Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS RESIKO SECARA KUALITATIF

Pengertian analisis resiko

Resiko adalah bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi di
masa depan dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat
ini.

Analisis resiko adalah suatu metode analisis yang meliputi faktor penilaian, karakterisasi,
komunikasi, manajemen dan kebijakan yang berkaitan dnegan risiko tersebut.

Konsep analisis resiko secara kualitatif

Analisis yang menggunakan data kualitatif seperti “persepsi dan pendapat manusia atau
masyarakat” dalam menilai kondisi suatu lingkungan dengan kalimat jawaban; bagus, baik,
rusak, buruk, bau, kotor, memuaskan, cantik dan lain sebagainya.

Intinya analisis kualitatif itu menghasilkan data atau informasi kualitas lingkungan hidup
yang bersifat “subyektif” yang belum tentu penilaiannya sama antara suatu masyarakat
dengan masyarakat yang lainnya.

Contohnya kualitas air kotor dilihat secara kasat mata, kualitas udara buruk dilihat secraa
kasat mata. Air sungai berwarna cokelat dan kotor dikatakan tidak berkualitas, tetapi jika
dianalisis melalui laboratorium menunjukkan air tersebut memenuhi baku mutu untuk Air
Baku pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dalam konteks analisis kualitatif maka
sesuatu komponen lingkungan hidup yang terkait dengan kesehatan manusia daoat saja
dianalisis secara kualitatif, namun kesimpulannya harus bersifat sementara dan perlu
pembuktian secara kuantitatif di laboratorium.

Metod kuantitatif menanalisis kualitas lingkungan misalnya adalah dengan cara menghitung
volume atau jumlah sampah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan tertentu. Jumlah lalat yang
terdapat pada bak sampah dapat dijadikan indikator kualitas lingkungan; dimana semakin
banyak jumlah lalat maka kualitas lingkungan semakin buruk. Jumlah nyamuk, jumlah kecoa
dan tikus dapat pula dijadikan sebagai salah satu faktor untuk dianalisis secara kuantitatif
kualitas lingkungan hidup.

tahapan pada analisis risijoo secara kualitattif :

1. Identifikasi batasan analisis (scope), proses ini akan dilakukan penentua fokus
masalah yang akan diselesaikan
2. Pembentukan tim, pada proses ini akan dilakukan pembentukan tim yang bisa
terdiridari para ahli, pihak managemen dan pengguna.
3. Identifikasi ancaman, pada proses ini akan dilakukan pendaftaran beberapa ancaman,
berdasarkan hasil observasi dan tanya jawab, sehingga dapat diketahui ancaman dan
kelemahan yang menyebabkannya.
4. Prioritas ancaman berdasarkan aset, pada proses ini memperhatikan ancaman yang memiliki
kecenderungan terjadi dinilai rendah, menengah atau tinggi.
5. Dampak kehilangan, berdasarkan identifikasi dampak kehilangan, maka dapat dinilai level
dampaknya, yang dinilai dengan rendah, menengah dan tinggi.
6. Rekapitulasi ancaman, dampak dan risiko, pada proses ini akan dilakukan rekapitulasi level
ancaman, dampak dan faktor risiko.
7. Identifikasi kontrol/pengamanan, pada proses ini akan dilakukan identifikasi kontrol dan alat
pengamanan yang akan dipilih berdasarkan ancaman.
8. Sosialisasi hasil analisis, melakukan pembuatan executive summary, yang melaporkan
keseluruhanhasil analisis risiko yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai