Anda di halaman 1dari 5

lga

Terdapat banyak pengelompokan tumbuhan alga berdasarkan jenis pigmen, karakteristik


organisme, dan divisi. Namun, terdapat beberapa diantaranya yang harus diketahui. Berikut
jenis-jenis alga yang harus diketahui, yaitu

3. Pyrrhophyta (Dinoflagellata)

Gonyaulax catenella

Alga ini dikenal juga dengan nama alga api, hal ini karena tubuhnya dapat berpendar karena
memiliki kandungan fosfor. Kemampuan untuk berpendar atau menghasilkan cahaya ini
dinamakan bioluminescent. Alga ini uniseluler memiliki dua flagella, dan diselubingi oleh
lapisan selulosa. Kebanyakan adalah plankton di lautan, beberapa pada perairan yang bersih dan
bergantung pada temperatur, salinitas dan kedalaman. Alga bersifat heterotrof (saprofit,
simbiotik, parasit, atau hidup bebas). Mengandung klorofil a dan c, β‐carotene, xanthophyll.
Berperan menjadi produsen primer dan menjadi bagian penting dalam rantai makanan di laut.

Beberapa spesies hidup bebas dan berinteraksi simbiosis dengan organisme lain di beberapa jenis
jenis terumbu karang dan coral. Spesies Gonyaulax catenella amemproduksi toksin saxitoxin
yang neurotoksik, yang dikeluarkan saat ride tide (populasi dari Gonyaulax yang membludak 40-
60 milyar per liter air laut) yang sering mengkontaminasi hewan laut seperti kerang, cumi‐cumi
dan biota laut lain serta meracuni manusia. Contoh organisme lainnya adalah Ornithocercus
magnificus.

4. Cyanophyta (Blue Algae)


Anabaena sp.

Alga jenis ini merupakan satu satunya organisme yang prokariotik di mana tidak memiliki
dinding sel mirip dengan bakteri sehingga sebutan lainnya adalah Cyanobacteria. Walaupun
tidak memiliki dinding sel (prokariotik) alga jenis ini memiliki klorofil yang digunakan dalam
proses fotosintesis. Klorofilnya tidak terletak di dalam kloroplas namun tersebar di seluruh
sitoplasma.

Sebagian merupakan uniseluler (biasanya merupakan fitoplankton) dan multiseluler (biasanya


sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton). Habitatnya berada di perairan (terutama perairan tawar)
dan tempat-tempat lembab serta pada beberapa jenis ada yang mampu hidup pada perairan
dengan suhu sampai 850C (sumber air panas) sehingga alga ini sering dianggap sebagai salah
satu vegetasi perintis.

Contoh spesiesnya adalah Chroococcus dan Gloeocapsa yang hidup di air yang tenang dan
menjadi epifit, Spirulina maxima yang dijadikan sebagai suplemen makanan bagi manusia,
Anabaena azollae yang berinteraksi dengan Azolla pinnata (tanaman paku) yang hasil dari
simbiosis ini mampu memfiksasi Nitrogen di udara. Pada beberapa literatur Cyanophyta
dikeluarkan dari kelompok alga karena karakteristiknya yang sangat dekat dengan kelompok
eubacteria. (baca juga artikel terkait interaksi antar organisme dalam ekosistem)

5. Chrysophyta (Golden Algae)


Vaucheria sp.

Alga jenis ini pada umumnya banyak yang hidup di habitat perairan air tawar. Tubuh bersel
tunggal (uniseluler) dan sebagian kecil multiseluler, membentuk koloni, dinding sel mengandung
silica, memiliki dua flagella yang tidak sama panjangnya, cara hidup ada yang berenang bebas
dan ada yang membentuk koloni. Tubuh tersusun dari pigmen klorofil a dan c, serta pigmen
tambahan berupa karoten yang menentukan warna kuning hingga keemasan yang turunan dari
karoten ini adalah fucoxanthin, beta-carotine dan xanthophylls yang terkumpul di bagian
kloroplas.

Hidup sebagian besar di perairan air tawar dan sebagian kecil di laut. Hampir semua dari alga
jenis ini berperan dan menjadi komponen penting dalam eksositem laut yaitu sebagai bagian dari
jenis jenis plankton yang disebut fitoplanklton. Fitoplankton ini berperan sebagai produsen
primer bagi trofik di atasnya. Contohnya alga yang uniseluler atau bersel tunggal adalah
Ochromonas danica, Ochromonas malhamensis dan Navicula lanceolata atau biasa di sebut
alga kersik (karakternya mirip dengan Bacillariophyta/diatom) serta alga yang multiseluler atau
bersel banyak adalah Vaucheria geminata dan Vauceheria litorea.

6. Phaeophyta (Brown Algae)

Padina australis
Bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Umumnya berwarna coklat dan memiliki
klorofil a dan c, pigmen tambahan xantofil dan fikosantin. Habitat sebagian besar di laut.
Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan zoospora. Reproduksi seksual dengan oogami, sel
telur dihasilkan oleh oogonia, dan sperma dihasilkan oleh anteridia.

Variasi dari bentuk thallusnya beragam, beberapa diantaranya adalah ukuran lebar dan panjang
(Padina australis), berbentuk bulatan (Sargassum duplicatum), berbentuk batangan yang lunak
atau keras (Dictyota bartayresiana), banyak dijumpai di jenis jenis terumbu karang yang
menghadap langsung dengan laut lepas atau samudera. Contohnya Laminaria sp, Sargassum spp,
Fucus sp., Turbinaria spp., dan Macrocystis spp. Mayoritas dari jenis alga ini merupakan
makroalga sehingga alga jenis ini memegang peran penting dalam ekologi laut di mana berperan
sebagai penjaga suhu dingin di laut.

7. Rhodophyta (Red Algae)

Gracilaria sp.

Alga merupakan makroalga yang tersebar hampir di seluruh perairan, umumnya berwarna merah
dan beberapa turunan warna lainnya. Hal ini terkait dengan pigmen penyusunnya yaitu pigmen
klorofil a, klorofil b, karotin, xantofil dan fikobiliprotin yang terdiri dari fikoeretin dan
fimosianin. Alga jenis ini memiliki warna yang bervariasi, hal ini terkait fungsi cahaya matahari
bagi tumbuhan alga di mana warna alga ditentukan dari intensitas cahaya, ini dinamakan adaptasi
karomatik.

Zat penyusun dinding sel mempunyai komposisi berupa kalsium karbonat, selulosa dan produk
fotosintetik berupa keraginan, agar, fulcellaran dan porpiran. Secara umum ciri ciri alga jenis ini
adalah memiliki thallus bulat silindris atau gepeng, bercabang selang – seling tidak teratur di
atau tricotomus, memiliki benjolan (bulat nodule) dan duri – duri atau spines, substansi thalli
gelatinous dan atau kartilagenous.

Habitat hampir mayoritas berada di laut, bersel banyak (multiseluler) dan eukariotik. Manfaat
dari alga ini digunakan dalam dunia kesehatan, kedokteran dan terbaru ini sebagai obat melawan
radikal bebas dan anti penuaan. Contoh alga jenis ini adalah Eucheuma spinosum, E. cottonii,
Gelidium sp, dan Gracilaria sp. yang dibudidayakan sebagai rumput laut.
8. Chlorophyta (Green Algae)

Ulva sp.

Hidup di air tawar, air laut, juga di salju, daerah tanah lembab, dan epifit. Eukariotik, tubuh
berwarna hijau karena memiliki pigmen klorofil untuk proses fotosintesis yang mengandung
klorofil a dan klorofil b, beta, gamma, karotenoid yang terdiri dari siponaxantin, siponein,
lutuein, violaxantin dan zeaxantin.

Rumput laut ini hidup berkoloni. Dinding sel mengandung selulose dan berlendir sehingga
lingkungan jadi licin. Bentuk bermacam‐macam. Pada beberapa jenis merupakan fitoplankton
dan beberapa adalah makroalga yang dibudidayakan sebagai rumput laut.

Contoh alga yang dibudidayakan sebagai rumput laut adalah Ulva spp. atau biasa disebut selada
laut. Contoh yang lain yaitu Chlorella sp merupakan jenis alga hijau bersel satu, habitatnya di air
tawar dan laut. Bentuk tubuhnya bulat, dengan kloroplasnya yang menyerupai lonceng atau
mangkuk. Alga jenis ini dimanfaatkan menjadi bahan makanan sebagai protein sel tunggal.
Spiroggyra sp. merupakan jenis alga hijau yang memiliki bentuk seperti benang silindris.
Populasinya banyak dijumpai pada perairan yang memiliki arus yang tidak deras. Sedangkan
yang lain merupakan fitoplankton, yaitu Chlamydomonas, Micrasterias, Volvox, Hydrodictyon,
Chlorococcum, Oedogonium dan Scenedesmus.

Anda mungkin juga menyukai