Anda di halaman 1dari 15

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
Berita tentang PON
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
Gina Ramadhanty

dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
IX. 5

Pelajaran Olahraga

cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
PON
(Pesta Olahraga Nasional)
Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah multi even olahraga nasional yang diselenggarakan 4 (empat)
tahun sekali, dan merupakan titik kulminasi kegiatan keolahragaan dalam rangka peningkatan dan
pengembangan prestasi olahraga nasional. Disamping itu, PON dijadikan sebagai ajang evaluasi hasil
pembinaan yang dilaksanakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi bersama-sama
Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga, KONI Kabupaten/Kota serta semua komponen di setiap
daerah.

PON pertama dilaksanakan di kota Solo pada tanggal 8 – 12 September 1948 dijadikan sebagai sarana
pemersatu bangsa melalui kegiatan olahraga. Sebagai sarana pemersatu bangsa yang merupakan salah
satu tujuan pokok penyelenggaraan PON tersebut harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya dalam rangka lebih meningkatkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejalan dengan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, tujuan penyelenggaraan PON juga
diharapkan untuk dapat menjaring bibit atlet potensial, yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan
menuju prestasi yang lebih tinggi.

Dengan penyelenggaraan PON secara bergilir, akan tercipta dan terbentuk pemerataan pembangunan
khususnya pembangunan sarana dan prasarana keolahragaan, serta sektor lain yang pada gilirannya
dapat mendorong percepatan peningkatan dan pengembangan prestasi olahraga nasional dan sekaligus
memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa.

Terpanggil atas peran, fungsi serta dampak positif penyelenggaraan PON dalam memajukan dan
mengembangkan potensi daerah, KONI Provinsi Riau bersama Pemerintah Daerah Provinsi Riau telah
mengajukan usulan sebagai calon tuan rumah penyelenggaraan PON XVIII Tahun 2012. Selain
Provinsi Riau terdapat 2 (dua) provinsi lain yang mencalonkan diri kepada KONI. Melalui forum
Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) yang diadakan khusus untuk memilih calon
tuan rumah pada tanggal 12 Agustus 2006, Provinsi Riau terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara
PON XVlll Tahun 2012, dan kemudian diajukan kepada Wakil Presiden Republik Indonesia untuk
dapat diputuskan.
Sebagai penyelenggara, Provinsi Riau berupaya melakukan modernisasi pelaksanaan yang
menyangkut venus, administrasi pelayanan dengan menggunakan Teknologi Informasi (IT). Modernisasi
penyelenggaraan PON juga diharapkan untuk membudayakan perilaku hidup tertib dan menjaga
kebersihan serta keamanan yang tercermin dalam konsep Green PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau.
Green PON menyajikan program penghijauan, keindahan kota, menciptakan suasana asri dan nyaman di
halaman dan lingkungan venus, hotel serta menambah kantong paru-paru kota.

Menyongsong pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII, Provinsi Riau sebagai tuan rumah
mulai berbenah. Stadion Nasional Pekanbaru telah mulai dibangun pada tahun (2009) untuk
menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012.

Stadion ini merupakan stadion utama event tersebut. Dengan arsitektur modern nantinya akan
menjadikannya stadion terbaik di Indonesia dan menjadi stadion terbesar dan termegah di Indonesia,
untuk kapasitas penonton memang masih kalah dengan Stadion Gelora Bung Karno, untuk mengurangi
kerusuhan nantinya di dalam stadion. Selain dijadikan sebagai untuk persiapan PON stadion ini juga
bakal dipersiapkan untuk persiapan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022.

Agar dipilih sebagai calon tuan rumah piala dunia 2022, PSSI bakal mengusung sejumlah stadion di
beberapa kota di Indonesia untuk dijadikan sebagai tempat helat sepakbola terbesar di dunia itu.

Satu di antara stadion yang bakal dijagokan PSSI sebagai tempat penyelenggaran adalah stadion utama
PON Riau 2012.

Selain stadion utama PON Riau, sejumlah stadion lainnya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno
Jakarta, Gelora Sriwijaya Palembang, dan Palaran Samarinda. Stadion yang masih direncanakan dan
diusulkan adalah stadion Gede Bage Bandung, Stadion BMW Jakarta, dan Stadion Bogor.

Stadion lainnya, Stadion Surabaya, Stadion Makassar, Stadion Medan, Stadion Tangerang, Stadion
Yogya, dan Stadion Gianyar Bali.

Hal ini dikemukakan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid saat PSSI secara resmi meluncurkan pencalonan diri
Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada publik di Jakarta, Senin (9/2).

Peluncuran "Road To Green World Cup 2022" itu dihadiri Menegpora Adhyaksa Dault. Nurdin
mengatakan, Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah perwujudan dari visi PSSI 2020 yang
sudah dicanangkan sejak tahun 2004 di awal masa kepimpinannya.
Berikut gambar-gambar stadiun POM:
Upacara Pembukaan PON

Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional XVIII Riau 2012 begitu megah. Diselenggarakan di Stadion
Utama Riau, di Pekanbaru, Selasa malam, 11 September 2012, upacara tersebut mempertontonkan
pertunjukan dari banyak artis lokal hingga nasional, melibatkan ribuan partisipan, peralatan lampu yang
canggih dan kostum-kostum yang dibuat khusus.

Berapa biaya yang digelontorkan untuk menggelar upacara yang begitu meriah? Gubernur Riau, Rusli
Zainal mengungkapkannya kepada Tempo. "Biaya upacara pembukaan tidak sampai Rp 100 miliar," kata
Rusli Zainal melalui pesan pendeknya kepada Tempo, Selasa, 11 September 2012.

Angka itu, menurut dia, tidak sebanyak biaya upacara pembukaan SEA Games di Palembang. Biaya
upacara pembukaan SEA Games Palembang yakni Rp 150 miliar.

Kembang api dan aksi ribuan penari memulai upacara pembukaan dengan diiringi dentuman musik yang
membahana. Penyanyi solo Judika turut menyumbangkan suaranya dengan menyanyikan lagu Selamat
Datang Sang Juara.

Presiden SBY dan istrinya mengenakan baju berwarna ungu. Presiden duduk didampingi Menteri
Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, juga Rusli. Sesekali, ibu negara terlihat membidik dan
memotret para partisipan menggunakan kamera berlensa panjang.

Warna-warni pancaran lampu tembak membuat pemandangan di dalam stadion terlihat spektakuler.
Satu persatu kontingen dari 33 provinsi berkeliling sambil melambai-lambaikan tangan yang dibalas
lambaian tangan Presiden.

Ketika rombongan kontingen tuan rumah bergerak maju, SBY, Andi serta Rusli berdiri dari tempat
duduknya. Melalui pengeras suara, pembawa acara menyebutkan posisi Riau di PON saat ini berada di
posisi 10 besar klasemen sementara raihan medali. Di belakang rombongan kontingen Riau, ada atlet
PON pertama kali yang telah berpartisipasi pada 1948. Mereka berdiri dan berjalan pelan, didampingi
petugas yang membawakan kursi roda di belakangnya.

Suasana pesta kembang api saat


pembukaan PON XVIII di
Stadion Utama Riau, Pekanbaru,
(11/9). Perhelatan bidang
olahraga empat tahunan itu
berlangsung 9-20 September
2012
Tiket Masuk PON

Pemerintah Provinsi Riau hingga saat ini belum bisa menggratiskan tiket masuk pembukaan PON ke XVIII
yang digelar di main stadium. Kekhawatiran akan membludaknya jumlah penonton di stadion
berkapasitas 43 ribu tersebut, menjadi alasan utama.

Demikian dikatakan Ketua Harian PB PON Riau Syamsurizal, saat ditemui di kantornya jalan Gajah Mada,
usai memimpin rapat evaluasi kesiapan penyelenggaraan PON, untuk Pekanbaru. Katanya hal itu juga
sebagai antisipasi terjadinya berbagai gangguan kemanan yang kemungkinan jelas akan menghadirkan
jumlah penonton yang sangat besar.

"Hingga saat ini kita masih belum rencana untuk menggratiskan tiket penonton untuk masyarakat,"
ungkap Syamsurizal.
Dia mengaku, memahami apa yang diharapkan masyarakat Riau, untuk dapat menyaksikan secara
langsung acara pembukaan olahraga empat tahunan tersebut, yang kini dilaksanakan di Riau. Bahkan
ujar mantan Bupati Bengkalis dua periode itu, tiket penjualan pun sudah mulai dipersiapkan.

"Tapi keterbatasan dan masalah kemanaan juga patut dipertimbangkan," terangnya.

Ada pun untuk jumlah kursi penonton yang akan dikomersilkan tersebut sebanyak 15 ribu kursi. Jumlah
ini jauh melebihi dari kapasitas yang akan diberikan secara cuma-cuma kepada para tamu undangan
seperti pejabat, atlet, oficial yang datang dari 33 provinsi di Indonesia.

Syamsurizal mengatakan, PB PON sendiri saat ini hanya akan menyediakan 6 layar besar di beberapa
titik halaman main stadium. Dengan layar jumbo ini nantinya, masyarakat dapat menyaksikan secara
langsung pembukaan PON ke XVIII tersebut dengan diiringi kemeriahan pesta kembang api, yang
tentunya dapat dilihat secara dekat.

Ketika ditanya, apakah nantinya dari penjualan tiket tersebut akan menjadi masalah. Apalagi sudah
Rp4,6 triliun dana rakyat yang sudah dikuras hanya demi PON. Menyikapi itu, pemerintah provinsi dan
PB PON sendiri sedang melakukan kajian. Apakah nantinya rencana penjualan tiket untuk pembukaan
PON ini akan dipayungi satu dasar hukum, melalui Peraturan Gubernur (Pergub).

Bahkan menurut Syamsurizal, masalah ini juga akan segera dikonsultasikan kepada Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) serta pihak terkait lainnya. "Bisa saja nanti dibuatkan
peraturannya," ujar Syamsurizal lagi.
Jadwal Umum PON

Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksaanaan PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau yang terdiri dari pelaksanaan upacara dan
pelaksanaan pertandingan sebagai berikut :

Tempat Pelaksanaan Upacara

Upacara Pembukaan dan Upacara Penutupan PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau dilaksanakan di
Stadion Utama yang terletak di Kawasan Olahraga Universitas Riau di Pekanbaru.

Upacara Pengibaran dan Upacara Penurunan Bendera Kontingen tiap KONI Provinsi dilaksanakan di
Stadion Utama yang terletak di Kawasan Olahraga Universitas Riau Pekanbaru, dan di salah satu Venus
di Kabupaten/Kota lokasi PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau.

Tempat Pelaksanaan Pertandingan

Semua pertandingan cabang olahraga PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau dilaksanakan di 10 (sepuluh)
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau yaitu: Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, Indragiri Hulu,
Kuantan Singingi, Bengkalis, Dumai, Siak, Indragiri Hilir.

Cabang Olahraga Cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 39 Cabang Olahraga dan Nomor yang
dipertandingkan sebanyak 555 Nomor : Jumlah medali yang diperebutkan : 555 medali emas 555 medali
perak 729 medali perunggu, Kuota Atlet (6.515 atlet). Urutan Cabang Olahraga Yang Di Pertandingkan
Pada PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau

 Aquatic (Renang Prestasi,Loncat Indah, Renang Indah, Polo Air)


 Anggar
 Angkat Besi, Angkat Bera, Bina Raga
 Atletik
 Balap Sepeda
 Base Ball, Soft Ball
 Bola Basket
 Billiar
 Bowling
 Bulu Tangkis
 Catur
 Dayung (Kano, Kayak,Dragon boat)
 Golf
 Gulat
 Judo
 Karate
 Layar
 Menembak
 Panahan
 Selam (Kolam, Laut)
 Senam (Artistik, Campuran)
 Sepak Bola
 Futsal
 Squash
 Pencak Silat
 Sepak Takraw
 Taekwondo
 Tenis
 Tenis Meja
 Tinju
 Bola Voli (Indor, Pantai)
 Wushu
 Aerosport (Aeromodeling, Gantole, Paralayang, Terbang Layang, Terjun Payung)
 Balap Motor
 Bridge
 Kempo
 Panjat Tebing
 Sepatu Roda
 Ski Air
 Tarung Derajat

Waktu Pelaksanaan

Pekan Olahraga Nasional XVII Tahun 2012 Provinsi Riau dilaksanakan selama 12 (dua belas) hari.
Upacara pembukaan diadakan pada hari Minggu tanggal 9 September 2012 dan penutupan akan
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 September 2012.

Waktu pelaksanaan pertandingan cabang olahraga secara umum dilaksanakan selama 12 (dua belas)
hari yang dimulai pada tanggal 9 September 2012 hingga selesai pada tanggal 20 September 2012.
Namun, apabila diperlukan dan untuk memenuhi kebutuhan teknis pertandingan, beberapa cabang
olahraga dapat dilaksanakan lebih awal sebelum hari H pembukaan PON XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau.
Kontingen DKI Jakarta selangkah lagi akan menjadi juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON)
XVIII/2012 Riau. Jelang penutupan, kontingen ibukota itu masih memimpin klasemen perolehan medali.

DKI telah mengoleksi 316 medali, dengan rincian 105 emas, 101 perak dan 110 perunggu. Saingan
terdekat DKI adalah Jawa Barat dengan koleksi 99 emas, 79 perak dan 101 perunggu dari total 279
medali.

Kamis 20 September 2012, masih ada beberapa cabang yang akan menyelesaikan pertandingan, yakni
balap sepeda, catur, paralayang, polo air dan golf. DKI masih berpeluang menambah perolehan medali
emasnya karena cukup dominan di dua cabang terakhir.

Sepanjang PON Riau 2012 ini, DKI sebenarnya memiliki start yang lambat. Namun, lambat laun mereka
berhasil naik ke papan atas dan sukses memimpin klasemen di hari-hari terakhir.

Cabang yang paling banyak menyumbang emas untuk DKI adalah senam (12 medali), atletik (6 medali),
terbang layang (7 medali), boling (6 medali), golf (6 medali) dan selam (6 medali).

Penutupan PON akan berlangsung nanti malam mulai pukul 19.00 WIB. PON 2012 akan ditutup oleh
Wakil Presiden Boediono di Stadion Utama Riau.

Perolehan medali hingga pukul 13.00 WIB:


(kontingen-emas-perak-perunggu-total medali)

1. DKI JAKARTA 105 - 101 - 110 - 316


2. JAWA BARAT 99 - 79 - 101 - 279
3. JAWA TIMUR 86 - 83 - 85 - 254
4. JAWA TENGAH 47 - 52 - 67 - 166
5. KALIMANTAN TIMUR 44 - 45 - 48 – 137
Tim Jawa Barat berhasil menyabet dua medali emas di cabang balap motor PON XVIII Riau. Dua emas
yang didapat Jawa Barat itu berasal dari kelas beregu 110cc dan 125cc.

Di Sirkuit Balap Motor Sport Centre, Bangkinang, Kampar, Selasa (11/9/2012), Jabar memenangi kelas
beregu 110cc lewat dua pebalapnya, Owie Nurhuda dan Ocky Lukman Sandy. Owie finis ketiga dengan
catatan waktu 18 menit 15,342 detik, sedangkan Ocky finis kelima dengan catatan waktu 18 menit
15,904 detik. Dengan demikian, Jabar mengumpulkan total poin 8 dan berhak atas medali emas.

Medali perak jadi milik Tim Sulawesi Selatan lewat dua pebalapnya, Iswandi Musi dan Herman Bas.
Sulsel mengumpulkan total poin 10 setelah Iswandi finis di posisi pertama, sedangkan Herman di posisi
kesembilan.

Tim Jawa Timur merebut medali perunggu di kelas ini lewat Deny Triyugo dan M. Zaki. Deny finis
keempat, sementara Zaki finis kesepuluh. Jatim pun mengumpulkan total poin 14.

Di kelas beregu 125cc, Jabar kembali berjaya. Kali ini yang menyumbangkan emas adalah Wahyu
Widodo dan Anggi Permana Putra. Di kelas ini, Jabar mengumpulkan total poin 6 setelah Wahyu finis
kedua dengan waktu 18 menit 12,533 detik dan Anggi finis keempat dengan waktu 18 menit 18,830
detik.

Tim DKI Jakarta merebut perak lewat M.Nurgianto dan Reynaldo Ratukore. DKI mengumpulkan total
poin 8 setelah Nurgianto finis pertama dan Reynaldo finis ketujuh.

Perunggu dibawa pulang oleh Tim Jawa Tengah yang menurunkan Hokky Krisdianto dan Agus Setiawan.
Hokky finis kelima, sedangkan Agus finis kedelapan. Jateng pun mengumpulkan total poin 13.

Pelatih Jabar, Benny Prianursandi, mengungkapkan bahwa timnya sudah lama mempersiapkan diri
untuk PON tahun ini. Selain itu, settingan motor juga dimaksimalkan.

”Latihan dilakukan dua tahun sebelum PON di sirkuit di Subang dan Tasikmalaya dengan Jupiter Z dan
Jupiter MX, ban yang sama, dan cuaca panas yang sama seperti di Riau. Per motor dibuat seempuk
mungkin, suspensi belakang dan tekanan ban juga disesuaikan dengan berat badan pebalap,” terang
Benny.

Sementara itu, Rafid Topan (DKI Jakarta) merebut emas kelas perorangan 125cc. Dia mengalahkan
Hokky Krisdianto (Jawa Tengah) dan Anggi Permana Putra (Jawa Barat).
Untuk kelas perorangan 110cc, pebalap tuan rumah Ifos Alfa Rianda berhasil merebut emas. Hadi Wijaya
(Kalimantan Barat) harus puas dengan medali perak, sedangkan perunggu jadi milik Ardi Satya Sadarma
(Jawa Tengah).

- Race 1_110cc beregu

Juara 1. Jawa Barat

Juara 2. Sulawesi selatan

Juara 3. Jawa Timur

-Race 2_125cc beregu

Juara 1. Jawa Barat

Juara 2. DKI Jakarta

Juara 3. Jawa Tengah


-Race 3_110cc perorangan

Juara 1. Riau

Juara 2. Kalimantan barat

Juara 3. Jawa tengah

-Race 4_125cc perorangan

Juara 1. DKI Jakarta

Juara 2. Jawa Tengah

Juara 3. Jawa Barat

High Performance mengucapkan selamat kepada para pemenang dan peraih medali di PON
XVIII 2012 Pekanbaru Riau, dukung terus balap motor Nasional bersama TDR Racing...
Kontingen DKI Jakarta tampil sebagai juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Riau. DKI
meraih medali terbanyak dengan 110 emas, 101 perak dan 112 perunggu. Kontingan ibukota tersebut
mengungguli Jawa Barat yang berada di urutan kedua 99 emas, 79 perak dan 101 perunggu.

Sementara, Bangka Belitung menempati posisi 28 dengan 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu. "Kami
ucapkan selamat kepada Provinsi DKI Jakarta sebagai juara umum PON," kata Gubernur Riau H. Rusli
Zainal yang juga ketua umum PB PON XVIII saat acara penutupan di Stadion Utama Riau, Pekanbaru,
Kamis malam (20/9).

Juara umum PON 2008, Jawa Timur, tahun ini harus puas di urutan ketiga dengan 86 emas, 86 perak dan
84 perunggu. Final cabang polo air yang dimainkan beberapa jam menjelang upacara penutupan,
menjadi emas terakhir PON sekaligus emas terakhir bagi DKI yang melengkapi kejayaannya di pesta
olahraga empat tahunan ini.

Perjalanan DKI ke puncak peringkat PON XVIII/2012 baru terlihat beberapa hari menjelang hari
penutupan. Sejak PON dimulai 5 September, justru kontingen Jawa Barat yang tampak lebih favorit
untuk menjadi juara umum.

DKI bahkan sempat hanya di urutan tiga di bawah Jabar dan Jatim. Jabar, calon tuan rumah PON 2016,
sempat mengejutkan ketika mereka meninggalkan kontingen lainnya. Dominasi Jabar terutama ketika
mereka mencetak prestasi spektakuler di cabang renang, yakni merebut 22 emas dari 32 yang
disediakan. Setelah pertandingan renang selesai 16 September, laju Jabar mulai tersendat dan DKI
perlahan mulai mengambil alih posisi teratas.

Pada cabang golf, DKI bahkan melakukan "sapu bersih" tujuh medali emas yang disediakan. Cabang
terbang layang juga menjadi tambang medali emas bagi DKI yang menjuarai depalan nomor final.

Pada cabang lain, meski tidak terlalu dominan, namun namun perolehan medali DKI cukup merata di
berbagai cabang olahraga. Di antaranya pada cabang bulutangkis, bridge, catur, biliar dan cabang-
cabang beladiri. Sementara itu kontingen tuan rumah Riau gagal memenuhi ambisinya untuk meraih
juara umum PON di daerahnya sendiri.

Riau berada di urutan keenam dengan 43 emas, 39 perak dan 51 perunggu, di bawah DKI, Jabar, Jatim,
Jateng dan Kaltim. Penutupan PON ini dilakukan Wakil Presiden (Wapres) Boediono. "Dengan mengucap
Alhamdulillah, perhelatan PON XVIII saya nyatakan resmi ditutup," kata Wapres.

Bertolak belakang dengan pembukaan, di acara penutupan kali ini tidak banyak penonton yang
menunggu di luar stadion. Tribun atas stadion digratiskan untuk penonton. Sementara, tribun bawah
diberlakukan tiket masuk sebesar Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu. Kapasitas 43.000 tempat duduk di
stadion pun terisi penuh.

Panitia PON XVIII sebelumnya memang menjanjikan upacara penutupan yang lebih meriah. Dengan
melibatkan 2.500 orang seniman dan pelajar, berbagai tarian hingga hiburan pun digelar. Lagu "Selayang
Pandang" didendangkan. Parade atlet melambai ramah kepada penonton, dan permintaan maaf pun
dihaturkan oleh Rusli Zainal, terkait berbagai kekurangan selama penyelenggaraan. Pada PON XVIII yang
diikuti 33 provinsi ini, hanya Sulawesi Barat yang tidak meraih satu pun medali. PON berikutnya tahun
2016 akan digelar di Jawa Barat.(ant/rb)
Berikut gambar-gambar penutupan PON:

Anda mungkin juga menyukai