Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Program


“JASETAN (Jas Hujan Semi Etnik Kekinian)
1.2 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya semua tipe dan merk jas hujan sama tujuannya,
yaitu agar tidak tembus air. Namun Semua Produk memiliki bahan yang
berbeda-beda, ada yang terbuat dari plastik, parasut silicon serta
pencampuran dari berbagai macam bahan. Cara pembuatan jas hujan
juga ada berbagai cara, ada yang di press, serta ada yang di jahit. Namun
Kelemahan masing masing cara pembuatan selalu ada, seperti pada
pembuatan yang dengan cara di pressan dapat terjadi pressan yang
kurang sempurna yang dapat menyebabkan pressan lepas.
Dan apabila sehabis pemakaian langsung disimpan dan lama tidak
digunakan maka dapat menyebabkan jas hujan menempel yang dapat
mengakibatkan robek apabila dipaksa terlepas. Sedangkan apabila yang
cara pembuatannya menggunakan jahitan/ dijahit, kelemahannya adalah
masuknya air melalui cela-cela benang yang pada saat pembuatan
ditusuk oleh jarum yang membuat bahan jadi sedikit berlubang, dan
memberi kesempatan air masuk.
Berbagai cara pun telah dilakukan seperti menambahkan penutup
atau lapisan lagi pada bagian yang telah di jahit. Namun lapisan dapat
mudah terlepas. Apabila lapisan jahitan tadi sudah mulai terlepas maka
dengan mudah air akan masuk kembali. Kejadian diatas tadi dapat
dihindari apa bila kita dapat merawatnya dengan baik.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, dapat
ditarik suatu rumusan masalah yang akan dihadapi antara lain:
a. Bagaimana desain produk JASETAN sehingga praktis, unik, dan
trendy ?
b. Bagaimana cara pembuatan produk JASETAN ?
c. Bagaimana menentukan strategi pemasaran produk JASETAN yang
tepat dan efisien ?

1.4 Tujuan Program


Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu:
a. Tertanamnya jiwa berwirausaha sejak dini, sehingga saat lulus dari
peruruan tinggi mahasiswa dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

1
b. Terciptanya usaha mandiri secara profesional yang dapat memberikan
keuntungan finansial.
c. Terciptanya produk JASETAN yang memudahkan para masyarakat
Indonesia dalam membawa jas hujan dan berfungsi dengan
semestinya.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebuah produk
yang dapat memudahkan masyrakat Indonesia dalam membawa jas
hujan yang praktis, unik,dan trendy dan yang pasti menjadi jas hujan
yang tahan lama serta tidak mudah bocor dengan menarik unsur budaya.
1.6 Kegunaan Program
a. Bagi Mahasiswa
Dapat menumbuhkan semangat berwirausaha, meningkatkan
kreativitas, serta menghasilkan keuntungan finansial bagi mahasiswa
dalam bidang kewirausahaan.
b. Bagi Masyarakat
Diharapkan produk ini dapat membantu masyarakat untuk dapat
mempermudah kelancaran dalam beraktifitas di musim hujan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Deskripsi Produk


JASETAN (Jas Hujan Semi Etnik Kekinian) merupakan pakaian
tahan air yang dipakai untuk melindungi tubuh dari hujan yang memiliki
desain masa kini dengan sedikit sentuhan etnik sederhana sehingga tetap
terlihat fashionable dan elegan yang menjadikan JASETAN berbeda dari
jas hujan pada umumnya. Fungsi praktis dari JASETAN yaitu selain
sebagai pelindung tubuh dari hujan, JASETAN memiliki desain yang
lebih slim fit sehingga lebih aman digunakan bagi pejalan kaki maupun
pengendara motor.

Gambar 1. Desain JASETAN

Desain Atasan lebih Slim Fit dan High Waist

sarung tangan dengan desain semi etnik

3
2.2. Analisis SWOT

Strength Weakness
1. Desain kekinian 1. Tenaga penjahit
yang elegan dengan langka
sentuhan semi etnik 2. Modal terbatas
yang khas
2. Bahan baku murah
3. Produk dengan
kualitas baik
4. Fleksibel dalam
penggunaan
Opportunity (SO) (WO)
1. Indonesia 1. Meningkatkan 1. Menekan
memiliki curah produksi dan pengeluaran
hujan yang tinggi penjualan terutama yang tidak
2. Masyarakat saat mendekati penting
Indonesia yang musim penghujan 2. Pencarian
konsumtif 2. Meningkatkan tenaga kerja
3. Perkembangan pelayanan dengan
teknologi yang 3. Melakukan strategi memanfaatkan
semakin pesat pemasaran STP internet
Threat (ST) (WT)
1. Pesaing telah 1. Membangun 1. Personal selling
memiliki goodwill di mata 2. Mengikuti
kepercayaan konsumen event bazaar
konsumen 2. Mempertahankan 3. Mencari
2. Belum di kenal kualitas investor
masyarakat 3. Meningkatkan
promosi melalui
berbagai media
4. Menonjolkan
keunikan dan
keunggulan produk

2.3. Strategi Pemasaran STP

4
2.3.1. Segmentasi
Geografis : penduduk yang bertempat tinggal di daerah dengan
curah hujan tinggi. Indonesia bagian barat memiliki curah hujan
lebih besar daripada bagian timur.
Demografis : perempuan usia 18-40 tahun
Psikografis : konsumen yang cenderung memiliki ketertarikan
pada produk yang unik dan memiliki fungsi praktis namun tetap
fashionable saat digunakan.
2.3.2. Targeting
Target pasar yang kami tuju yaitu penduduk yang tinggal di
Indonesia terutama perempuan yang berusia 18-40 tahun.
2.3.3. Positioning
Kami ingin memposisikan JASETAN sebagai jas hujan
fashionable kekinian namun tanpa meninggalkan nilai budaya.

2.4. Analisis Kelayakan Usaha


2.4.1. Analisis Break Even Point
BEP (Break Even Point) yaitu keadaan di mana penjualan
produk kami tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam perencanaan ini, kami menetapkan harga jual produk kami
adalah sebesar Rp 175,000 dengan kuantitas produksi sejumlah 75
units.
Umur Penyusutan
Fix Cost Nominal
Ekonomis 4 bulan
Fix Assets:
Mesin Jahit Rp 3,500,000 5 tahun Rp 166,667
Gunting Rp 150,000 2 tahun Rp 25,000
Meteran Kain Rp 10,000 3 tahun Rp 1,111
Jarum Jahit Rp 3,000 3 bulan Rp 4,000
Total Beban Fix Assets Rp 196,778
Biaya listrik/bln @400rbx4bln Rp 1,600,000
Upah Penjahit @800rbx4bln Rp 3,200,000
Total Fix Cost Rp 4,996,778

Variable Cost Kuantitas Harga Jumlah


Bahan Kain Taslan (Yard) 175 Rp 28,000 Rp 4,900,000
Benang (Unit) 40 Rp 5,000 Rp 200,000
Zipper Waterproof (Unit) 175 Rp 10,000 Rp 750,000
Kancing Jepret (20 set/Pack) 8 Rp 5,000 Rp 40,000
Total Variable Cost Rp 5,890,000

5
Total Variable Cost Rp 5,890,000
Variable Cost = = =Rp 78,533.00
Quantity 75

Total
¿ Rp 4,996,778
BEP ( Unit ) =¿ Cost = =51.79=52unit
Price – Variable Cost per Unit Rp 175,000−Rp 78,533.00

Total
¿ Rp 4,996,778
BEP ( Rp )=¿ Cost = =Rp 9,068,562.613
Total Variable Cost Rp 5,890,000
1− 1−
Price x Quantity Rp 175,000 x 75

Dari perhitungan tersebut bahwa Break Even Point terjadi pada


penjualan unit ke 52 atau omset penjualan sebesar Rp
9,068,562.613 sehingga pada unit selanjutnya kami mulai
memperoleh keuntungan dari penjualan produk kami.

BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan kewirausahaaan, yaitu sebagai berikut
:

Pengujian JASETAN
Pra Produksi Tahap Produksi terhadap Ketahanan
Air
6
Pengemasan Produk Publikasi dan
JASETAN Pemasaran Pasca Produksi
Produk

a. Pra Produksi
Diawali dengan tahap mensurvei tempat penjualan bahan
baku dan jas hujan yang berkualitas tinggi namun dengan harga
bersaing,pencarian desain,serta mensurvei tempat pemasaran.

b. Tahap Produksi
1. Pengolahan Desain
Pengolahan desain adalah proses pembuatan jas hujan dimana
kita melihat dulu desain jas hujan meliputi warna jas hujan ,
bahan jas hujan, detail jahitan, pemilihan media desain (sablon
atau bordir) dan detail ukuran serta jumlah jas hujan yang akan
di buat.
2. Pembelian Bahan Jas Hujan
Pembuatan jas hujan menggunakan bahan parasut. Kain parasut
yang dibuat jas hujan memiliki manfaat untuk melindungi tubuh
anda dari hhujan maupun angin, Untuk kain parasut yang anti air,
saat anda memakai jas hujan parasut maka air hhujan tidak
sampai kedalam tubuh anda, karena mempunyai sifat yang kedap
air.
3. Pemotongan bahan
Bahan jas hhujan dipotong sesuai pola, ukuran dan desain.
pemotongan harus dilakukan secara hati-hati karena hasil
pemotongan sangat mempengaruhi kerapian dari jas hujan
tersebut. hasil potongan jas hujan yang bagus akan
menghasilkan jas hujan yang berkualitas tinggi.

4. Sablon dan Bordir


Jas hujan menggunakan media desain baik sablon saja, bordir
saja, atau kombinasi dari keduanya. bordir . lalu sesuai ide kita
Membuat jas hujan dengan mendesain pada jas hujan jangan lupa
kita lengkapi berupa corak batik.
5. Proses Penjahitan Jas Hujan
Setelah jas hujan selesai di jahit dan di bordir, di desain ,proses
selanjutnya adalah menjahit jas hujan. Jas hujan di jahit sesuai
dengan pola pola pemotongan.

7
6. Packaging
Setelah jas hujan di jahit dan sudah jadi, proses pembuatan jas
hujan selanjutnya adalah proses packaging. proses packaging jas
hujan ini meliputi pembersihan sisa benang, perapian hasil
bordir, pelipatan, steam (apabila customer meminta jas hujan di
steam), packaging ke dalam plastik, dan quality contro mengenai
jumlah ukuran dan jumlah pemesanan.
c. Produksi JASETAN
Dalam pembuatan jas hujan kami akan memproduksi di rumah
produksi sementara yakni di rumah ketua kelompok yang bertempat
di Jalan Manunggal Bakti No.4 kalisari.Untuk Proses kelanjutannya
diharapakan usaha ini berhasil dan mempunyai sebuah rumah
produksi sendiri yang akan meningkatkan efesiensi produktivitas
usaha.
d. Pengemasan Produk JASETAN
Produk dikemas dalam kemasan sarung tas jas hujan yang
kecil.
e. Publikasi dan Pemasaran Produk
Setelah produk jas hujan berhasil diproduksi maka diperlukan
metode memasarkannya agar diperoleh hasil yang memuaskan bagi
produsennya. Banyak sekali cara yang dapat ditempuh dalam rangka
memasarkan produk diantaranya dengan mempromosikan produk
melalui lisan maupun secara tidak langsung melalui tulisan
(pamflet),website,dan media sosial lainnya.Sedangkan pemasaran
dilakukan secara langsung kepada mahasiswi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran ‘’ Jakarta , atau juga dapat
membuka stand pada suatu event tertentu dengan tujuan
memperkenalkan produk ini,didistribusikan ke toko-toko penjualan
jas hujan , dan cara baru yang sekarang sedang marak digunakan
adalah memasarkan produk dengan media internet yaitu melalui
online shop.

f. Pasca Produksi
Tahap ini dimulai dengan tahap pelaporan hasil data kegiatan
yakni : tahap produksi, pra produksi, produksi, hingga pemasaran
dan pencapaian target serta meghasilkan keuntungan penjualan.
3.2 Bauran Pemasaran
a. Product
Produk yang dipromosikan dan ditawarkan adalah
“JASETAN’’, yaitu JASETAN (Jas Hujan Semi Etnik Kekinian)
merupakan suatu jenis jas hujan yang menggunakan bahan parasut

8
yang memiliki sifat kedap air maupun tahan angin ,dan dilengkapi
dengan kemasan sarung tas jas hujan yang kecil.
b. Price
Produk jas hujan memang sudah muncul dipasar tetapi kita
kreasi kan kembali agar menjadi produk yang berinovasi ,produk
inilah yang kita kreasikan lagi dengan membuat produk
JASETAN ,maka dari itu kami akan mempertimbangkan harga bagi
yang pas bagi para pelanggan. Sesuai dengan perhitungan maka kami
menetapkan harga Rp 175.000,-
c. Promotion
Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk jas hhujan pada pasar sasaran. Variabel
promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales
force, public relation, and direct marketing. Variabel promosi atau
yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Kotler,
1997:604):
a) Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan
mendapat bayaran seperti JASETAN yang kita buat dengan
menerapkan iklan melalui media social dan website E-Commerce
b) Sales promotion, yaitu dengan insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa,
yaitu dengan cara produk JASETAN kita menerapkan beli 2
gratis 1,diskon 15% pada 4 hari pertama penjualan.
c) Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra
perusahaan atau produk individual yang dihasilkan,dengan cara
melakukan hubungan langsung kepada mahasiswi,masyarakat
umum mengenai detail produk,keunggulan,keunikan pada event-
event.
d) Personal selling, yaitu Melakukan penjualan produk JASETAN
dengan cara melakukan interaksi langsung antara satu atau lebih
calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
d. Place
Lokasi yang dijadikan titik penjualan utama dalam pemasaran
produk JASETAN yaitu sekitar pondok labu ,dan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran ‘’ Jakarta .dengan membuka stand
pada suatu event tertentu dengan tujuan memperkenalkan
produk,dikarenakan banyaknya target pasar yang membutuhkan
JASETAN (Jas Hujan Semi Etnik Kekinian) yang lebih mendunia
karena masyarakat dan mahasiswi lebih suka yang global .

9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya

Jenis Pengeluaran Biaya


Peralatan penunjang dan produksi Rp 3.663.000
Bahan habis pakai Rp 5.890.000
Biaya Perjalanan Rp 500.000
Lain-lain Rp 400.000
Jumlah Rp10.453.000

10
4.2 Jadwal Kegiatan

Tahap Jenis Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Pembelian bahan baku x x x
Pembelian peralatan x
Pembuatan desain x x
Pelaksanaa Pengolahan desain x x x x x x x x x x x x
n
Pemotongan bahan x x x x x x x x x x x
Salon dan bordir x x x x x x x x x x
Proses penjahitan jas x x x x x x x x x
hujan
Pengujian ketahanan air x x x x x x x x
Pengemasan x x x x x x x x
Publikasi x x x x x x x x
Pemasaran x x x x x x x x
Evaluasi Evaluasi mukena x x x x
Laporan hasil x x x x

DAFTAR PUSTAKA

Brigham dan Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2015. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta:
Erlangga.

Sjahrial, Dermawan. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi 4. Jakarta: Mitra


Wacana Media.

11
12

Anda mungkin juga menyukai