Anda di halaman 1dari 1

“Santai aja, kalau emang udah jodoh ngga bakal kemana kok”

“Palingan aku keman-mana dulu baru nemuin kamu”

I
Sebagian orang bisa jatuh cinta dengan cara yang sederhana
Ada yang hanya dengan fisik, dia jatuh cinta.
Ada yang hanya berbicara, dia jatuh cinta.
Banyak hal bisa jadi, begitu pun dengan senyuman bisa jatuh cinta.

“Terlambat lagi?” Ucap seorang pria sembari mendekat ke arahku.

Aku hanya bisa ketawa mendengarnya.

“Tiga hari kamu terlambat, ngga bosen apa dapat hukuman”

“Mau gimana lagi, rumah jauh, kendaraan ngga punya”

Dia-Galih Pradipta hanya bisa pasrah mendengar jawabanku. Tak ada pertanyaan lagi, kini
dia hanya duduk sambil meneguk minuman kaleng yang berada di tangannya. Hening, hanya
suara pantulan basket terdengar di antara kami.

“Mau?” Tiba-tiba dia menyodorkan plastik yang berisi beberapa biji pentol bakso lengkap
dengan bumbu kacang, saos, dan kecap.

“Mau”

“Eh lo tau ngga, tadi gue dihukum sama kating cewek, dia cantik banget. Bening” Ucapku
memecah keheningan yang terjadi beberapa menit tadi.

“Terus?”

“Ih rese lo! Bilang apa kek, minta dikenalin kek, kasih liat fotonya kek”

“Aku kan udah punya pacar, Al!”

“tumben pake aku kamu, biasanya juga lo gue”

“Ngga tau si Echa nyuruhnya gitu”

Belum sempat menjawab tiba-tiba datang Echa-Keisha Tavisha, teman SMA sekaligus
pacarnya Galih. Gadis cantik dengan rambut lurus panjang yang terurai, mata sayu, hidung
mancung dan bibir tipis. Cantik. Dia satu-satunya temanku dari SMP sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai