PENDAHULUAN
1
b. Terciptanya usaha mandiri secara profesional yang dapat memberikan
keuntungan finansial.
c. Terciptanya produk JASETAN yang memudahkan para masyarakat
Indonesia dalam membawa jas hujan dan berfungsi dengan
semestinya.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebuah produk
yang dapat memudahkan masyrakat Indonesia dalam membawa jas
hujan yang praktis, unik,dan trendy dan yang pasti menjadi jas hujan
yang tahan lama serta tidak mudah bocor dengan menarik unsur budaya.
1.6 Kegunaan Program
a. Bagi Mahasiswa
Dapat menumbuhkan semangat berwirausaha, meningkatkan
kreativitas, serta menghasilkan keuntungan finansial bagi mahasiswa
dalam bidang kewirausahaan.
b. Bagi Masyarakat
Diharapkan produk ini dapat membantu masyarakat untuk dapat
mempermudah kelancaran dalam beraktifitas di musim hujan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
3
2.2. Analisis SWOT
Strength Weakness
1. Desain kekinian 1. Tenaga penjahit
yang elegan dengan langka
sentuhan semi etnik 2. Modal terbatas
yang khas
2. Bahan baku murah
3. Produk dengan
kualitas baik
4. Fleksibel dalam
penggunaan
Opportunity (SO) (WO)
1. Indonesia 1. Meningkatkan 1. Menekan
memiliki curah produksi dan pengeluaran
hujan yang tinggi penjualan terutama yang tidak
2. Masyarakat saat mendekati penting
Indonesia yang musim penghujan 2. Pencarian
konsumtif 2. Meningkatkan tenaga kerja
3. Perkembangan pelayanan dengan
teknologi yang 3. Melakukan strategi memanfaatkan
semakin pesat pemasaran STP internet
Threat (ST) (WT)
1. Pesaing telah 1. Membangun 1. Personal selling
memiliki goodwill di mata 2. Mengikuti
kepercayaan konsumen event bazaar
konsumen 2. Mempertahankan 3. Mencari
2. Belum di kenal kualitas investor
masyarakat 3. Meningkatkan
promosi melalui
berbagai media
4. Menonjolkan
keunikan dan
keunggulan produk
4
2.3.1. Segmentasi
Geografis : penduduk yang bertempat tinggal di daerah dengan
curah hujan tinggi. Indonesia bagian barat memiliki curah hujan
lebih besar daripada bagian timur.
Demografis : perempuan usia 18-40 tahun
Psikografis : konsumen yang cenderung memiliki ketertarikan
pada produk yang unik dan memiliki fungsi praktis namun tetap
fashionable saat digunakan.
2.3.2. Targeting
Target pasar yang kami tuju yaitu penduduk yang tinggal di
Indonesia terutama perempuan yang berusia 18-40 tahun.
2.3.3. Positioning
Kami ingin memposisikan JASETAN sebagai jas hujan
fashionable kekinian namun tanpa meninggalkan nilai budaya.
5
Total Variable Cost Rp 5,890,000
Variable Cost = = =Rp 78,533.00
Quantity 75
Total
¿ Rp 4,996,778
BEP ( Unit ) =¿ Cost = =51.79=52unit
Price – Variable Cost per Unit Rp 175,000−Rp 78,533.00
Total
¿ Rp 4,996,778
BEP ( Rp )=¿ Cost = =Rp 9,068,562.613
Total Variable Cost Rp 5,890,000
1− 1−
Price x Quantity Rp 175,000 x 75
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan kewirausahaaan, yaitu sebagai berikut
:
Pengujian JASETAN
Pra Produksi Tahap Produksi terhadap Ketahanan
Air
6
Pengemasan Produk Publikasi dan
JASETAN Pemasaran Pasca Produksi
Produk
a. Pra Produksi
Diawali dengan tahap mensurvei tempat penjualan bahan
baku dan jas hujan yang berkualitas tinggi namun dengan harga
bersaing,pencarian desain,serta mensurvei tempat pemasaran.
b. Tahap Produksi
1. Pengolahan Desain
Pengolahan desain adalah proses pembuatan jas hujan dimana
kita melihat dulu desain jas hujan meliputi warna jas hujan ,
bahan jas hujan, detail jahitan, pemilihan media desain (sablon
atau bordir) dan detail ukuran serta jumlah jas hujan yang akan
di buat.
2. Pembelian Bahan Jas Hujan
Pembuatan jas hujan menggunakan bahan parasut. Kain parasut
yang dibuat jas hujan memiliki manfaat untuk melindungi tubuh
anda dari hhujan maupun angin, Untuk kain parasut yang anti air,
saat anda memakai jas hujan parasut maka air hhujan tidak
sampai kedalam tubuh anda, karena mempunyai sifat yang kedap
air.
3. Pemotongan bahan
Bahan jas hhujan dipotong sesuai pola, ukuran dan desain.
pemotongan harus dilakukan secara hati-hati karena hasil
pemotongan sangat mempengaruhi kerapian dari jas hujan
tersebut. hasil potongan jas hujan yang bagus akan
menghasilkan jas hujan yang berkualitas tinggi.
7
6. Packaging
Setelah jas hujan di jahit dan sudah jadi, proses pembuatan jas
hujan selanjutnya adalah proses packaging. proses packaging jas
hujan ini meliputi pembersihan sisa benang, perapian hasil
bordir, pelipatan, steam (apabila customer meminta jas hujan di
steam), packaging ke dalam plastik, dan quality contro mengenai
jumlah ukuran dan jumlah pemesanan.
c. Produksi JASETAN
Dalam pembuatan jas hujan kami akan memproduksi di rumah
produksi sementara yakni di rumah ketua kelompok yang bertempat
di Jalan Manunggal Bakti No.4 kalisari.Untuk Proses kelanjutannya
diharapakan usaha ini berhasil dan mempunyai sebuah rumah
produksi sendiri yang akan meningkatkan efesiensi produktivitas
usaha.
d. Pengemasan Produk JASETAN
Produk dikemas dalam kemasan sarung tas jas hujan yang
kecil.
e. Publikasi dan Pemasaran Produk
Setelah produk jas hujan berhasil diproduksi maka diperlukan
metode memasarkannya agar diperoleh hasil yang memuaskan bagi
produsennya. Banyak sekali cara yang dapat ditempuh dalam rangka
memasarkan produk diantaranya dengan mempromosikan produk
melalui lisan maupun secara tidak langsung melalui tulisan
(pamflet),website,dan media sosial lainnya.Sedangkan pemasaran
dilakukan secara langsung kepada mahasiswi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran ‘’ Jakarta , atau juga dapat
membuka stand pada suatu event tertentu dengan tujuan
memperkenalkan produk ini,didistribusikan ke toko-toko penjualan
jas hujan , dan cara baru yang sekarang sedang marak digunakan
adalah memasarkan produk dengan media internet yaitu melalui
online shop.
f. Pasca Produksi
Tahap ini dimulai dengan tahap pelaporan hasil data kegiatan
yakni : tahap produksi, pra produksi, produksi, hingga pemasaran
dan pencapaian target serta meghasilkan keuntungan penjualan.
3.2 Bauran Pemasaran
a. Product
Produk yang dipromosikan dan ditawarkan adalah
“JASETAN’’, yaitu JASETAN (Jas Hujan Semi Etnik Kekinian)
merupakan suatu jenis jas hujan yang menggunakan bahan parasut
8
yang memiliki sifat kedap air maupun tahan angin ,dan dilengkapi
dengan kemasan sarung tas jas hujan yang kecil.
b. Price
Produk jas hujan memang sudah muncul dipasar tetapi kita
kreasi kan kembali agar menjadi produk yang berinovasi ,produk
inilah yang kita kreasikan lagi dengan membuat produk
JASETAN ,maka dari itu kami akan mempertimbangkan harga bagi
yang pas bagi para pelanggan. Sesuai dengan perhitungan maka kami
menetapkan harga Rp 175.000,-
c. Promotion
Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
memperkenalkan produk jas hhujan pada pasar sasaran. Variabel
promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales
force, public relation, and direct marketing. Variabel promosi atau
yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Kotler,
1997:604):
a) Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan
mendapat bayaran seperti JASETAN yang kita buat dengan
menerapkan iklan melalui media social dan website E-Commerce
b) Sales promotion, yaitu dengan insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa,
yaitu dengan cara produk JASETAN kita menerapkan beli 2
gratis 1,diskon 15% pada 4 hari pertama penjualan.
c) Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra
perusahaan atau produk individual yang dihasilkan,dengan cara
melakukan hubungan langsung kepada mahasiswi,masyarakat
umum mengenai detail produk,keunggulan,keunikan pada event-
event.
d) Personal selling, yaitu Melakukan penjualan produk JASETAN
dengan cara melakukan interaksi langsung antara satu atau lebih
calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
d. Place
Lokasi yang dijadikan titik penjualan utama dalam pemasaran
produk JASETAN yaitu sekitar pondok labu ,dan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran ‘’ Jakarta .dengan membuka stand
pada suatu event tertentu dengan tujuan memperkenalkan
produk,dikarenakan banyaknya target pasar yang membutuhkan
JASETAN (Jas Hujan Semi Etnik Kekinian) yang lebih mendunia
karena masyarakat dan mahasiswi lebih suka yang global .
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
10
4.2 Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Brigham dan Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2015. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jakarta:
Erlangga.
11
12