukkan nilai ratarata peserta didik secara klasikal mencapai 69,48 dengan ketuntasan
belajar 62,0 % sehingga belum memenuhi indikator. Kemudian pada
siklus II nilai rata-rata peserta didik secara klasikal mencapai 73,79
ketuntasan belajar 93,10 %. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)
mampu meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VIII A
Semester II MTs Matholiul Jali Bonang Demak Tahun Pelajaran
2008/2009.1
Kedua, Skripsi yang disusun oleh Khafifatun Nissak (NIM :
053811432) pada tahun 2009, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang
yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil belajar Biologi Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif
B. Kerangka Teoritik
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.4 Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah
laku dalam dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui
interaksi dengan lingkungan. Perubahan itu diperoleh melalui
usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang
relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.5
Perubahan
tingkah
laku
tersebut
menyangkut
baik
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet. 1, hlm. 38-
39
6
Arief S Sadiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003),
cet. 7, hlm. 1-2.
proses
menciptakan
hubungan
antara
sesuatu
8
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progesif: Konsep Landasan, dan
Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010), cet.
2, hlm. 2.
9
and
error
(mencoba-coba
dan
mengalami
kegagalan,dan
b) Law of effect yang berarti bahwa segala tingkah laku yang
berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok
dengan tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan
sebaik-baiknya.
3) Teori Gestalt
Menurut para ahli psikologi Gestalt, manusia itu
bukanlah hanya sekedar mahluk reaksi yang hanya berbuat atau
beraksi jika ada perangsang yang mmpengaruhinya. Dengan
demikian maka belajar menurut psikologi Gestalt dapat
diterangkan sebagai berikut.
Pertama,
dalam
dalam
belajar
pribadi
atau
organisme
jasmani
terhadap
dan
rohani
kemampuan
sangat
belajar.
besar
Apabila
11
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar. (Bandung : CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 22.
12
Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010 ), cet. 1, hlm. 93-
94.
adalah
penggerak
atau
pendorong
untuk
ahli
Neuro
Linguistic
Progamming
(NLP)
13
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2009), cet. 5, hlm. 55-
58.
itu
adalah:
pengetahuan,
pemahaman,
kebiasaan,
14
15
Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2001), cet.
3, hlm. 38.
16
10
membaginya menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik. 17 Tiga ranah di atas disebut taksonomi yaitu:
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak). Menurut Benjamin S. Bloom dkk, segala upaya yang
menvakup aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.
Ranah kognitif berhubunan dengan kemampuan berfikir, termasuk
di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, menganalisis,
menyintesis, dan kemampuan mengevaluasi.18
Salah seorang murid Bloom yang bernama Lorin Anderson
merevisi taksonomi Bloom, dari jumlah enam kategori pada
konsep
terdahulu
tidak
berubah
jumlahnya
karena
Lorin
(remembering):
mengurutkan,
menjelaskan,
(understanding):
mengklasifikasikan,
menafsirkan,
membandingkan,
meringkas,
menjelaskan,
dan
mebeberkan.
3) Menerapkan
(applying):
melaksanakan,
menggunakan,
(analysing):
menyusun
mengkerangkakan,
menguraikan,
ulang,
membandingkan,
mengubah
mengintegrasikan,
struktur,
membedakan,
17
11
5) Menilai
(evaluating):
menyusun
hipotesi,
mengkritik,
19
12
belajar
psikomotorik
keterampilan
(skill)
dan
tampak
kemampuan
dalam
bertindak
bentuk
individu.
gerakan-gerakan
13
yang
ada
menjadi
23
94.
14
berinteraksi dan bersosialisasi satu dengan yang lainnya. Anakanak yang berbeda sifat dan kemampuannya saling berinteraksi
(misalnya, sahabat, anak yang suka menyendiri, anak yang pandai
bicara, pecinta mesin, pecinta sepak bola, suatu gabungan berbagai
kemampuan)24
Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta
didik anggota kelompok harus saling bekerjasama, saling
membantu, antara satu dengan yang lain. Dari kerjasama inilah
akan tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Di samping
meningkatkan kemampuan belajar siswa juga kemampuan untuk
bersosialisasi, minimal antar anggota kelompok.
Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan
untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal
ini didasari bahwa anak didik adalah mahluk sosial, homo socius,
yang memiliki kecenderungan untuk hidup bersama.
Dengan
pendekatan
kelompok
diharapkan
dapat
kelompok
belajar
dalam
pembelajaran
kooperatif biasanya terdiri dari dua sampai enam anak. Setiap anak
dikelompokan berdasarkan pertimbangan tertentu. Seorang guru
harus jeli dalam membagi kelompok supaya ada keadilan dan
24
J.Drost,SJ, Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia,
1999), hlm.91.
25
Saiful Bahri Djaramah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),hlm. 125.
15
26
27
16
mengandung
unsur
permainan
dan
reinforcement
(pengayaan).
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat
belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab,
kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.29
28
29
Hasan fauzi maufur, Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikkan, (Semarang: PT Sindura Perss,
2009) hlm. 157-158.
17
bernomor. Siswa
yang
Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik, (Bandung: Nusa
Media, 2010) hlm. 163.
18
adalah
sebuah
struktur
dimana
game
31
19
"#$
!
456& ./ 1 23
)+ -
&'()* %
Artinya:
Dan kami telah membentangkan bumi, menempatkan
gnuung-gunung di atasnya dan kami menumbuhkan padanya
segala sesuatu scara terukur.
Benda-benda yang ada di sekitar kita berasal dari sumber
daya alam yang berbeda-beda. Berdasarkan jenisnya sumber daya
20
alam dibedakan menjadi sumber daya alam hayati dan sumber daya
alam non hayati.
1) Sumber daya alam
pasokan.
Contohnya:
tembaga,
besi,
32
Tintin Atikah,dkk, Biologi SMU Kelas 1 Semester I dan II, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2003),hlm . 219.
21
Pemanfaatan
Alam
Kayu jati
Kayu pinus
Rotan
Mebel
Pohon karet
Ban mobil
Hewan
Bahan makanan
Daun-daunan
22
Umbi-umbian
obatan
bukan
logam.
Mineral
logam
contohnya
besi,
33
Sri Lestari, dkk, IPA Salingtemas Kelas IV SD Dan MI, (Klaten: PT Intan Parwira,
2006),hlm. 217-220.
34
Budi Wahyono, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas IV, (Semarang : PT
Bengawan Ilmu, 2008), hlm. 136.
23
atau
pota
untuk
menangkap
ikan.
Racun
ini
menyebabkan ikan mati, baik yang besar atau yang kecil. Jika
hal ini dilakukan terus-menerus, ikan-ikan tidak dapat
berkembangbiak dan akhirnya akan punah.
3) Hutan
Penebangan hutan secara liar dapat berdampak hilangnya
fungsi hutan sebagai penyimpanan atau penyerap air hujan. Hal
ini mengakibatkan saat hujan turun akan terjadi banjir atau
tanah longsor.
Selain kayu, sumber daya hutan yang sering diambil
manusia dengan cara diburu berupa hewan-hewan. Gajah
24
obat-obatan
anti
hama
tanaman
yang
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah dugaan mengenai perubahan yang
mungkin terjadi jika suatu tindakan dilakukan.36 Hipotesis tindakan dari
penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Games Tournament (TGT) pada materi pokok materi Sumber Daya Alam
dan Teknologi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV MI
NU 59 Sendang Dawung Tahun 2011-2012.
35
Sri Lestari, dkk, IPA Salingtemas Kelas IV SD Dan MI, (Klaten: PT Intan Parwira,
2006),hlm. 225-227.
36
25
26