Anda di halaman 1dari 15

LITURGI NATAL PDO SION 2016

LITURGI 1 : PENCIPTAAN

Tuhan Allah adalah Raja Yang Maha Kuasa, ia menciptakan langit, bumi serta seluruh alam semesta.
Cakrawala yang luas dan elok, gunung-gunung yang menjulang tinggi, burung-burung yang berkicau
dengan merdu, semuanya menunjukkan keindahan hasil karya tangan Tuhan . Bagaimanakah semua ini
bisa terjadi?…… Mari kita dengarkan LITURGI I.

1. Pada mulanya gelap semuanya, sunyi senyaplah samudera.


Allah bersabda: terang bercahya; hari pertama di dunia.

2. Pada mulanya belum ada langit; atas dan bawah tercampurlah.


Allah bersabda: bentangan pun jadi; hari kedua di dunia.

3. Pada mulanya belum ada tanah yang menumbuhkan tanamannya.


Allah bersabda: terciptalah darat; hari ketiga di dunia.

4. Pada mulanya belum ada surya, bulan dan bintang dan masanya.
Allah bersabda membuat semua; hari keempat di dunia.

5. Pada mulanya belum ada ikan, burung bersayap belum pernah.


Allah bersabda: segala tercipta; hari kelima di dunia.

6. Pada mulanya belum ada hewan yang menemani manusia.


Allah bersabda menjadikan insan; hari keenam di dunia.

7. Pada mulanya semua terjadi: langit dan bumi dan isinya.


Allah Pencipta telah memberkati hari ketujuh di dunia.

LITURGI II : KEJATUHAN MANUSIA KEDALAM DOSA

Bapa & Anak masuk panggung. Sambil berjalan di panggung.

ANAK : Bapa, sungguh indah alam semesta ini .siapakah yang menciptakan ini?
BAPA : Pencipta dunia ini adalah Tuhan, Allah Sang Pencipta, Khalik langit dan bumi.

ANAK : Apakah Tuhan itu sudah ada sebelum dunia dijadikan?

BAPA : Benar, Tuhan adalah kekal. Ia sudah ada sebelum semua ada…..

ANAK : Lalu dimana di tempatkanNya manusia yang pertama sekali Dia ciptakan?

BAPA : Pada mulanya Ia menempatkan manusia pertama itu di taman Eden, sebuah taman yang indah
dan semuanya yang mereka butuhkan ada disana.

ANAK : Lalu mengapa kita sekarang harus mencari apa yang kita butuhkan bapa?

BAPA : Marilah kita bercerita sambil berjalan jalan di taman ini (meninggalkan panggung)

NARATOR

(Diiringi music orchestra)

Sebelum dunia ada, Dia telah ada. Sebelum bumi dan segala isinya jadi, Dia sudah ada. Pada Mulanya ada
Firman dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah….

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Ia menciptakan alam semesta beserta isinya selama
enam hari. Ia menciptakan langit dan bumi. Ia menciptakan tumbuh-tumbuhan. Ia menciptakan segala
binatang di darat, laut dan udara. Dan Ia menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan. Dan sungguh
semua yang Ia ciptakan baik dan sempurna.

(Menjelang Narator selesai, adam dan hawa masuk)

ADAM

Hawa, Lihatlah, taman ini begitu indah. Dan semua tumbuhan dan buah-buahan di sini boleh kita makan,
kecuali…..

HAWA

Yang satu ini…(menunjuk sebuah pohon dan buah2an di dekat mereka)

ADAM

Betul sekali… Kamu tunggu di sini ya, aku akan mencari buah-buahan yang segar untuk kamu
makan. (Adam meninggalkan panggung, ular masuk)

ULAR

Hai Hawa, wah kelihatannya kamu lapar. Kenapa kamu tidak makan buah ini saja? Lihatlah, buahnya
tampak bagus dan rasanya pasti sangat nikmat.

HAWA

Tetapi Adam bilang, Tuhan melarang kami makan buah ini

ULAR

Ha ha ha… pasti Adam salah dengar…Ini namanya pohon Pengetahuan Baik dan Jahat, kalau makan ini
kalian akan menjadi seperti Tuhan. Tuhan itu baik, masak sih Ia melarang kalian makan buah yang begitu
ajaib ini. O..tidak mungkin, tidak mungkin….
HAWA

Ah, masak sih…

ULAR

Coba saja….

HAWA

(masih ragu-ragu, garuk-garuk kepala, bingung) Tapi…

ULAR

Ayo, coba saja. Kalau nggak dicoba pasti nggak akan tahu bagaimana rasanya..

HAWA

Ah, iya deh. Nyobain satu saja. (memetik buah dan memakannya) hm…nikmat sekali…(adam pun datang)
Sayang, cobalah buah ini, enak sekali. (Tanpa pikir panjang, adam memakannya)

Setelah Adam memakan buah (Bunyi Guntur dan gemuruh)

ADAM

(Voice Over, berteriak dan panic )

Ya Tuhan! Hawa, Kita telah melanggar perintah Tuhan! Bagaimana ini….(lalu bersembunyi)

NARATOR

Musik Sedih….

“Adam! Adam! Dimanakah engkau?” selepas Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang itu, Tuhan
mencari mereka di taman Eden. Namun mereka bersembunyi sebab mereka telah jatuh kedalam dosa.
(ular naik ke panggung)

Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ular yang telah memperdaya mereka, demikian: “Karena engkau
berbuat demikian, terkutuklah engkau diantara segala ternak dan diantara segala binatang hutan; dengan
perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan seumur hidupmu. ( Hawa naik
kepanggung)Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu
dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya”

FirmanNya kepada perempuan itu “ susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak;
dengan kesakitan kau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan
berkuasa atasmu”.(Adam naik ke panggung)

Lalu firmanNya kepada Adam: “ Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan
dari buah pohon, yang telah kuperintahkan kepadamu : Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah
tanah daripada engkau; dengan bersusah payan engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur
hidupmu; semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di
padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau
kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu.” SELESAI

LITURGI III : SIFAT-SIFAT MANUSIA

ANAK : Jadi bapa, sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka semua manusia juga sudah terputus
hubungannya dengan Allah?

BAPA : Benar. Sejak saat itu manusia sudah berada di bawah hukuman Allah.

ANAK : Aduh, kasihan sekali. Lalu setelah peristiwa itu, apa yang terjadi pada manusia itu sendiri bapa?

BAPA : Manusia menjadi terhanyut dalam dosa. Kita lihat saja sekarang, sebagian besar manusia
menunjukkan sifat buruk merek, tidak ada lagi rasa saling peduli diantara mereka, megeka egois dan
angkuh. Tidak ada lagi kasih diantara mereka.

ANAK : Apa -apa saja sifat yang bapa maksud?

BAPA : Mari kita beristirahat ke sana(menunjuk untuk mrninggalkan panggung) , bapa akan bercerita
disana.

Satu per satu naik ke atas panggung

1. Benci : Benci, benci… aku benci sekali sekarang ini. Aku benci melihat dia, aku benci melihat mereka
dan aku benci melihat kamu, huuh… Begitulah sifat manusia yang sering muncul. Sedikit sedikit benci,
melihat temannya cantik menjadi banci, melihat temannya pintar, menjadi banci bahkan melihat
temannya yang disukai orang lain, dirinya semakin banci. Tetapi aku senang , ini membuktikan bahwa aku
adalah sifat yang paling banyak dimiliki oleh manusia, hahahaha.

2. Marah : Hei benci, diam kamu. Bukan kamu yang paling banyak diminati manusia. Kamu salah, enak
aja kamu bilang dirimu paling hebat. Akulah sifat yang paling banyak diminati oleh manusia. Kau hanya
dimiliki oleh orang orang dewasa saja. Tetapi kalau sifat pemarah seperti aku ini, mulai dari anak kecilpun
sudah ada. Kalau seseorang anak kemauannya tidak dituruti oleh orang tuanya maka dia akan marah,
apalagi orang dewasa, hmmm maunya marah ter. Lihat saja sudah ada orang tua yang tega menganiaya
anak-anaknya kalau dia marah, benar kan??! Itu artinya akulah yang dapat mamatahkan hubungan orang
lain yang paling banyak di hati manusia, huh… dasar.

3. Sukacita : Lalalala… (bernyanyi atau bersenandung kecil) Hah?? Indah sekali dunia ini. Lihatlah
pohon natal ini begitu indah, lampunya kerlap kelip, hiasannya yang cantik dan bunga-bunga yang
berkembang. Aku juga menghirup udara sebebas-bebasnya, tanpa bayar alias gratis, hmhm (sambil
menghirup udara). Aku adalah si sukacita. Dunia akan terasa selalu indah andai setiap orang mampu
selalu bersukacita. Tetapi sayangnya orang banyak lupa untuk bersukacita karena keadaan. Ada yang
bilang ‘terlalu sibuk’, ‘sembako mahallah’ sehingga orang malas bersukacita. Jangankan bersukacita,
tersenyum saja malas, cemberut saja. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk berkat Tuhan, pasti setiap
orang akan lebih mudah untuk tersenyum.
4. Rendah hati : Kau benar sukacita. Kalau saja setiap orang bersyukur untuk setiap berkat yang
diterimanya, maka setiap orang itu akan merasakan betapa Tuhan memberkati hidupnya dan
memberikan ia rezeki. Memang setiap orang berbeda-beda rezekinya, tetapi bagi Tuhan setiap orang
adalah sama. Di mata Tuhan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah rezekinya dan bagi Tuhan tidak
ada yang lebih terhormat atau yang hina, semuanya sama. Kalau setiap orang menyadari hal itu, maka
mereka akan selalu bersukacita dan rendah hati?

5. Munafik : Alahhk tak usah muluk-muluk lah, karena di dunia ini sudah jarang sepeti itu. Kalau pun
ada, itu tidak seberapa dan mungkin hanya pura-pura seperti aku. Aku kan bisa dipajangkan, munafik =
muka nabi fikiran lain lain. Rugilah kalau punya muka cantik, mempunyai duit yang banyak, pekerjaan
bagus, dan mempunyai baju cantik yang pantas dipamerkan seperti aku ini tetapi hatiku siapa yang
tahu???? Jadi yang ada di dunia itu malah sering pura-pura baik alias purba, biar dia dapat dipuji,
disanjung, jadi aku si munafik yang banyak diminati.

6. Pembohong : Ya, ya, ya kau benar munafik, manusia sekarang banyak yang munafik apalagi untuk
membela dirinya. Tetapi kau harus sadar juga kawan bahwa awal dari pura-pura dan kemunafikan itu kan
berasal dari aku si pembohong. Orang tua saja mau berbohong, apalagi anak-anak supaya mereka tidak
dimarahi oleh orang tuanya. Pokoknya bohong lebih banyak disukai. Malahan lagu Sekolah Minggukan
ada yang berbunyi begini: ‘bohong, bohong, itu dosa’. Tetapi kenyataannya tetap saja mereka bohong.
Hm… jadi akulah yang banyak diminati orang, hehehe…

7. Sabar : Akh, tidak juga kok. Lihatlah masih banyak orang yang memiliki sifat sabar seperti aku,
misalnya orangtua. Mereka selalu sabar mendidik dan merawat anak-anaknya apalagi sejak kecil supaya
tidak berlaku seperti kalian itu berbohong, pemarah, munafik. Malah orangtua banyak yang tidak tidur
hanya karena menjaga dan memikirkan anak-anak mereka. Lihat juga para guru di sekolah dan di sekolah
Minggu, mereka tetap sabar biarpun anak didiknya nakal. Jadi jangan bohong kau pembohong, masih ada
koq yang sabar.

8. Pemaki : Apa kubilang… dasar kau sabar. Berapa banyak orangkah yang sabar sekarang ini, bisa
dihitung dengan jari tangan. Sesabar-sabarnya mereka pasti akan memaki juga dalam hatinya. Apa benar
masih ada orangtua dan guru-guru yang tidak mau memaki lagi? Jangan takabur kau, anak kecil sekarang
saja buktinya gampang sekali diajari memaki, jadi akulah seharusnya dimahkotai, wehhhh.

9. Iri hati : What’s? Mahkota..? Apa tidak salah itu? Kau harus lihat dulu lebih jelas. Aku adalah iri hati.
Kalian tahu bahwa saat ini sedang galak-galaknya manusia tidak senang melihat orang lain yang bahagia
malahan senang melihat temannya sudah. Itu karena iri hati, tahu? Padahal dia tidak dirugikan kalau
temannya senang, tetapi begitulah… namanya juga iri hati, hmmm.

10. Dendam : Stop, stop kalian tidak tahu malu, semua merasa paling hebat. Kalian harus akui diriku si
pendendam. Lihat saja mereka yang sudah saling bermaafan tetapi kalau dendam tetap saja ada.
Malahan ada kalimat seperti ini : ‘yah, memang kami sudah saling bermaafan, tetapi bagaimana ya aku
belum sepenuhnya berbicara dengan dia’. Nah, itu kan sama saja dengan dendam. Jadi sifat seperti aku
juga banyak di dunia.

11. Putus asa : Aduh, aduh, kalian itu banyak cerita saja. Lihat dulu siapa aku, si putus asa. Aku bisa
membuat manusia hancur bahkan hancur lebur hingga bunuh diri. Tahu sendiri kan kalau manusia itu
tidak siap untuk gagal, padahal terkadang kegagalankan adalah bagian dari hidup manusia dan manusia
itu tahu, Cuma karena manusia tidak terima kegagalan. Kalau ada pergumulan langsung saja putus asa,
ada gagal cari kerja, gagal bercinta eh… malah bunuh diri, pokoknya selalu putus asa. Jadi tidak apa-apa
juga kalau aku bukan terbanyak . Tetapi akulah yang paling hebat, karena pemuka agama kurang
perhatian kepada iman manusia, maka jadilah putus asa.

12. Kasih : (datang dengan diam dan tenang saja, sampai-sampai yang lainpun bertanya kenapa diam
saja).

13. Benci : woi… diam aja, kamu sakit gigi ya? Apa yang bisa kau pamerkan?

14. Kasih: tidak ada yang perlu aku pamerkan kawan. Aku justru merasa gagal untuk memperjuangkan
dan memperbanyak sifat kasih. Lihat saja sudah banyak orang Kristen yang malu berbuat kasih. Padahal
ajaran utamanya adalah kasih. Tapi lihatlah…. Mereka malu bertindak kasih, takut diejek orang, pokoknya
gimanalah biar dia dibilang alim dan biar dijauhi orang lain. Lihatlah dunia ini, seandainya kasih lebih
banyak, maka tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi permusuhan, penganiayaan dan tidak ada lagi
kekerasan. Padahal Yesus datang ke dunia ini hanya karena kasihnya kepada manusia, tetapi mengapa hai
manusia semuanya menjadi kacau…… hah (sedih).

15. Penghibur : hai sobatku, kau tidak gagal… kau berhasil. Kalaupun sekarang ini sifat-sifat mereka yang
menonjol (menunjuk kearah sifat benci, dendam dll. Tapi percayalah sudah banyak manusia kini sudah
banyak mulai mengasihi. Lihat saja gereja-gereja semakin berkembang, para penatua semakin banyak,
acara ibadah sudah semakin banyak, kunjungan-kunjungan social juga sudah semakin digalakkan.
Manusia sudah mulai mencoba untuk saling mengerti dan saling menerima, dan memang benar seperti
yang dikatakan Yesus bahwa banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih.

16. Rendah hati : Aku setuju. Bukankah setiap orang akan menuai apa yang ditanamnya?

17. Sabar : Betul, dan setiap orang harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya. Masa
penghakiman akan datang dan Tuhan akan memberi mahkota bagi setiap orang yang pantas
menerimanya. Kalian semua (menunjuk kearah sifat-sifat jelek) apakah kalian senang kalau dunia ini
kacau balau? Ketahuilah kelak kalian juga akan menerima upahnya. Kalian akan dihukum Tuhan dan akan
dicampakkan ke dalam api neraka. Apakah itu yang kalian mau?

18. Semua sifat-sifat jelek sambil tertunduk : Ampun… tidak… jangan… kami tidak mau dipanggang
dalam api neraka. Katakanlah apa yang harus kami perbuat agar selamat.

19. Kasih : Benarkah kalian mau? Aku sangat senang mendengarnya. Bertobatlah, kembali kepada Tuhan.
Percayalah bahwa ampunan Tuhan pasti selalu ada. Berserahlah kepadaNya, karena Dia yang telah lahir
dikandang domba, disalibkan dan mati, yang telah bangkit dan naik ke sorga selalu menantikan anak-
anakNya kembali. Tanggalkanlah sifat burukmu dan mulailah hidup baru. (Sifat-sifat jelekpun
menggoyangkan nametag sifat yang ada pada mereka).

20. Sukacita : Hore… dunia akan tetap indah, senyum akan terasa kembali karena kedamaian diam di
antara kita, maka aku mau hidup seribu tahun lagi. Terima kasih Tuhan Yesus.

*Sambil bergandengan tangan menyanyikan lagu: Kasih itu lemah lembut, kasih itu memaafkan, kasih itu
murah hati, kasihMu sungguh tiada taranya. Ajarilah kami ini saling mengasihi, ajarilah kami ini saling
mengampuni, ajarilah kami ini kasihMu ya Tuhan, kasihMu sungguh tiada taranya.
LITURGI IV : KELAHIRAN JURU SELAMAT

Dialog diambil langsung dari Injil Lukas 1:39-56; Lukas 2:1-20 dan Matius 2:1-12.
PEMERAN:
Peran utama: Yusuf, Maria, Elisabet, Malaikat, beberapa
gembala, Herodes, dan tiga orang Majus,

KELAHIRAN YESUS KRISTUS

ADEGAN 1: Pemberitahuan Tentang Kelahiran Yesus

[[Musik pengiring instrumental mengalunkan lagu (O Come, O Come


Emmanuel). Narator mulai membacakan naskahnya di belakang panggung.]]

NARATOR: Dalam bulan keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke


sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan
yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud,
nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria,
ia berkata:

Maria muncul di panggung, berjalan perlahan-lahan,

MALAIKAT: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

NARATOR: Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam


hatinya. Apakah arti salam itu?

MALAIKAT: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai
Dia, Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah
yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya
tahta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan."

MARIA: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

MALAIKAT: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi
akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu
disebut Kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu
itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari
tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul
itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

MARIA: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu."

[[Musik terus mengalun sampai pemeran Malaikat meninggalkan panggung.


Beberapa saat kemudian Maria juga meninggalkan panggung.]]
ADEGAN 2: Maria dan Elisabet

Elisabet memasuki panggung. Musik instumental (Bring a Torch) mengalun pelan


dan Narator mulai membacakan naskahnya.

NARATOR: Berapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan


ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk kerumah Zakaria dan memberi salam
kepada Elisabet. Dan ketika
Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam
rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru
dengan suara nyaring.

[[Maria memasuki panggung dengan membawa bungkusan bekal, Elisabet menyambut Maria
dengan memegangi perutnya, lalu mencium pipi Maria.]]

ELISABET: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah


buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang
mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada
telingaku, anak yang di rahimku melonjak kegirangan. Dan
berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan
kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."

[[Mereka berdua sangat bahagia sambil bergandengan tangan Maria dan


Elizabet meninggalkan panggung. Musik semakin pelan dan berhenti.]]

ADEGAN 3: Nyanyian dan Pujian Maria

[[Setting panggung tetap sama, musik () mengiringi


Maria muncul ke panggung lagi (spot light ditujukan ke Maria).
Dengan tangan yang dilipat di depan dada dan kepala sedikit
menengadah ke atas Maria membacakan pujiannya.]]

MARIA:"Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,


sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesunguhnya, mulai dari sekarang
segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena yang Maha Kuasa telah melakukan perbuatan-
perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang
takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan
orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa
dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik
kepada orang yang lapar; dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong
Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmatNya,
seperti dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham danketurunannya untuk selama-
lamanya."

NARATOR: Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan
Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
ADEGAN 4: Kelahiran Yesus

[[Diiringin dengan musik instrumental lagu (Joy to the World)


Masuklah beberapa prajurit yang seakan-akan sedang membaca
pengumuman dari raja Herodes. Sementara itu Narator membacakan
naskahnya.]]

NARATOR: Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah,


menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah
pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi
wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan
diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi
dari kota Nasaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem - karena ia berasal dari keluarga keturunan Daud
- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria tunangannya yang
sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi
Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki,
anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan
dibaringkannya dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka
di rumah penginapan.

[[Lalu prajurit pergi dan masuklah Maria dan Yusuf berjalan perlahan-
lahan mengitari panggung dan terlihat lelah karena Maria sedang
mengandung. Yusuf sesekali berhenti menuju ke sebuah pintu (Jika
memungkinkan panggung dihiasi dengan beberapa pintu rumah untuk bisa
diketuk oleh Yusuf) dan mengetuk rumah penginapan, namun pemilik
penginapan menolak mereka. Hal ini bisa dilakukan 2 kali sampai
pemilik penginapan yang ke dua menunjukkan kandangnya. Musik
pengiring "Malam Kudus" (O Holy Night) mengalun lembut. Spot light
diarahkan kepada Maria dan Yusuf. Di salah satu sudut panggung telah
dihias dekorasi kandang yang telah tersedia palungan dan boneka bayi
yang dibungkus lampin. Setelah Yusuf dan Maria memandangi bayi lalu
Maria menggendong bayi Yesus dan masuk ke belakang panggung]]

ADEGAN 5: Gembala-gembala

[[Adegan ke 5 disambut dengan iringan perlahan lagu (Hark the Herald


Angels Sing). Para gembala muncul di panggung dengan membawa domba-
domba dan duduk berkeliling seakan-akan ada api unggun di tengah-
tengah mereka,]]

NARATOR: Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga


kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemulian Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata
malaikat itu kepada mereka:
[[Pemeran malaikat memasuki panggung. Spot light pertama ditujukan
kepada para gembala, lalu kepada malaikat.]]

MALAIKAT: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu


kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud. Dan inilah
tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus
dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."

NARATOR: Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu


sejumlah bala tentara sorga yang memuji Allah katanya:

[[Ada beberapa malaikat menari-nari dan bernyanyi memuji Tuhan,


diiringi musik instrumental (Hark The Herald Angels Sing).]]

BALA TENTARA SORGA: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya."

NARATOR: Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke


Sorga, gembala itu berkata seorang kepada yang lain:

GEMBALA: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di
sana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."

[[Lalu gembala-gembala itu bergegas membawa domba-dombanya menuju


ke belakang panggung. Maria dan Yusuf kemudian muncul di panggung
yang telah dibuat suasana kandang lagi, di mana di hadapan Maria
bayi Yesus terbaring di palungan dibungkus kain lampin. Kemudian
disusul gembala-gembala yang datang untuk menyembah Yesus.]]

NARATOR: Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf
dan Bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan Ketika
mereka melihat-Nya mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan
kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya
heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada
mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara di dalam hatinya
dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil
memuji Allah karena sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

[[Setelah narator selesai membacakan naskahnya, para gembala


meninggalkan panggung, spot light dimatikan. Maria dan Yusuf juga
meninggalkan panggung.]]

ADEGAN 6: Orang-orang Majus dari Timur

[[Suasana panggung dihias dengan kursi kerajaan, dimana ada Raja


Herodes duduk dengan didampingi oleh para prajurit dan ahli
Taurat yang membawa gulungan-gulungan kitab Perjanjian Lama.
Musik lagu (O Come All ye Faithful) mengiringi Narator membaca.]]
NARATOR: Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman
raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
dan bertanya-tanya:

[[Lalu tiga orang Majus muncul ke panggung dan memberi hormat kepada
raja Herodes.]]

ORANG MAJUS: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan? Kami
telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk
menyembah Dia."

NARATOR: Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta


seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli
Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di
mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya:

AHLI TAURAT: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikian ada tertulis
[[Membuka gulungan Kitab]] dalam kitab nabi: "Dan engkau Betlehem,
tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara
mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit
seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

NARATOR: Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang Majus itu dan
dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu
nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya:

[[Herodes berdiri seakan-akan berbisik-bisik dengan orang-orang


Majus.]]

HERODES: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu
dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku
supaya akupun datang menyembah Dia."

[[Musik instrumental diganti dengan (Silent Night, Holy Night) mulai


berkumandang dengan diikuti pembacaan dari Narator.]]

NARATOR: Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan


lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului
mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana anak itu
berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah
mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak
itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun
membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan
kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

(semua pemeran naik ke panggung dan menyanyikan “ s’lamat s’lamat datang Yesus Tuhanku! Jauh dari
sorga tinggi kunjunganMu. S’lamat datang Tuhanku kedalam dunia, damai yang Kau bawa tiada taranya
, salam salam”

SELESAI
LITURGI V : KEMULIAAN

Allah Telah menggenapkan janjiNya. Seorang raja yang akan memerintah telah lahir. PemerintahanNya
tidak akan pernah berkesudahan. Mari kita lantunkan kembali nyanyian para malaikat beserta para bala
tentara surga yang menyatakan kemuliaan Allah.

1. Lukas 2:13-14

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara soga yang
memuji Allah, katanya: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi
diantara manusia yang berkenan kepada-Nya”.

2. Mazmur 117:1-2

Pujilan TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasihNya hebat atas
kita. Dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!

3. Mazmur 118:1-2

Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya. Biarlah
Israel berkata: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya!”

4. Mazmur 118:3-4

Biarlah kaum Harun berkata: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya!” Biarlah orang yang
takut akan TUHAN berkata: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya!”

5. Mazmur 145:1-2

Aku hendak mengagungkan Engkau, ya Allahku, ya Raja, dan aku hendak memuji nama-Mu untuk
seterusnya dan selamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu
untuk seterusnya dan selamanya.

6. Mazmur 145:3-4

Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga. Angkatan demi angkatan akan
memegahkan pekerjaan-pekerjaanMu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu.

7. Mazmur 145:5-6

Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu yang dahsyat akan diumumkan mereka, dan kebesaran-Mu hendak
kuceritakan.

8. Mazmur 145:7-8

Peringatan kepada besarnya kebijakan-Mu akan dimasyhurkan mereka, dan tentang keadilanMu mereka
bersorak-sorai. TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setiaNya.

9. Mazmur 145:9-11
TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya. Segala yang
Kujadikan itu akan bersyukur kepadaMu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji
Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaanMu, dan akan membicarakan keperkasaanMu.

10. Mazmur 150:6

Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!

KADO AGUNG DARI BAPA

Di malam natal kudus ini, ada sebuah kado yang terbaik

lebih indah dari kado baju-baju baru

lebih manis dari kado permen-permen gula

lebig agung dari semua kado natal yang ada

"sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita"

Dialah Yesus Kristus Penebus

KADO AGUNG DARI BAPA DI SURGA

terimalah kado agung dari Bapa

Dia berikan kepada anak-anak-Nya

karena begitu besar kasih-Nya

terimalah kado agung dari Bapa

simpanlah di kamar hatimu yang paling dalam

sebagai Tuhan dan Juruselamat kita


sambutlah kado agung dari Bapa

Glori glori haleluyah

sembah dan pujilah Dia selama-lamanya

Hatimu, bilik terindah bagi-Ku

Aku hendak turun untuk melihat-lihat


Bagaimana kehidupan manusia yang Ku ciptakan
Sebab telah lama Ku dengar kabar tentang mereka
Kabar yang sungguh memilukan hati-Ku

Aku telah merancangkan dari mulanya


Bahwa mereka akan hidup di hadapan-Ku
Bersama dengan-Ku selamanya
Bahwa jika mereka bersama-Ku
Mereka tidak akan pernah mengalami kekurangan

Aku sedih, ketika waktu itu


Di rumah yang begitu indah dan mewah
Yang Kuberikan sebagai hadiah pertama-Ku
Aku mendapati mereka telanjang
Telanjang di tengah-tengah segala kelimpahan harta
yang telah Ku sediakan, hanya bagi mereka

Mengapa? Apakah semua itu tidak cukup?

Malam itu, setelah ribuan tahun terlewatkan


Aku datang, datang kembali mengunjungimu
Aku mendapati engkau terlalu sibuk,
Sibuk dengan dirimu sendiri
Hingga kehadiran-Ku tak engkau pedulikan
Tak ada tempat di rumahmu bagi-Ku

Di mana? Di mana tempat yang hangat yang bisa Aku tempati


Tuk menghangatkan tubuh mungil-Ku yang kedinginan?
Tak ada! Tidak ada satu pun bilik yang kosong di rumahmu
Hanya kandang hewanmu yang tersisa untuk-Ku
Namun tidak mengapa
karena itu pun sudah cukup bagi-Ku waktu itu

Seandainya saat ini engkau telah menyadari


Bahwa Aku telah datang kembali untukmu
Tolong, bukalah bilik hatimu,
agar Aku dapat masuk dan tinggal di sana
Dan menjadikannya bilik terindah bagi-Ku dan bagimu.

Anda mungkin juga menyukai