Anda di halaman 1dari 4

cinta dan kasih sayang

Cinta dan Kasih Sayang

Oleh: Cholil Nafis, Lc., Ph D

Ketua Pembina Yayasan Investa Cendekia Amanah

Cinta dan kasih sayang adalah kebutuhan semua makhluk, khususnya manusia
sebagai makhluk sosial. Seperti hamba butuh kasih sayang Tuhannya, anak
butuh kasih sayang ibu, murid butuh kasih sayang guru, istri butuh kasih sayang
suami, karyawan butuh kasih sayang bosnya, pembantu butuh kasih saying
majikannya, yang muda butuh kasih sayang yang tua, dan demikian sebaliknya.
Jadi seseorang tidak mungkin bisa hidup tanpa kasih sayang.

Banyak ragam orang dalam rangka mengartikulasikan kasih sayangnya, seperti


melalui surat, telepon, short message service (SMS), cium pipi kanan dan cium
pipi kiri, pelukan, memberi kado dan banyak cara lainnya. Waktu menumpahkan
kasih sayangpun banyak berbeda-beda, adakalanya pada saat ulang tahun
kelahiran, ulang tahun perkawinan, hari lebaran, hari kasih sayang (valentine),
syukuran, dan waktu lainnya yang menjadi kebiasaan seseorang memilih waktu
menyampaikan cinta dan kasih sayangnya.

Betapa berartinya kasih sayang itu, sampai-sampai Allah SWT menyebutkan


nama diri setelah nama Allah ialah nama Yang Maha Pengasih (Ar Rahman) dan
Yang Maha Penyayang (Ar Rahim). Ar-Rahman dan Ar-Rahim adalah dua nama
Allah yang amat dominan, karena itu kedua nama inilah yang ditempat-kan
menyusul penyebutan narna Allah. Ini pula agaknya, yang menjadi sebab
sehingga Nabi Muhammad SAW melukiskan setiap pekerjaan yang tidak dimulai
dengan Bismillnhirrahmanirrahhim (menyabut nama Allah Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang) adalah buntung, hilang berkahnya. Di dalam al Qur'an
kata Ar-Rahman terulang sebanyak 57 kali, sedang Ar-Rahim sebanyak 95 kali.

Syekh Muhammad Abduh berpendapat bahwa Rahman adalah rahmat Allah


SWT yang sempurna tetapi bersifat sementara, dan yang dicurahkan-Nya kepada
semua makhluk. Kata ini dalam pandangan Abduh adalah kata yang menunjuk
sifat fi'il/perbuatan Tuhan. Dia Rahman, berarti Dia mencurahkan rahmat yang
sempurna tetapi bersifat sementara tidak langgeng. Ini antara lain dapat berarti
bahwa Allah mencurahkan rahmat yang sempurna dan menyeluruh, tetapi tidak
langgeng terus menerus. Rahmat menyeluruh tersebut menyentuh semua
manusia -mukmin atau kafir- bahkan menyentuh seluruh makhluk di alam raya,
tetapi karena ketidak langgengan/kesementaraannya, maka ia hanya berupa
rahmat didunia saja. Bukankah rahmat didunia untuh semua makhluk tetapi
dunia itu sendiri, begitu juga rahmat yang diraih di dunia tidak bersifat abadi

Adapun Rahim yang patronnya menunjukkan kemantapan dan kesinambungan,


maka ia menunjuk kepada sifat Dzat Allah SWT, atau menunjukkan kepada
kesinambungan dan kemantapan nikmatnya. Kemantapan dan kesinambungan
hanya dapat terwujud di akhirat kelak, disisi lain rahmat ukhrawi hanya diraih
oleh orang yang taat dan yang bertakwa. Karena itu, rahmat yang dikandung
oleh kata Rahim adalah rahmat ukhrawi yang hanya akan diraih oleh yang taat
dan yang bertakwa kepada-Nya

Penyebutan Ar-Rahim setelah Ar-Rahman - sebagaimana halnya dalam surah Al-


Fatihah, bertujuan menjelaskan bahwa anugerah Allah SWT apapun bentuknya
sama sekali bukan untuk kepentingan Allah SWT atau sesuatu pamrih tetapi
semata-mata lahir dari sifat rahmat dan kasih sayang-Nya yang telah melekat
pada diri-Nya. Oleh karena itu, dalam surat al Ruum ayat 21, Allah SWT
menyebut hubungan dan perasaan pasangan suami Istri dengan dua tingkatan.
Pertama tingkatan mawaddah (cinta) yang kemudian melahirkan tingkatan yang
kedua ialah rahmah (kasih sayang).

Cinta dan Kasih adalah dua kata yang hampir sama tetapi mempunyai makna
yang berbeda, cinta adalah perasaan yang lahir dari hati seseorang , timbul
dengan sendirinya, tidak melihat waktu dan usia, suatu masa untuk ingin
menyayangi dan memiliki, seperti perasaan cinta ibu kepada anak nya, perasaan
cinta Tuhan kepada umat nya yang bertaqwa. cinta yang tulus akan
menimbulkan nilai-nilai kejiwaan yang selalu tulus dan berserah.

Kasih sayang adalah dua kata yang berarti, kasih itu murah hati, kasih itu mau
mengerti, kasih itu pemaaf, kasih itu mau memberi, dan banyak lagi arti kasih.
sedangkan sayang adalah penuh pengertian, mau percaya, mau bicara dan
banyak lagi.

"Jangan pernah menuntut perhatian dan kasih sayang seseorang, bila kamu
tidak memulai yang kamu tuntut"

Kasih adalah sebuah kata yang sering terdengar di telinga kita. Kasih bukanlah
suatu hal yang tabu untuk diucapkan, apalagi dirasakan. Kasih akan membuat
kita merasa nyaman, damai dan tentram dalam menjalani setiap detik
kehidupan yang telah di berikan kepada kita.

Makna kasih yang sesungguhnya adalah bagaimana kita memberikan yang


terbaik untuk orang lain, baik itu membahagiakan, tidak merebut kebahagiaan
orang lain dan membuka pintu hati untuk sebuah kasih. Kasih adalah suatu
perasaan, tetapi kasih sangat beda dengan CINTA!
Kasih lebih bersifat rasa kepedulian seorang insan tanpa ingin meminta
imbalan/Pamrih pada yang dikasihinya. Maka dari itu setiap insan ingin diri
mereka disayangi. Karena dengan rasa sayang itu setiap insan dapat merasakan
kebahagiaan yang hakiki. Apabila sifat kasih sayang mulai luntur dan sifat
dendam, ego dan kebenciannya lebih besar maka akan menjanjikan kehancuran
pada manusia itu, hingga merambat pada masyarakat lain dan bahkan akan
menghancurkan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai