Ket :
1,2 = RS 3,4 = AL 5 = HH 6 = RR
PCC
Menetapkan Konteks
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Evaluasi Risiko
Pengelolaan Risiko
1. Menetapkan Konteks
- Menganalisa konteks eksternal dan internal (analisis SWOT), rencana strategi dan rencana
anggaran.
- Konteks eksternal: aspek ipoleksosbudhankam, tren diluar organisasi, hubungan nilai dan
persepsi yang dianut pemangku kepentingan eksternal.
- Konteks internal: struktur organisasi, tugas dan kewajiban anggota, tujuan, kebijakan,
strategi, sumber daya, sistem informasi, standar yang berlaku.
2. Identifikasi Risiko
- Adalah proses mengidentifikasi apa yang terjadi, bagaimana kejadian, mengapa, kapan,
dimana, dan berimbas pada siapa kejadian tersebut
- Identifikasi risiko secara sistematis dilakukan dengan memperhatikan iklim, politik,
peralatan, pasien, staf, masyarakat, pemilik, operasional medis, mesin, sumber kejadian.
3. Analisis Risiko
- Bertujuan memisahkan risiko minor yang diterima dari risiko mayor yang tidak dapat
diterima, serta menyediakan data untuk membantu proses evaluasi dan pengelolaan risiko
klinis
- Proses analisis risiko dilaksanakan secara komprehensif dan mencakup semua risiko serta
peluang yang ditemui dalam proses identifikasi risiko sebelumnya dan harus ditunjang
dengan pengetahuan mengenai manajemen risiko yang memadai, analisis dilakukan
berdasarkan informasi, data serta pengetahuan yang baik.
- SKOR RISIKO (R) = KEMUNGKINAN x DAMPAK
PENILAIAN DAMPAK KLINIS/KONSEKUENSI
Tingkat Deskripsi Dampak
Risiko
1 Tidak Signifikan Tidak ada cidera
2 Rendah Cidera ringan: luka lecet, dapat diatasi dengan pertolongan
pertama
3 Menengah Cidera sedang: luka robek, berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis intelektual, tidak berhubungan
dengan perjalanan penyakit, memperpanjang hari perawatan
4 Tinggi Cidera luas: cacat, lumpuh, kehilangan fungsi
motorik/sensorik/psikologis intelektual, tidak berhubungan
dengan perjalanan penyakit
5 Ekstrim Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit
PENILAIAN KEMUNGKINAN
Tingkat Risiko Deskripsi
1 Sangat jarang terjadi (> 5 tahun sekali)
2 Jarang terjadi (2-5 tahun sekali)
3 Mungkin terjadi (1-2 tahun sekali)
4 Sering terjadi (beberapa kali/tahun)
5 Sangat sering terjadi (tiap minggu/bulan)
4. Evaluasi Risiko
- Bertujuan memprioritaskan risiko berdasarkan skor analisis risiko dan untuk memutuskan
risiko mana yang harus diterima atau harus dikelola.
- Menerima risiko bukan berarti bahwa risikonya tidak signifikan. Risiko dalam layanan
dapat diterima karena sejumlah alasan: tingkat risiko rendah sehingga pengelolaan yang
akan dilakukan tidak sesuai dalam sumber daya yang tersediaatau risikonya sedemikian
rupa sehingga tidak ada pilihan pengelolaan yang dapat dilakukan.
5. Pengelolaan Risiko
- Menghindari Risiko (Avoiding the risk)
- Mitigasi (Risk reduction/Risk mitigation)
RISIKO
• risk grading matrix
• root cause analysis ( RCA )
• failure modes and effects analysis ( FMEA )
• Risk Matrix
“Risiko sebagai suatu fungsi dari Probabilitas (Chance, Likelihood) dari suatu Kejadian yang tidak
diinginkan, dan Tingkat Keparahan / Besarnya Dampak dari kejadian tsb.”
Risk = Probability (of the Event) X Consequence
• Sering digunakan
• Untuk memetakan risiko terhadap Probabilitas dan Dampak
Risk Matrix efektif :
• Mudah digunakan dan dimengerti
• Mempunyai deskripsi detail dan definitif
• Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi pada tingkat yang bisa ditolerir
PROBABILITY / LIKELIHOOD
Level DESKRIPSI
efek
Artinya jika ingin mengatasi masalah F dan H maka penyelesaian masalah yang teratasi
sebesar 40%
Jika ingin mengatasi masalah D, E, B maka masalah teratasi sudah sebesar 65%, begitu
seterusnya.
5. Budaya keselamatan pasien serta kegiatan penjaminan keselamatan pasien dan staf di
RS (PRESENTASI)
6. Indikator mutu & benchmark (PRESENTASI)
Indikator mutu adalah suatu cara untuk mengukur mutu dari suatu kegiatan dan merupakan suatu
variabel untuk menilai perubahan dari suatu kegiatan (Luwiharsih, 2015).