Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN KELAS 7C
SMP NEGERI 2 BLADO
Oleh
:
Nama
:
Ahmad Baroyi
NIP
:
197903232010011020
MUSYAWARAH GURU MATA
PELAJARAN (MGMP) IPA SMP
KABUPATEN BATANG PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2013
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Di dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) konsep besaran dan satuan
adalah hal penting pertama yang harus dimengerti dan dipahami. Karena kemampuan
peserta didik dalam mengidentifikasi besaran dan satuan akan mempermudah peserta
didik dalam menyelesaikan soal atau masalah dalam konsep -konsep selanjutnya.Pokok
Bahasan besaran dan Satuan diajarkan pada kelas 7 semester ganjil pada awal
pembelajaran. Pada pembelajaran ini biasanya peneliti lakukan dengan cara klasikal.
Dalam pembelajaran inin peneliti menerangkan pengertian Besaran dan Satuan dengan
metode ceramah dilanjutkan dan tanya jawab dilanjutkan dengan meminta kepada
peserta didik untuk membaca buku paket pegangan siswa dan menghafalkan jenis -jenis
besaran berikut dengan satuannya. Karena menurut peneliti hanya mencakup ranah kognitif
saja.Pada kenyataanya hasil pembelajaran tersebut ternyata dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal ( KKM ). Dari refleksi selamaproses pembelajaran diperoleh data banyak peserta
didik yang tidak fokus dan tidak aktif dalam pembelajaran bahkan cenderung melakukan
aktivitas sendiri -sendiri seperti bermain dan bercanda dengan teman sebangku. Hal ini
merupakan cerminan kegagalan proses pembelajaran. Uraian tersebut merupakan gambaran
kegagalan proses dan hasil pembelajaran. Kegagalan tersebut harus segera diatasi,
karena kemampuan mengidentifikasi besaran dan satuan akan mempermudah peserta didik
dalam memahami dan menyelesaikan masalah dalam konsep -konsep selanjutnya.
7.
Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
8.
Siswa juga bisa berg
abung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang
kartu yang cocok.
9.
Guru bersama
-
sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi
pelajaran.
Alokasi waktu yang dibutuhkan
minimal 1 x 45 menit. Sebab model ini
membutuhkan waktu lebih untuk permainan men
cocokkan kartu dan membahasnya
satu persatu dan menarik kesimpulan. Persiapan yang perlu dilaksanakan untuk
pembelajaran
make and match
harus cukup karena harus membuat soal atau
jawaban yang berbeda dan ditempel di kartu sebanyak jumlah siswa.
B.
Besaran dan
Satuan
Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai di kelas 7 dalam kurikulum KTSP
2004 SMP adalah mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta
satuannya, indikatornya adalah :
1.
Mengidentifikasi besaran
-
besaran fisika dalam kehidupan sehari
-
hari,
kemudian mengelompokkan dalam besaran pokok dan turunan
2.
Menggunakan
Satuan Internasional (
SI
)
dalam pengukuran.
3.
Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu sederhana
a.
Besaran
Besaran dalam fisika adalah sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai
(dinyatakan dengan angka) dan mempunyai satuan (Sugiyarto : 2008). Contoh
dari besaran fisika adalah panjang, massa, waktu dan sebagainya. Besaran
menurut satuannya terbagi menjadi 2 yaitu :
1)
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan
t
erlebih dahulu. Terdapat 7 besaran pokok diantaranya adalah panjang,
massa, waktu, suhu dan kuat arus listrik.
2)
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran
pokok. Sebagai contoh luas dengan satuan m
2
ini diturunkan dari satuan
poko
k panjang
b.
Satuan
Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran (Sugiyarto : 2008).
1)
Satuan tidak baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak terstandar (tidak ada
patokan). Hasil pengukuran dengan satuan ini berbeda antara satu orang
dengan orang lai
nnya
2)
Satuan baku
Satuan baku adalah satuan yang telah terstandar (ada patokan). Hasil
pengukuran dengan satuan ini sama antara satu orang dengan orang
lainnya. Pada tahun 1960 sistem satuan diresmikan pemakaiannya secara
internasional oleh The Conference G
eneral des Pords et Measures
(CGPM). Sistem tersebut dinamakan Sistem Internasional (SI). Sistem
Satuan Internasional antara lain terdiri dari :
a)
Satuan panjang adalah meter (m)
b)
Satuan massa adalah kilogram (kg)
c)
Satuan waktu adalah sekon (s)
Sehingga sistem
SI dapat disebut juga sistem MKS. Selain sistem SI
terdapat satuan dalam sistem CGS yang terdiri atas :
a)
Satuan panjang adalah centimeter (cmm)
b)
Satuan massa adalah gram (g)
c)
Satuan waktu adalah sekon (s)
C.
Hipotesis
Dari uraian diatas, maka penulis
mengajukan hipotesis “Apakah dengan
model pembelajaran make a match pemahaman peserta didik dalam pembelajaran
besaran dan satuan dapat meningkat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tempat Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
Kelas yang akan
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Blado. Subyek penelitian ini adalah kelas 7 yang akan
dipilih nantinya berdasarkan rata
-
rata kelas terendah perolehan hasil UASBN SD
mata pelajaran IPA. Alasan pemilihan subyek diatas adalah berdasarkan data ha
sil
pembelajaran pokok bahasan tahun sebelumnya yang dilaksanakan dengan
pembelajaran konvensional dengan hasil belajar tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
B.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas terhadap pembelajaran pokok bahasan besaran
dan satuan akan dilaksanakan sampai 2 siklus. Dalam setiap siklus terdapat empat
fase yang harus ditempuh yaitu; (1) merencanakan PTK, (2) melaksanakan PTK, (3)
observasi dan (4) melakukan refleksi. Keempat fase tersebut dilaksanakan untuk
meningkatkan has
il belajar peserta didik pada pokok bahasan besaran dan satuan
dengan model pembelajaran make a match.
Berikut ini peneliti menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada setiap fase
sebagai berikut :
1.
Merencanakan PTK
Kegiatan yang akan dilakukan dalam m
erencanakan PTK adalah sebagai berikut :
a.
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pokok bahasan besaran
dan satuan dengan menggunakan model pempelajaran make a match.
b.
Membuat pedoman observasi sebagai instrumen untuk mengumpulkan data
tentang proses
pembelajaran.
c.
Menyusun soal evaluasi sebagai instrumen untuk mengetahui tingkat
ketercapaian hasil belajar.
2.
Melaksanakan PTK
Melaksanakan PTK adalah melaksanakan pembelajaran pokok bahasan besaran
dan satuan menggunakan model pembelajaran make a match ses
uai dengan
rencana pelaksananan pembelajaran yang telah disusun
3.
Melakukan observasi
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran pokok bahasan besaran dan
satuan akan dilakukan oleh Bapak Kepala SMP N 2 Blado Mohammad Gurawan,
S.Pd. yang juga sebagai gu
ru IPA. Observasi berpedoman pada lembar observasi
yang telah disusun.
4.
Refleksi
Refleksi dilakukan bersama observer dilaksanakan setelah proses pembelajaran
pada siklus I berakhir. Hasil refleksi ini adalah menganalisis masalah yang
menjadi penghambat peni
ngkatan pemahaman peserta didik terhadap
pembelajaran besaran dan satuan
C.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes
dan observasi.
1.
Teknik Observasi
Observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran
berlangsung.Bogdan dalam Moehadjir (1996: 102) menjelaskan, bahwa dalam
melakukan observasi kita harus dapat mendeskripsikan secara rinci berbagai
kejadian bukan ringkasan atau opini dan mengutip pernya
taan orang bukan
meringkas apa yang dikatakan orang.
Selanjutnya dijelaskan bahwa dimensi
-
dimensi yang perlu dideskripsikan
adalah (1) tampilan fisik siswa dan guru; (2) dialog sebagaimana yang terjadi
dalam pembelajaran; (3) lingkungan fisik atau kelas
dengan berbagai situasinya
atau seting pembelajaran; dan (5) kejadian
-
kejadian khusus yang dilakukan oleh
siswa ketika berinteraksi dengan sumber
-
sumber belajar; (6) berbagai aktivitas
siswa dan guru dalam meng
-
implementasikan tahapan
-
tahapan model
pemb
elajaran, serta (7) pikiran dan perasaan peneliti perlu dideskripsikan secara
rinci, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan bagian dari
penelitian.
2.
Teknik
Tes
Teknik tes yang digunakan adalah tes yang dilakukan oleh siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Tes tersebut merupakan pelaksanaan evaluasi
proses yaitu evaluasi yang dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Proses
pembelajaran dan evaluasi pro
ses berlangsung secara simultan. Ketika itu, peneliti
dapat memberikan motivasi belajar, memberikan bantuan kepada siswa atau
kelompok yang mendapatkan kesulitan, dan sekaligus dapat mengecek hasil
belajar setiap kelompok.
D.
Teknik Pengolahan Data
Data y
ang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik
pada pembelajaran besaran
dan satuan
adalah data dari hasil
evaluasi
siklus pertama
dan siklus kedua. Karena data tersebut berupa angka, maka teknik pengolahan data
yang digunakan adalah teknik k
uantitatif. Teknik kuantitatif yang peneliti gunakan
sebagaimana dilakukan dalam pembelajaran sehari
-
hari dengan cara sebagai berikut.
Pertama, peneliti membandingkan prosentasi ketercapaian
setiap indikator
pada
siklus kesatu dengan kedua. Kedua, peneliti
membandingkan prosentasi
ketercapaian
seluruh indikator
siklus kesatu dengan siklus kedua. Ketiga, hasil perbandingan
keduanya diubah ke dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran.
Selisih hasil tes siklus kedua dan siklus pertama merupakan hasil
b
elajar,
(Arikunto,1998:84). Hasil belajar tersebut merupakan peningkatan
pemahaman pembelajaran
besaran dan satuan menggunakan model make a match
.
Apabila terjadi peningkatan
pemahaman peserta didik
, berarti hipotesis terbukti. Atau sebaliknya, jika tidak
terjadi
peningkatan
pemahaman peserta didik
, berarti hipotesis tidak terbukti.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto S. 2002.
Dasar
-
Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi)
.
Jakarta: Bumi
Aksara.
Azwar S. 2005.
Metode Penelitian
. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Anonim. 2006.
Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
. Jakarta:
BSNP DEPDIKNAS
.
Hamalik O. 2003
.
Media Belajar dan Kesulitan
-
Kesulitan Belajar. Bandung
: Tarsito.
.
Model Pembelajaran Make a Match
: On line
at
http://
Wbungs
.blogspot.com/2008/03/
Model Pembelajaran Make a Match
.html
[
accessed
30
November
20
13
].
. 2005.
Dasar
-
Dasar Proses Belajar
Mengajar
. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai