Anda di halaman 1dari 7

LITURGI NATAL HKBP PARSAORAN PANDO, RESSORT LABUHAN RUKU DISTRIK

XIII ASAHAN LABUHAN BATU

I. Barisan Prosesi

Salib : Akulah jalan kebenaran dan hidup tak ada seorangpun yang sampai kepada Bapa kalau
tidak melalui Aku. (Desman Marpaung)

Alkitab : Akulah firman hidup, barang siapa yang tinggal di dalam Aku hendaklah Ia
bersaksi tentang Aku, dan Aku juga akan menyaksikannya di dalam Bapaku (Nessa Samosir)

Lilin : Akulah terang dunia barang siapa yang tinggal di dalam Aku, dia tidak akan pernah
berjalan di dalam kegelapan karena di dalam dirinya akan memancar sinar kehidupan. (Wahyu
Malau)

Liturgi Pendahuluan

Prolog:   Tuhan adalah khalik semesta alam. Karya ciptaanNya yang menjadi saksi tentang
kemahakuasaanNya, yang dengannya kita pun harus bersyukur dengan segala kerendahan hati
untuk mengagungkan Tuhan Yesus kita harus bersyukur atas segalah berkat yang telah Ia
berikan kepada kita. Mari kita mendengarkan liturgi pendahuluan.

Liturgi 1:   Pada hari ini, penting sekali untuk kita renungkan kembali, perbuatan Tuhan Allah
yang penuh rahmat dan penuh kasih itu, sehingga kita mau terbuka untuk menerima yang baru
dari Tuhan kita. (ronauli gultom)

Liturgi 2:   Tuhan telah menciptakan dunia ini dan segalah isinya dengan baik, tetapi manusia
sering berbuat diluar kehendak Tuhan dan tidak bertanggung jawab dihadapan Tuhan, sehingga
pengertian kita manusia tentang kebenaran Tuhan menjadi semua dan abstrak, bahkan buah
hidup manusia sering menghasilkan yang asam dan yang pahit. (Mita Manurug)

Liturgi 3:   Memang Tuh an Allah telah menciptakan dunia ini dengan segalah isinya dan
memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk mengusahakan, mengolah dan
memeliharanya, tetapi kita manusia sering menjadi congkak dan sombong bahkan lupa diri.
(Jefri Aritonang)

Liturgi 4:   Ya Tuhan, pada manusia kini kejahatan manusia smakin merajalela, dimana-maa
terjadi perampokan, penodongan, pemerkosaan, penindasan bahkan pembunuhan. Terjadi
ketidakadilan dan ketidakpastian hokum, semuanya itu akan melahirkan kemisikinan dan
kesengsaraan bagi kami umat manusia. (Winda Aritonang)
1|HKBPPARSAORAN PANDO. ( SIE ACARA)
Litugi 5:    Tuhan kita adalah Allah yang maha baik, biarlah Dia yang semakin kita agungkan
setiap waktu. Biarlah kita semakin kecil dihadapanNya seperti Yohanes P embaptis, sehingga
kelak kita menjadi yang terbaik didalam kerajaanNya yang kekal. Amin. (Pocen Simanjuntak)

Liturgi Penciptaan

Prolog:     Semua isi bumi telah diciptakan Tuhan melalui firmannya. Langit menceritakan
kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya.Malam bersahut-
sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, semua diciptakanNya
dengan begitu indahnya. Untuk itu marilah kita mendengarkan liturgi penciptaan yang telah
Allah lakukan.

Liturgi 1:   Matahari Telah Terbit, Tanda Sebuah Kehidupan Yang Akan Dimulai. Setiap Hari
Akan Membuahkan Hikmat. Sampai Malam Tiba, Matahari Akan Berganti Dengan Bulan, Maka
hari akan berlalu, hikmat akan tinggal. (Jensen Gultom)

Liturgi 2:   Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi.
Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan
menaungi dari panas matahari. (Rido Sijabat)

Liturgi 3:   Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada
bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu
menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat
dipisahkan. (Kelvin Pardosi)

Liturgi 4:   Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih
tidakpernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah. (Reno Manurung)

Liturgi 5:   Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk
meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap
peristiwa yang terjadi di bumi. (Lastiur sinaga)

Liturgi 6:   Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan
tanah. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani
antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya. (Imel Naibaho)

Liturgi 7:    Ya Tuhan Allah, turunkanlah cahaya terang surgawi itu kepada kami, karena kami
berjalan didalam kegelapan dunia, tidak ada yang dapat menutun kami kepada Tuhan selain
Tuhan sendiri. Dari jurang maut didalam kegelapan dunia ini kami memanggil Engkau dan ingin
turut serta memuji nama Tuhan. (Aldi Pakpahan)

Liturgi 8:    Tuhan Allah yang menciptakan kami manusia dan mengasihi kami. Sebab itu ya
Tuhan, dengarkanlah seruan kami supaya kami, memberitahkan Engkau didunia ini, sehingga
seluruh dunia dan bangsa-bangsa ikut serta memuji NamaMu. (Kristina Silalahi)

2|HKBPPARSAORAN PANDO. ( SIE ACARA)


Liturgi 9 : ( Rio Manurung )

Liturgi Kelahiran

Prolog:    Ia lahir kedunia ini dengan penuh kasih sayang, Ia lahir dikandang domba dengan kain
palugan. Mari kita denarkan liturgi  kelahiran.

Litugi 1:   

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah untuk mendaftarkan semua orang di
seluruh dunia.Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan se-waktu Kirenius menjadi wali
negeri Siria. (Dea Sitorus)

Litugi 2:   

Maka  pergilah semua orang mendaftarkan diri masing-masing dikotanya sendiri. Demikian juga
Jusuf pergi dari kota Nasareth di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem.
Karena ia berhasal dari keluarga dan keturunan Daud. Supaya didaftarkan bersama-sama dengan
Maria tunangannya yang sedang mengandung. (Aprilia)

Liturgi 3:    

Ketika mereka disitu, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang
anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya
diatas palungan karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan. (Lena Manurung)

Litugi 4:    

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga ternak mereka pada waktu
malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan didekat mereka dan kemudian Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. (Ucci Samosir)

Liturgi 5:         Lukas 2: 10-12

Lalu kata malaikat itu kepada mereka” Jangan takut” sebab sesungguhnya aku memberitahkan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruslamat, yaitu Kristus
Tuhan di kota Daud. Dan inilah tandahnya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus
dengan lampin dan terbaring didalam palungan. (Lia Samosir)

Litugi 6:          Lukas 2: 13-14

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga
yang memuji Allah katanya: Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi dan damai
sejahtera dibumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya. (Fasyah Sirait)

Litugi 7:

3|HKBPPARSAORAN PANDO. ( SIE ACARA)


Setelah malaikat-malikat itu meninggalkan mereka dan kembalilah kesorga, gembala-gembala
itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi kebetlehem untuk melihat apa yang
terjadi disana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita. (Lamtiar Sitanggang)

Liturgi 8:

Maka kembalilah malaikat-malikat itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala
sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan
kepada mereka. (Daniel malau)

Liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa

Prolog:     Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi
keinginnan manusia. Keinginan daging lebih ditinggikan, lebih memilih keinginan daging dari
pada memuliakan nama Tuhan. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari
kita mendengarkan liturgi Kejatuhan Manusia Dalam Dosa.

Liturgi 1:    Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih,
hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap
manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi terhadap Tuhan dan dengan
sesamanya. (Agnes Manurung)

Liturgi 2:    Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia
lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin
lemah. (Alpredo)

Liturgi 3:    Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh
pemerintahnya, dianggap se bagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia
hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang. (Redika Gultom)

Liturgi 4:    Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala
cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan
tidak lagi terngiang.Semua telah pudar. (Ningsih Manurung)

Liturgi 5:    Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam
yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi
mampu bernyanyi.Laut tidak mampu lagi berkilauan.Udara tidak lagi bersih, air telah
tercemar.Semua menjadi rusak. (Rika Simbolon)

Liturgi Penggenapan

Prolog:           Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup
ditengah-tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa
yang akan kita perbuat? Mari kita dengarkan litugi Penggenapan.

4|HKBPPARSAORAN PANDO. ( SIE ACARA)


Liturgi 1:            Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui
Maria bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. ( Boni Pakpahan)

Liturgi 2:         Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat
menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang
kurang. (Meli Pardosi)

Liturgi 3:         Saat ini, mari kita membuka hati kita. biarkan Kristus bertakhta di relung hati kita
yang terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan
kembali, sama seperti ketika Allah menjadikan dunia ini, baik dan sempurna. (Ambro
Manurung)

Liturgi 4:          Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia
hadir dan menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu,
sinar itu akan meresap. (Lely Silalahi)

Liturgi 5:          Aku percaya akan janji Tuhan melalui para nabi dijaman dahulu, dan telah lama
aku menantikan kasih Allah, supaya aku dapat bersekutu dengan Dia saat ini dan disini. Itulah
persekutuan didalam kasih dan anugerah Allah. (Nurhayani Sirait)

Liturgi 6:         Aku mendengar nyanyian malikat Tuhan, aku melihat cahaya sorgawi dibawa
mereka untuk menyinari dunia ini. Cahaya terang sorgawi itulah yang mempertemukan Allah
dengan kita manusia. (Fanny Sitio)

Liturgi 7:         Mataku memandang kelangit jelaslah kulihat kedamaian Allah, yang turun ke atas
bumi ini. Oleh karena itu, aku akan bertobat sebab janji anugerah Allah itu adalah benar I
adanya. (Dinasti Sinaga)

Liturgi 8:         Fiman itu telah menjadi daging dan diam diantara kita, dan kami melihat
kemuliaanNya, yaitu kemulian anak Tunggal Bapa, penuh dengan kasih dan kebenaran. Pergilah
kerumah saudara-saudaraku, katakanlah kepada mereka bahwa “Tuhan telah menang”. (Putri
Pakpahan)

Liturgi kontekstual:

5|HKBPPARSAORAN PANDO. ( SIE ACARA)


1. (Sahalak na mulak sian Natal)

Ah….mansai tabo do jamita ni pandita i. To ho do tutu, tung las do roha molo

jumpang ari Natal, ahu pe huhilala do i. Ndang porlu be mabiar. Tung tamba do las ni
rohangkon molo jumpang ari natal, tamba gogo dohot semangat na imbaru. Toho ma tutu
jamita ni amang pandita i; hamagoan hian na ma jambar ni jolma i aut so tubu Tuhan
Jesus, paluahon hita sian dosa on. (marsinggang posisi martangiang………mauliate di
Ho, ale Tuhan, ala ditopot Ho hami pardosa on, gabe dapotan hangoluan
salelenglelengna ma hami…Amen) (Ningsih)

2. (Sahalak pemborong)

Longang do rohangku mamereng amanta on, ai aha ma huroha las ni roha di ari Natal
anggo songon on do kehidupan….???? Tenderhu pe sai talu do, borongan so adong…aha
ma panghorhon ni natal on tu ahu? Ndang adong nanggo otik pe makna ni natal di ahu,
jadi nang pe sian natal au nangkin tung so adong do huhilala labana, na rumingkot di ahu
di ari natal on, monang ma nian tenderhu gabe las ma rohangku, ima natal di ahu……..
(Nuryanti situmorang)

3. (Partigatiga)

Ah…tahe …binereng dongan marlas ni roha di ari natal on, hape iba so boi marlas ni
roha, partigatiga sayur do ahu, so adong langku sadari on hape modal arga, ndang dope
molo di gusur, kutipan nion, kutipan nian sasude adong kutipan na, ongkos pe lam
timbo…ah tahe …aha do lapatan ni natal di ahu, so boi ahu marlas ni roha….. (Dea
Sitorus)

4. (Ina na mabalu)

(sambil tangis...ugk..ugk ..) tung ise ma aluhononku holso ni rohangkon…tu ise ma


hatahononku na ponjot di rohangkon, nunga…taon on ahu mabalu, tadingtading ni
amanta pe so adong laho pangkeon, ah tahe lungunna i …marnatal ma nuaeng, alai sai
marsak iba ala so adong baenon, ah amang… hansit na i hape na mabalu on…..(Oliv
Simbolon)

5. (Ibu Rumah tangga mangurus parsahiton ni amantana)

(maniop amantana jala di togutogu, nasida baru mulak sian marubat……… )

Bege na nidok ni Dokter i, ingkon jagaonmu do kesehatanmu, nga lima taon ho marsahit
i, nga tung mansai loja iba paurusurus ho, ngeri nai tahe holan paurusurus amanta on iba,
ai angka na asing nunga laho be marnatal, marbaju na imbaru halak i, marsalendang na
imbaru, hape iba, ganup taon songon on…andigan ma hupanghilalahon na tabo jumpang
di ari natal? Tung so huboto do ….ah tahe…(Denny manurung)

6|HKBPPARSAORAN PANDO. ( SIE ACARA)


6. (Supir)

Oe….Medan… Tebingtinggi ….betahamu…beta …sai songon i ma iba ganup ari


manggora angka sewa, asa adong angka hepeng. Ai hubege do panghataionmuna i, sai
hira na hamu do na umposa mangadopi ngolu on, ai hami supir on pe inang mansai susah
do, sewa otik, miak torus naik ndang hea turun, sewa tu tongke pe marutangutang
nama…loja karejo hape so adong sipapunguon ….ala ni i, tingki ro pandita mandok asa
marliturgi iba, hutulak do, ai tarhona ahu marnatal hape songon on ma keadaan…. (Reno
Manurung)

7. (Pengamen)

(marende… sai tangianghon au inang dapotan pansarian I, unang be sai tumatangis ho


inang….)

Boratna I hape ngolu di pangarantoan on, nga 5 taon ahu mangaranto, hape sai holan susa
do ngolungku, ndang adong na manjalo ahu karejo. Marpesta Natal ma nuaeng on, hape
lungun do rohangku… ah tahe (Andrian Simanjuntak)

8. (Sahalak Pengangguran)

(dijonohi ma pangament i..) Sarupa do hita lae… ho ndang tammat singkola, au sarjana
do, alai songon dia ma bahenonku marlas ni roha di ari Natal on, nga 7 taon ahu gabe
sarjana jala tu sude do hubahen lamaran kerja, hape sahat saonari pengangguran dope
ahu. Alani i, ndang tubu tu rohangku marningot dohot manghalashon natal saleleng so
dapotan karejo ahu. (Jefri Aritonnag)

9. (Parbarita)

Tikkos do na nidokmuna I saluhutna, jala tingkos do panghilalaanmuna i. Alai ari Natal, i


ma sada ari na mansai arga di hita jolma. Ai ro Jesus padomuhon jolma tu Debata. Molo
pe susa parngoluan on, hasusaan parsatongkinan do i, tading do i saluhutna, alai adong do
hasonangan saleleng-lelengna di hita, i do na binoanNi Jesus tu portibi on, alani i do
tahalason nunga gabe IMANUEL Tuhanta i, lapatanna : “Donganta ma Debata”. Ahu
mansai godang do manjalo pangarupion dohot basa-basa ni Tuhan i, molo so alani Tuhan
i, ndang tarbahen ahu sonang….. alani i angka dongan, unang ma holosan hamu, ta
pagomos tangiangta tu Debata, sai tangihononNa do saluhut pangidoanta i. Unang be
marsak hita, tumagon hita marende : “Halalas ni roha godang….” (Sude marende)
(Wahyu Malau)

7|HKBPPARSAORAN PANDO. ( SIE ACARA)

Anda mungkin juga menyukai