Anda di halaman 1dari 6

MANUAL MANAJEMEN LINGKUNGAN

PT. MAJU JAYA SEJAHTERA


SURAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

PROSEDUR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN


PERUSAHAAN MANUFAKTUR

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana melakukan
pengendalian dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan
manufaktur di PT. Maju Jaya Sejahtera agar sesuai dengan standar yang
berlaku.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku secara penuh dan konsisten di lingkungan PT. Maju
Jaya Sejahtera dalam semua aktivitas, tempat dan lingkungan kerja baik
dalam proses operasional maupun non-operasional.

3. REFERENSI
a. Persyaratan SML ISO 14001:2005, Klausul 4.3.1 Aspek Lingkungan.
b. OHSAS 18001:2007 Klausul 4.3.1
c. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia nomor
PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
e. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
f. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2018 tentang Izin Lingkungan.
g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/ Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL.

4. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


MANUAL MANAJEMEN LINGKUNGAN

PT. MAJU JAYA SEJAHTERA


SURAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

4.1. General Manager bertanggung jawab untuk menetapkan dan


mengesahkan prosedur pengendalian dampak lingkungan.
4.2. QHSE-Management Representative (MRS) bertanggung jawab untuk
memastikan prosedur pengendalian dampak lingkungan ditetapkan dan
diterapkan di PT. Maju Jaya Sejahtera.
4.3. Koordinator HSE bertanggung jawab memastikan dilakukannya
pengendalian dampak lingkungan di semua Departemen/Bagian dan area
kerja masing-masing dalam perusahaan.
4.4. Koordinator HSE bersama Manager Departemen bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi dan mengendalikan dampak lingkungan yang
signifikan di bagian area/departemen masing-masing.
4.5. MRS bersama dengan Departemen HSE melakukan sosialisasi terhadap
penerapan pengendalian aspek dan dampak lingkungan yang ditetapkan
Manager Departemen.
4.6. Seluruh karyawan dan pekerja bertanggung jawab secara aktif
memberikan masukan dan membantu dalam pelaksanaan pengendalian
dampak lingkungan di setiap area kerjanya.

5. DEFINISI
5.1. Aspek lingkungan adalah unsur kegiatan atau produk atau jasa sebuah
organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
5.2. Identifikasi aspek lingkungan adalah proses telisik dan pengakuan
bahwa terdapat unsur kegiatan, produk dan jasa dari perusahaan yang
dapat berinteraksi dengan lingkungan.
5.3. Dampak lingkungan adalah perubahan apapun dalam lingkungan yang
merugikan atau bermanfaat sepenuhnya atau sebagian hasil dari aspek
lingkungan sebuah organisasi.
5.4. Identifikasi dampak lingkungan adalah pengenalan terhadap penyebab
dampak dan komponen yang diduga terkena dampak.
MANUAL MANAJEMEN LINGKUNGAN

PT. MAJU JAYA SEJAHTERA


SURAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

5.5. Emisi adalah zat, energi atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu
kegiatan yang masuk atau dimasukkannya ke dalam udara yang
mempunyai atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar.
5.6. Limbah adalah suatau bahan yang tidak digunakan dan merupakan hasil
dari proses produksi.
5.7. Lingkungan adalah sekeliling dimana suatu perusahaan beroperasi,
termasuk udara, air, tanah, sumberdaya alam, tumbuh-tumbuhan, hewan,
manusia dan interaksinya.
5.8. Prosedur adalah cara yang telah ditetapkan untuk melaksanakan
aktivitas atau proses.

6. PROSEDUR
6.1. Identifikasi Dampak Lingkungan.
6.1.1 Penanggung Jawab Area mengidentifikasi dampak lingkungan dari
aktivitas produksi, produk dan lingkungan sekitar aktivitas
produksi dalam Form Identifikasi Dampak Lingkungan,
Form/CMS-HSE-HSE/036 dengan cara mendata semua dampak
lingkungan pada kondisi normal, abnormal dan darurat.
6.1.2 Mengindentifikasi dampak lingkungan yang timbul akibat aspek
lingkungan dari setiap aktivitas produksi, misalnya dengan
mempertimbangkan terjadinya :

a. Emisi ke udara.

b. Pembuangan ke air.

c. Pembuangan/ kontaminasi ke tanah.

d. Pemakaian energi.

e. Limbah dan produk sampingan yang timbul.

f. Faktor energi yang teremisi (seperti panas, radiasi atau getaran).


MANUAL MANAJEMEN LINGKUNGAN

PT. MAJU JAYA SEJAHTERA


SURAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

g. Keluhan dari stake holder (seluruh pihak yang berkepentingan,


seperti masyarakat, pekerja, pemegang saham, lingkungan, dll).

h. Penurunan kenyamanan / kesehatan.


6.2. Penilaian Dampak Lingkungan
6.2.1. Proses penilaian dampak lingkungan masih menggunakan
Form Identifikasi Dampak Lingkungan.
6.2.2. Aspek lingkungan yang sudah diidentifikasi, dinilai dampaknya
untuk menentukan apakah termasuk aspek penting lingkungan.
Penilaian mengacu kepada SD/CMS-HSE-HSE/032 Impact
Assassement Matrix.
6.2.3. Dampak lingkungan dinilai menurut tingkat kemungkinan (P) dan
keparahan (S). Angka numerik yang diberikan pada tiap bahaya
dan aspek lingku
6.2.4. Aspek penting lingkungan adalah aspek lingkungan yang
mempunyai :
a. Peraturan dan persyaratan yang mengaturnya, dan atau
b. Nilai Dampak (IPN) diatas 8.
6.3 Tinjauan Aspek dan Dampak Lingkungan
6.3.1 Aspek lingkungan dievaluasi secara berkala minimal 1 kali dalam
setahun dan dikaji ulang setiap kali ada perubahan yang signifikan
pada kondisi lingkungan, kegiatan, produk dan jasa untuk
memastikan kesesuaianya dengan kondisi terkini.
6.3.2 Bila ada perubahan para Manager Departemen atau Kepala Unit
Kerja melaporkan perubahan aspek lingkungan tersebut kepada
Koordinator HSE dan MRS untuk ditindaklanjuti.
6.3.3 Koordinator HSE bersama HSE Officer melakukan penilaian
terhadap perubahan aspek lingkungan untuk menentukan hal-hal
yang memiliki atau dapat memiliki dampak yang signifikan pada
lingkungan.
MANUAL MANAJEMEN LINGKUNGAN

PT. MAJU JAYA SEJAHTERA


SURAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

6.3.4 Koordinator HSE dan MRS menetapkan, menerapkan dan


memelihara perubahan aspek lingkungan yang signifikan.
6.3.5 Perubahan aspek lingkungan signifikan yang ditetapkan kemudian
disosialisasikan penerapan dan pemantauannya.
6.3.6 Seluruh hasil identifikasi, penilaian dan tinjauan aspek lingkungan
disimpan sebagai rekaman yang diatur dalam MP/CMS-MRS/002
tentang pengendalian rekaman MK3L.
6.4 Hirarki Pengendalian Risiko
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) bertanggung
jawab dalam pengendalian risiko dampak lingkungan di area kerja PT.
Maju Jaya Sejahtera. Hirarki pengendalian risiko ini terdiri dari:
a. Eliminasi
b. Subtitusi
c. Rekayasa teknik
d. Pengendalian Administrasi
e. Alat Pelindung Diri
Dan yang terakhir mempersiapkan prosedur rencana tanggap darurat.
6.5 Prioritas Pengendalian Resiko
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) menentukan
skala prioritas pengendalian resiko berdasarkan dari hasil penilaian
resiko dimana resiko dengan skala tinggi dan penting dijadikan prioitas
utama di dalam tujuan, sasaran dan program manajemen K3L.
6.6 Pengendalian Pelaporan dan Laporan Kerja
6.6.1 Semua laporan yang berkaitan dengan Identifikasi aspek dan
dampak lingkungan disimpan oleh HSE Officer setelah
ditandatangani oleh Koordinator HSE dan Management
Representative.
6.6.2 Dokumen dan rekaman dalam bentuk Soft Copy disimpan dalam
file khusus dalam komputer dan di back-up dengan External Disc.
MANUAL MANAJEMEN LINGKUNGAN

PT. MAJU JAYA SEJAHTERA


SURAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

6.6.3 Salinan copy dari aktivitas identifikasi aspek lingkungan diberikan


kepada Manager/Kepala Unit Kerja terkait dengan mengikuti
prosedur Pengendalian Dokumen.
6.6.4 Dipastikan semua area kerja sudah dilakukan identifikasi aspek
lingkungan.
6.6.5 Aktivitas pengendalian yang dilakukan dilaporkan Koordinator
HSE kepada General Manager pada saat Rapat Tinjauan
Manajemen.
6.7 Pemantauan Tindakan Pengendalian
Tindakan pengendalian resiko harus dipantau untuk mengetahui
implementasi dan efektifitasnya melalui suatu program inspeksi atau audit
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

7. FORMULIR YANG DIGUNAKAN

7.1. Formulir Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko.


7.2. Formulir Identifikasi Dampak Linkungan.
7.3. Formulir Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan.
7.4. Formulir Program & Sasaran Manajemen MK3.
7.5. Formulir Monitoring Pencapaian Sasaran MK3.

Anda mungkin juga menyukai