1. Liturgi Penciptaan
Penciptaan yang dilakukan Allah adalah sungguh luar biasa. Ia menjadikan yang
tidak ada menjadi ada. Ciptaannya tiada tanding, segala sesuatu menjadi
sempurna karena pekerjaan tangannya. Itu semua berawal dari firman yang
abadi. Bagaimanakah penciptaan yang dilakukan oleh Allah. (Rini Sihite)
Matahari telah terbit, tanda sebuh kehidupan akan dimulai. Setiap hari akan
membuahkan hikmat. Langit dan cakarawala akan berhias diri, semua
menyatakan keindahan kepada bumi. Udara adalah salah satu hal yang sangat
berharga bagi manusia. (Adytia)
Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai kebutuhan bumi. Rantai
kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah
lingkaran yang tidak dapat dipisahkan. Sungguh indah, damai dan tenteram
menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua
menjadi hidup didalam kehangatan Allah. (Ria)
Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang paling berharga yang diciptakan
oleh Allah. Allah menjadikan manusia menurut gambar dan rupaNya. Ia
menjadikan manusia agar dapat menguasai bumi dan segala sesuatunya. (Kartini)
Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas kedalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup. Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya
dalam taman eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Romli)
Lalu Tuhan Allah memberikan perintah ini kepada manusia “Semua pohon
dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati”. ()
2. Liturgi Kejatuhan Manusia Ke Dalam Dosa
Ular : Kevin
Hawa : Ira
Adam : Agus
Prolog :
Semua yang baik yang berasal dari Allah, sebab Allah menciptakan semuanya dengan
baik tetapi manusia memberontak. Manusia ingin merampas kemuliaan Allah sehingga
manusia menjadi budak iblis dan hamba dosa. Adapun ular ialah binatang yang paling
cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah, dan itulah yang
menggoda manusia. Manusia tidak puas dengan apa yang ada padanya. Perintah Allah
untuk tidak memakan buah ditengah-tengah taman ternyata telah dilanggar, hal ini
membuat manusia jauh dari hadapan Allah.
Bagaimanakah peristiwa itu bias terjadi? Mari kita dengarkan liturgy ketiga.
Ular: Hai manusia …..tentulah Allah berfirman : semua pohon dalam taman ini jangan
kamu makan buahnya bukan ?
Hawa: Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon
yang ada di tengah-tengah taman Allah berfirman : jangan kamu makan ataupun raba
buah itu, nanti kamu mati.
Adam:Ketika aku mendengar bahwa Engkau berada dalam taman ini aku menjadi takut
karena aku telanjang, sebab itu aku bersembunyi.
Adam: Perempuan yang Engkau tempatkan di sisiku, dialah yang memberikan dari buah
pohon itu kepadaku maka kumakan.
Suara: Hai ular, karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau diantara segala
ternak dan diantara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan
debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan
antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya
akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.
Engkau perempuan, susah payahmu waktu mengandungbakan Kubuat sangat banyak;
dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu. Dan engkau manusia, karena engkau
mendengarkan perkataan ist’rimu dan memakan dari buah pohon yang telah
Kuperintahkan kepadamu: jangan makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena
engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rejekimu dari tanah seumur
hidupmu; semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, daan tumbuh-
tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari
makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau
diambil, sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.
Perampok (Rista)
Sadarion songon naa otik do dapothu sian pasar Dolok Sanggul an bah, biasana
dompetna tobal-tobal do, jala namera sude, ale saonari otik do. Ditanda hamu do
ise ahu? HAHAHAH, au ma si perampok, au ma na manakko akka arta ni halak,
tung gampang situtu do hamuna. Hati-hati ma hamu tu au, sotung husikat sude
arta muna i!
Pemabuk (Barus)
“Nantulang,,, minta tuak segalon, nantulang, minta tuak segalon….”. Dijo tuak I
hamuna. Nang pe nga mirdong au, anggo tuak I nomor sada do. Marutang pe taho
jadi do, asal ma manginum tuak. Boha? Adong na keberatan? Holan tuak do
hujalo, agooo yamang joo….
Yesaya 7 : 14 (Geby)
Yesaya 9 : 5 (Junito)
Yesaya 9 : 6 (Roma Lumban batu)
Yesaya 11 : 1 (Magdalena Lumban Batu)
Yesaya 11 : 2 (Lera)
Yesaya 32:1 (Anna Lumban Batu)
Yesaya 40 : 4 (Candra Sihite)
Yesaya 40:9 (Berkat)
Yesaya 41 : 1 (Lira Lumban Batu)
Malaikat 1:“Maria Maria. Janganlah engkau takut sebab aku ini Malaikat Tuhan. Aku
hendak menyampaikan kepadamu bahwa engkau akan mengandung seorang anak, dia
adalah Sang Mesias yang telah dinubuatkan Tuhan. Sekarang kembalilah tidur.”
Narator: Ketika Yusuf mengetahui bahwa Maria sedang mengandung, sedihlah hatinya
dan ia hendak berpisah dengan Maria secara diam!diam.
Yusuf:Maria telah mengandung bahkan aku sendiri tidak tahu anak siapa yang ada dalam
kandungannya. Aku harus menceraikan dia secara diam!diam agar ia tidak mendapat
malu.
Malaikat 1: Yusuf "janganlah engkau ragu mengambil Maria menjadi istrimu, sebab
Anak yang ia kandung adalah anak dari roh Kudus, dan engkau akan menamainya Yesus.
Dialah yang akan menyelamatkan umatnya dari segala dosa mereka.
Narator: Dengarkan, dengarkan. Kaisar Agustus mengumumkan bahwa akan ada sensus.
Setiap orang akan dihitung dan harus kembali ke kota asal masing!masing. Setiap orang
harustahu berita ini
Narator keluar, dan Yusuf serta Maria (hamil) masuk
Yusuf: Maria, Aku tahu kamu sedang hamil, tapi kita harus pergi ke bethlehem untuk
ikut sensus
Maria: Ya Yusuf. Aku rasa aku bisa melakukan perjalanan itu, dan aku tahu Tuhan akan
bersama kita selama perjalanan. Yusuf dan Maria berkemas!kemas dan memulai
perjalanan mereka Saat melewati penginapan pertama, mereka mengetuk pintu. pemilik
penginapan berada di balik pintu.
Yusuf:Kami sudah melakukan pejalanan yang panjang.Apakah Anda masih punya kamar
untuk kami
Pemilik penginapan 1: Maaf, tetapi tidak ada lagi kamar yang kosong di sini.cobalah ke
penginapan sebelah.(Yusuf dan Maria bejalan ke penginapan selajutnya, dan mengetuk
pintu.)
Pemilik penginapan 2: Maaf sekali, bila Anda mencari tempat untuk menginap, tempat
kami sudah penuh. Cobalah ke penginapan sebelah.Yusuf dan Maria bejalan ke
penginapan berikutnya, dan mereka hampir sampai di pintu penginapan saat pemilik
penginapan * keluar.
Pemilik penginapan 3:Sungguh tidak dapat dipercaya, tempat ini hampir penuh
sesak.'emilik penginapan * menatap Maria dengan penuh belas kasihan.
Pemilik penginapan 3:Saya rasa kamu tidak akan mendapatkan kamar lagi untuk
menginap di kota ini. Tetapi kamu juga jangan melanjutkan pejalanan karena sekarang
sudah malam. bila kamu tidak keberatan, kamu bisa beristirahat di kandang milikku di
belakang rumah. Kandang itu memang bukan tempat yang paling nyaman, tetapi
setidaknya ada atap yang menaungimu. Dan binatang!binatangnya tidak liar, mereka
tidak akan menganggu kalian.
Yusuf: Maria harus beristirahat. Kandang pun tidak menjadi masalah bagi kami.
Pemilik Penginapan 3: Kalau begitu, ayo ikut aku. (pemilik penginapan bejalan dan
menujukkan jalan kepada Yusuf dan Maria menu"u kandang, kemudian semua pemilik
penginapan keluar.
Yusuf dan Maria duduk di lantai dan kemudian mulai menyiapkan tempat tidur mereka)
Yusuf: Aku tahu Tuhan bersama kita. lebih baik kita tidur di sini daripada di luar.
Maria:Yusuf, aku merasa tidak enak badan. Aku benar!benar lelah, dan aku merasa sakit.
Aku rasa bayi ini akan segera lahir.
Yusuf: Maria, berbaringlah di tempat yang sudah aku siapkan ini.Sudah tidak lama lagi
bayi kita akan lahir.
(Di padang)Narator:
Sementara itu, beberapa gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka pada malam
hari ketika tiba!tiba seorang malaikat muncul di depan mereka.Malaikat masuk. Sambil
malaikat berbicara, Maria membungkus bayi Yesus dengan kain dan membaringkan dia
di palungan.
Malaikat 1:
Dengar, Aku membawa kabar sukacita. hari ini, di kota Daud telah lahir bagimu seorang
Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan. Dan ini akan menjadi tanda bagimu, kamu akan
menemukan seorang bayi dibungkus kain dan diletakkan di palungan.
"semua malaikat:
Pujilah Tuhan yang mulia, dan damai di bumi bagi mereka yang berkenan padaNya.
GEMBALA 1: Mari kita ke ðlehem dan melihat apa yang sudah Tuhan katakan
kepada kita.
Gembala 2: Ayo kita beritahu teman!teman kita dan kita segera pergi, Puji Tuhan atas
kabar baik ini. Ayo, ini perjalanan panjang.
Narator: begitulah para gembala, setelah mendengar kabar dari para malaikat mereka
pergi mengun"ungi bayi itu. Tak lama kemudian, tiga orang ma"us melihat sebuah
bintang bersinar terang di langit.'ara ma"us masuk. &intang ditampilkan.
Majus 1: Menunjuk pada bintang
liihat, ada bintang. lihatlah betapa terangnya bintang itu
Majus 3:
Mari kita pergi dan menyembah Dia. hadiah, kita perlu hadiah
Majus 1: Aku tahu apa yang bisa aku berikan untuknya. Aku akan memberinya emas,
karena Dia raja
Majus 3: hadiahku adalah kemenyan. Ayo kita letakkan di kotak istimewa, karena Dia
adalah raja.(Ketiga majus itu meletakkan hadiah mereka ke sebuah kotak tempat
menyimpan barang berharga. narator masuk. Kemudian para ma"us ber"alan mengelilingi
kandang sambil melihat pada bintang. Maria mengangkat bayinya dan kemudian
mengendongnya)
Bahasa Karo (Elisabeth): “Sabap bege pengkelengi Dibata doni enda, maka
ibereikenna Anakna si tonggal, gelah ola bene ise pe si tek ibas ia, tapi dat
kegeluhen si rasa lalap.”
Bahasa Pakpak (Rayon): “Ai bagèen ngo ngkelleng atè Dèbata midah dunia èn,
Iberrèken ngo AnakNa sada-sada i, asa ulang mago gennep sipercaya bai Anak
idi, tapi asa kenggelluhen siamman sumendah bana.”
Bahasa Sunda (Nadya): “Karana kacida mikaasihna Allah ka alam dunya, nepi ka
masihkeun Putra tunggal-Na, supaya sakur anu percaya ka Anjeunna ulah binasa,
tapi meunang hirup langgeng.”
Bahasa Toraja (Lasro): “Belanna tenmoto tu Puang Matua ungkamasei tu issinna
te lino, naurunganni umpa'kamaseanni tu Anak tungga'Na, kumua anna minda-
minda umpatonganNi tae' nala sanggang, sangadinna ungkabu'tui katuoan sae
lakona.”
Bahasa Indonesia (Wahyuni): Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini ,sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
7. Tari Lilin
Grace
Leony
Lira
Rimma
Rista
Tio M
Wulan
Elsa