LITURGI 1 : PENCIPTAAN
Tuhan Allah adalah Raja Yang Maha Kuasa, ia menciptakan langit, bumi serta seluruh
alam semesta. Cakrawala yang luas dan elok, gunung-gunung yang menjulang tinggi,
burung-burung yang berkicau dengan merdu, semuanya menunjukkan keindahan hasil
karya tangan Tuhan . Bagaimanakah semua ini bisa terjadi?…… Mari kita dengarkan
LITURGI I.
4. Pada mulanya belum ada surya, bulan dan bintang dan masanya.
Allah bersabda membuat semua; hari keempat di dunia.
ANAK : Bapa, sungguh indah alam semesta ini .siapakah yang menciptakan ini?
BAPA : Pencipta dunia ini adalah Tuhan, Allah Sang Pencipta, Khalik langit dan bumi.
BAPA : Benar, Tuhan adalah kekal. Ia sudah ada sebelum semua ada…..
ANAK : Lalu dimana di tempatkanNya manusia yang pertama sekali Dia ciptakan?
BAPA : Pada mulanya Ia menempatkan manusia pertama itu di taman Eden, sebuah taman
yang indah dan semuanya yang mereka butuhkan ada disana.
ANAK : Lalu mengapa kita sekarang harus mencari apa yang kita butuhkan bapa?
BAPA : Marilah kita bercerita sambil berjalan jalan di taman ini (meninggalkan panggung)
NARATOR
Sebelum dunia ada, Dia telah ada. Sebelum bumi dan segala isinya jadi, Dia sudah ada. Pada
Mulanya ada Firman dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah….
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Ia menciptakan alam semesta beserta isinya
selama enam hari. Ia menciptakan langit dan bumi. Ia menciptakan tumbuh-tumbuhan. Ia
menciptakan segala binatang di darat, laut dan udara. Dan Ia menciptakan manusia, laki-laki
dan perempuan. Dan sungguh semua yang Ia ciptakan baik dan sempurna.
ADAM
Hawa, Lihatlah, taman ini begitu indah. Dan semua tumbuhan dan buah-buahan di sini boleh
kita makan, kecuali…..
HAWA
ADAM
Betul sekali… Kamu tunggu di sini ya, aku akan mencari buah-buahan yang segar untuk kamu
makan. (Adam meninggalkan panggung, ular masuk)
ULAR
Hai Hawa, wah kelihatannya kamu lapar. Kenapa kamu tidak makan buah ini saja? Lihatlah,
buahnya tampak bagus dan rasanya pasti sangat nikmat.
HAWA
ULAR
Ha ha ha… pasti Adam salah dengar…Ini namanya pohon Pengetahuan Baik dan Jahat, kalau
makan ini kalian akan menjadi seperti Tuhan. Tuhan itu baik, masak sih Ia melarang kalian
makan buah yang begitu ajaib ini. O..tidak mungkin, tidak mungkin….
HAWA
ULAR
Coba saja….
HAWA
ULAR
Ayo, coba saja. Kalau nggak dicoba pasti nggak akan tahu bagaimana rasanya..
HAWA
Ah, iya deh. Nyobain satu saja. (memetik buah dan memakannya) hm…nikmat sekali…(adam
pun datang) Sayang, cobalah buah ini, enak sekali. (Tanpa pikir panjang, adam memakannya)
ADAM
Ya Tuhan! Hawa, Kita telah melanggar perintah Tuhan! Bagaimana ini….(lalu bersembunyi)
NARATOR
Musik Sedih….
“Adam! Adam! Dimanakah engkau?” selepas Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang
itu, Tuhan mencari mereka di taman Eden. Namun mereka bersembunyi sebab mereka telah
jatuh kedalam dosa. (ular naik ke panggung)
Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ular yang telah memperdaya mereka, demikian: “Karena
engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau diantara segala ternak dan diantara segala
binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan
seumur hidupmu. ( Hawa naik kepanggung)Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau
dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan
kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya”
FirmanNya kepada perempuan itu “ susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat
banyak; dengan kesakitan kau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada
suamimu dan ia akan berkuasa atasmu”.(Adam naik ke panggung)
Lalu firmanNya kepada Adam: “ Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan
memakan dari buah pohon, yang telah kuperintahkan kepadamu : Jangan makan dari padanya,
maka terkutuklah tanah daripada engkau; dengan bersusah payan engkau akan mencari
rezekimu dari tanah seumur hidupmu; semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya
bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh
engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari
situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” SELESAI