Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SUB SISTEM PRODUKSI PT.PAS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Kusnadi, S,Kom.,M.Kom.

Disusun oleh :

HADIANSYAH ALIMUDIN

175209073

Pagi-A

Manajemen Bisnis

STIEB Perdana Mandiri

Purwakarta

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat karunia ,
serta taufik dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem Informasi
Manajemen PT.PAS Di Jatiluhur ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Dan juga kami berterimakasih pada. Selaku Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
dan pengetahuan. saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.

Purwakarta, 19 Oktober 2019

Penyusun

HADIANSYAH ALIMUDIN

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................i

Daftar Isi.....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................3

C. Tujuan..............................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian industri..............................................................................................................4

B. Industri textile....................................................................................................................9

C. Perkembangan textile.........................................................................................................9

D. Mengembangakan Industri Tekstil……………………………………………………..10

E. Sub Sistem Produksi Di PT.PAS……………………………………………………….11

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan...........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan ekonomi dalam suatu negara sangat mempengaruhi kemajuan dan


perkembangan negara tersebut khususnya dalam bidang perekonomian. Berbicara tentang
pertumbuhan ekonomi, tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, salah satunya industri. Industri tidak hanya menjadi indikator pertumbuhan
ekonomi tapi industri juga menjadi penopang perekonomian negara, juga dengan hadirnya
industri tentu akan meningkatkan pendapatan negara pada konsep umumnya.

Jika berbicara tentang industri, tentunya banyak industri yang berkembang di


indonesia sekarang ini, termaksud di antaranya industri tekstil. Dengan demikian pada
kesempatan kali ini kami akan mencoba membahas tentang industri tekstik yang berkaitan
dengan fesyen atau tepatnya tentang busana muslim yang nantinya akan menjadi wawasan
atau pengetahuan untuk kita semua agar dapat mencintai produk sendiri apalagi ini produk
yang bersifat religius.

Industri tekstil merupakan salah satu industri yang diprioritaskan untuk


dikembangkan karena memiliki peran penting dalam perekonomian nasional yaitu sebagai
penyumbang devisa negara. Selain itu, industri tekstil juga sebagai industri yang diandalkan
untuk memenuhi kebutuhan sandang nasional. Namun, industri tekstil merupakan salah satu
industri yang mempunyai lingkungan yang tidak menyenangkan. Hal tersebut dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang berupa bahan baku, energi, dan pengolahan limbah setelah hasil
produksi. Industri pabrik tekstil membuang limbah cair ke lingkungan akan mengakibatkan
aliran limbah cair tersebut akan melalui perairan di sekitar permukiman, dengan demikian
mutu lingkungan tempat tinggal penduduk menjadi turun. Salah satu bagian dari tekstil yang
mempunyai dampak lingkungan yang buruk adalah industri batik. Industri kain nasional
semakin berkembang akibat semakin banyaknya permintaan terhadap kain, sejak
dicanangkan hari batik nasional pada tanggal 2 Oktober 2009 omset pengusaha batik naik
hingga 50% (Suhendra, 2009). Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. Batik
adalah gambar yang ditulis pada kain dengan mempergunakan malam sebagai media
sekaligus penutup kain batik (Yudoseputro, 2008). Batik merupakan kebudayaan milik
Indonesia yang harus dilestarikan. Proses pengolahan batik memerlukan tahapan yang
panjang dan ketelitian yang cukup sehingga menghasilkan motif batik yang sempurna. Di
Indonesia mempunyai berbagai macam jenis dan motif batik. Disetiap daerah memiliki motif
yang berbeda. Jenis kain berdasarkan daerah di Indonesia bermacam-macam, salah satunya
adalah kain bahan untuk batik Solo.

1
Pada proses pembuatan batik tidak lepas dari bahan baku dan bahan baku penunjang
yang mengandung unsur kimia yang berpotensi berbahaya untuk lingkungan
(Suryadarmawan, 2014). Industri batik merupakan industri yang potensial mengandung
logam berat yang merupakan limbah berbahaya, sehingga dapat menyebabkan rusaknya
lingkungan. Keberadaan limbah industri dapat diketahui berupa pencemaran fisik, seperti
berbau menyengat, dan kontaminan akan membuat air menjadi keruh. Timbulnya gejala
tersebut secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran
air yang cukup tinggi (Wardhana, 2001). Limbah berwarna timbul akibat penggunaan zat
pewarna yang masih melekat setelah dipakai. Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh
dampak perkembangan industri batik perlu dikaji lebih mendalam, karena apabila hal ini
tidak diperhatikan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan antara makhluk hidup
dengan lingkungan. Daerah yang dijadikan sebagai pusat industri mempunyai permasalahan
tersendiri terhadap pencemaran, akan lebih bermasalah lagi ketika hasil buangan yang berupa
polutan yang sulit terurai dan akan mencemari lingkungan perairan apabila dibuang ke badan
air seperti sungai atau saluran irigasi (Hindarko, 2003).

Seiring dengan peningkatan produksi batik, permasalahan lingkungan tersebut


disebabkan karena proses produksi seringkali mengakibatkan pemborosan material dan
energi serta akibat pembuangan limbahnya yang akan membebani lingkungan dan biaya
pengolahan limbah semakin meningkat. Limbah zat warna yang dihasilkan dari industri batik
umumnya merupakan senyawa organik non-biodegradable, yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan terutama lingkungan perairan. Salah satu contoh zat warna yang
banyak dipakai industri batik dalah pulkasol black, red dan golden yellow. Dalam pewarnaan,
senyawa ini hanya digunakan sekitar 5% sedangkan sisanya yaitu 95% akan dibuang sebagai
limbah. Senyawa ini cukup stabil sehingga sangat sulit untuk terdegradasi (terurai) di alam
dan berbahaya bagi lingkungan. Hal ini tentu saja dapat merusak keseimbangan ekosistem
lingkungan yang ditandai dengan matinya organisme perairan di sekitar lokasi pembuangan
limbah.

Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan sebuah penelitian yang berkaitan


dengan dampak material yang digunakan dalam proses produksi batik cap terhadap
lingkungan pada UKM Batik Supriyarso di Kampung Batik Laweyan Surakarta.

2
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai
berikut :

1) Apa pengertian dari industri ?

2) Bagaimana keadaan industri tekstil di indonesia ?

3) Bagaimana mengembangkan industri busana muslim di indonesia ?

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penulisan adalah sebagai berikut :

1) Mengetahui pengertian dari industri.

2) Memahami perkembangan industri tekstil di indonesia.

3) Dan mengetahui pengembangan busana muslim khususnya di indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INDUSTRI

1) Definisi Industri

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri.
Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Menurut UU No. 5
Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai
yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri.

Adapun pengertian dari bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya
alam dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya
kapas untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi
dan baja. Sedangkan bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah
yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi
atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah
kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri
margarine dan barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah
mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi
barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel
dan kertas untuk barang-barang cetakan. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah
siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri
pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar.

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan.

Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri
tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Industri di Indonesia digolongkan berdasarkan tempat bahan baku, besar kecilnya modal,
klasifikasi, jumlah tenaga kerja, pemilihan lokasi dan produktifitas perorangan.

4
Berdasarkan Tempat Bahan Baku

Industri ekstraktif: industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh :
pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.

Industri nonekstaktif: industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.

Industri fasilitatif: industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada
para konsumennya. Contoh : asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain
sebagainya.

Berdasarkan Besar Kecil Modal

Industri padat modal: industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk
kegiatan operasional maupun pembangunannya

Industri padat karya: industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja
atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

Berdasarkan Klasifikasi (SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986)

Industri kimia dasar: semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb

Industri mesin dan logam dasar: pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll

Industri kecil: roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll

Aneka industri: pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Industri rumah tangga: jumlah karyawan/tenaga kerja antara 1-4 orang.

Industri kecil: jumlah karyawan/tenaga kerja antara 5-19 orang.

Industri sedang /industri menengah: jumlah karyawan/tenaga kerja antara 20-99 orang.

Industri besar: jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah 100 orang atau lebih.

5
Berdasarkan Lokasi

Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry). Adalah
industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan
mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar
akan semakin menjadi lebih baik.

Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja (man power oriented
industry). Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena
bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif
dan efisien.

Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry).
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas
atau memotong biaya transportasi yang besar.

Berdasarkan Produktifitas Perorangan

Industri primer. Industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau
tanpa diolah terlebih dahulu. Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan, dan sebagainya.

Industri sekunder. Industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang
untuk diolah kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan
sebagainya.

Industri tersier. Industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti
telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

6
2) Jenis/ Macam-Macam Industri

a. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku

ü Industri ekstraktif

Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam
sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan,
pertambangan, dan lain lain.

ü Industri nonekstaktif

Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain
selain alam sekitar.

ü Industri fasilitatif

Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa
yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi,
ekspedisi, dan lain sebagainya.

b. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal

ü Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya
besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.

ü Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar
tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

c. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya

berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 .

Industri kimia dasar contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb

Industri mesin dan logam dasar misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan
bermotor, tekstil, dll

Industri kecil Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es,
minyak goreng curah, dll

7
Aneka industri misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan
lain-lain.

d. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja

ü Industri rumah tangga Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja
berjumlah antara 1-4 orang.

ü Industri kecil Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 5-19 orang.

ü Industri sedang atau industri menengah Adalah industri yang jumlah karyawan /
tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.

ü Industri besar Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah
antara 100 orang atau lebih.

e. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi

ü Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented


industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target
konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen
potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.

ü Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man
power oriented industry) Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman
penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja /
pegawai untuk lebih efektif dan efisien

ü Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented
industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada
untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.

f. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas peroranga

ü Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan
langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu Contohnya adalah hasil produksi pertanian,
peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.

8
Industri sekunder industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah
sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah
pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.

ü Industri tersier Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak
lagi yang lainnya.

B. Industri Tekstil

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Sedangkan tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi
benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan
lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil
meliputi produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat.
Jadi industri tekstil adalah industri yang mengolah serat menjadi benang kemudian menjadi
busana, baik itu busana muslim atau lainya.

C. Perkembangan Industri Tekstil Di Indonesia

Peluang industri tekstil di indonesia masih sangat besar, hal tersebut sabagaimana
telah di sampaikan oleh bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada hari sabtu tanggal 15 maret
2014. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak anggapan bahwa tekstil merupakan
industri yang sedang meredup atau sunset industry. Pertumbuhan penduduk dan
meningkatnya kelas menengah membuat kebutuhan akan sandang meningkat pula. Namun
peluang itu tidak datang dengan sendirinya dari langit.

Adapun yang memegang peranan penting adalah produk fesyen, Khususnya dari segi
meningkatkan angka ekspor dan menopang industri tekstil dalam negeri. Bahkan
Kementerian Perdagangan menargetkan nilai ekspor produk fesyen meningkat empat hingga
lima persen tahun ini. Selama lima tahun terakhir terhitung sejak 2008 sampai 2013,
pertumbuhan produk fesyen mencapai 19 persen. Terutama industri busana Muslim yang
masih menjadi primadona di dalam maupun luar negeri. Target Indonesia menjadi pusat
mode busana Muslim dunia 2020 mendatang bukan hal mustahil diwujudkan.

9
Sebab saat ini Indonesia terbilang tidak memiliki saingan di arena usaha fesyen
busana Muslim. Dengan negara tetangga seperti Malaysia yang juga mayoritas penduduk
beragama Islam, posisi Indonesia tidak tergeser. "Untuk itu industri ini harus secara serius
digarap,"

D. Mengembangakan Industri Tekstil Di Indonesia Terutama Produk Fesyen Busana


Muslim

Di lihat dari mayoritas warga negara Indonesia yang beragama Islam, tentu hal ini
menjadi peluang yang besar untuk mengembangkan produk fesyen busana muslim di negara
indonesia. Di samping dari itu indonesia mempunyai satu provinsi yang di huni oleh
masyarakat muslim secara keseluruhan, yaitu daerah istimewa ACEH. Tentunya di ACEH
produk busana muslim akan dapat di produksi dengan jumblah besar dengan kapasitas
penduduk ± 5 juta jiwa apalagi di bulan Ramadhan yaitu bulan yang istimewa untuk penganut
agama Islam.

Di samping dari itu, indonesia bisa saja menjadi negara pengekspor pertama busana
muslim atau menjadi pusat mode busana muslim dunia jika di lihat dari peluang yang begitu
besar di lihat dari Pertumbuhan jumlah muslimah berhijab di Indonesia saat ini sedang tinggi-
tingginya. Hal itu terlihat dari terus meningkatnya permintaan busana muslim, tumbuhnya
komunitas-komunitas hijab, serta berbagai kegiatan hijab class di kampus, perusahaan,
pengajian, ataupun kelompok arisan. Begitu pula Daya beli masyarakat Indonesia yang terus
meningkat menjadi salah satu yang memengaruhi hal tersebut. Menurut data McKinsey
Global Institute Analysis, kelas menengah Indonesia pada tahun 2020 akan meningkat
sebanyak 85 juta penduduk. Jika pada tahun 2020 penduduk muslim Indonesia berjumlah
80%, maka kelas menengah muslim mencapai 68 juta. Jika setengahnya adalah perempuan,
maka ada 34 juta potensi pasar. Jika diasumsikan yang memakai hijab mencapai 50%, maka
ada 17 juta potensi pasar. Menurut Diajeng Lestari, Owner HijUp.com, “Indonesia memiliki
potensi besar di bidang fashion dan tekstil. Apalagi dengan populasi terbesar di dunia,
industri fashion muslim bisa menjadi salah satu penopang ekonomi Indonesia jika dikelola
dengan baik.” HijUp.com didirikan untuk menjembatani pemilik brand busana muslim
dengan pasar dan dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan brand-brand Islamic fashion
di Indonesia. “Kami menaruh perhatian besar terhadap perkembangan brand-brand Islamic
fashion lokal. Karya mereka kami pasarkan melalui internet ke seluruh penjuru dunia,”.
internet merupakan anugerah yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Melalui
internet produsen bisa lebih dekat dengan pasar. Pertumbuhan akses internet selain menjadi
tantangan, tapi juga merupakan peluang.

10
E. SUB SISTEM INFORMASI PRODUK DI PT.PAS

Sistem Informasi Produksi adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung menajemen
perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan kegiatan produksi suatu
perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input,proses dan output.Sistem
informasi manajemen produksi mendukung fungsi produksi /oprasi yang meliputi semua
aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan barang
atau jasa .sistem ini mendapatkan dan memproses data mengenai semua aktivitas mencakup
produksi yang baik dan pelayanan (service) yang dibutuhkan oleh konsumen

Pengertian Sistem Informasi Produksi

a.) Menurut Bonar dan Hopwood Sistem informasi produksi adalah sistem informasi
manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi.

b. Menurut Guswana Sistem Informasi produksi adalah pendukung kegiatan oprasional yang
tergantung kepada beberapa aspek meliputi organisasi,teknologi,sumberdaya
manuasi,penjualan produk pesanan pasar.

c. Menurut Mukhammad Huda Sistem Informasi produksi merupaka sistem yanh digunakan
untuk mendukung fungsi produksi yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait dengan
perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa. Jadi sistem
informasi produksi merupakan sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi
yang mengenai kegiatan terkaiat dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk
memproduksi barang atau jasa.

Sistem Informasi Produksi Sistem produksi terdiri dari 2 macam yaitu:

1. Sistem produksi fisik atau sistem pengendalian produksi adalah berbagai kegiatan dan
metode yang di gunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengolah, mengatur,
mengkoordinir, dan mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, tenaga kerja)
kedalam suatu arus aliran tang memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal
mungkin dan waktu yang secepat mungkin. Pengendalian produksi yang di laksanakan pada
perusahaan yang satu dengan perusahaan lain akan berbeda-beda tergantung pada sistem
kebijakan perusahaan. Pengendalian produksi dapat di lakukan dengan:

11
a. Order Control: Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari konsumen
sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada pesanan tersebut.

b. Follow Control: Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar


sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah besar.

2. Sistem informasi produksi mendukung fungsi produksi / oprasi yang meliputi semua
aktifitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan barang
atau jasa. Sistem ini mendapatkan dan memproses data mengenai semua 2

3. aktifitas mencakup produksi yang baik dan pelayanan (sevices) yang dibutuhkan oleh
konsumen. Tujuan dari sistem informasi produksi yaitu :

1. Digunakan dalam merencanakan,monitoring dan mengontrol proses produksi yang


terjadi sehingga lebih efisien.

2. Menghasilkan efisiensi proses produksi,kontrol kualitas yang tetap serta


menghasilkan produk yang lebih bagus.

3. Mengurangi biaya dari penggunaan berbagai inventarisasi dengan mendapatkan


kontrol material yang baik.

4. Produksi yang dihasilkan tepat.

12
Kompenen Output Produksi Informasi yang dihasilakan dari hasil pengelahan data
yang dapat dibagi menjadi 4 yaitu :

1) Sub sistem Produksi adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi
disetiap devisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal
waktu,menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.

2) Sub Sistem Persediaan tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena


menggambarkan investasi yang besar.tingkat persediaan suatu barang dipengaruhi oleh
jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya,dan tingkat persediaan rata – rata dapat
diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan
memeberikan jumlah stock , biaya holding,safety stock, dan lain- lain berdasarkan hasil
pengolahan data dari input. Subsistem persediaan biasanya memiliki proses pembelian
(purchasing) dan penyimpanan (inventory).dan fungsi dari subsistem persediaan adalah
mengukur volume aktivitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi
bahan jadi .

3) Subsistem Kualitas adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas ,baik
waktu,biaya,performakerja,maupun pemilihan suplier.fungsi dari subsistem kualitas adalah
mengukur kualitas material saat material diubah.banyak hal yang bukan unsur mutlak
kualiatas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses(proces control) , perawatan
(maintenance) dan spesifikasi (spesifikation)baik produk jadi maupun material. Subsistem
kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan
menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan
sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua
pelanggan.TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua aktivitas perusahaan yang
berhubungan denga kualitas.dalam kerangka ini 3

4) Subsistem kualitas menyediakan bagaimana manajemen informasi yang mengungkapkan


seberapa jauh produk perusahaan mencapai sasaran kualitas.

5) Subsistem Biaya ,kompenen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada.tujuan
perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan
prodaknya.oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya
yang terjadi didalamnya.

13
Sistem yang membantu perusahaan dalam mengetahui bahan yang tidak tersedia di gudang
pada saat ada order, untuk dibuatkan jadwal pengadaan bahan. • Sistem yang membantu
melakukan perhitungan dan pembuatan laporan biaya-biaya produksi aktual. • Sistem yang
dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan perhitungan harga pokok produksi tiap
model pakaian berdasarkan order, yang akan dipergunakan oleh pimpinan perusahaan sebagai
salah satu faktor untuk menentukan biaya produksi dalam menentukan laba pada saat tutup
buku tahunan.

Desain Sistem PT.PAS dalam pengumpulan data biaya produksi dan dalam penentuan harga
pokok produksi menggunakan metode Harga Pokok Proses dan metode FIFO dalam
pengambilan data bahan. Biaya-biaya produksi untuk tenaga kerja dan bahan dihitung
langsung setelah produk selesai dikerjakan. Sedangkan untuk biaya overhead dihitung setiap
satu bulan sekali. Kemudian menentukan harga pokok produksi masing-masing order pakaian
jadi. Langkah-langkah yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi pada PT.
PAS adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi Unsur-Unsur Biaya Produksi Pada PT.PAS,biaya-biaya yang


digolongkan ke dalam biaya produksi adalah sebagai berikut: • Biaya bahan baku : kain,
benang, kancing, dan lain-lain. • Biaya tenaga kerja langsung, yaitu tenaga kerja dari tiap
tahapan produksi. Antara lain: Penjahit, Pemotong Pakaian, Tukang Sablon, Tukang Bordir,
dan lain-lain. • Biaya overhead pabrik, antara lain: biaya listrik, biaya perawatan mesin, biaya
tenaga kerja tak langsung, dan biaya lain-lain yang berkaitan dengan produksi.

b. Identifikasi Cost Driver Untuk biaya-biaya dari unsur produksi yang dipakai
bersama-sama oleh tiap order pakaian, maka diperlukan cost driver untuk menentukan berapa
besarnya biaya yang dibebankan pada tiap order pakaian. Dalam proses perhitungan harga
pokok produksi, program ini menggunakan waktu pemakaian mesin dan tenaga kerja untuk
tiap order pakaian yang diproduksi beserta jumlah pakaian yang dipesan/order sebagai cost
driver- nya.

c. Perhitungan HPP Tiap Pesanan/Order Perhitungan HPP untuk tiap order pakaian
dengan langkah sebagai berikut : • Ambil data harga bahan yang diperlukan dalam proses
produksi menggunakan metode FIFO (First In First Out).

14
Hitung total biaya bahan ketika proses produksi dari sebuah order akan dikerjakan.

• Hitung total biaya tenaga kerja dan mesin setelah proses produksi selesai
dikerjakan.

• Cost Driver-nya adalah waktu pemakaian mesin dan tenaga kerja dari awal proses
produksi sampai akhir proses produksi beserta jumlah pakaian yang dipesan/order.

• Perhitungan total biaya dari tiap unsur produksi dengan cost driver dengan ketentuan
sebagai berikut: o Biaya Bahan dari sebuah proses yang dimiliki produk dikalikan dengan
jumlah order pakaian o Biaya Gaji Pegawai dan mesin per jam dikalikan dengan waktu
pemakaian tenaga kerja dan mesin. o Biaya Overhead satu bulan akan di bagi dengan waktu
produksi per-order.

• HPP tiap order diperoleh dengan menjumlahkan ketiga hasil dari poin ke lima
diatas. Penjadwalan pengadaan bahan akan dibuat setelah order masuk dan bahan yang
diperlukan untuk proses produksi dari order tersebut tidak terdapat dalam gudang. Langkah-
langkah yang digunakan dalam membuat jadwal pengadaan bahan PT. Vonita Garment
adalah sebagai berikut:

• Identifikasi Tiga Sumber Informasi Utama Dalam Pengadaan Bahan Pengadaan


bahan yang dilakukan membutuhkan tiga sumber informasi utama, yaitu: - Master Production
Schedule (MPS): berupa data produk yang telah dipesan/order oleh pelanggan. Masing-
masing produk memiliki proses produksi yang berbeda. Produk tersebut dipesan dengan
jumlah yang berbeda pula, tergantung jumlah order dari pelanggan. - Bill of Material (BOM):
berupa daftar dan kuantitas dari semua bahan yang diperlukan masing-masing proses
produksi pakaian anak untuk memproduksi satu unit pakaian jadi. - Item Master: berupa
informasi status tentang bahan yang diperlukan yang menunjukkan kuantitas bahan yang ada
di gudang.

• Perhitungan Jadwal Pengadaan Bahan Penjadwalan Pengadaan Bahan untuk tiap


bahan yang diperlukan untuk proses produksi namun tidak terdapat dalam gudang sebagai
berikut: - Melihat proses produksi yang dimiliki produk yang di pesan oleh pelangan. -
Menghitung semua bahan yang diperlukan untuk proses produksi tersebut. - Melihat jadwal
proses produksi tersebut akan dikerjakan. - Mengecek bahan dalam gudang, jika stock tidak
ada atau kurang, maka dibuatkan jadwal pengadaan.

15
Proses diawali dengan menginputkan data bahan yang digunakan untuk perhitungan HPP dan
penjadwalan pengadaan bahan. Kemudian dilanjutkan dengan data gaji pegawai, mesin dan
overhead bulanan. Form Data Gaji Pegawai Kemudian dilanjutkan dengan pengisian data
produk yang akan dibuat lengkap dengan bahan, mesin dan tenaga kerja yang diperlukan.
Apabila terdapat order dari customer maka akan dilakukan proses pengadaan bahan yang
dapat dilihat pada form pengadaan. Setelah itu dapat dilihat jadwal produksi yang akan
dilakukan apabila bahan yang diperlukan telah tersedia. Jumlah pemakaian mesin dan tenaga
kerja juga dapat diupdate. Dan hasil proses produksi Program aplikasi ini
mengimplementasikan hasil perhitungan HPP dalam berbagai macam laporan-laporan
(reports). Jenis-jenis laporan tersebut antara lain: · Laporan Proses Produksi Yang Sedang
Berjalan dan Laporan Proses Produksi Yang Telah Selesai. · Laporan Harga Pokok Produksi
Per Order dan Laporan Pemakaian Bahan Per Order.

16
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan perkembangan
teknologi ,dimana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal balik (dua arah) yang
sangat kuat yang sangat erat dengan teknologi. Kebutuhan produksi untuk beroprasi dengan
biaya yang lebih rendah , meningkatkan kualitas dan produktifitas , dan menciptakan produk
baru menjadikan kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan
dan penemuan baru. produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling
dalam, spesifik serta berbeda dengan bidang fungsional lain seperti keuangan, personalia dan
lain-lain. Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling
berinteraksi dengan tujuan mentraformasi dari input produksi menjadi output produksi. Input
produsi dapat berupa bahan baku,mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi ,sedangkan
output produksi merupak produk yang dihasilkan seperti limbah, informasi dan lain
sebagainya. subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah sebagai berikut

• Perencanaan dan pengendalian produksi

• Pengendalian kualitas.

• Perawatan fasilitas produksi

• Penentuan standart oprasi

• Penentuan fasilitas produksi dan

• Penentuan harga pokok produksi..

Saran Dalam sebuah perusahaan diperlukan adanya sistem informasi produksi yang baik.
Dengan adanya sistem informasi yang mengatur tentang produksi maka perusahaan akan
lebih mudah dalam mengontrol proses produksi. Oleh sebab itu dengan pemaparan
pembahasan yang ada dalam bab sebelumnya maka penulis menyarankan kepada perusahaan
atau pembaca untuk menyusun sistem informasi produksi yang baik pada perusahaan yang
sedang dijalankan sekarang atau kelak, sehingga dapat diharapkan akan memberikan
kemudahan perusahaan dalam mengatur segala hal yang berkaitan dengan proses
produksi.Berdasarkan apa yang telah kami paparkan maka dapatlah kami ambil beberapa
poin penting sebagai kesimpulan yaitu sebagai berikut :

Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.

17
Industri tekstil adalah industri yang mengolah serat menjadi benang kemudian menjadi
busana, baik itu busana muslim atau lainya.

Keadaan industri tekstil di indonesia dari produk busana muslim dapat berkembang pesat
jika di lihat dari warga negara yang perioritasnya beragama Islam.

Di tahun 2020 indonesia bisa saja menjadi pusat mode busana muslim dunia, jika Indonesia
mau.

SARAN

Adapun yang menjadi saran kami adalah sebagai berikut :

Pemerintah indonesia sebaiknya lebih memerhatikan industri tekstil terutama di produk


busana muslim, karena indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi negara
pengekspor busana muslim dunia.

Pemerintah indonesia juga harus memerhatikan tantangan globalisasi yang bisa saja merubah
jati diri indonesia umumnya dan jati diri umat beragama Islam khususnya yang akan
menghambat berkembangnya busana muslim di indonesia.

18
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2000. Klaster Industri Sebuah Solusi, dalam media industri dan perdagangan
No.07.XII.2000.

Asosiasi perstekstilan indonesia (API). 2004. “industri dan perdagangan tekstil dan produk
tekstil (TPT) indonesia.

bahantekstil.php.htm

Brata W., Nur Ubaya. 2003. Peningkatan Daya Saing Wilayah dengan Pendekatan Klaster
Industri.Tesis S2 TMI ITB.

www.google.com

19

Anda mungkin juga menyukai