Anda di halaman 1dari 15

LITURGI NATAL

LITURGI NATAL PSSSI BATAM TIMUR

LITURGI 1 : PENCIPTAAN

Tuhan Allah adalah Raja Yang Maha Kuasa, ia menciptakan langit, bumi serta seluruh alam semesta.
Cakrawala yang luas dan elok, gunung-gunung yang menjulang tinggi, burung-burung yang berkicau
dengan merdu, semuanya menunjukkan keindahan hasil karya tangan Tuhan . Bagaimanakah semua ini
bisa terjadi?…… Mari kita dengarkan

LITURGI I
1. Pada mulanya gelap semuanya, sunyi senyaplah samudera.
Allah bersabda: terang bercahya; hari pertama di dunia.

2. Pada mulanya belum ada langit; atas dan bawah tercampurlah.


Allah bersabda: bentangan pun jadi; hari kedua di dunia.

3. Pada mulanya belum ada tanah yang menumbuhkan tanamannya.


Allah bersabda: terciptalah darat; hari ketiga di dunia.

4. Pada mulanya belum ada surya, bulan dan bintang dan masanya.
Allah bersabda membuat semua; hari keempat di dunia.

5. Pada mulanya belum ada ikan, burung bersayap belum pernah.


Allah bersabda: segala tercipta; hari kelima di dunia.

6. Pada mulanya belum ada hewan yang menemani manusia.


Allah bersabda menjadikan insan; hari keenam di dunia.
LITURGI II : KEJATUHAN MANUSIA KEDALAM DOSA

Bapa & Anak masuk panggung. Sambil berjalan di panggung.

ANAK : Bapa, sungguh indah alam semesta ini .siapakah yang menciptakan ini?

BAPA : Pencipta dunia ini adalah Tuhan, Allah Sang Pencipta, Khalik langit dan bumi.

ANAK : Apakah Tuhan itu sudah ada sebelum dunia dijadikan?

IBU : Benar, Tuhan adalah kekal. Ia sudah ada sebelum semua ada…..

ANAK : Lalu dimana di tempatkanNya manusia yang pertama sekali Dia ciptakan?

BAPA : Pada mulanya Ia menempatkan manusia pertama itu di taman Eden, sebuah taman
yang indah dan semuanya yang mereka butuhkan ada disana.

ANAK : Lalu mengapa kita sekarang harus mencari apa yang kita butuhkan bapa?

IBU : Marilah kita bercerita sambil berjalan jalan di taman ini (meninggalkan panggung)

NARATOR

(Diiringi musik)

Sebelum dunia ada, Dia telah ada. Sebelum bumi dan segala isinya jadi, Dia sudah ada. Pada Mulanya
ada Firman dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah….

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Ia menciptakan alam semesta beserta isinya selama
enam hari. Ia menciptakan langit dan bumi. Ia menciptakan tumbuh-tumbuhan. Ia menciptakan segala
binatang di darat, laut dan udara. Dan Ia menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan. Dan sungguh
semua yang Ia ciptakan baik dan sempurna.

(Menjelang Narator selesai, adam dan hawa masuk)

ADAM

Hawa, Lihatlah, taman ini begitu indah. Dan semua tumbuhan dan buah-buahan di sini boleh kita
makan, kecuali…..

HAWA

Yang satu ini…(menunjuk sebuah pohon dan buah2an di dekat mereka)

ADAM

Betul sekali… Kamu tunggu di sini ya, aku akan mencari buah-buahan yang segar untuk kamu
makan. (Adam meninggalkan panggung, ular masuk)

ULAR

Hai Hawa, wah kelihatannya kamu lapar. Kenapa kamu tidak makan buah ini saja? Lihatlah, buahnya
tampak bagus dan rasanya pasti sangat nikmat.

HAWA
Tetapi Adam bilang, Tuhan melarang kami makan buah ini

ULAR

Ha ha ha… pasti Adam salah dengar…Ini namanya pohon Pengetahuan Baik dan Jahat, kalau makan ini
kalian akan menjadi seperti Tuhan. Tuhan itu baik, masak sih Ia melarang kalian makan buah yang begitu
ajaib ini. O..tidak mungkin, tidak mungkin….

HAWA

Ah, masak sih…

ULAR

Coba saja….

HAWA

(masih ragu-ragu, garuk-garuk kepala, bingung) Tapi…

ULAR

Ayo, coba saja. Kalau nggak dicoba pasti nggak akan tahu bagaimana rasanya..

HAWA

Ah, iya deh. Nyobain satu saja. (memetik buah dan memakannya) hm…nikmat sekali…(adam pun
datang) Sayang, cobalah buah ini, enak sekali. (Tanpa pikir panjang, adam memakannya)

Setelah Adam memakan buah (Bunyi Guntur dan gemuruh)

ADAM

(Voice Over, berteriak dan panic )

Ya Tuhan! Hawa, Kita telah melanggar perintah Tuhan! Bagaimana ini….(lalu bersembunyi)

NARATOR

(Musik Sedih….)

“Adam! Adam! Dimanakah engkau?” selepas Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang itu, Tuhan
mencari mereka di taman Eden. Namun mereka bersembunyi sebab mereka telah jatuh kedalam dosa.
(ular naik ke panggung)

Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ular yang telah memperdaya mereka, demikian: “Karena engkau
berbuat demikian, terkutuklah engkau diantara segala ternak dan diantara segala binatang hutan;
dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan seumur hidupmu. ( Hawa
naik kepanggung)Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan
meremukkan tumitnya”

FirmanNya kepada perempuan itu “ susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak;
dengan kesakitan kau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia
akan berkuasa atasmu”.(Adam naik ke panggung)

Lalu firmanNya kepada Adam: “ Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan
dari buah pohon, yang telah kuperintahkan kepadamu : Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah
tanah daripada engkau; dengan bersusah payan engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur
hidupmu; semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di
padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau
kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu.” SELESAI
LITURGI III : SIFAT-SIFAT MANUSIA

ANAK : Jadi bapa, sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka semua manusia juga sudah terputus
hubungannya dengan Allah?

BAPA : Benar. Sejak saat itu manusia sudah berada di bawah hukuman Allah.

ANAK : Aduh, kasihan sekali. Lalu setelah peristiwa itu, apa yang terjadi pada manusia itu sendiri
bapa?

IBU : Manusia menjadi terhanyut dalam dosa. Kita lihat saja sekarang, sebagian besar manusia
menunjukkan sifat buruk merek, tidak ada lagi rasa saling peduli diantara mereka, megeka egois dan
angkuh. Tidak ada lagi kasih diantara mereka.

ANAK : Apa -apa saja sifat yang bapa maksud?

BAPA : Mari kita beristirahat ke sana(menunjuk untuk mrninggalkan panggung) , bapa akan bercerita
disana.

Satu per satu naik ke atas panggung

1. Benci : Benci, benci… aku benci sekali sekarang ini. Aku benci melihat dia, aku benci melihat
mereka dan aku benci melihat kamu, huuh… Begitulah sifat manusia yang sering muncul. Sedikit sedikit
benci, melihat temannya cantik menjadi banci, melihat temannya pintar, menjadi banci bahkan melihat
temannya yang disukai orang lain, dirinya semakin banci, dengan satu marga pun bisa benci. Tetapi aku
senang , ini membuktikan bahwa aku adalah sifat yang paling banyak dimiliki oleh manusia, hahahaha.

2. Marah : Hei benci, diam kamu. Bukan kamu yang paling banyak diminati manusia. Kamu salah,
enak aja kamu bilang dirimu paling hebat. Akulah sifat yang paling banyak diminati oleh manusia. Kau
hanya dimiliki oleh orang orang dewasa saja. Tetapi kalau sifat pemarah seperti aku ini, mulai dari anak
kecilpun sudah ada. Kalau seseorang anak kemauannya tidak dituruti oleh orang tuanya maka dia akan
marah, apalagi orang dewasa, hmmm maunya marah . Lihat saja sudah ada orang tua yang tega
menganiaya anak-anaknya kalau dia marah, benar kan??! Itu artinya akulah yang dapat mamatahkan
hubungan orang lain yang paling banyak di hati manusia, huh… dasar.

3. Sukacita : Lalalala… (bernyanyi atau bersenandung kecil) Hah?? Indah sekali dunia ini. Lihatlah
pohon natal ini begitu indah, lampunya kerlap kelip, hiasannya yang cantik dan bunga-bunga yang
berkembang. Aku juga menghirup udara sebebas-bebasnya, tanpa bayar alias gratis, hmhm (sambil
menghirup udara). Aku adalah si sukacita. Dunia akan terasa selalu indah andai setiap orang mampu
selalu bersukacita. Tetapi sayangnya orang banyak lupa untuk bersukacita karena keadaan. Ada yang
bilang ‘terlalu sibuk’, ‘sembako mahallah’ sehingga orang malas bersukacita. Jangankan bersukacita,
tersenyum saja malas, cemberut saja. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk berkat Tuhan, pasti setiap
orang akan lebih mudah untuk tersenyum.

4. Rendah hati : Kau benar sukacita. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk setiap berkat yang
diterimanya, maka setiap orang itu akan merasakan betapa Tuhan memberkati hidupnya dan
memberikan ia rezeki. Memang setiap orang berbeda-beda rezekinya, tetapi bagi Tuhan setiap orang
adalah sama. Di mata Tuhan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah rezekinya dan bagi Tuhan
tidak ada yang lebih terhormat atau yang hina, semuanya sama. Kalau setiap orang menyadari hal itu,
maka mereka akan selalu bersukacita dan rendah hati?

5. Munafik : Alahhk tak usah muluk-muluk lah, karena di dunia ini sudah jarang sepeti itu. Kalau pun
ada, itu tidak seberapa dan mungkin hanya pura-pura seperti aku. Aku kan bisa dipajangkan, munafik =
muka nabi fikiran lain lain. Rugilah kalau punya muka cantik dan ganteng , mempunyai duit yang banyak,
pekerjaan bagus, dan mempunyai baju cantik yang pantas dipamerkan seperti aku ini tetapi hatiku siapa
yang tahu???? Jadi yang ada di dunia itu malah sering pura-pura baik alias purba, biar dapat dipuji,
disanjung, jadi aku si munafik yang banyak diminati.

6. Pembohong : Ya, ya, ya kau benar munafik, manusia sekarang banyak yang munafik apalagi untuk
membela dirinya. Tetapi kau harus sadar juga kawan bahwa awal dari pura-pura dan kemunafikan itu
kan berasal dari aku si pembohong. Orang tua saja mau berbohong, apalagi anak-anak supaya mereka
tidak dimarahi oleh orang tuanya. Berbohong kepada kumpulan marganya lah ,Pokoknya bohong lebih
banyak disukai. Malahan lagu Sekolah Minggukan ada yang berbunyi begini: ‘bohong, bohong, itu dosa’.
Tetapi kenyataannya tetap saja mereka bohong. Hm… jadi akulah yang banyak diminati orang, hehehe…

7. Sabar : Akh, tidak juga kok. Lihatlah masih banyak orang yang memiliki sifat sabar seperti aku,
misalnya orangtua. Mereka selalu sabar mendidik dan merawat anak-anaknya apalagi sejak kecil supaya
tidak berlaku seperti kalian itu berbohong, pemarah, munafik. Malah orangtua banyak yang tidak tidur
hanya karena menjaga dan memikirkan anak-anak mereka. Lihat juga para guru di sekolah dan di
sekolah Minggu, mereka tetap sabar biarpun anak didiknya nakal. Jadi jangan bohong kau pembohong,
masih ada koq yang sabar.

8. Pemaki : Apa kubilang… dasar kau sabar. Berapa banyak orangkah yang sabar sekarang ini, bisa
dihitung dengan jari tangan. Sesabar-sabarnya mereka pasti akan memaki juga dalam hatinya. Apa
benar masih ada orang yang tidak mau memaki lagi? Jangan takabur kau, anak kecil sekarang saja
buktinya gampang sekali diajari memaki, jadi akulah seharusnya dimahkotai, wehhhh.

9. Iri hati : What’s? Mahkota..? Apa tidak salah itu? Kau harus lihat dulu lebih jelas. Aku adalah iri
hati. Kalian tahu bahwa saat ini sedang galak-galaknya manusia tidak senang melihat orang lain yang
bahagia malahan senang melihat temannya sudah. Itu karena iri hati, tahu? Padahal dia tidak dirugikan
kalau temannya senang, tetapi begitulah… namanya juga iri hati, hmmm.

10. Dendam : Stop, stop kalian tidak tahu malu, semua merasa paling hebat. Kalian harus akui diriku si
pendendam. Lihat saja mereka yang sudah saling bermaafan tetapi kalau dendam tetap saja ada.
Malahan ada kalimat seperti ini : ‘yah, memang kami sudah saling bermaafan, tetapi bagaimana ya aku
belum sepenuhnya berbicara dengan dia’. Nah, itu kan sama saja dengan dendam. Jadi sifat seperti aku
juga banyak di dunia.

11. Putus asa : Aduh, aduh, kalian itu banyak cerita saja. Lihat dulu siapa aku, si putus asa. Aku bisa
membuat manusia hancur bahkan hancur lebur hingga bunuh diri. Tahu sendiri kan kalau manusia itu
tidak siap untuk gagal, padahal terkadang kegagalankan adalah bagian dari hidup manusia dan manusia
itu tahu, Cuma karena manusia tidak terima kegagalan. Kalau ada pergumulan langsung saja putus asa,
ada gagal cari kerja, gagal bercinta eh… malah bunuh diri, pokoknya selalu putus asa. Jadi tidak apa-apa
juga kalau aku bukan terbanyak . Tetapi akulah yang paling hebat, karena pemuka agama kurang
perhatian kepada iman manusia, maka jadilah putus asa.
12. Kasih : (datang dengan diam dan tenang saja, sampai-sampai yang lainpun bertanya kenapa diam
saja).

13. Benci : woi… diam aja, kamu sakit gigi ya? Apa yang bisa kau pamerkan?

14. Kasih: tidak ada yang perlu aku pamerkan kawan. Aku justru merasa gagal untuk memperjuangkan
dan memperbanyak sifat kasih. Lihat saja sudah banyak orang Kristen yang malu berbuat kasih. Padahal
ajaran utamanya adalah kasih. Tapi lihatlah…. Mereka malu bertindak kasih, takut diejek orang,
pokoknya gimanalah biar dia dibilang alim dan biar dijauhi orang lain. Lihatlah dunia ini, seandainya
kasih lebih banyak, maka tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi permusuhan, penganiayaan dan tidak ada
lagi kekerasan. Padahal Yesus datang ke dunia ini hanya karena kasihnya kepada manusia, tetapi
mengapa hai manusia semuanya menjadi kacau…… hah (sedih).

15. Penghibur : hai sobatku, kau tidak gagal… kau berhasil. Kalaupun sekarang ini sifat-sifat mereka
yang menonjol (menunjuk kearah sifat benci, dendam dll. Tapi percayalah sudah banyak manusia kini
sudah banyak mulai mengasihi. Lihat saja gereja-gereja semakin berkembang, para penatua semakin
banyak, acara ibadah sudah semakin banyak, kunjungan-kunjungan social juga sudah semakin
digalakkan. Manusia sudah mulai mencoba untuk saling mengerti dan saling menerima, dan memang
benar seperti yang dikatakan Yesus bahwa banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih.

16. Rendah hati : Aku setuju. Bukankah setiap orang akan menuai apa yang ditanamnya?

17. Sabar : Betul, dan setiap orang harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya.
Masa penghakiman akan datang dan Tuhan akan memberi mahkota bagi setiap orang yang pantas
menerimanya. Kalian semua (menunjuk kearah sifat-sifat jelek) apakah kalian senang kalau dunia ini
kacau balau? Ketahuilah kelak kalian juga akan menerima upahnya. Kalian akan dihukum Tuhan dan
akan dicampakkan ke dalam api neraka. Apakah itu yang kalian mau?

18. Semua sifat-sifat jelek sambil tertunduk : Ampun… tidak… jangan… kami tidak mau dipanggang
dalam api neraka. Katakanlah apa yang harus kami perbuat agar selamat.

19. Kasih : Benarkah kalian mau? Aku sangat senang mendengarnya. Bertobatlah, kembali kepada
Tuhan. Percayalah bahwa ampunan Tuhan pasti selalu ada. Berserahlah kepadaNya, karena Dia yang
telah lahir dikandang domba, disalibkan dan mati, yang telah bangkit dan naik ke sorga selalu
menantikan anak-anakNya kembali. Tanggalkanlah sifat burukmu dan mulailah hidup baru. (Sifat-sifat
jelekpun menggoyangkan nametag sifat yang ada pada mereka).

20. Sukacita : Hore… dunia akan tetap indah, senyum akan terasa kembali karena kedamaian diam di
antara kita, maka aku mau hidup seribu tahun lagi. Terima kasih Tuhan Yesus.

*MASUK TARIAN GET UP GET UP.


Rangkaian Liturgi Situasional

(Barisan bentuk Salib)

Prolog:

Saudara-saudara yang terkasih, saat ini kita sedang merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Saat
ini umatNya menyambut kedatangan Sang Juruselamat yang membawa ”Terang Ilahi” ke dunia yang
penuh kegelapan ini. Bagaimanakah Respons manusia terhadap Terang Ilahi itu ????!!!!!!

1. Wahai saudaraku, perhatikanlah sesamamu disekelilingmu! baik dilingkungan


rumahmu, dilingkungan pekerjaanmu, bahkan diantara sesama margamu.......!!!!
Gembirakah mereka menyambut Natal ini !!!!!! Bersukakah mereka dengan
terang Ilahi ini !!!!! Perhatikanlah dengan seksama.......! Ooooh.... ternyata lebih
banyak yang tidak mau tahu dengan terang Ilahi itu, kebanyakan tidak
menghiraukan perintah Allah. Itulah dosa, nista, penghinaan, ketidak adilan, dan
ketidak jujuran manusia pada Allah. Nampaknya, semuanya itu hanya manis
dimulut belaka saja...!!!
2. Ya..... pada zaman ini manusia lebih menyukai gelap dari pada terang.
Manusia lebih senang melakukan perbuatan yang menentang kehendak Allah,
karena itu manusia semakin jauh terpisah dari Allah, sehingga dunia penuh
dengan prasangka, kekacauan, penindasan, pemerkosaan yang mengakibatkan
kebencian, perang, dendam membara, penderitaan dan kesengsaraan.
3. Oh Tuhan...!!! lihatlah perkara yang menimpa kehidupan kami. Lihatlah
derita kami, dengarkanlah seruan yang datang dan memohon kepadaMu. Berilah
telinga atas doa permohonan kami ya Tuhan. Kiranya Engkaulah ya... Allah yang
mengangkat kami serta menyelamatkan jiwa kami dari penderitaan menuju
terang Ilahi yang Engkau bawa ke dunia ini.
4. Saudaraku yang terkasih, tidakkah engkau lihat, zaman ini semakin menyeret
kita kepada kekelaman ? Manusia cenderung berjalan dalam gelap, kualitas orang
yang berjalan dalam terang ilahi semakin berkurang. Berbuat semau gue, tidak
lagi takut terhadap terang ilahi walau sebenarnya mereka mengetahui bahwa
hidup menuju kesengsaraan bahkan kehancuran, Hidup yang baik tidak mampu
memuaskan hati manusia, manusia tidak pernah puas dengan apa yang dia punya,
kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan egoisme.
5. Ya Tuhan...., bukalah pintu hati kami. Biarlah kami merindukan terangMu
pribadi lepas pribadi. Jauhkanlah kegelapan dari jiwa-jiwa kami sebab
sesungguhnya kami akan selalu tersandung bila berjalan dalam gelap.Terangilah
hidup kami dengan firmanMu dan luputkanlah kami daripada hukumMu.
Bimbinglah kami untuk hidup dalam terangMu, karena Engkaulah jalan kebenaran
dan hidup, dan Engkaulah segalanya bagi kami.
6. Saudara-saudaraku seiman .........!!! Di era kehidupan yang semakin maju ini,
lihatlah....... kemajuan teknologi membutakan mata hati manusia, mereka sibuk
mementingkan diri sendiri , tidak saling peduli dengan sesama, bahkan
semarganya lebih menyedihkan lagi anak, istri dan suami terabaikan, Tidak ada
lagi penghargaan kepada orang tua, adik tidak menghargai dan menghormati
abangnya, sesama marga saling bertengkar, budaya semau gue semangkin hidup ,
teguran dan sapaan tidak lagi terdengar, semangkin membenci dan memaki
karena keegoisan dan iri hati Perbuatan baik di ukur dengan uang. Kenakalan
remaja semangkin meningkat, merokok, bolos sekolah, tauran, obat obatan
terlarang, tidak sayang akan diri sendiri.
7. semakin banyak manusia yang kuatir dan cemas akan kehidupaNya. Mereka
berlomba-lomba memperbanyak harta duniawi. Mereka takut tidak memperoleh
apa-apa karena krisis yang berkepanjangan. Seluruh hidupnya dipertaruhkan
hanya demi kekayaan, demi jabatan, dan demi kebutuhan hidup yang semakin
tinggi oleh tuntutan jaman. Manusia lebih memusingkan kebutuhan jasmani, dan
mengabaikan kebutuhan rohani yang sesungguhnya lebih penting.
8. Mungkinkah kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian?? Kerakusan
manusia menciptakan bencana alam yang tidak dapat di bendung, Hukum tidak
lagi dihargai, menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas yang di pilih
manusia, kebaikkan dan upaya pemerintah hanya dianggap sebagai dogeng
belaka , selalu menyalakan merasa paling benar dan paham.
9. Malam ini adalah malam yang penuh sukacita bagi kita umat pilihan Allah.
2000 tahun yang lalu, Juruselamat dunia t’lah lahir di tempat yang hina, di
kandang domba.!!!! Yesus Sang Penebus harus lahir di kandang domba yang hina.
Semua itu adalah karena kesombongan dan keangkuhan manusia yang selalu
mementingkan diri sendiri, dan tidak berbelaskasihan terhadap ibu yang hamil tua
mencari penginapan karena kemalaman. Saudaraku, malam ini, buanglah jauh-
jauh kesombongan serta kecongkakan , iri hati , dendam dari hatimu, jangan
biarkan sampai dua kali Yesus harus lahir di kandang domba. Siapkahlah hatimu
untuk-Nya.
10. ”Inilah kasih itu”......!!!! Bukan kita yang memilih Dia, namun Dia yang akan
menjadikan kita sebagai AnakNya....!!! Bukan kita yang telah mengasihi Allah,
tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai
Juruselamat atas dosa-dosa kita, seperti bapa telah mengasihi aku, demikian juga
aku telah mengasihi kamu, tinggallah didalam kasihKu itu. Inilah perintahku,
supaya kamu saling mengasihi sama seperti aku telah mengasihi kamu. Amin.

* PUISI
PUISI

Tuhan..Tuhan..Tuhan...

Kami berseru kepadaMu karena kami susah dan gelisah atas dosa-dosa kami..

Betapa hina kami makhluk ciptaanMu ini..

Lumuran dosa kejahatan telah mewarnai kehidupan kami,

Kami melanggar hukumMu y Tuhan,

Kami mendukakan hatiMu..

nafsu keinginan duniawi selalu mempengaruhi kami Y Tuhan.....

Kami patut mendapat murkaMu Tuhan..

Kami patut mendapat murkaMu..

Tetapi Tuhan.....

Kau Maha Kasih dan Pengampun..

Kau memberi dengan teramat lebih..


Kau beri cinta kasih itu sebagai anugerah..
Kau beri dengan melimpah-limpah..
Kau mengangkat kami yang terhempas,
Meredam duka, lara, dan derita,
Menghapus derai-derai air mata,
Menyembuhkan luka yang membekas...
Karena kasihMu yang besar itu...

Tuhan...

Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?

Apakah anak manusia , sehingga Engkau mengindahkannya?

Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah,

Kau telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat

Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu

segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya,,


Tuhan...
Seperti embun di pagi hari,
Seperti terang rembulan di gelap malam,
HadirMu membuka mata setiap insan,
Memberi arti bagi jalan kehidupan
Hingga bibir ini mengaku dan percaya,
Bahwa Engkau adalah Yang Kuasa..... Bahwa Engkau adalah Jalan Keselamatan....
LITURGI IV : KELAHIRAN JURU SELAMAT

Dialog diambil langsung dari Injil Lukas 1:39-56; Lukas 2:1-20 dan Matius 2:1-12.
PEMERAN:
Peran utama: Yusuf, Maria, , Malaikat, beberapa
gembala, dan tiga orang Majus,

KELAHIRAN YESUS KRISTUS

ADEGAN 1: Pemberitahuan Tentang Kelahiran Yesus

[[Musik pengiring instrumental mengalunkan lagu (O Come, O Come


Emmanuel). Narator mulai membacakan naskahnya di belakang panggung.]]

NARATOR: Dalam bulan keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke


sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan
yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud,
nama perawan itu Maria. Dan maria mengandung daripada Roh Kudus. Kemudian ” Dengarkan,
dengarkan. Kaisar Agustus mengumumkan bahwa akan ada sensus. Setiap orang akan dihitung dan
harus kembali ke kota asal masing-masing. Setiap orang harus tahu berita ini!”

Narator keluar, dan Yusuf serta Maria (hamil) masuk

Yusuf:

Maria, Aku tahu kamu sedang hamil, tapi kita harus pergi ke Bethlehem untuk ikut sensus.

Maria:

Ya Yusuf. Aku rasa aku bisa melakukan perjalanan itu, dan aku tahu Tuhan akan bersama kita selama
perjalanan

Yusuf dan Maria berkemas-kemas dan memulai perjalanan mereka

Saat melewati penginapan pertama, mereka mengetuk pintu.

Pemilik penginapan berada di balik pintu

Pemilik penginapan 1:

Ya, tunggu sebentar

Yusuf:

Kami sudah melakukan perjalanan yang panjang.

Apakah Anda masih punya kamar untuk kami?

Pemilik penginapan 1:

Maaf, tetapi tidak ada lagi kamar yang kosong di sini.


Cobalah ke penginapan sebelah.

Yusuf dan Maria berjalan ke penginapan selanjutnya, dan mengetuk pintu.

Pemilik penginapan 2:

Maaf sekali, bila Anda mencari tempat untuk menginap, tempat kami sudah penuh. Cobalah ke
penginapan sebelah.

Yusuf dan Maria berjalan ke penginapan berikutnya, dan mereka hampir sampai di pintu penginapan
saat pemilik penginapan 3 keluar.

Pemilik penginapan 3:

Sungguh tidak dapat dipercaya, tempat ini hampir penuh sesak.

Pemilik penginapan 3 menatap Maria dengan penuh belas kasihan.

Pemilik penginapan 3:

Saya rasa kamu tidak akan mendapatkan kamar lagi untuk menginap di kota ini. Tetapi kamu juga jangan
melanjutkan perjalanan karena sekarang sudah malam. Bila kamu tidak keberatan, kamu bisa
beristirahat di kandang milikku di belakang rumah. Kandang itu memang bukan tempat yang paling
nyaman, tetapi setidaknya ada atap yang menaungimu. Dan binatang-binatangnya tidak liar, mereka
tidak akan menganggu kalian.

Yusuf:

Maria harus beristirahat. Kandang pun tidak menjadi masalah bagi kami.

Pemilik Penginapan 3:

Kalau begitu, ayo ikut aku.

Pemilik penginapan berjalan dan menunjukkan jalan kepada Yusuf dan Maria menuju kandang,
kemudian semua pemilik penginapan keluar.

Episode 2 (Di dalam kandang)

Yusuf dan Maria duduk di lantai dan kemudian mulai menyiapkan tempat tidur mereka.

Yusuf:

Aku tahu Tuhan bersama kita. Lebih baik kita tidur di sini daripada di luar.

Maria:

Yusuf, aku merasa tidak enak badan. Aku benar-benar lelah, dan aku merasa sakit. Aku rasa bayi ini akan
segera lahir.

Yusuf:

Maria, berbaringlah di tempat yang sudah aku siapkan ini.


Sudah tidak lama lagi bayi kita akan lahir.

Episode 3 (Di padang)

Narator:

Sementara itu, beberapa gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka pada malam hari ketika tiba-
tiba seorang malaikat muncul di depan mereka.

Malaikat masuk. Sambil malaikat berbicara, Maria membungkus bayi Yesus dengan kain dan
membaringkan dia di palungan.

Malaikat 1:

Dengar, Aku membawa kabar sukacita. Hari ini, di kota Daud telah lahir bagimu seorang Juruselamat,
yaitu Kristus Tuhan. Dan ini akan menjadi tanda bagimu, kamu akan menemukan seorang bayi
dibungkus kain dan diletakkan di palungan.

Semua malaikat:

Puji Tuhan yang mulia, dan damai di bumi bagi mereka yang berkenan pada-Nya.

Gembala 1:

Mari kita ke Bethlehem dan melihat apa yang sudah Tuhan katakan kepada kita.

Gembala 2:

Ayo kita beritahu teman-teman kita dan kita segera pergi. Puji Tuhan atas kabar baik ini. Ayo, ini
perjalanan panjang.

Narator:

Begitulah para gembala, setelah mendengar kabar dari para malaikat mereka pergi mengunjungi bayi
itu. Tak lama kemudian, tiga orang majus melihat sebuah bintang bersinar terang di langit.

Para majus masuk. Bintang ditampilkan.

Majus 1:

Menunjuk pada bintang.

Lihat, ada bintang. Lihatlah betapa terangnya bintang itu!

Majus 2:

Melihat bintang itu.

Ini adalah tanda. Tanda yang indah. Raja orang Yahudi telah lahir!

Majus 3:

Mari kita pergi dan menyembah Dia. Hadiah, kita perlu hadiah!
Majus 1:

Aku tahu apa yang bisa aku berikan untuknya. Aku akan memberi-Nya emas, karena Dia Raja!

Majus 2:

Hadiahku istimewa. Aku akan memberikan mur.

Majus 3:

Hadiahku adalah kemenyan. Ayo kita letakkan di kotak istimewa, karena Dia adalah Raja..

Ketiga majus itu meletakkan hadiah mereka ke sebuah kotak tempat menyimpan barang berharga.
Narator masuk. Kemudian para majus berjalan mengelilingi kandang sambil melihat pada bintang. Maria
mengangkat bayinya dan kemudian mengendongnya

Episode 4 (Di dalam kandang)

Narator:

Lalu para majus itu menemukan Raja mereka, dengan mengikuti bintang itu. Dan saat mereka tiba,
mereka menunduk dan menyembah Raja itu, dan memberikan hadiah mereka kepada-Nya.

Para majus pelan-pelan meletakkan hadiah mereka di depan Maria, melihat bayi itu dan kemudian
mereka menunduk. Kemudian para Malaikat masuk.

Malaikat:

Terpujilah Allah yang Mahatinggi, dan damai di bumi di antara manusia.

Anda mungkin juga menyukai