Di sekolah… (music)
Bu Guru : Selamat pagi anak-anak
Murid : Pagi Bu
Bu Guru : Sebelumnya ibu mau tanya cita-cita kalian apasih. Ibu mulai dari Deril. Cita-cita
kamu apa Deril?
Deril : Saya mau jadi pilot Bu, biar bisa keliling dunia
Bu Guru : Wah hebat itu, bisa berguna bagi orang banyak juga ya. Kalau Dori?
Dori : Saya mau jadi polwan Bu, biar bisa menangkap orang jahat
Bu Guru : Itu juga cita-cita yang bagus Dori. Bagaimana dengan kamu Josep?
Yose : Kalau saya mau jadi dokter Bu (dengan nada pelan dan tak percaya diri). Biar bisa
menyembuhkan orang-orang yang sakit
Dori dan Deril tertawa
Dori : Tahu apa kamu tentang penyakit dan obat. Lagian memangnya kamu punya duit
buat sekolah kedokteran? Gausa sok-sokan deh kamu (sambil tertawa). Mimpi boleh
sih, tapi gausa ketinggian kali.
Nara : Setuju….. Kalo Dori mungkin sih jadi dokter secara dia pinter banyak duit pula haha
Dori : jelas dong. Dengerin Yos, kalau mimpi jangan ketinggian
Bu Guru : Sudah-sudah. Dori, Baim, Nara tidak boleh begitu. Semua orang berhak punya cita-
cita.
Bel berbunyi, Ibu Guru mengampiri Yose
Bu Guru : Sabar ya Yose, tidak usah pikirkan omongan teman-temanmu. Mereka hanya
bercanda. Jadikan itu motivasi supaya kamu lebih semangat belajar ya. Kamu pasti
bias. Ibu percaya kamu anak baik dan pintar. Tuhan pasti menolong kamu
Yose : Terimakasih Buk
Deril, Dori, Nara dan Baim berbisik-bisik sambil tertawa membicarakan Yose. Saat Yose datang.
Temannya terdiam
Yose tidak tahan mendengar ejekan temannya, hatinya kesal namun dia tidak mau menambah
masalah, jadi dia lebih memilih untuk diam saja
Yose menangis dan berlari keluar kelas (dia duduk dan berdoa), tapi tanpa sengaja dia menabrak
Deril hingga terjatuh
Yose : Tuhan kenapa sih hidupku begini? Sampai kapan aku harus sabar mendengar ejekan
mereka? Aku tidak pernah menyakiti mereka, aku tidak pernah berbuat jahat. Tapi kenapa harus
aku? Kenapa aku harus hidup miskin dan dibenci seperti ini?
Akhirnya papa dan mama deril membelikan tiket lomba tersebut kepada Yose, Dari sekian banyak
peserta Yose yang jadi juaranya. Teman-temannya merasa menyesal dan tertampar akan ejekan
mereka selama ini. Mereka pun meminta maaf dan menyesali perbuatannya