MENGENAI ALGA
DI SUSUN OLEH :
NIM : A22120163
KELAS : E
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
PENDAHULUAN
Wilayah pesisir merupakan daerah yang kaya dan beragam sumberdaya alamnya
dan memiliki berbagai fungsi baik sebagai sumber makanan utama maupun sebagai
transportasi dan pelabuhan, kawasan agribisnis dan agroindustri, rekreasi dan
pariwisata, kawasan pemukiman dan bahkan sebagai tempat pembuangan limbah.
Alga berasal dari bahasa Yunani yaitu “algor” yang berarti dingin (Nontji, 2002).
Menurut Landau (1992), alga laut (seaweed) merupakan bagian terbesar dari
tumbuhan laut dan termasuk tumbuhan tingkat rendah yang tidak memiliki
perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang dan daun meskipun tampak
seperti ada perbedaan tapi sebenarnya hanya merupakan bentuk thallus belaka.
Siklus hidup alga yang periodik membutuhkan data tentang distribusi alga dari
berbagai tempat. Cukup banyak penelitian tentang manfaat dari alga di bidang
farmasi, kosmetika dan nutrasetika yang memerlukan data ekologis dan
biodiversitas.
PEMBAHASAN
Secara ekologis alga berfungsi sebagai tempat pembesaran dan pemijahan biota
-biota laut, juga sebagai bahan dasar dalam siklus rantai makanan di perairan
karena dapat memproduksi zat-zat organik (Bold dan Wynne, 1985). Selain itu,
menurut Dawes (1998) alga dapat mencegah pergerakan substrat, dan berfungsi
sebagai penyaring air.
Struktur tubuh alga laut terdiri dari 3 bagian utama, pertama dikenal dengan
sebutan blade, yaitu struktur yang menyerupai daun pipih yang biasanya lebar,
kedua stipe, yaitu struktur yang menyerupai batang yang lentur dan berfungsi
sebagai penahan goncangan ombak, dan ketiga holdfast, yaitu bagian yang
menyerupai akar dan berfungsi untuk melekatkan tubuhnya pada substrat (Sumich,
1992).
Habitat Makroalga
Pada umumnya alga terdapat pada zona intertidal sampai pada kedalaman di
mana cahaya matahari masih dapat tembus. Di perairan yang jernih beberapa jenis
alga laut dapat hidup sampai pada kedalaman 150 m. Alga dapat dijumpai dalam
bentuk filamen yang sangat halus dan berbentuk membran dan dapat ditemukan
pada daerah yang cukup dalam. Alga juga dapat bertumbuh dan tersebar di
berbagai daerah pantai dan pulau-pulau karang (Bold dan Wynne, 1985). Distribusi
alga dapat dibagi berdasarkan kedalaman yaitu pada perairan dangkal didominasi
oleh alga hijau kemudian diikuti oleh alga coklat dan yang sering ditemukan pada
perairan yang lebih dalam adalah alga merah (Duxbury dan Duxbury, 1989; Odum,
1996).
CIRI-CIRI GANGGANG
Alga mempunyai tubuh yang relatif tidak mengalami diferensiasi dan tidak ada
akar atau daun sejati. Dan biasanya autotrofik, berasal mereka “makanan”, atau
mendapat energi, dari lingkungan mereka dalam bentuk sinar matahari. Mari kenali
beberapa ciri-ciri ganggang berikut ini Grameds:
•Memiliki sifat uniseluler atau multiseluler Mempunyai dinding sel attau tidak
Termasuk Soliter
•Termasuk metagenesis atau tidak dapat hidup dengan bebas atau bersimbiosis
dengan jamur membentuk lichen
Pada tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuh berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan thalophyta
Pertumbuhan algae berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar
matahari. Sebab phosphat dan Nitrat dalam air dapat mendukung pertumbuhan
Algae. Memiliki habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat
lembab. Dan dapat menempel di bebatuan (epilitik), tanah atau lumpur atau pasir
(epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan
(epizoik). Beberapa spesies algae hidup pada salju dan es di daerah-daerah kutub
dan puncak-puncak gunung, bahkan dalam sumber air panas.
Ganggang hijau menyimpan pati seperti yang terdapat pada tumbuhan. Algae
lain dapat menyimpan macam-macam karbohidrat, minyak bahkan lemak.
JENIS GANGGANG
Alga hijau merupakan jenis alga yang paling mudah didapat karena jumlahnya
paling banyak diantaranya Chlorella atau jenis alga hijau yang hanya memilki satu
sel. Habitatnya di air tawar maupun air laut. Chlorella juga dapat dijumpai di
tumbuhan payau di darat. Tubuhnya berbentuk bulat dengan kloroplasnya yang
menyerupai lonceng atau mangkuk. Reproduksinya ditandai dengan pembiakan
secara vegetatif melalui pembelahan sel yang kemudian membentuk 4 sel anakan
pada setiap pembelahannya. Sebagai jenis alga yang paling banyak ditemukan,
chlorella juga dipercaya merupakan salah satu jenis makanan alternatif bagi
manusia, berupa makanan baru karena kaya akan protein, lemak dan karbohidrat.
GANGGANG COKLAT (PHAEOPHYTA)
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukarya
Kerajaan: Chromalveolata
Filum: Ochrophyta
Subfilum: Phaeista
Infrafilum: Limnista
Superkelas: Fucistia
Phaeophyceae banyak terdapat didaerah yang beriklim dingin. Alga ini banyak
mendominasi bagian lateral daerah artik dan antartik. Walaupun demikian, ada jenis-
jenis lainnya yang hidup didaerah tropik dan subtropik. Sebagian besar dari
phaeophyceae hidup melekat pada subtract karang dan lainnya. Beberapa
diantaranya hidup sebagai epifit. Reproduksi terjadi secara aseksual dengan
pembentukan zoospore berflagella dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual
terjadi secara ogami dan isogami. Contoh ganggang coklat; Focus serratus, Makro
cystis pyrefera, Sargassum vulgare Turbinsaris decurrens
GANGGANG MERAH (RHODOPHYTA)
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukariota
kemungkinan kelas
•Florideophyceae
•Bangiophyceae
•Cyanidiophyceae
Sebagian besar ganggang merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika.
Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak
oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Ganggang merah yang banyak
ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum
ditemukan di laut dangkal. Ganggang merah berkembangbiak secara vegetatif dan
generative. Perkembangbiakan secara vegetative berlangsung dengan
pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang
yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina
yang sel-selnya haploid, Perkembangbiakan secara generative dimana Ganggang
merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin
jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang
menghasilkan spermatium dan tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut
karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh
spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi
ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis.
Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi pada
ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukarya
Kerajaan: Chromalveolata
Filum: Heterokontophyta
Kelas: Chrysophyceae
Ordo
•Chromulinales
•Chrysamoebales
•Ochromonadales
Jenis alga ini pada umumnya banyak yang hidup di habitat perairan air tawar.
Memiliki tubuh bersel tunggal (uniseluler) dan sebagian kecil multiseluler,
membentuk koloni, dinding sel mengandung silica. Memiliki dua flagella yang tidak
sama panjangnya, cara hidup ada yang berenang bebas dan ada yang membentuk
koloni. Dan tubuh tersusun dari pigmen klorofil a dan c, serta pigmen tambahan
berupa karoten yang menentukan warna kuning hingga keemasan. Turunan dari
karoten ini adalah fucoxanthin, beta-carotine dan xanthophylls yang terkumpul di
bagian kloroplas. Biasanya hidup di perairan air tawar dan sebagian kecil di laut.
Hampir semua alga jenis ini berperan dan menjadi komponen penting dalam
eksositem laut yaitu sebagai bagian dari jenis jenis plankton yang disebut
fitoplanklton. Sebab, fitoplankton berperan sebagai produsen primer bagi trofik di
atasnya. Sebagai contohnya adalah alga yang uniseluler atau bersel tunggal adalah
Ochromonas danica, Ochromonas malhamensis dan Navicula lanceolata. Atau yang
sering di sebut alga kersik (karakternya mirip dengan Bacillariophyta atau diatom).
Dan juga alga yang multiseluler atau bersel banyak adalah Vaucheria geminata dan
Vauceheria litorea.
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukaryota
(tanpa takson): SAR: klad atau supergrup yang mencakup stramenopile (heterokont),
Superfilum: Heterokonta
Filum: Ochrophyta
Sinonim
EUGLENA (EUGLENOPHYTA)
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Excavata
Kelas: Euglenoidea
Ordo: Euglenales
Famili: Euglenaceae
Genus: Euglena Ehrenberg, 1830
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Phyrrophyta
Class : Dinophyceae
Ordo : Dinoflagetalles
Genus : Phyridonium
Species : Phyronidinium, sp
Sering di juluki dengan ganggang api, hal ini karena tubuhnya dapat berpendar
karena memiliki kandungan fosfor.Memiliki kemampuan untuk berpendar atau
menghasilkan cahaya atau dinamakan bioluminescent. Alga uniseluler dengan dua
flagella, dan diselubingi oleh lapisan selulosa. Dari jenisnya kebanyakan adalah
plankton di lautan, beberapa pada perairan yang bersih dan bergantung pada
temperatur, salinitas dan kedalaman. Karena Alga bersifat heterotrof (saprofit,
simbiotik, parasit, atau hidup bebas). Mengandung klorofil a dan c, β‐carotene,
xanthophyll. Dan berperan menjadi produsen primer dan menjadi bagian penting
dalam rantai makanan di laut. Contoh organismenya: Ornithocercus magnificus.
Keberagaman tumbuhan yang ada saat ini sudah ada sebelum adanya manusia.
Namun, karena adanya eksploitasi atas penggunaannya, berbagai tumbuhan
banyak yang terancam punah.
MANFAAT GANGGANG
Laminaria sp. juga digunakan sebagai pengental dalam industri lem, tekstil,
pelapis kertas, dan pasta gigi. Chondrus sp. digunakan sebagai bahan pembuat lem,
Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa digunakan sebagai penghasil karagenan,
untuk bahan penyamak kulit, bahan pembuat krim, dan obat pencuci rambut
(shampoo).
Mikroalga sebagai bahan bakar. Seorang peneliti Indonesia, Mujizat Kawaroe,
menemukan bahwa mikroalga yang melimpah di laut mengandung senyawa dasar
pembentuk bahan bakar. Kandungan lipid dalam mikroalga diketahui 20 persen,
namun dapat ditingkatkan menjadi 50 persen melalui rekayasa genetik.
Protista fotosintetik yang dapat dijadikan bahan bakar ini yaitu Chrysophyta dan
Chlorophyta. Cyanophyta atau ganggang hijau-biru merupakan anggota kingdom
Monera bersama bakteri yang dapat dijadikan sumber bahan bakar bioenergi.
Agardhiella digunakan sebagai obat pencahar (laksatif), dan Dunaliella sp. yang
digunakan sebagai sumber beta-karoten yang bermanfaat untuk mencegah
berbagai kanker termasuk kanker paru-paru.
Kombu yang berasal dari Laminaria japonica memiliki kandungan serat, zat besi,
kalsium dan iodium yang cukup tinggi serta konon dapat menurunkan tekanan darah
tinggi dan mencegah diabetes melitus.
Alga mempunyai tubuh yang relatif tidak mengalami diferensiasi dan tidak ada
akar atau daun sejati. Dan biasanya autotrofik, berasal mereka “makanan”, atau
mendapat energi, dari lingkungan mereka dalam bentuk sinar matahari.
Pertumbuhan algae berlangsung cepat di air yang diam dengan bantuan sinar
matahari. Sebab phosphat dan Nitrat dalam air dapat mendukung pertumbuhan
Algae. Memiliki habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat
lembab. Dan dapat menempel di bebatuan (epilitik), tanah atau lumpur atau pasir
(epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan
(epizoik). Beberapa spesies algae hidup pada salju dan es di daerah-daerah kutub
dan puncak-puncak gunung, bahkan dalam sumber air panas.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/ganggang/
https://www.ruangguru.com/blog/biologi-kelas-10-macam-macam-protista-mirip-
tumbuhan
https://id.scribd.com/document/414301264/Pengertian-Pyrrophyta