A. Sejarah unilever
PT. Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dan
perusahaan ini mendaftarkan 15% dari sahamna di Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya tanggal 6 November 1981. Unilever Indonesia Tbk berfokus kepada
produk Home and Personal Care serta Foods and Ice Cream di Indonesia.
Produk-produknya seperti : Pepsodent, Lux, Lifebouy, Dove, Sunsilk, Bango,
Vaseline, Rinso, Molto, Walls, Clear, Rexona, Blue Band, dan lain-lain.
Saham perseroan pertama kali di tawarkan kepada masyarakat pada tahun
1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Dengan kode
saham UNVR. Unilever memiliki beberapa anak perusahaan yaitu PT.
Anugerah Lever (dalam likuidasi) yang bergerak di bidang manufaktur,
pengembangan, pemasaran dan penjualan dari kecap, saus cabai dan saus
lainnya di bawah Bango dan merek lain di bawah lisensi perusahaan untuk PT AL.
PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor
barang-barang dengan merek dagang Domestos Nomos. PT Knorr Indonesia (PT
KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Pada 30 Juli 2004,
Unilever Indonesia bergabung dengan PT KI. Merger dicatat dengan
menggunakan metode yang mirip dengan metode penyatuan kepemilikan.
2. Bintang
Lalu disebut pada kuadran II yang mengartikan peluang jangka panjang
yang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Dalam
hal ini kuadran bintang mewakilkan bagaimana seharusnya strategi yang
harus dilakukan agar kedepannya untuk jangka panjang dapat sesuai dengan
yang semestinya. Untuk kuadran ini perusahaan harus menegrluarkan kas
yang tidak sedikit untuk dapat bersaing di dalam indusrti. Tidak seperti
kuadran tanda tanya yang hanya terfokus kepada produk itu sendiri. Namun
untuk bintang lebih kepada strategi jangka panjang seperti integrasi ke
depan, integrasi kebelakang, penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
joint venture.
Kategori ini mewakilkan pemimpin pasar namun bukan berarti memiliki
kas yang besar. Di dalam bintang ini dikatakan kasnya yang kecil karena,
untuk meluaskan pangsa pasar harus mempunyai biaya yang besar. Untuk
unilever mereka yang sudah mempunyai eksistensi tersendiri terhadap
produk sehari-hari tidak sulit untuk mengembangkan pasar. Mereka dapat
melakukannya dengan mudah. Namun ada beberapa hal yang harus
dilakukan untuk dapat tetap berada di posisi yang menguntungkan. Yaitu
dengan melakukan akusisi atau joint venture.
Produk unilever yang dianggap star atau berada di kaudran II yaitu
Ponds. Penyebab menjadi porduk yang mewakili pimpinan pasar karena
mempunya jenis produk yang dapat dan sulit dimiliki oleh pangsa pasar atau
pesaing yang lainnya. Pond dengan produk kecantikan wanita yang selalu
menjadi primadona wanita-wanita. Dengan harga yang murah dan memiliki
kualitas yang bagus maka produk ini sulit untuk di gapai oleh perusahaan di
industri yang sama.
3. Sapi perah
Berada pada kuadran III ini dimana pangsa pasarnya berada pada
zona yang pertumbuhannya lambat. Dengan arti bahwa pada industri
yang di tempati ada beberapa perusahaan yang mengalami
pertumbuhan yang rendah dan sulit untuk berkembang. Alasan disebut
sapi perah karena mereka melakukan hal ekstra yang di lakukan untuk
mendapatkan kas yang lebih besar. Karena menggunakan kata perah
maka kas yang dihasilkan pun melebihi semestinya. Namun ada
masanya jika selalu di perah maka lama kelamaan akan mengakibatkan
penurunan.
Akibatnya, jika tidak dipertahankan kredibilitas perah yang
dilakukan maka kemungkinan akan mengalami penurunun. Untuk itu
perusahaan harus memiliki strategi yang dapat mempertahankan
produknya menjadi terdepan tanpa mengalami penurunan. Strategi
yang harus dilakukan misalnya pengembangan produk atau diversifikasi
konsentrik itu disaat perusahaan mengalami kekuatan. Namun jik
mengalami kelemahan yang harus dilakukan adalah retrenchment atau
divestasi.
Kasus unilever sendiri yaitu produk lifebouy. Awalnya mereka
merupakan produk utama yang berada dikalangan shampoo yang
beredar saat sekarang ini. Lifebouy menduduki peringkat pertama
dengan iklan yang selalu muncul di televisi. Namun sekarang lifebouy
mengalami persaingan karen konsumen sudah mulai berpindah produk.
4. Anjing
Yang berada pada kuadran IV ini merupakan posisi dimana sulit
untuk mengendalikan pangsa pasar karena pasar yang relatif rendah,
persaingan industri pertumbuhannya juga rendah atau malah tidak
tumbuh. Pada kuadran ini banyak perusahaan yang di likuidasi, divestasi,
atau retrenchment. Posisi ini seperti perusahaan yang kesulitan untuk
meningkatkan laba perusahaan.
Namun dengan sulitnya untuk dikendalikan maka pada posisi ini
beberapa startegi yang diterapkan dapat menimbulkan kembali yang
mengakibatkan pasar kembali bersaing dengan aman. Untuk kuadran IV
ini ada metode-metode yang lumrah dilakukan oleh perusahaan.
Misalkan pemangkasan biaya, atau pengurangan terhadap
produk-produk yang dianggap tidak relevan terhadap pemasaran saat
itu.
Pada kuadran ini lebih memusatkan kepada bagaiman cara
perusahaan untuk terus memutar otak agar biaya yang dikeluarkan
sedikit namun memiliki arti yang besar terhadap pemasaran. Untuk
perusahaan unilever pada produk walls. Walls yang merupakan produk
es krim dianggap sebagai produk yang bermain pada pasar itu-itu saja.
Pesaing dari walls ini memang tidak banyak di indonesia. Namun karena
permintaan terhadap es krim ini bisa dibilang hanya bermain di garis
aman. Karena konsumen yang menggunakan atau memakan produk ini
tidak memerlukan jumlah yang banyak.
Oleh karena itu dengan kuadran IV diberikankepada walls. Unilever
dapat meminimalisirkan biaya yang dikeluarkan. Pada es krim sendiri
produk utamnya yaitu susu. Perusahaan dapat memangkas biaya susu
ataupun biaya pendamping lainnya yang dapat mengurangi beban dari
penjualan produk es krim ini.