MONITORING KINERJA
UPT PUSKESMAS MUARA JOLOI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan panduan
tentang Monitoring Kinerja.
Panduan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan panduan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan panduan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki panduan ini.
Akhir kata kami berharap semoga panduan tentang umpan balik ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
GUNAWANSYAH
NIP.19710719 199303 1 004
I. DEFINISI
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan mutu pelaksanaan program dan pengembangan di
lingkup internal managemen, tuntutan kualitas dan kuantitas mutu program
merupakan keharusan karena penyelenggaraan pelaksanaan program dan
pengembangan yang bermutu merupakan bagian dari akuntabilitas. Akuntabilitas
menggunakan prinsip-prinsip yang tidak memberi peluang untuk merubah konsep
dan implementasi perencanaan, baik perubahan terhadap program, besaran dana
pelaksanaan maupun sasaran. Akuntabilitas mampu membatasi ruang gerak
terjadinya perubahan dan pengulangan serta revisi perencanaan. Sebagai alat
kontrol akuntabilitas publik memberi kepastian pada aspek-aspek penting
perencanaan, dan pelaksanaan program serta pengembangan di lingkungan internal
managemen UPT Puskesmas Muara Joloi.
Guna mencapai akuntabilitas terhadap penyelenggaraan pelaksanaan
program dan pengembangan di lingkup internal managemen kegiatan monitoring dan
evaluasi sebagai wahana kontrol dan pengendalian program mulai dari proses
perencanaan, implementasi, output dan outcome yang diharapkan. Oleh karena itu
untuk mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan program dan pengembangan
dibutuhkan adanya program monitoring dan evaluasi dengan menggunakan suatu
aturan, ukuran dan kriteria sebagai indikator keberhasilan suatu pekerjaaan atau
perencanaan.
Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui
kekurangan, kelemahan, dan kekuatan dalam segi perencanaan dan implementasi
kegiatan / program. Oleh karena itu dengan melihat besarnya kepentingan monitoring
dan evaluasi, maka dipandang perlu adanya satu pedoman yang menjadi panduan
atau acuan bagi semua Tim Mutu di UPT Puskesmas Muara Joloi untuk
melaksanakan tugas dan fungsi dalam Perencanaan, monitoring dan evaluasi suatu
kegiatan. Dengan adanya pedoman ini diharapkan tujuan dan hasil pelaksanaan
kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dicapai dengan baik.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk Melakukan pemantauan dalam pelaksanaan dan Pencapaian pelaksanaan
Pelayanan dan Upaya Puskesmas dan mengambil langkah tindak lanjut untuk
perbaikan rencana bila diperlukan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Membantu memberikan bahan perbaikan dan analisis dalam evaluasi
managemen sehingga tetap pada alur program yang sudah direncanakan.
2. Mendeteksi sedini mungkin kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi bagi
penguatan program.
1.3 Sasaran
Kesesuaian dari proses pelaksanaan pelayanan dan program kesehatan
terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati antara managemen
dengan pelaksana atau penanggung jawab program.Tercapainya suatu project
didukung oleh struktur managemen yang mampu merencanakan, pembagian jobs
description, target capaian yang jelas dan pelaksanaan itu sendiri. Sehingga dari
kesesuaian ini perlu dibuat mekanisme kerja yang betul-betul matang. Pelaksana
kegiatan inilah yang akan menjadi target sasaran monitoring.
1. Proses pelaksanaan pelayanan dan kegiatan program Puskesmas
Menggambarkan bagaimana kegiatan yang sedang berlangsung, ditandai dengan
adanya aktivitas rutin pelaksana program dan penerima manfaat. Untuk mencapai
tujuan yang diinginkan tentunya dapat ditentukan dari bagaimana proses
pelaksanaan proram berjalan dengan baik. Sehingga perlu dijadikan sasaran
monitoring untuk membantu managemen dalam mengambil langkah-langkah
berikutnya.
2. Dampak dari pelayanan dan kegiatan program puskesmas
Setelah kegiatan selesai dilaksanakan dalam suatu upaya puskesmas, penerima
manfaat akan merasakan adanya dampak perkembangan kearah kemajuan atau
kemunduran. Jika adanya perkembangan kearah kemajuan maka project tersebut
boleh dikatakan berhasil, sedangkan sebaliknya /kemunduran maka ada yang
belum bias diterima oleh penerima manfaat.
1.4 Definisi Operasional
Monitoring Kinerja adalah suatu upaya untuk pemantauan pelaksanaan dan
pencapaian pelaksanaan pelayanan dan upaya Puskesmas agar dapat dilakukan
langkah tindak lanjut untuk revisi/perbaikan rencana bila diperlukan oleh Puskesmas.
1.5 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009, tentang Pelayanan
Publik;
2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 Tahun
2009 Tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan
partisipasi masyarakat;
3. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 46 tahun 2015 Tentang
akreditasi Puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat
praktik mandiri dokter gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
II RUANG LINGKUP
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Laporan Bulanan
2 Lokakarya Mini Bulanan
Pertemuan oleh masing-masing
penanggung jawab
3 program/unit/layanan
Supervisi oleh Kepala Puskesmas atau
Penanggung Jawab Program terhadap
4 pelaksanaan kegiatan
5 Evaluasi Monitoring Puskesmas
Pelaporan Evaluasi Kinerja ke Dinas
6 Kesehatan
III. TATA LAKSANA
Demikian Panduan umpan balik ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala
Puskesmas untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam
rangka menjalankan sistem serta tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai
dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan. Harapan kami komitmen
yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh sehingga perbaikan mutu selalu
berjalan untuk memenuhi tuntutan konsumen global.