Anda di halaman 1dari 4

QHSE Tertiary Document

Instruksi Kerja
Doc No: IK–QHSE–01
Tim P2K3 Rev. 03
( Approved date: 6-01-2017 )

1. Tujuan (Purpose):
Memberi petunjuk bagi perusahaan dan proyek dalam membentuk dan memelihara partisipasi
Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (P2K3), dan memberi petunjuk bagi para
anggota P2K3 melaksanakan K3.

2. Ruang Lingkup (Scope):


2.1 Memberikan informasi yang berkaitan dengan peran P2K3 di perusahaan, termasuk tugas dan
tanggung jawab berdasarkan peraturan perundangan.
2.2 Mendampingi untuk proses observasi, investigasi dan evaluasi terhadap masalah yang
tersembunyi dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2.3 Memberikan saran terhadap pemecahan masalah K3 dan mengkaji ulang prosedur maupun
program K3.
2.4 Memantau sejauh mana efektivitas kegiatan K3

3. Penanggung Jawab (Responsibilities):


3.1 P2K3 Leader
3.2 QHSE Manager
3.3 QHSE Coordinator

4. Referensi (Document Reference):


4.1 Pasal 10, UU No. 1 Tahun 1970.
4.2 UU UAP Tahun 1930
4.3 PP RI NO. 50 TAHUN 2012
4.4 Permenaker No. 04/Men/1987
4.5 Permenaker No. 02/Men/1992
4.6 Permenaker No.04/Men/1995
4.7 Permenaker No.05/Men/1996

5. Form Terkait (Forms)


Tidak Tersedia

6. Manajemen Catatan (Record ):


Record Maintained By Retention Period Location Disposable
(life/close) (life/close)
Program Kerja P2K3 QHSE
QHSE Coordinator 1 tahun (year) / 0 Shredding
Tim Cupboard/0

Page Number:

1 of 4
7. Catatan Perubahan (Revision Note):
No. Tanggal Catatan Perubahan
Revisi (Date) (Revision Note)
00 25-08-2011 New release
Revisi nomer dokumen
01 01-12-2011
Penambahan Catatan Perubahan kedalam Prosedur
02 25-09-2014 Penambahan pada poin Penanggung Jawab : P2K3 Leader
03 03-01-2017 Perubahan penomoran dokumen dari IK-MR-01 menjadi IK-QHSE-01

8. Proses (Process)
8.1 Kegiatan P2K3
8.1.1 Mengadakan pertemuan/rapat rutin P2K3.
8.1.2 Menyusun program kerja P2K3.
8.1.3 Mengidentifikasi masalah-masalah K3 di tempat kerja
8.1.4 Melaksanakan kegiatan identifikasi bahaya seperti inspeksi, audit, monitoring,dll.
8.1.5 Mengadakan kegiatan penyuluhan/pelatihan K3 kepada tenaga kerja.
8.1.6 Memberikan rekomendasi tindakan perbaikan.
8.1.7 Membuat laporan hasil kegiatan P2K3 kepada pihak internal atau eksternal perusahaan.
8.1.8 Membahas hasil kegiatan/kinerja pelaksanaan program-program K3.
8.1.9 Membuat laporan hasil rapat ke DISNAKERTRANS setempat

8.2 Tanggung Jawab


8.2.1 Ketua P2K3
 Mengadakan rapat K3 secara rutin bersama semua P2K3 minimal 3 bulan sekali.
 Memimpin semua rapat pleno P2K3 atau menunjuk anggota untuk memimpin rapat
pleno
 Membuat kebijakan (Policy), dan menentukan langkah-langkah demi tercapainya
pelaksanaan program-program P2K3
 Mempertanggungjawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya kepada
direksi atas pelaksanaannya
 Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan K3

8.2.2 Wakil Ketua


 Menggantikan ketua jika berhalangan hadir
 Sebagai fasilitator rapat P2K3

8.2.3 Sekertaris
 Mengelola administrasi surat-surat P2K3
 Membuat undangan rapat dan notulennya
Page Number:

2 of 4
 Memberi masukan dan saran dalam program k3
 Membuat laporan dan dokumentasi
 Mencatat data-data yang berhubungan dengan K3
 Membuat analisa risiko dan melaporkannya kepada departement yang bersangkutan

8.2.4 Anggota
 Melaksanakan semua program K3
 Memberikan saran dan masukan mengenai program K3
 Melaporkan kepada ketua kegiatan yg telah dilakukan

8.3 Prosedur Kerja


8.3.1 Sebuah Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (P2K3) harus dibentuk pada
setiap perusahaan
8.3.2 P2K3 terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan beberapa orang anggota biasa
yang dapat mewakili berbagai bidang kegiatan kerja.
8.3.3 Jumlah anggota sebuah P2K3 berjumlah antara 5 sampai 20 orang, terdiri dari 50%
diangkat dari tingkat pimpinan dan 50% lagi dipilih dari tingkat pekerja.
8.3.4 Anggota P2K3 dipilih dari berbagai kelompok kerja sedemikian rupa, sehingga P2K3
mempunyai wakil yang dapat melihat keseluruhan masalah K3 yang berkembang,
sehingga dapat memberi saran saran, nasehat atau masukan kepada lini dalam
mengatasi masalah K3.
8.3.5 Rapat P2K3 harus dilakukan setiap bulan oleh ketua P2K3 dengan dibantu oleh seorang
sekretaris P2K3 yang dipilih dari para anggota.
8.3.6 Sekretaris P2K3 harus mengirimkan undangan rapat secara formal 7 hari sebelum hari
rapat dan mengirimkan hasil rekomendasi paling lama 3 hari kerja setelah rapat.
8.3.7 Setiap anggota P2K3 diangkat atau dipilih untuk jangka waktu satu tahun, kemudian
dapat diganti, diangkat atau dipilih lagi untuk tahun berikutnya.
8.3.8 Semua kelompok P2K3 harus berperan sebagai pemberi saran kepada pimpinan lini.
Pimpinan lini yang ada dalam P2K3 dapat membahas pemikirannya sebelum membuat
keputusan yang berhubungan dengan masalah K3.
8.3.9 Tindak lanjut pelaksanaan perbaikan atas saran-saran atau rekomendasi P2K3 adalah
tanggung jawab lini yang bersangkutan, bukan tanggung jawab P2K3.

8.4 PemilihanTopik Pembahasan Pada Rapat Rapat P2K3


8.4.1 Peranan P2K3 & Peranan Kebijakan K3 Perusahaan.
8.4.2 Statistik kecelakaan kerja & cara pencegahannya
8.4.3 Tindak lanjut perbaikan pada penemuan sumber bahaya
8.4.4 Bagaimana meningkatkan kebersihan/ kerapihan tempat kerja
8.4.5 Bagaimana memperbaiki kebersihan & kerapihan perumahan karyawan
8.4.6 Hasil investigasi kecelakaan & tindak lanjut perbaikannya
8.4.7 Pencegahan kebakaran & pelatihan

Page Number:

3 of 4
8.4.8 Masalah kesehatan kerja & pemecahannya
8.4.9 Inspeksi K3
8.4.10 Kebutuhan menciptakan peraturan K3 bagi perusahaan
8.4.11 Menentukan personil untuk pelatihan P3K
8.4.12 Pembentukan team darurat kebakaran
8.4.13 Kampanye & Lomba K3
8.4.14 Inspeksi K3 oleh P2K3, Dan lain-lain

Page Number:

4 of 4

Anda mungkin juga menyukai