Anda di halaman 1dari 40

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KABUPATEN MALANG


SMA NEGERI 1 KEPANJEN
Jalan Jenderal Ahmad Yani No.48 Kepanjen Telp. (0341) 395122
Kode Pos 65163
http://www.sman1kepanjen.sch.id e-mail: smanekamlg@yahoo.com

SABUN ANTISEPTIK LIDAH BUAYA

Karya Tulis
diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir

Oleh :
HARISA RISKI AMALIA
NIS: 13514
Kelas: XII MIA-2
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang akan bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Harisa Riski Amalia

Kelas : XII MIA 2

Judul Karya Tulis : Sabun Antiseptik Lidah Buaya

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis tugas akhir ini benar-

benar saya kerjakan sendiri. Karya tulis tugas akhir ini bukan merupakan

plagiarism, pencurian hasil karya milik orang lain, hasil kerja orang lain

untuk kepentingan saya karena hubungan material maupun non-material,

ataupun segala kemungkinan lain yang pada hakekatnya bukan merupakan

karya tulis tugas akhir saya secara orisinil dan otentik.

Bila kemudian hari diduga kuat ada ketidaksesuaian antara fakta dengan

kenyataan ini, saya bersedia diproses oleh tim yang dibentuk Sekolah untuk

melakukan verifikasi, dengan sanksi terberat berupa tidak mendapat

legalisasi dokumen sekolah yang diajukan oleh siswa yang bersangkutan.

Ataupun permintaan surat keterangan dari sekolah.

Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran sendiri dan tidak atas tekanan

ataupun paksaan dari pihak maupun demi menegakkan integritas akademik

di SMAN 1 Kepanjen.
Kepanjen, 21 Desember 2018
Saya yang menyatakan

Materai 6000

ii
Harisa Riski Amalia
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah dibaca dan disetujui oleh:

Guru Pembimbing

DYAH RAHMAWATI, S.Pd


NIP. 19640330 198803 2 002

Tanggal: . . . . . . . . . . . .

Wali Kelas

Drs. GAGUK HADI SUJARWO


NIP. 19590408 198603 1 011

Tanggal: . . . . . . . . . . . .

Nama : Harisa Riski Amalia


No. Induk : 13514
Angkatan : 2018/2019

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat atas rahmat-Nya karya tulis yang berjudul “Sabun Antiseptik Lidah

Buaya” dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya dan diselesaikan tepat

pada waktunya.

Karya tulis ini diajukan untuk melengkapii tugas akhir. Dalam

penyusunan karya tulis ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan

masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. H. Sulaiman, selaku kepala SMA Negeri 1 Kepanjen yang

telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada

penulis untuk menyusun karya tulis ini.

2. Dyah Rahmawati, S.Pd, selaku guru pembimbing karya tulis ini

yang telah membimbing dan memberikan bantuan sekaligus

masukan selama proses penyusunan karya tulis ini.

3. Orang tua penulis yang selalu mendukung dan memberikan

bantuan selama proses penyusunan karya tulis ini.

4. Siswa-siswi dan seluruh warga SMAN 1 Kepanjen yang telah

membantu dan memberikan masukan dalam proses penyusunan

karya tulis ini.

Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan

cara berpikir yang kreatif, inovatif, dan kritis dalam membuat suatu produk

iv
baru yang inovatif. Sehingga diharapkan produk baru yang telah dibuat

dapat bermanfaat untuk masyarakat luas baik dalam penggunaan ataupun

untuk ide berwirausaha. Selain itu, karya tulis ilmiah ini dibuat untuk

pembelajaran bagi penulis. Sehingga penulis dapat mendapatkan

pengetahuan melalui proses penyusunan karya tulis ini. Karya tulis ini

dibuat dengan semaksimal mungkin sehingga diharapkan tujuan dalam

pembuatan karya tulis ini tercapai.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.

Penulis berharap semoga karya tulis yang telah disusun ini dapat

bermanfaat untuk pembaca pada umumnya.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6

2.1 Pentingnya Kebersihan.................................................................. 6

2.2 Kebiasaan Mencuci Tangan di Indonesia ...................................... 6

2.3 Lidah Buaya ................................................................................... 7

2.3.1 Deskripsi Lidah Buaya .......................................................... 7

2.3.2 Kandungan Lidah Buaya ...................................................... 9

2.3.3 Manfaat Lidah Buaya ......................................................... 10

2.3.4 Sabun Antiseptik Lidah Buaya ........................................... 13

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 14

3.1 Metode Penelitian ........................................................................ 14

3.2 Sasaran Penelitian ...................................................................... 14

vi
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 14

3.4 Sumber Data ............................................................................... 15

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 15

3.6 Analisis Data ................................................................................ 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 16

4.1 Pengolahan Lidah Buaya ............................................................ 16

4.1.1 Alat dan Bahan ................................................................. 16

4.1.2 Langkah-langkah Pembuatan ........................................... 17

4.2 Keunggulan Produk ..................................................................... 18

4.3 Pembahasan ............................................................................... 18

BAB V PENUTUP .................................................................................... 22

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 22

5.2 Saran ........................................................................................... 23

DAFTAR ISI ............................................................................................. 24

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 28

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini banyak masyarakat Indonesia yang terserang penyakit

yang disebabkan oleh bakteri dan kuman. Salah satu contoh penyakit

yang marak terjadi adalah diare. Penyakit tersebut disebabkan oleh

bakteri coli. Menurut laporan Riskesdas, diare bahkan merupakan

penyebab 31 persen kematian anak berusia 1 bulan hingga 1 tahun

(CNN Indonesia, 2018). Selain diare terdapat penyakit lainnya yang

banyak menyerang masyarakat Indonesia.

Banyaknya penyakit yang menyerang masyarakat Indonesia

menandakan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia masih kurang

sadar terhadap kebersihan dan kesehatan diri. Kebersihan dan

kesehatan diri sangat diperlukan karena dapat mengurangi bakteri dan

kuman yang ada di tubuh kita. Manusia tidak dapat terhindar dari

bakteri dan kuman. Tetapi, manusia dapat menghindari bakteri dan

kuman masuk ke dalam tubuh yaitu dengan mencuci tangan sebelum

makan ataupun minum. Sehingga bakteri dan kuman penyebab

penyakit dapat terhindar dari manusia. Dan manusia dapat

meningkatkan derajat kesehatan. Tetapi, kebiasaan mencuci tangan di

Indonesia masih sangat kurang sehingga dapat menimbulkan berbagai

penyakit seperti diare. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia

memerlukan penanaman kesadaran tentang pentingnya kebersihan

1
dan kesehatan diri. Sehingga pemerintah Indonesia harus lebih

menggalangkan lagi pentingnya kebersihan dan kesehatan diri. Agar

masyarakat Indonesia sadar bahwa mengurangi/mematikan bakteri dan

kuman sangat dibutuhkan.

Mengurangi atau mematikan bakteri diperlukan dengan cara

menggunakan antiseptik. Antiseptik adalah suatu zat atau bahan yang

bisa melawan, mencegah ataupun membunuh kegiatan dan

pertumbuhan jasad renik (Putranto et al, 2014). Antiseptik dapat berupa

sabun batang, sabun cair ataupun antiseptik tangan. Antiseptik akan

sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Sehingga semakin

meningkatnya kesadaran dan kebersihan diri masyarakat Indonesia

maka semakin meningkat pula penggunaan antiseptik. Maka dari itu

antiseptik sangat diperlukan. Sehingga penemuan tanaman yang dapat

digunakan sebagai antiseptik sangat diperlukan.

Pada saat ini banyak tanaman yang telah digunakan sebagai

antiseptik diantaranya lemon dan minyak zaitun. Lemon dan zaitun

merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat, salah

satunya sebagai antiseptik. Antiseptik dari lemon dapat digunakan

sebagai penyembuhan masalah yang berkaitan dengan kulit. Sehingga

lemon banyak digunakan sebagai perawatan wajah. Sedangkan pada

zaitun yang digunakan sebagai antiseptik adalah minyak zaitun. Di

Indonesia, minyak zaitun banyak digunakan sebagai perawatan kulit

sama halnya dengan lemon.

2
Tetapi, di Indonesia budidaya lemon masih sangat sedikit karena

sulitnya mencari bibit lemon sehingga harga lemon masih sangat tinggi

(Media Bisnis Daily, 2015). Selain itu buah lemon yang berkualitas dan

besar kebanyakan merupakan lemon impor yang berasal dari Amerika

Serikat. Namun Indonesia dan Amerika Serikat sedang mengalami

masalah tentang perjanjian dagang pada sektor Agrikultur yang

menyebabkan lemon impor dari Amerika Serikat tidak dapat masuk ke

Indonesia dengan mudah. Hal tersebut juga menjadi salah satu

penyebab lemon impor yang ada di Indonesia memiliki harga yang

cukup mahal (Media Bisnis Daily, 2015).

Hal yang sama juga terjadi pada buah zaitun yang tersebar di

Indonesia merupakan hasil impor, hal ini disebabkan buah zaitun harus

ditanam pada daerah beriklim subtropics sedangkan Indonesia adalah

daerah tropis. Oleh karena itu, buah zaitun memiliki harga jual yang

cukup tinggi. (Okezone, 2012). Selain itu, tidak semua orang bisa

menggunakan minyak zaitun, karena ada beberapa orang yang

memang mempunyai alergi terhadap minyak zaitun (Merdeka, 2015).

Sehingga antiseptik yang berasal dari lemon dan zaitun memiliki harga

yang cukup tinggi dan memiliki beberapa efek samping.

Terdapat tanaman lainnya yang dapat digunakan sebagai antiseptik,

salah satunya adalah lidah buaya. Lidah buaya merupakan tanaman

yang bukan berasal dari Indonesia. Tetapi, lidah buaya dapat tumbuh di

Indonesia walaupun tanpa penanganan yang khusus. Lidah buaya yang

3
banyak dikembangkan di Indonesia adalah Aloe Chinensi Baker, yang

berasal dari China, tetapi bukan tanaman asli China (Dinas Pangan,

Pertanian, dan Perikanan, t.t). Jenis ini di Indonesia sudah ditanam di

Kalimantan Barat dan lebih dikenal dengan nama Lidah Buaya

Pontianak, yang dideskripsikan oleh Baker pada tahun 1877 (Dinas

Pangan, Pertanian, dan Perikanan, t.t).. Pada tahun 1990, lidah buaya

sedikit demi sedikit mulai dibudidayakan, tidak lagi ditanam bercampur

dengan tanaman papaya atau sayuran, namun mulai ditanam pada

lahan khusus. Kemudian pada tahun 1992, lidah buaya mulai

dikenalkan kepada masyarakat luas (Dinas Pangan, Pertanian, dan

Perikana, t.t). Sehingga lidah buaya mudah di dapatkan dan harganya

terjangkau.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat

dirumuskan permasalahan yang akan ditinjau, yaitu :

1. Apa kandungan dari lidah buaya yang dapat digunakan sebagai

antiseptik ?

2. Bagaimana efektifitas manfaat lidah buaya sebagai antiseptik

pada sabun untuk cuci tangan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat

ditentukan tujuan penelitian, yaitu :

4
1. Mengetahui kandungan lidah buaya yang digunakan sebagai

antiseptik

2. Mengetahui efektifitas manfaat lidah buaya sebagai antiseptik

pada sabun untuk cuci tangan

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan lidah

buaya sehingga dapat mengetahui efektifitas lidah buaya sebagai

antisepitik. Selain itu, manfaat dari penelitian ini adalah untuk

meningkatkan kesadaran kebersihan masyarakat Indoensia sehingga

dapat menumbuhkan kebiasaan mencuci tangan dan dapat mencegah

berbagai macam penyakit.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pentingnya Kebersihan

Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran,

termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau (Setra Sari, t.t).

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan hal yang penting.

Dengan menjaga kebersihan, kita dapat meningkatkan derajat

kesehatan. Dengan meningkatnya derajat kesehatan, kita dapat

menjadi lebih bugar sehingga dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang

bermanfaat. Oleh karena itu, menjaga kebersihan sangat penting untuk

kita semua karena akan memberikan dampak yang positif bagi kita

semua.

2.2 Kebiasaan Mencuci Tangan di Indoensia

Mencuci tangan adalah salah satu kegiatan untuk menjaga

kebersihan dan kesehatan diri. Mencuci tangan yang baik dan benar

adalah mencuci tangan menggunakan sabun. Akan tetapi, kebanyakan

masyarakt di Indonesia mencuci tangan tidak menggunakan sabun.

Bahkan banyak masyarakat yang bahkan tidak terbiasa mencuci

tangan. Kebanyakan masyarakat Indonesia hanya mencuci tangan

ketika sebelum dan sesudah makan. Ketika mencuci tangan sebelum

makan, masyarakat Indoenesia hanya sekedar mencuci tangan tanpa

6
menggunakan sabun. Padahal bakteri dan kuman yang berada di

tangan dapat masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan penyakit.

Menurut data yang didapatkan oleh badan PBB UNICEF, diketahui

bahwa Indonesia adalah salah satu dari 15 negara di dunia yang

memiliki kasus kematian balita tertinggi yang diakibatkan oleh diare dan

infeksi saluran pernafasan (Dokter Sehat, t.t). Penyebab dari kasus

tersebut adalah karena kebiasaan mencuci tangan tanpa sabun.

Padahal mencuci tangan tanpa sabun, kuman dan bakteri penyebab

diare masih bisa berda di tangan. Sehingga dapat menyebabkan diare.

Oleh karena itu, mencuci tangan dengan sabun adalah suatu

keharusan untuk mencegah dari segala macam penyakit.

Selain itu, kebiasaan mencuci tangan di Indonesia juga masih

kurang. Masyarakat Indonesia hanya menganggap bahwa mencuci

tangan hanya digunakan sebelum dan sesudah makan. Padahal,

mencuci tangan tidak hanya dilakukan di dua kegiatan itu saja. Mencuci

tangan juga harus dilakukan dikegiatan-kegiatan lainnya seperti

sebelum dan sesudah buang air, sesudah memegang peralatan kotor

dan hewan peliharaan dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, mencuci

tangan dengan sabun harus dibiasakan.

2.3 Lidah Buaya

2.3.1 Deskripsi Lidah Buaya

Lidah buaya atau aloe vera adalah tanaman yang banyak

terdapat di Indonesia meskipun bukan tanaman yang berasal

7
dari Indonesia. Lidah buaya sebenarnya berasal dari wilayah

Afrika dan Timur Tengah (Bobo, 2018). Lidah buaya adalah

tanaman serbaguna. Lidah buaya dapat digunakan sebagai

kecantikan, antiseptik, dan makanan. Selain itu, lidah buaya

adalah tanaman yang mudah untuk dirawat sehingga tidak

perlu penanganan khusus.

Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan

meliputi 4000 jenis tanaman, terbagi dalam 240 marga. Dan

dikelompokkan menjadi lebih kurang 12 anak suku. Lidah

buaya sendiri memiliki lebih dari 350 jenis tanaman (Purwanto,

Puji Joko, t.t). Lidah buaya tersebar di seluruh dunia.

Lidah buaya dapat hidup di daerah kering seperti Asia, Afrika

dan daerah beriklim dingin. Hal ini dikarenakan lidah buaya

adalah tanaman yang efisien terhadap penggunaan air. Selain

itu lidah buaya dapat menutup stomatanya sehingga dapat

melindungi dari kehilangan air. Oleh karena itu, lidah buaya

tersebar di seluruh dunia. Sehingga untuk mendapatkan lidah

buaya cukup mudah.

Adapun klasifikasi lidah buaya, yaitu :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

8
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Ordo : Asparagales

Famili : Asphodelaceae

Genus : Aloe

Spesies : Aloe vera

2.3.2 Kandungan Lidah Buaya

Lidah buaya merupakan tanaman yang memiliki banyak

manfaat sehingga komposisi dalam lidah buaya dapat

memberikan manfaat. Komposisi terbesar gel lidah buaya

adalah air, yaitu 99.20% sisanya adalah padatan yang terutama

terdiri dari karbohidrat, yaitu mono dan polisakarida

(Sudarminto Setyo Yuwono, 2015). Komposisi lidah buaya per

100 gram dapat dilihat di bawah ini:

Komponen Kadar

Energi (Kal) 1,73 – 2,30

Protein (gr) 0,10 – 0,06

Lemak (gr) 0,05 – 0,09

Karbohidrat (gr) 0,30

Kalsium (mg) 9,92 – 19,920

Besi (mg) 0,060 – 0,320

Vitamin A (IU) 2,00 – 4,60

Vitamin C (mg) 0,50 – 4,20

Thiamin (mg) 0,003 – 0,004

9
Riboflavin (mg) 0,001 – 0002

Niasin (mg) 0,038 – 0,040

Serat (gr) 0,30

Abu (gr) 0,10

Kadar Air (gr) 99,20

Sumber : Departemen Kesehatan RI (1992)

Dalam gel lidah buaya mengandung beberapa mineral seperti

kalsium, magnesium, besi dan zink. Selain itu, menurut hasil

penelitian lidah buaya diketahui banyak mengandung zat nutrisi

seperti asam amino, mineral, saponin, vitamin, sterol, tanin,

polisakarida (pektin, glukoman, glukomanan) dan enzim serta

zat bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan.

2.3.3 Manfaat Lidah Buaya

Lidah buaya memiliki banyak manfaat dikarenakan gel dalam

lidah buaya memiliki banyak kandungan yang sangat

bermanfaat. Beberapa manfaat lidah buaya yang paling sering

dimanfaatkan adalah untuk bahan kecantikan. Akan tetapi,

manfaat lidah buaya tidak hanya untuk kecantikan. Lidah buaya

memiliki segudang manfaat yang masih jarang digunakan.

Zat-zat yang terkadung dalam gel lidah buaya serta

kegunaannya

10
Zat Kegunaan

Vitamin B1, B2, Bahan penting untuk menjalankan

Niasinamida, B6, fungsi tubuh secara normal dan sehat.

cholin, asam folat

Asam amino Bahan untuk pertumbuhan dan

perbaikan dan untuk sintesa bahan lain.

Enzim oksidase, Mengatur proses kimia dalam tubuh dan

amylase, menyembuhkan luka dalam dan luar.

katalase, lipase,

protease

Selulosa, Mengatur proses kimia dalam tubuh dan

glukosa, menyembuhkan luka dalam dan luar

mannose,

aldopentosa,

ramnosa

Lignin Mempunyai kemampuan penyerapan

yang tinggi, sehingga memudahkan

peresapan gel ke kulit

11
Saponin Mempunyai kemampuan membersihkan

dan bersifat antiseptik, bahan pencuci

yang sangat baik

Sumber : Furnawanthi (2003)

Selain yang telah disebutkan pada tabel di atas, di dalam gel

lidah buaya terdapat komponen-komponen bioaktif gel lidah

buaya, berikut tabel komponen-komponen bioaktif yang

terdapat dalam gel lidah buaya :

Komponen bioaktif Fungsionalitas

Acemannan Anti-inflammatory, wound

healing, anti-kanker, anti-virus,

UV sunburn

Glikoprotein Anti-diabetes, anti-kanker

Aloe emodin Anti-kanker, anti-oksidan, anti-

mikroba

Lectin Anti-inflammatory, wound

healing, anti-kanker

Aloin (Barbaloin) dan Anti-mikroba , anti-oksidan

komponen fenolik

Alomicin Anti-kanker

Sumber : Reynold and Dwecks (1999)

12
2.3.4 Sabun Antiseptik Lidah Buaya

Sabun antiseptik adalah sabun yang berbeda dari sabun pada

umumnya. Kelebihan utama sabun ini adalah membersihkan

kulit secara sempurna, membunuh kuman, jamur, bakteri dan

virus yang ada di kulit (Best Present Guide, t.t). Sabun

antiseptik lidah buaya adalah sebuah inovasi. Karena lidah

buaya mudah untuk didapatkan sehingga pembuatan sabun

antiseptik ini sangat berguna. Sehingga lidah buaya dapat

dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Menurut kandungan yang telah dijelaskan di atas, disebutkan

bahwa lidah buaya memiliki kandungan saponin. Saponin

adalah senyawa kimia yang dapat menghasilkan busa dan

dapat membunuh kuman. Sehingga saponin bermanfaat

sebagai antiseptik. Oleh karena itu, lidah buaya dapat

digunakan sebagai antiseptik yang murah dan berkualitas.

Antiseptik dari lidah buaya dapat berupa sabun antiseptik padat

ataupun cair dan antiseptik tangan. Antiseptik tangan dari lidah

buaya praktis hanya saja antiseptik tersebut hanya bisa untuk

tangan. Sedangkan sabun antiseptik dari lidah buaya dapat

digunakan untuk seluruh tubuh. Sehingga sabun antiseptik

lidah buaya lebih fungsional.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Pada penelitain ini penulis menggunakan metode deskriptif dan

metode eksperimental. Penulis melakukan studi pustaka terlebih

dahulu melalui karya tulis, internet dan buku yang relevan sebelum

melakukan eksperimen. Tujuan menggunakan metode deskriptif ini

adalah agar mengetahui tahap-tahap yang benar sehingga dapat

meminimalisir kesalahan yang terjadi ketika melakukan eksperimen.

Selanjutnya peneliti melakukan eksperimen berulang-ulang sehingga

menghasilkan produk yang diinginkan.

3.2. Sasaran Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi sasaran penelitian adalah lidah

buaya yang akan dibuat sebagai sabun antiseptik dan beberapa siswa-

siswi SMAN 1 Kepanjen.

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pembuatan sabun antiseptk lidah buaya ini dilakukan di

sekolah bersama guru pembimbing. Sedangkan waktu yang digunakan

dalam pembuatan sabun ini adalah bulan Maret 2019.

14
3.4. Sumber Data

`Data diperoleh dari buku literatur, karya tulis dari internet, dan berbagai

sumber lainnya yang mendukung penelitian ini sehingga penelitian ini

dapat berjalan lancar.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Studi Pustaka

Penulis membaca buku atau media cetak lainnya yang ada

hubungannya dengan tema yang dibahas sehingga didapatkan

data yang dibutuhkan.

2. Eksperimen

Teknik ini digunakan setelah melakukan uji pembuatan sabun

antiseptik lidah buaya sehingga diperoleh data yang dibutuhkan.

3.6. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan penulis menggunakan metode induktif

yaitu data diperoleh dari mengumpulkan data-data khusus kemudian

diambil kesimpulan secara umum dari data yang diperoleh dan dari

eksperimen yang dilakukan.

15
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengolahan Lidah Buaya

Berdasarkan hasil riset tentang kandungan lidah buaya, lidah buaya

mengandung banyak kandungan yang bermanfaat salah satunya

adalah saponin. Saponin adalah golongan senyawa kimia tertentu yang

biasanya berbusa ketia terkena larutan berair (Ginanjar Herbal, 2018).

Saponin ini bersifat antiseptik sehingga sangat cocok digunakan

sebagai sabun. Selain saponin, di dalam lidah buaya mengandung

komponen bioaktif yang berfungsi sebagai anti-mikroba atau anti-

bakteri, salah satunya adalah Aloe emodin. Selain itu, di dalam lidah

buaya juga terdapat flavonoid, polifenol serta tannin yang dapat

membersihkan dan bersifat antiseptik. Oleh karena itu, lidah buaya

sangat cocok digunakan sebagai sabun antiseptik untuk mencegah

atau membunuh pertumbuhan bakteri pada tubuh. Selain itu, karena

kandungan saponinnya, lidah buaya dapat menghasilkan busa alami.

4.1.1 Alat dan Bahan

Alat – alat yang digunakan dalam pembuatan sabun antiseptik

lidah buaya adalah :

1. Baskom

2. Sendok

3. Pisau

16
4. Gelas ukur

5. Timbangan

6. Ulekan

7. Plastik

Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun

antiseptik adalah :

1. Lidah buaya

2. Texsapon

3. Cocoamido Betaine

4. Gliserin

5. NaCl

6. Aqua

7. Lexgard P

4.1.2 Langkah – Langkah Pembuatan

Berikut langkah-langkah pembuatan sabun antiseptik dari

lidah buaya :

1. Menimbang texsapon sesuai yang dibutuhkan yaitu 60 gram.

2. Menimbang NaCl sesuai yang dibutuhkan.

3. Mencampur dan mengaduk texsapon dan NaCl yang telah

ditimbang.

4. Menambahkan aqua sekitar 300 mL, kemudian mengaduk

hingga tercampur.

17
5. Menambahkan cocoamido betaine, kemudian mengaduk

hingga tercampur.

6. Menambahkan gliserin, kemudian diaduk hingga tercampur.

7. Menambahkan lexgard P, kemudian diaduk hingga tercampur

8. Menambahkan aqua sekitar 300 mL kembali, kemudian

diaduk hingga tercampur.

9. Menambahkan getah lidah buaya

10. Didiamkan semalam, menungggu hingga busa turun.

4.2. Keunggulan Produk

Sabun antiseptik lidah buaya ini memiliki beberapa keunggulan

diantaranya yaitu :

1. Lebih bersih, karena mengandung saponin, flavonoid, polifenol

serta tanin yang dapat membersihkan sekaligus membunuh

kuman atau bersifat antiseptik.

2. Harga lebih terjangkau karena lidah buaya merupakan tanaman

yang mudah didapatkan dan mudah dibudidayakan sehingga

dapat membudidayakan sendiri atau membeli dengan harga

terjangkau.

4.3. Pembahasan

Pada praktikum pembuatan sabun lidah buaya, waktu yang

dibutuhkan untuk pembuatan sabun lidah buaya tidak membutuhkan

waktu yang lama. Sehingga dalam waktu yang tidak lama, dihasilkan

sabun antiseptik lidah buaya berwarna putih sekaligus beraroma

18
minyak kelapa yang berasal dari bahan cocoamido betaine. Selain itu,

sabun antiseptik lidah buaya ini akan tahan beberapa lama karena

dalam pembuatannya terdapat bahan yang digunakan sebagai

pengawet. Berikut daftar manfaat bahan-bahan kimia yang digunakan

dalam pembuatan sabun antiseptik lidah buaya :

No Nama Bahan Manfaat

1. Texsapon / Ultra Sless Sebagai sabun dengan

gelembung yang besar

(pemberi busa)

2. Cocoamido Betaine Antiseptik, pemberi busa

3. NaCl Pengental

4. Gliserin Melembutkan kulit

5. Lexgard P Pengawet

Setelah melakukan praktikum pembuatan sabun lidah buaya,

kegiatan yang dilakukan adalah memberikan atau menyebarkan angket

yang berhubungan dengan karya tulis ini kepada beberapa siswa

SMAN 1 Kepanjen. Selain memberikan angket, penulis juga

mencobakan sabun antiseptik lidah buaya yang telah dibuat kepada

penerima angket. Sehingga penerima angket dapat memberikan

masukan terhadap sabun antiseptik lidah buaya yang telah dibuat

melalui angket yang telah diterima. Selain itu, pemberian angket juga

bertujuan untuk mengetahui kebiasaan mencuci tangan siswa-siswi

SMAN 1 Kepanjen.

19
Hasil yang diperoleh setelah menyebarkan angket kepada beberapa

siswa adalah satu dari lima siswa yang diberi angket tidak terbiasa

mencuci tangan sebelum ataupun sesudah makan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa mayoritas warga SMAN 1 Kepanjen telah memiliki

kebiasaan mencuci tangan. Akan tetapi, lima siswa yang telah

menerima angket terbiasa mencuci tangan menggunakan sabun.

Sehingga meskipun terdapat satu orang yang tidak terbiasa mencuci

tangan sebelum ataupun sesudah makan, satu orang tersebut tetap

terbiasa mencuci tangan dengan sabun. Berikut data dari lima siswa

yang telah menerima angket :

No Nama Siswa Kebiasaan Mencuci Kebiasaan Mencuci

Tangan Tangan dengan

Sabun

1 Shahnaz I.R ˅ ˅

2 Jihan N.F ˅ ˅

3 Rico F.M.P.S ˣ ˅

4 Alfin Teddy A. ˅ ˅

5 Dewi A. P.S ˅ ˅

Selain itu, dari lima siswa yang telah diberi angket, ternyata terdapat

satu siswa yang tidak mengetahui sabun antiseptik. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa sabun antiseptik telah diketahui oleh masyarakat

tetapi tetap ada yang hanya mengetahui sabun saja bukan sabun

antiseptik, seperti pada data berikut :

20
No Nama Siswa Pengetahuan Tentang Sabun Antiseptik

1 Shahnaz I.R ˅

2 Jihan N.F ˅

3 Rico F.M.P.S ˅

4 Alfin Teddy A. ˣ

5 Dewi A. P. S ˅

Lima siswa yang telah diberi angket tersebut juga telah berpendapat

bahwa sabun antiseptik akan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga pembuatan sabun antiseptik lidah buaya dapat dijadikan

sebagai lapangan pekerjaan. Selain itu, kelima siswa tersebut juga

telah mencoba sabun antiseptik lidah buaya yang telah penulis buat.

Kelima siswa tersebut juga telah memberikan pendapat mereka setelah

menggunakan sabun antiseptik lidah buaya. Kebanyakan dari mereka

mengatakan bahwa setelah menggunakan sabun antiseptik lidah buaya

tangan mereka terasa lebih bersih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

sabun antiseptik lidah buaya ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas

untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri dan lingkungan

disekitar mereka.

21
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengkajian dan penelitian yang telah dilakukan, lidah

buaya memiliki banyak kandungan. Kandungan-kandungan yang

terdapat dalam lidah buaya memiliki banyak manfaat Kandungan-

kandungan tersebut dapat berupa saponin yang dapat digunakan

sebagai antiseptik sekaligus pemberi busa, anti-inflamasi yang berguna

untuk menyembuhkan luka luar (Fimela, 2018). Selain itu, lidah buaya

juga telah sering digunakan sebagai bahan untuk prduk kencantikan.

Sehingga lidah buaya merupakan tanaman yang serbaguna.

Telah disebutkan bahwa lidah buaya mengandung saponin yang

dapat digunakan sebagai antiseptik. Sehingga, lidah buaya dapat

digunakan sebagai bahan baku sabun antiseptik. Selain saponin, di

dalam lidah buaya terdapat beberapa kandungan yang dapat

digunakan sebagai antiseptik diantaranya flavonoid, polifenol serta

tannin. Kandungan dari lidah buaya inilah yang menjadikan sabun

antiseptik lidah buaya ini sangat efektif dalam membersihkan tangan

ketika cuci. Selain itu, lidah buaya mudah didapatkan dan

dibudidayakan. Sehingga, sabun antiseptik dari lidah buaya memiliki

biaya pembuatan yang terjangkau dan dapat dijual di masyarakat

umum dengan harga yang terjangkau pula.

22
5.2. Saran

Berdasarkan pengkajian dan penelitian yang telah dilakukan, dapat

disampaikan saran oleh penyusun sebagai berikut :

1. Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan sebelum percobaan

melakukan riset secara menyeluruh sehingga tidak mengalami

kebingungan dalam melakukan percobaan.

2. Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan melakukan percobaan

berulang-ulang sehingga dihasilkan sabun yang sesuai.

3. Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan lebih teliti dalam banyak

sedikitnya penggunaan bahan-bahan yang diperlukan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ardinata, Elen, Penjelasan Bahan Baku Hand Soap, t.t. [online]. Tersedia

dalam :

https://www.academia.edu/26294565/Penjelasan_Bahan_Baku_Han

d_Soap (diakses pada 10 April 2019)

Best Present Guide, t.t. Lindungi Diri dari Kuman dan Bakteri dengan 10

Sabun Antiseptik terbaik. [online]. Tersedia dalam : https://bp-

guide.id/AXAUX5mY (diakses pada 12 Januari 2019)

Bobo, 2017. Fakta Unik Lidah Buaya. [online]. Tersedia dalam :

http://bobo.grid.id/read/08679714/fakta-unik-lidah-buaya?page=all

(diakses pada 4 Januari 2019)

CNN Indonesia, 2018. Kesadaran Masyarakat Indonesia akan Kebersihan

Masih Rendah. [online]. Tersedia dalam :

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180423183600-255-

292946/kesadaran-masyarakat-indonesia-akan-kebersihan-masih-

renda (diakses pada 16 Desember 2018)

Definisi Menurut Para Ahli, t.t. Pengertian Antiseptik dan Contohnya.

[online]. Tersedia dalam :

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-antiseptik-dan-

contohnya/ (diakses pada 16 Desember 2018)

Dewi, Dyanti Warrahma et al, t.t. [online]. Tersedia dalam :

https://studylibid.com/doc/1220360/pemanfaatan-infusa-lidah-buaya--

aloe-vera-l--sebagai-anti... (diakses pada 26 Maret 2019)

24
Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan, t.t. Lidah Buaya. [online].

Tersedia dalam : https://pertanian.pontianakkota.go.id/produk-

unggulan-detil/4-lidah-buaya.html (diakses pada 24 Desember 2018)

Dokter Sehat, t.t. Banyak Kasus Diare Mematikan di Indonesia Disebabkan

Oleh Cuci Tangan Tanpa Sabun. [online]. Tersedia dalam :

https://doktersehat.com/banyak-kasus-diare-mematikan-di-indonesia-

disebabkan-oleh-cuci-tangan-tanpa-sabun/ (diakses pada 12 Januari

2019)

Ekonomi & Bisnis, 2018. Bijaksanakah Kemudaha Impor Produk Agrikultur

yang Ditawarkan ke AS ? [online]. Tersedia dalam :

https://ekonomi.bisnis.com/read/20180724/12/820013/lobi-lobi-gsp-

bijaksanakah-kemudahan-impor-produk-agrikultur-yang-ditawarkan-

ke-as (diakses pada 21 Desember 2018)

Fimela, 2018. 30 Manfaat Lidah Buaya untuk Wajah, Rambut, dan Kulit.

[online]. Tersedia dalam : https://www.fimela.com/beauty-

health/read/3852558/30-manfaat-lidah-buaya-untuk-wajah-rambut-

dan-kulit (diakses pada 8 April 2019)

Ginanjar Herbal, 2018. Pengertian Apa itu Saponin (Serta Contoh dan

Manfaatnya). [online]. Tersedia dalam :

https://ginanjarherbal.com/pengertian-saponin/ (diakses pada 16

Maret 2019)

Ismail, Makalah Proses Pembuatan Sabun Herbal Aloe Vera, 2018. [online].

Tersedia dalam :

25
https://id.scribd.com/document/371691672/Makalah-Proses-

Pembuatan-Sabun-Herbal-Aloe-Vera (diakses pada 9 April 2019)

Kompas, 2012. Mengenal 10 Khasiat Air Lemon. [online]. Tersedia dalam :

https://lifestyle.kompas.com/read/2012/01/31/1033187/Mengenal.10.

Khasiat.Air.Lemon (diakses pada 20 Desember 2018)

Medan Bisnis Dialy, 2015. Harga Jeruk Lemon Tetap Tinggi. [online].

Tersedia dalam :

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/12/05/202703/har

ga-jeruk-lemon-tetap-tinggi/ (diakses pada 19 Desember 2018)

Merdeka.com, 2015. Dibalik 6 Manfaat Minyak Zaitun, Ini 6 Efek Samping

yang Ditimbulkan. [online]. Tersedia dalam :

https://www.merdeka.com/gaya/dibalik-manfaat-minyak-zaitun-ini-6-

efek-samping-yang-ditimbulkan/alergi.html (diakses pada 21

Desember 2018)

Nextskin, 2018. Apa itu Cocoamidopropil Betaine? Apa Saja Manfaatnya ?.

[online]. Tersedia dalam : https://nextskin.co.id/cocamidopropil-

betaine/ (diakses pada 10 April 2019)

Okezone, 2012. Alasan Minyak Zaitun Bisa Mahal. [online]. Tersedia dalam

: https://lifestyle.okezone.com/read/2012/05/18/299/631743/alasan-

minyak-zaitun-bisa-mahal (diakses pada 19 Desember 2018)

Puji Joko Purwanto, Makalah Lidah Buaya 2, t.t. [online]. Tersedia dalam :

https://www.academia.edu/28991697/MAKALAH_LIDAH_BUAYA_2.

doc (diakses pada 6 Januari 2019)

26
Putrantro, Rudi Hendro et al. 2014. Diagnosis Laboratorium Bakteriologi.

Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Setra Sari, t.t. Pentingnya Kebersihan Lingkungan. [online]. Tersedia dalam

: https://setrasarigogreen.com/pentingnya-kebersihan-lingkungan/

(diakses pada 4 Januari 2019)

Sudarminto Setyo Yuwono, 2015. Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera L.).

[online]. Tersedia dalam :

http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/05/tanaman-lidah-buaya-aloe-

vera-l/ (diakses pada 6 Januari 2019)

Thegorbalsla, t.t. Kumpulan Contoh Metode Penelitian yang Bisa Kamu

Jadikan Referensi. [online]. Tersedia dalam :

https://thegorbalsla.com/contoh-metode-penelitian/ (diakses pada 15

Maret 2019)

27
LAMPIRAN-LAMPIRAN

28
LAMPIRAN 1
DOKUMENTASI KEGIATAN
LAMPIRAN 2
ANGKET PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai